Anda di halaman 1dari 12

Tugas Mata Kuliah

Metode Penelitian
“ Menganalisis Jurnal “

Nama : Rosi Ripriyo Murti


NIM : 16220108
Jurusan : Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA
2019
Mayora Hayundra Maharani, dan Mustafa Kamal (2015) melakukan penelitin tentang
perbandingan sistem economic order quantity dan Just in time pada pengendalian persediaan
bahan baku. Sampel yang digunakan adalah Data Persediaan Bahan Baku Kertas pada tahun
2012 CV Aneka Ilmu. Penelitian ini menunjukkan bahwa

(1). kedua sistem tersebut, baik JIT dan EOQ lebih efisien dalam penghitungan total biaya
persediaan dibandingkan dengan sistem persediaan yang telah dilakukan oleh CV Aneka Ilmu.
EOQ dapat menghemat sekurang-kurangnya 3,33%-3,85% dari total biaya perusahaan.

(2). Dalam analisis sistem JIT, memiliki nilai penghematan biaya persediaan terbesar adalah
menurut pada aspek lot kuantitas pemesanan dengan sebanyak 40 kali pengiriman, yang dapat
menghemat biaya kurang lebih sebesar 84,18%-84,19% dari total biaya perusahaan.

(3). Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa kedua sistem, baik EOQ dan JIT dapat
bekerja secara tepat dan efisien pada CV Aneka Ilmu. namun sistem JIT lah yang mempunyai
efisiensi yang lebih besar bila dilihat dari besarnya biaya persediaan dan besarnya penghematan
biaya dibandingkan dengan biaya persediaan perusahaan.

Desy Juliana Simanjuntak, Desy Juliana Simanjuntak, Suzanna Josephine (2017)


meneliti tentang Perbandingan System Economic Order Quantity dan Sistem Just In Time
terhadap Efisiensi Biaya Bahan Baku pada PT. Tricitra Agri Perdana. Dengan sampel kartu
persediaan perusahaan mulai periode tahun 2013-2015 dan wawancara dengan para staf yang
menangani masalah pembelian bahan baku dan penyimpanan persediaan. Hasil dari penelitan
ini menyatakan bahwa
(1). kegiatan pembelian penentuan biaya persediaan bahan baku PT.Tricitra Agri Perdana
menggunakan metode Economic Order Quantity.
(2). Dalam usaha meningkatkan efisiensi biaya persediaan bahan baku perusahaan dapat
menggunakan metode Just In Time, pembelian dilakukan dalam jumlah yang kecil dan
pengiriman secara bersekala, sehingga dapat menekan terjadinya biaya penyimpanan.
(3). diketahui Frekuensi pembelian bahan baku perbulan dengan rata-rata adalah 9.5833
dibulatkan menjadi 10 kali dibandingkan dengan menggunkan EOQ yang Frekuensi
pembeliannya 187.8611 kali dibulatkan menjadi 188 kali perbulan. Disini sistem JIT telah
menghemat biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan bahan baku di rumah potong ayam,
karena dengan sistem JIT perusahaan melakukan pembelian persediaan bahan baku pada saat
ada pemesanan dari pelanggan saja.
Hendry Jaya (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh sistem just in time dalam
menunjang kelancaran proses produksi : studi kasus pada pt. Siix electronics indonesia. Sampel
yang digunakan adalah data bahan baku kepada PT. Siix Electronics Indonesia desember 2014-
februari 2015 dan wawancara orang-orang yang langsung berhubungan dengan pengadaan
bahan baku. Hasil dari menelitian ini adalah Penerapan sistem just in time dalam pengadaan bahan
baku di PT. Siix Electronics Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan teori dari Dra. Tita Deitiana,
MM (2011:223), Dermawan Sjahrial, Djahotman Purba (2012:115), ini bisa dilihat dari beberapa hal
antara lain :
1. Masih ditemukan di beberapa lokasi penyimpanan bahan baku di PT.SIIX Electronics
Indonesia karena adanya sisa bahan baku yang tidak habis terpakai oleh produksi.
2. Adanya komunikasi yang salah antara material control PT. SIIX Electronics Indonesia dengan
material control PT. Sanwa (pemasok bahan baku). Salah satu contoh kasusnya adalah PT
Sanwa yang mengirimkan jumlah bahan baku yang melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh PT
SIIX Electronics sehingga melebihi kapasitas dan tesimpan di tempat penyimpanan bahan
baku.

