Anda di halaman 1dari 14

JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)

Vol. 5 No. 3, 2021

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN
(SURVEY PELANGGAN PRODUK SPREI RISE)
Rissa Mustika Sari1; Prihartono2
Politeknik Piksi Ganesha, Bandung1,2
Email : rmsari@piksi.ac.id1 , prihartono@piksi.ac.id2

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan guna mengetahui (1) dampak harga pada keputusan
suatu pembelian (2) dampak kualitas produk pada keputusan pembelian (3) dampak
harga serta kualitas sebuah produk pada suatu keputusan pembelian. Untuk mencari
korelasi antara harga dan kualitas produk maka peneliti menggunakan metode penelitian
asosiatif dengan objek pengujian ialah pembeli sprei RISE. Peneliti menggunakan
purposive sampling untuk teknik samplingnya, yakni pelanggan sprei RISE yang telah
membeli secara online sebanyak 50 responden. Hipotesis diuji dengan analisis data
berupa analisis regresi linear berganda. Selanjutnya, peneliti mencari coefficient of
determination guna mengetahui besaran variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat yang sama dua faktor bebas yang
dipertimbangkan, yakni harga serta kualitas suatu produk mempengaruhi keputusan dari
suatu pembelian dengan koefisien determinasi yakni 46,1%, sedangkan 53,9% lainnya
disebabkan oleh beberapa faktor lain yang tidak dianalisa.
Kata kunci : Harga; Kualitas; Keputusan Pembelian

ABSTRACT
This research aimed to decide (1) the impact of price on buying choiches (2) the
impact of item quality on buying choices (3) the impact of price and product quality
buying choices. The researchers used associative reasearch methods with rise bed linen
buyers as object of testing. Researchers used purposive sampling at for the examining
technique with as 50 of RISE's online customer. The hypotesis was tested with multiple
regression. The next data analysis is looking for the coefficient of determination to find
how much dependent variable is influenced by independent variable. The results showed
that at the same time two independent factors were considered, namely the price and
quality of a product, influencing purchasing decisions with a fairly large coefficient of
determination 46,1%, the other 53,9% was caused by several other factors not
examined.
Keywords : Price; Quality; Purchase Decision

PENDAHULUAN
Persaingan bisnis di era globalisasi ini terlihat semakin ketat. Seiring dengan
meningkatnya persaingan bisnis, konsumen atau pembeli pun semakin cermat dalam
memilih produk. Artinya kini perusahaan diharuskan untuk menciptakan inovasi-inovasi
baru secara kreatif dalam memproduksi suatu produk atau jasa agar perusahaan tersebut
mampu bertahan. Ada banyak strategi yang bisa dilakukan suatu perusahaan untuk bisa

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1171


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

tetap bertahan dalam persaingan bisnis ini, misalnya dengan strategi penetapan harga
dan meningkatkan kualitas dari produk yang diproduksinya. Sudah menjadi rahasia
umum bahwa harga merupakan satu faktor penting dari banyaknya faktor yang
dipertimbangkan pembeli dalam menentukan pilihan pembelian. Seperti yang dijelaskan
(Philip Kotler, 2008) harga telah menjadi aspek yang paling penting dalam menetapkan
keputusan para pembeli. Maka secara garis besar harga ialah nilai lengkap yang
diperjualbelikan pada pembeli untuk keuntungan memiliki barang atau jasa.
Pembeli pada umumnya menyamakan harga barang mahal dengan kualitas
bagus dan jika harga barang terlalu murah, pembeli akan mempertanyakan mutu dari
produk itu sendiri. Hal pertama yang biasanya dilihat saat seseorang berbelanja ialah
harga, kemudian diikuti oleh beberapa pertimbangan lainnya. Dikutip dari Brown dalam
(Hasan, 2016) pemilihan karakter pada sebuah toko dikarenakan kesan pembeli pada
harga daripada harga asli sebuah toko. Suatu perusahaan hendaknya menetapkan harga
yang sebanding dengan mutu dan nilai produk. Harga yang teramat tinggi atau
sebaliknya dapat menjadi faktor penentu bagi pembeli. Tingginya harga dapat membuat
konsumen berpindah pada produk lain yang sejenis begitupun sebaliknya.
Bukan hanya harga, kualitas suatu produk juga penting agar proses bisnis dapat
meningkat. Perusahaan atau organisasi yang menjadikan kualitas produk mereka
sebagai instrumen penting akan menikmati keunggulan atas pesaing mereka dalam
mengendalikan pasar karena tidak semua perusahaan mampu mencapai popularitas.
Artinya suatu perusahaan akan mampu bertahan di tengah persaingan bisnis ini apabila
perusahaan tersebut selalu melakukan evaluasi terhadap kualitas produk yang
diproduksinya kemudian meningkatkan kualitas dari produk tersebut. Jika kualitas dari
suatu produk itu baik dan memenuhi dari kebutuhan atau harapan yang diinginkan oleh
pembeli, maka pembeli tidak akan perduli dengan harga yang diberikan atau merasa
tidak akan menyesal dengan pengorbanan yang sudah diberikan untuk membeli produk
tersebut.
Setiap individu memiliki metode pengambilan keputusan yang nyaris serupa.
Meski begitu, terdapat beberapa faktor yang dapat membedakan pengambilan keputusan
antar individu, diantaranya adalah usia, karakter, pendapatan, serta gaya hidup. Dalam
Peter dan Olson dalam (Asrizal & Muhammad, 2018) penetapan pembelian ialah
interaksi penggabungan yang mengkonsolidasikan informasi untuk menilai setidaknya 2

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1172


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

pilihan alternatif kemudian memilih satu diantaranya. Singkatnya keputusan pembelian


ialah proses menetapkan pilihan untuk membeli produk (Jaya Permana & Widwi Handri,
2021) .
(Asrizal & Muhammad, 2018) menyimpulkan bahwa variabel bebas yaitu harga
serta mutu dari pelayanan secara segmental dan bersamaan berdampak positif serta
signifikan yakni 21,10% pada keputusan pembelian konsumen lalu sisanya dipengaruhi
oleh beberapa faktor lainnya. Sedangkan pada penelitian (Linda & Andreyan, 2019)
menunjukkan hasil tentang pandangan responden bahwa keputusan pembelian kartu
prabayar Indosat di Kecamatan Mojogedang tidak dipengaruhi oleh harga namun justru
dipengaruhi faktor lainnya seperti mutu produk serta strategi promosi yang berdampak
positif secara signifikan. Berdasarkan dua penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan
harga bisa memberikan pengaruh signifikan namun dapat juga sebaliknya. Maka harga
dapat memberikan pengaruh pada ketetapan pembelian produk tergantung dari produk
apa yang diteliti dalam penelitian itu sendiri. Dibandingkan dengan penelitian-penelitian
yang dilakukan sebelumnya, produk yang kali ini dijadikan variabel penelitian adalah
sprei. Penelitian ini dilakukan pada produk sprei dari brand ternama yakni RISE.
Untuk sprei RISE sendiri, dapat dikatakan memiliki harga produk lebih tinggi
ketimbang produk sprei lainnya yang ada di pasaran, dikarenakan kualitas yang
ditawarkan oleh sprei RISE juga berbeda dari produk sprei pada umumnya. Seperti
misalnya, tinggi sprei RISE yang lebih unggul yakni 35cm dan 40cm. Kemudian karet
pada sprei yang memakai karet keliling. Tidak hanya menawarkan sprei dengan motif
dewasa, saat ini sprei RISE juga memiliki motif karakter untuk anak anak seperti Hello
Kitty, Gudetama, dan Pompompurin yang memiliki lisensi original dari Sanrio
Indonesia. Sprei RISE juga saat ini mempunyai salah satu bahan yang paling premiun
yakni Organic Tencel yang memiliki lisensi orginal Lenzing Austria. Maka penelitian
ini ditujukkan untuk mendapatkan update dari pilihan pembelian yang dipengaruhi
harga, pilihan pembelian yang dipengaruhi oleh mutu suatu produk, serta pilihan
pembelian yang dipengaruhi oleh keduanya yakni harga serta kualitas suatu produk
secara bersamaan pada produk Sprei RISE.
TINJAUAN PUSTAKA
Harga

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1173


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Harga memainkan peran penting dalam mempengaruhi pilihan pembeli dalam


membeli barang maupun jasa. Kotler dalam (Desy & Rahmat, 2017) memaparkan
harga ialah ukuran uang tunai yang dipaku pada barang, jasa atau ukuran nilai uang
tunai yang dibeli untuk beberapa kegunaan sejak dibelinya barang atau jasa tersebut.
Dijelaskan pula dalam (Nasution, Limbong, & Ramadhan, 2020) harga yang
ditunjukkan oleh pelanggan atau pembeli adalah biaya yang dikeluarkan untuk sesuatu.
Sedangkan bagi perusahaan harga ialah satu dari banyaknya unsur bauran pemasaran
yang menghasilkan pemasukan (Sudrartono & Saepudin, 2020). Pada intinya seperti
yang dipaparkan oleh (Insani & Madiawati, 2020), suatu dari nilai yang harus
dibayarkan oleh pelanggan atas pembelian sesuatu merupakan pengertian dari harga.
Adapun 5 indikator yang menunjukkan harga yakni : rentang harga , keselarasan antara
harga serta kualitas suatu produk, persaingan harga, kesesuaian harga dengan kegunaan
(Philip Kotler, 2008). (Arif Rahman, 2010) memaparkan penetapan harga bertujuan :
1) Penghasilan. Hampir sebagian bisnis pada umumnya bergantung pada penghasilan,
kecuali pada bisnis di bidang pelayanan jasa publik.
2) Kapasitas. Dalam bisnis umumnya perusahaan menyesuaikan permintaan serta
penawaran, juga menggunakan batasan produksi maksimum.
3) Pelanggan. Penentuan suatu harga biasanya bersifat representatif yakni
menyesuaikan segala macam pelanggan, segmen pasar, dan ragam daya beli.
Kemudian 3 hal tesebut dapat diaplikasikan dengan sistem penurunan harga, bonus,
dan lain-lain.
Menurut (Ardista & Wulandari, 2020) harga dipengaruh oleh beberapa faktor
diantaranya:
1.Menganalisa permintaan suatu produk. Terdapat dua langkah menganalisa permintaan
produk yaitu dengan menganalisa harga yang diharapkan dan menganalisa perbedaan
pada penjualan.
2.Tanggapan pesaing. Pesaing ialah komponen yang menyebabkan adanya penciptaan
harga, terutama bahaya persaingan yang diharapkan
Kualitas Produk
Menurut (AMILIA, 2017) kualitas dari suatu produk menjadi bagian dari acuan
positioning paling utama teruntuk pemasar. Kinerja produk atau jasa dipengaruhi secara
langsung oleh kualitas produk, sehingga kualitas secara tegas diidentifikasikan melalui

