Anda di halaman 1dari 27

Judul,Nama,Jurnal,Sinta.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA,


DAN CITRA
MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK PULL&BEAR DI GRAND INDONESIA,
JAKARTA
Prosiding Konferensi Riset Nasional Ekonomi, Manajemen,
dan Akuntansi. Volume 2, 2021
Anggara Tritama1* , Nobelson Syarief2 , Pusporini3
Rumusan Masalah Penjualan Pull&Bear pada bulan januari mendapatkan
pendapatan sebesar Rp.4.007.888.650.00 jumlah tersebut
adalah pendapatan tertinggi ditahun 2020 tetapi pada bulan
febuari sampai juni pendapatan mengalami penurunan,
bahkan pada bulan mei pendapatan hanya menyentuh diangka
Rp.286.669.300.00 sangat jauh dibandingkan pada
pendapatan bulan januari dari data penjualan tersebut peneliti
dapat menyimpulkan bahwa penurunan pendapatan
dipengaruhi oleh purchase decision pembeli terhadap kualitas
citra merek, harga dan produk. Berdasarkan hal yang telah
disampaikan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah
dalam penelitian ini, yaitu apakah kualitas produk, harga, dan
citra merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen?. Dan tujuan penelitian ini adalah untuk
membuktikan dan analisis data bahwa kualitas prdouk, harga,
dan citra merek berpengaruh keputusan pembelian produk
Pull&Bear di Grand Indonesia..
Variabel Penelitian Kualitas produk,
harga,
Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan
moneter atau ukuran lainnya (jasa dan barang lain) yang
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa (Fandy Tjiptono, 2002 :
151).
citra merek dan keputusan pembelian
Keputusan Pembelian
Metode Penelitian Kuantitatif
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah yang pernah melakukan
pembelian produk
Pull&Bear di Grand Indonesia, Jakarta
Sampel
Sampel merupakan beberapa dari total keseluruhan dan
karakteristik yang di miliki oleh
populasi. Pada penelitian ini metode yang digunakan penulis
untuk menarik sampel adalah
Probability sampling dengan menggunakan jenis purposive
sampling.
Menurut Sudaryana (2017, hlm. 43) dalam memberikan
pemaparan tentang probability
sampling adalah tehnik sampling yang dapat memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Menggunakan probability sampling dengan jenis purposive
sampling, Dimana purposive
sampling merupakan tehnik penentuan sampel yang memiliki
pertimbangan tertentu berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan (Sugiyono, 2014, hlm. 156).
Dengan demikian maka peneliti
memiliki kriteria mengenai responden yang akan diteliti yaitu
responden yang sudah pernah
melakukan pembelian produk Pull&Bear di Grand Indonesia
pada tahun 2019-2020.
.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif, dan jenis data adalah
data primer
Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
membagikan kuesioner
malalui google form kepada responden yang pernah
melakukan pembelian produk Pull&Bear di
Grand Indonesia, Jakarta dalam kurun waktu tahun 2019-
2020.
Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan yaitu analisis
inferensial dengan bantuan
software Partial Least Square (PLS) 3.0
Hasil/Pembahasan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Pull&Bear Di Grand Indonesia, Jakarta
Berdasarkan hasil yang didapat dari SmartPLS 3.0 dapat
diketahui bahwa variabel harga terhadap keputusan pembelian
memiliki hubungan positif dan berpengaruh signifikan, yang
berarti H2 diterima. Indikator-indikator harga memberikan
kontribusi terhadap konsumen untuk melakukan keputusan
pembelian, hasil jawaban responden yang tertinggi adalah
HG6, dimana HG6 mempunyai indeks sebesar 64 yang mana
angka tersebut memiliki nilai interprestasi yang tinggi dan
dapat diartikan bahwa konsumen Pull&Bear setuju untuk
melakukan pembelian produk Pull&Bear karena harga
produknya sesuai dengan kualitas yang diberikan. Sedangkan
nilai terendah pada pernyataan yaitu harga pakaian sesuai
dengan daya beli masyarakat. Dalam pembahasan ini dapat
diketahui bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian dan dapat di artikan bahwa mayoritas
responden dalam penelitian ini setuju dengan indikator harga
yaitu: perbandingan harga, daya saing harga, harga sesuai
dengan daya beli. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa
faktor-faktor tersebut menjadi faktor penentu konsumen
dalam melakukan keputusan pembeliansignifikansi pengaruh
pada purchase decision.
Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Pull&Bear Di Grand Indonesia, Jakarta
Berdasarkan hasil yang didapat dari SmartPLS 3.0 dapat
diketahui bahwa variabel citra merek terhadap keputusan
pembelian memiliki hubungan yang tidak berpengaruh,yang
berarti H3 ditolak. Dalam pembahasan ini dapat diketahui
bahwa citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian dan dapat diartikan bahwa mayoritas responden
dalam penelitian ini tidak setuju dengan indikator citra merek
yaitu: atribut, manfaat, nilai dan budaya. Hal tersebut karena
konsumen yang sudah loyal terhadap Pull&Bear dan telah
meyakini kualitas dan harganya yang membuat konsumen
tidak lagi memperhatikan citra merek dari Pull&Bear. Dalam
penelitian ini dapat diketahui bahwa faktor-faktor tersebut
tidak menjadi faktor penentu konsumen dalam melakukan
keputusan pembeliannya,
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Pull&Bear Di Grand Indonesia,
Jakarta
Berdasarkan hasil yang didapat dari SmartPLS 3.0 dapat
diketahui bahwa variabel kualitas produk terhadap keputusan
pembelian memiliki hubungan yang positif dan signifikan,
yang berarti H1 diterima. Dimana indikator-indikator di
variabel kualitas produk memberikan kontribusi terhadap
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian, hasil
jawaban responden yang tertinggi adalah KP1, dimana KP1
berisi tentang pernyataan tentang kualitas produknya yang
terjamin dan tidak membuat kecewa. Para konsumen
Pull&Bear mayoritas setuju bahwa kualitas produk Pull&Bear
terjamin dan tidak membuat kecewa. Sedangkan nilai
terendah pada pernyataan KP4 yaitu kemasan produk sangat
bagus dan tidak mudah rusak.
Kesimpulan Kualitas produk mempunyai pengaruh pada purchase
decision. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal peneliti artinya
kualitas produk yang diberikan oleh Pull&Bear berhasil
mempengaruhi keputusan pembelian konsumennya.
Selanjutnya Harga mempunyai pengaruh pada purchase
decision. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis awal peneliti.
Artinya adalah harga yang dimiliki oleh Pull&Bear berhasil
untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumennya.
Selanjutnya Citra merek tidak mempunyai pengaruh pada
purchase decision. Hal ini bertolak belakang dengan hipotesis
awal peneliti. Artinya Citra merek Pull&Bear tidak berhasil
mempengaruhi keputusan pembelian konsumennya.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Variabel x1 Citra merek
Definisi Citra merek (brand image) adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh
konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan
konsumen (Kotler dan Keller, 2009:403).
Menurut Ali Hasan (2013:210) “Brand image atau citra merek merupakan
serangkaian sifat tangible dan intangible seperti ide, keyakinan, nilai-nilai,
kepentingan dan fitur yang membuatnya menjadi unik.
Indikator Menurut Kotler dan Keller (2012:261) ada beberapa
indikator yang mempengaruhi citra merek antara lain :
1. Persepsi konsumen terhadap pengenalan produk
2. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk
3. Persepsi konsumen terhadap ukuran
4. Persepsi konsumen terhadap daya tahan
5. Persepsi konsumen terhadap warna produk
6. Persepsi konsumen terhadap harga
7. Persepsi konsumen terhadap lokasi

Variabel x2 Green Marketing


Definisi American Marketing Assosiation (AMA) dalam Hawkins and Mothersbaugh
(2010:94) mendefinisikan green marketing sebagai kegiatan memasarkan
produk dengan cara ramah lingkungan, termasuk memodifikasi produk,
merubah proses produksi, mengubah packaging bahkan melakukan perubahan
cara promosi
Menurut Pride dan Farel dalam Haryadi (2009:25) menyebutkan bahwa green
marketing juga bagian dari strategi korporat dari keseluruhan karena harus
menerapkan bauran pemasaran konvensional (marketing mix) yang terdiri dari
produk, harga, tempat atau saluran distribusi, dan promosi.
Indikator Menurut Pride dan Farel dalam Haryadi (2009:25) Green marketing mix terdiri
dari:
1. Produk Ramah Lingkungan
2. Harga Premium
3. Saluran Distribusi Ramah Lingkungan
4. Promosi Ramah Lingkungan

Variabel x3 Kualitas Produk


Definisi menurut Kotler dan Keller, (2012:142) Kualitas produk adalah kemampuan
produk untuk melaksanakan fungsinya termasuk di dalamnya keawetan,
keandalan, ketetapan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut
bernilai lainya.
Menurut Prawirosentono (2006:6) kualitas atau mutu suatu produk adalah
keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkuatan yang dapat
memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai
uang yang telah dikeluarkan
Indikator Menurut Tjiptono (2010:25), indikator kualitas produk meliputi :
1) Kinerja (Performance)
2) Keistimewaan tambahan (Features)
3) Keandalan (Reliability
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Specifications)
5) Daya tahan (Durability)
6) Estetika (Asthethic)
Variabel y Keputusan Pembelian
Definisi Menurut Kotler & Armstrong (2016) mendefinisikan keputusan pembelian
sebagai berikut Keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku
konsumen perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana
barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.
Sedangkan menurut Tjiptono (2015) mengemukakan bahwa keputusan
pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih
pilihan alternatif.
Indikator Indikator keputusan pembelian menurut Kotler & Armstrong (2016:188)
mengemukakan keputusan pembelian memiliki dimensi sebagai berikut:
1. Pilihan produk
2. Pilihan merek
3. Pilihan penyalur
4. Waktu pembelian)
5. Jumlah pembelian
6. Metode pembayaran.

REVIEW JURNAL 2
Judul Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis
Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang
Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 76480648 Email:
administrasi.bisnis@undip.ac.id
PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN
PETERONGAN SEMARANG
Dessy Amelia Fristiana
Rumusan Masalah Sejalan dengan banyaknya jumlah pasar swalayan di
Indonesia khususnya di Kota Semarang menyebabkan
konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan berbelanja
atau dapat dikatakan sulit dalam menentukan keputusan
pembelian. Keputusan pembelian merupakan fungsi
pemasaran yang penting karena mampu memberikan
keuntungan bagi perusahaan. Masing – masing perusahaan
harus memiliki strategi untuk memenangkan konsumen dan
dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan. Menurut Fandy
Tjiptono (2007 : 472) mayoritas konsumen ritel
mempertimbangkan faktor seperti citra merek, lokasi toko,
layanan, nilai (value), kualitas dan lebih sensitif terhadap
harga. Konsumen cenderung menjadikan brand image sebagai
acuan sebelum melakukan pembelian suatu produk/jasa.
Maka, perusahaan harus mampu menciptakan brand image
yang menarik sekaligus menggambarkan manfaat produk
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
sehingga dengan demikian konsumen memiliki citra yang
positif terhadap merek.Harga merupakan salah satu variabel
yang sangat penting sehubungan dengan bisnis retail yang
semakin ketat. Harga produk yang murah dan terjangkau
dengan daya beli konsumen akan mempengaruhi keputusan
konsumen tersebut. Menurut Fandy Tjiptono (1996 : 154)
bahwa harga yang terjangkau akan lebih meningkatkan
keinginan konsumen untuk selalu membeli produk yang
ditawarkan
Apakah citra merek dan harga berpengaruh terhadap
keputusan pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan
Semarang?
Variabel Penelitian Citra merek, harga dan keputusan pembelian
Harga
Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan
moneter atau ukuran lainnya (jasa dan barang lain) yang
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa (Fandy Tjiptono, 2002 :
151).
Metode Penelitian Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang
dinyatakan dalam bentuk angka-angka dimana data tersebut
diperoleh dari jawaban kuesioner. Dalam penelitian ini
analisis kuantitatif yang digunakan meliputi : a. Uji Validitas.
b. Uji Reliabilitas. c. Koefisien korelasi. d. Regresi Sederhana.
e. Regresi Berganda. f. Koefisien determinasi. Adapun untuk
pengujian hipotesis dilakukan pengujian : a. Uji t, digunakan
untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial. b. Uji F, digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan (bersama-sama).
Hasil/Pembahasan Dari hasil penelitian, citra merek Ramai Peterongan masuk ke
dalam kategori baik. Variabel citra merek mempunyai
pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian, dengan
signifikansi 5% diperoleh nilai t tabel sebesar 1,9845, dimana
nilai t hitung (4,152) > t tabel (1,9854) sehingga hipotesis
diterima. Nilai koefisien determinasinya sebesar 0,150 atau
15,0%. Hal ini berarti citra merek mempengaruhi keputusan
pembelian sebesar 15,0 %. Sedangkan sisanya 85,0 %
dipengaruhi oleh variabel lain, selain citra merek. Dari hasil
penelitian, harga yang ditetapkan Ramai Peterongan masuk ke
dalam kategori murah. Variabel harga mempunyai pengaruh
terhadap variabel keputusan pembelian, dengan signifikansi
5% diperoleh nilai t tabel sebsar 1,985, dimana nilai t hitung
(8,640) > t tabel (1,9854) sehingga hipotesis diterima. Nilai
koefisien sebesar 0,432 atau 43,2%. Hal ini berarti harga
mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 43,2 %.
Sedangkan sisanya 56,8 % dipegaruhi oleh variabel lain,
selain harga. Kemudian dalam penelitian ini juga dilakukan
pengujian citra merek dan harga secara bersama-sama
terhadap keputusa pembelian yang diperoleh dari hasil uji
regresi linier sederhana dan uji regresi berganda. Dimana
berdasarkan variabel yang mempunyai pengaruh besar
terhadap keputusan pembelian yaitu variabel harga yakni
sebesar 0,189. Kemudian variabel citra merek sebesar 0,144.
Hal ini menunjukan bahwa konsumen lebih sensitif terhadap
harga daripada citra merek ketika memutuskan melakukan
pembelian.
Kesimpulan 1. Citra merek pada Ramai Swalayan Peterongan berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden (70%) menyatakan citra merek baik. Namun, masih
ada beberapa konsumen yang menyatakan bahwa merek
Ramai Swalayan Peterongan tidak baik, dikarenakan kurang
terciptanya kenyamanan dan pelayanan yang baik. 2. Harga
yang ditetapkan Ramai Swalayan Peterongan berdasarkan
hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden
(46%) menyatakan bahwa harga murah. Hal ini dikarenakan
Ramai Swalayan Peterongan menawarkan harga yang sesuai
dengan daya beli masyarakat, harga yang ditawarkan lebih
murah dibanding swalayan lain, dan harga sesuai dengan
kualitas produk. 3. Keputusan pembelian pada Ramai
Swalayan Peterongan berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar responden (57%) adalah
tinggi. Namun, masih ada konsumen yang keputusan
pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan rendah,
dikarenakan keengganan konsumen untuk berbelanja saat
situasi ramai dan apabila produk yang dibeli sangat sedikit
bisa dibeli pada toko terdekat.

