Oleh :
Maulidina Awalia
NIM. 218.057.20202.0832
Oleh :
Nama : Maulidina Awalia
NIM : 218.057.20202.0832
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah singkat......................................................................... 4
B. Bidang kerja ............................................................................. 4
C. Struktur organsasi .................................................................... 5
D. Lokasi dan waktu pelaksanaan PKM ........................................ 11
BAB III HASIL PELAKSANAAN PKM
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha desa
yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya
memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan
potensi desa. BUMDes merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang
berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan komersial
(commercial institution). Selain itu BUMDes juga berperan sebagai lembaga
sosial yang berpihak pada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya
dalam penyediaan pelayanan sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial
bertujuan mencari keuntungan melalui penawaran sumber daya lokal ke pasar.
Pendirian BUMDes dilandasi oleh UU No. 32 tahun 2004 jo. UU No. 23
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa
serta PP No. 72 tahun 2005 tentang Desa. Dalam UU No. 32 tahun 2004 juncto
UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 213 ayat (1)
disebutkan bahwa, “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai
dengan kebutuhan dan potensi desa”. Dalam pasal 1 angka 4 Peraturan
Menteri dalam Negeri Nomor 39 tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa,
BUMDes diartikan sebagaimana yang berbunyi: “Badan Usaha Milik Desa,
yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah usaha desa yang dibentuk/
didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya
dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat.”
Pendirian BUMDes juga didasari oleh UU No. 6 tahun 2014 tentang
Desa dalam Pasal 87 ayat (1) yang berbunyi, “Desa dapat mendirikan Badan
Usaha Milik Desa yang disebut BUMDes,” dan ayat (2) yang berbunyi,
“BUMDesa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan,”
dan ayat (3) yang berbunyi, “BUMDesa dapat menjalankan usaha di bidang
ekonomi dan atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Potensi yang dimiliki BUMDes sebagai lembaga usaha mandiri
masyarakat desa dalam memberikan kesejahteraan masyarakat desa sendiri.
Agar rakyat pedesaan dapat mengembangkan potensi, sehingga tidak
dirugikan dan lebih diuntungkan, maka diperlukan arus balik dalam
1
2
pemerataan sumber daya alam dan kebijakan. Salah satu BUMDes yang
didirikan dengan tujuan sebagai penopang atau penguat ekonomi desa adalah
BUMDes Berkah Bersama Maburai yang didirikan pada November 2016
sebagai penguatan ekonomi desa Maburai. Sebagai salah satu desa di
Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong.
Praktek kerja mahasiswa (PKM) merupakan mata kuliah wajib yang
bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman di dunia kerja
terkait teori dan konsep yang dikembangkan dalam ilmu administrasi. Melalui
mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memformulasikan masalah yang
terjadi dilapangan, menggali data yang ada di lapangan, membuat pemecahan
masalah secara ilmiah sesuai dengan teori dan konsep yang berkembang
dalam ilmu administrasi. Mata kuliah ini dilaksanakan berdasarkan hasil
peninjauan kurikulum pada bulan Agustus 2015 pada Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA) Tabalong.
4
5
C. STRUKTUR ORGANISASI
Sebagaimana diketahui bahwa dalam menjalurkan suatu organisasi perlu
diadakan pembagian kerja yang rapi dan terperinci mengenai tugas,
wewenang, dan tangungwajab dari setiap bagian yang ada dalam instansi
tersebut, sehingga yang berada dalam satu bagian tertentu dapat dengan
jelas mengenai perannya dalam organisasi dimana mereka terlihat sebagai
anggota didalamnya. Selain itu, struktur organisasi juga menunjukkan garis
perintah dan garis kerjasama antar bagian atau departemen lainnya, sehingga
kegiatan dalam perusahaan dapat terkoordinasi dan berjalan dengan baik
merupakan salah satu syarat bagi setiap organisasi agar dapat berjalan
dengan baik. Penilaian baik atau tidaknya suatu struktur organisasi tergantung
pada keadaan instansi itu sendiri atau dengan kata lain struktur organisasi
harus berperan penting dalam pembagian tugas dan tanggung jawab setiap
personil. Berikut adalah tugas struktur organisasi Badan usaha Milik Desa :
1. Penasihat
Penasihat dijabat secara ex officio oleh Kepala Desa yang
bersangkutan. Adapun penasihat memiliki kewajiban:
a. Memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam
melaksanakan pengelolaan BUM Desa;
b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BUM Desa; dan
c. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
Penasihat berwenang untuk:
a. Meminta Penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan
yang menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
b. Melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan
kinerja BUM Desa.
