Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6

TAHUN

MAKALAH ASKEB BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH

DISUSUN OLEH
Okta Indrayani :2015201043
Olivia Yuswita Putri :2015201022
Pitri Atun :2015201023
Rafika Mahera : 2015201024
Ranum Putri Ardian Kumala : 2015201025
Sartika Dewi : 2015201027
Sherina Ayuni : 2015201028
Silvia Indriani : 2015201029
Siti ayuni : 2015201030
Siti Maimanah : 2015201031
Siti Nurzahira :2015201032
Siti Nurbaiti : 2015201033
Syahda Elsavira : 2015201034
Widiana Tasia : 2015201035
Windia Ningsih : 2015201036

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UINIVERSITAS ABDURRAB
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia dan
hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu Tugas makalah Askeb bayi, balita dan anak
prasekolah di Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Program studi Jurusan S1
Kebidanan & Profesi Universitas Abdurrab dengan judul “ANALISIS
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN” Dalam
penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dikatakan sempurna, namun berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak, penulis
akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Proses penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan petunjuk dan


bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini juga penulis
juga menghantarkan rasa terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah askeb
bayi, balita dan anak prasekolah :

1. Ade Febriani, SST,M.Kes selaku Dosen pengampuh mata kuliah Asuhan


Kebidanan Bayi,Balita dan Anak Pra Sekolah sekaligus sebagai
koordinator
2. Siti Qomariah,SST,M.Kes selaku Dosen pengampuh mata kuliah Asuhan
Kebidanan Bayi,Balita dan Anak Pra Sekolah
3. Sellia Juwita,SST,M.Kes selaku Dosen pengampuh mata kuliah Asuhan
Kebidanan Bayi,Balita dan Anak Pra Sekolah

Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya.Selanjutnya penulis mohon maaf apabila dalam penulisan
makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan.Maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar dapat
meningkatkan kualitas pengembangan sistem dimasa mendatang.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Pekanbaru 23 Maret 2023

(Penulis)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Defenisi Perkembangan dan Pertumbuhan.....................................................3
2.2 Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Anak usia 5-6 tahun.......................4
2.3 Ciri dan Prinsip Tumbuh Kembang Anak......................................................6
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak...................8
2.5 Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini...........................................12
2.6 Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini.....................................................15
2.7 Permasalahan Kesulitan Anak Usia Dini.....................................................20
2.8 Periode Tumbuh Kembang Anak.................................................................22
2.9 Gangguan Tumbuh Kembang Anak.............................................................26
2.10 Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan Anak Usia Dini...................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Anak usia dini disebut sebagai Golden Age karena merupakan kesempatan
yang besar bagi anak untuk belajar. Anak pada usia ini memiliki kemampuan
belajar yang sangat baik, terutama pada anak usia dini. Mengingat usia dini
merupakan masa emas, maka pada masa inilah perkembangan anak harus
dioptimalkan. Perkembangan anak usia dini bersifat holistik. Dengan kata lain,
mereka dapat berkembang secara optimal apabila tubuh mereka sehat, bergizi
baik, terpelihara dengan baik dan benar, Perkembangan motorik kasar sangat
penting pada anak usia dini, terutama bagi anak-anak di kelompok bermain/KB
dan taman kanak-kanak/TK. (Uswatun,2022)

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan


pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan”. Perkembangan tersebut meliputi perkembangan fisik motorik,
kognitif, sosio emosional serta bahasa, dimana setiap anak memiliki keunikan
yang berbeda-beda Sujiono (2009, hlm. 6). Perkembangan masing-masing anak
berbeda, ada yang cepat dan ada yang lambat, tergantung faktor bakat (genetic),
lingkungan ( gizi dan cara perawatan), dan konvergensi (perpaduan antara bakat
dan lingkungan). Oleh sebab itu, perlakuan terhadap anak tidak dapat
disamaratakan, sebaiknya dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Perkembangan juga dapat dikatakan sebagai proses kematangan fungsi organ
tubuh, yang di perlihatkan oleh berkembangnya kemampuan, intelegensi, serta
perilaku. Perkembangan dapat ditandai oleh bertambahnya kemampuan struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Proses perkembangan terjadi karena
peningkatan fungsi sel tubuh, maturasi dan sistem organ, keterampilan,
kemampuan efektif, serta kreatvitas.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas di penulis tertarik untuk mengetahui


bagaimana Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia 5-6 tahun.

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui Analis Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia 5-6 tahun.

1.4 Manfaat

Diharapkan makalahini dapat menambah wawasan atau informasi bagi Pendidikan


Anak, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bacaan dan informasi, dan
dapat di pergunakan untuk masukan dalam meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak usia 5-6 tahun.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Perkembangan dan Pertumbuhan

Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak masa konsepsi


dan berlanjut sepanjang kehidupan. Perkembangan berkaitan dengan hal-hal yang
bersifat fungsional, sedangkan pertumbuhan bersifat biologis. Menurut Hurlock
dalam (Sit, 2015: 3) pada dasarnya dua proses perkembangan yaitu pertumbuhan
atau evolusi dan kemunduran atau involusi terjadi secara serentak dalam
kehidupan manusia.
Santrock dalam Sit (2015: 5) menyatakan perkembangan anak usia dini
mencakup aspek perkembangan fisik, kognitif, sosial-emosional, konteks sosial,
moral, bahasa, identitas diri, dan gender. Menurut Wulandari dkk (2016: 48) usia
0- 6 tahun adalah usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter baik
sikap, perilaku, dan kepribadian seorang anak di masa depan. Masa balita juga
sebagai periode emas bagi orangtua untuk mengembangkan potensi anak secara
optimal. Pada masa balita hampir seluruh sel-sel otak berkembang pesat. Tidak
adaorang yang paling berarti dalam kehidupan seorang balita selain orangtuanya
yang dapat memenuhi segala pertumbuhan dan perkembangannya.
Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar jumlah,ukuran atau dimensi tingkat sel,organ maupun
individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran
panjang (cm,meter), umur tulang keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh) ; sedangkan perkembangan ( develogmen) adalah bertambahnya
kemampuaan ( skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih konpleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Menurtu Depkres RI pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya
sel seluruh tubuh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur ;
sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.

3
Menurut Wulandari, dkk (2016: 48) mengatakan bahwa kemampuan
orangtua dalam memenuhi kebutuhan akan asuh, asih, dan asah akan
mempengaruhi mutu kepribadian anak di kemudian hari.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh banyak faktor
diantaranya pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendidikan bapak, stimulasi
perkembangan dan faktor lingkungan dari anak. Meadow dalam Wulandari dkk
(2016: 48) menyatakan bahwa lingkungan akan mempengaruhi anak dalam
berbagai hal, antara lain akan berpengaruh terhadap bagaimana seorang anak
berkembang dan belajar dari lingkungan.

2.2 Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Anak usia 5-6 tahun

Menurut Harahap (2017: 1-2) mengatakan bahwa pentingnya pendidikan


diberikan pada anak usia dini (AUD) terdapat dalam Undang-undang Sisdiknas
Nomor 20 Tahun 2003 Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Anak Usia Dini
Pasal 1 ayat 1, dinyatakan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini disebut juga
dengan pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
danperkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Adapun aspek perkembangan anak usia dini terdiri dari beberapa aspek.

1. Pertama, perkembangan moral dan agama.

Pada aspek perkembangan agama dan moral anak usia 5-6 tahun memiliki
beberapa indikator pencapaian perkembangan yaitu mengenal agama yang dianut,
meniru gerakan ibadah dengan urutan yang benar, mengucapkan salam dan
membalas salam.

4
2. Kedua, perkembangan fisikmotorik.

Perkembangan fisik motorik anak usia dini dapat diartikan sebagai


perubahan bentuk tubuh yang berpengaruh terhadap keterampilan gerak tubuhnya
(Wiyani 2014). Perkembangan fisik motorik terbagi atas tiga yaitu motorik kasar,
motoric halus dan kesehatan dan perilaku keselamatan.
3. Ketiga, aspek perkembangan kognitif
Memiliki tiga bagian yaitu belajar dan pemecahan masalah, berfikir logis,
dan berpikir simbolik.
4. Keempat, aspek perkembangan bahasa
Memiliki dua bagian yaitu memahami bahasa dan mengungkapkan bahasa.
5. Kelima, perkembangan sosialemosional.

Terbagi atas 3 yaitu kesadaran diri, rasa tanggung jawab untuk diri sendiri
dan orang lain.

Berbagai aspek perkembangan dalam diri anak usia dini perlu untuk diamati
melalui program deteksi dini dan stimulasi perkembangan. Deteksi dini tumbuh
kembang anak adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan adanya
penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada anak pra sekolah. Dengan
menemukan penyimpangan tumbuh kembang sejak awal, maka dapat dilakukan
intervensi yang tepat sejak dini untuk mengatasi penyimpangan tersebut. Namun
bila penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensi akan lebih sulit untuk
dilakukan dan hal ini tentunya akan mempengaruhi tumbuh kembang anak
(Fazrin, 2018: 7).
Deteksi dini dilakukan pada anak untuk mengetahui tingkat pencapaian
anak. Oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini mengenai gambaran stimulasi
yang diberikan orang tua kepada anak agar setiap aspek perkembangan bisa
tercapai secara normal dan untuk memahami apa-apa yang harus dikembangkan
anak terhadap tingkat pencapaian aspek perkembangan

5
Aspek-Aspek Perkembangan Yang Dipantau

1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan
otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagia-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi
yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan
sebagainya.
3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek vang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai
bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi 16 dan
berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya. (Kemenkes RI, 2019:
8)

2.3 Ciri dan Prinsip Tumbuh Kembang Anak

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling


berkaitanciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan menimbulkan perubahan. Perkembangan terjadi bersamaan


dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan
fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan
menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu
tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya, Sebagai
contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri.

6
Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian
tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat.
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbedabeda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi
organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
d. Perkembangan berkore/ASI dengan pertumbuhan. Pada saat pertumbuhan
berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan
mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah
umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan fungsi organ
tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
a) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian
menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak
kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
f. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan. Tahap perkembangan
seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap
tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu
membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu
berdiri sebelum berjalan dan sebagainya. Proses tumbuh kembang anak
juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya,
sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan
perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak
memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan
potensi yang dimiliki anak.

7
b) Pola perkembangan dapat diramalkan. Terdapat persamaan pola
perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang
anak dapat diramalkan. Perkembangan 11 berlangsung dari tahapan umum
ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan, (Kemenkes RI, 2019:
4)

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak

Tahap perkembangan anak bisa berbeda-beda, tergantung faktor-faktor


yang memengaruhinya. Ini adalah beberapa hal yang memengaruhi
perkembangan anak :
a) Pola pengasuhan orang tua
Orang tua berperan penting dalam perkembangan karakter dan
kemampuan anak. Orang tua jadi lingkungan pertama yang dikenal anak.
Keluarga jugalah yang akan menadi sarana belajar pertama, dan tentu saja
orang tua sebagai guru pertama.
Jika anak mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup,
kemampuannya akan berkembang secara optimal. Jika orang tua aktif
melatih anak untuk berbicara, maka perkembangan bahasa anak akan
berjalan normal.
b) Lingkungan
Lingkungan di mana anak berinteraksi juga turut memengaruhi
perkembangannya.Sekolah, lingkungan sekitar, teman bermain, akan
berpengaruh besar terutama dalam perkembangan sosial emosional.
Sekolah sebagai rumah kedua merupakan tempat anak untuk belajar
berinteraksi dengan guru dan teman seusianya. Itu sebabnya mengapa
orang tua perlu memilih sekolah yang tepat untuk anak, agar tujuan
pendidikan anak bisa tercapai.
c) Faktor Fisik
Anak yang memiliki perkembangan fisik normal kemungkinan
perkembangannya juga akan berjalan normal sesuai penambahan usianya,

8
begitu juga sebaliknya. Jika ada masalah dengan fisik, akan berpengaruh
terhadap perkembangannya.
Salah satu contoh anakyang kemampuan menedengarnya terhambat, ia
akan sulit mendengar kata-kata. Ini akan berpengaruh pada kemampuan
bahasa dan bicaranya. Kata-kata yang didengar jadi terbata, kata-kata yang
didengar jadi terbatas, kata-kata yang mampu diucapkan juga akan
berpengaruh.
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara
lain :
a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak
a) Ras/etnik atau bangsa.
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki
faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b) Keluarga.
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi,
pendek, gemuk atau kurus.
c) Umur.
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
d) Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas,
pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e) Genetik.
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak
yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
b. Faktor luar (ekstemal).
1. Faktor prenatal

9
1) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
2) Mekanis
Osisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital
seperti club foot.
3) Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Amlnopterin, Thalldomid dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
4) Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali,
hiperplasia adrenal.
5) Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan
pada janin seperti mikrosefali, amda, retardasi mental dan deformitas
anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung
6) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH
(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat
menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikros efali,
retardasi mental dan kelainanjantung kongenital.
7) Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah
antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel
darah merah janin,kemudian melalui plasenta masuk dalam
peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolis yang
selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kem icterus yang
akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
8) Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.

10
9) Psikologi ibu Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan
salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
2. Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia
dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
3. Faktor pasca persalinan
1) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
2) Penyakit kronis/kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
3) Lingkungan fisis dan kimia.
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup
yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari,
paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll)
mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
4) Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa
tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.
5) Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
6) Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat
pertumbuhan anak.

11
7) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
8) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak
9) Obat-obatan
Remakalan kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi
hormon pertumbuhan (Kemenkes RI, 2019 : 5-8)

2.5 Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan


pembelajaranpada pendidikan anak usia dini meliputi berorientasi pada
perkembangan anak, berorientasipada kebutuhan anak, bermain sambil
belajar atau belajar seraya bermain, stimulasi terpadu,lingkungan kondusif,
menggunakan pendekatan tematik, Aktif, Kreatif, Inovatif, dan
Menyenangkan, Menggunakan berbagai meia dan sumber belajar,
Mengembangkankecakapan hidup serta Pemanfaatan teknologi informasi
(Yuliani,2010).Secara berurutan akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Berorientasi pada perkembangan anak
Dalam melakukan kegiatan, pendidik erlu memberikan kegiatan yang
sesuaidenganperkembangan tahapan anak. Anak merupakan individu
yang unik, maka perlumemperhatikan perbedaan secara individual.
Dengan demikian dalam kegiatan yangdisiapkan perlu diperhatikan
cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit,
kongkret ke abstrak, gerakan ke verbal, dank e aku-an ke rasa sodial.
b. Berorientasi pada kebutuhan anak.

12
Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk
mengoptimalkan semuaaspek perkembangannya. Dengan demikian
berbagai jenis kegiatan pembelajaranhendaknya dilakukan berdasarkan
pada perkembangan dan kebutuhan masing-masinganak.
c. Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.
Bermain merupakan pendekatan dalam pelaksanaan pembelajaran pada
anak usia dini.Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik
hendaknya dilakukan dalam situasiyang menyenangkan
denganmenggunakan strategi, metode, materi atau bahan, dan media
yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak
diajak untukberekplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek
yang dekat dengan anak,sehingga pembelajaran menjadi bermakna
bagianak.ketika bermain anak membangunpengertian yang berkaitan
dengan pengalamannya.
d. Stimulasi terpadu
Pengembangan anak bersifat sistematis, progresif dan bersifat
kesinambungan antara aspekkesehatan, gizi dan pendidikan. Hal ini
berarti kemajuan perkembangan satu aspek akanmempengaruhi aspek
perkembangan lainnya. Karakteristik anak memandang sesuatusebagai
suatu keseluruhan, bukan bagian demi bagian. Stimulasi harus
diberikan secaraterpadu sehingga seluruh aspek perkembangan
dapatberkembangan secara berkelanjutandengan
memperhatikankematangan dan konteks sosial, dan budaya setempat.
e. Lingkungan kondusif
Lingkungan pembelajaran harus dicipakan sedemikian menarik dan
menyenangkan sertademokratis sehingga anak merasa aman, nyaman
dan meyenangkan dalam lingkunganbermain baik didalam maupun
diluar ruangan. Penataan ruang belajar harus disesuaikan
dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat
berinteraksi dengan mudahbaik dengan pendidik maupun dengan
temannya.

13
f. Menggunakan pendekatan tematik
Tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk mengenal
dirinya an lingkungansekitarnya. Tema dipilih dan dikembangkan dari
hal yang paling dekat dengan anak,sederhana, serta menarik minat.
g. Aktif, Kreatif, Inovatif, dan Menyenangkan
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, iovati dan menyenangkan
dapat dilakukan olehanak yang disiapkan oleh pendidik melalui
kegiatan-kegiatan yang menarik,menyenangkan untuk,
membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untukberfikir
kritis, dan menemukan hal-hal baru.
h. Menggunakan berbagai media dan sumber belajar
Setiap kegiatan untuk menstimulasi perkembangan potensi anak, perlu
memanfaatkanberbagai media dan sumber belajar, antara lain
dilingkungan alam sekitar atau bahan-bahanyang sengaja disiapkan
oleh pendidik.
i. Mengembangkan kecakapan hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan
kecakapan hidup melaluipenyiapan lingkungan belajar menunjang
berkembangnya kemampuan menolong dirisendiri, disiplin dan
sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna
untukkelangsungan hidupnya.
j. Pemanfaatan teknologi informasi
Pelaksanaan stimualsi pada anak usia dini dapa
memanfaatkanteknologi untuk kelancarankegiatan, misalnya tape,
radio, televisi, komputer. Pemanfaatan teknologi informasi
dalamkegiatanpembelajaran dimaksudkan untuk mendorong anak
menyenangi belajar

14
2.6 Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini

Secara umum aspek perkembangan anak usia dini terdiri dari


aspekkognitif, bahasa,motorik, seni, sosial emosional serta moral agama
(Mursyid, 2015). Adapun penjelasan secarasingkat dapat diuraikan sebagai
berikut:

1. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada umumnya sangat berhubungan dengan masa
perkembangan motorik. Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana
pikiran anak berkembang dan berfungsi, sehingga dapat berfikir.
Perkembangan kognitif adalah proses dimana individu dapat meningkatkan
kemampuan dalam menggunakan pengetahuannya. Kognisi adalah fungsi
mental yang meliputi persepsi, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan
masalah. Istilah kognisi (cognition) dimaknai sebagai setrategi untuk
mereduksi kompleksitas dunia. kognisi juga dimaknai sebagai cara bagaimana
manusia menggambarkan pengalaman mengenai dunia danbagaimana
mengorganisasi pengalaman mereka.
Pada Aspek kognitif prasekolah sudah berkembang dengan baik. Ditandai
dengankemampuan mengenali kata dengan suara yang serupa, sudah bisa
berhitung sampai 20, sudahmemahami urutan kejadian sehari-hari meski
belum terlalu paham konsep waktu seperti tadi,sekarang atau kemarin. Pada
usia ini anak juga sudah mampu bermain puzzle danmemasangkannya dengan
sesuai. Dan diusia 5 tahun, dengan rangsangan dan stimulasi yangdiberikan
oleh guru maupun orang tua, kemampuan mereka semakin bertambah.
Bisamenghitung sampai 50, mulai tertarik dan paham angka dan huruf, dan
menunjukkanketertarikannya untuk belajar.

Tingkat pencapaian perkembangan anak dalam aspek perkembangan


kognitif terbagi atas enam indikator untuk belajar dan pemecahan masalah yaitu :

a) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti apa


yang terjadi ketika air ditumpahkan)

15
b) Memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara
yang fleksibel dan diterima social
c) Menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru
d) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, gagasan, di
luar kebiasaan)
e) Mengenal benda berdasarkan fungsi
f) Menyebutkan berbagai nama makanan dan rasanya (Nanaeke,2019)

2. Perkembangan Bahasa
Pada aspek perkembangan bahasa Anak usia 4 tahun sudah mahir dalam
berbahasa.Mereka sudah bisa menggunakan struktur kalimatyang rumit dan
menggunakan keteranganwaktu. Dan mereka sudah mampu mengekspresikan
wajah dan nada suara. Berbisik, merajuk,berteriak maupun menyanyilagu
kesukaan mereka dengan lancar. Sedangkan saat usia mereka5 sampai 6 tahun,
mereka sudah mahir menceritakan kejadian yang dialami, paham lelucon,dan
sering melontarkan humor-humor ringan. Mereka juga sudah paham akan
orang-orangterdekatnya.
3. Perkembangan Fisik/Motorik
Aspek Fisik/Motorik yang paling menonjol dari usia ini adalah nafsu
makannya yangmeningkat. Karena diusia ini kebutuhan kalori mereka
meningkat seiring denganperkembangan isik dan otak mereka. Rata-rata
perharinya mereka membutuhkan 1700-1800kalori. Sedangkan untuk
motoriknya, terbagi atas dua,yaitu motoric halus dan motorik kasar.
a. Motorik Halus
Fitria, Wulan, & Yarshal (2018) menjelaskan keterampilan motorik
halus adalah kemampuan untuk mengkoordinasi tangan dan mata dalam
mengatur gerakan jari jemari dan gerakan tangan. Beaty (2013)
berpendapat keterampilan motorik halus yaitu keterampilan yang
menggunakan otototot halus dalam mengendalikan gerakan tangan
meliputi kontrol, ketangkasan, dan koordinasi dalam menggunakan tangan
dan jari.Terdapat empat indikator perkembangan motorik halus anak usia 5

16
- 6 tahun yang telah diadaptasi dari diadaptasi dari Permendikbud No. 137,
Jamaris (2006), serta Sulaiman, Ardianti, & Selviana (2019) yaitu :
 Menggambar sesuai gagasan
 Menggunting sesuai pola
 Melipat kertas menjadi bentuk yang bermakna
 Bisa menyusun mainan konstruksi bangunan (misalnya bermain lego)
 Mewarnai lebih rapid an tidakkeluar garis
 Bisa membuat gambarsegitiga, lingakaran, dan persegi
 Mulai terlihat jika tangan kiri lebih aktif dari tangan kanan (kidal)
 Menempel gambar dengan tepat. (Kemara,2019.1)

Anak usia 5-6 tahun merupakan kategori individu yang sedang


mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Ide
dan kreatifitas muncul dari hasil pemikiran anak yang disalurkan melalui
kegiatan seharihari seperti belajar dan bermain yang dapat melatih kerja
motorik halus anak, Septianingsih dkk. (2017). (Rahmi,2021)

b. Motorik Kasar
Kemampuan motorik kasar adalah hal penting bagi kehidupan
anak. Kematangan diri anak berpengaruh pada kemampuan motorik kasar
anak.Decaprio (2013) mengatakan bahwamotorik kasar merupakan
kemampuan tubuh yang memakai seluruh otot-otot besar atau sebagian
otot yang ada dalam tubuh maupun seluruh tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan diri anak. Kemampuan motorik kasar tidak hanya
mengandalkan otot-otot besar, tetapi kedewasaan pada diri seseorang juga
berpengaruh terhadap motorik kasarnya.
Rahyubi (2012) mengatakan ada tujuh faktor yang menguasai
perkembangan motorik kasar anak, yaitu: perkembangan sistem syaraf
anak, kondisi fisik atau tubuh, motivasi yang kuat untuk anak, lingkungan
yang kondusif atau mendukung, aspek psikologis, usia, jenis kelamin.
Perkembangan motorik kasar anak tidak terlepas oleh aspek keturunan,

17
namun dapat dimaksimalkan dengan perkembangannya sesuai dengan
lingkungan dan asupan gizi yang cukup baik.
Menurut Bambang (2006:1.4) tahap-tahap perkembangan
keterampilan motorik kasar anak usia 5-6 tahun yaitu:
 Tahap verbal kognitif, yaitu tahap belajar motorik melalui uraian lisan
atau menangkap penjelasan konsep tentang gerak yang akan dilakukan.
 Tahap asosiatif, yaitu tahap belajar untuk menyesuaikan konsep ke
dalam bentuk gerakan dengan mempersesifkan konsep gerakan pada
bentuk perilaku gerak yang dipelajarinya/ mencoba-coba gerakan dan
memahami gerak yang dilakukan.
 Tahap otomatisasi adalah melakukan gerakan dengan berulang-ulang
untuk mendapatkan gerakan yang benar secara alamiah.

Parameter kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun menurut


Beaty (2013) digolongkan menjadi beberapa macam, diantaranya yaitu :

 Berjalan memakai langkah kaki selang-seling seperti orang dewasa


 Berlari dengan kecepatan dan arah terkontrol
 Melompat menggunakan kedua kaki secara bersama-sama
 Melompat menggunakan salah satu kaki
 Mendaki atau memanjat dan menuruni tangga dengan baik
 Melempar bola
 Menangkap bola, dan menendang bola
 Mengendarai sepeda roda tiga dengan pengawasan orang tua dan anak
dapat melakukan gerakan kreatif.

Maghfiroh, Wulandari, Damayanti (2020) menyebutkan 5 aspek


kemampuan motorik kasar pada anak usia 5-6 tahun, diantaranya yaitu:

 Kekuatan
 Keseimbangan

18
 Kelincahan
 Kelentukan
 Koordinasi

Kelima aspek tersebut diturunkan lagi menjadi, kekuatan berupa duduk


jongkok, keseimbangan berwujud mengangkat satu kaki, koordinasi
berbentuk kegiatan lempar tangkap bola, kelincahan berbentuk kegiatan
berlari secara zig-zag, kelentukan berupa kegiatan membungkukkan
badan.Pendapat sejalan juga tercantum dalam Permendikbud nomor 137
tahun 2014 cakupan motorik kasar yaitu kemampuan gerakan tubuh secara
terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan
mengikuti aturan.

Terdapat juga Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak usia 5-


6 tahun pada kemampuan motorik kasar idealnya meliputi:

 Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih


kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan
 Melakukan koordinasi gerakan mata, kaki, tangan, kepala dalam
menirukan tarian atau senam
 Melakukan permainan fisik dengan aturan
 Terampil memakai tangan kanan dan kiri
 Melakukan kegiatan kebersihan diri. (Kumara, 2021.3)

Adapun fungsi pengembangan fisik motorik di taman kanak-kanak


menurut Mudjito (2007, hlm. 2) yaitu:

1) Melatih kelenturan dan mengkoordinasi otot-otot jari dan tangan

2) Memacu pertumbuhan dan pengembangan fisik motorik, rohani dan


kesehatan anak

3) Membentuk, membangun dan memperkuat tubuh anak,

4) Melatih keterampilan dan ketangkasan gerak dan berfikir anak,

19
5) Meningkatkan perkembangan emosional anak,

6) Meningkatkan perkembangan sosial anak,

7) Menumbuhkan perasaan menyenangi dan memahami manfaat kesehatan


pribadi.”

4. Perkembangan Sosial-Emosional
Pada Aspek Sosial-emosional diusia prasekolah anak sangat senang
bermain diluarrumah, bertemu dengan teman baru dan berteman dengan
mereka. Meski belum terlalu intensdalam bermain bersama dan masih sering
berubah-ubah, tapi mereka sudah cukup baik jikabermain dan bekerja
kelompok. Dan mereka sudah mulai memilih teman dekat dan sahabatmereka.
Pada usia 5-6 tahun, anak sudah benar-benar memilih sahabat untuk dirinya.

Dalam bermain dan bekerja kelompok pun mereka sudah tidak malu-malu
lagi dalam menunjukkanide dan pertisipasinya. Meeka mampu menghibur
orang lain dan sudah ada keinginan dalamdirinya terlihat menonjol dan
berprestasi.

2.7 Permasalahan Kesulitan Anak Usia Dini

Masalah gangguan belajar kerap kali dijumpai pada anak-anak, masalah ini
bisa timbul disekolah maupun diluar sekolah. Anak yang mengalami gangguan
pemusatan perhatian (konsentrasi), gangguan daya ingat, gangguan membaca,
menulis, berhitung dll. Dampak yang dialami oleh anak yang mengalami
gangguan belajar bukan hanya pada proses tumbuh kembangnya, tetapi juga
berdampak pada proses tumbuh kembangnya, dan berdampak pada proses
interaksi anak tersebut dengan lingkungannya. Terkadang bukan keharmonisan
keluarga juga dapat terganggu diantaranya kedua orang tua saling menyalahkan,
merasa frustasi, marah dll

20
Kesulitan belajar adalah gangguan belajar pada anak yang ditandai dengan
adanya kesengajaan antara taraf intelegensi dengan kemampuan akademik yang
harus dicapai. Ciri-ciri anak kesulitan belajar :

 Terlambat berbicara dibanding dengan anak seusianya


 Memiliki kesulitan dalam mengucapkan beberapa kata
 Dibandingkan anak seusianya, penguasaan jumlah katanya lebih sedikit
(terbatas).
 Sering tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk satu kalimat yang
akan ditemukan.
 Sulit mempelajari dan mengenali angka, huruf dan nama-nama hari.
 Sulit merangkai kata untuk menjadi sebuah kalimat.
 Sering gelisah yang berlebihan.
 Mudah terganggu konsentrasinya
 Sulit berintraksi dengan teman seusianya.
 Sulit mengikuti intruksi yang diberikan untuknya.

1. Jenis-jenis kesulitan belajar


a. Gangguan membaca (disleksia)
Gangguan membaca adalah sebuah kondisi ketidakmampuan
belajar pada anak yang disebabkan oleh kesulitan dalam melakukan
aktivitas membaca dan menulis.
Contohnya : kesulitan dalam mengenali huruf atau mengejanya.
b. Gangguan menulis (disgrafia)
Gangguan menulis adalah gangguan belajar yang terjadi pada anak
yang disebabkan oleh kesulitan dalam mendengarkan, berbicara,
menulis, menganalisis dan memecahkan persoalan.
Contohnya : sulit memegang bolpoin maupun pensil dengan mantap, caranya
memegang alat tulis seringkali terlalu dekat bahkan hampir menempel kertas.

21
2.8 Periode Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan


danberkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.Tumbuh
kembang anak terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan beberapa
kepustakaan, maka periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:

1. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :
 Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2
minggu.
 Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.Ovum
yang telah dlbuahi dengan cepat akan menjadl suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam
tubuh.
 Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir
kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
a. Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai
trimester kedua kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna.
Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
b. Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan.
Pada masa ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai
perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer lmunoglobin G (lg
G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi aasam lemak
esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6
(Arachldonlc Acid) pada otak dan retina.Periode yang paling
penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan.
Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap
pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi,
merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan-

22
bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti
kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk
bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil,
dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah
kehamilan 5 bulan.Agar janin dalam kandungan tumbuh dan
berkembang menjadi anak sehat, maka selama masa intra uterin,
seorang ibu diharapkan:
 Menjaga kesehatannya dengan baik.
 Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
 Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.
 Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan.
 Memberi stimulasi dini terhadap janin.
 Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan
keluarganya.
 Menghindari stres baik fisik maupun psikis.
 Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi
kehamilannya.

2. Masa bayi (infancy) umur 0 - 11 bulan.


Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal
dibagi menjadi 2 periode:
a. Masa neonatal dini,umur 0 - 7 hari.
b. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.

Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan


berkembangmenjadi anak sehat adalah:

 Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana


kesehatan yang memadai.
 Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan,
jangan terlambat pergi kesarana

23
 kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.
 Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat
menenangkan perasaan ibu.
 Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan
penuh rasa syukur. Lingkungan
 yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang
dilahirkannya.
 Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap
diperhatikan oleh karena
 berhubungan dengan masalah pemberian ASI.

c. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.


Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses
pematangan berlangsung secara terus menerus terutama
meningkatnya fungsi sistem saraf.Seorang bayi sangat bergantung
pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya.
Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup rukun,
bahagia danmemberikan yang terbaik untuk anak. Pada masa ini,
kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI
eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan
pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai
jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai.Masa bayi adalah masa
dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam
masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
3. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).
Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan
terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak
halus) serta fungsi ekskresi.Periode penting dalam tumbuh kembang anak
adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa
balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya.Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan,

24
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan
terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya,
sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan
pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat
mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar
berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.Pada masa balita,
perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran
sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga
dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelalnan/penyimpangan sekecll
apapun apablla tidak dideteksl apalagi tidak ditangani dengan baik, akan
mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.
4. Masa anak prasekolah (anak umur 60 - 72 bulan).
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi
perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan
meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir.Memasuki masa prasekolah,
anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangannya.Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka
lingkungan di luar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang
bermain di luar rumah. Anak mulai berteman, bahkan banyak keluarga
yang menghabiskan sebagian besar waktu anak bermain di luar rumah
dengan cara membawa anak ke taman-taman bermain, taman-taman kota,
atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas permainan untuk anak.
Sepatutnya lingkungan-lingkungan tersebut menciptakan suasana bermain
yang bersahabat untuk anak (child friendly environment).
Semakin banyak taman kota atau taman bermain dibangun untuk
anak, semakin baik untuk menunjang kebutuhan anak. Pada masa ini anak
dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim reseptor
penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak
mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada

25
masa ini adalah dengan cara bermain.Orang tua dan keluarga diharapkan
dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat
dllakukan intervensl dini bila anak mengalami kelainan atau gangguan.

2.9 Gangguan Tumbuh Kembang Anak

1. Gangguan bicara dan bahasa.


Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan
anak.Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keter1ambatan atau
kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif,
motor, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak. Kurangnya
stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan
gangguan ini dapat menetap.
2. Cerebral palsy.
Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif,
yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel
motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai
pertumbuhannya.
3. Sindrom Down.
Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari
fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat
adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih
lambat dari anak yang normal.Beberapa faktor seperti kelainan jantung
kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya
dapat menyebabkan keter1ambatan perkembangan motorik dan
keterampilan untuk menolong diri sendiri.
4. Perawakan Pendek.
Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu
terminologimengenai tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -
2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut.

26
Penyebabnya dapat karena varisasi normal,gangguan gizi, kelainan
kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin.
5. Gangguan Autisme.
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya
muncul sebelum anak berumur 3 tahun.
Pervasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan
tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam.
Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang
interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
6. Retardasi Mental.
Merupakan suatu kondisi yang ditandal oleh intelegensia yang rendah (IQ
< 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan
beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap
normal.
7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk
memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.

2.10 Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan Anak Usia Dini

Pendekatan pembelajaran pada anak usia dini berpengaruh terhadap


keberhasilan dalam proses pembelajaran. Permendikbud No. 146 tahun 2014
menyatakan bahwa “ Pendekatan pembelajaran yang tepat pada anak usia dini
akan menentukan keberhasilan anak dalam mencapai perkembangan yang
optimal sesuai karakteritik, minat, dan potensinya”.

Sujiono,(2015:84) menyebutkan pendekatan pembelajaran anak pada usia

dini dilakukan dengan:


“(a) berorientasi pada kebutuhan anak, (b) berorientasi pada perkembangan
anak, (c) anak usia dini belajar melalui bermain, (d) pembelajaran aktif,

27
kreatif,efektif dan menyenangkan, (e) pembelajaran terpadu, (f)
pengembangan keterampilan hidup”.
Rahmawati dan Kurniati, (2015:41) mengemukakan bahwa pendekatan pada
pembelajaran anak usia TK dapat dilakukan melalui program:
“(a) kegiatan belajar bersifat menyenangkan (learning is fun), (b)
pembelajaran dalam kegiatan bermain, (c) mengaktifkan siswa, (d)
memadukan berbagai aspek pembelajaran dan perkembangan, (e)
pembelajaran dalam bentuk kegiatan konkret”.

Dari beberapa pendaoat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan


pembelajaran yang baik akan berpengaruh dengan perkembangan anak.
Pendekatan pembelajaran pada anak usia dini dilakukan dengan kegiatan
belajar yang menyenangkan. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
bermain dan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan anak.

28
DAFTAR PUSTAKA

Lengi,R. (2017). Makalah Perkembangan Anak Usia Dini. Stkip Citra Bakti
Ngada : Flores
Sulistyo,I. (2021) Profil Kemampuan Motoric Kasar Anak Usia 5-6 Tahun./
jurnal kumara cendikia.
Agus,R. (2021). Analisis Perkembangan Motoric Halus Usia 5-6 Tahun Pada Era
New Normal / sport science & edication journal
Wahyudin, Uyu dan Mubiar Agustin 2011. Perkembangan anak usia dini
bandung:PT Refika Aditama.
Maghfiroh,L.,Wulandari,R.T.,Damayani, R. (2020). Penerapan permainan
lompat eria untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar anak usia
5-6 tahun di tk pkk 3 gunungsari pasuruan. Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini. Vol. 2, no 1, 2020, 1-10
Beaty, J. J. (2013). Observasi perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Bilfaqih, Yusuf. (2012). Esensi pengembangan pembelajaran daring. Yogyakarta:
Deepublish
Sujarwo. (2006). Perkembangan dan belajar gerak. Jakarta: Departemen
Pendidikan
Nasional.Sumantri. (2005). Model Pengembangan keterampilan motorik anak
usia dini. Jakarta: Depdiknas.
Susanto, Ahmad. (2011). Perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana
Prenada Media.

29

Anda mungkin juga menyukai