REVIEW JURNAL 3
Judul Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud),
Bali, Indonesia e-mail: krisyamuka@ymail.com
PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK HIJAU DI RESTORAN SARI
ORGANIK UBUD
I Ketut Risyamuka
Kastawan Mandala
Rumusan Masalah Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia
akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat.
Peningkatan ini dicetuskan karena adanya kekhawatiran besar
kemungkinan terjadinya bencana lingkungan hidup yang
mengancam, bukan hanya kesehatan, namun sampai pada
kehidupan manusia dan keturunannya. Bukti-bukti yang
ditunjukan para ilmuan 525 dan pemerhati lingkungan, seperti
penipisan lapisan ozon yang secara langsung memperbesar
prevelensi kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim
dunia serta pemanasan global, memperkuat alasan
kekhawatiran tersebut. Bahkan sampah sekarang menjadi
masalah besar dan banyaknya sampah yang sulit didaur ulang
(Wibowo, 2002).
1. Apakah Kualitas produk, harga, tempat, dan promosi
secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk hijau?.
2. Apakah Kualitas produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian?.
3. Apakah Harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian?.
Variabel Penelitian Green Marketing Mix dan Keputusan Pembelian
Metode Penelitian Kuantitatif
Penelitian ini dilakukan pada Restoran Sari Organik Ubud.
Adapun subjek penelitian ini adalah konsumen Restoran Sari
Organik Ubud. Objek dari penelitian ini adalah pengaruh
green marketing terhadap keputusan pembelian produk hijau
di restoran Sari Organik Ubud. Data primer dalam penelitian
ini adalah yaitu melalui penyebaran kuesioner, hasil
wawancara langsung dengan pengunjung Restoran Sari
Organik Ubud dan data sekunder penelitian ini diperoleh dari
Restoran Sari Organik Ubud tahun 2013 berupa hasil data
penjualannya tahun 2009-2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen
Restoran Sari Organik Ubud. Teknik pengambilan sampel
yang dipilih dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
cara purposive sampling. Jumlah responden yang diambil
dalam penelitian ini sebanyak 100 konsumen Restoran Sari
Organik Ubud dengan kriteria berusia minimal 18 tahun dan
berpendidikan SMA. Data penelitian ini dikumpulkan dengan
instrumen berupa kuesioner yang disebarkan secara langsung
kepada responden. Skala yang digunakan pada penelitian ini
yaitu skala Likert 5 poin yang disebarkan secara langsung
kepada responden. Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan
untuk meneliti apakah kuesioner yang sudah disebarkan
tersebut akurat dan layak diteliti dan digunakan lebih lanjut.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear
berganda untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh green
marketing mix terhadap keputusan pembelian. Hipotesis pada
penelitian ini diuji dengan menggunakan uji simultan (F-test)
dan uji parsial (t-test) untuk mengetahui pengaruh antar
variabel.
Hasil/Pembahasan Nilai koefisien regresi (X1) yang bernilai positif menunjukkan
bahwa H0 ditolak dan H2 diterima artinya ada pengaruh
positif variabel produk terhadap keputusan pembelian produk
hijau di Restoran Sari Organik. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Grant (2007) dan
Candra (2012) yang menyatakan bahwa produk memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk hijau. Nilai koefisien regresi (X2) yang bernilai positif
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H3 diterima artinya ada
pengaruh positif variabel promosi terhadap keputusan
pembelian produk hijau di Restoran Sari Organik. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nanere (2010) dan Pujari (1995) yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan promosi terhadap
keputusan pembelian produk hijau. Nilai koefisien regresi
(X3) yang bernilai positif menunjukkan bahwa H0 ditolak dan
H4 diterima artinya ada pengaruh positif variabel harga
terhadap keputusan pembelian produk hijau di Restoran Sari
Organik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Haryadi (2009) dan Nanere (2010) yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
harga terhadap keputusan pembelian produk hijau. Nilai
koefisien regresi (X4) yang bernilai positif menunjukkan
bahwa H0 ditolak dan H5 diterima artinya ada pengaruh
positif variabel tempat terhadap keputusan pembelian produk
hijau di Restoran Sari Organik
Kesimpulan Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dalam
penelitian ini. Pertama, variabel produk, promosi, harga dan
tempat memiliki pengaruh secara simultan terhadap keputusan
pembelian produk hijau di Restoran Sari Organik Ubud.
Kesimpulan kedua, variabel produk, promosi, harga dan
tempat memiliki pengaruh positif dan signifikan secara parsial
terhadap keputusan pembelian produk hijau di Restoran Sari
Organik Ubud. Serta variabel produk menjadi variabel
dominan yang mendominasi dalam penelitian ini.

REVIEW JURNAL 4
Judul PENGARUH GREEN MARKETING MIX TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA KONSUMEN
THE BODY SHOP KOTA BANDUNG)
Nanda Fitria Siti Fatimah
Maya Setiawardani
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung,
Bandung 40012
Rumusan Masalah The Body Shop adalah salah satu perusahaan terkanal dalam
industri kosmetik baik dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu, The Body Shop merupakan pelopor perusahaan
kosmetik yang menerapkan green marketing. Di Indonesia
sendiri, terdapat banyak merek kosmetik yang dijual bebas.
Hal tersebut membuat konsumen sedikit sulit untuk memilih
produk yang baik bagi kesehatan kulit atau badan mereka.
Namun apa yang ditawarkan oleh The Body Shop agak
berbeda karena menawarkan produk dengan bahan-bahan
alami, ramah lingkungan dan no animal testing. Selain itu,
The Body Shop juga memiliki prinsip untuk mendaur ulang
kembali apa yang mereka bisa pakai kembali. Akan tetapi,
meskipun slogan The Body Shop bertemakan back-tonature,
ternyata tidak cukup mudah untukmempertahankan pangsa
pasar mereka di Indonesia.
Berdasarkan uraian tersebut, dalam penyusunan penelitian ini
tertarik untuk meneliti serta menganalisis untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh green marketing mix terhadap
keputusan 1091 pembelian konsumen pada The Body Shop.
Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah “PENGARUH
GREEN MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN” yang menjadikan konsumen The Body Shop
Bandung sebagai objek penelitian
Variabel Penelitian Green Marketing Mix dan Keputusan Pembelian
Metode Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian ini, untuk mengumpulkan data
menggunakan teknik wawancara, observasi dan kuesioner.
Teknik pengumpulan data dengan observasi dapat dilakukan
untuk mengamati perilaku konsumen. Sedangkan wawancara
digunakan untuk mengetahui tren apakah yang sedang
berjalan dalam beberapa gerai The Body Shop di kota
Bandung. Kuesioner dapat juga dikatakan sebagai angket.
Adapun menurut Sugiyono [31] angket adalah pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
menjawabnya. Skala likert digunakan dalam memberikan
jawaban atas pernyataan yang ditujukan kepada responden.
Analisis data dimulai dari melakukan uji validitas atas setiap
item pernyataan dan uji reliabilitas pada setiap variabel
dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 23.
Hasil/Pembahasan Jika dilihat dari identitas responden dengan mayoritas wanita,
dapat dibuktikan bahwa sejatinya kaum hawa mulai
menyadari akan pentingnya perawatan kulit dan badan
sehingga kosmetik atau perawatan kecantikan dapat
diasumsikan sebagai kebutuhan primer bagi mereka.
Mayoritas responden dengan pendidikan terakhir perguruan
tinggi menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, diasumsikan akan memberikan rasa kepedulian
lingkungan yang lebih tinggi. Selain itu, dikarenakan harga
premium yang ditawarkan oleh The Body Shop akan green
productnya, maka dapat diperhatikan bahwa konsumen The
Body Shop didominasi oleh konsumen yang memiliki
penghasilan diatas Rp 2.000.000 per bulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel
bebas yaitu green marketing mix terhadap variabel terikat
yaitu keputusan pembelian. Bahwa dapat diartikan sebagai
semakin tinggi strategi green marketing mix yang diterapkan
oleh perusahaan, maka akan semakin tinggi pula tingkat
keputusan pembelian konsumen atas produk yang diinginkan
dan dibutuhkan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya [33]. Selain itu, dalam pengaruh
secara parsial didapatkan bahwa tidak semua variabel bebas
mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen. Hanya
terdapat tiga variabel yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen yaitu green product, green price dan
green promotion. Hasil itu sejalan dengan temuan yang telah
dilakukan [34]. Dengan demikian, konsumen yang merasa
bahwa latar belakang perusahaan dalam merawat lingkungan
ataupun peduli terhadap kelestarian lingkungan itu penting,
maka konsumen akan cenderung memilih produk yang
ditawarkan oleh perusahaan berkonsep green marketing
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada
konsumen The Body Shop di kota Bandung serta hasil analisis
dan pembahasan data, terdapat kesimpulan yang dapat diambil
yaitu bahwa terdapat pengaruh positif antara green marketing
mix dengan keputusan pembelian. Akan tetapi, meskipun
secara simultan green marketing mix memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian, nampaknya green place tidak
berdampak pada keputusan pembelian pada konsumen The
Body Shop kota Bandung.

REVIEW JURNAL 5
Judul Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis PENGARUH BRAND
IMAGE, GREEN MARKETING STRATEGY, DAN
EMOTIONAL DESIRE TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK
MCDONALD’S
Ni Made Dhian Rani Yulianti
Rumusan Masalah Terkadang banyaknya kesan positif yang lebih diingat oleh
konsumen akan memudarkan ingatan mereka akan isu-isu
negatif yang sedang menerpa merek favorit mereka. Cita rasa
yang lezat, suasana gerai yang nyaman dan menyenangkan,
tidak hanya untuk diri sendiri namun juga untuk keluarga,
atau adanya hadiah-hadiah menarik pada produk anak-anak,
perasaan-perasaan menyenangkan tersebut akan berujung
pada ketertarikan untuk membeli dan membeli kembali.
Emosi dan keinginan, atau dapat disederhanakan sebagai
keinginan emosional merupakan perasaan atau sikap alami
yang dimiliki dan dialami setiap orang. Hasrat emosional
adalah perasaan ketika seseorang benarbenar ingin
mendapatkan sesuatu atau seseorang atau keinginan yang
lebih besar dan mereka akan melakukan apa saja untuk
mendapatkan tujuan mereka. Isu-isu negatif yang menerpa
McDonald’s mendorong McDonald’s untuk merubah strategi
pemasaran mereka, yaitu green marketing. American
Marketing Association (AMA) menyatakan bahwa
pendekatan pemasaran ramah lingkungan adalah pemasaran
produk yang terutama berfokus pada keamanan lingkungan,
menggabungkan kegiatan bisnis yang terdiri dari modifikasi
kemasan, proses produksi, dan green promotion (Yazdanifard
& Mercy, 2011 dalam Yan & Yazdanifard, 2014). Konsumen
saat ini pun lebih cerdas dalam memilih sebuah produk atau
bahkan sebuah merek. Penerapan green marketing ini, selain
mendapatkan produk yang aman, konsumen juga
melaksanakan aksi kepedulian terhadap lingkungan. Menarik
untuk diteliti apakah brand image yang sudah kuat, emotional
desire konsumen terhadap brand, dan penerapan strategi baru
yaitu green marketing strategy mampu mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen di tengah maraknya isu-isu
lingkungan dan kesehatan yang sedang dihadapi McDonald’s
1. Bagaimana pengaruh brand image terhadap keputusan
pembelian produk McDonald’s?
2. Bagaimana pengaruh green marketing strategy terhadap
keputusan pembelian produk
McDonald’s?
3. Bagaimana pengaruh emotional desire terhadap keputusan
pembelian produk
McDonald’s?
Variabel Penelitian Brand Image, Green Marketing strategy,
Emotional Desire
Hasrat emosional terbentuk dari kata-kata Emosi dan
Keinginan. Para ahli psikologi lingkungan menyarankan agar
konsumen merespons dimensi lingkungan fisik secara
emosional dan kognitif; tanggapan-tanggapan tersebut
mempengaruhi perilaku konsumen dalam lingkungan
(Mehrabian dan Russell, ,1974 dalam Mazaheri, 2012).
dan Keputusan pembelian.
Metode Penelitian Kuantitatif
Lokasi
Penelitian Penelitian ini dilakukan pada konsumen McDonald’s
Indonesia. Peneliti mengambil McDonald’s sebagai objek untuk
mengetahui keputusan pembelian konsumen pada produk ini
berdasarkan isu-isu negatif pada junk food, dengan pendekatan
variabel brand image, green marketing strategy, dan emotional
desire.
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen
McDonald’s di Indonesia yang berdomisili di Denpasar, Jakarta,
Bandung, Surabaya, dan Medan. Dikarenakan jumlah populasinya
tidak diketahui secara pasti maka populasi ini dianggap populasi
tak terhingga. Populasi penelitian ini tak terhingga sehingga sampel
dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 27 x 5 = 135 responden.
Namun pada saat penyebaran jumlah kuesioner yang kembali
sebanyak 111.
Hasil/Pembahasan Hipotesis 1 yaitu brand image (X1) memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk
McDonald’s terjawab. Ini sejalan dengan hasil penelitian dari
Musay (2013), menyatakan bahwa brand image memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian KFC
Kawi.
Hipotesis 2 yaitu pengaruh green marketing strategy positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk
McDonald’s tidak terjawab. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Agustin dkk (2015) yang
menyatakan bahwa green marketing memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk
Tupperware. Serta penelitian yang dilakukan oleh Paysal
(2016) yang menyatakan bahwa green marketing memiliki
pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk
Nike.
Hipotesis 3 yaitu emotional desire (X3) memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
produk McDonald’s terjawab. Ini sejalan dengan Srinivasan &
Srivastava (2010) yang menetapkan bahwa pengalaman
emosional merupakan faktor penting dalam menarik pembeli
ke toko ritel. Ini konsisten dengan Yang & He (2011) yang
menetapkan bahwa pengalaman emosional secara signifikan
mempengaruhi niat beli.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh
simpulan sebagai
berikut:
1) Brand image memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
produk McDonald’s.
2) Green marketing strategy memiliki pengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian produk McDonald’s.
3) Emotional desire memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian produk McDonald’s.

REVIEW JURNAL 6
Judul Program Studi Administrasi Bisnis.- Jurusan Ilmu
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau. Pekanbaru. Indonesia. Kampus Bina Widya
Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU BATA
PADA TOKO SEPATU BATA MTC GIANT PANAM
Afma Mega Sari Fitri1 Meyzi Heriyanto2
Rumusan Masalah Sepatu merek Bata merupakan salah satu merek sepatu yang
sudah lama dikenal di Indonesia. Di Indonesia pengoperasian
sepatu Bata dilakukan oleh PT. Sepatu Bata Tbk. Sejak tahun
1939. Penyaluran sepatu Bata dilakukan melalui outlite-outlite
yang sudah tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia
salah satunya adalah kota Pekanbaru. Toko Sepatu Bata MTC
Giant Panam merupakan salah satu otlite pendistribusian
sepatu Bata yang telah berdiri sejak tahun 2013. Bata dikenal
dengan merek sepatu yang memiliki kualitas produk yang
awet dan tahan lama yang dibuat dengan beragam jenis bahan
berkualitas seperti bahan kulit berkualitas, plastik, maupun
karet yang memiliki standar kualitas tinggi yang kemudian
dijahit rapi menjadi sebuah sepatu. Dengan keunggulan
produk yang dimiliki oleh sepatu Bata membuat Bata masih
tetap dapat bertahan ditengah-tengah ketatnya persaingan
industri alas kaki di Indonesia. Melalui kualitas produk yang
baik akan muncul citra yang positif dibenak konsumen
mengenai sepatu Bata. Terbukt dengan penghargaan Top
Brand Award yang diperoleh Bata dalam dua tahun terakhir,
sepatu Bata selalu menduduki posisi teratas dengan perdikat
TOP membawahi merek-merek sepatu lainnya yang ada di
Indonesia. Dengan produk yang berkualitas dan citra merek
yang positif tersebut diharapkan dapat meningkatkan
keputusan pembelian sepatu Bata pada salah satu outlite Bata
yaitu Toko Sepatu Bata MTC Giant Panam. Namun
perusahaan menyadari dengan kualitass produk yang baik dan
citra merek yang positif seringkali tidak sejalan dengan
pencapaian yang diinginkan oleh setiap bisnis. Dari uraian
diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian Sepatu Bata pada Toko Sepatu Bata
MTC Giant Panam. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian
latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana Pengaruh Kualitas
Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
Sepatu Bata pada Toko Sepatu Bata MTC Giant Panam”
Variabel Penelitian Kualitas produk, Citra merek dan Keputusan pembelian.
Metode Penelitian Kuantitatif
Teknik Pengukuran
Pengukuran adalah penetapan atau pemberian angka terhadap
obyek atau fenomena
menurut aturan tertentu (Sungadji dan Sopiah, 2010:144).
Slala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2013:132).
Dengan adanya skala likert, maka variable yang akan diukur
dijabarkan menjadi indiktor
variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak
ukur untuk menyusun item-item
yang berupa pernyataan.Skala Likert pada umumnya
menggunakan lima skala deskripsi yaitu
“sangat baik”, “baik”, “cukup baik”, “tidak baik” dan “sangat
tidak baik”.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di toko sepatu Bata MTC
Giant Panam yang terletak di
komplek MTC Giant Panam Jl. HR. Soebrantas KM. 12.5,
Tampan, Pekanbaru. Toko sepatu
Bata MTC Giant Panam.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/
subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013:90). Populasi
dalam penelitian ini diambil
dari total seluruh pembelian sepatu Bata pada toko sepatu
Bata MTC Giant Panam yang
tercatat diawal tahun 2017 sampai akhir tahun 2017 sebanyak
18.410 orang konsumen.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2008:116), yaitu konsumen dan
pelanggan sepatu merek Bata yang
ada di toko sepatu Bata MTC Giant Panam.
Hasil/Pembahasan a. Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Diketahui thitung (14,504) > ttable (1,98447), dengan
signifikansi= (0,00) < 0,05 maka Ha
diterima dan Ho ditolak, yaitu secara parsial variable kualitas
produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
b. Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
Diketahui thitung (11,861) > ttable (1,98447), dengan
signifikansi= (0,00) < 0,05 maka Ha
diterima dan Ho ditolak, yaitu secara parsial variabel citra
merek berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari hasil pengujian
hipotesis uji F hitung
menunjukkan bahwa nilai Fhitung104,552> Ftabel 3,09
dengan signifikansi 0,00 < 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima, ini menunjukkan bahwa
secara simultan variabel
kualitas pelayanan dan harga berpengaruh signifikan terhadap
minat beli kembali.
Dari hasil pengujian koefisien determinasi berganda diperoleh
R2 (R Square) sebesar
0,683 atau 68,3%. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan
pengaruh variabel kualitas
produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian adalah
sebesar 68,3%
sedangkan sisanya sebesar 31,7% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak
dimasukkan dalam variabel penelitian ini.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada konsumen Toko Sepatu
Bata MTC Giat Panam
mengenai Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian, selanjutnya dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada variabel kualitas produk diperoleh hasil yang
menunjukkan kualitas produk sepatu
Bata pada Toko Sepatu Bata MTC Giant Panam secara
keseluruhan baik sesuai dengan
harapan konsumen
2. Pada variabel citra merek diperoleh hasil yang
menunjukkan citra merek sepatu Bata pada
Toko Sepatu Bata MTC Giant Panam secara keseluruhan
dalam baik yang artinya persepsi
konsumen terhadap citra merek sepatu Bata adalah positif.
3. Pada variabel keputusan pembelian diperoleh hasil yang
menunjukkan keputusan
pembelian konsumen pada sepatu Bata di Toko Sepatu Bata
MTC Giant Panam secara
keseluruhan dalam cukup baik.
4. Secara parsial dapat diketahui bahwa variabel kualitas
produk memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
5. Secara parsial dapat diketahui bahwa variabel citra merek
(X2) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
6. Secara simultan dapat diketahui bahwa variabel kualitas
produk dan citra merek memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

REVIEW JURNAL 7
Judul DEPARTEMEN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
DIPONEGORO SEMARANG
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN
BRAND
AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK
BATIK NATURAL INDIGO DYED
(Studi Kasus Pada Konsumen Produk Batik Merek The
Bluesville)
Taufiq Shaleh
Rumusan Masalah Salah satu sektor industri yang terus berkembang di Indonesia
adalah sektor fashion atau pakaian. Fashion sudah menjadi
suatu kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia,
itulah sebabnya industri pakaian di Indonesia semakin
berkembang dengan baik. Sektor fashion memiliki potensi
yang sangat tinggi untuk dapat mendongkrak perekonomian di
negara ini, mengingat industri fashion Indonesia diyakini akan
terus berkembang yang terindikasi antara lain dari tingginya
penyerapan tenaga kerja dan juga berkontribusi sekitar 55%
dari total ekspor industri kreatif pada tahun 2010. (Menteri
Perindustrian, MS Hidayat). Salah satu bentuk hasil kreasi
dari industri fashion asli dari Indonesia yang sudah terkenal
dan diakui oleh dunia adalah Batik. Memasuki era globalisasi,
menjadi tantangan tersendiri dengan masuknya produk-
produk asing termasuk produk fashion. Belum
berkembangnya industri kreatif batik, karena adanya beberapa
kendala yang dihadapi. Perkembangan di sektor lain, lebih
cepat dari pada perkembangan indsutri batik.
selama tiga tahun terakhir produk batik natural indigo dyed
merk The Bluesville terus mengalami peningkatan penjualan
dari tahun ke tahunnya namun permasalahan muncul
dikarenakan target penjualan masih belum tercapai. Disadari
oleh perusahaan, bahwa belum tercapainya target penjualan
produk batik natural indigo dyed The Bluesville, salah
satunya disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap kelebihan penggunaan pewarna natural. Berdasarkan
penjabaran yang telah diuraikan di atas maka penulis
mengangkat penelitian ini yang diberi judul “Analisis
Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Awareness Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Batik Natural Indigo Dyed
merek The Bluesville”
Bagaimana Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Awareness
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Batik Natural Indigo
Dyed merek The Bluesville?
Variabel Penelitian Kualitas produk,
Brand Awareness
Brand Awareness merupakan pengenalan dan pengingatan
merek kepada masyarakat merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan, karena dengan hal ini akan menentukan
langkah perusahaan selanjutnya dalam menetapkan strategi
pasar. Kesadaran merek artinya kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa
suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
(Aaker, 1996:90)
Keputusan Pembelian
Metode Penelitian Tipe penelitian yang digunakan merupakan penelitian
penjelasan (explanatory research) yang berusaha untuk
menjelaskan serta melihat hubungan antar variabel-variabel
yang terdapat dalam penelitian serta menjelaskan pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat, di samping itu untuk
menguji hipotesis yang diajukan, yang telah dirumuskan
sebelumnya. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah pembeli produk batik natural indigo dyed merek The
Bluesville di kota Jakarta. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pembeli produk batik natural indigo dyed
merek The Bluesville di kota Jakarta, dengan kriteria sampel
yang digunakan berdasarkan. • Sudah pernah membeli atau
menggunakan produk batik natural indigo dyed merek The
Bluesville minimal sekali. Dalam 1 tahun terakhir • Berumur
17 tahun keatas Brand Awareness (X2) Kualitas Poduk (X1)
Keputusan Pembelian (Y) •Decision maker (pengambil
keputusan membeli produk batik natural indigo dyed merek
The Bluesville) Adapun skala pengukuran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala pengukuran yang bersifat
interval dengan menggunakan skala Rating Scale. Rating
Scale adalah alat pengumpul data yang berupa suatu daftar
yang berisi ciri-ciri tingkah laku/sifat yang harus dicatat
secara bertingkat. Metode statistik memberikan cara yang
objektif guna mengolah dan menganalisis data kuantitatif
kemudian ditarik kesimpulannya. Analisa data kuantitatif
yang digunakan penelitian ini adalah: Uji Validitas, Uji
Reliabilitas, Analisis Regresi Linier Serhana, Analisis Regresi
Linier Berganda, Uji t, dan Uji f.
Hasil/Pembahasan Hasil perhitungan nilai t hitung (7,173) > t tabel (1,984),
sehingga Hipotesis pertama yang berbunyi “diduga ada
pengaruh Positif antara kualitas produk terhadap keputusan
pembelian produk batik natural indigo dyed merek The
Bluesville” diterima. Hasil tersebut mendukung penelitian
Basrah Saidani, dkk (2013), bahwa Kualitas Produk
berpengaruh positif dan signifikan tehadap Keputusan
Pembelian. Hal ini juga mendukung teori yang dikemukakan
Kotler & Armstrong (2008) yang mengatakan bahwa kualitas
produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk
mengalahkan pesaing.
Hasil perhitungan nilai t hitung (7,300) < t tabel (1,984),
sehingga Hipotesis kedua yang berbunyi “diduga ada
pengaruh Positif antara brand awareness terhadap keputusan
pembelian produk batik natural indigo dyed merek The
Bluesville” diterima. Hasil ini mendukung penelitian
sebelumnya yaitu brand awareness mempengaruhi keputusan
pembelian yang dilakukan konsumen oleh Rian Ari Murba,
dan hasil ini sesuai dengan teori yang ada dalam buku
karangan Durianto, dkk (2004) dimana pada umumnya
konsumen cenderung membeli produk dengan brand yang
sudah dikenalnya atas dasar pertimbangan kenyamanan,
kualitas dan lain-lain.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa persepsi akan
kualitas produk dan brand awareness dari produk batik natural
indigo dyed merek The Bluesville dimata konsumen sudah
cukup baik, namun keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen masih belum sesuai target dari perusahaan. Dari
hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden diketahui
terdapat faktor lain yang mungkin mempengaruhi belum
sesuainya keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen akan produk batik natural indigo dyed merek The
Bluesville yaitu faktor harga, dimana harga dari produk batik
natural indigo dyed merek The Bluesville dapat terbilang
tidaklah murah. Satu produk kemeja batik dapat berkisar
antara Rp. 999.000 – Rp. 1.399.000 atau bahkan lebih, hal itu
lah yang menyebabkan segmentasi pasar dan potensi untuk
memperluas jangkauan konsumen dari produk batik natural
indigo dyed merek The Bluesville sangatlah terbatas yang
mempengaruhi belum tercapainya target penjualan dari
perusahaan
Kesimpulan Kualitas Produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap
Keputusan Pembelian. Hal
tersebut menyatakan bahwa semakin tinggi kualitas produk
yang dihasilkan maka akan
semakin tinggi pula keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen
Secara keseluruhan brand awareness akan produk The
Bluesville sudah baik namun
belum maksimal karena masih ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan oleh The
Bluesville untuk meningkatkan awareness dari konsumen
akan produk mereka seperti
memakimalkan penggunaan logo, slogan/tagline dari The
Bluesville, dan desain corak
dari produk batik yang mereka hasilkan.

REVIEW JURNAL 8
Judul EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI
TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN YANG BERDAMPAK PADA
LOYALITAS
PELANGGAN PADA PRODUK HYDRO COCO
PT KALBE FARMA
SINTA SULISTIANI Dosen Manajemen Universitas
Pamulang
Rumusan Masalah Hydro Coco menyadari bahwa perilaku konsumen memiliki
kepentingan tersendiri bagi perusahaan, karena berbagai
alasan terutama memberikan kepuasan semaksimal mungkin
kepada konsumen. Keberadaan Hydro Coco sendiri
mengalami pasang surut, selain keterbatasan dana untuk
melakukan promosi, juga dikarenakan semakin maraknya
home industry sejenis yang memproduksi buah kelapa dan
bersaing menancapkan produknya di benak konsumen, sebut
saja Kobuca, Yayat Paper, Kriya Kertas dan Syafiq Paper
(Banana Cards). Masing-masing pesaing memiliki variasi
pada coraknya. Selain itu para pesaing memiliki harga yang
lebih murah dan tempat yang terjangkau oleh konsumen.
Fenomena tersebut bisa terjadi dikarenakan Hydro Coco
Keberadaan Hydro Coco sendiri mengalami pasang surut,
selain keterbatasan dana untuk melakukan promosi, juga
dikarenakan semakin maraknya home industry sejenis yang
memproduksi buah kelapa dan bersaing menancapkan
produknya di benak konsumen yang telah dijelaskan
sebelumnya dan Hydro Coco belum memaksimalkan promosi
penjualannya sehingga tidak banyak konsumen yang
mengetahui kualitas produk yang di produksi oleh PT Kalbe
Farma.
Didasari hal-hal tersebut diatas dan fenomena yang terjadi
diperusahaan PT Kalbe Farma, maka penulis berkeinginan
untuk melakukan penelitian dengan judul Bagaimana
Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian yang Berdampak Pada Loyalitas Pelanggan Pada
Produk Hydro CocoPT Kalbe Farma ?.
Variabel Penelitian Kualitas Produk,
Promosi
Stanton (1993)
Stanton mengemukakan pengertian promosi adalah kegiatan
memberikan informasi kepada konsumen, memengaruhi, dan
menghimbau khalayak ramai.
5. Saladin (2003)
Saladin mengemukakan pengertian promosi adalah salah satu
unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didaya
gunakan untuk memberitahukan, mengingatkan, dan
membujuk konsumen tentang produk perusahaan.
dan Keputusan Pembelian
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono
(2014:44) yaitu “Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih”.
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah semua
perusahaan yang menjadi pelanggan PT Kalbe Farma di 3
tempat Area Futsal Wilayah Kota Tangerang, Banten (Nambo
futsal, Welco Futsal dan Centro Futsal). Adapun penentuan
sampel menggunakan rumus slovin dan diperoleh sampel
sebanyak 100 responden.
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 responden.
Sebagai variabel independen pada penelitian ini adalah yang
diberi lambang kualitas produk (X1) promosi (X2).
Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah
keputusan pembelian yang diberi lambang (Y) dan variable
moderating adalah loyalitas pelanggan (Z). Skala pengukuran
yang digunakan adalah skala 1 - 5 dengan 5 kategori. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif dan uji regresi linier berganda
Hasil/Pembahasan 1. Secara parsial variabel kompetensi (X1) berpengaruh secara
kuat, positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja (Y)
dengan nilai t hitung (11,595) > t tabel (1,960) dan
signifikansi lebih kecil dari 5% (0,000 Nilai R (korelasi)
adalah 0,690 dan nilai R Square (determinasi) adalah 0,476,
menunjukkan bahwa variabel Y (kinerja karyawan)
dipengaruhi oleh variabel X1 (kompetensi) sebesar 47,6% dan
sisanya sebesar 52,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti.
2. Dalam pengujian secara simultan dengan menggunakan uji
F menunjukkan adanya pengaruh yang sangat signifikan
variabel kompetensi (X1) dan variabel motivasi (X2), secara
bersamasama terhadap variabel Kinerja (Y). Hal dibuktikan
dengan nilai F hitung (93.981) > F tabel (2,672) dan
signifikansi lebih kecil dari 5% (0,000 < 0,05). Diperoleh
hasil uji persamaan regresi berganda: 14,484 + 0,583 X1 +
0,483 X2
Berdasarkan hasil uji F secara bersama-sama diperoleh pula
besarnya pengaruh perkembangan kompetensi, disiplin, dan
motivasi terhadap kinerja karyawan. Dengan nilai R (korelasi)
adalah 0,749 dan nilai R Square (determinasi) adalah 0,56,
menunjukkan bahwa variabel Y (kinerja karyawan)
dipengaruhi oleh variabel X1 (kompetensi) dan variabel X2
(motivasi) secara bersama-sama, sebesar 56,1% dan sisanya
sebesar 43,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
diteliti.
Kesimpulan Berdasarkan perhitungan Variabel kualitas produk dan
promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian secara parsial dan simultan.Variabel kualitas
produk dan promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel
loyalitas secara parsial dan simultan.Variabel keputusan
pembelian berpengaruh signifikan terhadap variabel
loyalitas.Variabel kualitas produk dan promosi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian dan dampaknya
terhadap loyalitas.

REVIEW JURNAL 9
Judul Seminar Nasional Manajemen, Ekonomi dan Akuntasi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNP Kediri
ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK
DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
ROKOK ANDALAN
Ifa Bian Jayo Arbinta 1
, Ichsannudin 2
, Sigit Ratnanto 3
Manajemen, FEB, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Jl.
KH. Achmad Dahlan No.76 Kediri
ifabianjayoarbinta@gmail.com
Rumusan Masalah Sebagai salah satu wilayah di Kabupaten Kediri, Desa Peh
Kulon Kecamatan Papar merupakan salah satu desa yang
memiliki tingkat perekonomian menengah ke bawah.
Mayoritas mata pencaharian warganya adalah sebagai petani,
peternak dan pekerja pabrik. Dalam rutinitas sosialnya, warga
Desa Peh Kulon terbiasa mengkonsumsi rokok. Rokok yang
biasanya dikonsumsi adalah produk lokal Kediri yang
merakyat yaitu merk gudang garam surya. Namun dengan
adanya pandemi Covid-19, banyak warga desa tersebut
beralih mengkonsumsi rokok merk lainnya yaitu rokok merk
Andalan yang diproduksi oleh PT Gudang Baru Berkah
Malang. Berdasarkan pengamatan peneliti, hal yang
menyebabkan pergeseran konsumsi merk rokok tersebut
dikarenakan oleh harga rokok Andalan relatif lebih murah
dibandingkan dengan rokok gudang garam surya, kualitas
produk dari segi kemasan dan rasa tidak jauh beda dengan
rokok gudang garam surya atau bahkan cenderung mirip, serta
adanya praktek promosi dengan menggunakan hadiah uang
dalam kemasan. Faktor-faktor tersebut bisa menjadi pemicu
terbentuknya keputusan pembelian warga atas rokok Andalan.
Berdasarkan adanya masalah pergeseran minat konsumen
untuk membeli merk rokok Andalan dibandingkan merk
lainnya yang lebih mahal, maka penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh signifikan harga, kualitas produk dan
promosi secara parsial dan simultan terhadap keputusan
pembelian rokok Andalan di Desa Peh Kulon Kecamatan
Papar Kabupaten Kediri
Bagaimanakah pengaruh harga,kualitas produk, dan promosi
terhadap keputusan pembelian rokok andalan?
Variabel Penelitian Harga,
Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan
moneter atau ukuran lainnya (jasa dan barang lain) yang
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa (Fandy Tjiptono, 2002 :
151).
Kualitas produk, promosi dan Keputusan pembelian
Metode Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian
(terikat), harga, kualitas produk dan promosi (bebas).
Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif
dengan teknik asosiatif kausal. Penelitian ini dilakukan di
Desa Peh Kulon Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Jawa
Timur dalam waktu 4 bulan (Maret-Juni 2021). Populasi
penelitian ini adalah seluruh konsumen rokok Andalan yang
berjenis kelamin laki-laki di Desa Peh Kulon dengan teknik
sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria
usia lebih dari 20 tahun yang jumlahnya ditentukan dengan
teori Roscoe berdasarkan 10 kali jumlah variabel yang diteliti,
maka ditentukan sebanyak 40 sampel. Instrumen
menggunakan angket berskala likert yang skornya diuji
validitas dan reliabilitas. Teknik analisis menggunakan
analisis deskriptif (untuk rata-rata skor) dan analisis
kuantitatif (uji asumsi klasik, regresi linier berganda dan
hipotesis).
Hasil/Pembahasan Harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian. Berarti bahwa, semakin rendah harga yang
ditawarkan maka akan semakin meningkat pula keputusan
pembelian rokok Andalan di Desa Peh Kulon Kecamatan
Papar Kabupaten Kediri. Hasil ini sesuai dengan tujuan dari
adanya harga yakni citra (image) sebuah perusahaan dapat
dibentuk melalui strategi penetapan harga.
Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Berarti bahwa, semakin baik kualitas
produk yang dirasakan oleh konsumen, maka semakin
meningkat pula keputusan pembelian rokok Andalan di Desa
Peh Kulon Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Hasil ini
mendukung teori yang mengemukakan kualitas produk
merupakan kemampuan sebuah produk dalam fungsinya, hal
ini termasuk keseluruhan Bentuk, ciri-ciri produk, kinerja,
ketepatan dan kesesuaian, ketahanan, kehandalan, pemudahan
perbaikan, gaya, desain [15]. Produk memiliki arti penting
bagi perusahaan karena tanpa adanya produk, perusahaan
tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Konsumen
akan membeli produk bila merasa cocok, karena itu produk
harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan
pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain,
pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan
pasar atau selera konsumen. Apabila dihubungkan dengan
jawaban responden, banyak respon setuju atas pernyataan
mengenai kualitas produk yang ada pada rokok Andalan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Novita Anggraini, Qodariah Barkah dan Titin Hartini
(2020), yang menjelaskan bahwa kualitas produk berpengaruh
terhadap proses keputusan pembelian konsumen.
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Berarti bahwa, semakin baik promosi
yang dilakukan oleh pihak rokok Andalan maka akan
meningkatkan keputusan pembelian di Desa Peh Kulon
Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Hasil positif yang
diperoleh variabel promosi ini sesuai dengan tujuannya yaitu
memberikan informasi, menarik perhatian dan selanjutnya
memberi pengaruh meningkatnya penjualan [16]. Dapat
diartikan bahwa tujuan promosi adalah untuk
menginformasikan suatu produk dan menarik perhatian calon
pelanggan sehingga membeli produk tersebut. Sesuai dengan
jawaban responden, banyak respon positif yang menjawab
setuju atas pernyataan mengenai promosi yang diterima oleh
responden. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Silfanni, Ketrin, Lani, Widya Sari dan Made Adhiguna
(2019) yang memperoleh hasil yang serupa yakni promosi
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Kesimpulan Mengacu pada tujuan penelitian dan pembahasan, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan yaitu harga berpengaruh negatif
dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian
rokok Andalan di Desa Peh Kulon Kecamatan Papar
Kabupaten Kediri. Kualitas produk berpengaruh positif
signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian rokok
Andalan di Desa Peh Kulon Kecamatan Papar Kabupaten
Kediri. Promosi berpengaruh positif signifikan secara parsial
terhadap keputusan pembelian rokok Andalan di Desa Peh
Kulon Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Harga, kualitas
produk dan promosi berpengaruh positif signifikan secara
simultan terhadap keputusan pembelian rokok Andalan

