DI SUSUN
OLEH:
ZERTIKA (1402010008)
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Analisis Peserta Didik tentang
”Karakteristik Umum Peserta Didik” dengan baik dan tepat waktu.
Terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada semua rekan-rekan yang telah membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini serta terima kasih atas bimbingannya kepada Ibu Siti
khaulah, M.Pd selaku dosen pengasuh mata kuliah Pengembangan Peserta Didik.
Kami menyadari manusia tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun untuk makalah-makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan dalam menambah pengetahuan.
Penulis,
ZERTIKA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BABI PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pertumbuhan............................................................................................................2
1. PengertianPertumbuhan..................................................................................2
2. Faktor-Faktor yang MempengaruhiPertumbuhan..........................................2
3. Ciri-CiriPertumbuhanSecaraUmum...............................................................2
4. KarakteristikPesertaDidikSekolahDasar........................................................3
B. Perkembangan.........................................................................................................4
1. PengertianPerkembangan................................................................................4
2. Faktor-Faktor yang MempengaruhiPerkembangan.........................................4
3. Ciri-CiriPerkembanganSecaraUmum.............................................................4
C. PerkembanganPadaPesertaDidikSekolahDasar.......................................................5
1. Perkembangan Fisik.......................................................................................5
2. Perkembangan Intelek ...................................................................................6
3. PerkembanganAfektif ....................................................................................6
4. Perkembangan Minat Anak Sekolah Dasar ..................................................7
5. Perkembangan Bahasa....................................................................................8
6. Perkembangan Sosial.....................................................................................9
D. Peranan Kelompok dan Permainan..........................................................................10
E. Penyesuaian Sosial .................................................................................................11
F. PenyesuaianDiriPadaAnak Sekolah Dasar..............................................................12
Kesimpulan ..................................................................................................................13
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen, salah satu nya terdapat pendidik
dan peserta didik serta tujuan yang ingin di capai pada proses pembelajaran tertentu. Untuk
menjalankan proses pembelajaran yang optimal pendidik harus menganalisis peserta didiknya
terlebih dahulu yang meliputi karakteristik umum, karakteristik akademik, maupun
karakteristik uniknya yang dapat mempengaruhi kemampuan, intelektual, dan proses
belajarnya.
Dengan memahami karakteristik umum peserta didik, pendidik akan dapat merancang
pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan. Rancangan pembelajaran yang
kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu meningkatkan
proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.
B. Tujuan
PEMBAHASAN
A. PERTUMBUHAN
1. PengertianPertumbuhan
Istilah pertumbuhan diartikan sebagai “perubahan–perubahan yang bersifat kuantitatif yang
menyangkut aspek fisik jasmaniah,” seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada organ-
organ dan struktur organ fisik sehingga anak semakin bertambah umurnya semakin besar dan
semakin tinggi badannya. Jadi pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran,
volume, serta jumlah sel yang ditandai dengan pertambahan panjang, berat, dan tinggi
makhluk hidup yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula) dan
kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan sering disebut juga sebagai proses perubahan dan
proses pematangan fisik. Dalam pertumbuhan, macam-macam bagian tubuh itu mempunyai
perbedaan tempo kecepatan. Misalnya saja, pertumbuhan alat-alat kelamin berlangsung
lambat pada kanak-kanak tapi mengalami percepatan pada masa pubertas. Sebaliknya
pertumbuhan susunan syaraf pusat berlangsung paling cepat pada masa kanak-kanak,
kemudian menjadi lambat pada akhir masa kanak-kanak dan berhenti pada masa pubertas.
Contoh pertumbuhan adalah bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya
kelenjar-kelenjar sex.
3. Ciri-ciriPertumbuhanSecaraUmum
a. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran
fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan
lain- lain.
b. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi
fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
c. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama
masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya
refleks-refleks tertentu.
d. Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses
kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
4. KarakteristikAnakDidikSekolah Dasar
Menurut Nasution (1993 : 44) masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir
yang berlangsung dari usia enam tahun hingga sebelas atau duabelas tahun. Usia ini ditandai
dengan mulainya anak masuk sekolah dasar dan dimulainya sejarah baru dalam
kehidupannya yang kelak akan mengubah sikap dan tingkah lakunya.
Masa usia sekolah dianggap oleh Suryobroto (1990 : 119) sebagai masa intelektual atau
masa keserasian bersekolah. Tetapi dia tidak berani mengatakan pada umur berapa tepatnya
anak matang untuk masuk sekolah dasar.
Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik
daripada masa sebelum dan sesudahnya, masa ini dapat diperinci menjadi dua fase, yakni :
MasaKelasRendahSekolah Dasar Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara
lain adalah sebagai berikut :
a) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah.
d) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu dirasainya
menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
e) Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak
penting.
f) Pada masa ini (terutama pada umur 6-8 tahun) anak menghendaki nilai yang baik,
tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.
Masa Kelas Tinggi Sekolah Dasar Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara
lain adalah sebagai berikut :
a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran
khusus.
d. Pada umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya.
e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat
bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini anak tidak terikat lagi pada peraturan
tradisional namun mereka membuat peraturan sendiri.
B. PERKEMBANGAN
1. Pengertian Perkembangan
Perkembangan yang dimaksud diatas merupakan istilah dalam pengertian umum yang
diartikan sebagai: “serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung secara teratur,
progresif, jalin-menjalin dan terarah kepada kematangan atau kedewasaan“.
d. Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa
menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
a. Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa, emosi, intelektual, dan
perilaku.
b. Perkembangan periode bayi sampai anak. Kita melihat bahwa bayi dan anak
berbeda sebagai hasil dari pertumbuhan, tetapi disini juga terdapat perubahan struktur
dan bentuk. Jadi, bentuk bayi tidak sama dengan bentuk anak.
C. PerkembanganAnakSekolahDasar
PerkembanganFisik
Perkembangan fisik peserta didik usia SD/MI meliputi pertumbuhan tinggi dan berat
badan. Perubahan proporsi atau perbandingan antar bagian tubuh yang membentuk postur
tubuh, pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan lemak. Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak
menentukan ketrampilan anak bergerak. Pertumbuhan dan perkembangan mempengaruhi
cara memandang dirinya sendiri dan orang lain, yang berdampak dalam melakukan
penyesuaian dengan dirinya dan orang lain.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik Pertumbuhan fisik peserta didik usia
SD/MI lebih lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan masa sebelumnya (masa bayi
dan TK awal) dan sesudahnya (masa puber dan remaja). Jadwal waktu pertumbuhan fisik tiap
anak tidak sama, ada yang berlangsung cepat, sedang atau lambat.
1. Pengaruh keluarga
a. Faktor keturunan Membuat anak menjadi gemuk dari pada anak lainnya. Perbedaan
ras suku bangsa (orang Amerika, Eropa, dan Australia cenderung lebih tinggi dari pada
orang Asia).
c. Jenis Kelamin Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan
dengan anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun.
d. Gizi dan kesehatan Anak yang memperoleh gizi cukup biasanya lebih tinggi tubuhnya
dan relatif lebih cepat mencapai masa puber dibandingkan dengan anak yang bergizi kurang.
Anak yang sehat dan jarang sakit biasanya mempunyai tubuh sehat dan lebih berat dibanding
dengan anak yang sering sakit.
e. Status sosial dan ekonomi Fisik anak dari kelompok ekonomi rendah cenderung lebih
kecil dibandingkan dengan keluarga ekonomi cukup atau tinggi. Keadaan status ekonomi
mempengaruhi peran keluarga dalam memberi makan, gizi dan pemeliharan kesehatan serta
kegiatan pekerjaan yang dilakukan anak.
PerkembanganIntelekStrukturpengetahuan
Pengertian kognitif meliputi aspek struktur intelek yang dipergunakan untuk mengetahui
sesuatu, dan dalamnya terdapat aspek: persepsi, ingatan, pikiran, simbol, penalaran, dan
pemecahan persoalan.
Dengan berpegang pada satuan ukuran IQ, maka kecerdasan dikategorikan dalam tabel
berikut (Sukmadinata, 2003): IQ Kategori 140 Genius 130-139 Sangat cerdas 120-129 Cerdas
110-119 Di atas normal 90-109 Normal 80-89 Di bawah normal 70-79 Bodoh 50-69 Debil
25-49 Imbecil-25 Idiot
1. Kondisi organ penginderaan sebagai saluran yang dilalui pesan indera dalam
perjalanannya ke otak (kesadaran).
5. Jenis kelamin karena pembentukan konsep anak laki-laki atau perempuan telah
dilatih sejak kecil dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin.
Dalam perkembangan intelek, dapat juga terjadi kendala dan berbahaya yang mempengaruhi
perkembangan anak secara keseluruhan, di antaranya:
2. Konsep yang salah yang disebabkan oleh informasi yang salah, pengalaman terbatas,
mudah percaya, penalaran yang keliru, dan imajinasi yang sangat berperan, pemikiran tidak
realistis, serta salah menafsirkan arti. Kesulitan dalam membenarkan konsep yang salah dan
tidak relistik. Hal ini biasanya berkenaan dengan konsep diri dan sosial yang bisa
membingungkan anak.
Berdasarkan hasilnya mereka dihargai dan di mana perlu diberi hadiah. Dengan demikian
rasa/sifat ingin menghasilkan sesuatu dapat dikembangkan. Pada usia sekolah dasar ini dunia
anak bukan hanya lingkungan rumah saja melainkan mencakup juga lembaga-lembaga lain
yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan individu. Pengalaman-pengalaman
sekolah anak mempengaruhi industry dan inferiority anak.
Anak dengan IQ 80 atau 90 akan mempunyai pengalaman sekolah yang kurang memuaskan
walaupun sifat indtistri dipupuk dan dikembangkan di ruitiah. Ini dapat menimbulkan rasa
inferiority (rasa tidak mampu). Keseimbangan industry dan inferiority bukan hanya
bergantung kepada orang tuanya, tetapi dipengaruhi pula oleh orang-orang dewasa lain yang
berhubungan dengan anak itu.
PerkembanganMinatAnak SD
Meichati (1975) mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif, dan menguasai
individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas. Secara operasiona
Lilawati (1988) mengartikan minat adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam
disertai dengan perasaan senang terhadap suatu kegiatan sehingga mengarahkan anak untuk
melakukan kegiatan tersebut dengan kemauan sendiri.
Sinambela (1993) mengartikan minat adalah sikap positif dan adanya rasa ketertarikan
dalam diri anak terhadap suatu aktivitas tertentu. Jadi dapat diartikan bahwa minat adalah
kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik, dan cenderung senang
terhadap suatu aktivitas sehingga mereka mau melakukan aktivitas tersebut dengan
kemauannya sendiri.
1. Aspek kognitif, berupa konsep positif terhadap suatu obyek dan berpusat pada
manfaat dari obyek tersebut.
2. Aspek afektif, nampak pada rasa suka atau tidak senang dan kepuasan pribadi
terhadap obyek tersebut.
1. Faktor personal, merupakan faktor-faktor yang ada pada diri anak itu (meliputi
usia, jenis, kelamin, intelegensi, sikap, dan kebutuhan psikologi).
Dari segi materi dan pengamatan lapangan, kami dapat menyimpulkan bahwa minat
pada anak SD pada pada sesuatu umumnya tergantung pada beberapa hal, yaitu:
1. Kemauan anak terhadap kegiatan tersebut (meskipun ada dorongan yang besar
dari orang-orang tertentu, misalnya orang tua, kalau dia tidak mempunyai keinginan yang
tinggi terhadap kegiatan tersebut dia tidak akan melakukan kegiatan tersebut)
3. Suasana hati / keinginan hati (mood) Minat anak SD terhadap suatu kegiatan
lebih tergantung pada pengaruh teman sebayanya. Mereka lebih cenderung “ikut-ikutan“
dalam melakukan suatu kegiatan (pengaruh lingkungan). Pada dasarnya mereka lebih
mempunyai minat yang tinggi kepada suatu aktivitas yang menarik perhatian mereka dan
yang memberi kesenangan pada mereka. Anak sekolah dasar kurang begitu tertarik kepada
hal-hal yang menimbulkan kebosanan dan kejenuhan
PerkembanganBahasa
Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan,
pendapat, perasaan dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati bersama, kemudian
kata dirangkai berdasarkan urutan membentuk kalimat yang bermakna dan mengikuti aturan
atau tata bahasa yang berlaku dalam suatu komunitas atau masyarakat.
Bahasa dapat dibedakan menjadi 3, yaitu bahasa lisan, bahasa tulis, dan bahasa isyarat.
Keterampilan dalam berbahasa memiliki 4 aspek atau ruang lingkup, yaitu:
a) Keterampilan mendengarkan
b) Keterampilan berbicara
c) Keterampilan membaca
d) Keterampilan menulis
1. Kesehatan Anak yang sehat lebih cepat belajar berbicara dibandingkan dengan anak
yang kurang sehat, sebab perkembangan aspek aspek motorik dan aspek mental berbicaranya
lebih baik sehingga lebih siap untuk belajar berbicara.
2. Kecerdasan Anak yang memiliki kecerdasan tinggi, akan belajar berbicara lebih baik
dan memiliki penguasaan bahasa erat kaitannya dengan kemampuan berpikir.
3. Jenis kelamin Anak perempuan lebih dalam belajar bahasa daripada anak laki-laki,
baik dalam pengucapan, kosa kata maupun keseringan berbahasa.
4. Keluarga Semakin banyak jumlah anggota keluarga akan semakin sering anak
mendengar dan berbicara. Demikian pula anak pertama lebih baik perkembangan
berbicaranya karena orang tua lebih banyak memiliki waktu untuk berbicara dan berbahasa.
5. Keinginan dan Dorongan Komunikasi Semakin kuat keinginan dan dorongan untuk
berkomunikasi dengan orang lain terutama teman sebaya, akan semakin kuat pula usaha anak
untuk berbicara dan berbahasa
. 6. Kepribadian Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dan memiliki
kepribadian yang baik cenderung memiliki kemampuan bicara dan berbahasa lebih baik
daripada anak yang mengalami masalah dalam penyesuaian diri.
PerkembanganSosial
Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan
sosial. Tuntutan sosial pada perilaku sosial anak tergantung dari perbedaan harapan dan
tuntutan budaya dalam masyarakat tempat anak tumbuh kembangkan tugas
perkembangannya.
Dalam belajar hidup bermasyarakat diperlukan tiga proses dalam bersosialisasi, yaitu:
3. Perkembangan sikap sosial. Jika peserta didik tidak mampu melakukan 3 proses
sosialisasi diatas maka peserta didik tersebut berkembang menjadi orang yang nonsosial,
asosial, dan anti sosial.
Pengalaman sosial awal memegang peranan penting bagi perkembangan dan perilaku sosial
selanjutnya. Sebab pengalaman sosial awal cenderung menetap. Jadi mudah atau sulitnya
perkembangan sosial anak selanjutnya tergantung pada baik buruknya si anak mempelajari
sikap dan perilaku sosial.
Selain itu, pengalaman sosial awal juga berpengaruh terhadap partisipasi sosial anak. Anak
yang mempunyai pengalaman sosial awal yang baik cenderung lebih aktif dalam kegiatan
kelompok social begitu juga sebaliknya. Para peserta didik usia SD atau MI yang berada pada
posisi anak akhir akan mulai membentuk kelompok bermain yang selanjutnya berkembang
menjadi kelompok belajar dan melakukan aktifitas pada masa anak. Sedangkan peserta didik
kelas 5 atau 6 kadang-kadang sudah mengalami masa puber. Pada masa ini seorang peserta
didik mengalami perubahan fisik sensual yang pesat. Sehingga seorang anak cenderung
menarik diri dari kelompoknya, kurang dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang
lain. Juga terjadi kemunduran minat untuk bermain dan melakukan aktifitas kelompok serta
cenderung bersikap antisosial.
Pada masa anak akhir, kelompok atau geng anak memegang peranan penting dalam
perkembangan social. Jika pada masa anak awal terbentuk kelompok bermain yang terbentuk
secara spontan, informal dan sementara, maka kelompok yang terbentuk pada masa anak
akhir mempunyai struktur yang lebih tegas dan formal.
Ada yang menjadi pemimpin dan pengikut. Mereka melakukan beberapa aktivitas seperti
bermain, hiburan, minat dan hoby, bahkan kadang mencoba menggangu orang lain.
Kelompok pada masa anak akhir merupakan usaha anak untuk menciptakan suatu masyarakat
yang sesuai bagi pemenuhan kebutuhannya.
1. Membantu anak bergaul dengan teman sebaya dan berperilaku yang dapat diterima
secara social dan kelompoknya.
2. Membantu anak mengembangkan kesadaran yang rasional dan skala nilai untuk
melengkapi atau mengganti nilai orang tua yang sebelumnya cenderung diterima anak
sebagai kata hati yang otoriter.
3. Mempelajari sikap sosial yang pantas melalui pengalamannya dalam menyukai orang
an cara menikmati kehidupan serta aktivitas kelompok.
2. Sarana sosialisasi, anak dapat belajar bekerjasama dan saling tolong menolong dalam
bermain.
4. Menempa emosi/sikap melalui kegiatan untuk mentaati aturan permainan dan bersikap
sportif.
E. PenyesuaianSosial
Penyesuaian sosial berarti keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap orang
lain pada umumnya dan terhadap kelompok paa khusunya. Anak yang dapat menyesuaikan
diri dengan baik mempelajari berbagai ketrampilan seperti kemampuan untuk menjalin
hubungan dengan orang lain.
Di bawah ini adalah beberapa kriteria penyesuaian social yang baik. 1.Ketrampilan nyata
Perilaku social anak sesuai dengan standar kelompok dan memenuhi harapan kelompok.
2. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok Anak dapat menyesuaikan diri bukan hanya
dalam kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok lainnya.
3. Sikap sosial Anak menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain serta ikut
berpartisipasi dan berperan dalam kelompok serta kegiatan social.
PENUTUP
A.Kesimpulan
pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu
yang normal.
Sifat dan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan adalah dalam pertumbuhan akan
terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan,
tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
Faktor pendukung pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah pertumbuhan
fisik, kecerdasan, sosial, bahasa, bakat khusus, sikap nilai dan moral, dan interaksi
keturunan dan lingkungan dalam perkembangan.
Perkembangan anak sekolah dasar meliputi:
perkembanganfisik yang dipengaruhi oleh keluarga, jenis kelamin, status ekonomi
dan sosial, gizi dan kesehatan, dan gangguan emosional. 2) perkembangan intelektual.
3) perkembangan afektif. 4) pekembangan minat anak SD minat ada dua yaitu minat
kognitif dan minat afektif. 5) perkembangan bahasa meliputi keterampilan
mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan
menulis. 6) perkembangan sosial.
Adapunmanfaatmempelajaripertumbuhan dan perkembangan peserta didi SD/MI bagi
pendidik yaitu: • Memberikan gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang
rentang kehidupan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek
fisik, intelektual, emosi, sosial dan moral. • Memberikan gambaran tentang
bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan
pesertadidik.
Guru akandapatmengetahui bagaimana mengatasi karakteristik siswa pada usianya,
menangani adanya perbedaan gender pada siswa serta perbedaan latar belakang siswa
(budaya, etnik, ras, kelas sosial) sehingga guru dapat menyelenggarakan pendidikan
secara optimal.
DAFTARPUSTAKA
http://zhuldyn.wordpress.com/materii-lain/perkembangan-peserta-didik/
perkembangan-berpikir-anak-sd/
http://definisimu.blogspot.com/2015/09/definisi-perkembangan.html
http://master-spink.blogspot.com/2015/09/makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan.
http://kelloblack.blogspot.com/2015/09/makalah-perkembangan-dan-pertumbuhan.
ModulPsikologiPerkembangan, Universitas Negeri Jakarta, 2004
Richard I. Arends, Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008