Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31
LAMPIRAN
i
DAFTAR TABEL
Halaman
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
mulai tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern. Bisnis
berkembangnya bisnis retail modern di Indonesia. Maka dari itu hal tersebut
menjadi peluang besar bagi para pembisnis khususnya retail modern (Ilyas dan
Hufron, 2016).
banyaknya bisnis retail luar negeri yang memasuki pasar domestik. Masuknya
bisnis retail dari luar negeri yang dikelola secara profesional menuntut bisnis ritel
domestik untuk dikelola secara profesional pula agar mampu bersaing dalam
1
harus bekerja sekeras mungkin untuk menarik konsumen dari pusat
perbelanjaan lain. Oleh karena itu diperlukan strategi jitu untuk merebut hati
pelanggannya.
tersebut serta sumber daya yang dimiliki oleh konsumen, pada akhirnya
bagaimana agar suatu produk dari merek tertentu dapat diterima oleh konsumen
dengan baik, karena setiap konsumen mempunyai cara pandang yang berbeda-
Salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan retailer adalah dengan
menciptakan store atmosphere yang aman dan nyaman agar dapat memberi
kesan menarik kepada konsumen sehingga menimbulkan minat beli yang pada
(Indriastuty et al., 2017). Dengan kata lain, store atmosphere bisa mempengaruhi
2
perasaan atau mood dari para konsumen yang berkunjung ke toko sehingga
toko retail pada tahun 2021 indomaret store mengalami peningkatan 6 toko dari
tahun sebelumnya sebesar 22 toko, sedangkan toko retail alfamidi pada tahun
2021 juga ikut mengalami peningkatan 7 toko dari tahun sebelumnya yaitu 20
toko. Namun untuk hyppermart dan mall yang berada di kota ternate tidak
1 Mall 2 2
3 hyppermart 1 1
Alfa Midi
1 Ternate Selatan 7 11
2 Ternate Utara 6 8
3 Ternate Tengah 7 8
Total 20 27
Indomaret Store
1 Ternate Selatan 9 10
1 Ternate Utara 7 8
1 Ternate Tengah 6 10
Total 22 28
Sumber: dikembangkan oleh peneliti
3
Gambar 1.1
Ternate belum dapat menunjukan bahwa konsumen lebih banyak memilih toko
kebanyakan konsumen lebih tertarik memilih hyppermart dan mall yang berada di
Kota Ternate, salah satu penyebab minat beli konsumen masi tertarik memilih
toko merupakan kombinasi dari karakteristik fisik swalayan seperti arsitektur, tata
4
Menurut Fuad (2009) salah satu strategi pemasaran pada toko adalah
toko yang menarik dan memberikan kesan bagi konsumen. Utami (2006)
sebuah cerita yang menarik bagi pembaca, desain toko yang baik akan menarik
ditawarkan oleh toko tersebut. Suasana toko dapat dibangun melalui sistem
pencahayaan, pengaturan tata letak, dan penataan atau pengaturan produk yang
Atmosfer toko juga dapat dijadikan sebagai salah satu alat pemasaran
untuk dapat menarik konsumen untuk datang, menikmati suasana toko sampai
(Meldarianda dan Lisan, 2010). Atmosfer toko tidak hanya dapat memberikan
memberikan nilai tambah terhadap produk yang dijual. Atmosfer toko juga akan
menentukan citra toko itu sendiri. Karmela dan Junaedi (2009) dalam
akan dapat menjaga dan mendorong citra perusahaan. Citra toko yang baik
atmosfer toko dapat membuat konsumen untuk lebih loyal. Jika konsumen sudah
5
merasa puas berbelanja ditempat tersebut, kemungkinan besar konsumen
merebut pasar yang ada di Kota Ternate. Indomaret, Indomaret, Multi Mart, Jati
Land Mall dan Alfamidi adalah beberapa contoh retailer yang meramaikan pasar
persaingan di Kota Ternate. Banyak retailer yang ikut bermain di pasar menuntut
mereka untuk mempunyai suatu keunggulan kompetitif dan ciri khas yang tidak
menyenangkan bagi konsumen pada saat di dalam toko, karena konsumen yang
lima retail yang tersebar di Kota Ternate diantaranya Indomaret, Hypermart, Multi
Mart, Jati Land Mall dan Alfamidi terkait atmosfer toko menunjukan bahwa
sebagian besar pengunjung lebih memilih indomaret dari pada 4 retail lainya
yakni dari segi, akses masuk pembeli ke dalam toko, memiliki fasilitas parkir
yang luas, pencahayaan di dalam toko mampu meningkatkan daya tarik pembeli,
kondisi ruangan toko bersih, suhu udara membuat saya nyaman, karyawan-
tanda produk diskon memudahkan saya dalam mencari produk yang didiskon
dan jarak antar rak mendukung kelancaran lalu lintas pengunjung. Sehingga dari
6
pernyataan pengunjung tersebut menarik bagi peneliti untuk meneliti pengaruh
Ternate secara resmi dibuka pada akhir Tahun 2020 dan kini Indomaret telah
berkembang. Dilihat dari desain toko, Indomaret Ternate memiliki desain toko
yang cukup menarik bagi para konsumen. Ruangan toko di atur sedemikian rupa
agar konsumen merasa nyaman dalam melakukan pembelian dan toko ini pun
memberikan daya tarik tersendiri serta memiliki lay out toko yang membuat para
konsumen merasa lebih mudah untuk berbelanja dan pada akhirnya akan
atmosfer toko yang didapati adalah fasilitas parkir yang disediakan tidak
melindungi kendaraan yang diparkir ketika turun hujan dan panas. Hal tersebut
pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh Fikri dan Mulazid (2018) dan Jaya dan
pembelian. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik store atmosphere maka
7
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Agung (2012) dan Cristinto dan
keputusan pembelian.
2. Bagi Akademik
8
3. Bagi pihak lain
9
BAB II
KERANGKA TEORITIK
suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
penting karena didalam proses tersebut memuat berbagai langkah yang terjadi
yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kualitas, waktu
10
produk, serta mengkonsumsinya. Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk
dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa
perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai
tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui
merek.
sedikit.
11
keterlibatan konsumen rendah tetapi perbedaan merek yang signifikan.
pembelian adalah:
1. Faklor Budaya
2. Faktor Sosial
faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran status sosial.
3. Faktor Pribadi
keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
4. Faklor Psikoiogis
1. Pengenalan Masalah
yang actual dengan keadaan yang dia inginkan. Kebutuhan tersebut dapat
12
2. Pencarian Informasi
Seseorang yang tergerak oleh simultan akan berusaha untuk mencari lebih
aktif.
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
dalam bentuk konsumen. Melalui suasana toko yang sengaja diciptakan oleh
13
ritel. Ritel berupaya untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan
fashionable.
merupakan unsur lain yang dimiliki toko. Setiap toko mempunyai tata letak fisik
yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk
marketing mix dalam gerai yang berperan penting dalam memikat pembeli,
mereka produk apa yang ingin dimiliki baik untuk keperluan pribadi, maupun
toko juga telah menjadi pusat diskusi baru sebagai sarana untuk menciptakan
Berman dan Evan (2010) dalam Agusta (2013:27) store atmosphere dapat
diartikan bahwa bagi sebuah toko, penting untuk menonjolkan tampilan fisik,
suasana toko berguna untuk membangun citra dan menarik minat pelanggan.
adalah kombinasi karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata ruang, papan
tanda dan pajangan, pewarnaan, pencahayaan, suhu udara, suara dan aroma,
14
dimana semua itu bekerja bersama-sama untuk menciptakan citra perusahaan di
keramahan.
2. Jenis barang dagangan dan kepadatan yaitu jenis barang yang mereka
sesuai dan konsisten dengan tema awal yang ingin diciptakan. Pemilihan
furniture dan peralatan yang ada disesuaikan dengan suasana yang ingin
dicapai. Sebagai contoh outlet biru, sebuah distro kaum muda yang
berkesan trendi dan modern memilih furniture yang bergaya minimalis dan
4. Bunyi suara musik dapat berdampak respon positif maupun negatif dari
lama dan membeli lebih banyak barang, atau malah lebih cepat
meninggalkan toko.
5. Aroma atau bau juga mempunyai dampak positif dan negatif bagi penjulan.
dan umumnya bersuasana hati lebih baik jika ada aroma yang disukai.
15
2.1.2.3. Indikator Store Atmosphere
atmosphere meliputi :
visual merchandising. Display yang baik adalah display yang dapat menarik
toko. Pengelola toko juga harus memanfaatkan ruangan toko yang seefektif
16
dalam penelitian ini dijadikan sebagai dasar pijakan empirik yang nantinya di
keputusan pembelian.
Penelitian yang dilakukan oleh Cristinto dan Hadi (2018) dengan judul
Gramedia Matos Malang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi
keputusan pembelian.
Penelitian yang dilakukan oleh Astutik dkk (2018) dengan judul penelitian
(Studi pada Toko Ritel Mitra 10 Wiyung Surabaya). Alat analisis yang digunakan
Sedangkan harga dan promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Penelitian yang dilakukan oleh Fikri dan Mulazid (2018) dengan judul
penelitian pengaruh brand image, lokasi dan store atmosphere terhadap proses
keputusan pembelian konsumen pada Minimarket Kedai Yatim. Alat analisis yang
brand image, lokasi, dan store atmosphere secara parsial berpengaruh signifikan
Penelitian yang dilakukan oleh Jaya dan Suparna (2018) dengan judul
17
konsumen pada Temday Store Denpasar. Metode analisis yang digunakan
atmosfer toko dan kesesuaian harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pembelian El’s Coffe Bandar Lampung. Alat analisis yang digunakan adalah
pembelian konsumen pada Warkop Radja Gowa. Alat analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa store
Gramedia Manado. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier
18
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
19
5 Pengaruh store Store atmosfer Variabel Independen : 1. Obyek dan metode
atmosphere dan lokasi berpengaruh X1 : Store atmosphere Penelitian
toko terhadap keputusan signifikan terhadap X2 : Lokasi 2. Waktu penelitian
keputusan pembelian
pembelian El’s Coffe 3. Tempat Penelitian
baik secara parsial
Bandar Lampung. Oleh maupun simultan. Variabel dependen : 4. Promosi
Pratama (2018). Y : Keputusan
Pembelian
emosional akan membuat dua perasaan yang dominan, yaitu perasaan senang
dan membangkitkan keinginan, baik yang muncul dari psychological set ataupun
Store atmosphere yang didesain secara tepat dan baik akan dapat
20
suasana ruang yang mencakup bagian depan toko, interior, layout dan interior
display, kesemuanya akan terintegrasi membentuk suatu citra atau image toko
yang diharapkan. Citra toko di mata pengunjung dapat menjadi stimuli untuk
masuk ke dalam toko, yang berlanjut pada proses interaksi hingga pembelian.
Karenanya penting bagi semua pihak terkait untuk dapat memahami dengan baik
obyek toko maupun citra yang dinginkan agar desain yang dihasilkan bukan
hanya sekedar desain yang menarik namun ideal dan dapat menjual (Huda dan
suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang
sesuatu yang bisa muncul dari tindakannya sebelum melakukan perilaku tertentu.
konsumen.
21
Berdasarkan Konsep alur pikir dari masing – masing variabel penelitian di
Keterangan :
Uji Parsial
1.
2.
2.4. Hipotesis
22
BAB III
METODE PENELITIAN
memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan pada
3.2.1. Populasi
generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
3.2.2. Sampel
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling, yaitu teknik
(Sugiyono, 2015:84). Teknik ini digunakan karena jumlah populasi yang tidak
diketahui. Teknik non probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini
23
penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok
primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari
pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner yang terkait dengan variabel yang
akan diteliti.
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap
hipotesis.
24
Model analisis data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model
analisis regresi linier berganda. Alasan menggunakan model ini karena penulis
dengan menggunakan program SPSS 16, sehingga akan diketahui berapa besar
y = a + β 1 x 1+e
Dimana:
Y = Keputusan Pembelian
x 1 = Store Atmosphere
e = Standar eror
25
Uji Deskriptif deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), stdandar deviasi, maksimum dan
mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah
untuk dipahami.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
nilai r hitung yang lebih besardari r standar yaitu 0.3.Bila nilai korelasi dibawah
0.3 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:41). Metode uji
menggunakan fasilitas SPSS, yakni dengan uji statistik cronbach alpha. Suatu
konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0.6.
26
bermanfaat. Dalam uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multkoilinearitas
ataukah tidak. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji
apakah suatu data mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai
nilai signifikannya. Jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan
sebaliknya jika signifikan <0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal (Ghozali,
2011:43).
atau pasti diantara dua atau lebih variabel independen. Adanya multikolinieritas
Batas VIF adalah 0,10 artinnya jika VIF lebih besar dari 10 maka variabel
27
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah terdapat ketidaksamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi
melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED
1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
berikut :
28
secara individual (parsial) maka digunakan uji t. yaitu untuk mengikuti keberartian
H0 : B1 = 0 dan Ha : B1 ≠ 0
1. thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dimaksudkan bahwa
2. thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Hal ini dimaksudkan bahwa
variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebasnya dan tidak
tersebut:
Store atmosphere dapat diartikan bahwa bagi sebuah toko, penting untuk
dan menarik minat pelanggan (Berman dan Evan (2010) dalam Agusta
29
Keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan individu yang secara
Tabel 3.1
No
Variabel Konsep Indikator Skala Kuesioner
1 2 3 5 6
30
Keputusan
pembelian
(Kotler dan Amstrong, Likert 4
2008:181).
Perilaku pasca
pembelian Likert 5
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Rifki Arga, 2013. Pengaruh Store Atmosphere dan Word of Mouth
terhadap Minat Beli Konsumen (Studi pada Konsumen The House of
Raminten Yogyakarta). Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.
Astutik, Ayu Dwi., Pujianto, Agung dan Maduwinarti, Ayun, 2018. Pengaruh Store
Atmosphere, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi pada Toko Ritel Mitra 10 Wiyung Surabaya). Artikel Ilmiah
Administrasi Bisnis.
Fikri, M.Z dan Mulazid, A.S, 2018. Pengaruh Brand Image, Lokasi dan Store
Atmosphere Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Minimarket Kedai Yatim. Jurnal Syarikah. Vol. 4, No 1.
31
Hedrick, Natalie., Harmen Oppewal dan Michael Beverland, 2002. Store
Atmosphere effects on Customer Perceptions of the Retail Sales
Person. Hlm: 96-97.
Ilyas, M. Amin dan Hufron, 2016. Pengaruh Atmosfer Toko, Promosi dan
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Indomaret Tlogomas. E-
Jurnal Riset Manajemen.
Jaya, Handy Surya dan Suparna, Gede, 2018. Pengaruh Atmosfer Toko,
Kesesuaian Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada
Temday Store Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 6.
Kotler, Phillip dan Keller, K. L, 2010. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Bob
Sabran. Jilid 1. 12 ed. Jakarta: Erlangga.
Levy, Michael & Weitz, Barton A, 2007. Retailling Management (4th ed). New
York: McGrawHill/Irwin.
32
Meldarianda, Resti dan Henky Lisan S, 2010. Pengaruh Store Atmosphere
terhadap Minat Beli Konsumen pada Resort Café Atmosphere
Bandung. Jurnal Bisnis dan Ekono. Vol.17, No. 2. Hal 97-108.
Pratama, Riddo Rizkha, 2018. Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Lokasi
Toko Terhadap Keputusan Pembelian El’s Coffe Bandar Lampung.
Skripsi Institut Informatika Dan Bisnis Darmajaya.
Usti, Yessi Mariana dan Fitriani, Lili Karmela, 2018. Pengaruh Store Atmosphere
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Toserba Terbit
Kuningan (Survey pada Konsumen Toserba Terbit Kuningan).
Indonesian Journal Of Strategic Management. Vol. 1, No 1.
33