Anda di halaman 1dari 10

ANALISA PENGADAAN SPARE PARTS PADA CV.

JAYA PRATAMA
SAMARINDA

Syarifuddin1
1
Fakultas Ekonomi
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia
Jl. Ir. H. Juanda 80, Kalimantan Timur, 75123
Yuma7241@yahoo.co.id

ABSTRAK
CV. Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyewaan
peralatan alat berat dan peralatan penunjang lainnya termasuk didalamnya persediaan
spare parts. Perusahaan membutuhkan suatu perencanaan spare parts supaya produksi
dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Persediaan merupakan salah satu tugas
dari manajemen logistik dalam suatu perusahaan, yaitu dukungan dalam pengadaan
untuk seluruh keperluaan perusahaan. Agar dukungan tersebut dapat dimanfaatkan perlu
suatu perencanaan dan dilakukan secara terpadu, yang berarti saling berkaitan dan
mendukung antara element yang terkait.
Masalah dalam penelitiaan ini bagaimana prosesdur pengadaan spare parts dan
metode pengadaan yang optimal, dengan tujuan agar tingkat persediaan dapat terjaga
dan tidak terjadi kekurangan spare parts pada saat diperlukan. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu metode dalam pemenuhan pengadaan spare parts agar dapat
dilakukan dengan tepat seoptimal mungkin yaitu penerapan metode continous review
system.
Variable penelitian ini adalah aspek pengadaan dan tinjauan atas pengembangan
metode yang digunakan dalam pengadaan persediaan dalam penentuaan jumlah
pemesanan yang ekonomis. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data
sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, dokumentasi perusahaan dan observasi. Teknik analisis yang
dilakukan yaitu dengan pemeriksaan terus menerus (continous review system) dengan
menggunakan data permintaan, pemakaian dimasa lalu.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan metode contonous
review system untuk spare parts tire 1200-24 pada CV. Jaya Pratama Samarinda dapat
ditentukan berapa safety stock dan re order point serta penentuan jumlah pemesanan
ekonomis (economic order quantity).

Kata kunci : Continous review system, logistik, pengadaan spare parts.

I. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan pasti memerlukan yang digunakan dalam proses kegiatan
berbagai jenis barang untuk menunjang operasional perusahaan. Apabila barang
proses kegiatannya. Barang-barang ini tidak tersedia pada waktu dibutuhkan,
dapat berbentuk bahan baku, bahan maka akan menghambat proses kegiatan
penolong, bahan komponen atau barang operasional perusahaan. Bagi
lain yang digunakan dalam perusahaan ini merupakan suatu
pemeliharaan peralatan dan fasilitas kerugian.

225
Pada perusahaan ini, manajemen memenuhi kebijakan pelayanan yang
logistik berarti bagaimana mengelola diinginkan oleh perusahaan.
aliran pengadaan persediaan spare Pengadaan spare parts yang
parts untuk memenuhi kebutuhan diterapkan pada CV. Jaya Pratama telah
pemeliharaan dan perbaikan peralatan menggunakan system komputerisasi
yang mengalami kerusakan di lokasi namun dalam penetapan berapa jumlah
kerja yang berbeda (Tanah Grorot, yang harus dipesan belum ada sistim
Muara Wahau, Berau dan Muara tertentu yang digunakan. Sehingga
Teweh). Jenis spare parts yang akan belum terkoordinasi dengan baik, yang
dipenuhi bervariasi jenisnya, yaitu mengakibatkan dapat terjadinya
parts Caterpillar, Komatsu, Renaulth, keterlambatan barang yang dibutuhkan
Mercedez, Volvo, Nissan, Kenworth, bahkan kadang terjadi kehabisan stock
Hino, Strada, Hiline dan Ford Ranger barang pada saat diperlukan.
dan barang-barang umum lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu
Semua permintaan pengadaan suatu sistim penetapan jumlah pesanan
spare parts ditujukan pada departemen ekonomis (EOQ), persediaan pengaman
logistik. Manajemen logistik dituntut (safety stock) dan titik pemesan kembal
secara jeli dan secepat mungkin (re-order point), untuk digunakan
memenuhui setiap permintaan spare dalam pengadaan spare parts yang
parts yang dibutuhkan, dalam hal ini penggunaannya bersifat rutin.
dibutuhkan koordinasi dan sistem
logistik yang tepat, sistem yang dapat
II. RUMUSAN MASALAH Pemesanan barang merupakan
Berdasarkan latar belakang diatas, kegiatan yang sangat penting dalam
maka masalah dalam penelitian dapat pengendaliaan persedian. Menurut T.
dirumuskan sebagai berikut, yaitu Hani Handoko (2008:333) persediaan
“Apakah pengadaan spare parts yang (Inventory) adalah suatu istilah umum
dilaksanakan oleh logistik CV. Jaya yang menunjukan segala sesuatu atau
Pratama sudah optimal”. sumber daya-sumber daya organisasi
yang disimpan dalam antisipasinya
III. TUJUAN PENELITIAN terhadap pemenuhan permintaan baik
Adapun penelitian yang dilakukan internal ataupun eksternal. Sedangkan
penulis bertujuan untuk memberikan menurut Richardus Eko Indrajit dan
gambaran tentang optimilisasi Ricahardus Djokopranoto (2003:4)
persediaan spare parts dalam manajemen persediaan (inventory
departemen logistik. management) adalah kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan,
IV. LANDASAN TEORI pelaksanaan, pengawasan penentuan
Maksud dari manajemen persediaan kebutuhan material sedemikian rupa
adalah untuk menentukan jumlah sehingga di satu pihak kebutuhan
persediaan yang disimpan yaitu berapa operasi dapat dipenuhi pada waktunya
banyak persediaan yang disimpan, dan dilain pihak investasi material dapat
berapa banyak yang dipesan, dan kapan ditekan secara optimal.
persediaan harus diisi kembali. Pengadaan dalam sehari-hari juga
Menipisnya persediaan atau bahkan disebut pembeliaan atau pengisian
habisnya persediaan, bisa disebabkan kembali dan merupakan titik awal
berbagai faktor. Salah satunya ketidak pengendaliaan persediaan. Pengadaan
tepatan perencanaan jumlah persediaan. dapat mempengaruhi keseluruhan

226
proses arus barang karena merupakan persediaan spare parts. Karena begitu
bagian penting dalam proses tersebut, banyak jenis spare parts yang dimiliki
karena itu pengadaan harus dianggap dalam persediaan. Maka dipilih Tire
sebagai fungsi yang strategis dalam 1200-24 sebagai sampel, dan sampel
manajemen logistik. Pengertian dipilih dengan menggunakan sistem
pengadaan menurut Suganda (1988:29) sample acak sederhana (simple random
adalah segala kegiatan dan usaha untuk sampling). Dengan pertimbangan jenis
menambah dan memenuhi kebutuhan persediaan tersebut sebagai berikut :
barang dan jasa berdasarkan peraturan 1. Keperluaan yang bersifat rutin.
yang berlaku dengan menciptakan 2. Tersedia secara siap dipasaran.
sesuatu yang tadinya belum ada menjadi 3. Frekuensi dan jumlah
ada. penggunaannya yang relatif
sering.
Menurut Lalu Sumayang Dalam penelitian ini variable yang
(2003:206) model metode penentuaan digunakan adalah aspek pengadaan
jumlah dan kapan pemesanan yang dilakukan pada departemen
dilakukan, yang digunakan dalam logistik yaitu, ditinjau atas
pendekatan independent demad pengembangan metode yang digunakan
inventory yaitu: dalam pengadaan spare parts dan
a. Metode jumlah pemesanan metode penentuaan jumlah pemesanan
ekonomis (economic order spare parts pada CV. Jaya Pratama.
quantity) atau EOQ Data yang digunakan dalam
b. Metode sistem pemeriksaan penelitian ini ada dua jenis, yaitu data
terus-menerus (continous review primer dan data sekunder.
system)
c. Metode sistem 1. Data primer, data primer
pemeriksaan periodik merupakan data yang diambil
(periodic review system). langsung dari sumbernya.
Dalam penelitiaan ini data yang
di dapat dari pengamatan
IV. METODE PENELITIAN langsung dilapangan,
wawancara pada departemen
A. Definisi Operasional logistik CV. Jaya Pratama
Metode sistem terus menerus Samarinda.
(Continous Review System) diharapkan 2. Data sekunder, merupakan jenis
dapat menjadi input yang bermanfaat data yang dikumpulkan dari
bagi perusahaan guna mencari solusi perusahaan, antara lain:
atas sejumlah permasalahan yang a. Gambaran umum
timbul dari pengadaan persediaan spare perusahaan, keadaan
parts pada departemen logistik. Dengan umum dan struktur
ini perusahaan diharapkan mampu perusahaan.
mengatur starategi yang tepat tentang b. Pelaksanaan kegiatan
kebijakan persediaan. logistik. Yang meliputi
Persediaan utama pada CV. Jaya prosedur pengadaan
pratama merupakan suku cadang (spare persediaan spare parts,
parts) sebagai pendukung utama penerimaan, pengiriman
kesiapan peralatan yang dimiliki. dan pengeluaran barang
Persediaan yang dimiliki CV. Jaya dari gudang.
Pratama kurang lebih 6.038 jenis

227
c. Data permintaan , (safety stock), titik pemesanan ulang
pembelian, pemakaian (reorder point) dan jumlah pemesanan
spare parts yang ada ekonomis (economic order quantity).
pada departemen logistik Persediaan pengaman (safety stock)
CV. Jaya Pratama. adalah persediaan minimum yang selalu
Metode pengumpulan data yang harus ada dan siap tersedian didalam
digunakan dalam penelitian ini adalah: gudang yang dimaksudkan
mengantisipasi bila sewaktu-waktu
a. Wawancara perusahaan mengalami kekurangan
Wawancara atau interview bahan dalam proses produksi.
dilakukan sebagai tehnik B = zσL
pencarian dan pengumpulan Dimana:
informasi dengan mendatanggi z = Jumlah simpanan baku dari
langsung obyek untuk dimintai mean yang dibutuhkan untuk
sesuatu yang mereka ketahui. memenuhi tingkat layanan.
Mengajukan pertanyaan pada σL = Simpanan baku sebaran
karyawan CV. Jaya Pratama, peluang DL
khususnya pada departemen Titik pemesanan kembali (Re-order
logistik. poin)t adalah posisi persediaan yang
ditentukan sebagai batas untuk
b. Dokumentasi perusahaan
melakukan pemesanan ulang.
Mencatat data arsip atau
dokumen –dokumen dari
perusahaan. R = +B

c. Observasi = Permintaan rata-rata selama


Observasi adalah pengamatan masa tunggu
dan pencatatan secara teliti. B = Persediaan pengaman
Adapun pengamatan ini R = Titik pemesanan kembali
dilakukan di CV. Jaya Pratama Pemesanan ekonomis (economic
yang mana peneliti langsung order quantity), digunakan dalam
turun kelapangan mengamati menentukan jumlah barang yang akan
bagaimana sistem logistik yang dipesan untuk setiap kali pemesanan
diterapkan serta prosedur serta jumlah biaya pengadaan bahan-
pengadaan spare parts . bahan.
d. Penelitian Kepustakaan
Penelitiaan kepustakaan adalah
penelitian yang dimaksudkan
untuk mempelajari serta
Dimana :
mengumpulkan teori-teori
Q = Jumlah pesanan terhemat
yang relavan dengan materi
S =Biaya pemesanan per
pembahasan guna dijadikan
pesan/biaya set up
dasar dalam penelitian
D = Jumlah bahan yang diminta
Alat analisa yang digunakan untuk
selama setahun
menguji data yang ada adalah dengan
I = Biaya penahanan persediaan
metode pemeriksaan terus menerus
I = biaya modal
(continous review system) dengan
C = harga pembelian
menetapkan persediaan pengaman
Hipotesis yang diajukan adalah:

228
Jika hasil perhitungan EOQ > dari b. Gaji petugas keamanan
pengadaan pesanan yang sedang = Rp 800.000
dilakukan perusahaan maka hipotesis c. Biaya fasilitas penyimpanan
diterima. = Rp 540.000
Jika hasil perhitungan EOQ < dari Biaya fasilitas penyimpanan hanya
pengadaan pesanan yang sedang untuk biaya listrik, karena memakai
dilakukan perusahaan maka hipotesis mesin lampu sendiri maka biaya
ditolak. dihitung dari pemakaian bahan bakar
selama satu bulan. Pemakaian bahan
V. HASIL PENELETIAN DAN bakar jenis solar dalam satu bulan
PEMBAHASAN sebanyak 600 liter dengan harga Rp
Dalam pengadaan spare parts pada 4.500 per liter maka total biaya listrik
CV. Jaya Pratama, prosedur Rp 2.700.000 per bulan. Berikut
diberlakukan mulai dari proses perinciaan biaya pemakaian listrik.
diterimanya permintaan barang dari Gudang penyimpanan yang dimiliki
camp, pemeriksaan permintaan, CV. Jaya Pratama untuk lokasi kerja
pemilihan supplier, pembuatan Muara Teweh terdiri dari dua gudang
purchase order, pembeliaan dan penyimpanan. Gudang pertama khusus
penerimaan barang, pengepakan serta untuk jenis spare parts campuran
proses pengiriman barang ke lokasi seperti bearing, seal,washer, bolt.
kerja. Gudang dua digunakan untuk
A. Permintaan Pengadaan menyimpan Tire diantaranya Tire
Bagian pembeliaan melaksanakan ukuran 750-16, 1000-20, 1100-20 dan
kegiatan pemesanan tire 1200-24 tire 1200-24. Dan diawasi dua orang
kepada supplier setiap ada permintaan petugas logistik dan satu orang petugas
pengadaan tire. Pemesanan sesuai keamanan.
dengan kebutuhan yang tercantum
dalam surat permintaan pengadaan C. Prosentase Biaya Penyimpanan
barang yang dibuat oleh masin-masing Biaya penyimpanan dibutuhkan
lokasi kerja. Permintaan tidak selalu untuk analisa lebih lanjut,
dilakukan setiap bulan, tergantung pada diperhitungkan dalam bentuk prosentase
laju pemakaian dan jumlah stock yang yaitu prosentase dari nilai persediaan
ada. Ada kalanya pada bulan-bulan yang akan mempengaruhi nilai akhir
tertentu mengalami pelonjakan ataupun EOQ. Adapun nilai persediaan
penurunan permintaan. perbandingan total harga permintaan
tire dengan biaya penyimpanan.
B. Biaya Penyimpanan Persentase biaya
Biaya penyimpanan adalah penyimpanan = x 100%
variable yang mempengaruhi nilai akhir
economic order quantity (EOQ). Pada
CV. Jaya Pratama, biaya penyimpanan = 66,92%
terdiri dari:
a. Gaji petugas logistik untuk 2 CV. Jaya Pratama mengunakan
orang = Rp 1.500.000 tingkat layanan sebesar 90% untuk tire
(petugas I) berarati perusahaan bersedia
kebahabisan persediaan sebesar 10% .
= Rp 950.000 Dengan demikian perlu diketahui
(petugas II) berapa jumalah persediaan pengaman

229
yang diperlukan dengan tingkat layanan Jumlah Pesanan terhemat (EOQ)
90%. Dari data-data yang didapat, maka
dapat dihitung jumlah pemesanan yang
VI. ANALISA DAN PEMBAHASAN ekonomis sebagai berikut:
Setelah mengelompokan data-data
hasil penelitian, selanjutnya penulis
melakukan pembahasan dengan
menerapkan metode perhitungan
sebagai beriktu :
Persediaan Pengaman
B = zσL =
Tingkat layanan yang dikehendaki
90% dan diketahui jumlah pemakaian =
selama dua belas kali pemesanan = 40,97 dibulatkan 41 satuan
sebagai berikut :
Rata-rata pemakaian = Dari perhitungan didapatkan
jumlah pesanan ekonomis (EOQ) tire
= 24 + 14 + 17 + ….23
1200-24 yang optimal adalah 41 satuan.
12
Frekuensi pemesanan tire 1200-24
= 204
dalam 1 periode dapat diketahui dengan
12
menghitung jumlah barang yang
= 17 satuan
dibutuhkan dan hasil perhitungan EOQ.
Diviasi standar
Frekuensi pemesanan =
=
= = 5.69 atau dibulatkan 6 kali
=
Jika diasumsikan 1 tahun terdiri dari
360 hari kerja, maka jarak waktu antara
tiap pesanan adalah:
Jarak waktu pemesanan
= =

= = = 60 hari
= 5,16 Setelah melakukan perhitungan
Faktor keamanan untuk tingkat layanan dapat diketahui jumlah pesanan
90% = 1,29 ekonomis (EOQ) sebesar 41 satuan dan
Jadi, persediaan pengaman pemesanan kembali (reorder point)
= 5,16 x 1,29 dilakukan pada saat posisi stock
= 6,765 dibulatkan 7 satuan persediaan pada gudang sebesar 24
satuan. Frekuensi pengadaan pesanan
Titik Pemesanan Kembali dalam satu tahun dapat dilakukan
Rumus yang digunakan : sebanyak 6 kali pesanan dengan jarak
= 17 + 7 pemesanan 60 hari kerja.
= 24 satuan
Perusahaan harus mengadakan Total biaya persediaan
pemesanan kembali pada saat Total biaya persediaan
persediaan tire sebesar 24 satuan. menggunakan perhitungan EOQ

230
TC = 13.747.000( + 3.766.470( )
TC = 13.747.000(5,6) + 1.486.320
(20,5)
TC = 76.983.200 + 77.212.635
TC = Rp. 154.195.835
Total biaya persediaan yang
dikeluarkan berdasarkan perhitungan
EOQ untuk periode tahun 2011 adalah
sebesar Rp 154.195.000.
Perhitungan biaya persediaan pada
CV Jaya Pratama hanya menurut
perhitungan asset.
TC = p x h
Dimana
P = Jumlah barang yang dibeli
periode ini Penentuan Jumlah Pesanan Optima
h = Harga barang yang dibeli Sistem penentuaan pesanan yang
periode ini optimal memberikan pilihan yang dapat
TC = 230 x Rp 5.630.000 menjadi acuaan dalam penentuaan
= Rp 1.294.900.000. pesanan barang. Dengan
Berdasarkan analisis EOQ tersebut, mengimpletasikan metode EOQ untuk
terdapat beberapa hal yang berdampak digunakan sebagai metode perhitungan
pada perusahaan dan perencanaan bahan dalam penentuaan jumlah pesanan
baku yang akan dilaksanakan. Hasil setiap melakukan pemesanan barang.
perhitungan EOQ menunjukan Dalam 1 periode yaitu 1 tahun,
pengeluaran biaya yang lebih efesien. bisa terjadi beberapa kali pesanan.
Dengan demikian dapat memberikan Dengan menggunakan hasil perhitungan
pengaruh pada efesiensi biaya EOQ, dapat diketahui frekuensi
persediaan. pemesanan barang dalam satu tahun
Gambar 5.1 Perbandingan Biaya Total serta kapan pemesanan harus dilakukan
Persediaa kembali dengan melakukan perhitungan
reorder point (ROP).
Dengan menggunakan perhitungan
EOQ tidak perlu melakukan pemesanan
yang berlebihan ataupun pemesanan
kecil-kecilan. Metode EOQ akan
memberikan efesiensi pengeluaran
biaya persediaan.
Berdasarkan perhitungan
diketahui angka signifikan untuk nilai
jumlah pemesanan ekonomis (EOQ)
adalah 41 satuan , maka data jumlah
pemesana ekonomis adalah lebih besar
dari pengadaan pesanan yang selama ini
dilakukan CV. Jaya Pratama. Hasil
analisa diatas dapat disimpulkan bahwa

231
uji hipotesis jumlah pemesanan permintaan jelas hal ini dihadapkan
ekonomis diterima. pada biaya penyimpanan yang terlalu
tinggi. Biaya tersebut tentunya akan
VII. KESIMPULAN HASIL merugikan perusahaan karena biaya
PENELITIAN penyimpanan akan terus ada seiring
A. Kesimpulan bertambahnya persediaan.
Setelah menganalisa dan 3. Sistem persediaan dengan metode
mengevaluasi sistem pengadaan pemeriksaan terus menerus
pengisian kembali persediaan spare (continous review system)
parts dan barang umum pada CV. Jaya merupakan metode persediaan yang
Pratama Samarinda, maka penulis dapat tepat untuk diterapkan pada sistem
mengambil kesimpulan. persediaan CV. Jaya pratama yang
1. Sistem pengadaan persediaan bahan berhubungan dengan persediaan
yang dilakukan oleh CV. Jaya yang bersifat rutin, karena sistem ini
Pratama belum optimal. Hal ini dapat secara umum mempertimbangkan
dilihat dari belum adanya tingkat pemakaian yang tidak pasti.
penggunaan metode perencanaan Dengan adanya penetapan economic
bahan baku sehingga pengadaan quantity order, safety stock dan
belum tertata dengan baik dan biaya reorder point, tingkat persediaan
persediaan bahan belum minimum. akan selalu terkontrol. Hal ini tentu
2. Analisa dengan metode pemeriksaan akan baik bagi kelancaran proses
terus menerus diketahui jumlah kegiatan produksi. Oleh karena itu,
pemesanan optimal (economic dapat disimpulkan bahwa metode
quantity order) dalam setiap kali yang tepat untuk diterapkan adalah
melalukan pemesanan tire 1200-24 metode continous review untuk jenis
adalah 41 satuan. Dalam satu periode persediaan yang bersifat tidak tetap.
frekuensi pemesanan sebanyak 6
kali. Dimana pemesanan kembali B. Saran
(reorder point) dilakukan pada saat Pada akhir penelitiaan peneliti
posisi stock yang tersedia di gudang memberikan saran yang diharapkan
sebanyak 24 satuan , dengan dapat bermanfaat bagi pihak lain.
persedian pengaman (safety stock) Adapun saran yang diberikan oleh
sebanyak 7 buah dan dapat dilakukan peneliti, yang belum dilakukan oleh
pada saat jarak antara pemesanan 60 peneliti dalam kaitannya terhadap
hari dari pertama kali melakukan penelitian ini sebagai berikut:
pemesanan. Dengan total biaya 1. Perlu dilakukan penelitian lebih
persediaan selama periode 2011 lanjut mengenai perencanaan
sebesar Rp. 154.195.835. Dan persediaan dengan metode economic
ternyata frekuensi pemesanan Tire order quantity (EOQ) dalam
12-24 yang dilakukan CV. Jaya pengadaan persediaan bahan yang
Pratama lebih banyak dari yang dilakukan secara bersama-sama
dihasilkan setelah mengadakan (multi item).
perhitungan. CV. Jaya Pratama 2. Perencanaan pengadaan persediaan
selama ini mengadakan pemesanan untuk periode yang akan datang
dalam satu tahun sebanyak 12 kali dapat dilakukan dengan terlebih
sedang hasil perhitungan didapat 6 dahulu menganalisa peramalan
kali pemesanan dalam satu tahun. produk dengan data historis
Dengan tingginya frekuensi perusahaan untuk menghindari

232
keterlambatan dan kekurangan bahan 4. Meneliti konsep Total Quality
sehingga memberikan gambaran Management (TQM) dalam
yang mendekati kebenaran dimasa penyediaan kebutuhan tepat waktu
yang akan datang. (Just In Time).
3. Dapat kiranya melakukan penelitian 5. Meneliti konsep pengendaliaan
untuk jenis bahan baku yang secara statistik (Statistical Inventory
digunakan dalam proses produksi Control) untuk jenis persediaan yang
dengan menggunakan metode bersifat regular.
perencanaan bahan baku atau MRP
(Material Requirement Planning).
[8] Pardede, M, Pontas. 2003.
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Operasi Dan
Produksi, Teori, Model Dan
[1] Assauri, Sofjan, 2008. Kebijakan. Edisi I. Yogyakarta:
Manajemen Produksi Dan Andi.
Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: [9] Rangkuti, Freddy. 2007.
Fakultas Ekonomi Universitas Manajemen Persediaan,
Indonesia. Aplikasi di Bidang Bisnis.
[2] Boedijoewono, Noegroho. 2007. Jakarta: PT Raja Grafindo
Pengantar Statistika. Edisi Persada.
Kelima. Yogyakarta: UPP STIM [10] Suganda, 1998.
YKPN. Manajemen Logistik. From
[3] Gitosudarmo, Indriyo. 2003. http://wisnu.blog.stasitelkom.ac.
Pengantar Bisnis. Edisi 2. id. 28 Maret 2011.
Yogyakarta: BPFE. [11] Sule, Ernie, Trisnawati
[4] Haming, Murdifin dan dan Saefullah, Kurniawan. 2005.
Nurjajamuddin, Mahfud. 2007. Pengantar Manajemen. Jakarta:
Manajemen Produksi Moderen, Predana Media.
Operasi Manufaktur dan Jasa, [12] Sumayang, Lalu. 2003.
Buku dua, Cetakan Kesatu, Dasar-Dasar Manajemen
Jakarta: Bumi Aksara. Produksi Dan Operasi. Edisi
[5] Handoko, T, Hani. 2003. Pertama. Jakarta: Salemba
Manajemen, Edisi I. Empat.
Yogyakarta: BPFE. [13] Suryabrata, Sumadi.
[6] Handoko, T, Hani. 2008. Dasar- 2011. Metodologi Penelitian.
Dasar Manajemen Produksi Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dan Operasi. Edisi I. [14] Tampubolon, P,
Yogyakarta: BPFE. Manahan. 2004. Manajemen
[7] Indrajid, Eko, Richardus dan Operasional. Edisi Pertama.
Djokopranoto, Richardus. 2005. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Manajemen Persediaan, Barang [15] Yamit, Yuliana. 2005.
Umum dan Suku Cadang untuk Manajemen Persediaan.
Keperluan Pemeliharaan, Yogyakarta: Ekonisia.
Perbaikan dan Operasi. Cetakan
Kedua. Jakarta: Grasindo.

233
234

Anda mungkin juga menyukai