6
2. Pelaksana operasional
Pelaksana Operasional BUM Desa mempunyai tugas mengurus dan
mengelola BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga. Sehingga Pelaksana Operasional memiliki kewajiban
untuk :
a. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi
lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan
umum masyarakat Desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa; dan
c. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa
lainnya.
Dalam melaksanakan kewajiban Pelaksana Operasional dapat menunjuk
Anggota Pengurus sesuai dengan kapasitas bidang usaha, khususnya
dalam mengurus pencatatan dan administrasi usaha dan fungsi
operasional bidang usaha. Serta dapat dibantu karyawan sesuai dengan
kebutuhan dan harus disertai dengan uraian tugas berkenaan dengan
tanggung jawab, pembagian peran dan aspek pembagian kerja lainnya.
1) Ketua
ketua Bumdes adalah orang yang memimpin, mengendalikan dan
bertanggungjawab atas keseluruhan aktivitas Bumdes mulai dari
perencanaan usaha, pelaksanaan kegiatan, manajemen dan
keuangan. Tugas ketua BUMDes, secara umum dapat diuraikan
sebagai berikut:
a) Memimpin, mengelola dan mengurus Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) dan unit-unit usahanya sesuai AD/ART BUMDes.
b) Merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP) Unit-Unit
Usaha BUMDes;
c) Merumuskan kebijakan Operasional Pengelolaan BUMDes;
d) Melakukan pengendalian kegiatan usaha BUMDes baik internal
maupun eksternal;
e) Mengangkat dan memberhentikan anggota pengelola Badan
Usaha Milik Desa dengan persetujuan Komisaris/Pembina
BUMDes;
7
Penasehat
Kepala Desa
Pelaksana operasional
Pembibitan Pengelolaan
PAMDES
H Yusran Galih Armadhan
Ketua
Pengawas
H. Musliadi
Ruyadi
Hasminawati
11
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKM
C. PEMBAHASAN
1. Bidang Kearsipan
Menurut Amsyah (1989:8) kearsipan atau manajemen kearsipan
adalah pekerjaan pengurusan arsip yang meliputi pencatatan,
pengendalian dan pendistribusian penyimpanan dan pemusnahan.
Kearsipan mempunyai peranan penting sebagai pusat ingatan, sebagai
pusat informasi, sebagai alat pengawasan yang sangat diperlukan dalam
setiap organisasi, perencanaan, penganalisaan, pengembangan
pengambilan keputusan, pembuatan laporan dan pertangungjawaban.
Menurut penulis, kearsipan yang ada di BUMDesa Maburai
Kecamatan Murung Pudak sudah sangat baik dan sangat teratur sesuai
dengan syarat-syarat tertentu.
2. Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Di Desa Maburai
Pengelolaan pada dasarnya adalah pengendalian dan
pemanfaatan semua sumber daya yang menurut suatu perencanaan
diperlukan atau untuk penyelesaian suatu tujuan kerja tertentu. Menurut
Irawan 1997 mendefinisikan bahwa pengelolaan adalah sama halnya
dengan manajemen yaitu penggerakan, pengorganisasian dan
pengarahan usaha manusia untuk memanfaatkan secara efektif material
dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut penulis mekanisme pengelolaan BUMDesa di Desa
Maburai Kecamatan Murung Pudak sudah sangat baik dan juga berjalan
sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
BAB IV
15
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, terdapat beberapa hal yang
dapat menjadi saran bagi pihak-pihak yang membaca makalah ini :
1. Praktek Kerja Mahasiswa memberikan banyak pengalaman serta
wawasan untuk mahasiswa yang nantinya akan terjun dalam dunia kerja
yang nyata, tidak hanya pengalaman skill saja namun pengalaman
bagaimana bersosialisasi dengan orang-orang yang memiliki berbagai
perbedaan, jadi menurut saya Praktek Kerja Mahasiswa ini untuk selalu
dilaksanakan dan ditingkatkan.
2. Diharapkan untuk seluruh pengelola BUMDesa agar dapat meningkatkan
kedisiplinannya didalam bekerja.
3. Diharapkan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Mahasiswa berikutnya
diberikan pengarahan yang lebih mendalam lagi.
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar 1. survei ke tempat pengelolaan sampah TPS3R
17
Gambar 2. Merekap tagihan iuran sampah
18
Gambar 3. Survei ke tempat pembibitan tanaman di bidang usaha Nursery
19
20
21
22
23
24