Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

KESEHATAN DAN GIZI RA SYAHRUL KHAIRATI, S.ST., M.Kes

DIMENSI ANAK SEHAT

KELOMPOK 3
AISYAH AGUSTINA NAULI S (12010921375)
IMAD AQILMAFAZA (12010911379)
PISMARIA (12010923754)
SITI NURJANAH (12010924231)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya
melalui ilmu-Nya Yang Maha Luas dan tidak terkira sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang tepat pada waktunya. Shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada suri
tauladan kita, yakni Nabi Muhammad SAW beserta seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak, yang telah membantu
menyiapkan, memberikan masukan dan menyusun penulisan makalah ini. Penghargaan penulis
sampaikan kepada Ibu Syahrul Khairti, S.ST., M.Kes, selaku dosen mata kuliah Kesehatan dan
Gizi RA Islam di UIN Sultan Syarif Kasim Riau tempat penulis menempuh pendidikan saat ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan penulisan makalah ini, namun bukan
mustahil dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran, kritik dan komentar yang dapat dijadikan masukan dalam
menyempurnakan penulisan makalah berikutnya di masa yang akan datang.

Pekanbaru, 16 Mei 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii


BAB I............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 3
A. Pengertian Anak Sehat dan Dimensinya ....................................................................................... 3
B. Ciri-Ciri Anak Sehat ........................................................................................................................ 6
BAB III ........................................................................................................................................................ 8
PENUTUP ................................................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan .......................................................................................................................................... 8

B. Saran..................................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehat adalah suatu keadaan utuh yang dinamis dalam daur kehidupan, dimana manusia
dapat berfungsi dan menyesuaikan diri secara terus-menerus terhadap perubahan yang timbul
untuk memenuhi kebutuhan essensial dalam hidup sehari-hari. Kesehatan juga diartikan
sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan memberikan zat makanan
yang dibutuhkan tubuh. Setiap pribadi mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan. Sehat
bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh kehidupan manusia, termasuk aspek
sosial, psikologis, spritual, faktor – faktor lingkungan, ekonomi, pendidikan dan rekreasi. Bila
salah satu faktor di atas tidak terpenuhi atau terganggu, dapat menyebabkan gangguan perasaan
yang akan menimbulkan keadaan tidak sehat. Walaupun tidak terdapat penyakit atau keadaan
tidak sehat. Sehat merupakan suatu keadaan yang terdapat selama masa tumbuh kembang
manusia yang dimulai dari sejak dini. Kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya.
Kesehatan individu atau diri sendiri dapat terwujud apabila seseorang menjaga kesehatan
tubuhnya. Hidup sehat dan segar itu tidak datang dengan sendirinya. Sehat itu harus diusahakan
dan dibiasakan dari sejak dini . Ketika bayi, fungsi otak telah terbentuk hingga 42 persen dan
akan meningkat hingga 98 persen setelah berusia 6 tahun. Oleh karena itu, sangat penting bagi
orang tua untuk lebih memperhatikan asupan protein anak pada rentang usia tersebut.

Dalam memberikan makanan bayi ASI merupakan makanan utama, sedang lainnya
sebagai makanan pelengkap. Kesehatan anak sangat penting untuk diperhatikan sejak dini mulai
dari dalam kandungan. Kesehatan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak yang mendapat gizi seimbang dan sehat akan tumbuh menjadi manusia yang berkualitas.
Anak usia 1 – 3 tahun sangat rentan terhadap penyakit gizi. Mereka boleh diajari makan sendiri,
dengan cara mencicipi makanan yang lunak, tidak pedas dan tidak merangsang. Pemberian
makanan manis pada anak usia dini tidak boleh terlalu banyak supaya tidak terjadi karies (gigi
berlubang), oleh karena itu anak perlu belajar menggosok gigi. Pada usia 4 – 6 tahun kebutuhan
nutrien anak relatif kurang, sebab anak sudah bisa memilih makanan sendiri.

1
Menurut beberapa ahli pada umumnya masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak
adalah kurang gizi, pola makan, kurang olahraga, dan pelecehan. Seperti yang dinyatakan dalam
penelitian Pollitt dkk, bahwa gizi sangat mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Pola
makan sangat berkaitan erat dengan hal ini. Maraknya makanan cepat saji dengan berbagai
variasi yang sangat menarik untuk anak seperti sosis, hotdog, pizza, makanan ringan, dan lain-
lain menjadi kendala tersendiri yang mempersulit pemenuhan kesehatan anak. Perlu kreativitas
yang tinggi bagi guru dan orang tua untuk mengemas makanan sehat yang menarik bagi anak
khususnya anak balita.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari anak sehat dan dimensinya?


2. Apa saja ciri-ciri anak sehat?

C. Tujuan
1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari anak sehat dan dimensinya.
2. Agar Mahasiswa dapat mengetahui apa saja ciri-ciri anak sehat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anak Sehat dan Dimensinya


Anak merupakan makhluk sosial sama halnya dengan orang dewasa. Anak juga
membutuhkan orang lain untuk bisa membantu mengembangkan kemampuannya, karena pada
dasarnya anak lahir dengan segala kelemahan, sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin
dapat mencapai taraf kemanusiaan yg normal.

Sehat berarti terbebas dari segala penyakit. Definisi sehat menurut UU No. 9 Tahun 1960
tentang Pokok-Pokok Kesehatan, sehat adalah sehat badan, rohani (mental), dan sosial, bukan
hanya sebatas dari penyakit-penyakit, cacat, dan kelemahan. Kesehatan rohani atau jiwa adalah
kondisi yang memungkinkan perkembagan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari
seseorang. Sedangkan kesehatan jasmani yaitu kondisi yang memungkinkan pertumbuhan serta
perkembangan badan. Sehat itu bisa diartikan sebagai sehat jiwa dan raga. UU No.23 Tahun
1992 Bab 1 Pasal 1 menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap
anak berhak mendapatkan kesehatan untuk proses perkembangan dan pertumbuhannya. Karna
dengan kesehatan anak bisa melakukan apa yang dia mau, beraktivitas dengan lancar dan baik,
berfikir secara rasional, dan dapat berkonsentrasi dalam belajarnya. Untuk itu, kesehatan
sangatlah penting bagi anak usia dini bahkan mempengaruhi kecerdasan otak anak. 1 Akan tetapi
bukan hanya setiap anak saja, orang dewasa juga memerlukan kesehatan yang baik untuk bisa
mendidik dan memberikan contoh yang baik mengenai pentingnya kesehatan dan menjaga
kebersihan bagi anak-anak mereka.2

Jadi, pengertian dari anak sehat yaitu suatu keadaan atau kondisi anak yang normal baik
badan serta bagian-bagiannya yang terbebas dari penyakit sehingga dapat melakukan suatu
kegiatan tanpa hambatan fisik maupun psikis (mental, emosional, sosial, ekonomi, dan spiritual).

1
Febrianto, yudha. dkk. 2019. aku anak sehat; kesehatan dan gizi anak usia dini. yogyakarta: istana agency
2
Semioun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta : Kanisius.

3
Bila batasan kesehatan yang terdahulu UU No. 9 Tahun 1960 itu hanya mencakup 3 dimensi atau
aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial. Maka dalam pengertian anak sehat yang menurut Undang-
Undang No. 23 Tahun 1992, disitu terdapat 4 kategori dimensi anak sehat yaitu sehat fisik,
mental, social, dan ekonomi. Secara umum, anak sehat mencakup beberapa katagori yaitu
sebagai berikut.3

a. Fisik (badan) yaitu tubuh atau raga yang sehat dan terbebas dari penyakit.
b. Mental (jiwa) maksudnya adalah seseorang yang memiliki motivasi, perasaan, dan
pemikiran yang kuat dalam menjalani kehidupannya dengan dapat mengontrol dirinya
agar tetap stabil.
c. Sosial maksudnya adalah seseorang yang selalu mampu menyesuaikan diri pada setiap
lingkungan sosial di sekitarnya.
d. Ekonomi maksudnya adalah produktivitas seseorang dalam hidupnya.
e. Spiritual maksudnya adalah kehidupan kerohanian, dimana seorang anak bisa
mendekatkan diri kepada Tuhan melalui ajaran agama yang dianut masing-masing
sehingga akan tercipta moral yang baik bagi anak tersebut.
f. Emosional yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, kenikmatan,
kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat.

Hal ini berarti bahwa kesehatan anak itu tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan
sosial saja, akan tetapi diukur juga dari aspek ekonomi atau produktivitasnya dalam arti
mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.

Berikut beberapa pengertian sehat menurut para ahli, yaitu sebagai berikut.

a. Pepkins

Mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan dan
fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang
cenderung mengganggunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri
agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan.

3 Anonim. 2013. Konsep Sehat Berdasarkan Dimensi.

4
b. Paune (1983)

Mengatakan sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self
care resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions) secara
adekuat. Self care resources mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care
actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.

c. Pender (1982)

Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan
dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang
kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas
struktural.

d. Linda Ewles & Ina Simmet (1992)

Yang dikutip oleh A.E. Dumatubun dalam Jurnal Antropologi Papua 2002, seperti
berikut: 1. Konsep sehat dilihat dari segi jasmani, yaitu dimensi sehat yang paling nyata karena
perhatiannya pada fungsi mekanisme tubuh. 2. Konsep sehat dari segi mental, yaitu kemampuan
berpikir dengan jernih dan koheren. Istilah mental dibedakan dengan emosional dan sosial
walaupun ada hubungan yang dekat di antara ketiganya. 3. Konsep sehat dilihat dari segi
emosional, yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan
kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat. 4. Sehat dilihat dari segi
sosial, berarti kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.
5. Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual, yaitu berkaitan dengan kepercayaan dan praktek
keagamaan, berkaitan dengan perbuatan baik secara pribadi, prinsip-prinsip tingkah laku, dan
cara mencapai kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian. 6. Konsep sehat dilihat dari
segi societal, yaitu berkaitan dengan kesehatan pada tingkat individual yang terjadi karena
kondisi-kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya yang melingkupi individu tersebut. Adalah
tidak mungkin menjadi sehat dalam masyarakat yang “sakit” yang tidak dapat menyediakan
sumber-sumber untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan emosional.

5
Untuk mencapai kesehatan yang optimal, sebagai guru dan orang tua harus mampu
menyediakan makanan-makanan sehat yang menarik bagi anak-anak, diantaranya seperti
makanan 4 sehat 5 sempurna. Yang paling diperlukan oleh tubuh yaitu protein karena protein
berperan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Berikut gambar anak sehat.

Gambar 1. Anak sehat dan makanan sehat

B. Ciri-Ciri Anak Sehat


Anak sehat itu biasanya super aktif dalam tingkah lakunya maupun cara berkomunikasi,
dia lebih suka bergerak daripada diam, biasanya suka jahil terhadap teman-temannya. Jahil
tersebut merupakan proses perkembangan anak yang mempunyai rasa ingin tahunya sangat
tinggi.4

Disini ada beberapa ciri-ciri Anak Sehat, Menurut Departemen Kesehatan RI (1993), di
antaranya yaitu:

a. Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara
teratur dan proporsional.
b. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya.
c. Gesit, aktif, dan gembira.
d. Mata bersih dan bersinar.
e. Nafsu makan baik.
f. Bibir dan lidah tampak segar.
g. Pernafasan tidak berbau.
h. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering atau kusam.
i. Mudah menyesuaikan dir dengan lingkungan.

4 Wiraminardja, Sutardjo. 2010. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : Refika Aditama.

6
Secara sederhana, anak sehat dilihat dari segi fisik, psikis dan sosialisasi adalah:

Dilihat dari segi fisik ditandai dengan sehatnya badan dan pertumbuhan jasmani yang normal.

a. Dari segi psikis, anak sehat itu jiwanya berkembang secara wajar, pikiran bertambah
cerdas, perasaan bertambah peka, kemauan bersosialisasi baik.
b. Dari segi sosialisasi, anak tampak aktif dan gesit, ceria serta mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.

Jika ciri-ciri tersebut dimiliki oleh seorang anak, maka anak tersebut dapat dikatakan
memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang wajar atau normal. Pengertian normal dalam
pertumbuhan tidak identik dengan normal dalam pengertian kedokteran. Sebagai contoh, anak
yang memiliki pertumbuhan yaitu tinggi badan di luar kelompok normal, karena memang
tubuhnya pendek. Namun dari sisi kedokteran dapat dikatakan anak tersebut dalam pertumbuhan
yang normal, karena anak tersebut berasal dari keluarga yang memiliki turunan keluarga yang
pendek.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Anak sehat adalah suatu keadaan atau kondisi anak yang normal baik badan serta
bagian-bagiannya yang terbebas dari penyakit sehingga dapat melakukan suatu kegiatan
tanpa hambatan fisik maupun psikis (mental, emosional, sosial, ekonomi, dan spiritual).
2. Ciri-ciri anak sehat yaitu:
a. Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan
secara teratur dan proporsional.
b. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya.
c. Gesit, aktif, dan gembira.
d. Mata bersih dan bersinar.
e. Nafsu makan baik.
f. Bibir dan lidah tampak segar.
g. Pernafasan tidak berbau.
h. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering atau kusam.
i. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.

B. Saran

Diharapkan dengan dibuatnya makalah tentang kesehatan dan gizi RA strategi


pembelajaran ini dapat membuat kita mahasiswa calon pendidik memahami bagaimana
kesehatan dan gizi RA yang akan kita gunakan pada saat kita mengajar kelak, agar peserta didik
dapat lebih baik menyerap ilmu yang kita berikan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Konsep Sehat Berdasarkan Dimensi.

http://inspirasisangmahasiswa.blogspot.com/2013/03/konsep-sehat-berdasarkan-
dimensi.html. Akses: 9 September 2014

Febrianto, yudha. dkk. 2019. aku anak sehat; kesehatan dan gizi anak usia dini. yogyakarta:
istana agency

Multazam. 2012. Makalah Kesehatan dan Gizi.

http://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-kesehatan-dan-gizi.html.Akses:9
September 2014.

Rike. 2011. Pelayanan Kesehatan anak.

http://rike-rikeriwayanti.blogspot.com/2011/06/pelayanan-kesehatan-anak.html.Akses:9
September 2014.

Semioun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta : Kanisius.

Wiraminardja, Sutardjo. 2010. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai