Anda di halaman 1dari 14

ESSAY TEKNOLOGI DAN INFORMASI PEMERINTAHAN

INOVASI SMART GOVERMENT


DALAM KERANGKA SMART CITY DI KOTA PEKANBARU

Studi Kasus Website Resmi Kota Pekanbaru

DI SUSUN OLEH :
KRLOMPOK 6

ATIKA NANDINI 2001113688


BUNGA RAHMADANI 2001113639
FAZLY NASOHA 200110538
MILA PUTIKA JERNI 200116507
PUTRI OKTAVIANI 2001113686
REMA SEPMAWATI 2001111175

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
INOVASI SMART GOVERMENT
DALAM KERANGKA SMART CITY DI KOTA PEKANBARU

STUDI KASUS WEBSITE RESMI KOTA PEKANBARU

PENDAHULUAN

Pemerintahan berbasis elektronik atau dikenal dengan e-government menjadi populer


seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi. Intruksi Presiden No
3 tahun 2003 tentang kebijakan dan startegi nasional pengembangan e-government merupakan
“angin segar” bagi penerapan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan
yang diyakini akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi serta akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan. Electronic government sebagai implementasi penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi dalam pemerintahan harus disikapi sebagai peluang dan
tantangan yang perlu diantisipasi dengan jalan menyiapkan perangkat dan sistem jaringan
teknologi informasi yang dapat dengan mudah diakses dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan
masyarakat.
Pemerintah Kota Pekanbaru merupakan salah satu pemerintahan kabupaten/kota di
Indonesia yang telah menerapkan electronic government didalam menjalankan urusan
pemerintahannya demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. Pembangunan e-gov di
Kota Pekanbaru dimulai pada tahun 2009 dan mulai efektif sejak tahun 2011 di bawah
pengelolaan bagian Pengelolaan Data Elektronik (PDE) Sekretariat pemerintah Kota Pekanbaru,
sebagai unsur yang bertanggung jawab di dalam pembangunan dan pengembangan electronic
government di Kota Pekanbaru. Di tahun anggaran 2011 pembangunan dan pengembangan
electronic government mulai berjalan sebagai pelaksanaan dari Undang-undang No.11 Tahun
2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. Peran Pemerintah Kota Pekanbaru sebagai
badan publik yang menyediakan, memberikan, dan menerbitkan informasi publik diharapkan
dapat berjalan maksimal dengan dibangunnya website resmi pemerintah www.pekanbaru.go.id.
Perkembangan Kota Pekanbaru menuju kota metropolitan tentu juga berdampak pada
perkembangan masyarakat Kota Pekanbaru yang semakin kritis. Selain itu kewajiban untuk
mewujudkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance) mewajibkan Pemerintah Kota
Pekanbaru untuk merubah perilaku dan mampu memilih media komunikasi yang mengakomodir
semua yaitu dengan menggunakan internet berupa website pemerintah dengan domain
www.pekanbaru.go.id.
Pengaplikasian website pemerintah Kota Pekanbaru merupakan perwujudan dari
kebijakan Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 5, No. 2, Agustus
2019, Hal. 245 - 250 e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181 246 pemerintah untuk menerapkan
transparansi atau keterbukaan disemua tingkat struktur birokrasi pemerintah sehingga semua
pihak dapat dengan jelas mengetahui apa yang sedang direncanakan dan dilaksanakan oleh
pemerintah. Sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden No 3 tahun 2003 tentang kebijakan
dan strategi pengembangan eGovernment dan merupakan salah satu cara dalam meningkatkan
layanan informasi publik. Sehingga jelas bahwa posisi website bagi pemerintah daerah sebagai
salah satu sarana startegi dalam menjalankan aktivitas pemerintah.
Salah satu fasilitas internet yang paling populer adalah world wide web,yakni sistem
yang membuat informasi dapat diakses melalui pendekatan hiperteks. Website merupakan situs
web atau lokasi maya pada web yang memiliki alamat internet tersendiri. Sebuah website bisa
berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari sebuah
organisasi, perusahaan, dan biasanya website itu menunjukkan beberapa topik khusus atau
kepentingan tertentu. Sebuah website bisa berisi hyperlink yang bisa menghubungkan ke website
lain, jadi kadangkala perbedaan antara website yang dibuat oleh individu perseorangan dengan
website yang dibuat oleh organisasi bisnis bisa saja tidak kentara. Halaman web dapat dilihat
atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkatnya bisa saja berupa komputer
pribadi, laptop, PDA, ataupun telepon seluler.
Salah satu poin penting dalam membangun aplikasi berbasis web adalah berkaitan
dengan perancangan desain antar muka. Aplikasi yang akan dibangun harus memiliki tampilan
antar muka yang user-friendly. Pembuatan suatu sistem informasi harus dilakukan dengan
memperhatikan faktor kemudahan penggunaan (usability).
Heuristic evaluation adalah suatu cara pemeriksaan usability untuk perangkat lunak
komputer yang membantu mengenali masalahmasalah usability pada rancangan antarmuka.
Heuristic evaluation juga merupakan salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk
mengukur tingkat kenyamanan pengguna dalam hal interaksi manusia dan komputer (IMK).
Tujuan utama Heuristic Evaluation adalah untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan
dengan rancangan antarmuka. Metode Heuristic Evaluation menggunakan 10 prinsip dalam
mengevaluasi pada tingkat usability yang dijadikan acuan untuk menentukan keputusan yang
sudah diambil oleh pengguna.
Namun permasalahan yang ada yaitu belum pernah dilakukan evaluasi dan dalam
penerapannya masih terdapat permasalahan yaitu informasi yang kurang update dan lengkap
serta tidak adanya menu untuk membalas kritik atau saran dari masyarakat, sehingga dapat
mempengaruhi kualitas dari website tersebut. Hal ini dirasa perlu untuk website Pemko
Pekanbaru, website ini merupakan upaya pemko untuk menerapkan e-government.

PEMBAHASAN
A. PROFIL LOKASI PENELITIAN
1. Wilayah Geografis
a. Letak dan Luas
Kota Pekanbaru terletak antara 101°14' - 101°34' Bujur Timur dan 0°25' -
0°45' Lintang Utara. Dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 5 - 50
meter. Permukaan wilayah bagian utara landai dan bergelombang dengan
ketinggian berkisar antara 5 - 11 meter. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987 Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari ±
62,96 Km² menjadi ± 446,50 Km², terdiri dari 8 Kecamatan dan 45 Kelurahan /
Desa. 50 Dari hasil pengukuran / pematokan di lapangan oleh BPN Tk. I Riau
mak ditetapkan luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Km².
Dengan meningkatnya kegiatan pembangunan menyebabkan meningkatnya
kegiatan penduduk disegala bidang yang pada akhirnya meningkatkan
pula tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap penyediaan fasilitas dan utilitas
perkotaan serta kebutuhan Lainnya. Untuk lebih terciptanya tertib pemerintahan
dan pembinaan wilayah yang cukup luas, maka dibentuklah Kecamatan Baru
dengan Perda Kota Pekanbaru No. 4 Tahun 2003 menjadi 12 Kecamatan dan
Kelurahan / Desa baru dengan Perda tahun 2003 menjadi 58 Kelurahan / Desa.
b. Batas
Kota Pekanbaru berbatasan dengan daerah Kabupaten / Kota:
1) Sebelah Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar
2) Sebelah Selatan : Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan
3) Sebelah Timur : Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan
4) Sebelah Barat : Kabupaten Kampar

2. Administrasi Pemerintahan Kota Pekanbaru


Sebelum tahun 1960, Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km2 yang
kemudian bertambah menjadi 62.96 km2 dengan 2 kecamatan yaitu Kecamatan
Senapelan dan Kecamatan Limapuluh. Selanjutnya pada tahun 1965 bertambah
menjadi 6 kecamatan dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah
446.50 km2.
Dengan meningkatnya kegiatan pembangunan menyebabkan meningkatnya
kegiatan penduduk disegala bidang yang pada akhirnya meningkatkan pula tuntutan
dan kebutuhan masyarakat terhadap penyediaan fasilitas dan utilitas perkotaan serta
kebutuhan Lainnya.
Untuk lebih terciptanya tertib pemerintahan dan pembinaan wilayah yang cukup
luas, maka dibentuklah Kecamatan Baru dengan Perda Kota Pekanbaru Nomor 2
Tahun 2020 tentang Penetapan Kecamatan menjadi 15 Kecamatan dengan 83
Kelurahan.
3. Kependudukan
Sejak tahun 2010, Pekanbaru telah menjadi kota ketiga berpenduduk terbanyak di
Pulau Sumatera, setelah Medan dan Palembang. Laju pertumbuhan ekonomi
Pekanbaru yang cukup pesat, menjadi pendorong laju pertumbuhan penduduknya.
Etnis Minangkabau merupakan masyarakat terbesar dengan jumlah sekitar 37,96%
dari total penduduk kota. Mereka umumnya berkerja sebagai professional dan
pedagang. Jumlah mereka yang cukup besar, telah mengantarkan Bahasa Minang
sebagai salah satu bahasa pergaulan yang digunakan oleh penduduk Kota Pekanbaru
selain Bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia.
Selain itu, etnis yang memiliki proporsi cukup besar adalah Melayu, Jawa, Batak,
dan Tionghoa. Perpindahan ibu kota Provinsi Riau dari Tanjung Pinang ke Pekanbaru
tahun 1959, memiliki andil besar menempatkan Suku Melayu 46 mendominasi
struktur birokrasi pemerintahan kota, namun sejak tahun 2002 hegemoni mereka
berkurang seiring dengan berdirinya Provinsi Kepulauan Riau dari pemekaran
Provinsi Riau.
Masyarakat Jawa awalnya banyak didatangkan sebagai petani pada masa
pendudukan tentara Jepang, sebagian mereka juga sekaligus sebagai pekerja romusha
dalam proyek pembangunan rel kereta api. Sampai tahun 1950 kelompok etnik ini
telah menjadi lahan yang signifikan di Kota Pekanbaru. Namun perkembangan kota
yang mengubah fungsi lahan menjadi kawasan perkantoran dan bisnis, mendorong
kelompok masyarakat ini mencari lahan pengganti di luar kota namun banyak juga
yang beralih okupasi.
Berkembangnya industri terutama yang berkaitan dengan minyak bumi, membuka
banyak peluang pekerjaan, hal ini juga menjadi pendorong berdatangannya
masyarakat Batak. Kelompok etnik ini umumnya bekerja sebagai karyawan dan
memiliki ikatan emosional yang kuat terutama jika semarga dibandingkan kelompok
etnis lain yang ada di Kota Pekanbaru. Pasca PRRI eksistensi kelompok etnis ini
menguat setelah beberapa tokoh masyarakatnya memiliki jabatan penting di
pemerintahan, terutama pada masa Kaharuddin Nasution menjadi Penguasa Perang
Riau Daratan.
Sementara masyarakat Tionghoa dengan rata-rata bakat enterepreneur yang kuat
menguasai perdagangan skala besar di Kota Pekanbaru. Kopi Kimteng saat ini
menjadi trademark kopi asal Pekanbaru yang dirintis oleh Kim Teng, seorang veteran
pejuang Tionghoa masa kemerdekaan di Pekanbaru.
Agama Islam merupakan salah satu agama yang dominan dianut oleh masyarakat
Kota Pekanbaru, sementara pemeluk agama Kristen, Buddha, Katolik, Khonghucu
dan Hindu juga terdapat di kota ini.
Sebagai bagian dalam pembangunan kehidupan beragama, Kota Pekanbaru tahun
1994, ditunjuk untuk pertama kalinya menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran
(MTQ) tingkat nasional yang ke 17. Pada perlombaan membaca Al-quran ini, jika
sebelumnya diikuti oleh satu orang utusan, untuk setiap wilayah provinsi, maka pada
MTQ ini setiap provinsi mengirimkan 6 orang utusan.

4. Visi
Visi Kota Pekanbaru 2021 sesuai Perda Kota Pekanbaru Nomor 1 Tahun 2001,
yaitu ”TERWUJUDNYA KOTA PEKANBARU SEBAGAI PUSAT
PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN SERTA PUSAT KEBUDAYAAN
MELAYU, MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN
DAN TAQWA.”
Untuk percepatan pencapaian visi Kota Pekanbaru 2021 dimaksud,  Walikota dan
Wakil Walikota Pekanbaru terpilih periode 2017-2022, menetapkan Visi Antara
untuk lima (5) tahun kepemimpinannya yaitu: “Terwujudnya Pekanbaru Sebagai
Smart City Madani”.
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan
kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan kedepan, serta memperhitungkan
peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan jangka menengah
daerah Kota Pekanbaru tahun 2017-2022, sebagai berikut :

Pertama : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Bertaqwa,


Mandiri, Tangguh dan Berdaya Saing Tinggi
Kedua : Mewujudkan Pembangunan Masyarakat Madani Dalam
Lingkup Masyarakat Berbudaya Melayu
Ketiga : Mewujudkan Tata Kelola Kota Cerdas dan Penyediaan
Infrastruktur yang Baik
Keempat : Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Berbasiskan Ekonomi
Kerakyatan dan Ekonomi Padat  Modal, pada Tiga Sektor
Unggulan, yaitu Jasa, Perdagangan dan Industri (olahan dan
MICE) 
Kelima : Mewujudkan Lingkungan Perkotaan yang Layak Huni
(Liveable City) dan Ramah Lingkungan (Green City).

B. PRODUK HUKUM SMART CITY


1. Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Republik Indonesia No. 14 Tahun
2008, khususnya Pasal 7 Ayat 3 menyatakan: “Untuk memenuhi tugas sebagaimana
dimaksud dalam Ayat 2, badan publik wajib menyusun dan mengembangkan
informasi dan mendokumentasikan informasi publik secara benar dan efektif untuk
disistematisasi sehingga mudah diakses.
2. Peraturan walikota Pekanbaru Nomor 87 Tahun 2019
- Pasal 2: Penyelenggaraan e-Government melalui Aplikasi Integra (Integrasi)
dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
dalam penggunaan tekonologi informasi dan komunikasi untuk melaksanakan tugas
kepemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru
- Pasal 3 : Penyelenggaraan e-Government melalui melalui Aplikasi Integra (Integrasi)
bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi pelayanan public.
b. Sebagai bahan pendukung dalam hal keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan e-government dilingkungan pemerinah kota pekanbaru.
c. Mengoptimalisasikan peran serta pihak terkait dalam penyelenggaraan e-
government melalui aplikasi integra (integrasi).
- Pasal 9
1) Penyelenggaraan sistim informasi atau aplikasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (2) huruf a, terdiri dari .
a. Pengembangan Sistem Informasi atau Aplikasi.
b. Pengelolaan Data dan Informasi
c. Pengelolaan dan Pengaturan Situs Web
d. Keamanan Informasi.

2) Penyelenggaraan sistim informasi atau aplikasi dapat dilakukan dalam lingkup


pelayanan publik dan non publik yang memiliki mekanisme dalam pengajuan,
pembuatan, pengembangan serta evaluasi yang diatur melalui koordinasi dengan
Dinas.
3) Kriteria pelayanan publik mempedomani ketentuan peraturan perundang-
undangan yang dapat berdayaguna untuk meningkatkan pelayanan Pemerintah
Kota Pekanbaru kepada masyarakat.
4) Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat setiap OPD memiliki minimal
satu informasi (aplikasi) layanan
- Pasal 14
1) Pengelolaan dan pengaturan situs web sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(1) huruf c merupakan si tus web resmi Pemerintah Kota Pekanbaru meliputi
nama domain dan sub domain.
2) Nama domain sebagaimana dimaksud pacta ayat (1) dimiliki dan/ atau digunakan
Pemerintah Kota Pekanbaru dengan alamat pekanbaru.go.id.
3) Sub domain sebagaimana dimaksud pada ayat (I) terintegrasi dengan domain
pekanbaru.go.id dan digunakan Oleh Organisasi Perangkat Daerah .
4) Pengelolaan domain dan sub domain dikelola oleh Dinas berdasarkan pro ses
permohonan .
5) Salah satu penyelenggaraan sistem informasi dan transaksi elektronik dalam
lingkup pelayanan publik adalah pe ndayagunaan website masing-masing
Organisasi Perangkat Daerah.
6) Website sebagaimana dimaksud pada ayat (5) harus dibangun secara
interoperabilitas untuk mendukung keberhasilan pelayanan publik Pemerintah
Daerah.
7) Konten yang tersedia pada website sebagaimana dimaksud pada ayat (5), minimal
meliputi
a. profil (sejarah singkat, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi
b. layanan publik (sebagai media pengaduan masyarakat tentang instansi terkait)
c. buku Tamu atau Kontak (sebagai media menenma masukan serta berisi kontak
yang dapat dihubungi oleh masyarakat)
d. dokumentasi (berisi dokumentasi kcgiatan baik dalam bentuk foto/ video/ file
pendukung)
e. link (berisi link-link website atau system informasi terkait dengan instansi
masing-masing).

C. GRAND DESIGN/RANCANGAN DAN PELAKSANAAN SMART CITY


Hadirnya website Pemerintah Kota Pekanbaru yang dikelola oleh Bagian
Pengolahan Data Elektronik (PDE) merupakan kegiatan baru melalui internet dengan
sistem e-government. Pemanfaatan website Pemerintah Kota Pekanbaru merupakan 160
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi Vol. 5 No. 2 November 2014 Hal.: 153-168
hasil kerja yang dilakukan oleh Bagian Pengolahan Data Elektronik di mana hasil kerja
tersebut terbagi atas tugas pokok bagian masing-masing yakni bagian data dan sistem
informasi, pemberitaan, serta dokumentasi. Salah satu hasil kerja dari bagian pengolahan
data elektonik adalah mengelola website serta melakukan proses update data. Menurut
Booz Allen dan Hamilton, yang termasuk dalam kriteria manfaat adalah: “Cakupan
layanan yang sudah diimplementasikan; Bagaimana layanan tersebut dapat diakses dalam
one stop shop dari satu portal menuju berbagai layanan; dan kemudahan penggunaan
dalam mendapatkan layanan tersebut”. (Indrajit, 2006).
Melalui pengembangan e-government dilakukan penataan system manajemen dan
proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi
informasi. Pemanfaatn teknologi informasi tersebut mencakup dua aktivitas yang
berkaitan yaitu (1) pengolahan data, pengelolaan informasi, sitem manajemen dan proses
kerja secara elektronis; (2) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan
publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah Negara
(Inpres No.3, 2003).
Manfaat dari diterapkan website di Pemerintahan Kota Pekanbaru yaitu dapat
memberikan informasi tentang potensi daerah yang ada di Kota Pekanbaru baik tentang
topografi, rencana kegiatan, dan prestasi yang telah dicapai kota Pekanbaru. Selain itu
masyarakat dapat berkomunikasi dengan pemerintah mengenai pemerintahan daerah.
Masyarakat dapat memberikan kritik dan saran kepada pemerintah setelah diterapkannya
website tersebut. Kritik dari masyarakat biasanya berupa keluhan tentang kerusakan
jalan, pelayanan KTP ataupun pelayanan rumah sakit. Pemerintah juga dapat merespon
tanggapan masyarakat dengan menghubungi dinas yang terkait.
Adapun masyarakat juga mengakui dari informasi yang diperoleh terdapat
kegunaan salah satunya yaitu dapat dijadikan sebagai sumber informasi, karena website
kota Pekanbaru menyediakan berbagai macam informasi yang relevan terutama tentang
berita-berita kota Pekanbaru baik di bidang pemerintahan, pembangunan, ekonomi, sosial
budaya, serta sumber daya alam dan SDM yang dituangkan di dalam program-program
Pemerintah Kota Pekanbaru.
Berkaitan dengan manfaat website, Vinsensius Hartanto (Staf kasubbag
Pendayagunaan Sistem Informasi PDE) mengatakan bahwa : “website Pemerintah Kota
Pekanbaru ini sudah memiliki kelebihan dan keuntungan, dapat dilihat dari menumenu
yang ditampilkan. Walau website masih standar, tapi menu-menunya sudah lengkap bila
dilihat dari segi web pemerintahan itu sendiri, kekurangannya hanya pada pengelolaan
update data. Data pada website sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat seperti
mengenai struktur, foto-foto kegiatan walikota. Peliputan berita dilakukan oleh bagian
humas yang kemudian disampaikan pada bagian PDE.”
Fitur yang ada di web ini cukup lengkap dengan berbagai link yang akan langsung
menghubungkan user kepada halaman yang ingin dituju, yaitu meliputi halaman utama,
pemerintahan, peraturan daerah, pelayanan dan perizinan, data statistik, seputar kota,
agenda kota, pariwisata, direktori, aspirasi anda, hubungi kami, link lembaga-lembaga
bagian kota Pekanbaru, dan juga menampilkan foto walikota Pekanbaru itu sendiri.
Pengguna (user) hanya perlu memilih salah satu link yang ingin dilihat, setelah itu akan
muncul pilihanpilihan lain dari fitur yang dibuka tersebut. Misalnya bila user ingin
membaca tentang 161 Pemanfaatan Website Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam
Mewujudkan Good Governance Nova Yohana dan Tantri Puspita Yazid sejarah kota
Pekanbaru, motto, visi dan misi, dan lain sebagainya, user hanya perlu mengklik link
yang bertuliskan hal tersebut untuk mendapatkan halaman yang memuat konten tersebut.
Secara umum, fitur-fitur yang ditampilkan dalam website, tidak jauh berbeda
dengan website pemerintah lainnya. Karena berdasarkan Instruksi Presiden No.3 Tahun
2003 tentang Kewajiban Electronic Government juga diatur ketentuan mengenai fitur-
fitur wajib yang harus ada dalam website pemerintahan. Fitur-fitur dalam website
Pemerintah Kota Pekanbaru ditampilkan pada sudut kiri dan ditulis dengan cara
berurutan ke bawah. Berikut diuraikan nama-nama fitur dalam website Pemerintah Kota
Pekanbaru dari yang dijelaskan pada Tabel 1.
Efisiensi menyangkut bagaimana teknologi mengurangi proses kerja, baik dari sisi
waktu, peningkatan kualitas serta produktivitas, karena efisiensi merupakan suatu ukuran
keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari
kegiatan yang dijalankan. Adapun untuk menyusun rencana tersebut dapat disesuaikan
dengan kriteria efisiensi, yakni dengan : 1) Menyediakan arsitektur proses, aplikasi, dan
database yang bisa berjalan baik ketika dibutuhkan/digunakan; 2) Merencanakan
sumberdaya dan keuangan secara baik; 3) Memanfaatkan sistem teknologi informasi
semaksimal mungkin pada keseluruhan aspek; 4) Mengadakan pelatihan bagi para staf
dan pegawai. (Indrajit, 2006).
Kegiatan yang dilakukan Bagian Pengolahan Data Elektonik dalam menyampaikan
informasi melalui penggunaan website Pemerintah Kota Pekanbaru www.
pekanbaru.go.id merupakan kegiatan yang menggunakan kecanggihan teknologi
informasi dan komunikasi melalui internet. Ketersediaan teknologi internet ini dapat
memberikan efisiensi dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Dalam website
Pemerintah Kota Pekanbaru, disediakan link-link untuk ke SKPD maupun lembaga
pemerintah lain di seputar kota Pekanbaru. Hal ini merupakan bentuk efisiensi yang
disediakan dalam website untuk mempermudah pengunjung mendapatkan secara detail
informasi yang diinginkan.
Partisipasi Pemanfaatan Website Pemerintah Kota Pekanbaru www.
pekanbaru.go.id sebagai Media Komunikasi dan Informasi Pelayanan Publik untuk
Mewujudkan Good Governance Partisipasi dimaknai sebagai hak warga masyarakat
untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan setiap daur pembangunan
partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dan pelestarian
sehingga masyarakat bukan penerima manfaat melainkan sebagai agen pembangunan.
Dalam hal partisipasi publik atau partisipasi masyarakat, secara umum masih sulit untuk
mewujudkan e-democracy di mana masyarakat mampu memberikan banyak pilihan dan
proses pengambilan keputusan secara online. Seperti penjelasan dalam sistem e-
Government, partisipasi menurut Booz Allen dan Hamilton meliputi kriteria: “Akses
langsung masyarakat terhadap orang yang berkepentingan melalui web; Pertimbangan
terhadap umpan balik dan keinginan masyarakat; Pengaruh dan keterlibatan masyarakat
dalam proses pengambilan keputusan; Kemungkinan untuk memperdebatkan topik yang
menyangkut masyarakat umum (tersedianya fasilitas chatting, forum, millis)” (Indrajit,
2006).
Pemanfaatan Website Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Mewujudkan Good
Governance Nova Yohana dan Tantri Puspita Yazid Layanan yang tersedia pada website
kota Pekanbaru, pada dasarnya bertujuan memberikan kesempatan yang luas kepada
masyarakat untuk memberikan partisipasi, baik dalam penyampaian pendapat, masukan,
keluhan melalui fitur Hubungi Kami dan Aspirasi Anda yang disediakan. Keikutsertaan
masyarakat pada website kota Pekanbaru dapat dikatakan cukup baik, karena jumlah
pengunjung website tersebut cukup banyak, perSeptember 2013 berdasarkan data statistik
yang tercatat 1.615 pengunjung. Pengelolaan website pemerintah kota Pekanbaru
meningkatkan peluang kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi dengan pemerintah
secara cepat dan bebas. Transparansi Pemanfaatan Website Pemerintah Kota Pekanbaru
www. pekanbaru.go.id sebagai Media Komunikasi dan Informasi Pelayanan Publik untuk
Mewujudkan Good Governance Transparansi atau keterbukaan merupakan hal yang
penting dalam penyampaian suatu informasi. Dengan konsep e-government sudah jelas
membutuhkan transparasi untuk mendorong keterbukaan informasi. Menurut Booz Allen
dan Hamilton transparansi merupakan apakah pemerintah dalam hal ini mendorong
keterbukaan informasi menuju proses transparansi dalam pemerintahan (Indrajit, 2006).
Transparansi merupakan suatu prinsip yang sangat penting dalam suatu badan usaha.
Prinsip ini menjamin adanya pengungkapan ataupun keterbukaan segala informasi yang
berkaitan dengan performance serta berbagai permasalahan yang berkaitan dengan badan
usaha secara tepat waktu dan akurat. Berbicara mengenai transparansi, peneliti
menemukan adanya pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Beberapa kelompok masyarakat berpendapat bahwa pemerintah kota Pekanbaru
belum terbuka atau transparan dalam memberikan informasi, karena informasi yang
diberikan kepada masyarakat hanya sebatas informasi/ berita yang positif saja. Adapun
beberapa kelompok masyarakat lain juga berpendapat bahwa pemerintah kota Pekanbaru
sudah sangat terbuka meskipun tidak semua bagian dapat diperoleh, kemungkinan hal
tersebut disebabkan karena belum lengkapnya pendataan seperti informasi
antarkecamatan dan daerah-daerah pelosok kota Pekanbaru di semua sektor.
Meskipun dalam transparansi masih dirasa belum maksimal, Pemerintah Kota
Pekanbaru merasa bahwa keterbukaan pemerintah daerah kota Pekanbaru dalam
memberikan informasi mengenai performancenya sudah transparan, karena Pemkot
Pekanbaru memberikan informasi dengan jelas mengenai layanan dari setiap OPD
(Organisasi Perangkat Daerah). Adapun informasi yang diberikan hanya sebatas hasil
kerja pemerintah yang diinformasikan melalui link-link ke instansi perangkat daerah.
Sekretariat Pemerintah Kota Pekanbaru melalui penggunaan website www.
pekanbaru.go.id mencoba mendorong proses keterbukaan informasi dengan menampilkan
berbagai informasi mengenai pemerintah kota terkait informasi mengenai profil
pemerintah, seputar pemerintah, halaman utama yang menyajikan berita kegiatan resmi
pemerintah dan agenda kegiatan pemerintah.
Bagian Pengelolaan Data elektronik sebagai fasilitator kegiatan pemerintah kota
dalam hal keterbukaan informasi terlebih melalui website Pemerinta Kota hanya memiliki
kapasitas untuk melakukan penyampaian informasi sebatas kegiatan pemerintah yang
berhubungan dengan hasil kerja pelaksanaan pemerintahan daerah. Informasi di luar
lingkup tugas dan fungsi pemerintah kota bukan menjadi wewenang Bagian Pengolahan
Data elektronik sebagai bahan pemberitaan dalam website kota Pekanbaru, karena
berkaitan dengan reputasi pencitraan pemerintah sendiri.

D. INOVASI DALAM KERANGKA SMART CITY


1. Perlu adanya menu untuk pilihan font (type,size) pada website sehingga dapat
membuat pengunjung betah
2. Perlu adanya design website yang menarik dan sebaiknya pihak pengelola website
memberikan menu search (pencarian) pada website agar dapat memberikan
kemudahan untuk pengguna dan bisa tercapainya tujuan yang dibutuhkan
3. Menambah fasilitas keterangan “contact us” untuk korespondensi seperti memberikan
alamat email yang bisa digunakan untuk keperluan yang dibutuhkan pengguna.
4. Perlu adanya kolom kritik dan saran agar memudahkan masyarakat untuk
memberikan evaluasi kinerja pemerintah ataupun pertanyaan mengenai informasi
tertentu.

PENUTUP
1. Kesimpulan
Pemerintah Kota Pekanbaru telah memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi berbasis
internet untuk meningkatkan kualitas pelayanan public dalam rangka mewujudkan
smart city. Salah satu yang dilakukan pemerintah adalah menyediakan website
Pemerintah Kota Pekanbaru dengan domain www.pekanbaru. go.id yang dapat
menciptakan hubungan secara cepat, efektif dan efisien antara pemerintah dengan
masyarakatnya.
Manfaat pemanfaatan hadirnya website Pemerintah Kota Pekanbaru yakni
dapat memudahkan pemerintah menginformasikan segala sesuatunya kepada
masyarakat dan sebaliknya masyarakat pun dapat mengakses dengan mudah
mengenai informasi-informasi yang diperlukan. Namun belum berjalan maksimal
karena masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan website.
2. Saran
Harus ada dukungan komitmen yang kuat dari walikota selaku kepala
daerah dan seluruh tingkatan birokrasi dibutuhkan untuk lebih menata sistem dan
proses kerja layanan informasi publik melalui media website Pemerintah Kota
Pekanbaru dengan mengembangkan fasilitas website. Peningkatan kualitas SDM
di bidang teknologi, informasi dan komunikasi dapat dilakukan dengan
mengikutsertakan aparatur pelaksana pengelola website dalam rapat kerja,
workshop, studi banding atau pelatihan-pelatihan lain yang terkait dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya e-Government.
Sebaiknya pengelolaan isi informasi website dikelola sepenuhnya oleh bagian
Humas Pemerintah Kota Pekanbaru, hal ini sesuai dengan tugas humas yaitu
pelayanan umum penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang informasi dan
kehumasan. Untuk lebih menyadarkan masyarakat akan kemudahan penggunaan
media website dibutuhkan partisipasi dari pemerintah untuk lebih meningkatkan
sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga website bisa menjadi sarana strategis
dalam menyebarkan informasi ke masyarakat dan hubungan komunikasi dua arah
antara pemerintah dengan masyarakat untuk mewujudkan good governance dapat
tercipta.

REFERENSI
.
Sahid. (2006). Teknologi informasi dan komunikasi. Bandung : Yudhistira
Budhirianto, Syarif. (2012). Peran Chief Information Officer dalam Kelembagaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi pada Pemerintahan Kota Depok. Jurnal Penelitian
Ilmu Komunikasi. Vol. 15, No.2, (Desember 2012): hal 109-223
Dipanegara, Arya. (2011). Langsung jago bikin website. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.
Mashyur, Firdaus. (2014). Kinerja Website Resmi Pemerintah Provinsi di Indonesia.
Jurnal Pekommas, Vol.17 No.1, April 2014: 9-14
Pengelolaan Isi Informasi Website Pemda Sebagai Media Communications Relations dengan
Masyarakat. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei-Agustus 2008
Sahid. (2006). Teknologi informasi dan komunikasi. Bandung : Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai