Anda di halaman 1dari 77

SKRIPSI

ANALISIS KESULITAN BELAJAR BAHASA ARAB SISWA


MADRASAH TSANAWIYAH AL- KHAIRAAT TERNATE
Diajukan Sebagai Syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Oleh:

Fani Desmarani Sangaji


NIM : 18-133-019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE
2022
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Fani Desmarani Sangaji
NIM : 18133019
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruaan/Pendidikan Bahasa Arab
Judul Skripsi : Analisis kesulitan belajar Bahasa Arab siswa MTs Al-Khairaat
Ternate

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya


saya sendiri, kecuali pada bagia-bagian yang dirujuk sumbernya.

Ternate 2022

Fani Desmarani Sangaji


NIM:18.133.019
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang di tulis oleh Fani Desmarani Sangaji Nim 18-133-019 Program

Studi Pendidikan Bahasa Arab ini telah di periksa dan di setujui untuk

dimunaqasahkan

Ternate 2022

Pembimbing I Pembimbinng II

Dr. Khalid Hasan Minabari, MA Sayuthi Atman Said, S.Pd.I., M.Pd


NIP : 196702221994031002 NIP : 199306302019031015

Mengetahui

Wakil Dekan Bidang Akademik Kordinator Program Studi

Drs. Ramli Yusuf, M.Pd Sugirma, S.Pd.I, M..Pd.I


NIP : 196908121997031001 NIP: 199810062015032004
PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang ditulis oleh Fani Desmarani Sangaji, Nim: 18133019, ini

telah dimunaqasyahkan di depan penguji pada hari senin, tanggal 08 November

2022, dan dapat diterima sebagai salah satu persyaratan untuk melanjutkan

penelitian dalam penulisan skripsi, dan untuk memenuhi salah satu persyaratan

menyelesaikan program sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab,

Fakultas dan Ilmu Keguruan (FTIK).

Majelis Munaqasyah Skripsi

Pembimbing I : Dr. Khalid Hasan Minabari,MA (…………….)

Pembimbing II : Sayuthi Atman Said, S.Pd.I,.M.Pd.I (…………….)

Penguji I : Dr. Muhamaad Ridha Assagaf, S.Ag.M.Pd ( .…………...)

Penguji II : Sugirma S.Pd.I,.M.Pd.I (…………….)

Ternate, 2022
Mengesahkan

Drs. Ramli Yusuf, M.Pd


NIP:1969081219997031001
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puja dan puji bagi Allah SWT. Zat yang menguasai

setiap jiwa, hanya dengan izinnya terlaksana segala macam kebajikan dan teraih

segala macam kesuksesan. Sholawat beriring rahmat serta salam semoga Allah

SWT. Limpahkan kepada baginda Nabiyullah Muhammad SAW. Kepada beliau

diturunkan wahyu illahi Al-Quran,dan ditugaskan untuk menjadi suri tauladan

yang baik bagi semua umat di dunia.

Penulisan skripsi ini sebagai bentuk pemenuhan syarat dalam meraih gelar

Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Institut

Agama Islam Negeri Ternate. Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis

memperoleh banyak dukungan baik secara moril maupun materil dari beberapa

pihak, sehingga ucapan terima kasih penulis haturkan kepada:

1. Dr. Radjiman Ismail, M.Pd selaku Rektor IAIN Ternate

2. Dr. Sahjad M. Aksan, M.Phil selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan ilmu

Keguruaan, IAIN Ternate

3. Sugirma, M.Pd.I selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa

Arab, Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruaan, IAIN Ternate

4. Dr. Khalid Hasan Minabari, M.A dan Sayuthi Atman Said, M.Pd.I selaku

dosen pembimbing skripsi dengan penuh kesabaran membimbing dan

mengarahkan penulis.

5. Dr. Muhammad Wardah, M.Ag selaku penasehat akademik yang selalu

memberikan motivasi selama berkuliah.


6. Seluruh Dosen dan Pegawai IAIN Ternate yang telah memberikan

bimbingan selama perkuliahan berlangsung dari awal masuk hingga

sekarang dan memberikan pelayanan adminstrasi dengan baik kepada

penulis.

7. Terisitimewa untuk kedua orang tua tercinta, bapak terbaik Muhrin

Sangaji dan ibu tertangguh dan tersayang ibu Mariani Usman yang selalu

memberikan dukungan dan doa, semoga kalian sehat dan selalu bahagia.

8. Untuk kakak dan adik serta keluaraga tercinta yang selalu rutin

mengirimkan dukungan dan doanya, Fitri Apriani Sangaji, Faradila

Sangaji, Dede Rahmat dan Ustat Ismail Lc semoga selalu dalam

lindungan Allah SWT, dan untuk sahabat-sahabat terbaiku yang setiap

saat memberikan motivasi tanpa henti yang sudah menjadi bagian dari

penyelesaian skripsi ini Ummulkhairy M Dun, Aldi Arfa, Mahda

Miniarfah, Lidya Djuma dan Sukmawati Thalib yang telah menjadi solusi

dalam masalah yang di hadapi penulis.

9. Keluarga besar Pasukan Amal Sholeh ( PASKAS ) terima kasih atas

dukungan juga serta doa-doanya selama ini yang menjadi salah satu

wadah belajar bagi penulis.

10. Kepada teman-teman seperjuangan PBA, penulis ucapkan terima kasih

atas segala bentuk bantuannya serta pengalaman yang tak terlupakan

selama kita bersama.

Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan, baik moril maupun materi sehingga tulisan ini
dapat diselesaikan. Semoga Allah SWT berkenan menilai segala kebaikan

hingga bernilai ibadah di sisinya.

Akhirnya, penulis menyampaikan kepada pembaca kiranya berkenan

memberikan saran konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini.

Ternate, 2022

Fani Desmarani Sangaji


MOTO

“ Man Jadda Wa Jadda “

Barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti berhasil


ABSTRAK

ANALISIS KESULITAN BELAJAR BAHASA ARAB SISWA MADRASAH


TSANAWIYAH AL-KHAIRAAT TERNATE

Oleh :
Fani Desmarani Sangaji

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dari sekian banyak bahasa di dunia
sebagai bahasa Al-Quran dan Hadist yang menjadi sumber hukum islam sehingga
tanpa memahaminya kita akan sulit untuk mengerti dan faham akan isi dari Al-
Quran dan Hadist, oleh karna itu bahasa Arab adalah mata pelajaran wajib
dipelajari dilembaga pendidikan islam dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah sampai
Sekolah Tinggi Islam. Dalam proses pembelajaran bahasa Arab, hambatan-
hambatan selalu ada, hambatan tersebut banyak menyebabkan kesulitan siswa
dalam belajar bahasa Arab baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini yakni guru
dan siswa, penentuan subjek dilakukan dengan teknik pengambilan data yang
berjumlah 6 orang informan. Metode pengumpulan data menggunakan metode
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan umum penelitian ini adalah
mendeskripsikan faktor penyebab kesulitan belajar bahasa Arab di MTs Al-
Khairaat Ternate.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, kurangnya minat dan motivasi


dari dalam diri siswa untuk mempelajari bahasa Arab, kedua yaitu sulitnya siswa
membaca dan memahami arti dari setiap kosa kata bahasa Arab, ketiga adalah
perhatian orang tua terhadap siswa tentang kesadaran dan dorongan belajar diluar
sekolah, keempat adalah metode penyampaian guru yang terlalu monoton yaitu
hanya menggunakan metode Tanya jawab dan pengunaan media belajrnya hanya
menggunakan buku saja sehingga siswa merasa tidak tertarik untuk belajar bahasa
Arab lebih dalam.

Kata kunci: Analisis Kesulitan Belajar, Bahasa Arab


DAFTAR ISI

COVER

PERNYATAAN KEASLIAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
MOTTO
ABSTRAK
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Batasan Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Tinjauan Pustaka
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi Belajar
B. Definisi Kesulitan Belajar
C. Pembelajaran Bahasa Arab
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Tempat atau lokasi Penelitian
C. Jenis Penelitian
D. Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Sistematika Penulisan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
B. Deskripsi Hasil Penelitian
C. Analisis Data dan Pembahasan
D. Impilikasi Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelengaraan pendidikan dan pengajaran mulai dari Pendidikan dasar

sampai dengan perguruan tinggi hanya akan efektif jika dikelola oleh tenaga

pendidikan dan guru professional. Disamping itu juga untuk meningkatkan mutu

pendidikan khususnya pendidikan bahasa Arab diusahakan melalui penyediaan

sarana dan prasarana pendidikan seperti: buku-buku, alat praga dan fasilitas

pengajarannya.

Mengenai Pembelajaran bahasa Arab adalah suatu proses untuk

mencapai tujuan yang tidak terlepas dari interaksi antara pendidik dan peserta

didik. Dalam proses pembelajaran terdiri dari beberapa unsur di dalamnya yang

harus ada dalam suatu proses pembelajaran yaitu kurikulum, materi, ,metode,

evaluasi. Dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran bahasa Arab

pada dasarnya diterapkan hanya di lembaga pendidikan keagamaan seperti

madrasah-madrasah, pasantren dan perguruan tinggi, keagamaan islam,

merupakan bidang studi yang wajib bagi setiap peserta didik. Dikarenakan bahasa

Arab merupakan ciri khas lembaga Pendidikan keagamaan yang membedakan

dengan lembaga-lembaga pendidikan lain.

Adapun Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal 1 ayat 1 dalam undang-undang

ini yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan rencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Demikian

juga dalam Pendidikan dasar pasal 17 ayat 2 dimana Pendidikan dasar berbentuk

sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau tsanawiyah (MTs), atau

berbentuk lain yang sederajat.

Kesulitan belajar merupakan suatu hal yang dialami oleh sebagian siswa di

sekolah dasar,bahkan dialami oleh siswa yang belajar di jenjang Pendidikan yang

lebih tinggi. Kesulitan belajar secara operasional dapat dilihat dari kenyataan

empirik adanya siswa yang tinggal kelas,atau siswa yang memperoleh nilai kurang

baik dalam beberapa mata pelajaran yang diikutinya. 1 Siswa yang tidak

memahami pembelajaran yang diterapakn merupakan siswa yang mengalami

kesulitan belajar,yang dimana harus menyelesaiakan tugas-tugas belajar yang

harus diselesaikannya sesuai dengan periode yang telah ditetapkan oleh sistem

pendidikan yang berlaku di setiap jenjang pendidikan.

Faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar tidak mudah untuk ditetapakan

karena faktor tersebut bersifat kompleks. Bahkan,faktor penyebab tersebut tidak

dapat diketehaui,namun mempengarui kemampuan otak dalam menerima dan

memproses informasi dan kemampuan dalam bidang belajar.

Adapun definisi kesulitan belajar menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1
Martini Jamaris, Kesulitan Belajar bagi anak usia dini dan usia sekolah. Bogor: Ghalia
Indonesia,2014,h.3
1. Menurut Sugihartono, kesulitan belajar adalah suatu gejala yang tampak

pada siswa yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau

di bawah norma yang telah ditetapkan.

2. Menurut Mulyadi, kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dalam proses

belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai

hasil belajar.

3. Menurut Abdurrahman, kesulitan belajar merupakan kesulitan yang

disebabkan gangguan perkembangan dari penggunaan dan

mempertahankan perhatian selektif.

Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kesulitan

belajar siswa adalah kondisi dimana siswa menunjukan gejala belajar yang tidak

wajar dan memiliki prestasi belajar di bawah rata-rata yang telah diterapkan, yang

disebabkan oleh hambatan atau gangguan belajar.

Belajar peserta didik dalam kelas juga sangat berperan penting walaupun

hanya sekedar mengenalkan isi dan pembahasan. Dalam buku Analisis

Pembelajaran Bahasa dijelaskan bahwa: “Pengajaran Bahasa (PB) yang

berfokus pada kegiatan pendidik dalam mengajar telah lama dikritik banyak

orang. Setiap ada kegagalan dalam belajar peserta didik fokus penyebabnya

selalu dicari pada pendidik dan pengatasiannya pun selalu dilakukan dari sisi

pendidik. 2 Akibat cara berfikir seperti itu, kegagalan belajar bahasa peserta didik

selalu terjadi sepanjang zaman dan tidak pernah teratasi secara tuntas. Faktor

pembawaan dan lingkungan, merupakan faktor lain yang juga berpengaruh dalam

2
Pranowo, Analisis Pengajaran Bahasa ( Yogyakarta: Gajah Mada University Press,2008),h.1
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Pada buku Psikologi Pendidikan

dijelaskan bahwa; “Setiap individu yang lahir ke dunia dengan suatu hereditas

tertentu.3 Berarti, bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan

pemindahan dari cairan-cairan “germinal” dari pihak orang tuanya. Di samping

itu, individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungannya, baik

lingkungan fisik, psikologis, maupun lingkungan sosial.

Kesulitan-kesulitan lain yang dialami peserta didik berdasarkan faktor-

faktor di atas juga dapat dilihat dari kesulitan mereka dalam mempelajari bahasa

Arab dari sisi keterampilan bahasa itu sendiri seperti membaca, menulis,

menerjemahkan, sampai pada keterampilan berbicara, kesulitan-kesulitan inilah

yang sering sekali membuat peserta didik merasa jenuh dalam mempelajari

bahasa Arab, pada pembelajaran tersebut hendaklah seorang pendidik bahasa

Arab mampu mengolah pembelajaran bahasa Arab itu sendiri dengan

menggunakan metode yang sesuai agar setidaknya kesulitan peserta didik dalam

belajar dapat diminimalisir.4 Masalah kesulitan belajar yang dialami peserta didik

di sekolah merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan perhatian serius

di kalangan para pendidik. Dikaitkan demikian, karena kesulitan belajar yang

dialami oleh peserta didik akan membawa dampak negatif, baik dari peserta didik

itu sendiri maupun lingkungannya.

Begitu juga pada Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Ternate, pelajaran

bahasa Arab diajarkan kepada seluruh peserta didiknya sesuai dengan kurikulum

yang berlaku dan mengunakan pendekatan-pendekatan yang dapat mentransfer ke


3
M.Dalyono, Psikologis Pendidikan ( Cet,III: Jakarta : PT Rineka Cipta,2005),h.120
4
Ahmad Fuadi Efendi, Metetdologi Pengajaran Bahasa Arab,h.1
seluruh peserta didik. Dalam hal ini peserta didik Madrasah Tsanawiyah

Alkhairaat Ternate memiliki latar belakang yang berbeda terutama pada

pengenalan terhadap bahasa Arab kecuali ada beberapa peserta didik yang suda

mengenal bahasa Arab karna alumni dari pondok. Madrasah Tsanawiyah

Alkhairaat Ternate Menghadapi kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab.

Kesulitan utama yang dihadapi adalah fenomena linguistik bahasa Arab yang

sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Selain itu, juga dipengaruhi oleh

beberapa faktor psikologi bagi masing-masing peserta didik, dan kondisi

lingkungan eksternal, berupa kondisi pembelajaran yang kondusif yaitu

lingkungan sekolah dan iklim pembelajaran, menggambarkan suasana yang selalu

memberikan stimulus kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar. Para

ahli psikologi pembelajaran sepakat bahwa dalam proses belajar mengajar

terdapat unsur- unsur (1) internal, yaitu bakat, minat, kemauan dan pengalaman

terdahulu terhadap pembelajar; (2) eksternal, yaitu lingkungan, guru, buku teks,

dsb.5 Itulah kenapa proses pembelajaran sangat penting terhadap peserta didik

yakni dengan mengembangkan potensi mereka dalam memahami pembelajaran

bahasa Arab.

Dalam survei pendahuluan yang peneliti lakukan, peneliti menemukan

bahwa beberapa peserta didik yang latar belakang pendidikannya berasal dari SD

memiliki nilai yang kurang dalam mata pelajaran bahasa Arab, sedangkan dalam

mata pelajaran lain seperti bahasa Inggris yang juga merupakan pembelajaran

bahasa Asing peserta didik memiliki nilai yang cukup bagus,disebabkan oleh

5
Ahmad Fuadi Effendy,Metedologi Pengajaran Bahasa Arab ( Cet.III; Malang:
Misykat,2004),h.10.
salah satu mata pelajaran yang mereka takuti yaitu bahasa Arab. Berpijak dari

masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Arab siswa Madrasah Tsanawiyah Al-

Khairaat Ternate.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Arab siswa Madrasah Tsnawiyah

Alkhairaat Ternate ?

2. Apa kesulitan belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Al-khairaat Ternate?

3. Bagaimana solusi atas kesulitan belajar siswa Madrasah Alkhairat Ternate?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam peneliti ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran bahasa Arab siswa Madrasah

Tsanawiyah Alkhairaat Ternate.

2. Untuk mendeskripsikan dan memahami kesulitan belajar siswa.

3. Untuk mendeskripsikan solusi dalam kesulitan belajar siswa Madrasah

Alkhairaat Ternate.

D. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Penelti

Hasil peneliti ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti secara

pribadi. Sebab,dengan adanya penelitian ini secara tidak langsung dapat

menabmbah wawasan peneliti terkait dengan analisis kesulitan belajar Bahasa

arab pada siswa di Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Ternate.

b. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi mahasiswa. Dengan

adanya penelitian ini diharapakan menambah wawasan dan mempermudah

para mahasiswa dalam mencari referensi terkait dengan kesulitan belajar

siswa.

c. Bagi Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pendidik agar

dapat memahami kesulitan belajar pada siswa.

d. Bagi Masyarakat

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala pengetahuan

dan mempermudah masyarakat dalam memahami kesulitan belajar siswa dan

dapat meningkatkan semangat belajar dari masyarakat luas.

E. Batasan Penelitian

Dalam Pembelajaran Bahasa Arab ada empat Teknik yang mesti dikuasai oleh

pembelajar, diantaranya adalah: Teknik Pembelajaran Maharoh Al- Istima, Teknik

Pembelajaran Maharoh Al-Kalam, Teknik Pembelajaran Maharoh Al-Qiro’ah


dan Teknik Pembelajaran Maharoh Al-Kitabah. Selain dari keterampilan

berbahasa pembelajar juga diminta untuk menguasai Anasirul lughah pada

penelitian ini. Namun penulis fokus pada aspek pembahasan salah satu dari

keterampilan yaitu Maharoh Al-Kalam atau keterampilan berbicara.

F. Definisi Operasional

Judul proposal ini adalah ‘’Analisis kesulitan belajara bahasa Arab di

Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Ternate untuk menghindari kesalahan dalam

penulisan ini maka penulis perlu menguraikan definisi operasional sebagai berikut

1. Kesulitan belajar yang di maksud pada penelitian ini adalah kurangnya

pemahaman peserta didik dalam proses belajar yang mengajar mencakup

pengunaan Bahasa ujaran atau tulisan.

2. Pembelajaran Bahasa Arab yang dimaksud pada penelitian ini adalah

pembelajaran Bahasa secara teoritis berarti tujuan menumbuhkan

kemampuan berbahasa Arab.

3. Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Ternate dalam penelitian ini dijadikan

sebagai salah satu sampel untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada

pembelajaran bahasa Arab untuk lintas madrasah di Indonesia pada

umumnya dan Maluku Utara pada khususnya. Hal ini bertujuan untuk

mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran bahasa Arab dan

memberikan solusi terhadap masalah tersebut.

G. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini adalah studi penelitian tentang Analisis kesulitan belajar bahasa

Arab pada siswa Madarasah Tsanawiyah Alkhairaat Ternate. Berdasarkan hasil

identifikasi penulis,maka terdapat perbedaan yang cukup mendasar antara

penelitian sebelumnya dan dalam penelitian penulis. Adapun perbedaan yang

penulis peroleh adalah Analisis kesulitan belajar bahasa Arab siswa di Masrasah

Tsanawiyah Alkhairaat Ternate.

Dalam melakukan penelitian Ini,penulis menemukan referensi hasil penelitian

beberapa mahasiswa pada umunya yang wilayah kajiannya hampir sama dengan

yang akan diteliti oleh penulis. Diantaranya:

Skripsi Analisis kesulitan belajar bahasa Arab peserta didik Alumni SMP pada

kelas X di Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) Enrekang yang ditulis oleh Rahmina

mahasiswa jurusan Tarbiyah dan Adab progam studi Pendidikan bahasa Arab

Universitas Institut Agama Islam Negeri Pare-Pare Tahun 2018. Dalam skripsi

tersebut,peneliti melakukan analisis kesulitan belajar dengan Batasan pada

pembahasan,namun,tidak melakukan analisis secara komplit terkait dengan

analisi bahasa Arab, oleh karena itu terdapat perbedaan antara penelitian ini

dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Jurnal Al-Lisan Analisis kesulitan belajar bahasa Arab untuk studi d MTs.N.1

bandar Lampung yang ditulis oleh Faturahman Fuad Institut Agama Islam Negeri

Gorontalo 2019. Dalam jurnal tersebut hasil penelitian menunjukan bahwa

pertama,kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari bahasa

Arab,kedua,sulitnya siswa membaca dan memahami arti dari setiap kosa kata
bahasa Arab siswa yang kurang,keempat,metode penyampaiaan materi oleh guru

menonton dengan menggunakan metode ceramah,terakhir,pengunaan media

belajar yang kurang variatif. Hal ini berarti bahwa telah ditemukan adanya

disparitas antara penelitian penulis dengan penelitian ini.

Skripsi yang ditulis oleh Chikmatun Chasanah Assalamiyah,Mahasiswa

Fakultas Ilmu Terbiyah dan Keguruan,Jurusan Pendidikan Bahasa Arab,UIN

Sunan Kalijaga yang diberi judul’’Kemampuan Maharah Al-Qira’ah Dalam

Pembelajaran Bahasa Arab,kelas VII di MTs Negeri Sumberagung Bantul.

Skripsi ini hanya membahas tentang kemampuan membaca dalam pembelajaran

Al-Qira’ah serta membahas faktor pendukung dan penghambat dalam

pembelajaran tersebut.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Definisi Belajar

Hakikat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan

terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman buka

memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku

yang lebih baik.perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti perubahan dalam hal pemahaman,tingkah laku dan daya penerimaan.

Belajar memiliki arti yang sangat luas, sehingga menimbulkan banyak

definisi yang beragam.sebagai contoh,Al Khuli mengantakan bahwa,belajar

adalah:’’terjadinya perilaku baru atau penguatan perilaku lama sebagai hasil

pengalaman,baik terjadi secara eksplisit maupun inplisif . 6 Skinner dan Barlow

mengatakan bahwa : belajar itu merupakan suatu proses adaptasi yang bersifat

progresif.7 Mc Geoch mengatakan bahwa,belajar adalah’’perubahan dalam

performance, yang disebabkan oleh proses latihan’’.8 Witting mengatakan bahwa

belajar adalah:’’perubahan yang relative menatap yang terjadi dalam segala

macam tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman. ’’9 Dengan belajar

sangat mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi yang

lebih baik.Definisi lain juga dikemukakan oleh seorang ahli yang berkecimpung

di duniaPendidikan yaitu Gagne,mengatakan bahwa belajar adalah :

6
Acep Hermawan, Metedologi Pembelajaran Bahasa Arab ( cet. II: Bandung Remaja
Rosdakarya,2011),h.29
7
Acep Hermawan, Metedologi Pembelajaran Bahasa Arab,h.29
8
Acep Hermawan, Metedologi Pembelajaran Bahasa Arab,h.29
9
Acep Hermawan, Metedologi Pembelajaran Bahasa Arab,h.29-30
Kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas,setelah belajar

orang memiliki keterampilan,pengetahuan,sikap,dan,niali. Timbulnya kapabilitas

tersebut adalah dari stimulus yang berasal dari lingkungan,dan proses kognitif

yang dilakukan oleh pelajar.10 Dengan demikian,belajar adalah seperangkat proses

kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan,melewati pengolahan,menjadi

kapabilitas baru

Perkembangan zaman dan berkembangnya psikologis dalam

Pendidikan,maka bersamaan dengan itu bermunculan pula berbagai teori tentang

belajar.11 Di dalam masa perkembangan psikologis Pendidikan ini muncullah

secara beruntun beberapa aliran psikologis Pendidikan,yang kemudian tumbuh

dan berkembang dari satu periode ke periode lainnya dengan memunculkan teori

tentang belajar masing-masing diantaranya : teori belajar Behavioristik,teori

belajar Kognitif,dan teori belajar Humanistik.

B. Definisi Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris learning

disability. Terjemahan tersebut sesungguhnya kurang tepat karena learning artinya

belajar dan disability artinya ketidakmampuan sehingga terjemahan yang benar

seharusnya adalah ketidakmampuan belajar.istilah kesulitan belajar digunakan

dalam buku ini karena dirasakan lebih optimistik. Biasanya dengan mnejelaskan

atau membuatnya menjadi lebih spesifik.

10
Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran ( Jakarta:Rineka Cipta,2009),h.10.
11
M.Dalyono,Psikologi Pendidikan,h.29
Definisi kesulitan belajar pertama kali dikemukan oleh The Unired States

Office od Education ( USOE ) pada tahun 1997 yang dikenal dengan Public Law

( PL) 94-142.12 Hampir identik dengan definisi yang dikemukakan oleh The

National Advisory Committee on oleh Handicapped Children pada tahun 1967.

Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari

proses psikologis dasar yang mancakup pemahaman dan pengunaan bahasa ujaran

atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk

kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau

berhitung.Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti gangguan

perseptual, luka pada otak, dislkesia dan afasia perkemabnagn. Batasan tersebut

tidak mencakup anak-anak yang memiliki problematika belajar yang penyebabnya

motorik, hambatan karena tuna grahita, karena gangguan emosional, atau karena

kemiskinan lingkungan, budaya, atau ekonomi.13 Meskipun definisi USOE

merupakan resmi yang digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat, tetapi banyak

kritik yang diarahkanpada definisi tersebut karena berbagai alasan. Lovvit ,

mengemukakan lima macam kritik, yaitu: (1) berkenaan dengan pengunaan istilah

‘’anak’’. (2) proses psikologis dasar, (3) pemisahan mengeja dan ekspresi pikiran

dan perasaan secara tertulis, (4) adanya berbagai kondisi yang digabungkan

menjadi satu, (5) pernyataan bahwa kesulitan belajar dapat terjadi bersamaan

dengan kondisi-kondisi lain. Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok

kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam

12
Mulyono Aburrahman,Anak kesulitan belajar,( Jakarta Rineka Cipta,2012),h.2
8
Mulyono Aburrahman,Anak kesulitan belajar,( Jakarta Rineka Cipta,2012),h.2

13
kemahiran dan pengunaan, kemampuan dalam berbagai bidang. Gangguan

tersebut intrinsik dan diduga sisebabkan oleh adanya disfungsi system saraf pusat.

Meskipun suatu kesulitan belajar mungkin terjadi bersamaan dengan adanya

kondisi yang menganggu.14 Maksud dari menganggu disini misalnya gangguan

sensoris, tuna grahita, hambatan sosial dan emosinal) atau berbagai pengaruh

lingkungan (misalnya perbedaan perbedaan budaya, pembelajaran tersebut bukan

penyebab atau pengaruh langsung).

Menurut Hammi ldefinisi NJCLD tersebut memiliki kelebihan-kelebihan bila

dibandingkan dengan definisi yang dikemukakan dalam PL94-142.Kelebihan-

kelebihan tersebut adalah karena (1) tidak dikaitkan secara eksklusif dengan anak-

anak, (2) menghindari ungkpan’’proses psikologis dasar’’, (3) tidak memasukkan

mengeja sebagai gangguan yang terpisah dari kesulitan mengekspresikan bahasa

tertulis, (4) menghindarkan penyebutan berbagai kondisi gangguan lain ( misalnya

gangguan perspetual, dislkwsia, difungsi otak minimal) yang akan dapat

membingungkan, dan (5) secara jelas menyatakan bahwa kesulitan belajar

mungkin terjadi bersamaan dengan kondisi-kondisi lain.

C. Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran pada dasarnya mengandung pengertian yang sama dengan

konsep belajar mengajar. Secara konseptual istilah pembelajaran mengacu pada

proses yang melibatkan dua komponen utama dalam suatu kegiatan belajar

mengajar,yaitu pendidik dan peserta didik.15 Pembelajaran adalah proses yang

14
Mulyono Aburrahman,Anak kesulitan belajar,( Jakarta Rineka Cipta,2012),h.3
15
Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan pembelajaran,h.157.
diselenggarakan oleh pendidik untuk memproses pengetahuan,keterampilan dan

sikap.

Kata pembelajaran dalam Kamus Besar Bahasa Indoensia diartikan: ’’ proses

atau cara, menjadikan orang atau mahluk hidup belajar’’.16 Sedangkan menurut

Oemar Hamalik: Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia

terlibat dalam system pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya,

materi meliputi: buku-buku, papan tulis, dan lain-lainnya. Fasilitas dan

perlengakapan terdiri dari ruang kelas dan audio visual.17 Prosedur meliputi

jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek belajar, tujuan dan

sebagainnya.

Pengertian tersebut menunjukan bahwa pada dasarnya setiap orang yang

selesai belajar terdapat perubahan tingkah laku berupa kecakapan, pengertian dan

sikap. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pembelajaran bahasa Arab adalah

proses interaksi belajar mengajar dalam situasi pemindahan pengetahuan bahasa

Arab dengan sadar dan terarah. Pembelajaran bahasa Arab pada dasarnya sama

dengan pembelajaran mata pelajaran lain yang memiliki rancangan sesuai

kurikulum yang berlaku.

16
Departemen Pendidikan Nasional,Kamus Besar Bahasa Indonesia,Edisi ke-IV ( Cet.VII;Jakarta PT
Gramedia,2013),h.15
17
Oemar Hamalik,kurikulum dan pembelajaran ( Jakarta: Bumi Aksara,1995),h.57
Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Arab,seorang pendidik

perlum mem pertimbangkan prinsip dasar sebagai panduan dalam kelas bahasa

asing.Menurut Acep Hermawan :

Pembelajaran bahasa asing melibatkan sekurang-kurangnya tiga disiplin

ilmu, yakni (a) linguistic, (b) psikologi, (c) ilmu Pendidikan. Lingusitik memberi

informasi kepada kita mengenai bahasa secara umum dan mengenai bahasa-

bahasa tertentu. Psikologis menguraikan bagaimana orang belajar sesuatu, dan

ilmu Pendidikan atau paedagogik memungkinkan kita untuk meramu semua

keterangan dari (a) dan (b) menjadi satu cara atau metode yang sesuai. 18

Kesesuain itu dapat dipakai dikelas untuk memudahkan proses pembelajaran

bahasa oleh pengajar.

Pembelajaran bahasa Arab di dalamnya terdapat beberapa terminologi yang

perlu diketahui, diantaranya adalah tujuan pembelajaran bahasa Arab, empat

keterampilan berbahasa, partikulasi bahasa Arab pendekatan, metode, Teknik dan

media pembelajaran. Keenam terminology ini sesungguhnya sering dijumpai oleh

pendidik Ketika melaksanakan proses pembelajaran, di sisi lain pendidik

hendaknya memiliki seni mengajar, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan

menjemukan mereka Ketika terjadi interaksi pembelajaran. Interaksi pembelajaran

yang dimaksud adalah terjadinya komunikasi dua arah antara peserta didik dan

pendidik secara aktif. Uuntuk mewujudkan hal tersebut pendidik memberikan

kesempatan kepada peserta didik seluas mungkin,serta menstumulus dan

memancing kreativitas mereka dengan berbagai strategi yang telah dikuasainya.

18
Acep Hermarwan,Metedologi Pembelajaran Bahasa Arab,h.33.
Untuk menghindari kesalapahaman, maka penulis perlu mempaparkan

terkait keenam terminology dan pembelajaran bahasa Arab tersebut.19 Adapun

tujuan pembelajaran bahasa Arab, dimana pengajaran bahasa Arab mempunyai

beberapa tujuan khusus diantaranya, agara para peserta didik dapat mempelajari

Al-Quran, al-Hadis, kitab-kitab dan literatur bahasa Arab, serta memahami

kebudayaan islam. Di sisi lain pembelajaran bahasa Arab dapat memberikan

pengaruh positif bagi peserta didik yang sejak dini sudah menelaah Arab,

Sehingga mereka mampu menguasai secara benar dan tepat.

Agar peserta didik dapat menggunakan bahasa Arab sebagai alat

komunikasi, tanpa mengurangi arti penting yang lain,dapat dikatakan bahwa

bahasa Arab mmepunyai masa depan yang cerah umtuk dipelajari oleh setiap

orang.20 Dengan belajar bahasa Arab juga akan menjadi keuntungan saat anda

hendak menyebarkan ilmu melalui dakwah kepada masyarakat.

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

19
Zulhanan,Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif,Edisi I ( Cet.II; Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2015),h.75-83.
20
Abdurrahman al-Fauzan,dkk,’’ Durus al- Tadribiyah li Mua’allimi al-Lughah al-Arabiyah Li Ghairi
al- Natihiqin Biha’’ dalam Ahmad Muradi, Pembelajaran Menulis Bahasa Arab dalam Perspektif
Komunikatif,h.5-6.
A. Metode Penelitian

Merujuk pada latar belakang dan rumusan masalah yang diambil,

Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan yang bersifat deskriptif

kualitatif, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan informasi

lainnya, hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Penelitian ini

adalah penelitian lapangan (field research), dimana penelitian ini dilakukan untuk

mendapatkan data dari permasalahan yang konkrit di lapangan berupa informasi

bentuk kalimat yang memberi gambaran,sikap,dan antusias Ketika mengikuti

pembelajaran.21 Di dalam metode penelitian (research metdhos ) adalah cara-cara

yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, mengolah data

dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian tertentu. 22 Adapun

dalam penelitian ini, peneliti memakai sebagai berikut :

1. Metode Deduktif

Metode deduktif adalah suatu metode berfikir yang didasarkan pada

pengetahuan umum ke pengetahuan khusus. Jadi, penarikan kesimpualan dalam

metode deduktif ini dimulai dari umum ke khusus. Peneliti mula-mula

mengumpulkan data, mengecek keabsahan data, menggolongkan, dan

menganalisis kesulitan belajar pada siswa kelas VII-1 MTs Alkhairaat Ternate.

2. Metode Induktif

Metode induktif adalah metode yang digunakan oleh peneliti untuk

mnganalisis kesulitan belajar pada siswa kelas VII-1 di MTs Alkhairaat Ternate.

21
Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Rosda Karya,2002),h.135
22
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitaif,Kualitatif, dan R&D, ( Bandung:
Alvabeta,CV,2014),h.2.
Metode ini adalah metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta peristiwa yang

khusus kemudian ditarik kesimpulannya secara umum.

B. Tempat dan waktu penelitian

Lokasi yang di ambil yaitu di Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Ternate yang

beralamat di Jl. Kakatua, No.155 Kompleks Ponpes Alkhairaat Kalumpang,

Kec.Ternate Tengah.

C. Jenis Penelitian

Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang memerlukan

proses yang berasal dari hasil observasi, wawancara, maupun dari sejumlah

dokumen. Dengan pendekatan kualitatif, Peneliti akan melakukan analisis dengan

cara menguraikan,menjelaskan dan mendeskripsikan secara rinci melalui hasil

wawancara maupun observasi dan dokumen yang akan diperoleh dari MTs

Alkhairaat Ternate kelas VII-1 tentang kesulitan belajar bahasa Arab yang dialami

peserta didik.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif adalah meneliti

informan sebagai subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai

pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Dalam penelitian

kualitatif ini, lebih menekankan analisi terhdapap dinamika antar fenomena yang

diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.23 Hal ini bukan berarti bahwa

pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitaif,

tetapi penekannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab

pertanyaan penelitian melalui cara-cara berpikir formal dan argumentative.

23
S. Margono.Metedologi penelitian Pendidikan,( Jakarta : Rineka Cipta,2007.)h.39
Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan penelitian kualitatif berjenis

deskriptif. Dimana penelitian deskriptif merupakan penelitian yang di maksudkan

untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada.24

Mengumpulkan informasi dalam keadaan gejala menurut apa adanya pada saat

penelitian dilakukan.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini merupakan jenis data peramuan yang masih

mentah dan mengandung nilai bagi peneliti,serta sekempulan bukti atau fakta

yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan tertentu. Berdasarkan sifatnya data

itu ada dua,yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer ini dapat berupa opini objek

kejadian,atau kegiatan hasil pengujian.25 Adapun data primer dalam penelitian ini

adalah peserta didik MTs Alkhairaat Ternate yang diperoleh oleh peneliti dari

hasil observasi di lokasi yang ditentukan dalam table sebai berikut.

Data Peserta Didik MTs Al-Khairaat Ternate

LAKI-
KELAS PEREMPUAN JLH NAMA WALI KET
LAKI
KELAS

VII-1 18 16 34 Basri M. Nur,S.Pd

VII-2 15 20 35 Susilawati A.

24
Suharsimi Arikunto,Manajemen penelitian, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta,1995.) h.309
25 Gabriel Amin Silalahi,Metode Penelitian dan Study Kasus ( Sidoarjo: CV. Citra Media.2003),h 57.
Kasim,S.Pd

VII-3 16 19 35 M.FahmiT. Mutalib,S.Pd

VIII-1 17 17 34 Nurhamim,S.Pd

VIII-2 17 17 34 Nurhayat Dahlan,S.Pd

VIII-3 18 15 33 M.Rifan Buamona,S.Pd

IX-1 11 18 29 Hartina,S.Pd

IX-2 11 22 33 Sarina Mahamura,S.Ag

IX-3 12 20 32 Sartini Talib,S.Pd

JUMLAH 132 180 479

TOTAL 132 180 479

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pelengkap yang dapat dikorelasikan dengan

data primer, data tersebut adalah sebagai bahan tambahan yang berasal dari

sumber tertulis yang dapat terdiri atas sumber buku,majalah ilmiah,disertasi atau

tesis,dokumen pribadi,Jurnal,dan dokumen resmi.26 Dalam penelitian ini data

sekunder yang dipakai peneliti adalah berupa buku serta arsip atau dokumen dari

pendidik selaku guru bahasa Arab yang berupa daftar nilai atau rapor.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiono,Teknik pengumpulan data merupakan Langkah yang

paling utama dalam penelitian,karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendaptkan data. Tanpa mengetahui Teknik pengumpulan data,maka peneliti

26
lexy J. Moleong,Metedologi Penelitian Kualitatif,h.159
tidak akan mendaptkan data,maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memnuhi standar data yang ditetapkan 27. Dalam penelitian ini,Langkah-langkah

yang dipakai oleh peneliti adalah sebai berikiut:

1. Mencari dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan objek

penelitian melalui tahap pra observasi

2. Membandingkan literatur berupa buku dan jurnal penelitian terdahulu

berkaitan dengan objek penelitian

3. Mengutip teori atau konsep dari beberapa sumber untuk dijadikan acuan

dalam Menyusun proposal penelitian

4. Memastikan keabsahan data yang sesuai dengan objek penelitian

5. Mengelompokkan data berdasrkan sistematika penelitian yang telah

ditetapkan

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini,Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah

Teknik analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data ini

akan digunakan untuk menganalisis data yang sukar dikualifikasi mislanya

analisis terhadap jawaban-jawaban dari sumber yang berupa kategori. Setiap kali

data terkumpul,data tersebut langsung dianalisi dengan menggunakan Teknik

analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Selain itu,peneliti juga akan

menggunakan metode-metode khusus sebagai berikut:

1. Editing

Editing yaitu seleksi atau pemeriksaan ulang data yang telah terkumpul. Pada

pihak guru bidang studi bahasa Arab kemudian terhadap hasil wawancara dengan
27
Sugiono,Metedologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif , h.62
peserta didik. Sehingga harapkan memperoleh data yang valid dan dapat

dipertanggungjawabkan.28 Editing data disini yang dimaksud adalah proses

melengkapi dan merapikan data yang telah dikumpulkan.

2. Klasifikasi

Klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan data hasil dokumentasi

berdasarkan kategori tertentu.29 Data yang telah melalui editing tersebut peneliti

akan kelempokkan sesuai dengan tema dalam rumusan masalah.

3. Verifikasi

Verifikasi adalah suatu Tindakan untuk mencari kebenaran tentang data yang

telah diperoleh, sehingga pada nantinya dapat meyakinkan kepada pembaca

tentang kebenaran penelitian tersebut. Verifikasi ini peneliti di lakukan dengan

cara menanyakan hasil editing data tersebut kepada pihak guru bidang studi

bahasa Arab dan peserta didik.

4. Konklusi

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah konklusi atau penarikan

kesimpulan. Penarikan keseimpulan ini didasarkan pada data yang telah dianalisis

dan penyumpulannya scara deduktif.

G. Sistematika Penulisan

28
Husein Sayuti,Pengantar Metedologi Riset ( Jakarta: CV. Fajar Agung,1898),j.64.
29
Lexy J, Moleong,Metedologi Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D,h.363.
Sistematika dalam penulisan proposal ini mengikuti sesuai dengan

panduan akdemik. Hal ini agar mudah dipahami oleh masyarakat dalam membaca

hasil penelitian ini. Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri atas.

BAB I: Bab ini merupakan garis besar dari penyusunan penelitian. Dalam

hal ini akan dibahas sebagai berikut: latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat peneliti, definisi operasional, dan tinjauan Pustaka.

BAB II: Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori penelitian yang

terdiri atas: definisi Belajar, definisi kesulitan belajar dan pembelajaran bahasa

Arab.

BAB III: Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang

terdiri atas: metode penelitian, tempat atau lokasi penelitian, jenis penelitian,

pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data

dan sistematika penulisan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis
Letak geografis MTS Al-Khairaat Ternate, Kecamatan Ternate Tengah,

Alamat Jl, Kakatua, No,155 Kompleks Ponpes Al-Khairaat Kalumpang Kab, Kota

Ternate, No Telepon 0921-3126219.

2. Sejarah Singkat
Mts Alkhairaat didirikan pada Tahun 1966, Dan menjadi sekolah tertua di

lingkungan pondok pesantren Al-Khairaat Kalumpang. Terdapat 28 tenaga

pengajar dan 1 Tenaga adminstrasi dan guru yang mengajar di Tsanawiyah, 18

guru PNS dan 10 guru Honor.

Jumlah murid di Tsanawiyah pada tahun 2016/2017 sebanyak 216 siswa,

Tahun pelajaran 2017/ 2018 sebanyak 205 siswa, Tahun pelajaran 2018/2019

sebanyak 230 siswa dan pada tahun pelajaran 2019/2020 sebanyak 274 siswa.

Sejak empat tahun terlihat terjadi peningkatan jumlah siswa.

3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang ada di MTs Al-Khairaat Ternate terdiri dari dua

bagian, yakni guru dan pegawai Tata Usaha (TU), adapun struktur organisasi guru

sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah : Sidik Hamidun Limatahu, S.Ag

2. Wakasek Bidang Kurikulum : Cristy Tameti, S.Pd


3. Wakasek Bidang Kesiswaan : Asih puji Astuti,S.Pd

4. Wakasek Bidang Sarpras : Nurhasnah, S.Pd

5. Wakasek Bidang Humas : Emi S. Gamtohe, S.Pd

6. Dewan Guru

7. Siswa

4. Visi dan Misi MTs- Al-Khairaat Kalumpang Ternate

a. Visi
Terwujudnya MTs Al-Khairaat Ternate sebagai lembaga pendidikan yang

maju, dinamis dan bernuansa relegius yang mampu menghasilkan siswa/I yang

berakhlak mulia dan berkarakter serta memiliki imtak dan iptek untuk mengukir

prestasi.

b. Misi

1. Mengembangkan dan meningktakan proses pembelajaran secara efektif dan

efesien dengan tetap mengacu pada nilai keislaman dan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi siswa dan siswa untuk berprestasi,

baik dibidang akademik maupun non akademik.

3. Pembinaan dan penyiapan siswa yang bertakwa dan memiliki ilmu

keterampilan yang memadai baik kualitas maupun kuantitas untuk

memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


4. Peningkatan kemampuan dan professional guru serta pemenuham

kebutuhan sarana untuk kelancaran proses belajar mengajar sesuai

kemampuan dana yang ada

5. Peningkatan kerjasama dengan orang tua siswa, wali murid, komite

madrasah, maupun instansi atau lembaga terkait lainnya dalam rangka

pengembangan madrasag.

6. Peningkatan dan pelaksanaan manajmen tertib adminstrasi madrasah yang

lebih baik guna kelancaran penyelenggaraan pendidikan.

5. Kurikulum
Kurikulum MTs Al-Khairaat Ternate mengacu pada kurikulum K13 dinas

pendidikan

6. Guru dan Karyawan


Dalam suatu lembaga pendidikan peranan guru dan karayawan sangat

signifikan dan mutlak dengan tujuan untuk menunjang terlaksannya proses

pendidikan dan pembelajaran, serta admisntrasi yang terdapat dalam lembaga

pendidikan tersebut. 30Para guru sebagian mengajar satu mata pelajaran dan tidak

sedikit yang mengajar lebih dari satu mata pelajaran serta merangkap sebagai

wali kelas yang bertanggung jawab terhadap anak perwaliannya.

7. Siswa
30
Observasi data tata usaha MTs Al-Khairaat Ternate 20 januari 2022
Peserta didik MTs Al-Khairaat Ternate adalah mereka yang dinyatakan masuk

dan diterima ketika penerimaan peserta didik baru dan dinaytakan lulus dari MTs

Al-khairaat Ternate.

8. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana merupakan fasilitas pendukung untuk menunjang

jalannya proses pembeajaran agar bias berjalan efektif dan kondusif. Pengadaan

sarana dan prasarana ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas siswa.

Sarana dan prasarana merupakan element terpenting untuk mencapai tujuan

pendidikan. Suatu lembaga pendidikan tidak akan sempurna dan maju apabila

fasilitas yang dimiliki tidak memadai. Untuk itu, guna tercapainya tujuan

pendidikan yang dikehendaki, maka MTs Al-Khairaat Ternate berusaha

memenuhi dan melengkapi.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Hari kamis tanggal 20 januari 2022 untuk pertama kali peneliti berkunjung

kembali setelah meneyelesaiakn tugasnya PPL di MTs Al-khairaat Ternate yang

mana PPL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil oleh setiap

mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, Sampainya disekolah sekitar jam 09.00

peneliti langsung bertemu dengan ibu vira selaku guru Bahasa Arab kemudian

peneliti diarahkan kembali untuk memasukan surat penelitian ke TU agar segera

diurus, setelah itu penulis diarahkan kembali untuk bertemu dengan kepala

sekolah kemudian penulis mengutarakan maksud kedatangan yaitu untuk

menerima izin melakukan penelitian di MTs Al-Khairaat Ternate sebagai tugas


akhir, penulispun disambut baik dengan baik dengan kepala sekolah dan akhirnya

penulis diizinkan untuk melakukan penelitian di MTs Al-Khairaat Ternate.

Berikut peneliti melakukan observasi ke dua pada tanggal 24 januari 2021

yang terdapat di MTs Al-Khairaat Ternate, sangat terlihat jelas sekali siswa

terlihat tenang dan kondusif di dalam kelas, guru duduk dan membuka

pembelajaran dengan menayankan kabar, siswa menjawab dengan serentak,

kemudian guru memberikan materi yang sudah disiapakn.

Kemudian peneliti kembali lagi ke sekolah pada tanggal 27 januari 2022 untuk

melakukan wawancara dengan guru Bahasa Arab MTs Al-Khairaat Ternate,

sesampainya disekolah peneliti langsung menemui ibu Savira Albaar S.Pd selaku

guru Bahasa Arab kemudian kami melakukan wawancara pada hari itu juga di

dalam kelas yang berlangsung kurang lebih stengah jam.

Selanjutnya pada tanggal 31 januari 2022 peneliti kembali ke sekolah lagi

guna melanjutkan wawancara kepada beberapa siswa khusunya kelas VII-1 MTs

Al-Khairaat Ternate. Peneliti pun melakukan wawancara ke beberapa siswa

tepatnya di dalam kelas pada saat jam pelajaran Bahasa Arab diterapkan dan

berlangsung sekitar satu jam.

1. Faktor Internal Penyebab Kesulitan Belajar Bahasa Arab

a. Kognitif ( Ranah Cipta )


Menurut informan yang bernama Dinda Lestari kelas VII-1 ‘’sebab sulitnya

belajar Bahasa Arab itu karena artinya susah sama bahasanya sulit di ungkapkan
dan untuk cara mengatasinya dengan bertanaya di guru Bahasa Arab dan teman-

teman yang paham’’31

Menurut infroman yang bernama Muhammad Rendra kelas VII-1 penyebab

‘’kesulitan belajar disebabkan karna bahasanya yang sulit saya tidak ada dasar

juga jadi tidak mengerti sama sekali dan untuk mengetasinya dengan cara

menanya, dan mengulangi materi tersebut ‘’32

Menurut informan yang bernama Ainun Mardia Wally kelas VII-1 ‘’

peneybab kesulitan belajar Bahasa Arab membedakan mana laki-laki dan mana

perempuan dan snagat sulit untuk di ungkapakan karan beblum paham dan cara

mengatasinya dengan membuka buku, kamus, dan bertanya di guru amupun

teman’’33

Menurut infroman yang bernama Mirlanita kelas VII-1’’penyebab kesuliatan

belajar Bahasa Arab karna bacaanya susah terus lupa kosa kata sama artinya juga

sangat susah dan untuk mengatasi hal tersebut dengan mengulangi bacaan

berulang ulang kali dan melihat kamus’’34

Menurut informan yang bernama Muhmaad Fahri Albaar kelas VII-1’’

penyebab sulitnya belajar Bahasa Arab karna terlalu rumit terus susah dalam

berkomunikasi apalagi tidak pernah belajar sebelumnya dan untuk mengatasi hal

itu saya lebih banyak bertanya di guru dan di teman-teman yang lebih paham’’35

31
Dinda Lestari, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
32
Muhammad Rendra, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 Januari 2022
33
Ainun Mardia wally, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
34
Mirlanita, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
35
Muhammad Fahri. Kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
Tabel. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Aspek Kognitif
N Aspek Nama siswa
o
Dinda Rendra Ainun Nita Fahri

1 Latar SD SD SD SD SD
belakang
pendidikan

2 Penguasaan Bacaannya Tidak Sulit di Bacaanya Terlalu


terjemah & susah, paham ungkapkan sulit, rumit dan
Kelancaran tidak tau tidak tidak tau susah di
Bahasa artinya paham artinya artikan
Arab

3 cara Bertanya Bertanya Bertanya Membuka Bertanya


mengatasi di guru dan guru buku dan dan
kesulitan dan teman membuka kamus membuka
belajar kamus kemnbali
dan buku buku

Menurut hasil wawancara bebrapa siswa mengenai aspek kognitif ( ranah

cipta ) dalam belajar Bahasa Arab maka dapat disimuplkan bahwa sebagian besar

siswa dari mereka memiliki latar belakang pendidikan lulusan dari SD yang

artinya masih asing terhadap Bahasa Arab sebelumnya, hal ini menunjukan bahwa

minat dan bakat sama sekali untuk mempelajari Bahasa Arab lebih dalam. Seperti

yang disampaikan oleh ibu Savira Albaar S.Pd

‘’kalau disini memang masih banyak yang lulusan dari SD negeri makanya

minat Bahasa Arabnya sudah terlihat jelas karene mereka sebelumnya belum

pernah belajar dan tidak tau tentang Bahasa Arab’’36

36
Savira Albaar, S.Pd, di dalam kelas, pada Tanggal 27 januari 2022.
Selanjutnya untuk penguasaan terjemah sebagian besar bahkan semuanya

mereka mengeluhkan tidak taunya arti dari kosa kata Bahasa Arab yang diajarkan

kemudian tentang kelancaran membaca bacaan Bahasa Arab sebagian besar

mereka merasa kesulitan membaca karena tidak biasa.

b. Afektif ( Ranah Rasa )

Menurut informan yang bernama Dinda lestari kelas VII-1 ‘’ ketertarikan

belajar Bahasa Arab tidak terlalu tertarik hehehe, untuk motivasi sih ada tapi

untuk diterapkan agak susah. ’’37

Menurut informan yang bernama Muhaammad Rendra kelas VII-1 ‘’

ketertarikan dalam belajar Bahasa arab sebenarnya sangat tertarik karna ada

dorongan dari guru juga cuman karna saya tidak ada dasar jadi saya mearasa agak

sedikit sulit’’38

Menurut informan yang bernama Ainun mardia wally kelas VII-1 ‘’

ketertarikan belajar Bahasa Arab saya sedikit tertarik tapi kalua motivasi belajar

lumayan banyak kalua motivasi itu kan tetap pengenya bisa Bahasa Arab’’39

Menuruf informan yang bernama Mirlanita kelas VII-1 ‘’ketertarikan belajar

Bahasa Arab biasa aja kalua motivasi 80% deh kalua waktu belajar diluar sekolah

paling ya ikut TPA dirumah kadang-kadang’’40

37
Dinda lestari, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
38
Muhamaad Rendra, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
39
Ainun mardia wally, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
40
Mirlanita, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
Menurut informan yang bernama Muhmmad Fahri Albaar kelas VII-1’’

ketertarikan untuk belajar Bahasa Arab saya sangat tertarik cuman motivasi aja

yang sedikit apalagi waktu beljaar di luar sekolah juga jarang paling kalua ada

tugas aja’’41

Menurut hasil wawancara beberapa siswa dalam mengenai aspek afektif

( ranah rasa ) dalam belajar Bahasa Arab maka dapat disimpulkan bahwa sedikit

dari mereka yang memiliki ketertarikan untuk mempelajari Bahasa Arab karena

sebagian dari mereka memiliki motivasi yang rendah dalam belajar Bahasa Arab

ini, kemudian disisi lain mereka jarang ada yang mempunyai wakyu belajar

sendiri.

c. Psikomotorik ( Ranah Karsa )

Menurut informan yang bernama Dinda lestari VII-1 ‘’Gangguan kesehatan tidak

ada dan kalau gangguan alat indra juga tidak ada’’42

Menurut informan yang bernama Muhammad Rendra VII-1 ‘’Gangguan

kesehatan tidak ada, gangguan alat indra juga tidak ‘’43

Menurut informan yang bernama Ainun Mardia wally VII-1 ‘’Gangguan

kesehatan Alhamdulillah tidak ada, gangguan alat indra juga tidak’’44

41
Muhammad Fahri, kelas VII-1, di kelas , pada tanggal 31 januari 2022
42
Dinda Lestari, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
43
Muhammad Rendra, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
44
Ainun Mardia, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
Menurut informan yang bernama Mirlanita VII-1 ‘’ Gangguan kesehatan tidak

ada, gangguan alat indra juga tidak’’45

Menurut informan yang bernama Fahri Albaar VII-1 ‘’Gangguan kesehatan tidak

ada, gangguan alat juga tidak ada’’46

Tabel. Faktor penyebab kesulitan Belajar Aspek psikomotorik

No Aspek Nama siswa

Dinda Rendra Ainun Nita Fahri

1 Ganggaun Tidak Tidak ada Tidak Tidak Tidak

kesehatan ada ada ada ada

2 Gangguan Tidak Tidak ada Tidak Tidak Tidak

Alat indra ada ada ada ada

Menurut hasil wawancara beberapa siswa di atas mengenai aspek

psikomotorik maka dapat disimpulkan bahwa hamper dari mereka tidak ada yang

memiliki gangguan kesehatan ataupun gangguan fungsi alat indra. Hal ini

menunjukan bahwa aspek psikomotorik ini bukan menjadi factor kesulitan belajar

Bahasa Arab siswa.

2. Faktor Eksternal Penyebab Kesulitan Belajar

1. Lingkungan Keluarga atau Rumah


45
Mirlanita, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
46
Fahri Albaar, siswa kelas VII-1, di kelas , pada tanggal 31 januari 2022
Menurut informan yang bernama Dinda Lestari VII-1 ‘’Perhatian orang tua

tentang belajar dirumah yah kadang-kadang ditanyai ada PR atau tidak paling

disuruh kembali belajar dengan membuka materi-materi yang baru saja di pelajari

di sekolah’’47

Menurut infroman yang bernama Muhaamad Rendra VII-1 ‘’Perhatian orang

tua tentang belajar kalau dirumah yah perhatian selalu di tanyai tugas ataupun di

suruh membaca kembali atau mengulang kembali materi yang diberikan , selalu

dimarahin kalau main hp terus kecuali membuka referensi mengenai materi-materi

yang bersangkutan dan yang paling sering membantu tugas di rumah itu ayah ’’48

Menurut informan yang bernama Ainun Mardia Wally VII-1 ‘’ perhatian

orang tua tentang belajar dirumah yah perhatian sering ngecek-ngecek buku

pelajaran, terus sering bantuiin juga kalau ada yang tidak paham’’49

Menurut informan yang bernama Mirlanita VII-1 ‘’ Perhatian orang tua

tentang belajar biasanya suka nemanin pas lagi belajar, suka bnatu juga, sering

bnatu sih ibu tapi kalau masalah pengulangan materi itu kadang-kadang aja’’50

Menurut infroman yang bernama Fahri Albaar VII-1 ‘’perhatian orang tua

paling suru belajar aja tapi untuk ajarin tidak pernah paling saya sendiri yang

belajar dan mengulangi materi yang guru berikan’’51

Tabel. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar di Lingkungan Keluarga


No Aspek Nama siswa
47
Dinda Lestari, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
48
Muhammad Rendra, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
49
Ainun Mardia Wally, siswa kelas VII-1, di kelas, Pada tanggal 31 januari 2022
50
Mirlanita, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 21 januari 2022
51
Fahri Albaar, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 21 januari 2022
Dinda Rendra Ainun Nita Fahri

1 Sikap orang Perhatian perhatian Perhatian perhatian Perhatian


tua terhadap
cara belajar
anak

2 Orang yang Ibu Ayah Ibu Ibu Ibu


membantu
menyelesaikan
tugas Bahasa
Arab di rumah

3 Pengulangan Jarang Jarang Jarang jarang Jarang


materi Bahasa
Arab

Menurut hasil wawancara beberapa siswa di atas maka dapat disimpulkan

bahwasanya faktor keluarga yakni dalam hal ini adalah perhatian orang tua

terhadap belajar anak dirumah cukup beragam. Ada orang tua yang cenderung

cuek dan tidak memperhatikan proses belajar anaknya, ada juga yang sering

mengingatkan anaknya untuk belajar. Kemudian sebagian siswa ketika

mengerjakan tugas dirumah khusunya Bahasa Arab ada yang meminta tolong

bantuan dari ibunya mau ayah, ada juga yang mandiri mencari sendiri dengan

kamus maupun dengan bantuan hp. Terlihat jelas pemaparan di atas bahwa

sebagian besar siswa jarang melakukan pengulangan materi Bahasa Arab yang

diajarkan.

2. Lingkungan Sekolah
Menurut informan yang bernama Dinda Lestari VII-1 ‘’ Materi yang

disampaikan lumayan mudah dipahami sering mengunakan metode Tanya jawab

dan kalau media sering dipakai yaitu media buku cetak dan kamus juga dan

banyak latihan percakapan juga di dalam dialog untuk fasilitas cukup mendukung

sih’’52

Menurut informan yang bernama Muhammad Rendra VII-1 ‘’ Gurunya

baik kalau materi yang disampaikan lumayan jelas lah, kalau metode Tanya jawab

yang sering digunakan di suruh hafalin kosa kata di suru latihan berbicara di

depan kelas kalau ada materi Al-Hiwar ( Percakapan ) dan untuk media paling

buku aja sama kalau tidak tau artinya paling disuruh liat kamus, kemudian kalau

fasilitas sekolah cukup mendukung lah’’53

Menurut infroman yang bernama Ainun Mardia Wally VII-1‘’ kalau sikap guru

baik terus cara mengajarnya lumayan sih paling kita disuruh hafal kosa kata terus

latihan –latihan berbicara menggunakan Bahasa Arab, kalau untuk media yang

dipakai buku dan kamus, untuk fasilitas cukup mendukung’’54

Menurut informan yang bernama Mirlanita VII-1‘’Guru baik suka kasih

motivasi kalauuntuk materinya kadang paham kadang juga tidak tergantung

materinya juga kalau untuk metode ibu jelaskan saja, kemudian kalau fasilitas

sekolah yah lumayan lah’’55

52
Dinda Lestari, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
53
Muhammad Rendra, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
54
Ainun Mardia Wally, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal31 januari 2022
55
Mirlanita, siswa kelas VII-1, di kelas, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
Menurut infroman yang bernama Fahri Albaar VII-1‘’ Gurunya sangat

baik, untuk metode mengajarnya mengunkan tanya jawab dan di jelaksan di depan

kelas, untuk media paling buku dan kamus, dan untuk fasilitas cukup

mendukung’’56

Tabel. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar di Lingkungan Sekolah

No Aspek Nama siswa

Dinda Rendra Ainun Nita Fahri

Metode Tanya Tanya Tanya jawab Tanya jawab Tanya jawab


guru dalam jawab jawab
mengajar

Media yang Buku Buku Buku Buku Buku


digunakan

3 Fasilitas di Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup

sekolah mendukun mendukung mendukung mendukung mendukung

Lingkungan sekolah maka dapat disimpulkan bahwa metode guru yang

digunakan kebanyakan adalah metode Tanya jawab saja hal ini sesuai dengan

pernyataan Ibu Savira Albaar S.Pd selaku guru Bahasa Arab di MTs Al-Khairaat

Ternate yang mengatakan :

Untuk metode pawa awalnya saya menggunkaan metode ceramah cuman

setelah proses pembelajaran saya melihat anak anak merasa bosan jadi disini saya

56
Fahri Albaa, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
lebih banyak menggunakan metdoe Tanya jawab sehingga melibatkan seluruh

siswa untuk lebih berani berbicara dan menimbulkan inerkasi ataupun komunikasi

yang baik sehingga saya bisa mengatahui pemahaman mereka sampai dimana,

kemudian untuk media yang digunkan adalah kebanyakan dengan buku saja.

3. Lingkungan Masyarakat

Menurut informan yang bernama Dinda Lestari VII-1 ‘’ Biasanya kalau

saya tidak paham teman kadang membantu saya kalau dia bisa juga kemudian

kalau aktivitas di masyarakat paling saya belajar mengaji dirumah aja tidak di

TPA’’57

Menurut infroman yang bernama Muhaamad Rendra VII-1 ‘’ Kalau saya

biasanya di rumah ayah saya yang sering ajar kalau saya tidak paham kalau untuk

ikut TPA jarang- jarang ‘’58

Menurut Informan yang bernama Ainun Mardia wally VII-1 ‘’ Kalau

dirumah disuruh mengaji kalau ada teman biasa suka membantu buat jelaskan dan

buat tugas juga’’59

Menurut infroman yang bernama Mirlanita VII-1 ‘’ paling kalau teman

yang paham aja kalau tidak paham Tanya sama yang lebih paham’’60

57
Dinda Lestrai, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
58
Muhaammad Rendra, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
59
Aiunun Mardia Wally, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januari 2022
60
Mirlanita, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 janurai 2022
Menurut infroman yang bernama Fahri Albaar VII-1 ‘’ Aktivitas dirumah paling

ikut TPA kalau dirumah paling belajar aja kalau teman biasa membantu juga

kalau mereka paham jadi sama – sama belajar juga’’61

Tabel. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar di LIngkungan Masyarakat

No Aspek Nama siswa

Dinda Rendra Ainun Nita Fahri

1 Teman sabaya
membantu
mengembangk Membantu Membant Membant Membant Membant
an Bahasa
Arab atau tidak u u u u

2 Aktivitas di Ikut
masyarakat
Tidak TPA Tidak Tidak Ikut TPA

Menurut hasil wawancara beberapa siswa dapat mengenai lingkungan

masyarakat maka dapat disimpulkan bahwa teman sebaya mampu membantu

mengembangkan bahasa Arab dirumah meskipun ada yang tidak bisa membantu

disamping itu aktivitas dirumah seperti ikut kegiatan TPA sebagian dari mereka

tidak mengikuti, hal itu sangat disayangkan karena itu merupakan salah satu factor

pendukung yang sangat penting untuk menunjang mereka untuk belajar Bahasa

Arab.

61
Fahri Albaar, siswa kelas VII-1, di kelas, pada tanggal 31 januaru 2022
C. Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan data dari hasil observasi dan wawancara yang peniliti sajikan di

atas maka peneliti membagi factor kesulitan belajar Bahasa Arab siswa kelas VII-

1 di MTs Al-Khairaat Ternate menjadi dua bagian, yang pertama, factor internal

yang mencangkup tiga aspek penting yaitu aspek kognitif ( ranah cipta ), aspek

afektif ( ranah karsa ) dan aspek psikomotorik ( ranah karsa ); kemudian yang

kedua yaitu faktor eksternal yang mencangkup tiga bagian penting juga yaitu

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Selain

faktor penyebab kesulitan belajar, disini penulis juga akan memaparkan

bagaimana cara siswa mengatasi kesulitan belajarnya.

1. Faktor ( internal ) penyebab kesulitan belajar Bahasa Arab siswa kelas VII-1

MTs Al-khairaat Ternate.

Berdasrakan hasil pembahasan sebelumnya, faktor internal penyebab kesulitan

belajar siswa dapat ditemukan di aspek kognitif dan aspek afektif, di aspek

kognitif ada riwayat pendidikan sebelumnya yang lebih banyak berasal dari sd

yang otomatis tingkat pengetahuan tentang Bahasa arabnya sedikit kemudian

susahnya membaca dan memahami arti dari bacaan Bahasa Arab, sedangkan di

aspek afektif adalah rendahnya minat dan motivasi siswa untuk mendalami

Bahasa Arab, bagaimana mungkin akan mudah belajar jika minat dan motivasi

belajar saja tidak ditumbuhkan, disamping itu konsentrasi siswa juga rendah, hal

ini menyebabkan sulitnya siswa untuk mampu mempelajari Bahasa Arab.


2. Faktor ( Eksternal ) penyebab kesulitan belajar Bahasa Arab siswa kelas VII-1

MTs Al-Khairaat Ternate.

Berdarskan hasil pembahasan sebelumnya, faktor eksternal penyebab kesultan

belajar siswa dapat ditemukan di lingkungan keluarag yang terdiri dari sikap dan

dorongan untuk belajar, disamping itu faktor lainnya adalah karena siswa jarang

mengulangi pelajar Bahasa Arab sebelumnya.

Kemudian Aspek di lingkungan sekolah yang terdiri dari sikap guru, metode,

media yang digunakan peneliti menemukan bahwa monotonnya metode yang

digunakan oleh gutu menjadi salah satu faktor kesulitan belajar siswa, selain itu

dari segi fasilitas disekolah siswa merasa kurang mendukung karena ketidak

adanya media pembelajarn seperti Lab Bahasa yang disediakan di sekolah.

Kemudian aspek lingkungan masyarakat yang terdiri dari peran teman sebaya

dalam pengemabangan Bahasa Arab dan aktivitas bermasyarakat, penulis

menemukan bahwa teman sebaya siswa memabantu dan mengembangkan tapi

tidak semuanya begitupun aktivitas dimasyarakat mereka ada yang mengikuti

kegiatan TPA dirumah tapi ada yang tidak sama sekali.

D. Implikasi Penelitian

Setelah melakukan penelitian ini, ditemukan ragam masalah yang

membuat penulis berinisiatif memberikan solusi atas masalah

tersebut melalui implikasi penelitian, sebagai berikut:


1. Melalui penelitian ini, peneliti berharap adanya perhatian dari

pendidik (guru) untuk memperhatikan kompetensi mengajar

kaitannya dengan mata pelajaran bahasa Arab. Kompetensi

tersebut meliputi metode, media dan model yang digunakan

dalam proses pembelajaran. Hal tersebut bertujan untuk

meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa

Arab.

2. Setelah menemukan masalah dalam penelitian ini, diharapkan

kepada orang tua untuk turut meningkatkan minat belajar siswa

melalui penguatan Pendidikan di lingkungan keluarga

(informal). Salah satu caranya adalah dengan mendampingi

siswa ketika mengerjakan tugas sekolah di rumah sekaligus

memberikan motivasi betapa pentingnya belajar bahasa Arab

sebagai penguatan agama sang anak.

3. Selain peran guru dan siswa, pihak sekolah/madrasah melalui

kebijakannya dapat membijaki masalah terkait pembelajaran

bahasa Arab. Cara terbaik pihak sekolah membijakinya adalah

dengan memfasilitasi paraguru bahasa Arab

dalammeningkatkan kualitas mengajarnya melalui pelatihan

atau seminar.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berangkat dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan tentang analisis

kesulitan belajar Bahasa Arab di MTs Al-khairaat Ternate dapat ditarik

kesimpulan bahwa yang menjadi faktor siswa kesulitan belajar diantaranya yang

pertama kurangnya minat dan motivasi dari dalam diri siswa untuk mempelajari

Bahasa Arab, kedua yaitu sulitnya siswa membaca dan memahami arti dari setiap

kosa kata dan juga sulit untuk berbicara karna jarang di dengar, ketiga adalah

perhatian orang tua terhadap siswa tentang kesadaran dan dorongan belajar

disekolah, keempat adalah metode penyampaian guru yang terlalu monoton yaitu

hanya mengunakan metode Tanya jawab dan media penggunaan media belajrnya

hanya menggunakan buku saja sehingga siswa merasa tidak tertarik untuk belajar

Bahasa Arab lebih dalam.

B. Saran

Berdasrkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan

beberapa saran yang dirasa perlu dilakukan, yaitu:


1. Guru memebrikan motivasi terhadap siswa dan orang tua siswa tentang

kesadaran pentingnya mempelajari dan memahami Bahasa Arab sebagai

muslim.

2. Guru harus lebih aktif dan inovatif dalam menggunakan metode dan media

pembelajaran agar siswa tertarik untuk mempelajarinya

3. Madrasah perlu menyediakan Lab Bahasa untuk menunjang praktik

mendengarkan atau pengucapan Bahasa Arab.


DAFTAR PUSTAKA

Aburrahman,Mulyono. Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2012.

Al-Fauzan,Abdurrahman,dkk. Pembelajaran Menulis Bahasa Arab dalam


Perspektif Komunikatif. Jakarta:2013..

Arikunto,Suharsimi.Manajmen Penelitian,Jakarta:PT Rineka Cipta. 1995.

Dalyono,M. Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT Rineka Cipta. 2005.

Dimyati & Mudjino. Belajar dan Pembelajaran,Jakarta:Rineka Cipta. 2009.

Fuadi,Ahmad.Metedologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat. 2004.

Hermawan,Acep. Metedologi Pembelajaran Bahasa Arab,Bandung:Remaja


Rosdakarya. 2011.

Hamalik,Oemar.Kurikulum dan pembelajaran,Jakarta: Bumi Aksara. 1995.


Izzan,Ahmad. Metedologi Bahasa Arab. Bandung: Humanaira. 2009.

Jamaris Martini, Kesulitan Belajar bagi anak usia dini dan usia sekolah. Bogor:
Ghalia Indonesia,2014.
Muradi,Ahmad. Tujuan Pembelajaran Bahasa Asing ( Arab ) di Indonesia.
Jakarta: Media Group. 2016.

Moleong,Lexy J.Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosda Karya.


2002.

Margono,S.Metedologi Penelitian Pendidikan,Jakarta:Rineka. 2007.

Pranowo. Analisis Pengajaran Bahasa ,Yogyakarta: Gajah Mada University


Press. 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaif,Kualitatif dan R&D,Bandung: CV
Alvabeta. 2014

Sanjaya,Wina.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Perdana Media


Group. 2013.

Silalahi, Gabriel Amin. Metode Penelitian dan Study Kasus . Sidoarjo:CV Citra
Media. 2003.

Sayuti, Husein. Pengantar Metedologi. Jakarta: CV Fajar. 1898.


Zulhanan,Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif,Jakarta: PT Raja
Gramedia Persada. 2015.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

PEDOMAN OBSERVASI
Lembar Observasi untuk pendidik / informan Ahli dibidang studi bahasa Arab

Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Arab Skala Pemerolehan

No Data
MTS Al Khairaat Ternate
5 4 3 2 1
Pendidik membuka pelajaran dengan 
1. memberikan motivasi kepada peserta didik

Pendidik memberikan penguatan terhadap 


2. pembelajaran pada pertemuan sebelumya

Pendidik menyampaikan materi dengan bahasa 


3. yang jelas

Pendidik memahami karakter peserta didiknya 


4.

Pendidik mengetahui kesulitsan belajar peserta 


5. didiknya

Pendidik memberikan stimulus terhadap peserta 


6. didik

Pendidik memberikan apresiasi kepada peserta 


didik yang mampu memberikan respon dalam
7.
kegiatan belajar
Pendidik mampu menghidupkan suasana

8. belajar dalam kelas yang hening

Pendidik mendesain dan mengelola ruang kelas



9. dengan inovatif dan kreatif

Pendidik menggunakan metode, teknik, dan 


pendekatan mengajar yang sesuai dengan materi
10.
yang disampaikan
Pendidik menyediakan dan memanfaatkan alat

bantu atau media pembelajaran dengan baik
11.
dalam proses pembelajaran
Pendidik sebagai satu-satunya sumber

12. pengetahuan dalam pembelajaran bahasa Arab

Pendidik melakukan Evaluasi disetiap akhir 


13. pembelajaran

Pendidik menutup pembelajaran dengan 


meberikan tugas kepada peserta didik dan
14.
memeriksanya pada pertemuan selanjutnya.
Pendidik menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan
15. memerintahkan peserta didik untuk mempelajari
materi tersebut di rumah.
Peserta didik mampu menggunakan 
16. bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi

Peserta didik mampu menyimpulkan materi



17. pada ahir Pertemuan

Keterangan Skala:

5 = Selalu 4 = Sering 1 = Tidak Pernah


3 = Kadang-kadang 2 = Jarang
HASIL WAWANCARA DAN INTERVIEW

Infroman : Savira Albar S.Pd


Jabatan : Guru Bahasa Arab
Topik Pembahasan : Analisis kesulitan belajar Bahasa Arab siswa MTs Al-
khairaat Ternate
Waktu : 09:00 – 09:30
Tempat : Ruangan kelas

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana bapak/ibu Pada biasanya mencoba membangun


dalam memulai komunikasi dengan siswa karna pelajaran
proses pembelajaran Bahasa Arab berarti mengunakan Bahasa Arab
Bahasa Arab? deng membiasakan dengan tanya salam kabar
dan lain-lain.
2. Apakah bapak/ibu Iya pastinya karna motivasi sangat perlu karna
memebrikan motivasi Bahasa Arab mereka mengangap susah jadi
belajar kepada kasih dengan memberikan mereka pengatahuan
peserta didik di awal bahwa Bahasa Arab itu Bahasa asing sama
dan diakhir seperti Bahasa lainnya jadi jangan anggap susah
pertemuan? karna Bahasa adalah pintu dunia jadi kalau kita
menguasai Bahasa bisa kemana aja. Dan juga
mayoritas kita sebagai orang islam jadi harus
tau juga tentang Bahasa Arab.

3. Apakah bapak/ibu Yah kadang-kadang karna disekolah Bahasa


berkomunikasi Arab bukan Bahasa baku atau hari-hari
dengan siswa disekolah kecuali di pasantren tapi guru-guru
mengunakan Bahasa berusaha semampu mungkin untuk bisa
Arab di dalam / luar berkomunikasi.
kelas?
4. Bagaimana system System peniliaan yang pastinya harus
peniliaan bapak,ibu professional siswa yang memang betul-betul
dengan peserta didik mau belajar akan mendapat nilai yang lebih baik
yang memiliki
antusias belajar
Bahasa arab yang
baik dan tidak baik?

5. Apakah ada fasilitas Untuk sekarang tidaak ada karna keterbatasan


khusus yang ruangan juga, yah paling dari guru aja yang
disediakan sekolah berusaha, untuk kurikulum menggunakan k13.
dalam mempelajari
Bahasa Arab, dana pa
kurikulum yang
diterpakan ?

6. Kesulitan apa yang Untuk kesulitannya karna masih dasar sekali


bapak.ibu sering masih harus mengolah kosakoata dulu dan lebih
dapatkan terkait banyak latihan membaca dengan benar.
dengan keterampilan
berbicara dalam
Bahasa Arab?

7. Bagaimana Kemampuannya untuk sehari-hari paling


kemampuan peserta kalimat sapa selamat pagi yah kalau saya sendiri
didik dalam mau yang simple biar bisa diingat .
mengaplikasikan
pengunaan Bahasa
Arab sebagai alat
komunikasi?

8. Apakah peserta didik Sulit, tapi kalau perbiasaan dalam kelas yang
sulit berbicara sehari-hari bisa tapi kalau pribadi sulit.
mengunakan Bahasa
Arab?
9. Bagaimana Untuk metode lebih banyak menggunakan
metode/teknik yang Tanya jawab biar bisa melibatkan semua siswa
bapak.ibu lakukan
dalam mengajar
khusunya
keterampilan
berbicara?

10. Bagaimana minat Alhamdulillah dalam tahun ini ada


peserta didik dalam perkembangan dibandingkan tahun kemarin ,
mempelajari Bahasa intinya mereka semua harus dilibatkan dan
Arab ? harus membuat suasana kelas menjadi aktif.
HASIL WAWANCARA DAN INTERVIEW

Infroman : Dinda Lestari


Kelas : Siswa kelas VII-1
Topik Pembahasan : Analisis kesulitan belajar Bahasa Arab siswa MTs Al-
khairaat Ternate
Waktu : 09:30 – 09:40
Tempat : Ruangan Kelas

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pernah belajar Pernah, belajar dirumah


Bahasa Arab sebelumnya ?

2. Menurut saudara apakah Tidak memiliki, kurang yakin aja


memiliki bakat/kemampuan
dalam bahasa Arab?

3. Dulu lulusan dari SD/MI? SD

4. Seberapa tertarik dengan Asik aja


pelajaran Bahasa Arab?

5. Seberapa besar motivasi Semnagat aja


saudara untuk belajar Bahasa
Arab?

6. Apakah saudara memiliki Tidak dua-duanya kak


gangguan kesehatan dan
fungsi alat indra ?
7. Faktor apa saja yang Sulit dalam mengungkapkan kalau
membuat tidak paham belajar pakai Bahasa Arab dan artinya
Bahasa Arab?

8. Bagaimana cara mengatasi Caranya dengan bertanya teman dan


Masalah kesulitan belajar guru
bahasa Arab?

9. Media apa yang sering Buku dan hp


digunakan dalam belajar
bahasa Arab?
10. Bagaimana materi pelajaran Kurang jelas
yang disampaiakan oleh
guru?

11. Siapa yang sering membantu Ibu dan teman , tidak sama sekali
Tugas dirumah ?
Apakah kegiatan dirumah
menganggu kegiatan belajar ?
12. Bagaimana fasilitas disekolah Cukup mendukung
apakah mendukung kegiatan
belajar ?

13. apakah saudara meluangkan Kadang –kadang


waktu untuk belajar bahasa
Arab di luar mata pelajaran di
sekolah?
HASIL WAWANCARA DAN INTERVIEW

Infroman : Muhammad Rendra


Kelas : Siswa kelas VII-1
Topik Pembahasan : Analisis kesulitan belajar Bahasa Arab siswa MTs Al-
khairaat Ternate
Waktu : 09:40 – 09:50
Tempat : Ruangan Kelas

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pernah belajar Pernah/ ikut TPA


Bahasa Arab sebelumnya ?

2. Menurut saudara apakah Tidak memiliki


memiliki bakat/kemampuan
dalam bahasa Arab?

3. Dulu lulusan dari SD/MI? SD

4. Seberapa tertarik dengan Biar bisa pelajari salah satu bahasa


pelajaran Bahasa Arab? Asing aja

5. Seberapa besar motivasi Sangat semangat belajar


saudara untuk belajar Bahasa
Arab?

6. Apakah saudara memiliki Tidak dua-duanya kak


gangguan kesehatan dan
fungsi alat indra ?

7. Faktor apa saja yang Sulit dalam mengungkapkan kalau


membuat tidak paham pakai Bahasa Arab dan artinya karna
belajar Bahasa Arab? tidak ada dasar juga.
8. Bagaimana cara mengatasi Caranya dengan bertanya teman dan
masalah kesulitan belajar guru
bahasa Arab?

9. Media apa yang sering Buku dan hp


digunakan dalam belajar
bahasa Arab?

10. Bagaimana materi pelajaran Kurang jelas tapi kadang kadang say
yang disampaiakan oleh mengerti juga
guru?

11. Siapa yang sering membantu Ayah ,Tidak


Tugas dirumah ?
Apakah kegiatan dirumah
menganggu kegiatan
belajar ?

12. Bagaimana fasilitas Cukup mendukung, sudah lengkap tapi


disekolah apakah lab tidak ada
mendukung kegiatan
belajar ?
13. apakah saudara meluangkan Kadang –kadang
waktu untuk belajar bahasa
Arab di luar mata pelajaran
di sekolah?

HASIL WAWANCARA DAN INTERVIEW


Infroman : Ainun Mardia Wally
Kelas : Siswa kelas VII-1
Topik Pembahasan : Analisis kesulitan belajar Bahasa Arab siswa MTs Al-
khairaat Ternate
Waktu : 09:50– 10:00
Tempat : Ruangan Kelas

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pernah belajar Pernah


Bahasa Arab sebelumnya ?

2. Menurut saudara apakah Tidak , karna tidak paham


memiliki bakat/kemampuan
dalam bahasa Arab?

3. Dulu lulusan dari SD/MI? SD

4. Seberapa tertarik dengan Lumayan suka


pelajaran Bahasa Arab?

5. Seberapa besar motivasi Dorongan sendiri biar tau


saudara untuk belajar Bahasa
Arab?

6. Apakah saudara memiliki Tidak dua-duanya kak


gangguan kesehatan dan
fungsi alat indra ?

7. Faktor apa saja yang Sulit dalam mengungkapkan kalau


membuat tidak paham belajar pakai Bahasa Arab dan sulit
Bahasa Arab? membedakan laki-laki dan perempuan
8. Bagaimana cara mengatasi Caranya dengan bertanya teman dan
Masalah kesulitan belajar guru
bahasa Arab?

9. Media apa yang sering Buku dan hp


digunakan dalam belajar
bahasa Arab?
10. Bagaimana materi pelajaran Kadang jelas kadang tidak jelas
yang disampaiakan oleh
guru?

11. Siapa yang sering membantu Ibu dan teman , tidak sama sekali
Tugas dirumah ?
Apakah kegiatan dirumah
menganggu kegiatan belajar ?
12. Bagaimana fasilitas disekolah Cukup mendukung
apakah mendukung kegiatan
belajar ?

13. apakah saudara meluangkan Kadang –kadang


waktu untuk belajar bahasa
Arab di luar mata pelajaran di
sekolah?

HASIL WAWANCARA DAN INTERVIEW

Infroman : Mirlanita
Kelas : Siswa kelas VII-1
Topik Pembahasan : Analisis kesulitan belajar Bahasa Arab siswa MTs Al-
khairaat Ternate
Waktu : 10:00– 10:10
Tempat : Ruangan Kelas

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pernah belajar Bahasa Pernah


Arab sebelumnya ?

2. Menurut saudara apakah Luamyan


memiliki bakat/kemampuan
dalam bahasa Arab?

3. Dulu lulusan dari SD/MI? SD

4. Seberapa tertarik dengan Lumayan suka


pelajaran Bahasa Arab?

5. Seberapa besar motivasi saudara Semangat sekali


untuk belajar Bahasa Arab?

6. Apakah saudara memiliki Tidak dua-duanya kak


gangguan kesehatan dan fungsi
alat indra ?

7. Faktor apa saja yang membuat Paling dalam berbicara saja sulit
tidak paham belajar Bahasa karna jarang di praktek
Arab?
8. Bagaimana cara mengatasi Caranya dengan bertanya teman dan
Masalah kesulitan belajar guru
bahasa Arab?

9. Media apa yang sering Buku dan hp


digunakan dalam belajar bahasa
Arab?
10. Bagaimana materi pelajaran Kadang jelas kadang tidak jelas
yang disampaiakan oleh guru?

11. Siapa yang sering membantu Ibu dan teman , iyaah karna biasa
Tugas dirumah ? disuruh
Apakah kegiatan dirumah
menganggu kegiatan belajar ?
12. Bagaimana fasilitas Cukup mendukung
disekolah apakah mendukung
kegiatan belajar ?

13. Apakah saudara meluangkan Kadang –kadang .


waktu belajar bahasa Arab di
luar mata pelajaran ?

HASIL WAWANCARA DAN INTERVIEW

Infroman : Fahri Albaar


Kelas : Siswa kelas VII-1
Topik Pembahasan : Analisis kesulitan belajar Bahasa Arab siswa MTs Al-
khairaat Ternate
Waktu : 10:10– 10:20
Tempat : Ruangan Kelas

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pernah belajar Bahasa Pernah/ ikut TPA


Arab sebelumnya ?

2. Menurut saudara apakah Sedikit saja


memiliki bakat/kemampuan
dalam bahasa Arab?

3. Dulu lulusan dari SD/MI? SD

4. Seberapa tertarik dengan Tidak terlalu


pelajaran Bahasa Arab?

5. Seberapa besar motivasi Semangat sekali


saudara untuk belajar Bahasa
Arab?

6. Apakah saudara memiliki Tidak dua-duanya kak


gangguan kesehatan dan
fungsi alat indra ?

7. Faktor apa saja yang membuat Paling dalam berbicara saja sulit karna
tidak paham belajar Bahasa jarang di praktek dan rumit juga
Arab?
8. Bagaimana cara mengatasi Caranya dengan belajar dan bertanya
Masalah kesulitan belajar teman dan guru
bahasa Arab?

9. Media apa yang sering Buku dan hp


digunakan dalam belajar
bahasa Arab?
10. Bagaimana materi pelajaran Kadang jelas kadang tidak jelas
yang disampaiakan oleh guru?

11. Siapa yang sering membantu Ibu, tidak sama sekali


Tugas dirumah ?
Apakah kegiatan dirumah
menganggu kegiatan belajar ?
12. Bagaimana fasilitas disekolah Cukup mendukung
apakah mendukung kegiatan
belajar ?

13. Apakah saudara meluangkan Kadang –kadang .


waktu belajar bahasa Arab di
luar mata pelajaran ?

Dokumentasi dan wawancara bersama Guru bahasa Arab ibu, Savira Albaar S.Pd
Foto : wawancara bersama beberapa siswa MTs Al-Khairaat Ternate

Anda mungkin juga menyukai