REVIEW JURNAL 10
Judul Ecodemica. Vol III. No.2 September 2015
PENGARUH GREEN MARKETING DAN CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK UNILEVER (STUDI KASUS
MASYARAKAT KOTA BANDUNG)
Khaya Widelia, Rennyta Yusiana, Arry Widodo
Manajemen Pemasaran
Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom
Bandung-Indonesia
Rumusan Masalah Limbah plastik menjadi masalah utama dalam pencemaran
lingkungan. Plastik telah dikenal luas dalam kehidupan
manusia. Berbagai barang kebutuhan hidup mulai barang-
barang sederhana hingga barang-barang berteknologi terus
meningkat menyebabkan tumbuhnya kekhawatiran mengenai
dampak buruk terhadap lingkungan. Data dari website
Kementerian Lingkungan Hidup (www.menlh.go.id) pada
tahun 2007 mengenai volume timbunan sampah di 194
kabupaten dan kota di Indonesia mencapai 666 juta liter atau
setara 42 juta kilogram, di mana komposisi limbah plastik
mencapai 14 persen atau 6 juta ton. Dari sumber tersebut di
tahun 2012, jumlah sampah di 14 kota besar di Indonesia
mencapai 1.9 juta ton. Adapun, jumlah limbah plastik secara
umum pada tahun 2013 sebanyak 53% dari jumlah sampah
yang ada. Meningkatnya jumlah limbah plastik ini menjadi
sebuah hal yang dapat mengancam kestabilan ekosistem
lingkungan,1 dikarenakan plastik yang digunakan saat ini
adalah plastik yang tidak dapat terurai secara biologis
(nonbiodegradable)
Pada prinsipnya pihak perusahaan
industri turut serta berpartisipasi secara
aktif melakukan tindakan pencegahan
kerusakan, pencemaran, atau terjadinya
polusi terhadap lingkungan hidup melalui
sistem tanggung jawab lingkungan
perusahaan atau produknya (corporate
environmental) yang mengedepankan
dengan menggunakan teknologi ramah
lingkungan, dan bahan-bahan yang aman
terhadap kesehatan manusia yaitu melalui
pendekatan bermanfaat bersama, bernilai
tinggi dan memiliki kebajikan tinggi
(high value and high virtue). Tujuan Penelitian
1. Berapa besar variabel green
marketing?
2. Berapa besar variabel corporate
social responsibility?
3. Berapa besar variabel keputusan
pembelian?
4. Seberapa besar pengaruh green
marketing dan corporate social
responsibility terhadap keputusan
pembelian?
Variabel Penelitian Green Marketing,
Corporate social responbility
Menurut Poerwanto (2010:21) corporate social responsibility
adalah jiwa perusahaan untuk mencapai tujuantujuan bisnis
yang mencakup citra perusahaan, promosi, meningkatkan
penjualan, membangun percaya diri, loyalitas karyawan, serta
keuntungan. Dalam konteks lingkungan eksternal, tanggung
jawab sosial berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
seperti kesempatan kerja dan stabilitas sosial- ekonomi-
budaya
dan Keputusan pembelian
Metode Penelitian Jenis desain riset penelitian ini adalah deskriptif verifikatif
dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan skala pengukuran ordinal yang menurut
Sarjono dan Julianita (2011:3) skala ordinal adalah skala yang
menyatakan kategori sekaligus peringkat, dimana peringkat
tersebut menunjukkan suatu urutan penelitian. Populasi dan
Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota
Bandung, populasi dari masyarakat kota Bandung berdasarkan
data dari www.bps.go.id (diakses Juni 2015) tahun 2013
sebesar 2.483.977 jiwa, terdiri dari laki-laki 1.260.565 jiwa
dan perempuan 1.223.412 jiwa. Dari data tersebut tidak
diketahui jumlah masyarakat yang menggunakan produk
Unilever. Pengumpulan Data Data primer dalam penelitian ini
didapat dari hasil penyebaran kuesioner kepada masyarakat
pengguna Unilever di Kota Bandung. Data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari website, jurnal, buku, dan
penelitian terdahulu yang terkait penelitian ini.
Hasil/Pembahasan 1. Pengaruh green marketing (X1) terhadap keputusan
pembelian (Y) Dari tabel diatas thitung 0.472 < dari ttabel
1.966, artinya H0 diterima, H1 ditolak. Dengan demikian
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor green
marketing dengan keputusan pembelian. 2. Pengaruh
corporate social responsibility (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y) Dari tabel diatas thitung 7.253 > dari ttabel
1.966, artinya H0 ditolak, H1 diterima. Dengan demikian
terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor corporate
social responsibility dengan keputusan pembelian.
1. Variabel green marketing berada
pada kriteria baik, dengan garis
kontinum sebesar 79%.
2. Variabel corporate social
responsibility berada pada
kriteria sangat baik, dengan garis
kontinum sebesar 81.38%.
3. Variabel keputusan pembelian
berada pada kriteria baik, dengan
garis kontinum sebesar 81.6%.
4. Besarnya pengaruh green
marketing dan corporate social
responsibility terhadap keputusan
pembelian sebesar 13.3%.
Kesimpulan 1. Variabel green marketing berada
pada kriteria baik,
2. Variabel corporate social
responsibility berada pada
kriteria sangat baik,
3. Variabel keputusan pembelian
berada pada kriteria baik

Anda mungkin juga menyukai