Anda di halaman 1dari 127

UNIVERSITAS PROF. DR.

MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI
PERAN HUMAS KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN DALAM
MENGELOLA WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI PUBLIK

Diajukan Oleh :

NAMA : NADYA ASRI WULANDARI


NIM : 2012-41-069
KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai


Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta
2017
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT

ABSTRAK

Nama : Nadya Asri Wulandari


NIM : 2012-41-069
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Kosentrasi : Hubungan Masyarakat
Judul Skripsi : Peran Humas Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Dalam
Mengelola website Sebagai Media Informasi Publik
Jumlah Isi : 101 Halaman
Bibliografi : 25 buku + 1 majalah + 1 situs internet
Pembimbing I : Dr. Bambang Winarso, M.Sc
Pembimbing II : Dwi Ajeng Widarini, S.Sos, M.Ikom
Latar belakang penelitian ini didasari oleh kemampuan Humas
Kemenko PMK dalam menjalankan peran dan kegiatan komunikasi yang
efektif bagi publik untuk memberikan data dan informasi secara tepat dan
akurat kepada masyarakat, dengan melakukan pengelolaan pada situs
kemenkopmk.go.id. Kemenko PMK harus terus aktif dalam
melakukanperbaikan dan penambahan informasi. Baik dari segi content
maupun pengembangan aplikasi, sehingga diharapkan ke depannya
masyarakat dapat menjadikan “kemenkopmk.go.id” sebagai sumber yang
terpercaya dalammencari informasi.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran
Humas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Dalam Mengelola Website Sebagai Media Informasi Publik,
Sebagai landasan dari penelitian ini, digunakan teori Effective
Communication Strategies PR. Teori ini menjelaskan bahwa strategi
merupakan cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Teori ini menjelaskan
bahwa kegiatan yangdilakukan oleh Kemenko PMK dalam mengelola
website Kemenko PMK sebagai media informasi publik untuk memenuhi
keinginan atau minat masyarakat terhadap program Kemenko PMK,
dijalankan dengan 4(empat) langkah efektif, yaitu Fact Finding, Planning,
Communications danEvaluation.
Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat Deskriptif dengan
pendekatan penelitian kualitatif serta menggunakan paradigma
konstruktivisme. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui tehnik

i
wawancara dan kepustakaan dari literatur yang ada. Kemudian data yang
dikumpulkan melalui teknik Analisis Data dan dianalisa secara kualitatif.
Berdasarkan temuan penelitian ini,menunjukan bahwa beberapa
upaya mengsosialisasikan program-programkerja dan penerapan kebijakan
Kemenko PMK, diawali oleh sebuah langkah efektif, Fact Finding yang
mencari atau mengumpulkan data atau fakta-faktayang ada di masyarakat,
ternyata masyarakat kurang antusias dan minimnyakesadaran masyarakat
terhadap pentingnya pengetahuan publik terhadap program kerja dan
kebijakan yang ditetapkan oleh Kemenko PMK. Kemudian Tahapan ini
dilakukan sebelum melakukan suatu kegiatan atau tindakan pengelolaan
website. Selanjutnya, adalah tahapan Planning. Kemenko PMK melukakan
beberapa kegiatan perencanaan seperti melakukan pemilihanmedia,
penggunaan media dan promosi. Tahap berikutnya adalah tahap
Communications atau pelaksanaan kegiatan, humas Kemenko PMK
berperan sebagai fasilitator dan mediator antara Kemenko PMK dengan
publik. Tahap Communications adalah pelaksanaan pelayanan informasi
melalui website secara aktif dan terencana berdasarkan data faktual untuk
pencapaian tujuan. Setelah rencana tersebut dikomunikasikan keseluruh
pihak terkait dilakukan kegiatan Evaluation sebagai tahap akhir dalam
proses Humas.Penilaian evaluasi program yang dilakukan humas Kemenko
PMK dalam pengelolaan website ini, berfungsi untuk mengkaji pelaksanaan
suatu rencana. Aktivitas ini merupakan peran humas Kemenko PMK sebagai
fasilitator komunikasi berfungsi sebagai penghubung antara instansi dan
publik.

Kata Kunci: Peran Humas, Website, Informasi Publik

ii
UNIVERSITY PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
DEPARTEMENT COMMUNICATION SCIENCE
CONCENTRATION PUBLIC REALTIONS
ABSTRACT

Name : Nadya Asri Wulandari


NIM : 2012-41-069
Study Program : Communication Science
Kosentrasi : Public Realtions
Thesis Title : Role of the Coordinating Minister for Human
Development and Cultural Affairs In Managing the
Website As the Media of Public Information
Pages : 101 Pages
Bibliography : 25 books + 1 magazine + 1 internet website
Adviser I : Dr. Bambang Winarso, M.Sc
Adviser II : Dwi Ajeng Widarini, S.Sos, M.Ikom

The background of this research based on the ability of the PR of


Kemenko in doing role and effective communication activities for public in
giving data and accurate information to the society. By doing a manage to the
site "kemenkopmk.go.id". Kemenko PMK must keep active in doing repairs
and adding information, both in terms of content and application development
, so hopefully in the future the society can make “kemenkopmk.go.id” as a
trusted source in looking for information.
Therefore, this study aims to determine the role of the Coordinating
Minister for Human Development and Cultural AffairsIn Managing the
Website “kemenkoPMK.go.id” As the Media of Public Information.
As the basis of this research, the theory of Public Relation Effective
Communication Strategies is used. This theory explains that the strategies is
the way to achieve the ending result. What this theory explains is that the
activities carried out by Kemenko PMK in managing the website of Kemenko
PMK as a media for public information to meet the wishes or the public
interest to the Kemenko PMK programs, run with 4 (four) effective steps, they
are: Fact Finding, Planning, Communications and Evaluation.
The method that is used for this research is Descriptive with a
qualitative approach and constructivism paradigm. Data are gathered by
conducting interview and by using library database.Then after all the data are
gathered will be analyzed using qualitative method.
This result of this research shows that the ministry of communication
has done an effective campaign effort to draw interests from the public to
access the website, starting with a Fact Finding to gather data and
information that are needed to analyze the problem,by doing fact finding,they
identified that the lack of public awareness and how the public dont feel the

iii
need to know about the regulation that is set by the ministry of
communication as the problem.Next step is Planning,the ministry of
communication did some planning activities like media selection and
promotion.Moving on to the third step is Communication or the
implementation of the activities they planned on previous step.The PR of the
ministry act as a facilitator between the ministry and the indonesian public.
Communication step is executed by providing the information through the
website.Using facts to achieve desirable goal. After the plan is successfully
executed, the last step will be Evaluation, the purpose of evaluation is to
evaluate the plan and look for any flaws so it could be improved. This activity
is the role of The pr of the ministry of communication as a facilitator between
the government agency and the public.

Keyword: The Role of Public Relations, Website, The information Public

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kasih
sayang dan kekuatanNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Skripsi ini berjudul: “Peran Humas Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam
mengelola website Sebagai Media Informasi Publik” Adapun penulisan
skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai
gelarsarjana pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr.
Moestopo(Beragama).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Humas Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Dalam
Mengelola Website “kemenkoPMK.go.id” Sebagai Media Informasi Publik
dan Bagaimana cara Humas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan meningkatkan minat masyarakat dalam
mengakses website Kemenko PMK.
Namun, dalam penuyusunan skripsi ini peneliti menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman peneliti, oleh karenanya dengan lapang dada
dan tangan terbuka peneliti menerima setiap kritikan dan saran untuk
perbaikan penulisan skripsi ini.

Jakarta, Juli 2017


Peneliti

Nadya Asri Wulandari

v
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala

nikmat dan kemudahannya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Selama penyusunan skripsi ini peneliti mendapatkan bimbingan dan

dukungan dari beberapa pihak, dan karena ini peneliti mengucapkan terima

kasih, yakni:

1. Kepada kedua orang tua tercinta Ayanda Sujantoro dan Ibunda Eka

Nurul Fitriah yang selama ini telah membantu peneliti dalam bentuk

perhatian, kasih sayang, semangat, serta doa yang tidak henti-hentinya

mengalir demi kelancaran dan kesuksesan peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini. Kemudian terima kasih banyak untuk kakak tercinta Widya

Asri Wulandari dan Kresna Tri Cahya Tarmudji yang telah memberikan

dukungan serta perhatian kepada peneliti.

2. Bapak Prof. Dr. Rudi Harjanto, MM, M.Sn, selaku Rektor Universitas

Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta.

3. Bapak Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta.

4. Kepada Bapak Dr. Bambang Winarso, M.Sc dan Ibu Dwi Ajeng Widarini,

S.Sos, M.Ikom selaku dosen pembimbingyang selalu memberikan

bimbingan, arahan, dorongan, dan semangat kepada peneliti, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

vi
5. Segenap dosen dan seluruh staf akademik yang selalu membantu dalam

memberikan fasilitas, ilmu, serta pendidikan pada peneliti hingga dapat

menunjang dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Kepada bagian Humas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan yang telah memberikan kesempatan bagi

peneliti untuk dapat melangsungkan penelitian dan memperoleh data,

terutama kepada ibu Ihti Oktarina, bapak Achmad Soleh, ka Dwi

Prasetya, serta bapak marbun selaku wartawan dari i-Radio.

7. Sahabat-sahabat, Putri Meyadha, Alborta, Putri Ade, Rian adianto, Icha

Chandra, Luthfi Aulia, Eswin Rianto, Gita Aldyra Putri, Martanita Dika,

Tharysa Putri, Oktavia Anastasia terima kasih karena selalu memberikan

dukungan, motivasi, serta doa hingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

8. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

dan karena keterbatasan penulis tidak dapat menyebutkan namanya

satu persatu.

Jakarta, Juli 2017

Peneliti

Nadya Asri Wulandari

vii
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ........................................................................................ i

ABSTRACT ..................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................ v

UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................ vi

DAFTAR ISI ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian ....................................... 1

1.2. Fokus Penelitian .................................................... 9

1.3. Pertanyaan Penelitian ............................................ 9

1.4. Tujuan Penelitian ................................................... 10

1.5. Signifikansi Penelitian ............................................ 10

1.5.1. Signifikansi Teoritis ..................................... 10

1.5.2. Signifikansi Praktis ...................................... 10

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN

TEORI

2.1. Kajian Pustaka ...................................................... 11

2.2. Kerangka Konsep Penelitian ................................. 16

2.2.1. Komunikasi .................................................. 16

viii
2.2.1.1. Pengertian Komunikasi .............. 16

2.2.1.2. Unsur Komunikasi ...................... 17

2.2.1.3. Proses Komunikasi .................... 19

2.2.1.4. Tujuan Komunikasi ..................... 20

2.2.2. Humas ......................................................... 21

2.2.2.1. Definisi Humas ........................... 21

2.2.2.2. Peran Humas ............................. 22

2.2.2.3. Fungsi dan Tugass Pokok

Humas ........................................ 23

2.2.2.4. Humas Pemerintah .................... 25

2.2.2.5. PR - Digital (E-PR) .................... 27

2.2.3. Website ....................................................... 29

2.2.4. Media Digital ................................................ 30

2.3. Kerangka Teori ...................................................... 32

2.3.1. Teori Effective Communication Strategies

PR................................................................. 32

2.3.2. PR on the Net atau Cyber PR ..................... 35

2.4. Bagan Alur Pikir ..................................................... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian ............................................ 39

3.2. Pendekatan Penelitian ............................................ 40

3.3. Metode Penelitian .................................................. 41

3.4. Objek dan Subjek Penelitian .................................. 42

ix
3.4.1. Key Informan ............................................... 42

3.4.2. Informan ...................................................... 43

3.5. Teknik Pengumpulan Data .................................... 44

3.5.1. Wawancara ................................................. 44

3.5.2. Observasi .................................................... 45

3.5.3. Telaah Pustaka ........................................... 45

3.6. Teknik Keabsahan Data ......................................... 45

3.7. Teknik Analisis Data .............................................. 46

3.7.1. Reduksi Data (Data Reduction) .................. 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ................................... 48

4.1.1. Sejarah Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudaaan RI 48

4.1.2. Visi, Misi, Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

RI ................................................................. 50

4.1.3. Lambang Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Republik Indonesia ...................................... 51

4.1.4. Struktur Organisasi ...................................... 52

4.1.5. Kedudukan Kementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan RI ............................................ 53

x
4.2. Deskripsi Subjek Penelitian ................................... 55

4.2.1. Struktur Organisasi Divisi Hubungan

Masyarakat Kementerian Koordinator

Bidang pembangunan Manusia dan

Kebudayaan RI ............................................ 55

4.2.2. Uraian Tugas Hubungan Masyarakat

Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

RI ................................................................. 56

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................... 63

4.3.1. Humas Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

RI Dalam Kegiatan Strategi Komunikasi .... 66

4.3.2. Fungsi dan Peran Humas Kemenko PMK .. 69

4.3.3. Strategi Kemenko PMK dalam

menggunakan media website untuk

mengsosialisasikan dan mempublikasikan

program-program kerja dan penerapan

kebijakan Kemenko PMK kepada

masyarakat ................................................... 74

4.3.4. Implementasi Kemenko PMK melalui

website dalam rangka pelayanan informasi

publik ............................................................ 78

4.4. Pembahasan .......................................................... 84

xi
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Kesimpulan ........................................................... 99

5.3. Saran ...................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Wawancara

2. Surat Keterangan Penelitian

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui

komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik

dalam kehidupan sehari-hari di rumah ditempat kerja, pasar,

masyarakat, atau dimanapun manusia berada. Tidak ada manusia yang

tidak ada terlibat dalam komunikasi.

Komunikasi begitu sangat penting dalam kehidupan manusia,

karena harus diakui bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi

karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu

sama lain, dengan berkomunikasi secara efektifmaka kegiatan-kegiatan

yang sering dilakukan manusia bisa berjalan dengan baik. Tanpa

adanya komunikasi dengan baik mengakibatkan ketidak teraturan

dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik itu di rumah maupun dalam

suatu organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada.

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep

diri kita, aktualisasi diri untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh

kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat

komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang

lain. Tujuannya adalah agar terciptanya suatu pemahaman bersama

(Mutual Understanding)

1
Maka dari itu komunikasi sangatlah penting apabila ingin

mendapatkan informasi. Informasi sendiri merupakan suatu hal yang

perlu bagi kehidupan seseorang. Dengan informasi seseorang yang

awalnya tidak tahu menjadi tahu, awalnya tidak mengerti menjadi

mengerti. Sangatlah penting informasi itu untuk menambah

pengetahuan atau wawasan seseorang. Seiring perkembangan zaman

dan teknologi, informasi merupakan hal yang sangat penting dan sudah

menjadi kebutuhan untuk masyarakat, dan juga pada saat ini informasi

bisa didapat dengan mudah melalui berbagai macam sumber dan

berbagai jenis media. Dan masyarakat saat ini sangat membutuhkan

informasi yang up to date, ringkas, dan padat. Jika kita memiliki

komunikasi yang baik dan benar dalam memberikan informasi, kita

akan dengan mudahnya membentuk hubungan dengan masyarakat.

Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan

komunikasi yang terecana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara

suatu organisasi dengan segenap khalayaknya dalam rangka mencapai

tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

(Jefkins dalam Sitepu 2011:3).

Dengan demikian fungsinya adalah untuk menumbuhkan

hubungan yang baik dan serasi antara publik internal mencangkup

Pimpinan, staf dan publik eksternal yaitu organisasi dan publik dalam

rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan

partisipasi. Oleh karena itu menjadi praktisi humas harus dapat

2
menciptakan image yang positif di masyarakat, karena humas

merupakan perwakilan dari perusahaan atau sebuah instansi

pemerintah. Humas merupakan salah satu bagian yang mempunyai

tugas untuk bertanggung jawab mendengarkan dan menampung

segala kritik, keluhan ataupun saran masyarakat serta

mensosialisasikan program-program yang di canangkan oleh suatu

instansi pemerintahan.

Tujuan Humas adalah membentuk goodwill, kepercayaan,

saling pengertian (Mutual Understanding), menciptakan keuntungan

bersama, dan menciptakan citra yang baik bagi publik atau masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan humas harus diarahkan

kepada upaya membina hubungan yang baik dengan publik-publik yang

berkepentingan. (Cutlip,2000:4)

Peran humas sangat di butuhkan oleh hampir setiap instansi

pemerintah, begitu pula Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan RI adalah suatu instansi yang bergerak dibidang

pembangunan manusia dan kebudayaan masyarakat Indonesia yang

mengepalai kementerian dibawahnya seperti, Kementerian Agama,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Kesehatan,

Kementerian Sosial, Kementerian DesaPembangunan Daerah

3
Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak, dan Kementerian Pemudan dan Olahraga.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan Republik Indonesia yang disingkat Kemenko PMK RI,

yang sebelumnya Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan

Rakyat atau disingkat Kemenko Kesra adalah Kementerian dalam

pemerintah Indonesia yang mengimbangi Koordinasi, Sinkronisasi dan

pengendalian urusan Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintah

di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Kemenko PMK di pimpin oleh seorang Menteri Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Kemenko PMK)

yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Puan Maharani. Dan

ditugaskan untuk merealisasikan program-program kerja yang berkaitan

dengan Pembangunan Manusia.

Dalam hal ini Kemenko PMK memiliki kewajiban memberikan

pelayanan publik yang merata keseluruh masyarakat, sehingga dalam

melaksanakan kewajibannya itu humasharus berusaha memperbaiki

pelayanannya, dengan menggunakan teknologi informasi yang sesuai

dengan kebutuhan. Dan dalam memenuhi kebutuhan tersebut jugaperlu

menerangkan dan mengembangkan pelayanan yang berbasis

elektronik.

4
Istilah cyber PR atau electronic PR (E-PR) digunakan untuk

kegiatan Public Relations yang menggunakan media internet sebagai

media publikasinya. Saat ini keberadaan media online tidak dapat

dihindarkan lagi, karena media online internet dan komunikasi teknologi

merupakan media yang membuat seluruh dunia tersambung, sehingga

dapat mendatangkan dampak sekaligus manfaat yang tidak dapat

dibayangkan. Oleh karena itu humas memanfaatkan keberadaan

internet sebagai penyebaran informasi, yang pada akhirnya

mempengaruhi persepsi publik pada perusahaan, karena humas

menyajikan berbagai informasi di media onlinenya tersebut. Baik atau

buruknya penilaian publik pada perusahaan bisa saja terjadi, yang tentu

saja sangat bergantung pada kualitas informasi yang disajikan pada

media online tersebut.

Di negara-negara maju, hasil dari pemanfaatan teknologi

digital(Electronic Digital Services) telah melahirkan sebuah bentuk

mekanisme pemerintahan yang baru, yang mereka istilahkan sebagai

Electronic Goverment (E-Goverment). Berbagai definisi yang ada

mengenai E-Goverment (tergantung dari negara yang bersangkutan)

memperlihatkan sebuah keinginan yang sama, yaitu

bertransformasinya bentuk-bentuk interaksi antara pemerintah dengan

publik, menjadi mekanisme hubungan interaksi yang jauh lebih

bersahabat.

5
Praktisi humas kemenko PMK harus bisa menjalin hubungan

yang baik dengan berbagai media yang ada untuk keuntungan masing-

masing pihak terkait.Semua kegiatan publikasi sampai melakukan

hubungan dengan publik, semua kegiatan tersebut dapat dilakukan

melalui internet dengan membuat website perusahaan. Kemajuan

tekhnologi sekarang ini memberikan kontribusi yang besar bagi

kemajuan kegiatan kehumasan, bukan cuma kegiatan kehumasan saja,

bahkan semua kegiatan-kegiatan lainnya dalam berbagai bidang juga

dapat dilakukan didunia internet.

Pada era modern seperti ini masyarakat dapat memilih dari

media apa untuk mendapatkan informasi, seperti internet, televisi,

tabloid, koran, radio dan lain-lain. Tetapi salah satu media yang saat ini

sedang digemari oleh masyarakat dari berbagai negara salah satunya

Indonesia adalah media internet. Internet merupakan media komunikasi

modern yang kini mewabah dan digemari masyarakat. Hal ini

dikarenakan sifat internet yang mudah diakses dan dianggap sebagai

jendela dunia baru. Lewat media baru ini kini manusia sebagai pelaku

komunikasi dapat lebih mudah berinteraksi dan menemukan berbagai

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari.

Apalagi sekarang dalam mengakses internet sangatlah mudah, bisa

melalui PC, Notebook, PDA (Personal Digital Assistant), Laptop dan

melalui Smartphone.

6
Untuk kemudahan dalam mengakses dan mendapatkan

informasi kapanpun dan dimanapun melalui internet. Internet

merupakan jaringan komputer yang dirancang untuk menerima dan

mengirim data maupun informasi dalam bentuk website, e-mail, blog,

dsb. Internet merupakan media elektronik yang tergolong baru, internet

memiliki feature-feature yang mana setiap orang bebas memilihnya

tergantung kebutuhan, ada feature yang khusus mencari informasi, ada

yang bisa melihat video bahkan mendownload atau mengunduh

website. Dan salah satu lembaga yang memanfaatkan media internet

adalah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan dengan membuat website “kemenkoPMK.go.id” yang

berisikan informasi yang disampaikan humas-publikasi kepada

masyarakat.

Sebuah instansi Pemerintah maupun Swasta memerlukan

image baik dari masyarakat. Dalam mempertahankan image tersebut

Kemenko PMK membuat website yang berisikan kegiatan dan program-

program yang sedang di realisasikan di Kemenko PMK. Fungsinya

adalah sebagai media internal maupun eksternal.

Tetapi,website resmi Kemenko PMK kurang diminati oleh

masyarakat karena website pemerintahan itu bersifat non komersial jadi

pemberitaannya terlalu monoton. Berita yang di publikasikan lebih

kepada kegiatan-kegiatan yang dilakukan Kemenko PMK dan

7
Kementerian lain yang ada dibawahnya. Jadi yang mengakseswebsite

tersebut lebih kepada kalangan internal.

Dalam mengelola website tentu dari pihak Kemenko PMK

mempunyai beberapa hambatan. Biasanya dalam hambatan

internalnya lebih kepada pihak reporter, pada saat berita tersebut

merupakan hard news tetapi pihak reporter telat dalam memberikan

berita ke admin website. Serta selain hambatan dari pihak internal,

hambatan pun muncul dari pihak eksternal dalam mengakses website

adalah masyarakat masih banyak yang belum mengetahui alamat

website Kemenko PMK, fungsinya apa dan kegiatan apa saja yang

dilakukan Kemenko PMK.

Untuk itu Humas publikasi Kemenko PMK sangat diperlukan

karena untuk melakukan pengelolaan data pada situs

“kemenkoPMK.go.id”.Disini Kemenko PMK harus terus aktif dalam

melakukan perbaikan dan penambahan informasi baik dari segi content

maupun pengembangan aplikasi. Sehingga diharapkan kedepannya

masyarakat dapat menjadikan “KemenkoPMK.go.id” sebagai sumber

yang terpercaya dalam mencari informasi.

Dalam hal ini website kemenkopmk.go.id telah mendapatkan

sejumlah prestasi yang telah diraih diantaranya adalah menjadi salah

satu anggota „TOP TEN‟ e-Transprarency award, Kemenko PMK juga

menjadi „the most progressive website‟ karena perkembangan yang

signifikan dalam memberikan informasi kinerjanya pada publik. Dalam

8
penganugerahan website-website paling transparan diantara 10

website Kementerian dan Lembaga RI lainnya.

Dengan melihat fenomena tersebut, penulis tertarik untuk

meneliti lebih dalam mengenai Peran Humas Kementerian Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam mengelola

website Sebagai Media Informasi Publik.

1.2 Fokus Penelitian

Peneliti memfokuskan kepada Peran Humas Kementerian

Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sebagai:

1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber)

2. Fasilitator komunikasi (Communicator Fasilitator)

3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem SOLVING

Process Fasilitator)

4. Teknik Komunikasi (Communication Technician)

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Peran

Humas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan Dalam Mengelola Website Sebagai Media Informasi

Publik?

9
1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui PeranHumas

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan Dalam Mengelola Website Sebagai Media Informasi

Publik.

1.5 Signifikansi Penelitian

1.5.1 Signifikansi Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

suatu pengembangan pemikiran di dalam bidang ilmu

komunikasi khususnya bidang humas mengenai strategi

komunikasi efektif dan teori yang dikemukakan oleh para ahli.

1.5.2 Signifikansi Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

bermanfaat bagi pengelolaan website di Kemenko PMK dalam

mengelola website sebagai media informasi publik.

10
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Untuk memberikan batasan terhadap permasalahan yang

diajukan dalam penelitian ini, maka peneliti juga menggambarkan teori-

teori yang digunakan dalam penelitian ini agar diperoleh suatu

gambaran, dan teori-teori serta dapat dilihat dalam penggambarannya

seperti pembahasan dibawah ini.

Untuk memperkaya referensi penelitian, penulis mempelajari

beberapa penelitian sejenis terdahulu. Penelitian-penelitian sejenis

terdahulu adalah :

1. “Website PT. Pertamina (persero) sebagai sarana informasi publik”

yang diteliti untuk memenuhi syarat kelulusan (skripsi) ditahun 2012

oleh Ammar dari Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Masalah yang diteliti adalah untuk mengetahui mengapa website

PT. PERTAMINA dipilih sebagai sarana informasi publik dan untuk

mengetahui pola informasi melalui yang diinformasikan oleh

website PT. PERTAMINA. Tujuan peneliti mengambil judul tersebut

untuk ditinjau dan diteliti lebih dalam adalah untuk menggambarkan

secara rinci strategi Humas PT. PERTAMINA dalam mengetahui

pola infirmasi melalui yang diinformasikan oleh website PT.

PERTAMINA. Untuk meninjau hasil penelitian penulis

11
11
menggunakan teori Management public relations. Teori ini

memainkan peran aktif untuk proses pemecahan masalah melalui

tahap-tahap kegiatan Public Relations, dengan menentukan

masalah, perencanaan dan programming, communicating dan

evaluation. Metodologi yang penulis pakai untuk penelitian tersebut

adalah jenis penelitian kualitatif, dengan metode wawancara secara

mendalam atau deep interview, dan metode pengumpulan data

dengan data premier dan data sekunder. Selain itu paradigma yang

dipilih penulis untuk bahan penelitian adalah postpositivisme yang

ditujukan untuk mendapatkan hasil penelitian, dimana analisis

dilakukan agar menimbulkan goodwill dan dapat disampaikan serta

diterima secara efektif oleh publik.

2. Strategi humas melalui kegiatan media relations dalam

mengkomunikasikan kebijakan publik (pidato kenegaraan Presiden

16 Agustus di hadapan anggota dewan) yang diteliti untuk

memenuhi syarat kelulusan (skripsi) di tahun 2013 oleh Tri Novita

Nur dari Universitas Gunadarma. Masalah yang diteliti adalah

memfokuskan pada bagaimana seseorang humas menjalankan

strateginya, dalam membina dan menjalin hubungan kerja dengan

insan media, naik hubungannya secara internal maupun eksternal,

dan pemberitaan dalam menjalin kerjasama dalam rangka

menyelenggarakan pidato kenegaraan Presiden di hadapan

anggota Dewan, pada tanggal 16 Agustus ,dalam memberikan

12
pelayanan kepada publik dan memenuhi informasi yang

dibutuhkan. Tujuan peneliti mengambil judul tersebut untuk

mengetahui apa tujuan dari strategi humas melalui kegiatan media

relations, dalam mengkomunikasikan kebijakan publik pada isi

pidato Presiden dalam membentuk, memimpin Negara kita di

Pemerintahan Republik Indonesia, untuk meninjau hasil penelitian

peulis menggunakan teori media relations. Teori ini menekankan

pengelolaan relasi dan mengembangkan strategi antara humas

DPD-RI dengan insan media, baik media cetak maupun media

elektronik serta mengembangkan jaringan. Metodologi yang penulis

pakai untuk penelitian tersebut adalah jenis penelitian kualitatif,

dengan metode wawancara secara mendalam atau deep interview,

metode pengumpulan data dengan data premier dan data

sekunder. Selain itu paradigma yang dipilih penulis untuk bahan

penelitian adalah postpositivisme yang ditujukan untuk

mendapatkan hasil penelitian, dimana analisis dilakukan agar

informasi yang disampaikan melalui insan media dapat

disampaikan serta di terima secara efektif oleh publik.

13
Tabel 2.1

Penelitian Sejenis Terdahulu Dengan Penelitian Nadya Asri Wulandari

Ammar Tri Novita Nadya Asri Wulandari


2012 2013 2016
Universitas Prof. Dr. Universitas Universitas Prof. Dr.
Moestopo (Beragama) Gunadarma Moestopo (Beragama)
Judul Website PT. Strategi Melalui Peran Humas
PERTAMINA (Persero) Kegiatan Media Kementerian
Sebagai Sarana Relations Dalam Koordinator Bidang
Informasi Publik Mengkomunikasikan Pembangunan Manusia
Kebijakan Publik dan Kebudayaan
(pidato kemnegaraan Dalam Mengelola
presiden 16 Agustus di Website Sebagai Media
hadapan anggota Informasi Publik
dewan)
Tujuan Melihat keunggulan- Agar kita maupun pihak mengetahui peran
Penelitian keunggulan website lain dengan pasti humas Kementerian
yang efisien dan praktis mengetahui kegiatan Koordinator Bidang
sehingga para pencari media relations, dalam Pembangunan Manusia
informasi mudah untuk mengkomunikasikan dan Kebudayaan
mendapatkan informasi kebijakan publik pada Dalam Mengelola
yang dibutuhkan isi pidato Presiden dam Website Sebagai Media
membentuk, memimpin Informasi Publik.
ketatanan Negara kita
di Pemerintahan
Republik Indonesia
Teori Teori management Teori menggunakan Teori menggunakan
public relations proses konsep tentang strategi strategi public relations
pemecahan masalah media relations dimana dengan proses
melalui tahap-tahap menekankan pemecahan masalah
kegiatan public relations, pengelolaan relasi dan dengan tahan-tahap
dengan menentukan mengembangkan kegiatan public
masalah, perencanaan strategi antara humas relations, menemukan
dan programming, DPD-RI dengan insan fakta, perencanaan dan
communicating dan media, baik media programming,
evaluation cetak maupun media communicating dan
elektronik evaluation dan PR on
the Net atau Cyber PR

14
Metodologi Jenis penelitian kualitatif Jenis penelitian Jenis penelitian
dengan metode kualitatif dengan kualitatif dengan
wawancara secara metode wawancara metode wawancara,
mendalam atau deep secara mendalam atau secara mendalamn
interview, metode deep interview, metode atau deep interview,
pengumpulan data pengumpulan data observasi, dan telaah
premier dan data premier dan data pustaka
sekunder serta unit sekunder serta unit
analisa data analisis data.

Hasil Website PT. Masyarakat


Penelitian PERTAMINA (Persero) mendapatkan
sebagai informasi publik keleluasaan dalam
website PT. mengetahui peristiwa
PERTAMINA ini akan serta kegiatan di
menjadi sebagai pemerintahan jadi telah
komunikasi interaktif terjadi adanya
melalui website feedback dan terjalin
kerjasama serta tujuan
yang selaras serta
harmonis pun bisa
tercapai.

Kritik/ Skripsi ini lebih Skripsi ini lebih


Perbedaan mengarah untuk mengarah untuk
mengetahui keunggulan- memfokuskan pada
keunggulan website bagaimana seseorang
yang efisien dan praktis humas menjalankan
dan juga untuk strateginya, dalam
mengetahui pola membina dan menjalin
informasi yang hubungan kerja dengan
diinformasikan oleh insan media
website PT. Pertamina.

15
2.2 Kerangka Konsep Penelitian

2.2.1 Komunikasi

2.2.1.1 Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi secara umum adalah proses pengiriman

pesan atau berita antara dua individu atau lebih dengan cara yang

efektif sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

Menurut ahli, ilmu komunikasi dianggap bagian dari ilmu sosial

dan merupakan ilmu terapan (applied science) , dank arena termasuk

kedalam ilmu sosial dan ilmu terapan, maka ilmu komunikasi sifatnya

interdisipliner (antardisiplin atau bidang studi) dan multidisipliner

(melibatkan disiplin ilmu). Hal itu yang disebabkan oleh objek

materialnya sama dengan ilmu-ilmu lainnya, terutama yang termasuk

ke dalam ilmu sosial/ilmu kemasyarakatan.

“Istilah komunikasi menurut Cherry dalam Stuart (1983)


berasal dari bahasa latin communis yang artinya membuat
kesamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang
atau lebih (make to common). Komunikasi juga berasal dari
akar kata bahasa latin. Communico, communication atau
communicare yang berarti membagi.” (Cangara 2004 : 23).

Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan

antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh

sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat

memahami satu dengan hal yang lainnya (communication depends on

our ability to understand one another). Melalui komunikasi, sikap dan

perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh

16
pihak lain. Akan tetapi, komunikasi akan efektif apabila pesan yang

disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Komunikasi sudah di pelajari sejak lama, topik ini menjadi

penting khususnya pada abad ke 20 karena pertumbuhan komunikasi

digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikatakan

peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio, televisi,

telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi

bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi

dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri

dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi

bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subjeknya akan

tetap. Pekerjaan dalam komunikasi itu sendiri.

2.2.1.2 Unsur Komunikasi

Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada

seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan

tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh

adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek. Unsur-unsur ini

bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi (Cangara,

2004:23)

17
1. Sumber
Sumber merupakan salah satu dari unsur unsur
komunikasi. Semua peristiwa komunikasi yang terjadi
melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim
informasi. Di dalam komunikasi antarmanusia, sumber ini
bisa terdiri dari satu orang maupun dalam bentuk kelompok,
Contoh : partai, lembaga atau organisasi. Sumber sering
juga disebut sebagai pengirim (komunikator).

2. Pesan
Pesan adalah salah satu dari unsur unsur komunikasi.
Pesan yang dimaksud di dalam proses komunikasi adalah
sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.
Pesan tersebut dapat disampaikan secara tatap muka atau
melalui media komunikasi. Isi dari pesan tersebut dapat
berupa informasi, ilmu pengetahuan, hiburan, nasihat atau
propaganda.

3. Media
Media ialah salah satu dari unsur unsur komunikasi.
Media yang dimaksud di sini sebagai alat yang digunakan
untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam
bentuknya, Contohnya: dalam komunikasi pribadi
pancaindera dianggap sebagai media komunikasi.

4. Penerima
Penerima merupakan salah satu dari unsur unsur
komunikasi. Penerima adalah pihak yang nantinya akan
menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima
ini bisa saja terdiri atas satu orang atau lebih, bisa dalam
bentuk kelompok, negara atau partai. Penerima sebagai
elemen yang penting dalam proses komunikasi karena
penerima yang menjadi sasaran dari komunikasi.

5. Pengaruh atau Efek


Pengaruh adalah salah satu dari unsur unsur
komunikasi. Efek atau Pengaruh adalah perbedaan antara
apa yang dipikirkan, apa yang dilakukan, apa yang
dirasakan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima

18
pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada sikap, tingkah laku
dan pengetahuan. Oleh sebab itu, pengaruh dapat juga
diartikan sebagai perubahan atau penguatan keyakinan
pada pengetahuan, tindakan dan sikap seseorang sebagai
akibat penerimaan pesan.

6. Tanggapan Balik
Tanggapan balik ialah salah satu dari unsur unsur
komunikasi. Umpan balik merupakan salh satu bentuk
daripada pengaruh yang berasal dari penerima.
Sebenarnya umpan balik juga berasal dari unsur lain
seperti media dan pesan, meskipun pesan belum sampai
pada penerima. Contohnya : sebuah konsep surat yang
digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami
gangguan sebelum sampai ke tujuannya. Hal ini menjadi
tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

7. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu dari unsur unsur
komunikasi. Lingkungan merupakan faktor faktor tertentu
yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor
lingkungan digolongkan ke dalam empat macam, yaitu
lingkungan psikologis, lingkungan sosial budaya,
lingkungan fisik dan dimensi waktu.

Jadi, setiap unsur unsur komunikasi ini memiliki peranan yang

sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Ketujuh unsur

unsur komunikasi saling bergantungan satu sama lainnya, yang

berarti bahwa tanpa keikutsertaan salah satu unsur saja akan

memberi pengaruh pada jalannya komunikasi.

2.2.1.3 Proses komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Ilmu

Komunikasi Teori dan Praktek (2007)”, Komunikasi sebagai

prosesterbagi menjadi dua tahap :

19
1. Proses Komunikasi Secara Primer
Pengertian proses komunikasi secara primer adalah
proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang
(simbol) sebagai media. Lambang yang dipergunakan
sebagai media primer dalam proses komunikasi ialah
bahasa, gambar, isyarat, warna dan lain sebagainya yang
secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan
perasaan komunikator kepada komunikan.

2. Proses Komunikasi Secara Sekunder


Pengertian Proses Komunikasi secara sekunder
adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai
media pertama.

2.2.1.4 Tujuan Komunikasi

Tujuan Komunikasi secara umum adalah terciptanya suatu

pemahaman bersama (mutual understanding) antara dua arah atau

lebih partisipan komunikasi terhadap suatu pesan (dalam hal ini

adalah ide baru) melalui saluran komunikasi tertentu. Proses

komunikasi seperti hal nya semua proses sosial, terdiri dari unsur-

unsur, hubungan-hubungan dan lingkungan-lingkungan yang terus

menerus berubah-ubah.

Sementara itu menurut Onong Uchjana Effendy (2009:8) dalam

buku Dimensi-dimensi Komunikasi tujuan komunikasi adalah sebagai

berikut :

1. Perubahan sosial dan partisipasi sosial (Social


Change/SocialParticipation.)
2. Perubahan sikap (Attitude Change)
3. Perubahan Pendapat (Opinion Change)
4. Perubahan perilaku (Behaviour Change)

20
2.2.1.5 Komunikasi Massa

Komunikasi massa (Mass Communications) adalah proses

penyampaian pesan (informasi, gagasan) kepada orang banyak

(publik) melalui media. Komunikasi massa disebut juga Komunikasi

Media Massa (Mass Media Communication) dan Communicating with

Media (berkomunikasi dengan media massa), yakni media cetak

(surat kabar, majalah, tabloid), media elektronik (radio, televisi), dan

media siber (cyber media media online, internet)

“Jay Black dan Frederick C juga memberikan definisi bahwa


komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan
yang diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan
kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan
heterogen (Nurudin, 2006 : 12).

Luas yang dimaksud disini yakni lebih besar daripada sekadar

kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan anonim

berarti individu yang menerima pesan cenderung asing satu sama

lain, dan heterogen berarti pesan dikirimkan kepada orang-orang dari

berbagai macam status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik

yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang

homogen.”

2.2.2 Humas

2.2.2.1 Definisi Humas

Public Relations yang di Indonesia secara umum

diterjemaahkan menjadi “Hubungan Masyarakat”, tampak semakin

21
berkembang, baik dalam kegiatan studi maupun dalam kegiatan

operasionalnya. Humas memegang peranan penting dalam sebuah

perusahaan atau lembaga hal menghubungkan organisasi atau

institusi kepada masyarakat luas atau sebaliknya.

“Menurut Jefkins dalam Sitepu (2011:3) “Humas adalah


sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu
organisasi dengan segenap khalayaknya dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.”

2.2.2.2 Peran Humas

Humas sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi/

perusahaan. Humas adalah sebagai jembatan antara perusahaan

dengan publik atau antara manajemen dengan karyawan agar

tercapai Mutual Understanding (saling pengertian) antara kedua belah

pihak. Humas bertindak sebagai komunikator ketika manajmen

berhubunganh dengan para karyawan.

Adapun peran humas menurut Dozier & Broom (2000:20) antara lain :

5. Penasehat Ahli (Expert Prescriber): seorang praktisi Public


Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan
tinggi dapat membantu mencairkan solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya
(Communicator Fasilitator).
6. Fasilitator komunikasi (Communicator Fasilitator):dalam hal
ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator
atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam
hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
publiknya.
7. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem SOLVING
Process Fasilitator): peranan praktisi Public Relations
dalam pemecahan masalah persoalan Public Relations ini
merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini

22
dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik
sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan
eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau
krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan
profesional.
8. Teknik Komunikasi (Communication Technician): peranan
communication technician ini menjadikan praktisi Public
Relations sebagai journalist in recident yang hanya
menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal
dengan of communication norganization.

Dalam buku Rosady Ruslan (2008:12), Onong Uchjana

mengungkapkan peranan public relations, yaitu mencangkup bidang

yang luas menyangkut hubungan dengan berbagai pihak dan tidak

sekedar berbentuk relations dalam arti sempit, karena persoalan

relations mempunyai peranan yang cukup besar dalam

menyampaikan kampanye public relations. Bagaimana meningkatkan

kesadaran, pengertian dan pemahaman tentang aktivitas perusahaan

atau lembaga termasuk membentuk sikap baik (favorable), itikad baik

(good will), toleransi (tolerance), saling pengertian (mutual

understanding), saling mempercayai (mutualconfidence), saling

menghargai (mutual appreciation), yang pada akhirnya akan

menciptakan citra yang baik (good image).

