Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS PELAYANAN PUBLIK BERBASIS ONLINE DI DESA WALELEI


KECAMATAN BARANGKA KABUPATEN MUNA BARAT SULAWESI
TENGGARA

Disusun Oleh :

FARYD MUHAMMAD

NPP

31.0920

PEMERINTAHANINSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Desa adalah struktur pemerintahan terkecil di system pemerintahan


Republik Indonesia. Desa sebagai bagiam terkecil system pemerintahan memiliki
tuntutan tersendiri dalam menjalankan roda pemerintahannya. Desa dituntut untuk
dapat menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan perintah dari atas, dalam hal
ini adalah pemerintah dengan kedudukan yang lebih tinggi, tingkat kecamatan
misalnya. Disamping itu desa juga harus mampu menjalankan roda
pemerintahannya dengan tidak adanya tekanan terhadap masyarakat desa.
Pelayanan dan segala program-program pemerintah desa haruslah sesuai dengan
memperhatikan kemauan masyarakatnya.

Desa juga dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi dan informasi


dalam mengelola administrasi dan pelayanan di desa. Pada era teknologi saat ini,
dimana teknologi komunikasi dan informasi semakin berkembang pesat tidak
sedikit masyarakat yang masih awam akan penggunaanya pada kehidupannya
sehari-hari. Sehingga menyebabkan pemerintah desa harus lebih memutar otak lagi
agar pelayanan di desa bisa terus berkembang mengikuti arus perkembangan
jaman.

Pelayanan publik di Desa Walelei Kecamatan Barangka meliputi seluruh


pelayanan di berbagai bidang seperti pelayanan administrasi yang melayani
masyarakat dalam membuat surat atau pengantar surat, misalnya pembuatan
Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Kelahiran, surat
keterangan berdomisili, dan surat pengantar lainnya. Selain itu juga, di masa
pandemic covid seperti sekarang ini pemerintah Desa Walelei melakukan
pelayanan
public dengan cara membantu memfasilitasi vaksin bagi penduduk setempat.
Pemerintah Desa Walelei berusaha melayani masyarakat yang ada di Desa Walelei
sehingga memperoleh dan menjalani pelayanan yang ada di desa dengan mudah.

Pelayanan public yang dilakukan pemerintah Desa Walelei sendiri


dilakukan dengan semaksimal mungkin agar masyarakat setempat dapat terbantu.
Mulai dari diadakannya pelayanan door to door hingga diadakan melalui media-
media lainya, misalnya website, facebook, Instagram, maupun kontak whatsapp.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan


penilitian mengenai “Pelayanan Publik Berbasis Online di Desa Walelei
Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara.”

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Bagaimana pelayanan public berbasis online di Desa Walelei
Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara?

C. TUJUAN
Tujuan dilakukannya penilitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pelayanan public berbasis online di Desa Walelei Kecamatan Barangka Kabupaten
Muna Barat Sulawesi Tenggara.

D. TINJAUAN TEORETIS DAN LEGALISTIK


1. Pengertian Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
mendefinisikan pelayanan publik sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik ini mengatur pengadaan dan penyaluran barang publik
yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dan/atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang dilakukan oleh suatu badan usaha, yang
modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara,
dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan dan pembiayaannya tidak bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Dari segi bentuknya sendiri pelayanan public ini ada berbagai macam
jenisnya, yaitu : pertama, pelayanan administratif, yakni pelayanan yang berfokus
pada dokumen resmi yang dibutuhkan oleh public, misalnya kartu tanda penduduk
(KTP), akte kelahiran, akte pernikahan, akte kamatian, surat izin mengemudi (SIM),
paspor, surat tanda kendaraan bermotor (STNK), dan sebagainya. Kedua,
pelayanan barang, yakni pelayanan yang berfokus utnuk menghasilkan berbagai
bentuk barang yang bisa digunakna oleh public, misalnya listrik ( penyediaan
tenaga listrik), air bersih, jaringan telepon, jaringan internet, dan masih banyak lagi.
Ketiga, pelayanan jasa, yakni jenis pelayanan yang menghasilkan jasa yang
dibutuhkan oleh public, misalnya Pendidikan, pemeliharaan Kesehatan, penyedia
transportasi, jasa pos, dan masih banyak lagi.
Untuk pelayanan public di desa sendiri meliputi pelayanan public yang
dilakukan oleh pemerintah desa yang mana pelaksanaannya menggunakan APBN
dan APBD maupun APBDes Sebagian atau seluruhnya. Misalnya pembinaan
terhadap masyarakat desa terkait pembangunan UMKM, penyediaan pemeriksaan
Kesehatan misalnay di masa pandemic ini dengan mengadakan vaksin, dan masih
banyak lagi. Selain itu, pemerintah desa juga berkewajiaban dalam hal membantu
masyarakat di bagian pelayanan administrative, misalnya pembuatan surat
pernyataan penguasaan fisik tanah yang di tanda tangani dan diregister kepala desa
hingga camat setempat, surat keterangan desa sebagai pengantar untuk persyaratan
administrasi kependudukan, dan sebagainya.

2. Pelayanan Publik Berbasis Online


Di era digital sekarang ini, dimana perkembangan treknologi
berkembang dengan pesat, masyarkat dalam kehisupannya tidaklah terlepas dari
adanya gawai. Penggunaan teknologi berupa smartphone, computer, bahkan
internet bukan hanya sebatas dalam hal pekerjaan saja tapi sudah mencakup di
segala hal. Mulai dari Pendidikan, berbelanja, Kesehatan, hingga mencari sumber
informasi yang terdapat di belahanm dunia.
Tidak terkecuali di dunia pemerintahan. Dalam hal ini pemerintah pun
sebisa mungkin terus mengembangkan berbagai hal dalam pemerintah agar selaras
dengan perkembangan teknologi yang ada, misalnya dengan diadakannya berbagai
jenis pelayanan public secara online. Dengan adanya kecanggihan teknologi saat ini
pemerintah berusaha semaksimal mungkin agar pelayanan public yang diberikan
kepada masyarakat bisa lebih mudah digunakan. Selain itu, agar pelayanan public
yang ada juga lebih transparana dan memudahlan masyrakat berkomunikasi
dengan pemerintah.
Sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 95 Tahun 2018 tentang
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), SPBE diperlukan untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, akuntabel,
serta berkualitas dan terpercaya. Maka dari itu, diperlukan beberapa faktor agar
tujuan SPBE dapat terwujud. Pertama, ketersediaan sistem yang terpadu. Kedua,
menempatkan Sumber Daya Manusia yang berintegritas dan sesuai di bidangnya,
serta harus dipikirkan kesesuaian jumlah kebutuhan SDM-nya agar tujuan SPBE
dapat tepat sasaran dan tepat guna. Ketiga, harus dilakukan secara
berkesinambungan. Dalam penerpannya ini diharapkan dapat meningktakan
penggunaan dan pemanfatan teknologi informasi dalam manajemen pemerintahan.
Selain penerapan SPBE dalam aspek manajemen pemerintahan, SPBE
juga membawa pengaruh terhadap masyarakat dalam mendapat pelayanan dari
pemerintah. Dengan diadakannya SPBE abanyak terdapat inovasi dan
penrkembangan dalam system pelayanan public. Misalnya dengan adanya SPBE
masyarakat dimudahkan dalam pelayanan public yang mana pelyaanan ini bisa
dilakukan secara online. Selaim itu, hal ini juga meningktakan keprcayaan
masyarakat terhadap pelayanan public dikarenakan sifatnya yang transparansi. Hal
ini kemudian dapat mencegah adanya kesalahan administrasi, seperti
penyimpangan prosedur, penundaan berlarut, pungli dan sebagainya. Namum,
apanila hal seperti ini tetap terjadi, masyarakaat bisa melakukan pengaduan
terhadap pelayanan publik dengan terintegrasi, misalnya dengan membentuk
sistem Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR).

E. METODE
Pengumpulan data dan informasi pada penilitian ini dilakukan dengan cara
pendekatan kualitatif berupa wawancara kepada Bapak Ade Nurdiana S.K.M
selaku Kepala Desa Walelei Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat.
Informan dimintai pendapat, pemikiran, dan juga persepsi mereka mengenai
system pelayanan public berbasis online yang diterapkan di Desa Walelei
Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat. Selain itu, pengumpulan data juga
dilakukan melalui pengumpulan data dari kajian literatur dan penulusuran
terhadap media- media yang digunakan untuk pelayanan public, seperti website,
facebook, dan Instagram. Pengamatan dan penelusuran terhadap media
Pemerintah Desa Walelei dilakukan untuk melihat dan mengidentifikasi
bagaimana interaksi antara pemerintah dan masyarakat desa setempat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelayanan Publik Berbasis Online di Desa Walelei Kecamatan


Barangka Kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara
Dalam menjalankan pelayanan public pemerintah Desa Walelei sendiri
sudah melakukan berbagai upaya agar pelayanan public yang mereka terapkan
bisa tersampaikan dan dijalankan kepada semua kalangan masyarakat. Dalam
penerapannya pemerintah Desa Walelei sendiri melakukannya dengan berbagai
cara, yakni mulai dari pelayanan yang diadakan door to door hingga pelayanan
public berbasis online.
Dengan perkembangan teknologi sekarang ini pemerintah dari berbagai
kalangan berupaya semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan pelayannanya
dengan mengikuti arus perkembangan zaman. Pemerintah Desa Walelei sendiri
telah menerapkan system pelayanan public berbasis online pada system
pemerintahannya, contohnya dengan dibuatnya website resmi Desa Walelei
Kecamatan Barangka, facebook resmi. Intagram resmi, dan juga pelayanan public
berbasis online yang diadakan melalui aplikasi chat berupa whatsapp.
Situs website resmi pemerintah Desa Walelei dapat diakses pada laman
http://walelei-barangka.desa.id/first/wilayah. Website ini berisikan informasi seputar
Desa Walelei, seperti profil desa, visi dan misi desa, dan berbagai data desa mulai
dari data wilayah administratif, data pendidikan dalam kartu keluarga. Data
pendidikan, data pekerjaan, data agama, data jenis kelamin hingga data warga
negara bisa dilihat pada website ini. Pada masa pandemi ini pun pemerintah Desa
Walelei mengupload perkembangan beritanya pada website tersebut. Dengan
adanya website ini tentu saja masyarakat desa dimudahkan dalam aksen pelayanan
publiknya. Namun sayangnya seiring berjalannya waktu website ini berhenti
digunakan oleh pemerintah Desa Walelei. Hal ini dikarenakan pada
kenyataannya
sebagian besar masyarakat desa merupakan orang-orang yang awan dengan
penggunaan teknologi. Selain itu, pada kenyataannya yang lebih mengerti dan
menguasai teknologi yang berkembang sekarang ini adalah anak-anak, remaja dan
dewasa. Sedangkan untuk pelayanan publik sendiri sebagian besar lebih
dibutuhkan oleh orang-orang tua yang pada kenyataannya belum terlalu
memahami perkembangan teknologi yang ada. Sehingga menyebabkan masyarakat
yang ingin mendapatkan pelayanan publik kurang memahami caranya bila
menggunakanwebsite dan lebih memilih mendatangi langsung ke Balai Desa.

Disamping dibuatnya website resmi, pemerintah Desa Walelei sendiri juga


menggunakan Facebook dan Intagram sebagai media pelayanan publik berbasis
online di desa mereka. Selain karena penggunaannya yang lebih mudah, media ini
juga menjangkau seluruh lapisan masyarakat karena Sebagian besar orang tua lebih
memahami penggunaan facebook dibandingkan dengan penggunaan website. Di
laman facebook dan Instagram ini pemerintah Desa Walelei mengupload banyak
hal mengenai pelayanan publik, salah satunya adalah mengumumkan
diadakannya vaksinasi gratis bagi masyarakat Desa Walelei.
Disamping itu pemerintah Desa Walelei juga mengadakan pelayanan publik
melalui aplikasi chat berupa whatsapp. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi
kemungkinan masyarakatnya yang tidak bisa juga menggunakan facebook dan
instagram maka mereka tetap bisa mendapatkan pelayanan publik dengan
menghubungi langsung pegawai-pegawai di Kantor Desa Walelei, bahkan kepala
desa pun bisa langsung dihubungi warganya melalaui whatsapp jika mereka
memiliki urusan terkait Desa.
Namun dalam penerapannya masih banyak masyarakat desa yang belum
memahami cara penggunaan media-media berbasis online, seperti website,
facebook ataupun Instagram. Sehingga untuk mengantisipasi tidak meratanya
pelayanan public maka pemerintah Desa Walelei tetap melakukan pelayanan
publik door to door dengan mendatangi rumah-rumah masyarakat untuk
menanyakan perihal pelayanan publik yang sekiranya dibutuhkan masyarakat.
Pemerintah Desa Walelei juga menerapkan program-program pemerintahan
yang dapat membantu masyarakat desa dengan tidak memberatkan mereka. Dalam
hal ini program yang dibuat sebisa mungkin mudah dipahami oleh masyarakat
setempat dalam penggunaannya menggunakan media online. Sehingga seluruh
lapisan masyarakat bisa menggunakannya. Meskipun masih terdapat banyak
kekurangan dalam program-program tersebut. Akan tetapi, pemerintah Desa
Walelei terus melakukan peningkatan- peningkatan dan evaluasi sehingga
kedepannya seluruh lapisan masyarakat di Desa Walelei dapat menggunakan
fasilitas pelayanan public berbasis online melalui program-program yang ada tanpa
harus merasa kesulitan dalam penggunaannya.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik mendefinisikan pelayanan publik sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Dalam menjalankan pelayanan publik pemerintah Desa Walelei sendiri
sudah melakukan berbagai upaya agar pelayanan publik yang mereka terapkan bisa
tersampaikan dan dijalankan kepada semua kalangan masyarakat. Dalam
penerapannya pemerintah Desa Walelei sendiri melakukannya dengan berbagai
cara, yakni mulai dari pelayanan yang diadakan door to door hingga pelayanan
publik berbasis online.
Dengan perkembangan teknologi sekarang ini pemerintah dari berbagai
kalangan berupaya semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan pelayanannya
dengan mengikuti arus perkembangan zaman. Pemerintah Desa Walelei sendiri
telah menerapkan sistem pelayanan publik berbasis online pada sistem
pemerintahannya, contohnya dengan dibuatnya website resmi Desa Walelei
Kecamatan Barangka, facebook resmi. Intagram resmi, dan juga pelayanan publik
berbasis online yang diadakan melalui aplikasi chat berupa whatsapp.
Dalam penerapannya pemerintah tentu masih menemukan beberapa
kesulitan, misalnya tidak semua warga desa bisa menggunakan fasilitas online yang
ada dikarenakan sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang masih awam
dengan penggunaan internet. Selain itu, Sebagian besar dari masyarakat Desa
Walelei lebih suka pelayanan publik yang dilakukan secara langsung atau
lebih
dikenal dengan istilah door to door, dimana pemerintah yang terjun langsung
mengadakan pelayanan publik. Hal ini dikarenakan menurut mereka pelayanan
publik berbasis online lebih merepotkan.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis merekomendasikan beberapa
saran terkait pelayanan publik berbasis online di Desa Walelei Kecamatan
Barangka Kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara sebagai berikut :
1. Pemerintah sebaiknya lebih gencar dalam melakukan pengenalan
pelayanan publik berbasis online kepada masyarakat agar semua
kalanganbisa menggunakannya.
2. Masyarakat desa sebagai pengguna dan pihak yang membutuhkan
pelayanan publik sebaiknya mulai memahami perkembangan teknologi
yang ada sehingga bisa diterapkan ke kehidupan sehari-hari, dan
memudahkan berjalannya program pelayanan publik berbasis online
milik pemerintah desa.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://bkd.riau.go.id/index.php/berita/pelayanan-publik-apa-dan-
mengapa-ada-pelayanan-publik-2
2. https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--potret-pelayanan-publik-
pemerintah-desa
3. https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--pemerintahan-berbasis-
elektronik-dalam-pelayanan-publik

Anda mungkin juga menyukai