DOSEN PEMBIMBING:
BRILIAN DINI MAI, STr. Keb, M. Keb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Komplikasi dalam
Kehamilan serta Penanganannya tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Asuhan Kebidanan Patologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Komplikasi dalam Kehamilan serta Penanganannya bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Brilian Dini MAI, STr. Keb, M. Keb
selaku dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Patologi yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN.................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB l PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...............................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................................
1.4 Manfaat............................................................................................................................
BAB ll PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
c. Mola hidatidosa
Mola hydatidosa atau hamil anggur adalah pembentukan ari-ari
(plasenta) yang tidak normal pada masa kehamilan. Kondisi ini tergolong
komplikasi kehamilan yang jarang terjadi.
Penyebab Hamil Anggur Hamil anggur (mola hydatidosa) disebabkan
oleh proses awal pembuahan yang tidak normal. Kondisi tersebut bisa terjadi
karena sperma yang membuahi sel telur kosong, atau terdapat dua sperma
yang membuahi satu sel telur. Kondisi sel sperma yang membuahi sel telur
kosong disebut dengan hamil anggur lengkap. Pada kondisi ini, plasenta
tumbuh tidak normal dan tidak ada embrio.Sedangkan kondisi ketika dua sel
sperma membuahi satu sel telur disebut dengan hamil anggur sebagian. Pada
kondisi ini, plasenta atau ari-ari tumbuh menjadi tidak normal.
Faktor risiko hamil anggur :
Terdapat beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko
seorang wanita mengalami hamil anggur, di antaranya:
Berusia lebih dari 35 tahun saat hamil
Risiko hamil anggur cenderung lebih tinggi pada wanita yang hamil di
atas usia 35 tahun, dibanding mereka yang hamil di bawah 30 tahun.
Pernah mengalami hamil anggur
Seseorang yang pernah mengalami hamil anggur sebelumnya juga
berisiko mengalami hamil anggur pada kehamilan berikutnya.
Pernah mengalami keguguran
Seorang wanita yang pernah keguguran lebih berisiko mengalami
hamil anggur dibanding mereka yang tidak.
Gejala Hamil Anggur
Tanda-tanda hamil anggur awalnya sama dengan kehamilan normal.
Namun seiring pertambahan usia kehamilan, hamil anggur bisa ditandai
dengan gejala khusus, seperti:
Perdarahan pada trimester pertama, yang terkadang mirip
dengan perdarahan implantasi
Mual dan muntah yang sangat parah
Perut terlihat membesar melebihi usia kehamilan
Keluarnya cairan berwana kecoklatan atau gumpalan-gumpalan
seperti anggur dari dalam vagina
Nyeri panggul
d. Hyperemesis gravidarum
Sakit kepala
Konstipasi
Sangat sensitif terhadap bau
Inkontinensia urine
Produksi air liur berlebihan
Jantung berdebar
e. Anemia
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel
darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan
baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga
membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. Anemia bisa terjadi
sementara atau dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan ringan
sampai berat. Anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi
yang terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah
yang mengikat oksigen) berada di bawah normal.
Orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya
di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki dan kurang dari 12 gram per
desiliter untuk wanita. Anemia dengan kadar hemoglobin di bawah 8 gram
per desiliter sudah tergolong berat. Kondisi ini disebut dengan anemia gravis.
Pengobatan anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya,
mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi.
Penyebab Anemia
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau
hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen
dan tidak berfungsi secara normal (hipoksemia). Secara garis besar, anemia
terjadi akibat tiga kondisi berikut ini:
Produksi sel darah merah yang kurang
Kehilangan darah secara berlebihan
Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat
Berikut ini adalah jenis-jenis anemia yang umum terjadi berdasarkan
penyebabnya:
1. Anemia akibat kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan
hemoglobin (Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi
dalam makanan, atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya
akibat penyakit celiac.
2. Anemia pada masa kehamilan
Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah, tetapi hal ini
normal. Meski demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat hamil
sehingga dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi,
vitamin B12, dan asam folat. Bila asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, maka
dapat terjadi anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin.
3. Anemia akibat perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara
perlahan dalam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya bisa cedera,
gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau
efek samping obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Anemia
karena perdarahan juga bisa jadi merupakan gejala cacingan akibat infeksi
cacing tambang yang menghisap darah dari dinding usus..
4. Anemia aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang
membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan
optimal. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan
zat kimia beracun, serta efek samping obat antibiotik dan obat untuk
mengatasi rheumatoid arthritis.
5. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih
cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua,
atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus,
penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol,
penisilin, dan obat antimalaria.
b. Anemia
Usaha untuk pencegahan penyakit kehamilan dan persalinan tergantung pada berbagai
faktor dan tidak semata-mata tergantung dari sudut medis atau kesehatan saja. Faktor
sosial ekonomi juga sangat berpengaruh. Karena pada umumnya seorang dengan keadaan
sosial ekonomi juga sangat berpengaruh. Karena pada umumnya seorang dengan keadaan
sosial ekonomi rendah seperti diuraikan di atas, tidak terlepas dari kemiskinan, dan
ketidaktahuan sehingga mempunyai kecenderungan untuk menikah pada usia muda dan
tidak berpartisipasi dalam keluarga berencana.
Di samping itu keadaan sosial ekonomi yang rendah juga akan mengakibatkan gizi ibu
dan perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan yang jelek. Transportasi yang baik disertai
dengan ketersediaan nya pusat-pusat pelayanan yang bermutu akan dapat melayani ibu
hamil untuk mendapatkan asuhan antenatal yang baik, cakupannya luas, dan jumlah
pemeriksaan yang cukup.
Di negara maju setiap wanita hamil memeriksakan diri sekitar 15 kali selama
kehamilannya. Sedangkan di Indonesia pada kehamilan resiko rendah dianggap cukup
bila memeriksakan diri 4-5 kali. Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa usaha
yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyulit pada kehamilan dan persalinan adalah :
1. Asuhan antenatal yang baik dan bermutu bagi setiap wanita hamil .
2. Peningkatan pelayanan, jaringan pelayanan dan sistem rujukan kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan gawat darurat sampai ke line terdepat.
4. Peningkatan status wanita baik dalam pendidikan, gizi, masalah kesehatan wanita
dan reproduksi dan peningkatan status social ekonominya.
5. Menurunkan tingkat fertilitas yang tinggi melalui program keluarga berencana.
BAB III
PENUTUP
1.
2.
3.
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Kami menyadari di dalam pembuatan makalah masih terdapat banyak kekurangan,
untuk itu diharapkan saran yang bernilai positif dan membangun untuk perbaikan
makalah yang akan di buat oleh kami pada makalah berikutnya. Kami juga mengharapkan
bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi setiap pembaca dan dapat menjadi
salah satu sarana penambahan pengetahuan untuk setiap pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Luqyana, S. D., & Prabowo, A. Y. ( 2017 ). Intrauterine Fetal Death : Maternal Age as One of
The Risk Factors. Medula, 7, 25–29.
Bahay, Miftahul rahma. (2020). Komplikasi Kehamilan. Palu : Poltekkes Kemenkes Palu