Melpa Syari Kristiani Turnip (2018) meneliti tentang perbandingan pengendalian


persediaan bahan baku methanol antara pendekatan model economic order quantity dengan
just in time pada CV Mamabros Servicindo Batam. Dengan sampel data persediaan bahan baku
methanol CV Mamabros Servicindo Batam pada tahun 2016, hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa
(1). Dari analisis EOQ, Kuantitas pemesanan optimal sebesar 1.027 liter, dengan frekuensi
Pemesanan 40 kali. Lalu, persediaan Pengaman yang diperoleh sebesar 2.226 liter dan titik
pemesanan Kembali bahan baku methanol yaitu 3.017 liter dan total biaya Persediaaannya
sebesar rp 3.700.608.
(2). Dari analisis JIT, kuantitas pemesanan optimal sebesar 2.296 liter, dengan frekuensi
pemesanan 18 kali dan frekuensi pengiriman sebanyak 5 kali sebesar 459 liter. Sedangkan total
biaya persediaan metode JIT sebesar Rp3.056.263.
(3). Baik Sistem JIT dan EOQ, lebih efisien dalam hal perhitungan biaya persediaan
dibandingkan dengan sistem persediaan yang telah dilakukan perusahaan. EOQ dapat
menghemat sekurang-kurangnya 46% dari total biaya perusahaan dan JIT dapat menghemat
biaya kurang lebih sebesar 55% dari total biaya perusahaan. Dari kedua sistem, JIT mempunyai
efisiensi yang lebih besar bila dilihat dari besarnya biaya persediaan dan besarnya penghematan
biaya dibandingkan dengan biaya persediaan perusahaan.
Edward Rizky Ahadian (2017) meneliti tentang penerapan metode JIT dalam
pengelolaan persediaan material pada pelaksaaan proyek konstruksi bangunan gedung KPP
Menteng oleh PT. Perumahan Pembangunan (PT. PP). Sampel yang digunakan adalah hasil dari
pengamatan terhadap proyek yang dikerjakan dan hasil wawancara dengan project manager
dan kepala bidang logistik di proyek. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa industri
kontruksi berbeda dengan industri manufaktur dalam hal penerapan JIT. Konsep JIT
membutuhkan beberapa adaptasi dengan melakukan beberapa modifikasi pada prinsip JIT agar
dapat diterapkan dalam proyek konstruksi. Dalam pengelolaan persediaan, teridentifikasi terkait
dengan prinsip dan tujuan dari metode JIT. Sistem kanban sebagai bagian dari metode JIT tidak
digunakan dalam pengelolaan persediaan di proyek karena adanya perbedaan proses produksi
konstruksi dengan manufaktur, dimana pada industry konstruksi, lokasi proses produksi tetap dan
tenaga kerjanya yang bergerak menuju lokasi proses produksi. Sedangkan pada manufaktur berlaku
sebaliknya.
Dr. C. Eugine Franco dan S.Rubha (2017) melakukan penelitian AN OVERVIEW
ABOUT JIT (JUST-IN-TIME) - INVENTORY MANAGEMENT SYSTEM dengan
menggumakan sempel persediaan iventaris Toyota, Dell, dan Harley Davidson. Hasil dari
penelitian ini adalah Manajer memiliki pilihan dalam menyelesaikan masalah persediaan dan
produksi dengan menerapkan Just In Time yang membutuhkan keselarasan dan kerja sama
antara manajer dan karyawannya. Implementasi sistem JIT akan menghasilkan nilai positif
yang muncul dari penggunaan sistem jauh lebih besar daripada yang tidak. JIT memiliki
pengaruhnya dalam memesan, menjadwalkan dan memproduksi sisi-sisi sebuah perusahaan
manufaktur. JIT memerlukan kualitas tinggi pada Sumber dan Rencana, pelaksanaan,
pemeriksaan, tindakan dengan kontrol proses statistiknya serta teknik juga sangat penting.

