Anda di halaman 1dari 6

1.

Hubungan Kepercayaan Merek dengan Keputusan Pembelian

Kepercayaan merek tumbuh dari keyakinan konsumen karena adanya penilaian

positifyang dihasilkan dari interaksinya dengan suatu merek, sehingga nilai tersebut yang

akan mempengaruhi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Apabila

konsumen meyakini bahwa suatu merek mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan

mengutamakan kepentingan konsumen, maka konsumen tidak akan ragu untuk

memutuskan pembelian pada produk atau layanan dengan merek tersebut. Oleh karena

itu, kepercayaan pada merek yang baik dan kuat dari konsumen akan menciptakan

keputusan pembelian terhadap suatu merek.

Hal ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu, misalnya hasil

penelitian Amron(2018) terhadap 115 responden yang memiliki mobil MPV di Bandung

yang menyatakan bahwa kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian. Selain itu hasil penelitian Putra dan Soebandi (2019) terhadap 180

konsumen yang pernah membeli sepatu olahraga Nike di Surabaya juga menyatakan

bahwa kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian. Demikian pula dengan hasil penelitian Miswanto et al. (2019) terhadap 125

responden penggemarsneakers di Yogyakarta yang menyatakan bahwa kepercayaan

merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian

Harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi konsumen dalam

mengambil keputusan untuk membeli suatu produk atau layanan, sebab konsumen akan

membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya yang sejenisketika akan
memutuskan pembelian. Konsumen juga akan mengevaluasi apakah harga tersebut sesuai

atau tidak dengan kualitas dan manfaat dari produk yang diterima. Dengan kata lain,

apabila harga yang ditawarkan oleh suatu produk tersebut terjangkau, memiliki daya

saing, dan dirasa sesuai dengan kualitas serta manfaat yang diterima, maka akan semakin

kuat mendorong konsumen untuk memutuskan pembelian pada suatu produk, baik barang

ataupun layanan.

Hal ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu, misalnya hasil

penelitian Firdausy dan Idawati (2017) terhadap 166 pelanggan tiket pesawat online

Traveloka di Jakarta yang menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian.Selain itu hasil penelitian Purba et al. (2020) terhadap 237

pelanggan yang membeli suku cadang asli Honda pada PT Indako Trading Coy di Medan

juga menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian. Demikian pula dengan hasil penelitian Amron(2018) terhadap 115 responden

yang memiliki mobil MPV di Bandung yang menyatakan bahwa harga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Kualitas Layanan (X1)


H1

Kepercayaan Merek (X2) Keputusan Pembelian (Y)


H2

H3
Harga (X3)
A. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat diajukan hipotesis-hipotesis

sebagai berikut:

H1: Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

H2: Kepercayaan merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

H3: Kesesuaian harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kualitas layanan, kepercayaan

merek, harga, dan keputusan pembelian pada layanan GoFood. Sedangkan subjek penelitian

ini adalah konsumen yang pernah menggunakan layanan GoFood lebih dari satu kali pada

masa pandemi COVID-19 di Jakarta.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Cooper dan Schindler (2017:146) adalah suatu

perencanaan dan struktur dari investigasi yang disusun untuk mendapatkan jawaban atas

pertanyaan penelitian. Perencanaan merupakan skema menyeluruh atau program dari

penelitian, termasuk mencakup garis besar dari apa yang ingin dilakukan oleh peneliti dari

penulisan hipotesis dan implikasi operasionalnya untuk analisis data akhir. Cooper dan

Schindler (2017:147) selanjutnya mengklasifikasikan desain penelitian ke dalam beberapa

kategori, antara lain:

1. Tingkat Penyelesaian Pertanyaan Penelitian


Berdasarkan tingkat penyelesaian pertanyaan penelitian, penelitian ini termasuk

dalam studi formal (formal study)karena penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis

dan menjawab semua pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan.

2. Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan metode pengumpulan data, penelitian ini menggunakan studi

komunikasi (communication study) dimana peneliti menyebarkan kuesioner secara

elektronik melalui Google Forms yang berisi sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada

subjek penelitian dan mengumpulkan respon mereka.

3. Kontrol Peneliti terhadap Variabel

Berdasarkan kemampuan peneliti untuk memanipulasi variabel, penelitian ini

menggunakan desain ex post facto (ex post facto design) dimana peneliti tidak memiliki

kontrol terhadap variabel-variabel, dalam arti tidak mampu memanipulasi variabel.

Peneliti hanya mampu melaporkan apa yang telah terjadi atau apa yang sedang terjadi.

4. Tujuan Studi

Berdasarkan tujuan studi, penelitian ini termasuk dalam penelitian kausal-

eksplanatori (causal-explanatory), karena penelitian ini berfokus pada bagaimana satu

variabel menyebabkan perubahan pada variabel lainnya. Dalam penelitian kausal-

eksplanatori (causal-explanatory),peneliti berusaha untuk menjelaskan hubungan antar

variabel.

5. Dimensi Waktu

Berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini menggunakan studi cross-sectional

(cross-sectional study) karena penelitian ini hanya dilakukan satu kali dan menyajikan

potret dari suatu kejadian dalam satu waktu.


6. Cakupan Topik

Berdasarkan cakupan topik, penelitian ini menggunakan studi statistik (statistical

study). Studi statistikdidesain untuk cakupan yang lebih luas dan bukan lebih mendalam.

Studi ini bertujuan untuk menangkap karakteristik populasi dengan membuat kesimpulan

dari karakteristik sampel dan hipotesis akan diuji secara kuantitatif.

7. Lingkungan Penelitian

Berdasarkan lingkungan penelitian, penelitian ini termasuk dalam kondisi

lingkungan aktual (field condition) karena penelitian ini dilakukan pada kondisi lapangan

yang sesungguhnya dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden.

8. Kesadaran Persepsi Partisipan

Kesadaran persepsi responden pada saat mengisi kuesioner dapat mempengaruhi hasil penelitian
ini secara tidak langsung. Dalam penelitian ini,

Anda mungkin juga menyukai