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1174


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

nilai dan kepuasan konsumen. Bagi sebuah perusahaan, produk mempunyai peran yang
sangat penting karena perusahaan tidak mampu menjalankan usahanya tanpa adanya
sebuah produk. Maka pembuatan suatu produk akan lebih baik jika ditempatkan pada
minat pasar atau selera maupun kebutuhan pembeli. Dipaparkan dalam (Philip Kotler,
2008) mutu produk ialah identitas produk yang berdasar terhadap kapasitasnya dalam
memenuhi kebutuhan konsumen yang diungkapkan maupun tersirat. Adapun menurut
Siemens kualitas adalah keadaan ketika konsumen dari produk tersebut kembali namun
produk tersebut tidak kembali (Philip Kotler, 2008). Sementara menurut (Anggraeni &
Soliha, 2020) Kualitas barang adalah pentingnya nilai yang berpacu pada pelanggan
sehingga dapat disimpulkan jika pelayanan atau produk penjual telah memenuhi atau
melebihi asumsi dari pelanggan artinya penjual tersebut telah memberikan kualitas dari
produknya. Kualitas produk dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan
karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan
produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus
dapat mengidentifikasikan ciri dan karakter produk yang berhubungan dengan mutu dan
kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya. (Andriyani, Y., &
Zulkarnaen, W., 2017:90)
Keputusan Pembelian
Dipaparkan oleh Kotler dalam (Aldoko, Suharyono, & Yuliyanto, 2016)
keputusan pembelian ialah membeli merek yang sangat diminati, namun dua komponen
bisa terdapat di antara tujuan pembelian dan pilihan pembelian. Bisa dikatakan, setiap
individu memiliki metode pengambilan keputusan yang nyaris serupa. Meski begitu,
terdapat beberapa faktor yang dapat membedakan pengambilan keputusan antar
individu, di antaranya adalah usia, karakter, pendapatan, serta gaya hidup. Seperti yang
dijelaskan oleh Peter dan Olson dalam (Asrizal & Muhammad, 2018) beranggapan
bahwa pilihan pembelian individu adalah pola kompromi yang menggabungkan data
untuk mengevaluasi suatu pilihan di sekitar dua praktik elektif dan memilih salah
satunya. Singkatnya, keputusan konsumen merupakan interaksi memilih aktivitas di
mana setidaknya 2 keputusan elektif untuk mencapai pemikiran kritis tertentu. (Philip
Kotler & Kevin Lane Keller, 1997) menjabarkan beberapa indikator dalam penentuan
pilihan pembeli diantaranya yakni pengakuan suatu masalah, penjelajahan informasi,
penilaian alternatif, pilihan pembelian, tindakan pasca pembelian.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1175


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Hipotesis Penelitian
Berdasar pada konsekuensi pemeriksaan hipotetis serta beberapa penelitian
sebelumnya, peneliti menemukan beberapa hipotesis penelitian yang dapat didefinisikan:
H1 : Harga berpengaruh positif secara siginfikan pada keputusan suatu pembelian
H2 : Kualitas suatu Produk berpengaruh positif secara siginfikan pada keputusan suatu
pembelian
H3 : Harga serta Kualitas Produk berpengaruh positif secara siginifikan pada
keputusan suatu pembelian
METODE PENELITIAN
Metode penelitian asosiatif menjadi metode yang peneliti gunakan guna
mendapatkan informasi seberapa besar tingkat pengaruh antara variabel independent
yakni harga serta kualitas produk pada variabel dependent yakni keputusan pembelian
sprei RISE secara segmental maupun bersamaan.
Populasi & Sampel
Populasi menunjukkan keseluruhan kumpulan antara individu, peristiwa maupun
hal-hal yang penting bagi analis untuk dieksplorasi. Beberapa individu yang dipilih dari
populasi tersebut dinamakan dengan sampel (Susanti & Gunawan, 2019). Populasi pada
penelitian ini yakni semua orang yang pernah berbelanja produk Sprei RISE baik secara
offline store maupun melalui online. Purposive sampling dipillih peneliti sebagai teknik
pengumpulan sampel pada penelitian ini. Kriteria yang peneliti gunakan adalah
konsumen dari brand RISE yang pernah melakukan transaksi sprei RISE secara online.
Survey dilakukan menggunakan kuisioner yang disebar ke 50 orang responden. Seperti
yang dijelaskan Fraenkel dan Wellen dalam (Wicaksono & Seminari, 2016) untuk
penelitian korelasional minimal jumlah respondenya yakni 50 orang
Tipe Sumber Data
Data primer ialah tipe informasi yang dipilih peneliti pada penelitian ini. Artinya
data atau informasi yang didapatkan tanpa melalui perantara, yakni dari pelanggan
produk RISE menggunakan kuisioner.
Teknik Pengumpulan Data
Kuisioner digunakan peneliti untuk menggabungkan data atau informasi pada
penelitian ini. Agar informasi yang didapatkan lengkap maka peneliti menggunakan
kuisioner berupa sekumpulan pertanyaan yang disebar kepada responden. Jawaban

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1176


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

responden dengan mendasarkan skala likert berjenjang dengan bobot nilai sebagai
diantaranya yakni SS (sangat setuju) = 5; S (setuju ) = 4; N (netral) = 3; TS (tidak setuju)
= 2; STS (sangat tidak setuju) = 1.
HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
Uji Asumsi Klasik
a.Uji Normalitas
Dijelaskan oleh Manoppo & Arie, (2016) Uji normalitas memiliki tujuan untuk
menguji pendistribusian yang normal pada variabel residual dalam model regresi.
Titik-titik pada gambar 2 memiliki pola searah dan mengikuti tidak jauh dari
garis diagonal. Jadi dapat dikatakan pada hasil penelitian ditemukan pendistribusian
data secara normal.
b.Uji Multikoliniearitas
Bila antar variabel bebas tidak diperoleh korelasi, maka dapat dikatakan model
regresi tersebut benar. Seperti yang dijelaskan oleh Ghozali dalam (Ardista &
Wulandari, 2020) Uji Multikolinearitas dilakukan guna menguji korelasi antar variabel
independent yang ditemukan pada regresi.
Nilai tolerance variabel dari harga serta kualitas produk tidak ada yang dibawah
10% atau melihat Variance Inflation Factors (VIF) lebih rendah dari 10.
Kesimpulannya multikoliniaritas tidak terjadi pada regresi yang dilakukan di penelitian
ini.
c.Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ditujukkan guna memeriksa model regresi ini apakah
terdapat disparitas selisih dari residual satu persepsi dengan survei lainnya. Peneliti
menggunakan grafik guna menunjukkan pola titik-titik pada scatterplot regression. Jika
fokus pada Gambar 3 menyebar dalam bentuk tidak jelas dan berada pada sumbu Y di
bawah angka 0, maka pada saat itu tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Berganda
Berdasar pada tabel 2. maka bisa diketahui rumus persamaan berikut :
Model regresinya:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 4.477 + 0,454X1+ 0,323X2 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian b2= Parameter X2 X2=Kualitas Produk

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1177


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

a = Konstanta X1= Harga b1 = Parameter X1


e= error

Rumus yang diperoleh dari pola persamaan tabel 2. dapat ditafsirkan sebagai
berikut :
a. Konstanta dengan nilai 4.477, maka dapat dijelaskan bahwa nilai positif dari variabel
bebas, ini artinya jika variabel bebas bernilai 0, variabel terikat bernilai positif.
b.Koefisien regresi pada harga produk berpengaruh positif, karena variabel harga
bernilai 0,454. Ini menunjukan apabila harga bertambah 1 (satuan) maka keputusan
akan naik 0,454.
c. Koefisien regresi pada kualitas produk berpengaruh positif, karena variabel kualitas
produk bernilai 0,323 Ini menunjukan jika kualitas produk bertambah 1 (satuan),
pembelian akan naik 0,323.
Uji Signifikasi Pengaruh Parsial (Uji t)
Berdasar pada tabel 3. terlihat koefisien thitung Harga 2,718 lebih besar dari ttabel
2,012 (2,718 > 2,012), nilai signifikasi 0,009 kurang dari 0,05 (0,009< 0,05), artinya
harga siginifikan pada keputusan pembelian Sprei RISE.
Dari hasil uji parsial dapat diketahui dari tabel diatas bahwa koefisien thitung
harga 2,038 lebih besar dari ttabel 2,012 (2,038 > 2,012), nilai signifikasi 0,047 lebih
kecil dari 0,05 (0,047 < 0,05). Kesimpulannya, kualitas produk signifikan pada
keputusan pembelian sprei RISE.
Uji Signifikasi Pengaruh Simultan (Uji f)
Dilihat dari tabel tersebut bahwa nilai Fhitung 20,106 lebih besar dari Ftabel 3,195
(20,106 > 3,195) , nilai signifikasi 0,000 kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05), ini berarti
keputusan pembelian pada sprei RISE dipengaruhi secara bersamaan dengan signifikan
oleh harga serta kualitas produk.
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi
Koefisien determinasi dilakukan guna memperlihatkan besaran persentase
variabel bebas yakni harga serta kualitas produk secara simultan mendefinisikan bahwa
variasi variabel terikat yakni keputusan pembelian. Berdasar pada hasil pengujian yang
dilakukan peneliti ditemukan bahwa regresi berganda menghasilkan nilai 46,1%.
Artinya, 46,1% pilihan pembelian disebabkan oleh variabel harga serta kualitas suatu
produk. Sementara 53,9% disebabkan oleh variabel lainnya yang tidak dianalisa.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1178


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Pembahasan
Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Nilai t hitung dari pengaruh harga pada keputusan pembelian sprei RISE
menunjukkan hasil sebesar 2,718 dengan nilai signifikansi 0,009 < 0,05 maka harga
secara positif serta signifikan mempengaruhi keputusan pembelian. Harga yang
dibandroll oleh produk RISE memang relative lebih mahal ketimbang produk serupa
lainnya, tetapi RISE pun memiliki pasar konsumennya sendiri. Peneliti telah
menyebarkan kuisioner pada 50 orang responden yang merupakan konsumen dari
produk RISE. Ibu rumah tangga dan wirausaha adalah profesi yang paling banyak
menjadi responden pada penelitian ini dengan pengasilan berjumlah Rp. 3jt-5jt dan
Rp.5jt-6jt .Berdasarkan hasil kuisioner tersebut, seluruh responden menjawab bahwa
harga yang dibandrol dari produk RISE tidaklah terbilang mahal dan memiliki kualitas
yang sebanding dengan apa yang pelanggan butuhkan. Penelitian ini selaras dengan
penelitian (Asrizal & Muhammad, 2018) memaparkan Harga memiliki pengaruh positif
juga signifikan pada pilihan pembelian. Berbanding terbalik dengan hasil penelitian
(Linda & Andreyan, 2019) yang menjelaskan ketetapan pembelian tidak disebabkan
oleh persepsi pembeli terhadap harga.
Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Nilai t hitung dari pengaruh kualitas suatu produk pada keputusan membeli
sebesar 2,038 dengan nilai signifikansi 0,047 < 0,05 maka kualitas dari suatu produk
meiliki pengaruh yang positif juga signifikan pada keputusan pembelian Sprei RISE.
(Meidiansyah, Rachma, & Rahman, 2020) mendefinisikan kualitas produk sebagai
kapabilitas dari suatu perusahaan untuk menentukan ciri khas atau identitas pada setiap
produknya sehingga produk tersebut dapat dikenali konsumen. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa responden setuju bahwa sprei RISE merupakan produk yang
berkualitas tinggi. Sebanding dengan harga yang diberikan. Penelitian ini berbanding
lurus dengan penelitian (Linda & Andreyan, 2019) dengan judul “Peningkatan
Keputusan pembelian pada Kartu Indosat di Kecamtan Mojogedang melalui Mutu
Produk Harga serta Promosi” yang memaparkan bahwa mutu produk mempunyai
dampak positif juga signifikan pada ketetapan membeli kartu prabayar Indosat.
Penelitian ini juga sekaligus mendukung hasil penelitian (Ernawati, 2019) dimana

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1179


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

keputusan membeli pada seorang pelanggan dipengaruhi oleh kualitas dari produk itu
sendiri secara positif serta signifikan.
KESIMPULAN
Hasil penelitian yang didapat dari sampel sebanyak 50 responden menunjukkan
bahwa keputusan pembelian pada sprei RISE yang dipengaruhi oleh harga dan kualitas
dari sprei RISE. Berdasar pada hasil penelitian, didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
a. Harga produk memiliki dampak positif juga signifikan pada keputusan membeli sprei
RISE
b. Kualitas Produk memiliki dampak yang positif serta signifikan pada keputusan
membeli sprei RISE
c. Harga juga kualitas produk secara bersamaan berpengaruh signifikan pada keputusan
pembelian
d. Berdasarkan uji koefisien determinan (adjusted R Square) variabel harga dan kualitas
produk mampu mempengaruhi variabel keputusan membeli 46,1% sisanya 53,9%
diakibatkan oleh faktor lain yang tidak dianalisa peneliti.
SARAN
Ditinjau dari hasil penelitian, pengkajian, serta hambatan penelitian, sehingga
dapat dibuat beberapa gagasan saran seperti: (1) penguji di masa mendatang yang akan
menguji keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh harga serta kualitas dari suatu
produk, hendaknya jangkauan materi diteliti dalam jangkauan yang lebih luas sehingga
hasil penelitian bisa digeneralisasi. Faktor lain baik secara eksternal maupun internal
harus dipertimbangkan lagi karena dapat menentukan pengaruh keputusan pembelian
yang lebih signifkan ketimbang harga dan kualitas produk. (2) Bagi perusahaan,
diperlukan evaluasi lebih dalam mengenai harga dan kualitas supaya bisa
mempertahankan dan meningkatkan pasar yang telah ada dengan menjaga kualitas dan
juga mengadakan beberapa acara diskon, atau memperluas pasar dengan melalukan
promosi yang lebih gencar lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Aldoko, D., Suharyono, S., & Yuliyanto, E. (2016). PENGARUH GREEN
MARKETING TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi
2012/2013 Universitas Brawijaya yang Melakukan Pembelian Produk Tupperware).
Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 40(2), 17–23.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1180


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

AMILIA, S. (2017). Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk terhadap
Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota Langsa. Jurnal
Manajemen Dan Keuangan Unsam, 6(1), 660–669.
Andriyani, Y., & Zulkarnaen, W. (2017). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Toyota Yaris Di Wijaya Toyota Dago Bandung.
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 1(2), 80-103.
https://doi.org/10.31955/mea.vol1.iss2.pp80-103.
Anggraeni, A. R., & Soliha, E. (2020). Kualitas produk, citra merek dan persepsi harga
terhadap keputusan pembelian (Studi pada konsumen Kopi Lain Hati Lamper Kota
Semarang). Al Tijarah, 6(3), 96–107.
Ardista, R., & Wulandari, A. (2020). Analisis Pengaruh Harga, Lokasi Dan Gaya Hidup
Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Manajemen Dan Akuntansi Volume, 15, 1–
13.
Arif Rahman. (2010). Strategi Dahsyat Marketing Mix for Small Business (1st ed.).
Penerbit Agromedia Pustaka.
Asrizal, & Muhammad. (2018). Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Alfamart di Kota Medan.
Prosiding Seminar Nasional Vokasi Indonesia, 1.
Desy, & Rahmat. (2017). Pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap Keputusan
Pembelian pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan. Jurnal Ilman, 5.
Ernawati, D. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Inovasi Produk Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Hi Jack Sandals Bandung. JWM (Jurnal Wawasan
Manajemen), 7(1), 17. https://doi.org/10.20527/jwm.v7i1.173
Hasan. (2016). DETERMINAN CITRA HARGA DAN DAMPAKNYA TERHADAP
NIAT PEMBELIAN. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 12.
Insani, N. A., & Madiawati, P. N. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan , Harga dan
Promosi terhadap Loyalitas Pelanggan GoFood di Kota Bandung. JIMEA Jurnal
Ilmiah Manajemen, Ekonomi Dan Akuntansi, 4(3), 112–122.
Jaya Permana, & Widwi Handri. (2021). PENGARUH LOKASI DAN HARGA
TERHDAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI KHANZA BAROKAH
MINIMARKET. Jurnal Ilmiah Mea, 2.
Linda, & Andreyan. (2019). PENINGKATAN KEPUTUSAN MEMBELI KARTU
PRABAYAR INDOSAT DI KECAMATAN MOJOGEDANG MELALUI
KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 6.
Manoppo, H., & Arie, F. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2014. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 4(2), 485–497. https://doi.org/10.35794/emba.v4i2.13082
Meidiansyah, M. Y., Rachma, N., & Rahman, F. (2020). PENGARUH KUALITAS
PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK METRO MEDIA LOMBOK (Studi
Kasus Pada Pelanggan Metro Media Lombok di Lombok). E-Junal Riset
Manajemen PRODU MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unisma, 09, 1–
15.
Nasution, S. L., Limbong, C. H., & Ramadhan, D. A. (2020). PENGARUH
KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN,
dan HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA E-COMMERCE
SHOPEE (Survei pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1181


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Universitas Labuhan Batu). Ecobisma (Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Manajemen),


7(1), 43–53. https://doi.org/10.36987/ecobi.v7i1.1528
Philip Kotler, G. A. (2008). Prinsi-prinsip Pemasaran (12th ed.; B. Sabaran, ed.).
Jakarta: erlangga.
Philip Kotler, & Kevin Lane Keller. (1997). Manajemen Pemasaran (13, ed.). Erlangga.
Sudrartono, T., & Saepudin, D. (2020). Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
Perkembangan Ukm Di Dinas Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah Kabupaten
Bandung. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Keuangan Syariah, 2.
Susanti, F., & Gunawan, A. C. (2019). Pengaruh Bauran Promosi Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Maybelline Di Kota Padang.
https://doi.org/10.31227/osf.io/npjqh
Wicaksono, M., & Seminari, N. (2016). Pengaruh Iklan Dan Word of Mouth Terhadap
Brand Awareness Traveloka. None, 5(8), 250770.

TABEL DAN GAMBAR

Harga.(X1) H1

H3 Keputusan Pembelian
(Y)
H2
Kualitas Produk (X2)

Gambar 1. Kerangka berpikir

Gambar 2. Hasil Output Normalitas dengan P-P plot

Sumber : Data Primer yang Diolah, 202

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1182


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Tabel 1. Hasil Uji Signifikasi Pengaruh Parsial

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficientsa Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
Std.
Model B Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.477 3.768 1.188 0.241
X1 0.454 0.167 0.418 2.718 0.009 0.485 2.063
X2 0.323 0.159 0.313 2.038 0.047 0.485 2.063
a Dependent
Variable: Y

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2021

Gambar 3. Hasil Output Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot


Sumber : Data Primer yang Diolah, 2021

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda


Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.477 3.768
X1 0.454 0.167 0.418
X2 0.323 0.159 0.313
a Dependent Variable: Y

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2021

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1183


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Tabel 3. Hasil Uji Signifikasi Pengaruh Parsial (t)


t hitung Sig.
Model
1 (Constant) 1.188 0.241
X1 2.718 0.009
X2 2.038 0.047
a Dependent Variable: Y

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2021

Tabel 4. Hasil Uji Simultan (F)


ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 743.745 2 371.872 20.106 .000b
Residual 869.31 47 18.496
Total 1613.055 49
a Dependent Variable: Y
b Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2021

Tabel 5. Hasil Uji Koefisiensi Determinasi

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2021

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1184

Anda mungkin juga menyukai