Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR

“Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Chemical

dengan Metode EOQ di PM 2 PT. IKPP Perawang”

OLEH
EDUARMAN ZEBUA
012.18.003

FAKULTAS VOKASI
JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PULP DAN KERTAS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
2022
Latar Belakang Masalah
Seiring berkembangnya industri manufaktur pada Indonesia, perlu dikenal bahwa persediaan
adalah suatu hal yang mempunyai peranan krusial pada usaha manufaktur. Persediaan adalah
suatu kegiatan yang sangat penting buat perusahaan (Wang dkk., 2019) mencakup barang-
barang milik perusahaan yang nantinya barang tadi akan dijual pada periode bisnis yang sudah
dipengaruhi perusahaan, persediaan barang masih pada pengerjaan atau persediaan bahan
standar yang menunggu penggunaannya pada proses produksi (Alexandri, 2009).
Pengendalian persediaan merupakan modal kerja yang perlu dilakukan dalam suatu
perusahaan.yang bertujuan untuk meminimalkan biaya dan untuk mamaksimalkan laba dalam
waktu tertentu. Lancar atau tidaknya proses produksi suatu perusahaan ditentukan oleh
persediaan bahan baku yang optimal (Lahu 2017). Seharusnya dengan adanya kebijakan
persediaan bahan baku yang diterapkan dalam perusahaan, biaya persediaan tersebut dapat
ditekan sekecil mungkin (M. Trihudiyatmanto, 2017).
FENOMENA DI INDUSTRI

Berbagai perusahaan industri kurang mengikuti prosedur dan


cara pembelian bahan material yang baik serta yang sesuai
dengan kondisi perusahaan yang mana akan sangat
menunjang kegiatan produksi.
Maka dari itu itu perusahaan perlu menentukan jumlah bahan
material yang optimal pada waktu tertentu dengan maksud
agar jumlah pembelian dapat mencapai biaya persediaan
minimum
MASALAH
Perencanaan dan pengendalian bahan baku chemical yang kurang efisien akan
memicu kenaikan cost yang berlebihan, dikarenakan kurang sinkronnya kebutuhan
industri dengan waktu ataupun jumlah pemakaian bahan baku, serta tidak
terjadwalnya pembelian bahan baku yang di butuhkan. Apabila hal itu terus menerus
terjadi, maka akan menimbulkan banyak kerugian pada produk. Contohnya terdapat
bahan baku yang cacat akibat terlalu lama di simpan, serta kepadatan bahan baku
yang menimbulkan kekurangan tempat dan tata letak yang tidak teratur yang
menyulitkan para pegawai dalam mengelola penyimpanan.
Maka dari hal itu semua, perlu dilakukan sebuah analisis yang dapat membantu
perusahaan dalam mengatasi berbagai hal masalah penyimpanan di gudang. Penulis
disini akan mengaanalisis dengan Metode EOQ (Economic order quantity) sebagai
salah satu pilihan sebagai perbandingan antara kebijakan yang telah dilaksanakan di
perusahaan.
KESENJANGAN PENELITIAN TERDAHULU
Adapun penelitian yang sudah dilakukan beberapa peneliti terdahulu
seabagai bahan referensi permbuatan penelitian ini, sebagai berikut :
N Judul, Nama Peneliti, Tahun Variable/ Fokus Penelitian Metode Hasil Penelitian
o penelitian

1 Analisis Manajemen Persediaan Persediaan Bahan Baku, kualitatif Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa metode Economic Order
Bahan Baku dan Bahan Persediaan Bahan Quantity lebih efisien dibandingkan dengan kebijakan perusahaan.
Penolong dengan metode Penolong, Metode Hal ini dibuktikan dengan adanya pembelian yang optimal dan
Economic Order Quantity (EOQ) Economic Order penghematan Total Inventory Cost. Frekuensi pembelian bahan baku
pada PT. Sukorejo Indah Textile Quantity. dan bahan penolong menjadi lebih kecil dan gapat meningkatkan
Batang, (Alfiyah, 2011). keuntungan bagi perusahaan.
2 Efisiensi metode economical Efesiensi Metode kualitatif Berdasarkan hasil penelitian bahwa metode EOQ lebih efisien
order quantity (EOQ) dalam Economic Order dibandingkan dengan cara perhitungan tradisional. dengan metode
pengambilan keputusan Quantity, Pengambilan EOQ, keuntungan perusahaan meningkat karena terjadi efesiensi total
pembelian bahan baku dan Keputusan, Pembelian biaya pembelian bahan baku
pengaruhnya terhadap total Bahan Baku, Pengaruh
biaya pembelian pada PT. EOQ Terhadap Total
Amitex (amanah mitra Biaya Pembelian.
industri/tekstil) buaran
kabupaten Pekalongan.
3 Muh. Taufik Malik (2013), Analisis Persediaan Bahan Baku, kualitatif Dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) perusahaan
Persediaan Bahan Baku Kertas Metode Economic pada tahun 2012 dapat melakukan pemesanan sebanyak 15 kali
Menggunakan Metode EOQ Order Quantity dibandingkan yang digunakan perusahaan dan biaya total persediaan
(Economic Order Quantity) Pada bahan baku kertas lebih rendah dibandingkan dengan biaya total yang
dikeluarkan perusahaan sebelum menggunakan metode EOQ (Economic
Harian Tribun Timur Makasar
Order Quantity). Penghematan yang dihasilkan jika metode EOQ diterapkan
pada perusahaan
N Judul, Nama Peneliti, Tahun Variable/ Fokus Penelitian Metode Hasil Penelitian
o penelitian

4 Eldwidho Hanarista Fajrin (2015), Persediaan Bahan Baku, kualitatif Berdasarkan penelitian dapat diperoleh simpulan bahwa metode EOQ
Analisis Pengendalian Persediaan Pengendalian Persediaan, lebih efisien dibandingkan dengan kebijakan perusahaan. Hal ini
bahan Baku dengan Metode Economic Order dibuktikan dengan adanya pembelian yang optimal pada tahun 2014 dan
Menggunakan metode Economic Quantity penghematan tota inventory cost (TIC).
Order Quantity pada perusahaan
Roti Bonansa, (Rahardyan Dwa
Prihasdi, 2012).
5 Analisis Persediaan Bahan Baku Persediaan Bahan Baku, kualitatif Berdasarkan kebijakan perusahaan hanya mempunyai frekuensi 9 kali dan
Tepung Terigu Menggunakan Metode Economic Order perusahaan juga tidak meneraokan adanya titik pemesana kembali
Metode Economic Order Quantity Quantity (Reorder point). Sedangkan Berdasarkan hasil penelitian menggunakan
(EOQ) pada Roti Puncak Makasar, motode EOQ perusahaan dapat memiliki frekuensi lebih banyak yaitu 15
(Olivia Elsa Andira, 2016). kali, dan dapat menentukan titik pemesanan kembali (Reorder Point) pada
angka 31.626 kg. sehingga perusahaan dapat menghasilkan biaya yang
lebih murah.
6 Analisis Manajemen Persediaan Manajemen Persediaan kualitatif Berdasarkan metode EOQ persediaan bahan baku mengalami
Bahan Baku dengan Meode EOQ Bahn Baku, Metode peningkatan persediaan bahan baku, frekuensi pembelian persediaan
(Economic Order Quantity) pada Economic Order Quantity bahan baku menjadi lebih sedikit jika dibandingkan dengan keluaran
Perusahaan Roti Oriza Malang, perusahaan. Maka ada penghematan biaya persediaan bahan baku
(muhammad hadana A, 2017).
7 Economic Order Quantity For Joint Economic Order Quantity, kualitatif The proposed model determines order quantities for two products in order
Complementary And Substitutable Subtitutable Products, to optimize the total cost of inventory, including setup and holding costs. To
Items, (Hadi Mokhtari, 2017). formulate the problem, two special cases are discussed and analyzed in
detail. Furthermore, the pseudo-convexity of the total cost functions is
derived, and then a solution procedure is suggested. Numerical examples
are presented and an analysis of sensitivity is conducted, using Matlab and
Lingo solver, in order to investigate the impact of input parameters on the
optimal policy. The results show that proposed model saves the costs as
opposed to the traditional EOQ model.
Berdasarkan penelitian terdahulu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang pengendalian persediaan bahan baku, karena banyak perusahaan yang masih
menggunakan ilmu ramalan dalam menentukan persediaan bahan baku. Maka dari
itu pennelitian ini akann diadakan dengan dasar penelitian terdahulu yang bertema
seputar pengendalian persediaan bahan baku dengan metode Economic Order
Quantity (EOQ).
Dari penjabaran penelitian terdahulu yang diatas, perbedaan yang terdapat yaitu
pada bahan, kasus, dan objek penelitian sedangkan persamaannya yaitu terletak
pada tema yang sama-sama membahas tentang pengendalian persediaan bahan baku
dengan metode Economic Order.
Quantity (EOQ). Hampir semua metode yang digunakan peneliti untuk
mengendalikan persediaan bahan baku adalah Economic Order Quantity karena
keefesienan motode ini sudah dipercaya mampu mengoptimakan pengadaan bahan
baku.
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai beriktu:

1. Untuk menganalisis perbandingan antara pengelolaan bahan baku menggunakan metode EOQ
dengan metode kebijakan perusahaan.

2. Untuk menganalisis keuntungan serta kerugian dalam mengelola bahan baku menggunakan
metode EOQ.

3. Untuk menganalisis volume chemical optimal yang di butuhkan oleh pabrik IKPP Perawang.

4. Untuk menganalisis total biaya persediaan chemical yang harus di keluarkan oleh pabrik IKPP
Perawang.

5. Untuk menganalisis kapan akan dilaksanakan pemesanan kembali (reorder point) chemical oleh
pabrik IKPP Perawang.

6. Untuk menganalisis jumlah persediaan pengaman (safety stock) chemical yang harus di sediakan
oleh pabrik IKPP Perawang.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian persediaan.

 Menurut Michel Chandra Tuerah. (2014) Persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan penting dalam operasi bisnis,
sehingga perusahaan perlu melakukan manajemen proaktif, artinya perusahaan harus mampu mengantisipasi keadaan maupun tantangan
yang ada dalam manajemen persediaan untuk mencapai sasaran akhir, yaitu untuk meminimalisasi total biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk penanganan persediaan.

 Handoko (2015) menjelaskan bahwa persediaan (inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya-
sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.

 Menurut Nasution, (2003:103), “Persediaan adalah sumber daya menganggur (ide resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang
dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalalah berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem
distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga”.

 Menurut Kieso (2008:402), “Persediaan (inventory) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis
normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual”.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau untuk diproduksi
dan selanjutnya dijual kembali yang merupakan aktiva bagi perusahaan.
Pengertain Economic order quantity (EOQ)
Menurut Leroy B. Schwarz. (2020) Model kuantitas pesanan ekonomis mempertimbangkan tradeoff antara biaya pemesanan
dan biaya penyimpanan dalam memilih kuantitas yang akan digunakan untuk mengisi kembali persediaan barang. Kuantitas
pesanan yang lebih besar mengurangi frekuensi pemesanan, dan, karenanya, biaya pemesanan/bulan, tetapi memerlukan
penyimpanan rata-rata persediaan yang lebih besar, yang meningkatkan biaya penyimpanan (penahanan)/bulan.

Menurut kumar (2016) model EOQ jelas bahwa biaya pemesanan dan biaya penyimpanan cukup besar berlawanan satu sama
lain. Jika kita perlu meminimalkan biaya pengangkutan, kita harus menempatkan pemesanan kecil yang meningkatkan biaya
pemesanan. Jika kita ingin meminimalkan biaya pemesanan kita, kita harus menempatkan beberapa pesanan dalam setahun dan ini
membutuhkan menempatkan pesanan besar yang pada gilirannya meningkatkan total biaya tercatat untuk periode tersebut.

Disisilain, kuantitas pesanan yang lebih kecil mengurangi persediaan rata-rata tetapi membutuhkan pemesanan yang lebih sering
dan biaya pemesanan/bulan yang lebih tinggi. Kuantitas pesanan yang meminimalkan biaya disebut Economic Order Quantity
(EOQ).

EOQ adalah alat yang sangat berguna untuk pengendalian persediaan yang dapat diterapkan pada barang jadi persediaan barang
dalam proses dan persediaan bahan baku. Ini mengatur dari pembelian dan penyimpanan persediaan sedemikian rupa untuk
menjaga aliran produksi pada saat yang sama menghindari investasi yang berlebihan dalam persediaan.
Untuk mengakomodasi fungsi – fungsi persediaan, menurut Barry Render dan Jay Heizer (2014) berdasarkan
proses produksi, persediaan terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) adalah bahan-bahan yang telah dibeli tetapi belum diproses.
Bahan-bahan dapat diperolah dari sumber alam atau dibeli dari supplier (penghasil bahan baku).

2. Persediaan barang setengah jadi (work in process) atau barang dalam proses adalah komponen atau bahan
mentah yang telah melewati sebuah proses produksi/telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum
selesai atau akan diproses kembali menjadi barang jadi.

3. Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi (maintenance, repair, operating) yaitu persediaan –


persediaan yang disediakan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan operasional yang dibutuhkan untuk menjaga
agar mesin – mesin dan proses – proses tetap produktif.
METODE PENELITIAN

Metode pengumpulan data.


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Komperatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2012: 8), metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/
statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Tempat dan waktu penelitian.
Tempat penelitian.
PT. Ikpp perawang terletak di jalan Raya Minas – Perawang KM.26, Pinang Sebatang, Perawang,
Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Riau.
DAFTAR PUSTAKA

 Purnama, L. (2020). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku yang Optimal Menggunakan Metode EOQ pada PT Wijaya
Karya Beton TBK PPB Sumatera Utara. Skripsi. Medan: Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

 Mutiara, Theodora F, Tommy F, Jenny. 2014. “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kayu Cempaka pada Industri Mebel
dengan Menggunakan metode EOQ.’’ Jurnal. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

 Trihudiyatmanto. M. 2017. “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity
(EOQ) (Studi empiris pada CV. Jaya Gemilang Wonosobo).’’ Jurnal. Wonosobo: Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ) Wonosobo.

 Misbachul. D, Fuad. M, Rakhmawati. R. 2018. “Analisis Efisiensi Biaya Persediaan Menggunakan Metode EOQ (ECONOMIC
ORDER QUANTITY) Pada PT. XYZ,’’ Jurnal. Madura: Universitas Trunojoyo Madura.

 Sulaiman. F. 2015. “Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Menggunakan Metode EOQ pada UD. Adi Mabel.” Jurnal.
Medan: Politeknik LP3I Medan.

Anda mungkin juga menyukai