Anda di halaman 1dari 17

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK USIA DIDIK

USIA SEKOLAH DASAR

DI SUSUN

OLEH:

ZERTIKA (1402010008)

DOSPEN SITIKHAULAH, M.PD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS ALMUSLIM

BIREUEN

2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Analisis Peserta Didik tentang
”Karakteristik Umum Peserta Didik” dengan baik dan tepat waktu.

Terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada semua rekan-rekan yang telah membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini serta terima kasih atas bimbingannya kepada Ibu Siti
khaulah, M.Pd selaku dosen pengasuh mata kuliah Pengembangan Peserta Didik.

Kami menyadari manusia tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun untuk makalah-makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan dalam menambah pengetahuan.

Bireuen, 20 September 2015

Penulis,

ZERTIKA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BABI PENDAHULUAN.................................................................................................... 1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pertumbuhan............................................................................................................2
1. PengertianPertumbuhan..................................................................................2
2. Faktor-Faktor yang MempengaruhiPertumbuhan..........................................2
3. Ciri-CiriPertumbuhanSecaraUmum...............................................................2
4. KarakteristikPesertaDidikSekolahDasar........................................................3
B. Perkembangan.........................................................................................................4
1. PengertianPerkembangan................................................................................4
2. Faktor-Faktor yang MempengaruhiPerkembangan.........................................4
3. Ciri-CiriPerkembanganSecaraUmum.............................................................4
C. PerkembanganPadaPesertaDidikSekolahDasar.......................................................5
1. Perkembangan Fisik.......................................................................................5
2. Perkembangan Intelek ...................................................................................6
3. PerkembanganAfektif ....................................................................................6
4. Perkembangan Minat Anak Sekolah Dasar ..................................................7
5. Perkembangan Bahasa....................................................................................8
6. Perkembangan Sosial.....................................................................................9
D. Peranan Kelompok dan Permainan..........................................................................10
E. Penyesuaian Sosial .................................................................................................11
F. PenyesuaianDiriPadaAnak Sekolah Dasar..............................................................12

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ..................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen, salah satu nya terdapat pendidik
dan peserta didik serta tujuan yang ingin di capai pada proses pembelajaran tertentu. Untuk
menjalankan proses pembelajaran yang optimal pendidik harus menganalisis peserta didiknya
terlebih dahulu yang meliputi karakteristik umum, karakteristik akademik, maupun
karakteristik uniknya yang dapat mempengaruhi kemampuan, intelektual, dan proses
belajarnya.

Dengan memahami karakteristik umum peserta didik, pendidik akan dapat merancang
pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan. Rancangan pembelajaran yang
kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu meningkatkan
proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan.

2. Untuk mengetahui pertumbuhan jasmani anak usia SD.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.

4. Untuk mengetahui karakteristik peserta didik SD.

5. Untuk mengetahui pengertian perkembangan.

6. Untuk mengetahui ciri-ciri perkembangan.

7. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

8. Untuk mengetahui perkembangan peserta didik Sekolah


BAB II

PEMBAHASAN

A. PERTUMBUHAN

1. PengertianPertumbuhan
Istilah pertumbuhan diartikan sebagai “perubahan–perubahan yang bersifat kuantitatif yang
menyangkut aspek fisik jasmaniah,” seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada organ-
organ dan struktur organ fisik sehingga anak semakin bertambah umurnya semakin besar dan
semakin tinggi badannya. Jadi pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran,
volume, serta jumlah sel yang ditandai dengan pertambahan panjang, berat, dan tinggi
makhluk hidup yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula) dan
kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan sering disebut juga sebagai proses perubahan dan
proses pematangan fisik. Dalam pertumbuhan, macam-macam bagian tubuh itu mempunyai
perbedaan tempo kecepatan. Misalnya saja, pertumbuhan alat-alat kelamin berlangsung
lambat pada kanak-kanak tapi mengalami percepatan pada masa pubertas. Sebaliknya
pertumbuhan susunan syaraf pusat berlangsung paling cepat pada masa kanak-kanak,
kemudian menjadi lambat pada akhir masa kanak-kanak dan berhenti pada masa pubertas.
Contoh pertumbuhan adalah bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya
kelenjar-kelenjar sex.

2. Faktor-faktor yang MempengaruhiPertumbuhan

a. FaktorSebelumLahirPeristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena


virus, keracunan sewaktu berada dalam kandungan dan lain-lain
b. FaktorKetikaLahirPendarahan pada bagian kepala bayi, disebabkan oleh tekanan dari
dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan.
c. FaktorSesudahLahirPengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka
karena bayi jatuh.
d. Faktor Psikologis Bayi ditinggalkan oleh ibu, ayah, atau kedua orang tuanya. Anak
tersebut mengalami kehampaan psikis, kering dari perasaan sehingga mengakibatkan
kelambatan pertumbuhan pada semua fungsi jasmaniah.

3. Ciri-ciriPertumbuhanSecaraUmum

a. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran
fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan
lain- lain.

b. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi
fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
c. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama
masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya
refleks-refleks tertentu.

d. Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses
kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.

4. KarakteristikAnakDidikSekolah Dasar

Menurut Nasution (1993 : 44) masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir
yang berlangsung dari usia enam tahun hingga sebelas atau duabelas tahun. Usia ini ditandai
dengan mulainya anak masuk sekolah dasar dan dimulainya sejarah baru dalam
kehidupannya yang kelak akan mengubah sikap dan tingkah lakunya.

Masa usia sekolah dianggap oleh Suryobroto (1990 : 119) sebagai masa intelektual atau
masa keserasian bersekolah. Tetapi dia tidak berani mengatakan pada umur berapa tepatnya
anak matang untuk masuk sekolah dasar.

Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik
daripada masa sebelum dan sesudahnya, masa ini dapat diperinci menjadi dua fase, yakni :

MasaKelasRendahSekolah Dasar Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara
lain adalah sebagai berikut :
a) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah.

b) Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang


tradisional.

c) Adanya kecenderungan memuji sendiri.

d) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu dirasainya
menguntungkan untuk meremehkan anak lain.

e) Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak
penting.

f) Pada masa ini (terutama pada umur 6-8 tahun) anak menghendaki nilai yang baik,
tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

Masa Kelas Tinggi Sekolah Dasar Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara
lain adalah sebagai berikut :
a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.

b. Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar.

c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran
khusus.
d. Pada umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya.

e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat
bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini anak tidak terikat lagi pada peraturan
tradisional namun mereka membuat peraturan sendiri.

B. PERKEMBANGAN

1. Pengertian Perkembangan

Perkembangan yang dimaksud diatas merupakan istilah dalam pengertian umum yang
diartikan sebagai: “serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung secara teratur,
progresif, jalin-menjalin dan terarah kepada kematangan atau kedewasaan“.

Perkembangan secara khusus diartikan sebagai “perubahan-perubahan yang bersifat


kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia,” seperti
halnya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, kemampuan, sifat
sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan, dan sebagainya, sehingga dengan perkembangan
tersebut si anak akan semakin bertambah banyak pengetahuan dan kemampuannya juga
semakin baik sifat sosialnya, moral, keyakinan agama dan sebagainya.

Sehingga perkembangan anak sering kali diibaratkan dengan mekar-berkembangnya


kuncup bunga yang belum ada gunanya, yang kemudian mekar membesar jadi sekuntum
bunga, harum baunya, dan berwarna indah.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

a. Faktor Herediter (warisan sejak lahir, bawaan)

b. Faktor Lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan

c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis, dan

d. Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa
menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.

 Contoh perkembangan adalah :

a. Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa, emosi, intelektual, dan
perilaku.

b. Perkembangan periode bayi sampai anak. Kita melihat bahwa bayi dan anak
berbeda sebagai hasil dari pertumbuhan, tetapi disini juga terdapat perubahan struktur
dan bentuk. Jadi, bentuk bayi tidak sama dengan bentuk anak.

3. Ciri-ciri Umum Perkembangan


a. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan
fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat
kelamin.

b. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu


perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian
proksimal ke bagian distal.

c. Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan


melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.

d. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang


berbeda.

Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan


perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).

C. PerkembanganAnakSekolahDasar
PerkembanganFisik
Perkembangan fisik peserta didik usia SD/MI meliputi pertumbuhan tinggi dan berat
badan. Perubahan proporsi atau perbandingan antar bagian tubuh yang membentuk postur
tubuh, pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan lemak. Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak
menentukan ketrampilan anak bergerak. Pertumbuhan dan perkembangan mempengaruhi
cara memandang dirinya sendiri dan orang lain, yang berdampak dalam melakukan
penyesuaian dengan dirinya dan orang lain.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik Pertumbuhan fisik peserta didik usia
SD/MI lebih lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan masa sebelumnya (masa bayi
dan TK awal) dan sesudahnya (masa puber dan remaja). Jadwal waktu pertumbuhan fisik tiap
anak tidak sama, ada yang berlangsung cepat, sedang atau lambat.

Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak antara lain:

1. Pengaruh keluarga

a. Faktor keturunan Membuat anak menjadi gemuk dari pada anak lainnya. Perbedaan
ras suku bangsa (orang Amerika, Eropa, dan Australia cenderung lebih tinggi dari pada
orang Asia).

b. Faktor lingkungan Akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi


keturunan anak tersebut. Lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap berat tubuh
daripada tinggi tubuh.

c. Jenis Kelamin Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan
dengan anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun.

d. Gizi dan kesehatan Anak yang memperoleh gizi cukup biasanya lebih tinggi tubuhnya
dan relatif lebih cepat mencapai masa puber dibandingkan dengan anak yang bergizi kurang.
Anak yang sehat dan jarang sakit biasanya mempunyai tubuh sehat dan lebih berat dibanding
dengan anak yang sering sakit.

e. Status sosial dan ekonomi Fisik anak dari kelompok ekonomi rendah cenderung lebih
kecil dibandingkan dengan keluarga ekonomi cukup atau tinggi. Keadaan status ekonomi
mempengaruhi peran keluarga dalam memberi makan, gizi dan pemeliharan kesehatan serta
kegiatan pekerjaan yang dilakukan anak.

f. Gangguan Emosional Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan


menyebabkan terbentuknya steroid adrenalin yang berlebihan. Hal ini menyebabkan
berkurangnya hormon pertumbuhan pada kelenjar pituitary, akibatnya anak mengalami
keterlambatan perkembangan memasuki masa puber. Bagi anak usia SD atau MI, reaksi yang
diperlihatkan orang lain terutama oleh teman-teman sebayanya terhadap ukuran dan proporsi
tubuhnya mempunyai makna penting. Apabila ukuran-ukuran dan proporsi tubuh anak
berbeda jauh dengan teman sebayanya anak akan merasa kelainan, tidak mampu dan rendah
diri.

PerkembanganIntelekStrukturpengetahuan
Pengertian kognitif meliputi aspek struktur intelek yang dipergunakan untuk mengetahui
sesuatu, dan dalamnya terdapat aspek: persepsi, ingatan, pikiran, simbol, penalaran, dan
pemecahan persoalan.

Perkembangan kognitif merupakan proses dan hasil individu dengan lingkungannya.


Selain itu, struktur pengetahuan juga menjelaskan tentang tingkat kecerdasan peserta didik
pada usia SD. Dengan adanya beberapa kecerdasan tiap individu, maka memungkinkan
terjadinya kecerdasan ganda (multiple intelligence), sehingga perlu diadakannya semacam
tes untuk mengetahui tingkat intelegensi tiap individu yang biasa disebut dengan IQ
(Intelligence Quotient). IQ merupakan hasil bagi usia mental dengan usia kronologis atau
kalender dikalikan seratus.

Dengan berpegang pada satuan ukuran IQ, maka kecerdasan dikategorikan dalam tabel
berikut (Sukmadinata, 2003): IQ Kategori 140 Genius 130-139 Sangat cerdas 120-129 Cerdas
110-119 Di atas normal 90-109 Normal 80-89 Di bawah normal 70-79 Bodoh 50-69 Debil
25-49 Imbecil-25 Idiot

 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek Ada beberapa faktor


yang mempengaruhi perkembangan intelek peserta didik usia SD atau MI, antara
lain:

1. Kondisi organ penginderaan sebagai saluran yang dilalui pesan indera dalam
perjalanannya ke otak (kesadaran).

2. Intelegensi mempengaruhi kemampuan anak untuk mengerti dan memahami


sesuatu.

3. Kesempatan belajar yang diperoleh anak.


4. Tipe pengalaman yang didapat anak secara langsung akan berbeda jika anak
mendapat pengalaman seara tidak langsung dari orang lain atau informasi dari buku.

5. Jenis kelamin karena pembentukan konsep anak laki-laki atau perempuan telah
dilatih sejak kecil dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin.

6. Kepribadian pada anak dalam memandang kehidupan dan menggunakan suatu


kerangka acuan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan.

Dalam perkembangan intelek, dapat juga terjadi kendala dan berbahaya yang mempengaruhi
perkembangan anak secara keseluruhan, di antaranya:

1. Kelambanan perkembangan otak yang dapat mempengaruhi kemampuan bermain dan


belajar di sekolah serta penyesuaian diri dan sosial anak, yang dikarenakan oleh tingkat
kecerdasan di bawah normal dan kurangnya mendapat kesempatan memperoleh pengalaman.

2. Konsep yang salah yang disebabkan oleh informasi yang salah, pengalaman terbatas,
mudah percaya, penalaran yang keliru, dan imajinasi yang sangat berperan, pemikiran tidak
realistis, serta salah menafsirkan arti. Kesulitan dalam membenarkan konsep yang salah dan
tidak relistik. Hal ini biasanya berkenaan dengan konsep diri dan sosial yang bisa
membingungkan anak.

3. Perkembangan Afektif Industry vs litferioriry/Produkttvltns (6;0 – 11 ;00) Anak mulai


mampu berpikir deduktif, bermain dan belajar menurut peraturan yang ada. Dimensi
psikososial yang rnuncul pada masa ini adalah: sense of industry, sense of inferiority Anak
didorong untuk membuat, melakukan dan mengerjakan dengan benda-benda yang praktis.
dan mengerjakannya sampai selesai sehingga menghasilkan sesuatu.

Berdasarkan hasilnya mereka dihargai dan di mana perlu diberi hadiah. Dengan demikian
rasa/sifat ingin menghasilkan sesuatu dapat dikembangkan. Pada usia sekolah dasar ini dunia
anak bukan hanya lingkungan rumah saja melainkan mencakup juga lembaga-lembaga lain
yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan individu. Pengalaman-pengalaman
sekolah anak mempengaruhi industry dan inferiority anak.

Anak dengan IQ 80 atau 90 akan mempunyai pengalaman sekolah yang kurang memuaskan
walaupun sifat indtistri dipupuk dan dikembangkan di ruitiah. Ini dapat menimbulkan rasa
inferiority (rasa tidak mampu). Keseimbangan industry dan inferiority bukan hanya
bergantung kepada orang tuanya, tetapi dipengaruhi pula oleh orang-orang dewasa lain yang
berhubungan dengan anak itu.

PerkembanganMinatAnak SD
Meichati (1975) mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif, dan menguasai
individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas. Secara operasiona

Lilawati (1988) mengartikan minat adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam
disertai dengan perasaan senang terhadap suatu kegiatan sehingga mengarahkan anak untuk
melakukan kegiatan tersebut dengan kemauan sendiri.
Sinambela (1993) mengartikan minat adalah sikap positif dan adanya rasa ketertarikan
dalam diri anak terhadap suatu aktivitas tertentu. Jadi dapat diartikan bahwa minat adalah
kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik, dan cenderung senang
terhadap suatu aktivitas sehingga mereka mau melakukan aktivitas tersebut dengan
kemauannya sendiri.

 Minat terdiri dari dua aspek, yaitu :

1. Aspek kognitif, berupa konsep positif terhadap suatu obyek dan berpusat pada
manfaat dari obyek tersebut.

2. Aspek afektif, nampak pada rasa suka atau tidak senang dan kepuasan pribadi
terhadap obyek tersebut.

 Minat pada anak dipengaruhi oleh dua faktor :

1. Faktor personal, merupakan faktor-faktor yang ada pada diri anak itu (meliputi
usia, jenis, kelamin, intelegensi, sikap, dan kebutuhan psikologi).

2. Faktor instusional, merupakan faktor-faktor di luar diri anak (melalui pengaruh


orang tua, guru, dan teman sebaya).

Dari segi materi dan pengamatan lapangan, kami dapat menyimpulkan bahwa minat
pada anak SD pada pada sesuatu umumnya tergantung pada beberapa hal, yaitu:

1. Kemauan anak terhadap kegiatan tersebut (meskipun ada dorongan yang besar
dari orang-orang tertentu, misalnya orang tua, kalau dia tidak mempunyai keinginan yang
tinggi terhadap kegiatan tersebut dia tidak akan melakukan kegiatan tersebut)

2. Karakter masing-masing anak.

3. Suasana hati / keinginan hati (mood) Minat anak SD terhadap suatu kegiatan
lebih tergantung pada pengaruh teman sebayanya. Mereka lebih cenderung “ikut-ikutan“
dalam melakukan suatu kegiatan (pengaruh lingkungan). Pada dasarnya mereka lebih
mempunyai minat yang tinggi kepada suatu aktivitas yang menarik perhatian mereka dan
yang memberi kesenangan pada mereka. Anak sekolah dasar kurang begitu tertarik kepada
hal-hal yang menimbulkan kebosanan dan kejenuhan

PerkembanganBahasa
Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan,
pendapat, perasaan dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati bersama, kemudian
kata dirangkai berdasarkan urutan membentuk kalimat yang bermakna dan mengikuti aturan
atau tata bahasa yang berlaku dalam suatu komunitas atau masyarakat.

Bahasa dapat dibedakan menjadi 3, yaitu bahasa lisan, bahasa tulis, dan bahasa isyarat.
Keterampilan dalam berbahasa memiliki 4 aspek atau ruang lingkup, yaitu:

a) Keterampilan mendengarkan
b) Keterampilan berbicara

c) Keterampilan membaca

d) Keterampilan menulis

Di sekolah dasar, keterampilan mendengarkan meliputi kemampuan memahami bunyi


bahasa, perintah, dongeng, drama, petunjuk, denah, pengumuman, berita, dan konsep materi
pelajaran. Keterampilan berbicara meliputi kemampuan mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan informasi secara lisan mengenai perkenalan, tegur sapa,pengenalan benda, fungsi
anggota tubuh, kegiatan bertanya, percakapan, berita, deklamasi, memberi tanggapan,
pendapat/saran, dan diskusi.

Keterampilan membaca meliputi ketrampilan memahami teks bacaan melalui membaca


intensif dan sekilas. Keterampilan menulis meliputi kemampuan menulis permulaan, dikte,
mendeskripsikan benda, mengarang, menulis surat, undangan, dan ringkasan paragraf. Faktor
Kendala dalam Mempelajari Ketrampilan Berbahasa Meskipun pada umumnya pula
perkembangan keterampilan berbahasa anak sama, namun tetapada perbedaan individual.

Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab perbedaan tersebut:

1. Kesehatan Anak yang sehat lebih cepat belajar berbicara dibandingkan dengan anak
yang kurang sehat, sebab perkembangan aspek aspek motorik dan aspek mental berbicaranya
lebih baik sehingga lebih siap untuk belajar berbicara.

2. Kecerdasan Anak yang memiliki kecerdasan tinggi, akan belajar berbicara lebih baik
dan memiliki penguasaan bahasa erat kaitannya dengan kemampuan berpikir.

3. Jenis kelamin Anak perempuan lebih dalam belajar bahasa daripada anak laki-laki,
baik dalam pengucapan, kosa kata maupun keseringan berbahasa.

4. Keluarga Semakin banyak jumlah anggota keluarga akan semakin sering anak
mendengar dan berbicara. Demikian pula anak pertama lebih baik perkembangan
berbicaranya karena orang tua lebih banyak memiliki waktu untuk berbicara dan berbahasa.

5. Keinginan dan Dorongan Komunikasi Semakin kuat keinginan dan dorongan untuk
berkomunikasi dengan orang lain terutama teman sebaya, akan semakin kuat pula usaha anak
untuk berbicara dan berbahasa

. 6. Kepribadian Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dan memiliki
kepribadian yang baik cenderung memiliki kemampuan bicara dan berbahasa lebih baik
daripada anak yang mengalami masalah dalam penyesuaian diri.

PerkembanganSosial
Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan
sosial. Tuntutan sosial pada perilaku sosial anak tergantung dari perbedaan harapan dan
tuntutan budaya dalam masyarakat tempat anak tumbuh kembangkan tugas
perkembangannya.

Dalam belajar hidup bermasyarakat diperlukan tiga proses dalam bersosialisasi, yaitu:

1. Belajar berperilaku yang dapat diterima sosial.

2. Memainkan peran sosial yang dapat diterima

3. Perkembangan sikap sosial. Jika peserta didik tidak mampu melakukan 3 proses
sosialisasi diatas maka peserta didik tersebut berkembang menjadi orang yang nonsosial,
asosial, dan anti sosial.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan peserta didik melakukan sosialisasi


adalah sebagai berikut:

1. Kesempatan dan waktu untuk bersosialisai dengan orang lain.

2. Kemampuan berkomunikasi dengan kata-kata yang dapat dimengerti peserta didik


maupun orang dewasa lain.

3. Motivasi peserta didik untuk mau belajar bersosialisasi.

4. Metode belajar efisien dan bimbingan bersosialisasi.

Pengalaman sosial awal memegang peranan penting bagi perkembangan dan perilaku sosial
selanjutnya. Sebab pengalaman sosial awal cenderung menetap. Jadi mudah atau sulitnya
perkembangan sosial anak selanjutnya tergantung pada baik buruknya si anak mempelajari
sikap dan perilaku sosial.

Selain itu, pengalaman sosial awal juga berpengaruh terhadap partisipasi sosial anak. Anak
yang mempunyai pengalaman sosial awal yang baik cenderung lebih aktif dalam kegiatan
kelompok social begitu juga sebaliknya. Para peserta didik usia SD atau MI yang berada pada
posisi anak akhir akan mulai membentuk kelompok bermain yang selanjutnya berkembang
menjadi kelompok belajar dan melakukan aktifitas pada masa anak. Sedangkan peserta didik
kelas 5 atau 6 kadang-kadang sudah mengalami masa puber. Pada masa ini seorang peserta
didik mengalami perubahan fisik sensual yang pesat. Sehingga seorang anak cenderung
menarik diri dari kelompoknya, kurang dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang
lain. Juga terjadi kemunduran minat untuk bermain dan melakukan aktifitas kelompok serta
cenderung bersikap antisosial.

D. Peranan Kelompok dan Permainan

Pada masa anak akhir, kelompok atau geng anak memegang peranan penting dalam
perkembangan social. Jika pada masa anak awal terbentuk kelompok bermain yang terbentuk
secara spontan, informal dan sementara, maka kelompok yang terbentuk pada masa anak
akhir mempunyai struktur yang lebih tegas dan formal.
Ada yang menjadi pemimpin dan pengikut. Mereka melakukan beberapa aktivitas seperti
bermain, hiburan, minat dan hoby, bahkan kadang mencoba menggangu orang lain.
Kelompok pada masa anak akhir merupakan usaha anak untuk menciptakan suatu masyarakat
yang sesuai bagi pemenuhan kebutuhannya.

Pengaruh kelompok terhadap sosialisasi anak dilakukan dalam hal :

1. Membantu anak bergaul dengan teman sebaya dan berperilaku yang dapat diterima
secara social dan kelompoknya.

2. Membantu anak mengembangkan kesadaran yang rasional dan skala nilai untuk
melengkapi atau mengganti nilai orang tua yang sebelumnya cenderung diterima anak
sebagai kata hati yang otoriter.

3. Mempelajari sikap sosial yang pantas melalui pengalamannya dalam menyukai orang
an cara menikmati kehidupan serta aktivitas kelompok.

4. Membantu kemandirian anak dengan cara memberikan kepuasan emosional melalui


persahabatan dengan teman-teman sebaya.

Permainan atau bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan


kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir, dilakukan dengan sukarela tanpa ada
paksaan/tekanan dari luar apalagi kewajiban.Melalui permainan atau bermain, anak tidak
hanya memperoleh kesenangan tetapi mereka juga dapat mempelajari sesuatu. Permainan
atau bermain mempunyai empat manfaat yaitu :

1. Latihan fungsi baik fungsi motorik maupun kognitif.

2. Sarana sosialisasi, anak dapat belajar bekerjasama dan saling tolong menolong dalam
bermain.

3.Mengukur kemampuan terutama untuk permainan yang dilombakan.

4. Menempa emosi/sikap melalui kegiatan untuk mentaati aturan permainan dan bersikap
sportif.

E. PenyesuaianSosial
Penyesuaian sosial berarti keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap orang
lain pada umumnya dan terhadap kelompok paa khusunya. Anak yang dapat menyesuaikan
diri dengan baik mempelajari berbagai ketrampilan seperti kemampuan untuk menjalin
hubungan dengan orang lain.

Di bawah ini adalah beberapa kriteria penyesuaian social yang baik. 1.Ketrampilan nyata
Perilaku social anak sesuai dengan standar kelompok dan memenuhi harapan kelompok.

2. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok Anak dapat menyesuaikan diri bukan hanya
dalam kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok lainnya.
3. Sikap sosial Anak menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain serta ikut
berpartisipasi dan berperan dalam kelompok serta kegiatan social.

5. KepuasanpribadiKarenaanak dapat bersosialisasi dengan baik dan dapat berperan


dalam kelompok, maka anak akan merasa kepuasan tersendiri. Teman sebaya sangat
berperan dan berpengaruh terhadap kemampuan penyesuaian sosial peserta didik usia
SD. Penerimaan atau penolakan teman kelompok akan berdampak pada
perkembangan aspek-aspek lainnya seperti emosi, konsepdiri, dankepribadiannya

F. Penyesuaian Diri Pada Anak Sekolah Dasar


Penyesuaian diri pada anak sekolah dasar terlihat dalam proses sosialisasi, anak
menunjukkan perilaku sesuai aturan-aturan sosial yang ditentukan. Anak pun mulai
membutuhkan teman dekat. Yaitu teman sebagai orang yang dapat membantu jika
dibutuhkan. Berbagai karakteristik dari kelompok sebaya menunjukkan bahwa kelompok
sebaya memiliki keunikan tersendiri yang mungkin tidak dijumpai di kelompok yang lain.
Meskipun kelompok sebaya merupakan hal yang diutamakan dalam perkembangan seorang
anak, namun peran guru maupun orang tua tetap diperlukan dalam menanamkan norma yang
sesuai dengan tuntutan lingkungan agar apa yang dituntut oleh kelompok seimbang dengan
apa yang dituntut oleh lingkungan. Dalam menyesuaikan diri dengan kelompoknya, anak pun
belajar tentang peran jender. Proses perkembangan jender dalam diri seseorang sebenarnya
bisa dikarenakan faktor biologis, kemampuan kognitif dan sosial. Namun dari kesemuanya
itu justru lingkungan sosiallah misalnya bagaimana interaksi dan pengalaman anak dengan
orang tua, pengaruh dari guru, teman sebaya, media masa, pelajaran, dan lain-lain yang
paling berperan dalam perkembangan jender. Walaupun kenyataan menunjukkan bahwa
peran jender tidak bisa diabaikan di lingkungan masyarakat, namun sebagai orang tua
maupun guru hendaknya dapat mengajarkan pada anak bahwa peran tersebut dapat berganti
karena semua itu sangat tergantung dari kebutuhan, situasi, minat dan keterampilan yang
dimiliki. Itulah sebabnya kadangkala dijumpai seorang pria yang menekuni karirnya di
bidang seni tari, sementara seorang wanita menekuni karirnya di bidang keteknikan, dan lain-
lain.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan,

 pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu
yang normal.
 Sifat dan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan adalah dalam pertumbuhan akan
terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan,
tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
 Faktor pendukung pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah pertumbuhan
fisik, kecerdasan, sosial, bahasa, bakat khusus, sikap nilai dan moral, dan interaksi
keturunan dan lingkungan dalam perkembangan.
 Perkembangan anak sekolah dasar meliputi:
 perkembanganfisik yang dipengaruhi oleh keluarga, jenis kelamin, status ekonomi
dan sosial, gizi dan kesehatan, dan gangguan emosional. 2) perkembangan intelektual.
3) perkembangan afektif. 4) pekembangan minat anak SD minat ada dua yaitu minat
kognitif dan minat afektif. 5) perkembangan bahasa meliputi keterampilan
mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan
menulis. 6) perkembangan sosial.
 Adapunmanfaatmempelajaripertumbuhan dan perkembangan peserta didi SD/MI bagi
pendidik yaitu: • Memberikan gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang
rentang kehidupan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek
fisik, intelektual, emosi, sosial dan moral. • Memberikan gambaran tentang
bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan
pesertadidik.
 Guru akandapatmengetahui bagaimana mengatasi karakteristik siswa pada usianya,
menangani adanya perbedaan gender pada siswa serta perbedaan latar belakang siswa
(budaya, etnik, ras, kelas sosial) sehingga guru dapat menyelenggarakan pendidikan
secara optimal.
DAFTARPUSTAKA

 http://zhuldyn.wordpress.com/materii-lain/perkembangan-peserta-didik/
perkembangan-berpikir-anak-sd/
 http://definisimu.blogspot.com/2015/09/definisi-perkembangan.html
 http://master-spink.blogspot.com/2015/09/makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan.
 http://kelloblack.blogspot.com/2015/09/makalah-perkembangan-dan-pertumbuhan.
 ModulPsikologiPerkembangan, Universitas Negeri Jakarta, 2004
 Richard I. Arends, Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008

Anda mungkin juga menyukai