Anda di halaman 1dari 1

Nama :Ayu Dwi Muktiarini

Nim : 20180410358 | H

1. Muhammadiyah sejak awal berdiri melakukan kerja kebudayaan. Kiai Ahmad D


ahlan mempelopori pendidikan modern juga merupakan kerja kebudayaan, Muh
ammadiyah tidak asal mengikuti semua jenis warisan kebudayaan leluhur. Menu
rut prinsip Muhammadiyah, kebudayaan tidak boleh mengarah atau mengakibat
kan fasad (kerusakan), dharar (bahaya), isyyan (kedurhakaan), dan ba’id ’anillah
(terjauhkan dari Allah).Meskipun berkebudayaan dalam urusan akidah dan ibada
h sesuai dengan yang digariskan oleh Quran dan Hadis. Strategi kebudayaan M
uhammadiyah menyatukan ajaran kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah den
gan dimensi ijtihad dan tajdid sosial keagamaan. Ciri khas strategi kebudayaan
Muhammadiyah timbal balik antara sisi normativitas al-Qur’an dan as-Sunnah se
rta historisitas pemahamannya sesuai dengan kontek masyarakat. Tetapi Muha
mmadiyah juga harus perlu menyerap perubahan budaya yang begitu cepat. Se
misal budaya baru dunia digital
2. Hanya dalam konteks Indonesia saja Muhammadiyah dan NU mewakili
golongan besar secara fikih.Sikap  pertama dengan membangun kembali alam p
ikiran di tubuh bangsa, kalau Indonesia akan tetap eksis dan punya masa depan
yang maju. Kedua berkomitmen akan membangunan jalinan dan jaringan kebers
amaan dari seluruh komponen bangsa. Kuncinya,tidak lain membangun pola piki
r, paradigma dan format karakter bangsa Indonesia yang bersifat moderat dan b
erkemajuan. Sebab, karakter moderat dapat membuat kita bisa hidup bersama d
i dalam keragaman secara damai, toleran, serta saling asah, asih dan asuh.
3. Peran Muhammadiyah dalam membangun NKRI adalah meningkatkan kualitas
ummat beragama, di samping dari usaha pemerintah yang juga tak henti-
hentinya mencerdaskan bangsa dan kesejahteraan hidup masyarakat. Intinya,
Muhammadiyah berperan untuk membentuk akhlak yang mulia. Karna jika
akhlak sudah baik maka segala-galanya pun akan berjalan baik pula

Anda mungkin juga menyukai