Yazan Emnawer Al haraisa (2017) meneliti tentang Just-In-Time System and Its Impact
on Operational Excellence: An Empirical Study on Jordanian Industrial Companies dengan
menggunakan sampel (168) manajer dan kepala divisi di departemen produksi dan logistik, dan
dipilih secara acak dan peneliti merancang kuesioner termasuk (25) item untuk mengumpulkan
data. Hasil penelitian ini adalah sistem just in time termasuk (Tata letak peralatan, kualitas
Pemasok, Atur pengurangan waktu dan produksi Tarik) memiliki dampak positif pada
keunggulan operasional di perusahaan. Perusahaan industri Yordania harus menekankan pada
dasarnya dan terutama pada sistem tepat waktu mereka terdiri dari (tata letak peralatan, kualitas
pemasok, pengurangan waktu pengaturan; Tarik produksi) untuk meningkatkan dan mencapai
keunggulan dan keuntungan operasional keunggulan kompetitif.
Mohammad Turky Bataineh (2017) meneliti tentang The Extent of Implementation
Just-in-Time System on Hikma Pharmaceutical Company. Sampel yang digunakan adalah
(195) kuesioner dibagikan secara acak kepada manajer di tiga tingkat. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan :
1. Ada hubungan yang positif antara (dukungan manajemen puncak, efisiensi sumber daya
manusia, dan efisiensi pemasok ) dan penerapan JIT.
2. Tidak ada hubungan antara (Penghapusan limbah) dan Implementasi JIT.
3. Pekerja sepenuhnya diinformasikan tentang apa JIT itu dan mengapa itu diinginkan dengan
rata-rata yang lebih rendah (3,07)

4. Karyawan menangani kritik atas pekerjaan mereka sendiri dengan rata-rata lebih rendah
(2,51).

5. Pemasok memiliki program audit internal dan eksternal datang terakhir dengan rata-rata rata-
rata (3,17).

6. Perusahaan mengurangi pemborosan dari menunggu datang terakhir dengan rata-rata (3,13).

Sumber Topik Variabel Alat Hasil Analisis Sampel


yang Analisis
diteliti
Mayora Penerapan Economic Analisis (1).JIT dan EOQ lebih efisien Data
Hayundra Sistem EOQ Order Deskriptif dalam penghitungan total biaya Persediaan
Maharani, dan Sistem JIT Quantity , Kausal persediaan dibandingkan dengan Bahan Baku
dan pada (EOQ) dan komparatif sistem persediaan yang telah Kertas
Mustafa perusahaan CV Just in . dilakukan oleh CV Aneka Ilmu. (dalam rim),
Kamal Aneka Ilmu Time (2). Dalam analisis sistem JIT, Jumlah
(2015) dan (JIT), memiliki nilai penghematan Persediaan
diperbandingk efektivitas biaya persediaan terbesar bila Rata-Rata,
an untuk dan pada aspek lot kuantitas Jumlah
menentukan efesiensi pemesanan dengan sebanyak 40 Kebutuhan
sistem yang proses kali pengiriman, yang dapat Bahan Baku
lebih tepat, produksi. menghemat biaya kurang lebih (per hari),
khususnya Frekuensi
dalam sebesar 84,18%-84,19% dari Pembelian
efektivitas dan total biaya perusahaan. selama
efesiensi (3). JIT mempunyai efisiensi setahun, dan
proses yang lebih besar bila dilihat dari Data Biaya
produksi. besarnya biaya persediaan dan Persediaan
besarnya penghematan biaya Perusahaan
dibandingkan dengan biaya dalam tahun
persediaan perusahaan 2012.
dibandimgkan dengan EOQ. tahun 2012
CV Aneka
Ilmu.
Desy Perbandingan (Economic Analisis (1). kegiatan pembelian kartu
Juliana System Order Deskriptif, penentuan biaya persediaan persediaan
Simanjunt Economic Quantity, Kausal bahan baku PT.Tricitra Agri perusahaan
ak, Desy Order Quantity (Just In komparatif Perdana menggunakan metode mulai
Juliana dan Sistem Just Time), Economic Order Quantity. periode
Simanjunt In Time efisiensi (2). Dalam usaha meningkatkan tahun 2013-
ak, terhadap biaya efisiensi biaya persediaan bahan 2015 dan
Suzanna Efisiensi Biaya bahan baku dapat wawancara
perusahaan
Josephine Bahan Baku baku. menggunakan metode Just In dengan
(2017) pada PT. Time, pembelian dilakukan para staf

Tricitra Agri dalam jumlah yang kecil dan yang


Perdana. pengiriman secara bersekala, menangani
sehingga dapat menekan masalah
terjadinya biaya penyimpanan. pembelian
(3). diketahui Frekuensi bahan baku
pembelian bahan baku perbulan dan
dengan rata-rata adalah 9.5833 penyimpan
dibulatkan menjadi 10 kali
an
dibandingkan dengan
persediaan.
menggunkan EOQ yang
Frekuensi pembeliannya
187.8611 kali dibulatkan menjadi
188 kali perbulan. Disini sistem
JIT telah menghemat biaya
pemesanan, dan biaya
penyimpanan bahan baku di
rumah potong ayam, karena
dengan sistem JIT perusahaan
melakukan pembelian persediaan
bahan baku pada saat ada
pemesanan dari pelanggan saja.
Hendry pengaruh Just In Kausal Penerapan sistem just in time dalam data bahan

Jaya sistem just in Time komparatif pengadaan bahan baku di PT. Siix baku
(2014) time dalam (JIT), , analisis Electronics Indonesia belum
kepada PT.
sepenuhnya sesuai dengan teori dari
menunjang kelancaran deskriptif Siix
Dra. Tita Deitiana, MM (2011:223),
kelancaran proses Electronics
Dermawan Sjahrial, Djahotman
produksi.
proses Purba (2012:115), ini bisa dilihat Indonesia
produksi : studi dari beberapa hal antara lain : desember
kasus pada pt. (1). Masih ditemukan di beberapa 2014-

Siix electronics lokasi penyimpanan bahan baku februari

indonesia. di PT.SIIX Electronics Indonesia 2015 dan


karena adanya sisa bahan baku
wawancara
yang tidak habis terpakai oleh
orang-
produksi.
orang yang
(2). Adanya komunikasi yang salah
langsung
antara material control PT. SIIX
Electronics Indonesia dengan berhubunga
material control PT. Sanwa n dengan
(pemasok bahan baku). Salah satu pengadaan
contoh kasusnya adalah PT Sanwa bahan baku
yang mengirimkan jumlah bahan
baku yang melebihi jumlah yang
dibutuhkan oleh PT SIIX
Electronics sehingga melebihi
kapasitas dan tesimpan di tempat
penyimpanan bahan baku.
Melpa perbandingan Economic Kausal (1). Dari analisis EOQ, Kuantitas data
Syari pengendalian Order komparatif pemesanan optimal sebesar 1.027 persediaan
Kristiani persediaan Quantity , analisis liter, dengan frekuensi bahan baku
Turnip bahan baku (EOQ) dan deskriptif Pemesanan 40 kali. Lalu, methanol
(2018) methanol Just in persediaan Pengaman yang CV
antara Time diperoleh sebesar 2.226 liter dan Mamabros
pendekatan (JIT), titik pemesanan Kembali bahan Servicindo
model persediaan baku methanol yaitu 3.017 liter Batam pada
economic bahan dan total biaya Persediaaannya tahun 2016
order quantity baku. sebesar rp 3.700.608.
dengan just in (2). Dari analisis JIT, kuantitas
time pada CV pemesanan optimal sebesar 2.296
Mamabros liter, dengan frekuensi
Servicindo pemesanan 18 kali dan frekuensi
Batam. pengiriman sebanyak 5 kali
sebesar 459 liter. Sedangkan total
biaya persediaan metode JIT
sebesar Rp3.056.263.
(3). Baik Sistem JIT dan EOQ,
lebih efisien dalam hal
perhitungan biaya persediaan
dibandingkan dengan sistem
persediaan yang telah dilakukan
perusahaan. EOQ dapat
menghemat sekurang-kurangnya
46% dari total biaya perusahaan
dan JIT dapat menghemat biaya
kurang lebih sebesar 55% dari
total biaya perusahaan. Dari
kedua sistem, JIT mempunyai
efisiensi yang lebih besar bila
dilihat dari besarnya biaya
persediaan dan besarnya
penghematan biaya
dibandingkan dengan biaya
persediaan perusahaan.
Edward penerapan Just In Kausal bahwa industri kontruksi berbeda data hasil
Rizky metode JIT Time, komparatif dengan industri manufaktur wawancara
Ahadian dalam persediaan , analisis dalam hal penerapan JIT. Konsep dengan
(2017) pengelolaan material. deskriptif JIT membutuhkan beberapa project
persediaan adaptasi dengan melakukan manager
material pada beberapa modifikasi pada prinsip dan kepala
pelaksaaan JIT agar dapat diterapkan dalam bidang
proyek proyek konstruksi. Dalam logistik di
konstruksi pengelolaan persediaan, proyek
bangunan teridentifikasi terkait dengan prinsip

gedung KPP dan tujuan dari metode JIT. Sistem


kanban sebagai bagian dari metode
Menteng oleh
JIT tidak digunakan dalam
PT. Perumahan
pengelolaan persediaan di proyek
Pembangunan
karena adanya perbedaan proses
(PT. PP).
produksi konstruksi dengan
manufaktur, dimana pada industry
konstruksi, lokasi proses produksi
tetap dan tenaga kerjanya yang
bergerak menuju lokasi proses
produksi. Sedangkan pada
manufaktur berlaku sebaliknya.
Dr. C. Tinjauan Just In Manajer memiliki pilihan dalam Tidak
Eugine tentang jit Time menyelesaikan masalah dilampiri
Franco dan (just-in-time) - (JIT), persediaan dan produksi dengan sampel.
S.Rubha sistem Sistem menerapkan Just In Time yang
(2017) manajemen Manajeme membutuhkan keselarasan dan
inventaris n kerja sama antara manajer dan
Inventaris karyawannya. Implementasi
sistem JIT akan menghasilkan
nilai positif yang muncul dari
penggunaan sistem jauh lebih
besar daripada yang tidak. JIT
memiliki pengaruhnya dalam
memesan, menjadwalkan dan
memproduksi sisi-sisi sebuah
perusahaan manufaktur. JIT
memerlukan kualitas tinggi pada
Sumber dan Rencana,
pelaksanaan, pemeriksaan,
tindakan dengan kontrol proses
statistiknya serta teknik juga
sangat penting.
Yazan Sistem Just-In- Just In Analisis sistem just in time termasuk (Tata Kuisioner
Emnawer Time dan Time desk letak peralatan, kualitas (168)
Al haraisa Dampaknya (JIT), tata analisis Pemasok, Atur pengurangan manajer dan
(2017) pada letak regresi waktu dan produksi Tarik) kepala
Keunggulan peralatan, berganda memiliki dampak positif pada divisi di
Operasional: kualitas riptif, keunggulan operasional di departemen
Studi Empiris pemasok, perusahaan. Perusahaan industri produksi
pada pengurang Yordania harus menekankan dan logistik,
Perusahaan an waktu pada dasarnya dan terutama pada dan dipilih
Industri pengatura sistem tepat waktu mereka terdiri secara
Yordania n, dari (tata letak peralatan, kualitas sengaja
produksi pemasok, pengurangan waktu sesuai
tarik, pengaturan; Tarik produksi) dengan
keunggula untuk meningkatkan dan pekerjaan
n mencapai keunggulan dan mereka
operasiona keuntungan operasional terutama di
l keunggulan kompetitif. area sistem
just in time
Mohamma Luasnya Just-in- Analisis 1. Ada hubungan yang positif (195)
d Turky Implementasi Time, Deskriptif antara (dukungan manajemen kuesioner
Sistem Just-in - Dukungan puncak, efisiensi sumber daya dibagikan
Bataineh Time pada manajeme manusia, dan efisiensi pemasok ) secara acak
(2017) Perusahaan n puncak, dan penerapan JIT. kepada
Farmasi Hikma Efisiensi 2. Tidak ada hubungan antara manajer di
(Studi Kasus) sumber (Penghapusan limbah) dan tiga tingkat.
daya Implementasi JIT.
manusia, 3. Pekerja sepenuhnya
Efisiensi diinformasikan tentang apa JIT
pemasok , itu dan mengapa itu diinginkan
Penghapus dengan rata-rata yang lebih
an limbah rendah (3,07)
4. Karyawan menangani kritik
atas pekerjaan mereka sendiri
dengan rata-rata lebih rendah
(2,51).
5. Pemasok memiliki program
audit internal dan eksternal
datang terakhir dengan rata-rata
rata-rata (3,17).
6. Perusahaan mengurangi
pemborosan dari menunggu
datang terakhir dengan rata-rata
(3,13).

Jurnal yang dianalisis sebagian besar membahas perbandingan Just In Time (JIT)
dengan Economic Order Quantity (EOQ ) yang dihubungkan dengan persediaan bahan baku
(Mayora Hayundra Maharani, dan Mustafa Kamal, 2015); Desy Juliana Simanjuntak, Desy
Juliana Simanjuntak, Suzanna Josephine, 2017;dan Kristiani Turnip ,2018). Ada pula
pembasan Just In Time (JIT) yang dihubungkan dengan kelancaran proses produksi (Hendry
Jaya, 2014), ataupun dihubungkan dengan pengelolaan persediaan secara langsung (Edward
Rizky Ahadian, 2017), sistem manajemen inventaris (Dr. C. Eugine Franco dan S.Rubha,
2017), Keunggulan Operasional (Yazan Emnawer Al haraisa, 2107), dan manajemen puncak,
efisiensi sumber daya manusia, pemasok. dan limbah (Mohammad Turky Bataineh, 2017).
Hasil dari jurnal terdahulu yang membandingan Just In Time (JIT) dengan Economic
Order Quantity (EOQ ) yang dihubungkan dengan persediaan bahan baku menunjukkan hasil
yang konsisten, di mana Just In Time (JIT) dinilai lebih efisien dibandingkan dengan Economic
Order Quantity (EOQ ) dalam perhitungan biaya persediaan suatu perusahaan.

Sampel Jurnal yang dipakai oleh Mayora Hayundra Maharani, dan Mustafa Kamal
(2015) adalah data primer dari CV Aneka Ilmu yang terdiri dari Data Persediaan Bahan Baku
Kertas (dalam rim), Jumlah Persediaan Rata-Rata, Jumlah Kebutuhan Bahan Baku (per hari),
Frekuensi Pembelian selama setahun, dan Data Biaya Persediaan Perusahaan dalam tahun
2012. Sampel Jurnal digunakan oleh Desy Juliana Simanjuntak, Desy Juliana Simanjuntak,
Suzanna Josephine (2017) adalah data primer; kartu persediaan perusahaan mulai periode
tahun 2013-2015 dan wawancara dengan para staf yang menangani masalah pembelian bahan
baku dan penyimpanan persediaan. Sampel Jurnal digunakan oleh Hendry Jaya (2014)
menggunakan data primer; data bahan baku kepada PT. Siix Electronics Indonesia desember
2014-februari 2015 dan wawancara orang-orang yang langsung berhubungan dengan
pengadaan bahan baku. Melpa Syari Kristiani Turnip (2018) menggunakan sampel data
primer dalam jurnalnya ; data persediaan bahan baku methanol CV Mamabros Servicindo
Batam pada tahun 2016. Edward Rizky Ahadian (2017) menggunakan sampel data
primer pula dalam jurnalnya ; data hasil wawancara dengan project manager dan kepala bidang
logistik di proyek. Sementara Sampel Jurnal digunakan oleh Yazan Emnawer Al haraisa (2017)
adalah Kuisioner (168) manajer dan kepala divisi di departemen produksi dan logistik, dan
dipilih secara sengaja sesuai dengan pekerjaan mereka terutama di area sistem just in time.
Mohammad Turky Bataineh (2017) dalam jurnalnya menggunakan sampel (195) kuesioner
dibagikan secara acak kepada manajer di tiga tingkat.

Hampir dari keseluuhan jurnal menggunakan sampel data primer, baik dengan data
persediaan, wawancara manajer, ataupun dengan kuesioner. Hanya jurnal dari Dr. C. Eugine
Franco dan S.Rubha (2017) saja yang di dalamnya tidak dilampiri dengan sampel, sehingga
sulit untuk ditentukan metode penelitian apa yang dipakai dalam jurnal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai