PENDAHULUAN
Diera global saat ini, kemajuan teknologi sudah berkembang sangat pesat.
Sejarah mencatat bahwa kemajuan yang terjadi ini ditandai dengan adanya
yang besar-besaran dalam segala aspek bidang yaitu bidang pertanian, bidang
yang besar terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di dunia.
Dampak terbesar revolusi industri tidak hanya memicu perubahan dalam sektor
swasta tetapi dalam sektor publik juga membawa pengaruh yang besar.
Masyarakat dan para ilmuwan memiliki pandangan yang luas, yang menjadi
tantangan pemerintah untuk melakukan pelayanan yang baik, tepat, dan cepat.
sebagai wujud hak sosial dasar. Diatur dalam ketentuan pasal 18 A ayat (2) dan
pasal 34 ayat (3) UUD 1945. Dalam kaitan tersebut, reformasi birokrasi
1
2
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat atau publik adalah pelayanan yang
adalah ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan pelayanan yang
dikatakan berhasil. Sudah menjadi tugas pemerintah sebagai aparatur negara dapat
diartikan sebuah sumber dana yang digunakan dalam pemberian pelayanan juga
menginginkan layanan yang maksimal dari suatu penyedia layanan. Dalam sebuah
bisa dilakukan dengan cara memenuhi atau melebihi ekspektasi masyarakat yang
3
menjadi sasaran. Ukuran terhadap seberapa idealnya tingkat layanan yang telah
melakukan pelayanan dalam suatu instansi sehingga pegawai siap dan sigap dalam
menjalankan tugas dalam memberi layanan kepada masyarakat dengan baik. Jika
pegawai suatu instansi memberikan kualitas pelayanan yang kurang baik maka
masyarakat akan mendapatkan tingkat kepuasan yang kurang baik juga, bahkan
masyarakat merasa dirugikan karena bisa jadi mereka sudah lama mengantri dan
lain sebagainya, begitu juga dengan sebaliknya apabila pegawai bisa melayani
masyarakat dengan baik maka tingkat kepuasan masyarakat akan tinggi dan
masyarakat juga dipengaruhi oleh kinerja pegawai suatu instansi. Sebuah prestasi
yang dapat diciptakan oleh seorang pegawai dalam suatu instansi merupakan arti
dari sebuah kinerja. Kinerja pegawai juga termasuk dari gambaran pekerjaan
umum/publik secara baik. Dalam sebuah organisasi atau instansi pemerintah akan
4
ada reward (penghargaan) bagi aparatur yang tergolong baik hasil kinerjanya dan
bagi aparatur yang kurang baik kinerjanya akan mendapatkan reward dalam
melaksanakan pekerjaan serta sesuatu hal yang dikerjakan sesuai dengan keahlian
harus didukung oleh kinerja pegawai yang kompetitif. Oleh sebab itu puasnya
dilakukan oleh suatu instansi. Kinerja pegawai dalam suatu instansi pemerintah
untuk pengurusan (1) Bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Pelayanan
ini berupa pengurusan pembayaran pajak kendaraan bermotor baru roda dua
bermotor karena terjadi proses jual beli. (2) Pajak kendaraan bermotor (PKB).
dua maupun roda empat (mobil) rutin setahun sekali. Salah satu instansi yang
Manunggal Satu Atap) yang dalam bahasa inggris One Roof System yaitu suatu
5
yang berkualitas dan memuaskan tentunya. Berikut data laporan jumlah kendaraan
Tahu
Kota Bus Mobil Penumpang Truk Sepeda Motor Jumlah
n
2.10
Kendari 2021 47 87.979 462.809 552.936
1
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tenggara 2021
Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat jumlah kendaraan bermotor pada tahun
2021, diketahui bahwa terdapat 552.936 kendaraan yang ada di Kota Kendari.
Dimana kendaraan sepeda motor yang paling banyak berkisar 462.809 kendaraan.
Sedangkan di antara ke empat jenis kendaraan tersebut yang paling sedikit adalah
tunggu yang terlalu padat untuk masyarakat yang akan melakukan pembayaran
pajak sehingga membuat ruang gerak yang kurang nyaman. Dan dapat pula dilihat
petugas kurang disiplin berkaitan dengan ketepatan waktu, baik jam kerja maupun
terhambat.
6
biaya dan waktu pelayanan, sering terjadi praktek percaloan baik oleh orang-orang
masyarakat.
Kendari perlu adanya penyelesaian masalah. Oleh karena itu guna mendapatkan
SAMSAT Kendari ?
SAMSAT Kendari ?
Kendari.
Kendari.
Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti.
Kendari.
Dapat digunakan menjadi referensi tambahan bagi peneliti lain yang ingin
meneliti tentang hal serupa yaitu pengaruh kualitas layanan dan kinerja
KAJIAN PUSTAKA
dibawah ini :
secara simultan dan parsial kualitas pelayanan dan kinerja pegawai memiliki
Persamaan pada penelitian ini terletak pada variabel kualitas layanan dan
9
10
signifikan yang lebih besar dari batas nilai signifikan, kinerja pegawai
signifikan yang dihasilkan lebih kecil dari batas signifikansi serta secara
Persamaan pada penelitian ini terletak pada variabel kualitas layanan dan
Taspen (Persero) Kantor Cabang Mataram)”. Dari hasil analisis regresi linier
Persamaan pada penelitian ini terletak pada variabel kualitas layanan dan
variabel terikat dan tempat penelitian yang berbeda dan pengukuran indikator
yang digunakan .
In Counter Stasiun Kereta Api Surabaya Gubeng Jawa Timur)”. Dari hasil
Stasiun Kereta Api Surabaya Gubeng. Kualitas Pelayanan (X1) dan Kinerja
Persamaan pada penelitian ini terletak pada variabel kualitas layanan dan
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1. Unsur-unsur Manajemen
Mastini tentang unsur manajemen tersebut, terdiri atas manusia, material, mesin,
metode, uang dan pasar, setiap unsur-unsur tersebut memiliki penjelasan dan
ini:
a). Manusia (Man). sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk
mencapai tujuan seperti yang dapat ditinjau dari sudut pandang proses,
dapat pula kita tinjau dari sudut bidang, seperti penjualan, produksi,
jelas, tanpa adanya manusia maka tidak akan pernah ada proses kerja karena
c). Mesin (Machine). Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagai
pembantu mesin seperti pada masa lalu sebelum Revolusi Industri terjadi.
manusia.
d). Metode (Method). Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil
pengelolaankeuangan.
f). Pasar (Market). Bagi badan yang bergerak dibidang industri maka sarana
industri tidak mustahil semua itu dapat diurai sebagian dari masalah utama
sudah ada. Jika mungkin, mencari pasar baru untuk hasil produksinya. Oleh
karena itu, market merupakan salah satu sarana manajemen penting lainnya.
baik bagi perusahaan industri maupun bagi semua badan yang bertujuan
manusia adalah unsur dan sarana utama untuk mencapai tujuan yang telah
pengarahan, dan pengawasan hanya dapat dilakukan oleh manusia ataupun juga
2. Fungsi Manajemen
mencapai tujuan.
15
sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang
organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif
Hakikat dari fungsi manajemen dari G.R Terry (2012) adalah apa yang
direncakan, itu yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan
sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaanya bisa berjalan dengan baik serta
segala kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan perencanaan, ada baiknya
kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki oleh suatu
(SDM) terdiri dari daya fikir dan daya fisik manusia. Artinya kemampuan setiap
16
Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas
namun tanpa dibarengi peran aktif SDM yang baik, peralatan tersebut tidak akan
bekerja secara maksimal. Daya pikir manusia diperoleh dari kecerdasan yang
dibawanya sejak lahir, hal ini menjadi modal dasar dalam menentukan kualitas
sumber daya yang ada padanya. Sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
puluh manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan
sekehendak kali oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya
maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain. Pendekatannya
Manajemen sumber daya manusia yaitu karena Manajemen sumber daya manusia
organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi,
atau memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak berkualitas atau tidak
efisien. Karena itu, kualitas pelayanan sangat penting dan selalu fokus kepada
pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas yang seharusnya konsisten antara
yang satu dengan yang lain, yaitu presepsi pelanggan, produk, dan proses. Untuk
kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang tidak dapat diraba tapi dapat
18
dirasakan oleh pelanggan, dan memiliki dampak yang sangat besar terhadap
Menurut Kotler dan Keller dalam Goleman, Dkk (2019) kualitas pelayanan
perbaikan mutu secara terus-menerus terhadap proses, jasa dan pelayanan yang
umumnya.
1. Kriteria Kuantitatif
kerja atau pejabat yang berwenang, rincian biaya pelayanan dan tata cara
masyarakat.
nilai barang atau jasa, untuk membayar sesuai dengan kemampuan dan
ditentukan sebelumnya.
2. Kriteria Kualitatif
e. Melalui kotak saran dan media masa dapat disalurkan frekuensi keluhan
organisasi harus ada juga pada middle manager dan bawahan, artinya kinerja
pegawai bukan pada level top manager saja, tetapi haruslah bawahan ikut andil,
apabila dalam suatu organisasi terdapat hanya top manager yang memiliki
semangat yang tinggi dan memiliki kinerja yang bagus, tetapi bawahan kurang
memiliki kemauan kerja yang kuat, tetap saja masyarakat merasa kualitas
pegawai dalam sebuah instansi harus mengikutkan semua level dalam organisasi
atau instansi tersebut. Artinya tidak hanya atasan saja yang memiliki kinerja
tinggi, tetapi juga bawahan harus memiliki kinerja yang tinggi. Ukuran kinerja
pegawai dalam suatu organisasi atau instansi tersebut tidak bisa diukur pada
pelaksanaan layanan, akan tetapi dapat diukur dengan pihak yang menerima
pelayanan. Karena pada dasarnya kinerja itu merupakan output bukanlah input.
mengukur kinerja pegawai harus dilibatkan penerima layanan atau disebut juga
dengan masyarakat.
dua aspek, yang pertama adalah kinerja pegawai (per individu), kinerja organisasi.
Dalam suatu Organisasi terdapat hasil kerja seseorang, ini lah yang dikatakan
22
dengan kinerja pegawai, sedangkan yang dikatakan kinerja organisasi ialah total
hasil keseluruhan kerja yang telah dicapai oleh organisasi. Sangat erat kaitannya
Kinerja pegawai dan kinerja organisasi. Jika tujuan dari organisasi tercapai itu
tidak terlepas dari sumber daya yang dimiliki organisasi tersebut yang digerakkan
atau dijalankan oleh pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya
kinerja ialah tercapainya pekerjaan seorang pegawai apabila dilihat dari kualitas
dan kuantitasnya pada saat melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Kinerja
dapat memuaskan masyarakat. Ciri- ciri pegawai yang mempunyai kinerja bagus
yaitu pegawai yang tanggung jawab pribadinya tidak terbatas, tegas dan komitmen
terhadap resiko yang ada, tujuannya realistis, mempunyai keinginan kerja yang
tinggi dan selalu berjuang ketika merealisasi tujuan yang diinginkannya, selalu
standar kerja, apabila dibandingkan dengan hasil kerja yang secara nyata bisa
dilihat.
standar pengukuran kinerja yang dilakukan sudah baik atau tidak. Apakah
pengukuran kinerja untuk memastikan bahwa apa yang dinilai tepat dan benar
4. Menentukan apa yang perlu menjadi prioritas perhatian dan Menetapkan arti
atas aspek pelayanan yang dilayani adalah bagian dari peningkatan kinerja
pelayanan publik/masyarakat.
pada tujuan yang ingin dicapai. Apa yang melemahkan pada kinerja pegawai
menjadi bagian yang harus dihindari. Kinerja yang bagus akan dapat hasil
24
kualitas kinerja yang bagus . sehingga apa yang sekiranya menjadi hal
memberikan konsekuensi yang logis terhadap apa yang sudah dilakukan, tak
daya infrastruktur, dan sumber daya dana merupakan bagian yang menyatu
menilai kinerja layanan umum umpan balik terhadap aspek yang dinilai
berubah ke yang lebih baik. Penilaian kinerja adalah bagian dari pembinaan
umum.
25
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Ketepatan waktu
yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
4. Efektifitas
5. Kemandirian
pengawas.
26
wheter that product or service has meet their needs and expectation”. Kepuasan
adalah penilaian dari pelanggan pada item produk ia gunakan, dimana produk
berdasarkan atas perbandingan antara bukti yang didapat atas cita-cita yang
publik sesuai dengan harapan yang diinginkan publik maka publik akan
apabila layanan yang diberikan tidak seimbang pada harapan yang dimiliki publik
diberikan.
Menurut Isa (2019) pelayanan yang disebut baik itu dilakukan dengan etika
yang baik, adil, tepat, ramah tamah, sehingga dapat terpenuhi kebutuhan dan
juga harus menjaga nama baik pegawai negeri sipil dan nama baik instansi
tersebut.
senang, jika masyarakat senang akan tercipta rasa puas pada mereka. Dari
menurut Priansa (2017) faktor tersebut antara lain berkenaan dengan sebagai
berikut:
28
1. Komponen Kepribadian
tersebut.
2. Komponen Demografis
perguruan tinggi.
3. Komponen Psikografis
Kepuasan masyarakat yang berkenaan dengan (life style). Acuan orang untuk
menghabiskan waktu dan untuk hidup serta biaya yang berkenaan dengan
dari:
1. Persyaratan
Syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik
Sistem, mekanisme dan prosedur yaitu tata cara pelayanan yang dilakukan
3. Waktu penyelesaian
4. Biaya/tarif
Produk spesifikasi jenis pelayanan yaitu hasil pelayanan yang diberikan dan
6. Kompetensi pelaksana
7. Perilaku pelaksana
8. Penanganan pengaduan
Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai alat dalam mencapai
pembangunan, proyek).
Kepuasan Masayarakat
Menurut Kotler dan Keller dalam Goleman, Dkk (2019) kualitas pelayanan
perbaikan mutu secara terus-menerus terhadap proses, jasa dan pelayanan yang
selalu fokus kepada kepuasan pelanggan. Begitu pula dengan pentingnya kinerja
pegawai pada suatu organisasi atau perusahaan karena dengan semakin baik nya
kinerja pegawai pada suatu perusahaan akan memberikan dampak yang baik pula
pada perusahaan sehingga tercapainya suatu tujuan secara efisien dan efektif.
Menurut Handayani & Suryani (2019) kinerja ialah tercapainya pekerjaan seorang
31
pegawai apabila dilihat dari kualitas dan kuantitasnya pada saat melakukan tugas
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Eigis Yani Pramulaso (2020)
kualitas layanan dan kinerja pegawai secara simultan berpengaruh positif dan
kinerja pegawai rendah maka tingkat kepuasan masyarakat pada Unit Pelayanan
tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut
dapat dipastikan tidak berkualitas atau tidak efisien. Artinya kualitas pelayanan
yang diterapkan dengan baik pada suatu organisasi atau perusahaan maka akan
(2019) pelayanan yang disebut baik itu dilakukan dengan etika yang baik, adil,
tepat, ramah tamah, sehingga dapat terpenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Misa Marlina (2020) Hasil uji
yang sudah dilakukan membuktikan secara parsial bahwa kualitas pelayanan tidak
32
kerja, apabila dibandingkan dengan hasil kerja yang secara nyata bisa dilihat.
harus ada juga pada middle manager dan bawahan, artinya kinerja pegawai bukan
pada level top manager saja, tetapi haruslah bawahan ikut andil, apabila dalam
suatu organisasi terdapat hanya top manager yang memiliki semangat yang tinggi
dan memiliki kinerja yang bagus, tetapi bawahan kurang memiliki kemauan kerja
yang kuat, tetap saja masyarakat merasa kualitas pelayanannya rendah. Tingkat
kepuasan masyarakat meningkat jika kinerja pegawai dalam suatu instansi atau
pegawai maka kepuasan masyarakat akan ikut meningkat. Sama Halnya dengan
penelitian yang dilakukan oleh Retna Rifatul Azizah (2018 bahwa kinerja pegawai
mendukung variabel yang akan diteliti, maka kini disampaikan hubungan antar
variabel. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (dependent) adalah
pustaka, maka dapat dikembangkan suatu kerangka pikir yang akan menguji dan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 kerangka pikir berikut :
34
SAMSAT KENDARI
1. Analisis Deskriptif
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Ket :
Pengaruh Simultan
Pengarus Parsial
35
sementara dari hasil observasi demi menghasilkan teori baru. Berdasarkan kajian
pustaka dan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan diatas, maka hipotesis pada
H1: Kualitas layanan dan kinerja pegawai secara simultan berpengaruh positif
H2: Kualitas layanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan masyarakat.
H3: Kinerja pegawai secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan masyarakat.
BAB III
METODE PENELITIAN
secara teratur untuk mencapai tujuan yang diteliti. Rancangan penelitian yang
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, variabel penelitian merupakan segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kesimpulan.
dengan. Pengertian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan siapa yang
menjadi objek penelitian. Penelitian yang akan di teliti oleh penulis adalah
di kantor SAMSAT Kota Kendari. Karena populasi yang ada pada kantor
36
37
SAMSAT Kota Kendari terbilang cukup padat, sehingga pada penelitian ini
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data (Sugiyono, 2014). Sehingga sampel yang akan diambil sebagai responden
seperti data jumlah karyawan dan lain-lain. Berikut tabel perhitungan skala
likert :
Jawaban Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Normal (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2017)
38
1. Data Primer
masyarakat.
2. Data sekunder
Sugiyono (2014) mendefinisikan data sekunder sebagai sumber data yang tidak
meliputi:
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau
1. Penyuntingan (Editing)
dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data
terkumpul itu tidak logis dan meragukan. Tujuan editing adalah untuk
2. Pengkodean (Coding)
yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat
3. Tabulasi (Tabulating)
kesalahan.
yang sangat penting dalam penelitian. Kuisioner yang diberikan dirancang dengan
40
penelitian sosial sangat di tentukan oleh alat ukur yang di gunakan. Untuk
mengatasi hal tersebut di perlukan dua macam pengujian yaitu Uji Validitas dan
Uji Reliabilitas.
alat ukur penelitian untuk membuktikan apakah alat ukur yang digunakan
yang seharusnya menjadi fungsi ukurnya, yaitu untuk menguji apakah kuesioner
telah mengukur secara cermat dan tepat apa yang ingin diukur pada penelitian ini.
mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dan variabel-
Selanjutnya dalam riset ini selain uji validitas juga dilakukan uji reliabilitas
dipakai dapat digunakan berulang kali pada waktu yang berbeda. Untuk
mengetahui reliable atau tidaknya variabel tersebut adalah dari alat ukur yang
Instrumen dianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika
nilai koefesien reliabilitas yang terukur adalah ≥ 60. Pengujian validitas dan
beberapa asumsi, misalnya asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
Pembahasan singkat dari uji asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut:
pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen
ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Apabila suatu
variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan mengalami
penurunan. Pada uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji
signifikansi diatas 5% atau 0,05 maka data memiliki distribusi normal. Sedangkan
jika hasil uji One Sample Kolmogorov Smirnov menghasilkan nilai signifikan
menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Hal tersebut berarti standar error
42
besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel. Hal
ini menunjukkan tidak adanya hubungan linear antara variabel independen yang
multikolinearitas pada model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai
variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi, dikarenakan
VIF = 1/tolerance, dan menunjukkan terdapat kolinearitas yang tinggi. Nilai cut
off yang digunakan adalah untuk nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF diatas angka
10.
Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah model regresi
satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model
regresi linier berganda, yaitu dengan melihat grafik scatterplot atau dari nilai
prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED.
Apabila tidak terdapat pola tertentu dan tidak menyebar diatas maupun dibawah
angka nol pada sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk model penelitian yang baik adalah yang tidak terdapat heteroskedastisitas
(Ghozali, 2016).
43
berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lainnya. Permasalahan ini
muncul karena residual tidak bebas pada satu observasi ke observasi lainnya.
Untuk model regresi yang baik adalah pada model regresi yang bebas dari
digunakan untuk melakukan pengujian, apakah antar residual terjadi korelasi yang
tinggi. Apabila antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, dapat dikatakan
bahwa residual adalah random atau acak. Dengan hipotesis sebagai dasar
Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 5% atau 0,05, maka untuk
H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti data residual terjadi secara tidak
acak (sistematis).
Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 5% atau 0,05, maka untuk H0
diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut berarti data residual terjadi secara acak
(random).
data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel
44
analisis deskriptif. Peralatan analisis statistic yang di pakai dalam peneltian ini
Y = a+b1X1+b2X2+ e
Dimana:
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis satu (H1)
tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variabel
dependen (Ghozali, 2016). Adapun kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:
variabel dependen (Ghozali, 2016). Uji t merupakan sebuah uji untuk menguji
hipotesis rata-rata, uji t dapat dilakukan atas dua rata-rata satu sampel atau dua
a) Jika signifikansi < 0,05 maka H1 diterima berarti ada pengaruh signifikan
b) Jika signifikansi > 0,05 maka H1 ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan
nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti
secara nyata bisa dilihat. Adapun indikator yang digunakan ialah sebagai
berikut :
a) Kualitas
b) Kuantitas
c) Ketepatan waktu
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
d) Efektifitas
e) Kemandirian
48
atau pengawas.
perasaan senang atau kecewa. Adapun indikator yang digunakan ialah sebagai
berikut :
a) Persyaratan
Syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik
Sistem, mekanisme dan prosedur yaitu tata cara pelayanan yang dilakukan
c) Waktu penyelesaian
d) Biaya/tarif
f) Kompetensi pelaksana
g) Perilaku pelaksana
h) Penanganan pengaduan
yang diperoleh melalui saran maupun masukan dari pihak yang dilayani.
Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai alat dalam mencapai
pembangunan, proyek).
BAB IV
disebut “One Roof System” atau yang biasa disingkat menjadi Samsat yang dapat
antara Dinas Pendapatan Provinsi, Polri dan PT Jasa Raharja (Persero) yang
(PKB), penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Tanda Nomor
melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,
Pelaksanaan dari kegiatan ini dilaksanakan dalam satu kantor yang kita kenal
cukup lama dikarenakan harus mendatangi tiga kantor, yaitu ke kantor pajak
asuransi Jasa Raharja untuk membayar Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu
50
51
Lintas Jalan (SWDKLLJ), dan terakhir harus mendatangi kantor Polisi Lalu
Metro Jaya dengan tujuan agar Registrasi dan Identifikasi Forensik Ranmor serta
data pengemudi menjadi lebih akurat juga memberi kemudahan pelayanan kepada
masyarakat.
kewajiban di SAMSAT.
dan Daerah, juga dalam Undang-Undang Darurat Nomor 11 Tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Pajak Daerah yang kemudian membentuk Urusan Pajak pada
1. Visi
2. Misi
horizontal.
Kepala UPTB
Ramlah, SE., M.M
Karakterisitik
Berdasarkan Jenis
Jumlah Presentase (%)
Kelamin
Laki-laki 39 78
Perempuan 11 22
Jumlah 50 100
Berdasarkan Usia Jumlah Presentase (%)
21-35 17 34
36-50 33 66
Jumlah 50 100
Berdasarkan Tingkat
Jumlah Presentase (%)
Pendidikan
SMA 17 34
Diploma (D3) 11 22
Sarjana (S1) 22 44
Jumlah 50 100
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2023
menyimpulkan bahwa jika ada 11 orang atau 22% berjenis kelamin perempuan
yang diberikan kuisioner diikuti oleh 78% atau 39 orang berjenis kelamain laki-
laki yang mengisi kuisioner, jadi mayoritas yang melakukuan pengisian kuisioner
dalam penelitian ini adalah jenis kelamin laki-laki. Untuk tingkat usia, ditunjukkan
55
bahwa jika usia 21-35 diketahui berjumlah 17 orang atau 34 %, sedangkan pada
usia 36-50 berjumlah 33 orang atau 66 % dari jumlah responden yang mengisi
kuisioner. Hal ini dapat dikatakan bahwa mayoritas usia yang sedang berurusan di
Kantor SAMSAT Kota Kendari masih dalam usia yang cukup produktif.
SMA, 11 orang atau 22% tamatan D3 dan 22 orang dengan latar belakang
berpenddidkan sarjana atau 44%. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam hal ini
frekuensi jawaban responden dari data yang telah dikumpulkan dan ditabulasi.
penjelasan nilai rerata dari variabel yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu
kualitas layanan, kinerja pegawai dan kepuasan masyarakat. Hasil survei yang
Penelitian ini mengangkat variabel kualitas layanan yang terdiri dari lima
indikator yang teridiri dari 10 butir pernyataan. Dimana tiap indikator terdiri dari
Jawaban Responden
Jumlah
Indikator Rerata Kategori
STS TS N S SS Resp.
(1) (2) (3) (4) (5)
0 17 22 11 0 2,88
Tangibles 50 Kurang
0 21 18 11 0 2,80
(Bukti Fisik) Baik
Nilai rata-rata indikator 2,84
0 2 18 19 11 3,78
Reliability 50
0 6 12 30 2 3,56 Baik
(Keandalan)
Nilai rata-rata indikator 3,67
0 2 11 21 16 4,02
Responsivess 50
0 4 10 16 20 4,04 Baik
(Ketanggapan)
Nilai rata-rata indikator 4,03
Assurance 0 1 17 23 9 3,80
50
(Jaminan/ 0 0 19 22 9 3,80 Baik
Kepastian) Nilai rata-rata indikator 3,80
0 0 21 17 12 3,82
Emphaty 50
0 4 12 19 15 3,90 Baik
(Empati)
Nilai rata-rata indikator 3,86
Nilai rata-rata variabel 3,64 Baik
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2023
57
Deskripsi jawaban responden yang disajikan pada tabel 4.3 diketahui nilai
rerata variabel kualitas layanan sebesar 3,64 yang dapat diartikan bahwa sebagian
besar masyarakat merasa Kantor SAMSAT Kota Kendari cukup baik dalam
memberikan layanan dengan skor yang bisa dikatakan baik dan berada pada rata-
rata interval dengan kategori cukup baik. Olehnya itu, kualitas layanan yang baik
tanggapan dengan nilai rat-rata sebesar 4,03. Hal ini menunjukan bahwa sebagian
besar responden merasa petugas sudah cukup baik dalam melayani atau merespon
masyarakat dalam membantu keluhan terakit pelayanan yang ada pada Kantor
pada indikator tangibles atau bukti fiisik dengan nilai rata-rata sebesar 2,84 yang
berada pada interpretasi kurang baik. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi
ruangan pelayanan pada Kantor SAMSAT Kota Kendari masih kurang baik atau
kurang nyaman bagi sebagian besar responden yang mengisi kuisioner penelitian.
Penelitian ini mengangkat variabel kinerja pegawai yang terdiri dari lima
indikator yang teridiri dari 10 butir pernyataan. Dimana tiap indikator terdiri dari
Jawaban Responden
Jumlah
Indikator Rerata Kategori
STS TS N S SS Resp.
(1) (2) (3) (4) (5)
0 3 11 24 12 3,90
50
Kualitas 0 6 19 20 5 3,48 Baik
Nilai rata-rata indikator 3,69
0 11 20 12 7 3,30
50
Kuantitas 0 3 18 14 15 3,82 Baik
Nilai rata-rata indikator 3,56
0 2 17 13 18 3,94
Ketepatan 50
0 6 18 16 10 3,60 Baik
Waktu
Nilai rata-rata indikator 3,77
0 4 13 18 15 3,88
50
Efektivitas 0 0 18 23 9 3,82 Baik
Nilai rata-rata indikator 3,85
0 2 11 21 16 4,02
50
Kemandirian 0 0 13 24 13 4,00 Baik
Nilai rata-rata indikator 4,01
Nilai rata-rata variabel 3,78 Baik
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2023
Deskripsi jawaban responden yang disajikan pada tabel 4.4 diketahui nilai
rerata variabel kinerja pegawai sebesar 3,78 yang dapat diartikan bahwa sebagian
besar masyarakat merasa kinerja pagawai pada Kantor SAMSAT Kota Kendari
cukup baik dalam melaksanakan pelayanan dengan skor yang bisa dikatakan baik
dan berada pada rata-rata interval dengan kategori cukup baik. Olehnya itu,
dengan kinerja pegawai yang baik maka akan meningkatkan kemampuan kerja
nilai rat-rata sebesar 4,01. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat
59
merasa petugas sudah cukup baik dalam menyelesaikan pekerjaan tanpa adanya
pengaruh dari orang lain serta petugas dapat memahami setiap pekerjaannya
masing-masing.
pada indikator kuantitas dengan nilai rata-rata sebesar 3,56 yang berada pada
interpretasi baik. Hal ini mengindikasikan bahwa petugas SAMSAT Kota Kendari
sembilan indikator yang teridiri dari 18 butir pernyataan. Dimana tiap indikator
terdiri dari 2 item pernyataan. Berdasarkan data yang di peroleh dari masyarakat
Jawaban Responden
Jumlah
Indikator Rerata Kategori
STS TS N S SS Resp.
(1) (2) (3) (4) (5)
0 7 12 20 11 3,70
50
Persyaratan 0 2 18 22 8 3,72 Baik
Nilai rata-rata indikator 3,71
Sistem, 0 2 11 28 9 3,88
50
Mekanisme dan 0 3 13 27 7 3,76 Baik
Prosedur Nilai rata-rata indikator 3,82
0 4 19 21 6 3,58
Waktu 50
0 6 10 24 10 3,76 Baik
Penyelesaian
Nilai rata-rata indikator 3,67
0 0 13 25 12 3,98
50
Biaya/Tarif 0 0 14 26 10 3,92 Baik
Nilai rata-rata indikator 3,95
Produk 0 3 17 19 11 3,76
50
Spesifikasi Jenis 0 0 29 21 0 3,42 Baik
Pelayanan Nilai rata-rata indikator 3,59
0 2 29 11 8 3,50
Kompetensi 50
0 9 21 14 6 3,34 Baik
Pelaksana
Nilai rata-rata indikator 3,42
0 0 27 22 1 3,48
Perilaku 50
0 1 24 16 9 3,66 Baik
Pelaksana
Nilai rata-rata indikator 3,57
0 0 29 21 0 3,42
Penanganan 50 Kurang
0 11 29 10 0 2,98
Pengaduan Baik
Nilai rata-rata indikator 3,20
0 6 30 14 0 3,16
Sarana dan 50 Kurang
0 8 17 12 3 2,60
Prasarana Baik
Nilai rata-rata indikator 2,88
Nilai rata-rata variabel 3,53 Baik
Sumber : Data Primer, diolah tahun 2023
Deskripsi jawaban responden yang disajikan pada tabel 4.5 diketahui nilai
rerata variabel kepuasan masyarakat sebesar 3,53 yang dapat diartikan bahwa
sebagian besar masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini merasa
cukup puas dengan skor yang dikategorikan baik bahwa pelayanan yang diberikan
61
masyarakat berharap layanan yang diterima pada Kantor SAMSAT Kota Kendari
agar terciptanya rasa puas dengan layanan yang diterimanya, apabila layanan yang
masyarakat menunjukan nilai jawaban tertinggi dari indikator biaya atau tarif
dengan nilai rata-rata sebesar 3,95. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar
informasi yang jelas mengenai rincian dan besarnya biaya atau tarif yang
ditetapkan untuk setiap layanan yang diajukan telah wajar dan sesuai yang harus
masyarakat bayar.
pada indikator sarana dan prasarana sebesar 2,88 dengan kategori yang kurang
baik, hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat merasa fasilitas yang ada
pada Kantor SAMSAT Kota Kendari membuat kurang nyaman selama proses
pelayanan terutama kurang luasnya ruangan tunggu serta kurangnya tempat duduk
Tahap awal dari proses analisis data dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan uji validitas. Uji validitas data dilakukan untuk menguji keakuratan
pengukuran variabel. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
dibawah 0,05 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel berikut
menunjukan hasil uji validitas dari tiga variabel yang digunakan dalam penelitian
responden.
Berikut adalah rincian tabel uji validitas untuk setiap variabel yang
layanan valid atau dapat di katakan dapat dan layak sebagai penelitian.
pegawai valid atau dapat di katakan dapat dan layak sebagai penelitian.
64
masyarakat valid atau dapat di katakan dapat dan layak sebagai penelitian.
Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha
berada di atas 0,60. Tabel 4.9 menunjukan hasil uji reliabilitas untuk variabel
Tabel 4.9 menunjukan nilai cronbach’s alpha atas variabel kualitas layanan
sebesar 0.960, kinerja pegawai sebesar 0.950, dan kepuasan masyarakat 0.928.
reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0.60. Hal ini
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji model regresi yang baik adalah
distirbusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji
normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
kriteria yang di gunakan dalam pengujian metode VIF ini adalah < 10, maka
Toleranc
Variabel VIF Keterangan
e
bebas atau independen berada di atas 0,1 yaitu 0.648 dan nilai VIF berada di
3. Uji Heteroskedastisitas
regresi tidak sama dengan varians dari residual dari satu pengamatan ke
regresi yang sesuai. Uji heteroskedastisitas ini ditunjukkan pada grafik berikut:
tidak membentuk pola tertentu, maka dimaknai dalam riset ini, tidak
terdapat#masalah heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Watson untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model
diantara dU dan 4-dU artinya tidak terjadi autokorelasi. Adapun nilai Durbin
Model Summaryb
Adjusted R
R Square Std. Error of the Durbin-
Model R Square Estimate Watson
1 .893a .698 .746 4.668 2.109
a. Predictors: (Constant), Kualitas Layanan, Kinerja Pegawai
b. Dependent Variable: Kepuasan Masyarakat
Sumber : Data Primer, diolah dengan SPSS 24. (2023)
Hasil tabel uji autokorelasi di ketahui untuk nilai DW = 2.109, nilai ini
5%, jumlah sampel 50 (n) dan jumlah variabel independen 2 (k=2) = 2,50
sehingga didapatkan hasil dU dari tabel r = 1.628. DW lebih besar dari batas
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik di atas, dapat diketahui bahwa dalam
penelitian ini bersifat normal yaitu bebas dari asumsi-asumsi klasik yang ada.
yaitu Kualitas layanan (X1) dan Kinerja Pegawai (X2) secara keseluruhan terhadap
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,596 ,396 4.031 0.000
Kualitas
,272 ,069 ,678 7.354 0.001
Layanan (X1)
Kinerja
,509 ,085 ,298 3.196 0.002
Pegawai (X2)
a. Dependent Variable:YKepuasan Masyarakat
= 0,678 (X1) + 0,298 (X2) +e
Sumber : Data Primer, diolah dengan SPSS 24. (2023)
kepuasan masyarakat.
kinerja pegawai pada Kantor SAMSAT Kota Kendari, maka masyarkat akan
ikut meningkat.
70
adjusted R2 dengan nilai negatif maka dianggap bernilai 0 (nol), sedangkan nilai
Model Summary
nilai R Square adalah 0,698. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan variabel
sebesar 69,8% masih terdapat 30,2% varians variabel dependen yang tidak
mampu dijelaskan oleh varaiabel independen dalam penelitian ini. Hal ini
1. Uji F (Simultan)
dependen. Hal ini dibuktikan dengan nilai signikansi (sig) 0,000. Karena nilai
signifikansi (sig) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat di katakan
bahwa kualitas layanan (X1) dan kinerja pegawai (X2) secara simultan
2. Uji t (Parsial)
72
independennya yaitu Kualitas layanan (X1) dan Kinerja Pegawai (X2) secara
Masyarakat (Y) tingkat signifikannya apabila < 0,05, maka dapat dikatakan
variabel terikatnya. Hasil dari uji t dapat dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel 4.15 pada statistik uji t yang terdiri dari kualitas layanan
(X1) dan kinerja pegawai (X2) dapat diketahui secara parsial pengaruhnya terhadap
a) Variabel kualitas layanan menunjukkan sig α= 0.001 < 0.05 berarti variabel
b) Variabel kinerja pegawai menunjukkan nilai sig α = 0.002 < 0.05 berarti
independen terhadap variabel dependen dapat dilihat bahwa variabel yang paling
memperoleh 3.196.
4.8 Pembahasan
Masyarakat
kecil dari batas signifikansi. Karena nilai signifikansi jauh lebih kecil maka
SAMSAT Kota Kendari. Hal ini sejalan dengan penelitian Misa Marlina (2020)
Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Camat Sei Beduk”, dimana variabel kualitas
ditetapkan oleh SAMSAT Kota Kendari untuk setiap layanan yang diajukan telah
74
wajar dan sesuai serta pegawai SAMSAT Kota Kendari memberikan rincian yang
jelas mengenai biaya atau tarif yang harus dibayarkan, sehingga dihasilkan respon
jawaban dengan nilai rata-rata pada indikator biaya atau tarif menjadi nilai
merasa fasilitas yang disediakan oleh SAMSAT Kota Kendari belum cukup
membuat sebagian besar masyarakat merasa nyaman selama proses pelayanan, hal
kurang baik.
pegawai apabila dilihat dari kualitas dan kuantitasnya pada saat melakukan tugas
dan tanggung jawabnya. Kinerja seseorang sangat diperlukan sebab dari kinerja
dengan melihat nilai t signifikansi lebih kecil dari batas signifikansi. Sehingga
dalam penilaian kualitas layanan sudah terbilang cukup baik. Hasil tersebut
menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat kualitas layanan maka semakin baik
kepuasan masyarakat. Kemudian lebih lanjut hasil penelitian ini juga terlihat pada
keseluruhan yang dinilai baik oleh responden namun terdapat beberapa indikator
seperti tangibles atau bukti fisik yang dirasakan oleh sebagian masyarakat bahwa
kondisi ruangan pelayanan pada Kantor SAMSAT Kota Kendari masih kurang
baik atau kurang nyaman. Hal ini menunujukkan bahwa dengan meningkatnya
masayarakat.
Kinerja Karyawan Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada PT. Taspen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat. Hal ini sesuai
dengan teori Menurut Kotler dan Keller dalam Goleman, Dkk (2019) kualitas
umumnya.
diketahui dengan melihat nilai signifikansi lebih kecil dari batas signifikansi.
dalam penilaian kinerja pegawai sudah terbilang baik. Hasil tersebut menjelaskan
bahwa semakin tinggi tingkat kinerja pegawai maka semakin baik kepuasan
masyarakat. Kemudian lebih lanjut hasil penelitian ini juga terlihat pada deskriptif
dinilai baik oleh responden namun terdapat beberapa indikator seperti kuantitas
yang dirasakan oleh sebagian masyarakat belum maksimal dalam mencapai target
pengurusan surat kendaraan tiap harinya. Hal ini menunujukkan bahwa dengan
terhadap kepuasan masyarakat. Hal ini sesuai dengan teori Menurut Utami (2013)
karyawan sebagai prestasi kerja. Maka, dapat dikatakan kinerja pegawai atau
kinerja karyawan merupakan suatu hal yang di lakukan oleh karyawan untuk
Sehingga hasil atau kinerja setiap pegawai berbeda-beda karena pada dasarnya
5.1. Kesimpulan
berikut:
nilai batas signifikansi, ini menunjukkan persentase nilai yang sangat besar
kepuasan masyarakat pada Kantor SAMSAT Kota Kendari. Hal ini berarti
ikut meningkat.
kepuasan masyarakat pada Kantor SAMSAT Kota Kendari. Hal ini berarti
semakin tinggi kinerja pegawai, maka akan semakin tinggi pula kepuasan
78
79
5.2 Saran
bahwa:
yang diberikan terutama dalam dimensi tangibles atau bukti fisik seperti
faktor penting yang menjadi tolak ukur baik atau buruknya suatu kualitas
pelayanan publik.
kepuasan masyarakat.
80
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
_______. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Jurnal :
Website :
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/132600/permen-pan-rb-no-14-tahun-2017
https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/RJ1-20200226-051940-9169.pdf