2.2.2.3 Fungsi dan Tugas Humas

Menurut Edward L. Bernay dalam Rosady Ruslan (2006:18)

menyatakan terdapat tiga fungsi utama humas, yaitu sebagai berikut:

1. Memberikan penerangan kepada masyarakat

23
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung.
3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan
suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan
masyarakat atau sebaliknya.

Sedangkan menurut Dimock dan Koening dalam Rosady

Ruslan (2001:108) mengatakan bahwa tugas dan kewajiban pihak

humas lembaga pemerintahan adalah sebagai berikut:

1. Berupaya memberikan penerangan atau informasi kepada


masyarakat tentang pelayanan masyarakat (publik
services), kebiajakn, serta tujuan yang akan dicapai oleh
pihak pemerintah dalam melaksanakan program kerja
pembangunan tersebut.
2. Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta
mengajak masyarakat dalam partisipasinya untuk
melaksanakan program pembangunan di berbagai bidang,
seperti sosial, ekonomi, hukum,politik, serta menjaga
stabilitas keamanan dan ketertiban nasional
3. Keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan pelayanan
serta mengabdikan dari aparatur pemerintah bersangkutan
perlu dijaga atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya masing-masing secara konsisten serta
professional.

Secara garis besar, Humas/PR instansi pemerintah khususnya

dalam pembahasan disini adalah Kemenko PMK yang memiliki peran

ganda. Fungsi keluar adalah berupaya memberikan informasi atau

pesan-pesansesuai dengan kebijaksanaan dan tujuan dari lembaga

yang bersangkutan terhadap kepentingan masyarakat sebagai

khalayak sasaran. Fungsi ke dalam adalah pihak humas wajib

menyerap aspirasi atau kepentingan publik/ masyarakat yang

diselaraskan dengan kepentingan bagi instansinya demi tercapainya

tujuan bersama

24
2.2.2.4 Humas Pemerintah

Setiap lembaga atau instansi tentu ingin mencapai tujuan.

Disamping itu perlu adanya pengertian, penerimaan dan keikutsertaan

publiknya, yaitu publik internal maupun publik eksternal. Dengan

dilengkapi bagian humas untuk mengelola informasi dan opini publik.

Informasi mengenai kebijakan pemerintah disebarluaskan seluas-

luasnya dan opini publik dikaji dan diteliti se-efektif mungkin untuk

keperluan pengambilan keputusan penentuan kebijakan berikutnya.

Humas pemerintah memiliki tugas taktis, yaitu memberikan

informasi, memberikan motivasi, menjalankan komunikasi timbale

balik, dan membuat citra yang baik (Soenarto, 2003:34). Kegiatan

kehumasan adalah kegiatan berkomunikasi, maka setiap kegiatan

kehumasan pemerintah harus menjamin terjadinya komunikasi timbal

balik secara teratur dan berkala. Humas pemerintah dalam

melakukan komunikasi kepada masyarakat harus memberikan.

(Soenarto, 2003 :37) :

1. Informasi yang benar dan wajar mengenai lembaga

2. Kesadaran mengani peran lembaga dalam tata kehidupan tata

ekonomi, serta

3. Motivasi untuk menyampaikan umpan balik

Prinsip dasar Public Relations (Hubungan Masyarakat),

seperti didalam “deklarasi prinsip” yang diterapkan oleh “Bapak PR”

Ivy Lee, mencakup, keterbukaan, akurat, cepat dan sigap, dengan

25
senang hati, terus terang dan dalam perkembangannya lebih lanjut

memperhatikan kepentingan umum. (Cutlip, 1958:33)

Perkembangan arus reformasi birokrasi dan era keterbukaan

informasi publik peran hubungan masyarakat semakin penting dan

strategis. Sebagai komunikator publik, humas harus bisa

mengamankan kebijakan lembaganya atau institusinya, memberikan

pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau informasi kepada

masyarakat tentang kebijakan dan program kerja lembaga dan

institusi. Hubungan Masyarakat bersifat sebagai mediator yang

proaktif dalam menampung aspirasi serta memperlihatkan keinginan-

keinginan publiknya di lain pihak, dan berperan menciptakan iklim

yang kondusif dalam pembangunan nasional, baik jangka pendek,

menengah, maupun jangka panjang.

Humas pemerintah berperan membuka akses saluran dan

komunikasi dua arah, antara instansi pemerintah dan publiknya, baik

ssecara langsung maupun tidak langsung.Peran humas sebagai

fasilitator, humas pemerintah berperan menerap perkembangan

situasi dan aspirasi publik untuk di jadikan masukan bagi pimpinan

instansi pemerintah dalam pengambilan putusan.

Seiring dengan tuntutan transparansi dari masyarakat-

masyarakat luas sebagai publik pemerintah, manfaat humas dalam

penyelenggaraan pemerintah secara umum diterima sejak

lama.Humas harus memiliki sifat membina dan mengembangkan

26
partisipasi masyarakat. Di era reformasi yang menuntut segala

sesuatunya serba transparan, juga berdampak pada keinginan tahuan

masyarakat akan berbagi informasi yang berkenaan dengan

penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

2.2.2.5 PR - Digital (E-PR)

Peran Public Relations pada dasarnya memang

bertugas untuk membangun dan mempertahankan citra positif

perusahaan di mata publik. Selain itu, tugas lainnya adalah

membangun komunikasi yang efektif dengan publiknya. Namun yang

menjadi konsentrasi penelitian disini adalah memfokuskan kepada

Peran Humas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan, Sebagai: Penasehat Ahli (Expert

Prescriber), Fasilitator komunikasi (Communicator Fasilitator,

Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem SOLVING Process

Fasilitator, Teknik Komunikasi (Communication Technician)

Dalam bukunya, Soemirat dan Ardianto (2010:187)

menyatakanbahwa “ Pengaruh teknologi komunikasi terhadap Public

Relations dapat berbentuk sebagai alat/media Public Relations

ataupun bentuk baru dari kegiatan Public Relations, yang dapat

memunculkan istilah cyber PR (E-PR), Net PR, dan nama lain bentuk

kegiatan atau bidang kajian Public Relations dalam cyber (dunia

maya).

27
E-PR adalah inisiatif PR atau Public Relations yang

menggunakan media internet sebagai sarana publikasinya. Di

indonesia inisiatif PR ini lebih dikenal dengan istilah Cyber Public

Relations. Jika diuraikan , E-PR dapat diuraikan sebagai berikut

(Onggo:2004:1-2):

1. E adalah Electronik
“e” di dalam E-PR sama halnya dengan “e” sebelum kata
mail atau commerce yang mengacu pada media elektronik
internet. Mengingat popularitas dan multifungsi media
internet, media ini dimanfaatkan pula oleh para pelaku
Public Relationsuntuk membangun merek (brand)
danmemelihara kepercayaan (trust)
2. P adalah Public
“public” di sini mengacu bukan hanya pada publik, namun
pasar konsumen. Publik juga mengacu hanya pada satu
jenis pasar konsumen, namun pada berbagai pasar atau
public audience. Media internet bisa memudahkan kita
untuk menjangkau mereka dengan lebih cepat atau
sebaliknya. Memudahkan mereka untuk menjangkau kita,
mulai dari komunitas mikro atau niche market hingga
hyper market.
3. R adalah Relations
Relations merupakan hubungan yang harus dipupuk
antara pasar dan bisnis. Itulah kunci kepercayaan pasar
agar suatu bisnis berhasil. Menariknya, melalui media
internet hubungan yang sifatnya one-to-one dapat
dibangun dalam waktu yang cepat karena sifat internet
yang interaktif. Hal ini berbeda dengan publik
konvensional. Dalam publik konvensional anda harus
menjangkau mereka dengan sifat one-to-many. Itulah
sebabnya internet merupakan media pembangun
hubungan yang paling ampuh dan cepat serta luas hingga
saat ini.

28
2.2.3 Website

Website merupakan alamat di internet yang memudahkan

pengguna internet untuk memenuhi kebutuhan informasi, melalui

website pengguna internet dapat dengan mudah mencari informasi

sesuai dengan kebutuhan. Pendapat senada juga dikemukakan Mico

Pardosi, website adalah dokumen dalam internet (lebih tepatnya URL

atau alamat internet) biasa disebut juga web atau home page

(Pardosi, 2004:2).

Perkembangan internet yang sangat cepat telah membentuk

suatu komunitas pengguna internet yaitu world wide web (www) atau

website. Pengertian website menurut Jack Febrian adalah:

“Sebuah lokasi di internet yang memiliki akses ke semua


pengguna internet dan dapat saling bertukar dokumen dengan
cara menghubungkan satu sama lain dalam suatu jaringan
yang saling terhubung melalui jaringan komunikasi seperti
kabel telepon” (Febrian, 2001:180).

Sistem pengaksesan informasi dalam internet yang paling

terkenal adalah website. Website berkembang menjadi fasilitas untuk

menampilkan browser elektronik dan menyebabkan meningkatnya

penggunaan internet, ekstranet juga internet. Website

dapatmemperlebar ruang promosi, komunikasi dan berinteraksi.

Website tidak sekedar menyajikan informasi,tetapi website

dapat memperluas jaringan promosi, saling berkomunikasi melalui e-

mail maupun informasi kontak yang ada pada website. Website

29
memudahkan pengguna untuk saling berkomunikasi tanpa terhalang

oleh jarak dan waktu. Interaksi yang dapat dilakukan dalam website

diantaranya adalah transaksi jual-beli, forum diskusi, upload atau

download file dan lain sebagainya. Pembentukan website pada

pemerintahan dapat berfungsi, menjadi sebuah pusat pelayanan di

mana masyarakat dapat melakukan segala sesuatunya melalui

website mulai dari pendaftaran, aktifitas kependudukan, mengikuti

berbagai survei, pembayaran online atas segala pajak dan retribusi

serta transaksi-transaksi lainnya.

2.2.4 Media Digital

Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan

berkembangnya media baru. Media baru mencakup hampir semua

aspek media massa, mulai dari televisi, radio, sampai media cetak.

Media baru cenderung dihubungkan dengan internet, karena internet

dianggap meliputi banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh

mediacetak dan elektronik.

Media baru menurut Flew(2005:2), didefinisikan sebagai

sebuah media yang formatnya merupakan kombinasi dari tiga C, yaitu:

1. Computing and information technology (IT, menggunakan


teknologi informasi dan computer.
2. Communications networks, dapat menciptakan jaringan
komunikasi.
3. Digitalized media and information content, mengandung
informasi dan menggunakan media yang digital bukan
analog.

30
Media baru telah mengakibatkan perubahan kebiasaan

masyarakat menggunakan dan menghabiskan waktu mereka terhadap

suatu media. Menurut Vollmer (2008:31) selama 2001 hingga 2006

terjadi perubahan kebiasaan penggunakan media di Amerika Serikat.

Terlihat peningkatan yang signifikan pada waktu yang dihabiskan di

depan media. Masyarakat Amerika Serikat paling banyak

menghabiskan waktu mereka kini di internet (41%) dan telepon seluler

(1.264%)

Lebih lanjut, Vollmer (2008:35) mengemukakan bahwa adanya

penemuan baru di dunia pemasaran yang menyebutkan nahwa

konsumen sekarang tidak lagi bisa hanya dianggap sebagai dari

statistik, tetapi kini mereka harus dikenali sebagai individu yang

berbeda dengan prefensi dan punya tindakan yang berbeda.

Masyarakat kini bisa menolak informasi, hiburan, dan komunikasi

pemasaran yang mereka anggap tidak relevan, dan interaktif.

Masyarakat kini lebih selektif, skeptif, dan menuntut.

Teknologi telah merubah segalanya, atau setidaknya teknologi

memiliki kekuatan dan potensi untuk mengubah segalanya. Diakui

atau tidak, munculnya teknologi komunikasi, seperti internet, telah

mengubah hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia.

Internet memiliki kemampuan untuk menghubungkan antar konsumen

secara real time, dan tidak dapat dipungkiri internet saat ini pun telah

mampu menjadi penghubung antar komunitas. Mampu

31
memberdayakan manusia bahkan masalah kebebasan pun berubah

akibat kemunculan internet. Internet menjadi suatu yang revolusioner

karena kemampuannya untuk mengubah aktivitas dalam

berkomunikasi secara ilmiah hingga berkomunikasi sebagai aktivitas

komersial.

2.3 Kerangka Teori

Kerangka teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi

yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara

sistematik. (Sugiyono, 2011:52)

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa teori komunikasi pada

dasarnya merupakan konseptualisasi penjelasan logis tentang

fenomena komunikasi dalam kehidupan manusia. Teori yang baik

adalah teori yang sesuai dengan realitas kehidupan dan didukung oleh

fakta serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Menurut

pengertian diatas bahwa pada dasarnya suatu konsep diperlukan

dalam sebuah penelitian guna mengetahui serta mengungkapkan

pandangan tentang suatu gejala atau masalah yang ingin diteliti.

2.3.1. Teori Effective Communication Strategies PR

Strategi Public Relationsitu dirancang untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut diarahkan kepada pihak

internal maupun eksternal. Public Relations merupakan salah

32
satu fungsi dari manajemen perusahaan, sehingga tentunya

terdapat sebuah proses yang menyertai setiap aktivitasnya.

Strategi Public Relations menurut Scott M. Cutlip dan

Allen H. Center, diantaranya:

a. Menemukan Fakta (Fact Finding)


Mencari atau mengumpulkan data atau fakta-fakta
sebelum seseorang melakukan suatu kegiatan atau
tindakan.
b. Perencanaan (Planning)
Untuk menghindari kegiatan-kegiatan dalam
melaksanakan tugasnya dan memperoleh hasil yang
diharapkan, maka komunikasi itu harus well planned,
disamping memikirkan anggaran yang diperlukan.
Pemikiran tentang komunikasi ini meliputi:
(1) Sender atau komunikator (encoder)
Siapa orangnya yang tepat? Apakah ia memenuhi
syarat? Misalnya Jujur, berakhlak baik, cakap,
pengertian, bijaksana, sudah kenal masyarakat,
dan sebagainya?
Komunikator dapat berupa seorang individu yang
mewakili suatu badan atau instansi (unsur yang
organized atau institutionalized) atau dapat
berupa perseorangan (unsur yang unorganized)
dan biasanya orang yang sudah dikenal
masyarakat yang disebut Opini Leader.
(2) Message
Pernyataan apa yang akan disampaikan
komunikator kepada komunikan? Apa maksud
dan tujuannya? Reaksi apa yang akan timbul?
Message dapat disampaikan secara lisan, tulisan,
menggunakan gambar-gambar atau lambang-
lambang lainnya yang meaningful bagi kedua
belah pihak (komunikator dan komunikan).
Message yang disampaikan dengan lisan dapat
dilakukan secara langsung (direct) dan secara
tidak langsung (indirect). Secara langsung adalah
melalui radio atau televisi.

33
(3) Media
Media apa yang tepat untuk menyampaikan
message ini? Kapan waktu yang tepat?
(4) Komunikan
Kepada siapa message ini ditujukan (sesorang,
individu, kelompok/massa)? Bagaimana
pengetahuan tentang masalah yang ada dan
hubungan dengan message itu? Apa latar
belakang komunikan?
c. Komunikasi (Communications)
Setelah rencana itu disusun dengan sebaik-baiknya
sebagai hasil pemikiran yang mantap/ matang
berdasarkan fakta-fakta atau data yang telah
dikumpulkannya, kemudia petugas Public
Relationsmelakukan “operasinya”.
d. Evaluasi (Evaluation)
Mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan adalah
perlu untuk menilai apakah tujuan itu sudah tercapai,
apakah perlu diadakan lagi “operasi”, atau perlu
menggunakan cara-cara lain untuk mendapatkan hasil
yang baik? Tiap “operasi” yang dilakukan oleh suatu
badan/ instansi perlu dinilai untuk aktivitas evaluasi
merupakan sebuah struktur konseptual dan
metodologis yang digunakan untuk pemeriksaan
pelaksanaan proses-proses komunikasi di dalam
organisasi. (Cutlip dan Center, 2006:365)

Peran humas perlu dilakukan Public Relations sebagai

proses kontrol dan sebagai input bagi pengambilan keputusan

terutama bagi perusahaan di masa-masa mendatang. Hal ini

didasari keberadaan Public Relationsdisebuah lembaga-lembaga

perusahaan yang merupakan keharusan secara fungsional dan

operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk

mempublikasikan suatu kegiatan atau aktivitas instansi

bersangkutan yang ditujukan baik untuk hubungan masyarakat

34
ke dalam, maupun kepada masyarakat luar pada umumnya.

Public Relations merupakan suatu alat atau saluran untuk

memperlancar jalannya interaksi dan penyebaran informasi

mengenai publikasi melalui kerjasama dengan pihak pers, media

cetak atau elektronik dan hingga menggunakan media tradisional

lainnya. Oleh karenanya, para praktisi public relationstidak hanya

mengatur rencana kegiatan jangka pendek perusahaan, tetapi

juga terfokus pada rencana jangka panjang perusahaan.

Rencana jangka panjang ini akan menjadi acuan bagi praktisi

public relations, dimana rencana jangka panjang ini harus sesuai

dengan visi misi perusahaan, agar tujuan atau sasaran

perusahaan tersebut dapat tercapai.

2.3.2. PR on the Net atau Cyber PR

Komunikasi tidak selamanya harus dilakukan secara tatap

muka, namun komunikasi pun dapat dilakukan efektif melalui

saluran media di antaranya media Cyber. Banyak keuntungan

yang didapat dariaplikasi internet dalam praktik PR, diantaranya:

(Kriyantono,2008:256-258)

1. Komunikasi dengan biaya murah dan cepat sampai


ke publik.
2. Sarana mendapatkan informasi kemajuan dunia.
3. Memelihara hubungan dengan media.
4. Membentuk kelompok diskusi atau bisnis.
5. Sarana promosi danpencitraan korporat.
6. Menghemat waktu

35
7. Mendukung program pemasaran
8. Komunikasi efektif
9. Memenuhi kebutuhan publik
10. Menuju pemasaran global
11. Menggapai publisitas media online

Selain menggunakan media konvensional PR dalam

praktiknya pun bisa memanfaatkan media cyber. Karena dari

keuntungan-keuntungan seperti yang dijelaskan diatas kegiatan

PR akan lebih efektif jika kegiatan dengan menggunakan media

konvensional diiringi dengan memanfaatkan media cyber.

Adapun model bisnis yang berhubungan dengan Cyber

PR. Menurut GoldMan Sach model bisnis tersebut dinamakan

model bisnis net companies yang terbagi menjadi enam macam,

antara lain: (Ustadiyanto,2001:21-22)

1. Connectivity adalah model bisnis yang menyandarkan


layanan pada akses internet kepada pelanggan
seperti yang dijalankan oleh ISP (Internet Service
Provider).
Contoh: SCBDNet, Indosat M2,dll.
2. Context adalah model bisnis yang memberikan
layanan berupa informasi dan hiburan.
Contoh: Astaga.com, 4shared.com, dll.
3. Content adalah model bisnis yang memberikan
layanan dengan basis isi, sebagai teks atau gambar
sebagai inti bisnisnya
Contoh: Marketbiz.net
4. Communication adalah layanan komunikasi berbasis
internet dengan menggunakan media interaktif
Contoh: web chat, maupun voice chat.
5. Community adalah model bisnis yang membangun
komunitas digital dengan media message board,
maupun penyedia web mail.

36
6. Commerce adalah melakukan aktivitas bisnis berbasis
internet.
Contoh: sanur online, dll.

Sedangkan dalam penelitian ini, yang sesuai dengan

cyber communication dalam pengelolaan website

KemenkoPMK.go.id oleh oleh Kemenko PMK yaitu poin

Connectivity, content dan Communication.

37
2.4 Bagan Alur Pikir

PERAN HUMAS KEMENTERIAN


KOORDINATOR BIDANG
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN DALAM
MENGELOLA WEBSITE SEBAGAI
MEDIA INFORMASI PUBLIK

- FACT FINDING - PENASEHAT AHLI - PENGADUAN


MASYARAKAT
- PLANNING - FASILITATOR
- INFORMASI PUBLIK
KOMUNIKASI
- COMMUNICATION - PRODUK HUKUM
- FASILITATOR PROSES
- EVALUATION - PENGUMUMAN
PEMECAHAN MASALAH
- PUBLIKASI
- TEKNIK KOMUNIKASI
- BERITA & ARTIKEL
- KEBIJAKAN

- CONNECTIVITY,
menyandarkan layanan pada
akses internet.
- CONTENT, berbasis isi
sebagai teks atau gambar
- COMMUNICATION, layanan
komunikasi berbasis internet
memanfaatkan media internet
sebagai media interaktif

38
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Menurut Harmon (Moleong, 2004: 49) paradigma adalah cara

mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang

berkaitan dengan sesuau secara khusus tentang realitas. Baker juga

mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat aturan yang

membangun atau mendifinisikan batas-batas dan menjelaskan

bagaimana sesuatu harus dilakukan dalam batas-batas itu agar

berhasil (Moleong, 2004: 49). Menurut Earl Babbie, paradigma

merupakan model atau skema fundamental yang mengorganisir

pandangan kita tentang suatu hal, walau paradigma tidak secara tepat

menjawab pertanyaan-pertanyaan penting. Secara umum, paradigma

didefinisikan sebagai suatu keseluruhan sistem berpikir (a whole

system of thinking) (Neuman, 2003:70).

Thomas Khun menggambarkan arti penting paradigma lewat

salah satu keuntungan yang akan diperoleh masyarakat ilmiah yakni

mempunyai suatu kriteria untuk memilih permasalahan, yang dapat

diasumsikan memiliki solusi (Babbie, 2006:39). Berdasarkan definisi-

definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa paradigma merupakan

seperangkat konsep, keyakinan, asumsi, nilai, metode, atau aturan

yang membentuk kerangka kerja pelaksanaan sebuah penelitian.

39
39
Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

Paradigma kualitatif Konstrutivisme. Paradigma adalah pandangan

yang mendasari dari ilmuan tentang apa yang menjadi pokok kajian

yang semestinya harus dipelajari sebagai disiplin ilmu pengetahuan.

Disebut pula bahwa ibarat sebuah jendela untuk mengamati dunia luar

tepat orang bertolak menjelajahi dunia dengan wawasannya (world

view) (Salim, 2001:36).

Dalam hal ini, Peneliti menggunakan paradigm kualitatif

konstrutivisme. Paradigma konstrutivisme adalah paradigma yang

menekankan akan pentingnya pengamatan, dan objektivitas dalam

menentukan ilmu pengetahuan. Paradigma kontruktivisme menyatakan

bahwa realitas itu ada dalam keragaman bentuk kontruksi mental yang

didasarkan pada pengalaman sosial, bersifat lokal dan spesifik, serta

tergantung pada pihak yang melakukannya.

3.2 Pendekatan Penelitian

Jenis dan sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian deskriptif kualitatif.

“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian”

(Meleong, 2011:6).

Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif

menyatakan sebagai berikut :

40
“Realitas dalam penelitian kualitatif tidak hanya yang tampak,
tetapi sampai dibalik yng tampak tersebut. Misalnya, melihat
orang yang sedang memancing itu merupakan kegiatab mencari
ikan, sedangkan dalam pnelitian kualitatif akan melihat yang
lebih dalam mengapa ia memancing. Ia memancing mungkin
untuk menghilangkan stress, daripada nganggur, atau mencari
teman. Jadi realitas itu merupakan kontruksi dari pemahaman
terhadap semua data dan makna (Sugiyono, 2005:5).

Penelitian deskriptif kualtatif lebih tepat apabila digunakan untuk

meneliti masalah-masalah yang membutuhkan studi mendalam, seperti

permasalahan tingkah laku konsumen suatu produk masalah-masalah

efek media terhadap pandangan pemirsa terhada suatu tayangan

media, permasalahan implementasi kebijakan publik di masyarakat,

dan sebagainya. (Bungin,2007:53).

3.3 Metode Penelitian

Jenis dan sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif menurut

Moleong dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif, (2007:5)

“Merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka

untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan

perilaku individu atau sekelompok orang”.

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan

apa apa yang saat ini berlaku.Di dalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi

yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian

41
deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi

mengenai keadaan yang ada.

3.4 Objek dan Subjek penelitian

Objek penelitian ini ialah Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan subyek penelitiannya

adalah website yang dikelola Kemenko PMK yaitu KemenkoPMK.go.id.

penelitian dilakukan berdasarkan pengamatan secara langsung serta

mengamati gejala-gejala yang terjadi dalam menetapkan strategi dan

tujuan yang ingin dicapai dalam rangka menciptakan citra masyarakat.

Informan adalah sumber utama yang mengetahui dan

berhubungan langsung dengan masalah penelitian. Adapun yang

penulis gunakan sebagai informan terdiri dari Key Informan dan

Informan.

3.4.1. Key Informan

Ada lima kriteriakey informan, kriteria tersebut meliputi:

1. Mereka yangmenguasai atau memahami sesuatu


melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu
bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya.
2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung
atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk
dimintai informasi.
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan
informasi “kemasannya” sendiri.
5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing”
dengan penulis sehingga lebih menggairahkan untuk
dijadikan seprogram acara televisi am guru atau
narasumber. (Moleong,2006:130)

42
3.4.2. Informan

Moleong (2006:132), menyatakan “informan adalah orang

yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi

dan kondisi latar penelitian”.

Informan adalah objek penting dalam sebuah penelitian.

Informan adalah orang-orang dalam latar penelitian yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi latar penelitian. Oleh sebab itu kita sangat membutuhkan

informan. Tanpa seorang informan kita tidak mungkin

mendapatkan hasil atau inti dari sebuah penelitian. Informan juga

harus berbentuk adjective, itu dikarenakan akan mempengaruhi

valid atau tidaknya data yang kita teliti, dan hal itupun

mempengaruhi ke absahan data yang kita teliti. (Moleong,

2006:133)

Dengan demikian orang yang akan menjadi seorang

informan harus memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman

terkait dengan masalah penelitian. Beberapa informan dalam

penelitian ini melibatkan staff Kementerian Koordinator Bidang

pembangunan Manusia dan Kebudayaan yaitu:

1. Kepala sub bagian Publikasi & Dokumentasi : Ihti Oktarina

2. Kepala sub bagianKehumasan : Achmad Soleh

3. Masyarakat pengguna website : Marbun

43
3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini

adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan

data, maka penulis tidak akan mendapatkan data yang memenuhi

standar data yang ditetapkan.

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh penulis untuk

memperoleh data. Data tersebut meliputi :

3.5.1. Wawancara

Kegiatan tanya jawab secara langsung dan mendalam

dengan pihak-pihak berwenang terhadap permasalahan yang

diteliti dengan berpegang pada intervie guide. Wawancara

sebagai alat utama dalam sebuah penelitian karena penulis

dapat mengajukan pertanyaan secara personal tentang suatu

topik. Sifat personal inilah yang memberikan keuntungan sebagai

teknik pengumpulan data, dan melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahn yang harus diteliti, juga ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dari

jumlah respondennya kecil/sedikit.

3.5.2. Observasi

Teknik pengamatan ini berdasarkan atas pengalaman

secara langsung. Teknik pengamatan juga memungkinkan

melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan

44
kejadian sebagimana yang terjadi pada keadaan yang

sebenarnya. Pengamatan memungkinkan penulis merasakan

apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga

memungkinkan penulis yang menjadi sumber data.

3.5.3. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah literatur atau buku terkait yang

digunakan dalam penelitian ini. Telaah pustka diperlukan

sebagai panduan penulis agar dapat menjawab rumusan

masalah yang telah ditemukan sebelumnya.

3.6 Teknik Keabsahan Data

Agar data yang diperoleh lebih jelas dan memiliki kekuatan

validitas dan reliabilitas, maka penulis juga melakukan wawancara

terhadap staff Biro humas Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan kebudayaan. Sedangkan teknik yang

penulis lakukan untuk keabsahan data pada penelitian ini adalah teknik

triangulasi.

Teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data yang ada, untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding untuk data tersebut dan juga

untuk memperkaya data.

45
Denzin dalam Moleong (2001:178) membedakan “Triangulasi

kedalam empat bentuk yang meliputi Triangulasi sumber, metode,

penyidik dan teori.” Dakam penelitian ini, hanya digunakan jenis

triangulasi sumber. Maksudnya adalah, pengujian dilakukan dengan

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini

dilakukan dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan

dengan data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara

dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Oleh karenanya, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik Triangulasi Data sumber, yaitu menggunakan berbagai sumber

data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga

dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki

sudut pandang yang berbeda.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Meleong

dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif, (2007:5)

“Merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka

untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan

perilaku individu atau sekelompok orang”.

46
Penelitian deskriptif kualitaif ini bertujuan untuk

mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat

upaya mendeskriptifkan, mancatat, analisis, dan menginterprestasikan

kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian

deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi

mengenai keadaan yang ada.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendapat Matthew B.

Miles mengenai analisis data yang terbagi menjadi tiga alur kegiatan

pada saat bersama, yaitu:

3.7.1. Reduksi Data (Data Reduction)

1. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya.

2. Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-

bukti kuat yang mendukung pada tahapan pengumpulan

data berikutnya.

47
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan RI

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan narasusmber

Kepala sub bagian Humas Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI bahwa Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Nomor 536/Kpts/KPU/Tahun 2014

tanggal 22 Juli 2014 yang diperkuat dengan Keputusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 1/PHPU.Pres-XII/2014 tanggal 21

Agustus 2014, Bapak Ir. H. Joko Widodo, ditetapkan sebagai

Presiden terpilih periode 2014-2019 dalam Pemilihan Presiden

2014. Pengucapan sumpah dan pelantikan sebagai Presiden

Republik Indonesia dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2014,

dihadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Tujuh hari setelah pelantikan, pada tanggal 27

Oktober2014, Presiden Ir. H. Joko Widodo menetapkan

Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang

Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet

Kerja Periode Tahun 2014-2019. Pembentukan Kementerian

Kabinet Kerja ini menjadi dasar pembentukan Kementerian

48
48
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

(Kemenko PMK) dan Ibu Puan Maharani sebagai Menteri Menko

PMK yang terlipih.Sejarah telah mencatat bahwa dalam

perjalanan 70 tahun Indonesia merdeka, untuk pertama kalinya

telah diangkat seorang Menteri Koordinator pertama wanita, dan

Menteri Koordinator dengan usia termuda.

Sebagai Kementerian Koordinator yang baru dibentuk,

Kemenko PMK harus tetap menjaga harmonisasi kerja pada

Kabinet Kerja. Oleh karena itu sebelum terbentuknya Organisasi

dan Tata Kerja Kemenko PMK, Presiden menetapkan Peraturan

Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan

Fungsi Kabinet Kerja. Tujuannya adalah agar seluruh

kementerian dalam Kabinet Kerja termasuk Kemenko PMK dapat

segera melaksanakan tugas dan fungsinya. Sehubungan dengan

hal tersebut, maka Menko PMK menggunakan sumber daya eks

Kemenko Kesra. dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Kemenko PMK mempunyai tugas yaitu

menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian

urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di

bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.

Sebagai Kementerian Koordinator, Kemenko PMK

mengkoordinasikan.

49
1. Kementerian Agama

2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

3. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

4. Kementerian Kesehatan

5. Kementerian Sosial

6. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

7. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

8. Kementerian Pemuda dan Olahraga

9. Instansi lain yang dianggap perlu.

4.1.2 Visi, Misi, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan RI

Visi :

Menjadi koordinator Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan untuk Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri, dan Berkepribadian berdasarkan Gotong royong.

Misi :

1. Mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan perumusan,

penetapan, dan pelaksanaan kebijakan pembangunan

manusia dan kebudayaan

2. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan pembangunan

manusia dan kebudayaan

50
3. Mendorong perwujudan manusia dan kebudayaan Indonesia

yang berkualitas

4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Kemenko PMK

(Sumber : Humas Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI).

4.1.3 Lambang Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG

PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

INDONESIA DAN KEBUDAYAAN TENTANG LOGO

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Makna Logo sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagai berikut :

a. Tiga puluh butir padi, sepuluh kuntum kapas dan lima orang

manusia membentuk bintang melambangkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tahun 1945

51
b. Lima orang manusia yang saling berpegangan tangan dan

membentuk bintang melambangkan sumber daya manusia

Indonesia yang unggul berlandaskan semangat gotong

royong dan Bhineka Tunggal Ika

c. Warna merah putih melambangkan Pembangunan Manusia

dan Kebudayaan berada dalam kepentingan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

d. Padi dan kapas berwarna emas yang melingkari sumber

daya manusia melambangkan tujuan mulia untuk

mewujudkan Kesejahteraan masyarakat Indonesia

e. Gunungan melambangkan kebudayaan dan alam semesta

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam membentuk

sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter

f. Latar belakang berwarna hitam melambangkan ketegasan

dan kerja keras Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya.

4.1.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam

suatu perusahaan untuk menjalankan kegitaan sehari-hari,

sebagai sistem pengendalian internal dalam suatu instansi,

52
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

bagian.

Berikut adalah struktur organisasi secara umum :

4.1.5. Kedudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan RI

KEDUDUKAN

1. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusiadan

Kebudayaan berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Presiden.

2. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia

dan Kebudayaan dipimpin oleh Menteri Koordinator.

TUGAS

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusiadan Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan

koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian

dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pembangunan

manusia dan kebudayaan.

53
FUNGSI

1. Koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan

pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait

dengan isu di bidang pembangunan manusia dan

kebudayaan;

2. Pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga

yang terkait dengan isu di bidang pembangunan manusia

dan kebudayaan;

3. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian

dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di

lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan;

4. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

tanggung jawab Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;

5. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia

dan Kebudayaan; dan

6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia

dan Kebudayaan mengkoordinasikan:

1. Kementerian Agama;

2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

54
3. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;

4. Kementerian Kesehatan;

5. Kementerian Sosial;

6. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi;

7. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak;

8. Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan

9. Instansi lain yang dianggap perlu.

4.2. Deskripsi Subjek Penelitian

4.2.1 Struktur Organisasi Divisi Hubungan Masyarakat

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia

dan Kebudayaan RI

Kepala Bagian Humas

Danang A.Ichwan, S,IP

Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian


Humas Publikasi dan Dokumentasi Perpustakaan
Achmad Soleh, S.Kom Ihti Oktarina, S.Sn Dian Novico, S.Kom

55
4.2.2 Uraian Tugas Hubungan Masyarakat Kementerian

Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan RI

1. Kepala Bagian Humas

a. Memimpin pelaksanaan tugas bagian Hubungan

Masyarakat dan Dokumentasi

b. Melakukan penyusunan rencana kerja bagian Humas

dan Dokumentasi

c. Melakukan analisi dan penyempurnaan terhadap bahan-

bahan yang terkait dengan bidang Pembangunan

Manusia dan laporan hasil kegiatan Kemenko PMK yang

akan di publikasikan kepada masyarakat baik melalui

media massa maupun melalui website Kemenko PMK

d. Melakukan penyiapan, pengumpulan,pengolahan, dan

penyusunan bahan-bahan publikasi bidang

Pembangunan Manusia

e. Melakukan penyebarluasan dan sosialisasi informasi

mengenai hasil kegiatan Kemenko PMK

f. Melakukan pembinaan jalinan hubungan dengan media

massa yang terjadi sarana publikasi dan penyebaran

informasi kebijakan dan kegiatan Kemenko PMK

g. Melakukan pengkoordinasian berbagai media massa,

untuk meliputi kegiatan Kemenko PMK, termasuk

56
didalamnya konferensi pers hasil rapat koordinasi dan

mengikuti Menko PMK melakukan kunjungan kerja

daerah

h. Melakukan penyusunan press release setiap kegiatan

yang di lakukan Menko PMK dan para pejabat eselon I

Kemenko PMK

i. Melakukan penyebarluasan informasi program dan

kegiatan Kemenko PMK melalui website resmi Kemenko

PMK

j. Melakukan penyiapan akomodasi dan transportasi

perjalanan dinas baik bagi staff Humas maupun

wartawan yang ditunjuk untuk di berangkatkan mengikuti

kegiatan Menko PMK baik di luar daerah maupun di luar

negeri

k. Memfasilitasi pertemuan forum wartawan Kemenko PMK

dalam rangka mensosialisasikan kegiatan-kegiatan

Kemenko PMK

l. Melakukan analisa berita dari berbagai media (TV,

Koran, dan radio) tentang kegiatan Kemenko PMK dan

berita yang terkait dengan Pembangunan Manusia

secara periodic

m. Melakukan Komplasi berita kegiatan Kemenko PMK dan

berita yang berkaitan dengan bidang Pembnagunan

Manusia

57
n. Melakukan pendokumentasian pemberitaan yang di

publikasikan oleh media massa (Kliping Koran) yang

terkait dengan pembangunan Manusia

o. Melakukanpenyusunan pedoman, juklak, juknis,

pendokumentasian baik terhadap foto-foto,video,maupun

pemberitaan tertulis

p. Melakukan pengaturan dan pendokumentasian foto dan

video kegiatan Menko PMK secara sistematis dan

terorganisir

q. Melakukan pengelolaan perpustakaan pada umumnya

yang di fokuskan pada pustaka dan publikasi yang

hasilnya di bidang Pembangunan Manusia

r. Memberikan penjelasan public jika terdapat berita-berita

yang kurang tepat tentang informasi bidang

Pembangunan Manusia

s. Melakukan pelayanan informasi kepada unit-unit kerja

dan masyarakat

t. Mengkoordinasikan penyusunan pedoman atau

panduan, juklak (petunjuk pelaksana),juknis (petunjuk

teknis) yang terkait dengan Humas dan dokumentasi di

lingkungan Kemenko PMK

u. Melakukan pembinaan,pengendalian, dan pengawasan

melekat (Waskat) terhadap pelaksanaan tugas bawahan

58
v. Melakukan penelaahan dan pemecahan masalah yang

terjadi di lingkungan bagian Humas dan Dokumentasi

w. Menyusun bahan dan laporan

bulanan,triwulanan,semesteran,dan tahunan atau

sewaktu-waktu diperlukan terkait dengan seluruh

kegiatan di bagian Humas dan Dokumentasi

x. Menyelenggarakan rapat-rapat atau pertemuan dalam

rangka pelaksanan tugas

y. Memberikan saran / masukan kepada atasan dalam

rangka pelaksanaan tugas

z. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan petunjuk

pimpinan

aa. Ikut serta dalam sosialisasi di setiap program yang di

canangkan oleh Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI

2. Kepala Sub Bagian Humas

a. Memimpin pelaksanaan tugas sub bagian Dokumentasi

dan perputakaan

b. Menyiapkan pelaksanaann penyusunan rencana kerja

ubbagian Dokumentasi dan Perpustakaan

c. Menyiapkan pelaksanaan evaluasi dan analisa program

kerja subbagian Dokumentasi dan Perpustakaan

59
d. Melaksanakan penyusunan daftar kebutuhan buku dan

mengajukan pembelian

e. Melaksanakan penyusunan catalog Perpustakaan

f. Melaksanakan penerimaan buku-buku dari

Menko,Sesmenko dan Deputi,atau dari para pendonor

buku

g. Melaksanakan pendokumentasian berita-berita yang

terkait dengan bidang Pembangunan Manusia dan

kegiatan Kemenko PMK yang dipublikasikan oleh media

cetak dalam bentuk kliping Koran

h. Melakukan pendokumentasian media cetak yang terkait

dengan bidang Pembangunan Manusia dan Kemenko

PMK dengan penyusunan sesuai dengan sistematika

yang ada

i. Melaksanakan pendokumentasian foto-foto dan video

kegiatan Menko PMK dan para pejabat Kemenko PMK

j. Melaksanakan pelayanan keputusan dan berita media

cetak

k. Melaksanakan pembelian media cetak secara

berlangganan

l. Mengkoordinasikan penyusunan pedoman/panduan

yang terkait dengan urusan dokumentasi dan

perpustakaan di lingkungan Kemenko PMK

60
m. Melaksanaan pembinaan,pengendalian,dan pengawasan

melekat (waskat) terhadap pelaksanaan tugas bawahan

n. Melaksanakan penelaahan dan pemecahan masalah

yang terjadi di lingkungan subbagian Dokumentasi dan

Perpustakaan

o. Menyusun bahan dan atau laporan

bulanan,triwulanan,semsteran,dan tahunan atau

sewaktu-waktu diperlukan terkait dengan seluruh

kegiatan di subbagian Dokumentasi dan Perpustakaan

p. Menyelenggarakan rapat-rapat atau pertemuan dalam

rangka pelaksanaan tugas.

3. Kepala Sub Bagian Publikasi dan Dokumetasi

a. Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sub Bagian

Publikasi dan Dokumentasi dan menyusun bahan

Rencana Kerja Tahunan (RKT) Bagian Humas dan

Perpustakaan

b. Menyusun Penetapan Kinerja Sub Bagian Publikasi dan

Dokumentasi dan Menyusun Bahan Penetapan Kinerja

Bagian Humas dan Perpustakaan

c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Sub

Bagian Publikasi dan Dokumentasi dan Menyusun

Bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Bagian

Humas dan Perpustakaan

61
d. Menyusun bahan Laporan Kegiatan Triwulan, Semester,

dan LAKIP Tahun 2014 Biro Informasi dan Persidangan

e. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran

pelaksanaan tugas Sub Bidang Publikasi dan

Dokumentasi

f. Membantu melaksanakan peliputan segala kegiatan

Kemenko PMK baik itu kegiatan Menko PMK, pimpinan

dan kegiatan yang diselenggarakan Kemenko PMK.

Berupa liputan audio, visual, maupun audio visual.

g. Membantu melaksanakan penyebarluasan dan penyajian

hasil liputan Kemenko PMK, baik melalui media massa

(cetak, elektronik, online) dan melalui website

www.kemenkopmk.go.id

h. Membantu mengolah hasil liputan kegiatan Kemenko

PMK untuk dipublikasikan

i. Membantu melaksanakan penyajian dan penyebarluasan

informasi yang terkait dengan kegiatan Kemenko PMK

yang bersifat publikasi

j. Membantu pendokumentasian kegiatan Menko PMK,

pimpinan serta kegiatan di lingkup Kemenko PMK

berupa Foto dan Video

62
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Merujuk pada model komunikasi dalam Humas yang terkait

dengan kegiatan peran Humas dalam pelaksanaan pelayanan informasi

dalam mengelola webiste kemenkopmk.go.id sebagai media informasi

publik.

Kemenko PMK yang mempunyai tugas dan berperan sebagai

komunikator yang berupaya menciptakan citra positif bagi Kemenko

PMK dan melakukan Koordinasi, Sinkronisasi, Pengendalian urusan

Kementerian dalam penyelenggaraan Pemerintahan pada Kementerian

yang ada dibawahnya. Dengan adanya program pelayanan informasi

melalui website kemenkopmk.go.id yang diberikannya sehingga opini

publik dapat terbentuk sesuai dengan apa yang diharapkan. Dan juga

agar informasi tersebut lebih bersifat transparan.

Dalam aktivitas eksternalnya, Kemenko PMK yang menjalankan

peran Humas, menerapkan suatu bentuk strategi komunikasi yang

memiliki tujuan untuk menjalin hubungan dengan public eksternal

sehingga terbentuklah opini public yang positif terhadap Kemenko

PMK.

Peran humas pada pelaksanaan pelayanan informasi dalam

mengelola website kemenkopmk.go.id sebagai media informasi publik

akan diuraikan berdasarkan wawancara terhadap informan Kepala Sub

bagian Dokumentasi dan Publikasi Ihti Oktarina, menjelaskan:

63
Kami berperan sebagai komunikator yang berupaya
menciptakan citra positif bagi Kemenko PMK, dan melakukan
KSP (koordinasi, sinkronisasi, pengendalian) pada 8
Kementerian yang ada dibawahnya yaitu Kementerian Agama,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Kesehatan,
Kementerian Sosial, Kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Kementerian Pemudan
dan Olahraga). Sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran masyarakat dengan adanya program pelayanan
informasi melalui website ini.1

Pesan dalam peran humas ini adalah untuk menumbuhkan

kesadaran masyarakat dengan adanya program pelayanan informasi

melalui website kemenkopmk.go.id. hal itu diyakini dapat memberikan

pengetahuan kepada masyarakat dan berdampak pada pelayanan

publik yang optimal.

Maksud dari KSP itu sendiri adalah Koordinasi pelaksanaan

tugas pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada

seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Sinkronisasi perumusan,

penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian atau Lembaga

yang terkait dengan isu di bidang pembangunan manusia dan

kebudayaan. Pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian atau

Lembaga yang terkait dengan isu di bidang pembangunan manusia dan

kebudayaan.

1
Wawancara dengan Ibu Ihti Oktarina Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi, pada
tanggal 28 November 2016 jam 13.00 di Kemenko PMK.

64
Kemenko PMK berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat

akan pentingnya sumber informasi yang jelas, akurat, tepatserta

memiliki kredibilitas yang baik dalam menyampaikan informasi

kebijakan dan perkembangan aktivitas kerja Kemenko PMK, dengan

cara menyediakan pelayanan informasi melalui website

kemenkopmk.go.id kepada masyarakat.

Karena adanya penyebaran informasi dan strategi komunikasi

dari Kemenko PMK, efek yang ditimbulkan adalah bertambahnya

pengetahuan sehingga berdampak pada tumbuhnya kesadaran

masyarakat dengan keberadaan program-program yang dicanangkan

Kemenko PMK. Selain itu bentuk strategi komunikasi yang

diterapkannya, juga dapat menciptakan penilaian dan persepsi positif

publik, yang mampu membawanya pada suatu pencitraan positif

terhadap keberadaan program-program kebijakan dan instansi

Kemenko PMK secara keseluruhan. Berikut ini Merupakan penjelasan

dari informan Achmad Soleh sebagai Kepala Sub bagian Humas, juga

mengemukakan bahwa:

Bentuk strategi komunikasi yang diterapkan kepada publik dapat


menciptakan penilaian dan persepsi positif dari publik, yang
mampu membawanya pada suatu pencitraan positif terhadap
Kemenko PMK secara keseluruhan. Kami juga berupaya untuk
memberikan infomasi secara jelas, akurat, transparan serta
memiliki kredibilitas yang baik dalam menyampaikan
informasidengan menerapkan sistem e-Government agar
informasi tersebut sampai kepada masyarakat sesuai yang
diamanatkan UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP). 2

2
Wawancara dengan Bapak Achmad Soleh sebagai Kepala Sub Bagian Humas Kemenko
PMK, pada tanggal 7 Desember 2016 jam 13.15 di Kemenko PMK.

65
E-government merupakan aplikasi teknologi yang berbasis

internet atau perangkat digital lainnya yang dikelola pemerintah untuk

menyampaikan informasi, yang berrmaksud untuk meningkatkan

efisiensi, efektifitas, serta transparansi sesuai UU KIP. Keterbukaan

Informasi Publik (KIP) yaitu hak seseorang untuk berkomunikasi dan

memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan

sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,

menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan

menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Penggunaan instrumen pemerintahan dalam rangka

pelaksanaan fungsi pemerintahan harus bertumpu pada prinsip-prinsip

Negara Hukum dan asas-asas yang mendasari masing-masing

instrumen tersebut. UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP), merupakan

instrumen yuridis dalam rangka pelaksanaan fungsi pemerintah,

khususnya dalam rangka menyediakan informasi publik. (W. Riawan

Tjandra, 2008:24)

4.3.1. Humas Kemenko PMK dalam Kegiatan Strategi Komunikasi

Website Pemerintah merupakan salah satu strategi

dalammelaksanakan pengembangan e-government secara

sistematik melalui tahapanyang realistik dan terukur. Pembuatan

website pemerintah memiliki tujuan agar masyarakat dapat

66
dengan mudah mendapat informasi. Website pemerintah tidak

seperti website perusahaan swasta yang bertujuan memperoleh

keuntungan dalam bentuk uang yang masukke perusahaan.

Walaupun tidak menghasilkan profit secara langsung dari

kehadiran website resmi pemerintah, namun, apabila dikelola

dengan baik, padaakhirnya akan menghasilkan keuntungan.

Keuntungan yang diperoleh adalah terbentuknya citra positif

pemerintah sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan

dimata masyarakat dan pada akhirnya mampu menumbuhkan

kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan

kebijakan Kemenko PMK.

Humas Kemenko PMK dibagi menjadi dua kegiatan,

kegiatan internal yang tugasnya membina hubungan baik antara

pengurus dengan pemipin dan kegiatan eksternal tugasnya

sebagai jembatan manajemen atau instansi Kemenko PMK

dengan pihak yang berada diluar seperti pelaku usaha,

masyarakat, dan juga pemerintahan. Strategi eksternalnya

adalah ruang dan media yang mempresentasikan dan

berinteraksi antar keseluruhan sub sistem baik sosial budaya,

lingkungan, teknologi dan ekonomi serta politik yang tumbuh dan

berkembang. Adapun tugas–tugas yang dijelaskan meliputi

kegiatan Media Relations yaitu kegiatan yang berhubungan

dengan pelayanan informasi program–program kerja dan

67
penerapan kebijakan Kemenko PMK pada media massa. Jadi

dapat membina hubungan baik dengan pers. Berikut ini

merupakan penjelasan dari Informan Ihti Oktarina sebagai

Kepala Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi:

Kemenko PMK devisi Humasnya dibagi menjadi 3 bagian


yaitu Kepala Sub Bagian Humas, Kepala Sub bagian
Publikasi dan Dokumentasi, dan Kepala Sub Bagian
Perpustakaan.Serta dibagi 2 kegiatan yaitu kegiatan
internalyang tugasnya membina hubungan baik antara
pengurus dengan pemipin dan kegiatan eksternal
tugasnya sebagai jembatan manajemen atau instansi
Kemenko PMK dengan pihak yang berada diluar seperti
pelaku usaha, masyarakat, dan juga pemerintahan.Bentuk
kegiatan Kemenko PMK yaitu memberi informasi kepada
publik, persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap
dan tingkah laku publik terhadap seluruh kebijakan
Kemenko PMK, dan usaha untuk mengintegrasikan sikap
dan perbuatan antara Kemenko PMK dengan sikap dan
perbuatan publik dansebaliknya. 3

Kegiatan tersebut merupakan langkah strategi untuk

mengeratkan hubungan antara Kemenko PMK dengan

khalayak agar terciptanya opini publik yang baik, serta

menjalin komunikasi secara kontinyu yang sifatnya informatif

dan juga persuasif.

Tetapi karena Kemenko PMK bukan merupakan

kementerian teknis jadi Kemenko PMK tidak melayani langsung

ke masyarakat. Biasanya lebih mengarahkan masyarakat jika

adanya komplain atau sebagainya. Kegiatan yang ada

3
Wawancara dengan Ibu Ihti Oktarina sebagai Kepala Sub Bagian Publikasi dan
Dokumentasi Kemenko PMK, pada tanggal 28 November 2016 jam 13.00 di Kemenko PMK.

68
cenderung untuk melakukan kegiatan publikasi dan sosialisasi

serta melaksanakan KSP (koordinasi, sinkronisasi,

pengendalian) dan menjadi pemimpin rapatnya serta

mengontrol 8 kementerian yang dibawahnya. Hal ini sesuai

dengan penjelasan dari informan Achmad Soleh Kepala Sub

Bagian Humas:

Kemenko PMK bukan merupakan kementerian teknis


jadi tidak melayani langsung ke masyarakat tersebut.
Tetapi kami melayani masyarakat kalau misalnya ada
komplain, kita mempunyai sms center, ada lapor, dan
ada email kontak kami. Jadi strategi komunikasinya
adalah cara kita menerima pelayanan, dan pengaduan
masyarakat agar mem-post pada tempatnya dan untuk
informasi lebih lanjut biasanya kami arahkan.4

Sesuai dengan pernyataan tersebut, Kemenko PMK juga

menjaga pola interaksi dengan publik dan berupaya untuk

memenuhi setiap kebutuhan publik terkait masalah infomasi

program-program kerjadan penerapan kebijakan Kemenko

PMK serta berupaya untuk selalumenanggapi keluhan

masyarakat.

4.3.2 Fungsi dan Peran Humas Kemenko PMK

Kemenko PMK merupakan fungsi manajemen yang

dijalankan secara berkesinambungan oleh instansi

4
Wawancara dengan Bapak Achmad Soleh sebagai Kepala Sub Bagian Humas Kemenko
PMK, pada tanggal 7 Desember 2016 jam 13.15 di Kemenko PMK.

69
pemerintahan yang ditujukan kepada khalayak eksternal untuk

mencapai tujuan tersebut. Dalam menyebarluaskan

pengetahuan dan informasi yang tepat tentang keberadaan

program-program kerja dan penerapan yang ada di Kemenko

PMK, humas Kemenko PMK juga memanfaatkan keberadaan

media sosial seperti contohnya facebook dan twitter juga

digunakan sebagai media interaktif. Beberapa kegiatan

eksternal Kemenko PMK dikemukakan oleh informan Ihti

Oktarina Kepala Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi:

Hm, sejalan dengan menjalankan program-program kerja


dan penerapan kebijakan kemenko PMK serta keinginan
untuk menyebarluaskan pengetahuan dan informasi
yang benar dan tepat tentang keberadaan program-
program kerja dan penerapan Kemenko PMK. Kami
berupaya untuk menampung, dan mengarahkan
keinginan masyarakat yang ingin mengikuti program-
program kerja Kemenko PMK secara kontinyu, dan
berupayamempersiapkan SDM yang mempunyai
kapasitas pengetahuan dalam hal manajerial dan
penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
agar e-Governmentberkembang dengan baik. Tetapi
tidak hanya website Kemenko PMK, namun keberadaan
media sosial kami gunakan untuk mencapai proses
secara interaktif seperti contohnya facebook dan twitter.5

E-Government ini merupakan bentuk layanan

pemerintahdengan penggunaan Teknologi Informasi dan

komunikasi (TIK) untuk memberikan pelayanan publik dengan

lebih nyaman, berorientasi pada konsumen, mengefektifkan

5
Wawancara dengan Ibu Ihti Oktarina sebagai Kepala Sub Bagian Publikasi dan
Dokumentasi Kemenko PMK, pada tanggal 9 Februari 2017 jam 13.30 di Kemenko PMK.

70
biaya, dan secara keseluruhan merupakan cara yang lebih baik

dari sebelumnya. Tujuannya untuk meningkatkan hubungan

antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Jadi Kemenko PMK

secara terus menerus mempersiapkan SDM yang mempunyai

kapasitas pengetahuan dalam hal manajerial dan penguasaan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar e-

Governmentberkembang dengan baik.

Kemenko PMK berupaya untuk mengarahkan

masyarakat agar menjagaloyalitas terhadap instansi, serta

menjalankankeseluruhan fungsi komunikasi yang terencana,

baik itu kedalam maupun ke luar, antara suatu instansi dengan

semuakhalayak. Sesuai dengan pernyataan Informan Achmad

Soleh Kepala Sub Bagian Humas menjelaskan:

Kami mempunyai tugas untuk memberikan


pengetahuankepada masyarakat tentang informasi
program-program kerjadan penerapan kebijakan
Kemenko PMK. Selain itu, kami jugaberupaya untuk
mengarahkan masyarakat agar menjagaloyalitas
terhadap instansi kami. Kami menjalankankeseluruhan
fungsi komunikasi yang terencana, baik itu kedalam
maupun ke luar, antara suatu instansi dengan
semuakhalayak. Dan untuk mencapai khalayak eksternal
maka saya rasa, sosialisasi melalui website, sangat
membantu kamidalam penyampaian pesan kepada
khalayak.Contohnya untuk memberikan informasi
kepada publik. Seperti data LAKIP, data pejabat, visi dan
misi, produk hukum Kemenko PMK terdapat di dalam
website Kemenko PMK.6

6
Wawancara dengan Bapak Achmad Soleh sebagai Kepala Sub Bagian Humas Kemenko
PMK, pada tanggal 17 Maret 2017 jam 13.15 di Kemenko PMK.

71
Kemenko PMK menerapkan informasi dua arah melalui

media website, artinya tidak mengeluarkan pesan saja akan

tetapi sebaliknya. Serta menjalankan fungsinya dengan cara

memaksimalkan keterlibatan antar individu dalam instansi itu.

Mulai dari atasan sampai dengan tingkat paling bawah dalam

manajemen, yang masing-masing tugasnya adalah membantu

dalam pelayanan informasi program kerja dan penerapan

kebijakan Kemenko PMK.

Kegiatan eksternal Kemenko PMK terkait dengan upaya

melakukan publikasi program-program pelayanan kerja adalah

dengan menjalankan fungsi Humas secara terencana dan

efektif. Kemenko PMK berfungsi sebagai koordinator

komunikasi pada seluruh aktivitas publikasi dan sebagai

pelaksana teknis di lingkungan internal untuk mengajak seluruh

anggota instansi berperan lansung dalam proses komunikasi

terkait dengan pelaksanaan publikasi program-program kerja

dan penerapan kebijakan Kemenko PMK. Selain itu,

pelaksanaan publikasi program-program pelayanan

disesuaikan dengan kebijakan dan aturan manajemen. Berikut

ini penjelasan oleh informan Ihti Oktarina Kepala Sub Bagian

Publikasi dan Dokumentasi:

72
Aktivitas utama kami dalam kegiatan eksternal Humas
adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang
sifatnya informatif dan persuasif melalui media website,
yang ditujukan kepada publik. Kami menjalankan fungsi
PR, terkait denganpelaksanaan program-program
pelayanan informasi. Fungsi kami sebagai PR instansi
adalah sebagai koordinator dansebagai pelaksana teknis
dalam bidang hubungan masyarakat terkait dengan
pengelolaan website sebagai bentuk pelayanan
informasi terkait dengan program-program kerja
danpenerapan kebijakan Kemenko PMK. Semua
masukan, keluhan dan tanggapan publik dapat
disampaikan lewat surat, atau email yang sudah
ditujukan langsung kedivisi kami. Kami juga
menggunakan beberapa media pendukung yang dapat
membantu hal tersebut, seperti media sosial. Tetapi
selain menggunakan proses komunikasi secara
langsung (interaktif), kami juga menggunaan media
cetak seperti majalah Brafo PMK.7

Kegiatan eksternal Kemenko PMK terkait dengan

pelaksanaan publikasi program dan pelayan Kemenko PMK

adalah dengan cara menjalankan fungsi humas secara efektif..

Dalam meningkatkan minat masyarakat pada website

Kemenko PMK, peran humas publikasi sangat diperlukan untuk

terus melakukan pengelolaan data pada situs website. Dan

Kemenko PMK harus terus aktif dalam melakukan perbaikan

dan penambahan informasi baik dari segi content maupun

pengembangan aplikasi. Berikut ini merupakan penjelasan dari

Informan Achmad Soleh Kepala Sub Bagian Humas

menjelaskan

7
Wawancara dengan Ibu Ihti Oktarina sebagai Kepala Sub Bagian Publikasi dan
Dokumentasi Kemenko PMK, pada tanggal 10 Maret 2017 jam 13.45 di Kemenko PMK.

73
Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif situs
web di internet adalah isi (content) dan disain yang baik
serta menarik, maupun pengembangan aplikasi.
Sehingga diharapkan kedepannya masyarakat dapat
menjadikan KemenkoPMK.go.id sebagai sumber yang
terpercaya dalam mencari informasi.8

Seluruh aktivitas ini merupakan faktor awal terbentuknya

good will, kepercayaan, penghargaan terhadap instansi

Kemenko PMK sehingga efektifitas dari aktivitas yang

diterapkan penting untuk diperhatikan agar dapat menghasilkan

efek yang diinginkan oleh instansi Kemenko PMK.

4.3.3 Strategi Kemenko PMK dalam menggunakan media website

untuk mensosialisasikan dan mempublikasikan program-

program kerja dan penerapan kebijakan Kemenko PMK

kepada masyarakat

Strategi Humas merupakan cara untuk mencapai sebuah

hasil akhir, yang menyangkut tujuan dan sasaran Kemenko

PMK. Oleh karena itu, menjalankan beberapa hal khusus yang

telah ditetapkan instansi Kemenko PMK dalam menentukan

strategi komunikasinya dengan menggunakan media website

sebagai media untuk mengsosialisasikan dan mempublikasikan

program-program kerja dan penerapan kebijakan Kemenko

PMK kepada masyarakat. Strategi penggunaan media website

8
Wawancara dengan Bapak Achmad Soleh sebagai Kepala Sub Bagian Humas Kemenko
PMK, pada tanggal 31 Maret 2017 jam 13.50 di Kemenko PMK.

74
yang merupakan bentuk aktivitas Kemenko PMK untuk

mancapai misinya, yaitu meningkatkan serta mengembangkan

pelayanan informasi yang mudah diakses dan up to date.

Perencanaan dalam kegiatan pelayanan informasi

kepada publik dituangkan dalam bentuk SOP (Standard

Oprationel Procedure). Sesuai dengan pernyataan InformanIhti

Oktarina Kepala Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi:

Kalau perencanaan sih, humas Kemenko pmk memiliki


SOP. SOP di website itu adalah kalau untuk memasukan
data atau pemberitaan Kemenko PMK itu lewat reporter
yang membuat berita, dari reporter dimasukan ke editor,
dan editor mengedit berita yang dibuat reporter dan dari
editor di masukan ke admin untuk menaikannya ke
website. Tetapi kalau seperti contohnya data pejabat itu
bisa dimasukan untuk keterbukaan informasi publik
misalnya data pejabat, data anggaran biasanya melalui
persetujuan eselon lalu ke admin.Pada perencanaan
pengelolaan website ini kami tetap menunjukan peran
kami sebagai fasilitator komunikasi dengan cara
menerapkan konsep 7 C, yaitu suatu hubungan interaksi
kami dengan publik, yang meliputi:

1. Creadibility (kredibilitas)
Kami memiliki kredibilitas yang baik dalam bidang
pelayanan informasi publik., kami bagian dari
lembaga manajemen pemerintahan yang melayani
dan memfasilitasi semua nilai-nilai kebutuhan
masyarakat. Seluruh informasi yang kami
sampaikan merupakan bagian dari konsep yang
telah kami programkan sehingga masyarakat akan
dapat langsung menerima dan menerapkan semua
program yang dapat dikembangkan masyarakat
adalah bagian dari stakeholder kami sehingga
kebutuhan dan keinginannya harus kami penuhi.

75
2. Contex ( konteks)
Konsep sosialisasi program-program kerja dan
penerapankebijakan Kemenko PMK yang kami
lakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kami
memiliki kepentingan yang sangat besar terhadap
peningkatan mutu pelayanan informasi publik. Oleh
karenanya seluruh informasi yang menyangkut
masalah program-program kerja dan penerapan
kebijakan Kemenko PMK, harus ditransparansikan
ke publik.

3. Content ( isi )
Isi informasi pada webiste mengenai seluruh
program-programkerja dan penerapan kebijakan
Kemenko PMK adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi olehmasyarakat. Kami berupaya
mengalokasikan programyang tepat untuk hal
tersebut. Maka kami harusmemberikan manfaat dari
keberadaan kami bagikelangsungan hidup
masyarakat yang berkualitas.Semua masyarakat
memiliki hak untukmedapatkan informasi dan
pelayanan yang layak. Untukitulah kami bekerja.
4. Clarity ( kejelasan )
Sejalan dengan Undang-Undang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP) yaitu hak seseorang untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi, dalam
rangkameningkatkan ketersediaan, kelayakan, dan
kualitaslayanan, serta kesetaraan dan kepastian
memperolehlayanan bagi masyarakat untuk
memenuhi hak-hak warganegara terhadap akses
informasi bermutu dankesempatan meningkatkan
kualitas hidup, Kemenko PMKmembuat program-
progam pelayanan informasi melaluiberagam media
yang sesuai dengan kebutuhan dankemudahan
masyarakat untuk mengaksesnya.
5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan
Konsistensi )
Dalam mendukung terlaksananya program-program
kerjadan penerapan kebijakan Kemenko PMK
tersebut dilakukan pengembangan dan peningkatan
kapasitas kelembagaan penyelenggara pelayanan
masyarakat yang terpadu dan berkesimbungan,
khususnya melalui program peningkatan mutu
informasi melalui pengelolaan website ini.

76
Keberadaan media pendukung ini, secara konsisten
danberkesinambungan akan terus diterapkan
dandiaplikasikan dalam kehidupan serta
kebutuhanmasyarakat.
6. Channel ( Saluran )
Berbagai jenis informasi program-program kerja dan
penerapan kebijakan Kemenko PMK disampaikan
melalui berbagai pola dan bentuk kegiatan, yaitu
melalui berbagai jenis event seperti: seminar,
workshop, talkshow. Kegiatan sosialisasi melalui
berbagai event banyak melibatkan berbagai pihak
antara lain Media Cetak dan Media Elektronik. Serta
keberadaan media website kami.
7. Capability of the audiens (Kapasitas atau
kemampuanaudien )
Kami secara konseptual memang berupaya
menjangkaupublik yang memiliki kepentingan
terhadap program-programkerja dan penerapan
kebijakan Kemenko PMK.Kami juga menganalisa
kemampuan publik dalam meneriman seluruh
informasinya. Sehingga tidak terjadi kesalahan
penyampaian. Bagian terpenting adalah menentukan
waktu yang tepat untuk menyampaikanseluruh
informasinya melalui media website ini. 9

Strategi pelayanan informasi yang diberikan Kemenko

PMK adalah buah hasil dari perencanaan yang telah dikelola

oleh manajemen. Maka harus menempatkan diri sebagai

pelayan yang memiliki kualitas seperti yang diharapkan publik.

Pada perencanaan pengelolaan website ini, Kemenko PMK

menunjukkan perannya sebagai fasilitator komunikasi dengan

menerapkan konsep 7C, yaitu penilaian suatu hubungan

interaksi lembaga pemerintah dengan publik atau masyarakat,

yang meliputi Credibility, yang berupaya menciptakan nilai

kepercayaan publik atau masyarakat terhadap Kemenko


9
Wawancara dengan Ibu Ihti Oktarina sebagai Kepala Sub Bagian Publikasi dan
Dokumentasi Kemenko PMK, pada tanggal 7 April 2017 jam 14.00 di Kemenko PMK.

77
PMK,Context yang merupakan upaya menyampaikanseluruh

informasi yang menggambarkan perkembangan lembaga

pemerintah secara obyektif, Content yang merupakan upaya

penyampaian seluruh informasi yang dapat dipahami oleh

publikatau masyarakat, Clarity yang merupakan upaya

penyampaian seluruh informasi tentang kejelasan semua

bentuk aktivitas Kemenko PMK, Continuity dan Consistency

yang merupakan upaya penyampaian seluruh informasi secara

berkelanjutan dan sesuaidengan kebutuhan publik atau

masyarakat serta Capability yangmerupakan upaya untuk

menunjukkan kemampuan untuk memberikan penjelasan

kepada publik atau masyarakat secara kongkrit. Hal ini,

menunjukkan bahwa kemapanan suatu perencanaan akan

mendukung dalam pencapaian tujuan komunikasi. Sejalan

dengan peran Kemenko PMK dalam membantuproses

komunikasi sebagai bagian dari perwujudan program-program

kerja dan penerapan kebijakan Kemenko PMK yangakurat

dengan kepentingan masyarakat.

4.3.4 Implementasi Kemenko PMK melalui website dalam rangka

pelayanan informasi publik

Implementasi dari strategi Diskominfomas melalui

website ini dalam rangka mengasosiasikan dan

mempublikasikan program-program kerja dan penerapan

78
kebijakan Kemenko PMK kepada masyarakat, disesuaikan

dengan fungsi Humas yang dikemukankan Menurut Dimock

dan Koening dalam Rosady Ruslan (2001 : 108) di bab II

mengatakan bahwa tugas dan kewajiban pihak humas lembaga

pemerintahan adalah sebagai berikut :

1. Berupaya memberikan penerangan atau informasi


kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat
(publik services), kebiajakn, serta tujuan yang akan
dicapai oleh pihak pemerintah dalam melaksanakan
program kerja pembangunan tersebut.
2. Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan,
serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya
untuk melaksanakan program pembangunan di
berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi,
hukum,politik, serta menjaga stabilitas keamanan
dan ketertiban nasional
3. Keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan
pelayanan serta mengabdikan dari aparatur
pemerintah bersangkutan perlu dijaga atau
dipertahankan dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya masing-masing secara konsisten serta
professional.

Kemenko PMK yang merupakan bagian dari fungsi

Humas adalah sebagai satu fungsi manajemen yang

memahami atau mengetahui, keberadaan dan menegaskan

hubungan bersama di antara instansi dengan berbagai

publiknya yang menentukan keberhasilan dan kegagalan

instansi. Humas menjalankan fungsi manajemen yang menilai

pendapat publik, untuk mengetahui kebijakan dan peraturan

instansi Kemenko PMK yang berkaitan dengan publik dan

79
melancarkan program tindakan untuk mendapatkan

pemahaman dan penerimaan publik.

Informan Achmad Soleh Kepala Sub Bagian Humas

menjelaskangambaran bagaimana Instansi Kemenko PMK

bertindak dengan lingkungan:

Kami selaku wakil dari manajemen, instansi Kemenko


PMK selalu bertindak dengan lingkungan dan
mengadaptasikan diridalam lingkungan yang senantiasa
berubah. Meskipun informasipenting dari lingkungan
harus digali ke dalam untukmemantapkan dan
menstabilkan instansi Kemenko PMK. Selain itu penting
untuk saling menjaga interaksidengan publik patut
dieratkan dan terjalin dengan baik.10

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat

disimpulkan bahwa pada umumnya, Kemenko PMK

mengetahui dan memahami pendapat publik terhadap instansi,

menilaidampak pendapat publik itu terhadap instansi,

menyesuaikan pendapat publik dengan kebijakan-kebijakan

instansi, memberikan input atau masukan kepada manajemen

instansi tentang tindakanyang perlu diambil untuk

memanfaatkan instansi, dan mewujudkan hubungan dua arah

agar hubungan yang sehat di antara publik dan instansi dapat

diwujudkan secara terus menerus.

Sebuah instansi memerlukan hubungan dengan publik

(pelaku usaha dan masyarakat) karena dalam analisis terakhir,

10
Wawancara dengan Bapak Achmad Soleh sebagai Kepala Sub Bagian Humas Kemenko
PMK, pada tanggal 31 Maret 2017 jam 13.50 di Kemenko PMK.

80
publik yang akan menentukan keberadaan instansi Kemenko

PMK dan kementerian-kementerian terkaitnya. Dukungan

publik akan menentukan sejauh mana instansi Kemenko PMK

dapat bergerak mencapai objektif atau tujuannya. Tanpa

dukungan publik, aktivitas kerja Kemenko PMK yang

melaksanakan kebijakannya, tidak akan mendapat respon

positif dari publik.

Humas Kemenko PMK memiliki tanggung jawab

terhadap instansi dan publik-nya. Hal ini sesuai dengan

penjelasan informan Ihti Oktarina Kepala Sub Bagian Publikasi

dan Dokumentasi:

Kami bekerja mewakili kebijakan instansi Kemenko PMK


dengan memberikan informasi yang telah diizinkan oleh
pimpinan untuk dipublikasikan kepada publiknya melalui
webiste ini, sehingga masyarakat mengerti mengenai
informasi kebijakan dan penawaran program-program
kerja dan penerapan kebijakan Kemenko PMK. Contoh
kebijakannya yaitu kegiatan mengenai KIP (Kartu
Indonesia Pintar) dan gambaran kegiatannya yaitu
bekerjasama dengan kementerian terkaitnya. Misalnya
KIP dengan Kementerian Pendidikan. Kemudian
kebijakannya itu dilakukan dengan mengkoordinir
badan-badan dan Kementerian yang terkait. Seperti
contohnya Kementerian Pendidikan , nanti dikumpulkan
Kementerian Pendidikannya lalu melakukan rapat dan
nanti kami membuat kegiatan misalnya peluncuran KIP
serta bagaimana menyebarkan ke masyarakatnya.11

Hasil analisa dari hasil wawancara tersebut adalah

Humas Kemenko PMK membantu membuat kebijakan pada

11
Wawancara dengan Ibu Ihti Oktarina sebagai Kepala Sub Bagian Publikasi dan
Dokumentasi Kemenko PMK, pada tanggal 19 April 2017 jam 14.00 di Kemenko PMK.

81
Kementerian-Kementerian yang ada dibawahnya yang akan

memperlihatkan perhatian yang bertanggung jawab kepada

setiap perilaku, respon masyarakat dan juga mengevaluasi

efektifitas seluruh program dan kegiatannya secara

berkesinambungan.

Terkait dengan subjek penelitian, implementasi dari

kegiatan pengelolaan website sebagai media informasi publik.

Sesuai dengan pernyataan InformanIhti Oktarina Kepala Sub

Bagian Publikasi dan Dokumentasi:

Implementasi dari kegiatan pengelolaan website tersebut


dapat dilihat dari lancarnya jalan interaksi dan
penyebaran informasi mengenai kegiatan pelaksanaan
program-program kerja dan penerapan kebijakan
Kemenko PMK. Karena setiap setahun sekali akan ada
penilaian dan itu akan di evaluasi setiap tahun, misalnya
evaluasi dari MenpanRB. MenpanRB ini menilai seluruh
aktivitas di Kemenko PMK tentang Revormasi Birokrasi,
nah salah satu perannya itu pelayanan publik.
Contohnya tahun ini website Kemenko PMK sudah
dinilai dan sekarang juga jadi untuk bahan
perbandingan, ada progresnya atau tidak dari
sebelumnya. Misalnya ada yang ditambahkan pelayanan
kita atau malah berkurang. Tetapi sekarang website
kami sudah lebih lengkap.Hal ini juga didasari oleh tugas
pokok kami yang bertindak sebagai komunikator, untuk
mencapai tujuan dan sasaran bagi instansi Kemenko
PMK hingga menciptakan citra serta opini dari
masyarakatyang menguntungkan. 12

Hal ini menjelaskan bahwa secara garis besarnya

Kemenko PMK memiliki peran ganda yaitu fungsi keluar berupa

memberikan informasi atau pesan-pesan sesuai dengan tujuan

12
Wawancara dengan Ibu Ihti Oktarina sebagai Kepala Sub Bagian Publikasi dan
Dokumentasi Kemenko PMK, pada tanggal 19 April 2017 jam 14.00 di Kemenko PMK.

82
dan kebijakan instansi Kemenko PMK kepada masyarakat

sebagai khalayak sasaran, sedangkan ke dalam wajib

menyerap reaksi, evaluasi dan opini khalayak tersebut

diserasikan demi kepentingan instansinya atau tujuan bersama.

Dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa humas Kemenko

PMKadalah penting untuk menentukan keberadaannya. Peran

humas Kemenko PMK, harus memastikan bahwa instansi

bersifat dinamis, dan bersedia untuk berubah sesuai dengan

situasi lingkungannya. Untuk memastikan bahwa instansi

Kemenko PMK mendapat dukungan dari publiknya, aktivitas

Humas perlu diadakan secara continue.

Hasil analisa menunjukkan bahwa aktivitas humas

Kemenko PMK membawa perubahan kepada lingkungan juga

kepada kementerian-kementerian yang ada dibawahnya.

Pendekatan ini disebut pendekatan sistem terbuka (Open

System Model of Public Relation) Hubungan antara Kemenko

PMK dan publik harus dijaga dengan baik. Jika sekiranya

hubungan perlu diubah, perubahan adalah atas dasar

kepentingan bersama dan saling mempengaruhi antara satu

sama lain. Dasar penyesuaian yang berlandaskan timbal balik

output- umpan balik adalah untuk memperkokohkan

kepercayaan publik kepada Kemenko PMK.

83
Meskipun Kemenko PMK bukan merupakan

Kementerian teknis dan tidak menjalankan interaksi secara

langsung kepada publik. Tetapi Kemenko PMK tetap berupaya

untuk memberikan informasi dan mengarahkan publik untuk

kemajuan yang lebih baik. Dengan cara menjalankan e-

Government Pemerintahan berbasis website agar dapat

berinteraksi kepada masyarakat dan memberikan informasi

secara terbuka sesuai pada UU no. 14/2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Humas Kemenko PMK

juga berupaya memfasilitasi perubahan dengan menyingkirkan

rintangan dalam hubungan, dan membuat saluran komunikasi

tetap terbuka. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang

diperlukan manajemen instansi maupun publik. Sebagai

fasilitator komunikasi berfungsi sebagai penghubung antara

instansi dan publik. Beroperasi untuk menciptakan pola

komunikasi dua arah untuk membangun identitas dan

menciptakan kepuasan informasi bagi publik dan pelaku usaha

(wirausahawan) .

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisa wawancara maka terlihat jelas bahwa peran

humas Kemenko PMK, sebagai sumber informasi dan gagasan mengenai

keberadaan program-program kerja dan penerapan kebijakan Kemenko PMK

84
dalam rangka mensosoalisasikan dan mempublikasikan program tersebut

kepada masyarakat

Peran humas Kemenko PMK ini ditunjukkan dengan proses awal

kegiatan melalui penentuan target audience-nya yang meliputi semua

kalangan masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai program-

program kerja dan penerapan kebijakan Kemenko PMK, mulai dari segmen

bisnis, sampai segmen non-bisnis seperti mahasiswa, masyarakat dan

pelaku usaha (wirausahawan). Kemudian menetapkan tempat untuk

dilakukannya penerangan kepada audience, seperti pengelolaan website dan

aktivitas sosialisasi. Aktivitas sosialisasi dilakukan oleh Kemenko PMK dan

juga didukung oleh seluruh staff dan pengurus Kemenko PMK.

Humas Kemenko PMK berperan sebagai Image maker, yang

berupaya melakukan pelayanan informasi melalui pengelolaan webiste untuk

menciptakan citra positif bagi perusahaan, serta mendukung fungsi

manajemen (Back Up Management) yang terdapat dalam struktur instansi

instansi untuk melakukan suatu strategi komunikasi (Communicator) melalui

suatu kegiatan yang dapat memberikan pengetahuan kepada publik

sehingga opini publik dapat terbentuk sesuai dengan apa yang diharapkan

dan upaya pembentukkan citra instansi Kemenko PMK dapat terbentuk

dengan baik.

Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh Humas Kemenko PMK dalam

pelaksanaan program pelayanan informasinya untuk rangka

mengsisoalisasikan dan mempublikasikan program-program kerja dan

85
penerapan kebijakan Kemenko PMK kepada masyarakat, dijalankan dengan

4 (empat) langkah efektif, yaitu Fact Finding, Planning, Communications

dan Evaluation.

4.4.1 Fact Finding

Setelah informasi tentang “apa yang sedang terjadi

sekarang? dikumpulkan, maka Humas Kemenko PMK akan dapat

gambaran yang jelas apakah permasalahan yang sedang terjadi.

Kemenko PMK perlu berusaha mengatasi permasalahan dan

merencanakan beberapa strategi Humas untukmemastikan hubungan

yang baik diantara publik dan pemerintah. Dalam usaha perencanaan

ini mestilah ditentukanapakah objektif atau tujuan yang ingin

disampaikan, karena tanpa objektif yang nyata maka tujuan yang

perencanaan tidakakan tercapai.

Langkah pertama sangat penting artinya bagi suksesnya

pengelolaan website oleh Kemenko PMK dalam mengkampanyekan

pelaksanaan program pelayanan informasi adalah menemukan fakta

(Fact Finding) mengenai hal-hal yang berkaitan dengan program-

program kerja dan penerapan kebijakannya. Setelah informasi

dikumpulkan, maka humas Kemenko PMK akan dapat gambaran

yang jelas apakah permasalahan yang sedang terjadi. Kemenko PMK

berusaha mengatasi permasalahan tersebut dengan merencanakan

beberapa strategi Humas untuk memastikan hubungan yang baik

diantara publik dan instansinya. Dalam usaha pengelolaan website ini

86
mestilah ditentukan apakah objektif atau tujuan yang ingin

disampaikan, karena tanpa objektif yang nyata maka tujuan yang

perencanaan tidak akan tercapai. Kemenko PMK juga perlu

memikirkan alternatif-alternatif yang bisa memberikan dampak yang

maksimal. Informan Achmad Soleh Kepala Sub Bagian Humas

menjelaskan:

Kami ingin menjadi instansi yang kredibel. Kami juga


mempunyai tujuan komunikasi melalui pengelolaan website ini,
agar program-program Kemenko PMK dapat lebih dikenal oleh
masyarakatnya, maka memerlukan media website ini sebagai
media sosialisasi dan publikasi yang ditangani oleh divisi kami.
Dan juga sistem e-Goverment sudah diterapkan dalam
pemerintahan agar informasi yang disebarluaskan ke
masyarakat dapat diakses dengan mudah dan bersifat
transparan.13

Penerapan sistem e-Government merupakan pembuatan

website pemerintahan yang memiliki tujuan agar masyarakat dengan

mudah mendapatkan informasi, dan agar program-program Kemenko

PMK lebih dikenal oleh masyarakat. Semua aktivitas kegiatan

Kemenko PMK harus ditransparasikan ke masyarakat agar tidak

adanya kecurangan.

Selanjutnya, adalah membuat perencanaan maka perlu adanya

keputusan atau perlu perencanaan itu dilaksanakan secara

menyeluruh tanpa ada perubahan dan merencanakan satu strategi

baru. Agar berhasil, komitmen semua pihak terkait sangat penting. Hal

13
Wawancara dengan Bapak Achmad Soleh sebagai Kepala Sub Bagian Humas Kemenko
PMK, pada tanggal 4 Mei 2017 jam 13.25 di Kemenko PMK.

87
ini sejalan dengan penjelasan InformanIhti Oktarina Kepala Sub

Bagian Publikasi dan Dokumentasi:

Tugas kami berupaya untuk memberikan pesan-pesan dan


informasi kepada masyarakat umum dan pelaku usaha,
pengusaha dan pemerintah sebagai target sasarannya,
melakukan komunikasi timbal balik dan berusaha untuk
mempengaruhi opini masyarakat dengan usaha untuk
menyamakan opini masyarakat dengan tujuan instansi
Kemenko PMK serta mensukseskan program kerja instansi
Kemenko PMK hingga pelaksanaan pelayanan informasi
mengenai aktivitas kerja dan penerapan kebijakan berjalan baik
dan mengarah pada tujuan instansi.14

Kemenko PMK yang menjalankan fungsi Humas mulai

melakukan proses pengambilan keputusan (decision making process)

dan berkomunikasi. Dalam usaha mengambil tindakan dan

menjalankan fungsi Humas secara umum, harus mengetahui setiap

kategori publiknya. Strategi tindakan terhadap publik perlu mempunyai

strategi informasi dan media. Tentang saluran, jenis informasi dan

kemungkinan terjadinya halangan atau kendala komunikasi ketika

proses penyebaran informasi perlulah ditinjau dari teori-teori

komunikasi, agar dapat ditentukan apakah metode yang sesuai untuk

digunakan.

4.4.2 Planning

Kemenko PMK melakukan suatu perencanaan media

pengelolaan website, untuk suatu bentuk pelayanan informasi.

Informan InformanIhti Oktarina Kepala Sub Bagian Publikasi dan

14
Wawancara dengan Ibu Ihti Oktarina sebagai Kepala Sub Bagian Publikasi dan
Dokumentasi Kemenko PMK, pada tanggal 4 Mei 2017 jam 14.00 di Kemenko PMK.

88
Dokumentasi menjelaskan bahwa dalam melakukan perencanaan

secara bertahap, diantaranya:

1. Melakukan Pemilihan Media


Kami tidak memilih secara spesifik terhadap penggunaan
media sebagai sarana pelayanan informasi, apalagi hampir
dari semua media yang tumbuh saat ini selalu dapat
mempresentasikan kepada public mengenai informasi
program-program kerja KemenkoPMK. Penggunaan media
website dilakukan untuk bisa dimanfaatkan sebaik mungkin
untuk manfaat sosialisasi penerapan kebijakan. Kami juga
menggunakan beberapa media sosial lainnya, untuk
membantu proses sosialisasi. Media-media tersebut
merupakan sarana informasi saja, pada dasarnya
pelaksanaannya dilakukan langsung di lingkungan kerja.

2. Penggunaan Media
Pengelolaan website ini juga ditentukan dari bentuk
informasi yang ingin disampaikan dan karakteristik dari
target audience-nya. Penggunaan media website ini
merupakan bentuk upaya untuk menjalankan pelaksanaan
publikasi program-program kerja dan penerapan kebijakan
Kemenko PMK.15

Dalam tahap perencanaan ada beberapa hal yang harus

dilakukan yaitu melakukannya secara bertahap, diantaranya dengan

membuat usulan program promosi. Kegiatan ini dilakukan melalui

strategi komunikasi dengan mengalokasikan budget yang efisien.

Penggunaan media website dilakukan sepintar mungkin untuk bisa

dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pelaksanaan program-program

kerja dan penerapan kebijakan Kemenko PMK. Kemenko PMK juga

menggunakan beberapa media sosial untuk membantu proses

sosialisasi dan beberapa kegiatan seminar serta tentunya dibantu oleh

15
Wawancara dengan Ibu Ihti Oktarina sebagai Kepala Sub Bagian Publikasi dan
Dokumentasi Kemenko PMK, pada tanggal 4 Mei 2017 jam 14.00 di Kemenko PMK.

89
staf dan pengurus dari divisi lain. Media-media tersebut merupakan

sarana informasi saja, pada dasarnya pelaksanaannya langsung di

lingkungan kerja.

4.4.3. Communications

Tahap berikutnya adalah tahap komunikasi atau pelaksanaan

kegiatan. Agar dalam pelaksanaannya diperoleh hasil yang

diharapkan maka prinsip-prinsip dalam komunikasi perlu diperhatikan.

Agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik, maka beberapa

hal perlu diperhatikan yaitu kredibilitas, keterkaitan, isi, kejelasan,

keberlanjutan dankonsistensi, saluran/media dan kemampuan

khalayak. Faktor-faktor tersebut perlu diperhitungkan secara sungguh-

sungguh agar kegiatan yang dilakukan dapat berhasil sesuai

denganharapan.

Sesuai dengan beberapa bentuk perencanaan yang telah

diuraikan di atas maka terlihat bahwa peran humas Kemenko PMK

dalam mengkomunikasi program-program kerja dan penerapan

kebijakan instansinya, menggunakan beberapa media yang dianggap

tepat untuk menjangkau target audince-nya. Hal ini sesuai dengan

penjelasan Informan Achmad Soleh Kepala Sub Bagian Humas yang

menjelaskan:

90
Kami melakukan kegiatan communications melalui website
untuk dapat menarik perhatian khalayak Dengan adanya
website ini, kami berupaya mengelola komunikasi dua arah,
memfasilitasi perubahan dengan menyingkirkan rintangan
dalam hubungan, dan membuat saluran komunikasi tetap
terbuka. Sebagai fasilitator komunikasi, kami bertindak sebagai
sumber informasi dan kontak resmi instansi dengan publiknya.
Kami berinteraksi, menetapkan agenda diskusi, meringkas dan
memancing reaksi, dan membantu partisipan mengoreksi
kondisi yang mengganggu hubungan dengan pubik. Menurut
kami website ini memiliki kredibilitas yang tinggi dan
memasukkan unsur informasi secara detail. Aktivitas publisitas
melalui website ini juga dapat memperoleh efek yang sangat
baik jika didukung oleh kegiatan sosialiasi sebagai model
komunikasi yang dapat menjangkau publik secara luas.
Kegiatan pengelolaan website ini dapat membuat hubungan
interaktif secara dekat sehingga dapat mengenal publik secara
lebih dalam dan lebih baik sehingga dapat memberikan respon
yang tepat. 16

Kegiatan communications berupaya untuk menginformasikan

segala jenis program-program kerja danpenerapan kebijakan

Kemenko PMK . Tahap Communications adalah pelaksanaan secara

aktif rencana yang telah disusun berdasarkan data faktual yang

dikerjakan pada tahap sebelumnya dan ini membutuhkan kegiatan

komunikasi, baik secara lisan, tertulis, visual maupun lambang-

lambang tertentu. Pelaksanaan tahap communicating (komunikasi)

melalui website ini, menyangkut publik internal atau eksternal, yang

harus dihubungkan dengan berbagai tujuan. Humas Kemenko PMK

melakukan pengelolaan website ini, yang berupaya mengaktifkan

komunikasi dua arah, memfasilitasi perubahan dengan menyingkirkan

16
Wawancara dengan Bapak Achmad Soleh sebagai Kepala Sub Bagian Humas Kemenko
PMK, pada tanggal 4 Mei 2017 jam 13.25 di Kemenko PMK.

91
rintangan dalam hubungan, dan membuat saluran komunikasi tetap

terbuka. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang diperlukan

manajemen instansi maupun publik, sehingga manajemen instansi

Kemenko PMK dapat membuat keputusan yang saling

menguntungkan.

Humas Kemenko PMK bertindak sebagai sumber informasi dan

kontak resmi instansi dengan publiknya yang berinteraksi,

menetapkan agenda diskusi, meringkas, memancing reaksi dan

mengoreksi kondisi yang mengganggu hubungan komunikasi instansi

Kemenko PMK dengan masayarakat. Kegiatan publisitas melalui

website ini, memiliki kredibilitas yang tinggi. Publisitas juga dapat

memperoleh efek yang „besar‟ jika didukung oleh kegiatan sosialisasi

dengan media sosial sebagai aktivitas komunikasi yang dapat

menjangkau publik secara luas. Sehingga dapat membuat hubungan

interaktif secara dekat dan dapat mengenal publik secara lebih dalam

dan lebih baik serta dapat memberikan respon yang tepat.

4.4.4. Evaluation

Selanjutnya, untuk menentukan sejauh mana dampak sesuatu

objektif strategi Humas pelaksanaan publikasi program-program kerja

dan penerapan kebijakan Kemenko PMK itu perlu dibentuk satu

ukuran yang sesuai. Evaluasi itu bisa dibuat berdasarkan tujuan akhir

yaitu adakah pendapat publik telah berubah seperti yang diharapkan

oleh instansi Kemenko PMK. Instansi ini haruslah membuat penilaian

92
atau evaluasi pada beberapa tahap, yaitu tahap pelaksanaan agar

dapat diganti strategi yang kurang rapi atau tidak tercapai dan tahap

akhir untuk meninjau dampak secara keseluruhannya.

Pelaksanaan kegiatan Kemenko PMK harus dievaluasi agar

permasalahan atau hambatan yang ada dapat diatasi dan dipecahkan.

Dalam tahap keempat ini praktisi humas Kemenko PMK harus

mempunyai keterampilan dalam menelaah hasil-hasil yang diperoleh.

Berikut ini hasil analisa wawancara yang dilakukan terhadap Informan

Ihti Oktarina Kepala Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi

menjelaskan:

Program pengelolaan website ini telah direncanakan dengan


baik. Karena program strategi pelayanan informasi di seluruh
lingkungan kerja Kemenko PMK, mendasar pada prinsip dalam
perencanaan media dan pemilihan medianya. Kami berupaya
melakukan perencanaan media website ini, secara tepat yang
disesuaikan dengan strategi media dan penetapan target
audience-nya. Oleh karena itu, target audiens 100% sudah
dapat dicapai, karena sudah jelas tergambar dahulu target
audience, yang didukung oleh kinerja semua pihak internal
untuk menjangkau semua lapisan masyarakat yang
membutuhkan informasi program-program kerja dan penerapan
kebijakan Kemenko PMK. 17
Oleh karenannya, setelah rencana tersebut dikomunikasikan

keseluruh pihak terkait maka rencana tersebut pastinya akan

dioperasikan secara optimal. Penilaian evaluasi program merupakan

tahap akhir dalam proses Humas. Penilaian evaluasi program yang

dilakukan berfungsi untuk mengkaji pelaksanaan suatu rencana.

Aktivitas ini merupakan aplikasi peran Kemenko PMK sebagai

penghubung antara instansi dan publik. Kemenko PMK beroperasi

17
Wawancara dengan Ibu Ihti Oktarina sebagai Kepala Sub Bagian Publikasi dan
Dokumentasi Kemenko PMK, pada tanggal 4 Mei 2017 jam 14.00 di Kemenko PMK.

93
untuk menciptakan pola komunikasi dua arah untuk membangun

identitas dan citra instansi Kemenko PMK yang positif. Hal ini

menjelaskan bahwa semua kegiatan dan sasaran Kemenko PMK

manfaat ini tidak hanya bagi instansi itu sendiri, tetapi juga semua

pihak yang terkait, baik internal maupun eksternal. Selain itu, juga

dilakukan telaah terhadap faktor-faktor penghambat apabila

pelaksanaannya menemukan kesulitan dan menyebabkan tujuan yang

ditetapkan pada perencanaan tidak tercapai. Sehingga dikemudian

hari jika suatu kegiatan yang sama dilakukan tidak menemukan lagi

hambatan.

Peneliti juga mewawancarai Marbun selaku wartawan media

massa i-Radio guna data pembanding. Seberapa penting peran

website Kemeko PMK dalam memberikan informasi untuk

masyarakat.

Website Kemenko PMK bagi masyarakat sangat dibutuhkan,


karna memudahkan masyarakat mengakses sehingga dapat
dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dan bisa juga
meningkatkan hubungan antar pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat umum, jadi membuat keterbukaan (transparasi)
antar pemerintahan dengan masyarakat. 18

Website Kemenko PMK sangat dibutuhkan karna selain

memudahkan masyarakat dalam mencari informasi namun

memudahkan masyarakat dalam mengaksesnya 24 jam, kapan saja

18
Wawancara dengan Bapak Marbun selaku wartawan media massa i-Radio pada tanggal
9 Juni 2017 jam 16.00 di Kemenko PMK.

94
dan dimana saja, dan bisa juga meningkatkan hubungan antar

pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat umum.

Strategi Kemenko PMK dalam rangka mengsosialisasikan dan

mempublikasikan program-program kerja dan penerapan kebijakan

Kemenko PMK kepada masyarakat yang dijalankan melalui

pengelolaan website ini. Hal ini terkait dengan peranan pokok atau

tanggung jawab Kemenko PMK adalah bertujuan untuk menciptakan

kepercayaan, goodwill, dan kejujuran dalam menyampaikan pesan

atau informasi, serta publikasi yang positif kepada public (khalayak)

yang didukung dengan kiat dan taktik serta teknik dalam berkampanye

untuk menumbuhkan kesadaran khalayak tentang keberadaan

program-program kerja dan penerapan kebijakan Kemenko PMK.

Selain itu, praktisi Kemenko PMK juga berupaya untuk mencapai

tujuan luasnya dalam melakukan strategi Humasnya dengan

memprediksi atau mampu meramalkan dan melihat jauh kedepan.

Artinya, harus proaktif dan berupaya mengatisipasi untuk memberikan

penjelasan secara terus menerus serta beradaptasi untuk

menghadapi gejala-gejala atau kecendrungan tertentu, akibat terjadi

pergeseran nilai-nilai dan keinginan publik dalam mengakses

informasi

Strategi Kemenko PMK dalam rangka mensosialisasikan dan

mempublikasikan program kerja dan kebijakan Kemenko PMK untuk

menumbuhkan minat masyarakat bagi masyarakat dalam

95
menggunakan website Kemenko PMK menurut Marbun selaku

wartawan i-Radio

Terus updating semua program pemerintah termasuk dibuka


untuk permohonan, keluhan, dsb dari masyarakat. Jadi
diharapkan agar program yang disajikan bisa memberikan
kemudahan-kemudahan dan bisa memenuhi kebutuhan
masyarakat akan informasi dibutuhkan dan membuka kritik
yang seluas-luasnya pada website Kemenko PMK, dan
mungkin dalam mempublikasikan website agar masyarakat
mengenal website Kemenko PMK dan program apa saja yang
ada didalamnya. 19

Tujuan humas adalah menciptakan hubungan yang baik antar

perusahaan dengan masyarakat. Untuk itu masyarakat membutuhkan

informasi dan pembukaan kritik yang seluas-luasnya pada website

Kemenko PMK. Dari sinilah Kemenko PMK dapat mengetahui apa

saja keinginan masyarakatnya, dan dapat memperbaiki apa saja

kekurangan dalam pelayanan informasinya.

Merujuk dari beberapa hasil analisa pada hasil wawancara

diatas, maka apapun ragam dan tujuan dari strategi Kemenko PMK

dalam pengelolaan website tersebut, upaya perubahan yang

dilakukan selalu terkait dengan aspek pengetahuan (knowledge),

sikap (attitude) dan perilaku (behavioural) publik terhadap keberadaan

pelayanan informasi Kemenko PMK. Pada tahap pertama Kemenko

PMK biasanya diarahkan untuk menciptakan perubahan pada tataran

pengetahuan atau kognitif. Pada tahap ini pengaruh yang diharapkan

19
Wawancara dengan Bapak Marbun selaku wartawan media massa i-Radio pada tanggal
9 Juni 2017 jam 16.00 di Kemenko PMK.

96
adalah munculnya kesadaran, berubahnya keyakinan atau

meningkatnya pengetahuan khalayak. Tahapan berikutnya diarahkan

pada perubahan dalam ranah sikap (attitude). Sasarannya adalah

untuk memunculkan simpati, rasa suka, kepedulian atau keberpihakan

publik pada keberadaan program keja dan kebijakan yang ditetapkan

oleh Kemenko PMK. Sementara pada tahap terakhir kegiatan dalam

pengelolaan website ini, ditujukan untuk mengubah perilaku khalayak

secara konkrit dan terukur untuk menerima informasi publik secara

akurat dan menjalankan seluruh kebijakan yang ditetapkan oleh

Kemenko PMK .

Dalam penelitian ini, sesuai dengan cyber communication

dalam pengelolaan website Kemenkopmk.go.id oleh Kemenko PMK

yaitu poin Connectivity, content dan Communication hal ini

dikarenakan cyber communication Kemenko PMK berbasis pada

model bisnis yang menyandarkan layanan pada akses internet, lalu

berbasis isi sebagai teks atau gambar sebagai inti bisnisnya, dan

sebagai layanan komunikasi berbasis internet dengan memanfaatkan

media internet sebagai media interaktif.

Konten yang terdapat pada website Kemenko PMK adalah

Bencana dan Kerawanan, Perlindungan Sosial dan Kemiskinan,

Kesehatan, Kependudukan dan KB, Pendidikan, Agama, Budaya,

Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Perempuan dan Anak,

Kemiskinan dan Pemberdayaan, BPJS dan DJSN, Gerakan Desa,

97
PMK lainnya. Semuanya sudah diatur dan sudah dikelola dengan baik

sesuai dengan isi beritanya. Sehingga diharapkan kedepannya

masyarakat dapat menjadikan website kemenkopmk.go.id sebagai

sumber yang terpercaya dalam mencari informasi.

98
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa semua hasil wawancara, maka kesimpulan

yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah:

Peran humas Kemenko PMK kegiatan yang dilakukan dalam

penerapan humasnya adalah upaya mengsosialisasikan program-

program kerja dan penerapan kebijakan Kemenko PMK, diawali oleh

sebuah langkah efektif, Fact Finding yang mencari atau

mengumpulkan data atau fakta-fakta mengenai kurang antusias dan

berkurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

pengetahuan publik terhadap program kerjadan kebijakan yang

ditetapkan oleh Kemenko PMK. Selanjutnya, adalah tahapan Planning.

Pada perencanaan ini, Kemenko PMK tetap mennunjukkan perannya

sebagai fasilitator komunikasi dengan menerapkan konsep 7C, yaitu

penilaian suatu hubungan interaksi Kemenko PMK dengan pelaku

usaha masyarakat, meliputi Credibility, Context, Content, Clarity,

Continuity dan Consistency serta Capability. Tahap berikutnya adalah

tahap Communications atau pelaksanaan kegiatan. Tahap

Communications adalah pelaksanaan pelayanan informasi melalui

website secara aktif dan terencana berdasarkan data faktual untuk

pencapaian tujuan. Setelah rencana tersebut dikomunikasikan

99
keseluruh pihak terkait dilakukan kegiatan Evaluation sebagai tahap

akhir dalam proses Humas. Penilaian evaluasi program yang dilakukan

humas Kemenko PMK dalam pengelolaan website ini, berfungsi untuk

mengkaji pelaksanaan suatu rencana.

Dalam penelitian ini, sesuai dengan cyber communication dalam

pengelolaan website KemenkoPMK.go.id oleh Kemenko PMK yaitu

poin Connectivity, content dan Communication hal ini dikarenakan

cyber communication Kemenko PMK berbasis pada model bisnis yang

menyandarkan layanan pada akses internet, lalu berbasis isi sebagai

teks atau gambar sebagai inti bisnisnya, dan sebagai layanan

komunikasi berbasis internet dengan memanfaatkan media internet

sebagai media interaktif.

5.2 Saran

1. Humas itu sangat penting, jadi kepala humas itu jabatan setingkat

Biro.

2. Kemenko PMK sebaiknya dalam mensosialisasikan berita di

publikasikan di media lain , agar dimasukan atau dituliskan nama

website Kemenko PMK pada media tersebut, agar memudahkan

masyarakat dalam mengunjungi website Kemenko PMK. Dengan

itu dapat menarik minat masyarakatnya.

3. Kemenko PMK harus lebih memperhatikan proses pengelolaan

website dalam penerapan strategi Humas sebagai upaya untuk

100
mensosialisasikan program-program kerja dan penerapan

kebijakan Kemenko PMK kepada masyarakat, karena cukup

membantu dalam mempelajari bagaimana menentukan suatu

media yang tepat, sehingga pesan mengenai suatu manfaat

program-program kerja dan penerapan kebijakan Kemenko PMK

sampai kepada target sasaran yang dituju melalui website yang

digunakan, akan lebih baik bila sering mengadakan suatu event,

sehingga nama Kemenko PMK akan lebih dekat dalam benak

pelaku usaha dan masyarakat.

101
DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dan Soemirat, Soleh. 2004. Dasar-Dasar Public Relations.


Cetakan. Ketiga. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Assumpta, Sr. Maria. 2002. Dasar-Dasar Humas. Jakarta: PT. Grasindo.

Broom, G.M & Dozier, D.M. (2000). Using Research In Public Relations:
Application To Program Management. New Jersey.Prenticehall

Bungin. Burhan 2007.Analisis Data Penelitian Kualitatif.Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.
Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja.
Grafindo Persada
Cutlip, Scott M, Allen H. Center & Gleen M. 2006. Broom. Effective HUMAS.
Jakarta: Kencana
Cutlip, Scott M. Center, Allen H; Broom, Glen. 2000. Effective Public
Relations, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Effendy, Onong Uchajana. 2003. Human Relations dan HUMAS. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya.

Effendy, Onong Uchjana, 2009. Dinamika Komunikasi, Bandung; Remaja


Rosdakarya

Flew, Terry,2005, New Media : An Introduction, Australia : Oup Australia And


New Zealand
Hardiansyah, 2015. Komunikasi Pelayanan Publik, PT. Gava Media,
Yogyakarta.

Hafied Cangara, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit Raja Grafindo


Persada : Jakarta.
Jefkins, Frank, Public Relations (Edisi 5), Penerbit: Erlangga,
Kriyantono, R. (2008) Public Relations, Writing Prenada Media Group
Jakarta
Mico Pardosi. 2004. Pengenalan Internet. Surabaya : Indah Surabaya
Moleong, Lexy, J, 2006, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja
Karya

102
Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru
Ilmu. Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Remaja
Rosdakarya.

Nurudin, 2006. Pengantar Komunikasi Massa, Malang: Pt Raja. Grafindo

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta:


PT Raja Grafindo Persada

Ruslan, Rosady, 2001.Etika Kehumasan Konsepsi & Aplikasi, Jakarta, Raja


Grafindo Persada
Salim, Agus 2001, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: Buku Sumber
Untuk Penelitian Kualitatif (edisi kedua, Agustus 2006), Tiara.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kualitatif dan D&D, Bandung, Alfabeta
Ustadiyanto, Riyeke Penerbit: Andi Tahun terbit: 2002 Jenis: Books. Buku e-
Business Plan: Perencanaan, Pembangunan dan Strategi Bisnis di
Internet
Volumer, Christoper And Goeffry Precourt, 2008, Always On: Advertising
Marketing And Media In Era Of Consumer Control (Strategy +
Business), New York: Morgaw-Hill
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo.

Majalah
Bravo PMK

Website
Kemenkopmk.Go.Id

103
HASIL WAWANCARA

1. Ihti Oktarina, Kepala Sub bagian Dokumentasi dan Publikasi


Apa peran dasar dari Kemenko PMK sebagai media
informasi publik dalam pengelolaan Website
kemenkopmk.go.id?
Kami berperan sebagai komunikator yang berupaya
menciptakan citra positif bagi Kemenko PMK, dan melakukan
KSP (koordinasi, sinkronisasi, pengendalian) pada 8
Kementerian yang ada dibawahnya yaitu Kementerian Agama,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Kesehatan,
Kementerian Sosial, Kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Kementerian
Pemudan dan Olahraga). Sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan kesadaran masyarakat dengan adanya program
pelayanan informasi melalui website ini.

Bagaimana bentuk kongkrit dari kegiatan dasar Kemenko


PMK sebagai media informasi publik?
Kemenko PMK devisi Humasnya dibagi menjadi 3 bagian yaitu
Kepala Sub Bagian Humas, Kepala Sub bagian Publikasi dan
Dokumentasi, dan Kepala Sub Bagian Perpustakaan. Serta
dibagi 2 kegiatan yaitu kegiatan internalyang tugasnya
membina hubungan baik antara pengurus dengan pemipin dan
kegiatan eksternal tugasnya sebagai jembatan manajemen
atau instansi Kemenko PMK dengan pihak yang berada diluar
seperti pelaku usaha, masyarakat, dan juga pemerintahan.
Bentuk kegiatan Kemenko PMK yaitu memberi informasi
kepada publik, persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah
sikap dan tingkah laku publik terhadap seluruh kebijakan
Kemenko PMK, dan usaha untuk mengintegrasikan sikap dan
perbuatan antara Kemenko PMK dengan sikap dan perbuatan
publik dan sebaliknya.

Bagaimana fungsi dan upaya manajemen Kemenko PMK


sebagai media informasi publik melalui pengelolaan
website kemenkopmk.go.id?
Hm, sejalan dengan menjalankan program-program kerja dan
penerapan kebijakan kemenko PMK serta keinginan untuk
menyebarluaskan pengetahuan dan informasi yang benar dan
tepat tentang keberadaan program-program kerja dan

104
penerapan Kemenko PMK. Kami berupaya untuk menampung,
dan mengarahkan keinginan masyarakat yang ingin mengikuti
program-program kerja Kemenko PMK secara kontinyu, dan
berupaya mempersiapkan SDM yang mempunyai kapasitas
pengetahuan dalam hal manajerial dan penguasaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) agar e-Government
berkembang dengan baik. Tetapi tidak hanya website Kemenko
PMK, namun keberadaan media sosial kami gunakan untuk
mencapai proses secara interaktif seperti contohnya facebook
dan twitter.

Apakah fungsi humas sejalan dengan perannya sebagai


media informasi publik?
Aktivitas utama kami dalam kegiatan eksternal Humas adalah
mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya informatif
dan persuasif melalui media website, yang ditujukan kepada
publik. Kami menjalankan fungsi PR, terkait dengan
pelaksanaan program-program pelayanan informasi. Fungsi
kami sebagai PR instansi adalah sebagai koordinator dan
sebagai pelaksana teknis dalam bidang hubungan masyarakat
terkait dengan pengelolaan website sebagai bentuk pelayanan
informasi terkait dengan program-program kerja danpenerapan
kebijakan Kemenko PMK. Semua masukan, keluhan dan
tanggapan publik dapat disampaikan lewat surat, atau email
yang sudah ditujukan langsung kedivisi kami. Kami juga
menggunakan beberapa media pendukung yang dapat
membantu hal tersebut, seperti media sosial. Tetapi selain
menggunakan proses komunikasi secara langsung (interaktif),
kami juga menggunaan media cetak seperti majalah Brafo PMK

Apakah diperlukan suatu bentuk perencanaan pengelolaan


website kemenkopmk.go.id?
Kalau perencanaan sih, humas Kemenko pmk memiliki SOP.
SOP di website itu adalah kalau untuk memasukan data atau
pemberitaan Kemenko PMK itu lewat reporter yang membuat
berita, dari reporter dimasukan ke editor, dan editor mengedit
berita yang dibuat reporter dan dari editor di masukan ke admin
untuk menaikannya ke website. Tetapi kalau seperti contohnya
data pejabat itu bisa dimasukan untuk keterbukaan informasi
publik misalnya data pejabat, data anggaran biasanya memalui
persetujuan eselon lalu ke admin. Pada perencanaan
pengelolaan website ini kami tetap menunjukan peran kami
sebagai fasilitator komunikasi dengan cara menerapkan konsep
7 C, yaitu suatu hubungan interaksi kami dengan publik, yang
meliputi:

105
8. Creadibility (kredibilitas)
Kami memiliki kredibilitas yang baik dalam bidang
pelayanan informasi publik., kami bagian dari
lembaga manajemen pemerintahan yang melayani
dan memfasilitasi semua nilai-nilai kebutuhan
masyarakat. Seluruh informasi yang kami
sampaikan merupakan bagian dari konsep yang
telah kami programkan sehingga masyarakat akan
dapat langsung menerima dan menerapkan semua
program yang dapat dikembangkan masyarakat
adalah bagian dari stakeholder kami sehingga
kebutuhan dan keinginannya harus kami penuhi.
9. Contex ( konteks)
Konsep sosialisasi program-program kerja dan
penerapankebijakan Kemenko PMK yang kami
lakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kami
memiliki kepentingan yang sangat besar terhadap
peningkatan mutu pelayanan informasi publik. Oleh
karenanya seluruh informasi yang menyangkut
masalah program-program kerja dan penerapan
kebijakan Kemenko PMK, harus di transparansikan
ke publik.
10. Content ( isi )
Isi informasi pada webiste mengenai seluruh
program - programkerja dan penerapan kebijakan
Kemenko PMK adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi olehmasyarakat. Kami berupaya
mengalokasikan programyang tepat untuk hal
tersebut. Maka kami harusmemberikan manfaat dari
keberadaan kami bagikelangsungan hidup
masyarakat yang berkualitas.Semua masyarakat
memiliki hak untukmedapatkan informasi dan
pelayanan yang layak. Untukitulah kami bekerja.
11. Clarity ( kejelasan )
Sejalan dengan Undang – Undang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP) yaitu hak seseorang untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi, dalam
rangkameningkatkan ketersediaan, kelayakan, dan
kualitaslayanan, serta kesetaraan dan kepastian
memperolehlayanan bagi masyarakat untuk
memenuhi hak-hak warganegara terhadap akses
informasi bermutu dankesempatan meningkatkan
kualitas hidup, Kemenko PMKmembuat program-
progam pelayanan informasi melaluiberagam media
yang sesuai dengan kebutuhan dankemudahan
masyarakat untuk mengaksesnya.

106
12. Continuity and Consistency ( Kontinuitas dan
Konsistensi )
Dalam mendukung terlaksananya program-program
kerjadan penerapan kebijakan Kemenko PMK
tersebut dilakukan pengembangan dan peningkatan
kapasitas kelembagaan penyelenggara pelayanan
masyarakat yang terpadu dan berkesimbungan,
khususnya melalui program peningkatan mutu
informasi melalui pengelolaan website ini.
Keberadaan media pendukung ini, secara konsisten
danberkesinambungan akan terus diterapkan
dandiaplikasikan dalam kehidupan serta
kebutuhanmasyarakat.
13. Channel ( Saluran )
Berbagai jenis informasi program-program kerja dan
penerapan kebijakan Kemenko PMK disampaikan
melalui berbagai pola dan bentuk kegiatan, yaitu
melalui berbagai jenis event seperti: seminar,
workshop, talkshow. Kegiatan sosialisasi melalui
berbagai event banyak melibatkan berbagai pihak
antara lain Media Cetak dan Media Elektronik. Serta
keberadaan media website kami.
14. Capability of the audiens (Kapasitas atau
kemampuanaudien )
Kami secara konseptual memang berupaya
menjangakaupublik yang memiliki kepentingan
terhadap program -programkerja dan penerapan
kebijakan Kemenko PMK.Kami juga menganalisa
kemampuan publik dalam meneriman seluruh
informasinya. Sehingga tidak terjadi kesalahan
penyampaian. Bagian terpenting adalah menentukan
waktu yang tepat untuk menyampaikanseluruh
informasinya melalui media website ini.

Bisakah anda gambarkan peranan kegiatan Kemenko PMK


dalam mewakili kebijakan instansi?
Kami bekerja mewakili kebijakan instansi Kemenko PMK
dengan memberikan informasi yang telah diizinkan oleh
pimpinan untuk dipublikasikan kepada publiknya melalui
webiste ini, sehingga masyarakat mengerti mengenai informasi
kebijakan dan penawaran program-program kerja dan
penerapan kebijakan Kemenko PMK. Contoh kebijakannya
yaitu kegiatan mengenai KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan
gambaran kegiatannya yaitu bekerjasama dengan kementerian
terkaitnya. Misalnya KIP dengan Kementerian Pendidikan.

107
Kemudian kebijakannya itu dilakukan dengan mengkoordinir
badan-badan dan Kementerian yang terkait. Seperti contohnya
Kementerian Pendidikan , nanti dikumpulkan Kementerian
Pendidikannya lalu melakukan rapat dan nanti kami membuat
kegiatan misalnya peluncuran KIP serta bagaimana
menyebarkan ke masyarakatnya

Bisakah anda gambarkan implementasi dari kegiatan


pengelolaan website sebagai bentuk pelayanan informasi
publik melalui pengelolaan website kemenkopmk.go.id?
Implementasi dari kegiatan pengelolaan website tersebut dapat
dilihat dari lancarnya jalan interaksi dan penyebaran informasi
mengenai kegiatan pelaksanaan program-program kerja dan
penerapan kebijakan Kemenko PMK. Karena setiap setahun
sekali akan ada penilaian dan itu akan di evaluasi setiap tahun,
misalnya evaluasi dari MenpanRB. MenpanRB ini menilai
seluruh aktivitas di Kemenko PMK tentang Revormasi
Birokrasi, nah salah satu perannya itu pelayanan publik.
Contohnya tahun ini website Kemenko PMK sudah dinilai dan
sekarang juga jadi untuk bahan perbandingan, ada progresnya
atau tidak dari sebelumnya. Misalnya ada yang ditambahkan
pelayanan kita atau malah berkurang. Tetapi sekarang website
kami sudah lebih lengkap. Hal ini juga didasari oleh tugas
pokok kami yang bertindak sebagai komunikator, untuk
mencapai tujuan dan sasaran bagi instansi Kemenko PMK
hingga menciptakan citra serta opini dari masyarakat yang
menguntungkan.

Bisakah anda jelaskan tugas dan wewenang Kemenko


PMK di masa depan dan di masa saat ini?
Tugas kami berupaya untuk memberikan pesan-pesan dan
informasi kepada masyarakat umum dan pelaku usaha,
pengusaha dan pemerintah sebagai target sasarannya,
melakukan komunikasi timbal balik dan berusaha untuk
mempengaruhi opini masyarakat dengan usaha untuk
menyamakan opini masyarakat dengan tujuan instansi
Kemenko PMK serta mensukseskan program kerja instansi
Kemenko PMK hingga pelaksanaan pelayanan informasi
mengenai aktivitas kerja dan penerapan kebijakan berjalan baik
dan mengarah pada tujuan instansi .

108
Apakah diperlukan strategi komunikasi terkait dengan
upaya kemenko PMK sebagai media informasi publik
dalam mengelola website kemenkopmk.go.id?

1) Melakukan Pemilihan Media


Kami tidak memilih secara spesifik terhadap penggunaan
media sebagai sarana pelayanan informasi, apalagi hampir dari
semua media yang tumbuh saat ini selalu dapat
mempresentasikan kepada public mengenai informasi program-
program kerja KemenkoPMK. Penggunaan media website
dilakukan untuk bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk
manfaat sosialisasi penerapan kebijakan. Kami juga
menggunakan beberapa media sosial lainnya, untuk membantu
proses sosialisasi. Media-media tersebut merupakan sarana
informasi saja, pada dasarnya pelaksanaannya dilakukan
langsung di lingkungan kerja.
2) Penggunaan Media
Pengelolaan website ini juga ditentukan dari bentuk informasi
yang ingin disampaikan dan karakteristik dari target audience-
nya. Penggunaan media website ini merupakan bentuk upaya
untuk menjalankan pelaksanaan publikasi program-program
kerja dan penerapan kebijakan Kemenko PMK

Apakah website kemenkopmk.go.id diperlukan suatu


bentuk evaluasi sebagai media informasi publik?
Program pengelolaan website ini telah direncanakan dengan
baik. Karena program strategi pelayanan informasi di seluruh
lingkungan kerja Kemenko PMK, mendasar pada prinsip dalam
perencanaan media dan pemilihan medianya. Kami berupaya
melakukan perencanaan media website ini, secara tepat yang
disesuaikan dengan strategi media dan penetapan target
audience-nya. Oleh karena itu, target audiens 100% sudah
dapat dicapai, karena sudah jelas tergambar dahulu target
audience, yang didukung oleh kinerja semua pihak internal
untuk menjangkau semua lapisan masyarakat yang
membutuhkan informasi program-program kerja dan penerapan
kebijakan Kemenko PMK.

109
2. Achmad Soleh, Kepala Sub bagian Humas

Bisakah anda jelaskan apa tujuan dasar dari kegiatan


strategi Kemenko PMK sebagai media informasi publik?
Bentuk strategi komunikasi yang diterapkan kepada publik
dapat menciptakan penilaian dan persepsi positif dari publik,
yang mampu membawanya pada suatu pencitraan positif
terhadap Kemenko PMK secara keseluruhan. Kami juga
berupaya untuk memberikan infomasi secara jelas, akurat,
transparan serta memiliki kredibilitas yang baik dalam
menyampaikan informasi dengan menerapkan sistem e-
Government agar informasi tersebut sampai kepada
masyarakat sesuai yang diamanatkan UU No.14/2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Apa kegiatan dasar Kemnko PMK dalam mengelola website


kemenkopmk.go.id?
Kemenko PMK bukan merupakan kementerian teknis jadi tidak
melayani langsung ke masyarakat tersebut. Tetapi kami
melayani masyarakat kalau misalnya ada komplain, kita
mempunyai sms center, ada lapor, dan ada email kontak kami.
Jadi strategi komunikasinya adalah cara kita menerima
pelayanan, dan pengaduan masyarakat agar mem-post pada
tempatnya dan untuk informasi lebih lanjut biasanya kami
arahkan.

Apa peran dasar Kemenko PMK sebagai media informasi


publik melalui pengelolaan website kemenkopmk.go.id?
Kami mempunyai tugas untuk memberikan pengetahuan
kepada masyarakat tentang informasi program-program
kerjadan penerapan kebijakan Kemenko PMK. Selain itu, kami
jugaberupaya ntuk mengarahkan masyarakat agar
menjagaloyalitas terhadap instansi kami. Kami
menjalankankeseluruhan fungsi komunikasi yang terencana,
baik itu kedalam maupun ke luar, antara suatu instansi dengan
semuakhalayak. Dan untuk mencapai khalayak eksternal maka
saya rasa, sosialisasi melalui website, sangat membantu
kamidalam penyampaian pesan kepada khalayak. Contohnya
untuk memberikan informasi kepada publik. Seperti data
LAKIP, data pejabat, visi dan misi, produk hukum Kemenko
PMK terdapat di dalam website Kemenko PMK.

110
Bagaimana cara humas Kemenko PMK meningkatkan
minat masyarakat terhadap website kemenkopmk.go.id?
Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif situs web di
internet adalah isi (content) dan disain yang baik serta menarik,
maupun pengembangan aplikasi. Sehingga diharapkan ke
depannya masyarakat dapat menjadikan kemenkopmk.go.id
sebagai sumber yang terpercaya dalam mencari informasi.

Bisakah anda gambarkan bagaimana Badan/Perusahaan


bertindak sesuai dengan perkembangan lingkungan
organisasi Pemerintahan dan masyarakat?
Kami selaku wakil dari manajemen, instansi Kemenko PMK
selalu bertindak dengan lingkungan dan mengadaptasikan diri
dalam lingkungan yang senantiasa berubah. Meskipun
informasi penting dari lingkungan harus digali ke dalam untuk
memantapkan dan menstabilkan instansi Kemenko PMK.
Selain itu penting untuk saling menjaga interaksi dengan publik
patut dieratkan dan terjalin dengan baik.

Apakah fungsi humas sejalan dengan perannya sebagai


media informasi publik melalui pengelolaan website?
Kami ingin menjadi instansi yang kredibel. Kami juga
mempunyai tujuan komunikasi melalui pengelolaan website ini,
agar program-program Kemenko PMK dapat lebih dikenal oleh
masyarakatnya, maka memerlukan media website ini sebagai
media sosialisasi dan publikasi yang ditangani oleh divisi kami.
Dan juga sistem e-Goverment sudah diterapkan dalam
pemerintahan agar informasi yang disebarluaskan ke
masyarakat dapat diakses dengan mudah dan bersifat
transparant.

Apakah diperlukan strategi komunikasi terkait dengan


kegiatan pelayanan informasi kepada publik melalui
pengelolaan website?
Kami melakukan kegiatan communications melalui website
untuk dapat menarik perhatian khalayak Dengan adanya
website ini, kami berupaya mengelola komunikasi dua arah,
memfasilitasi perubahan dengan menyingkirkan rintangan
dalam hubungan, dan membuat saluran komunikasi tetap
terbuka. Sebagai fasilitator komunikasi, kami bertindak sebagai

111
sumber informasi dan kontak resmi instansi dengan publiknya.
Kami berinteraksi, menetapkan agenda diskusi, meringkas dan
memancing reaksi, dan membantu partisipan mengoreksi
kondisi yang mengganggu hubungan dengan pubik. Menurut
kami website ini memiliki kredibilitas yang tinggi dan
memasukkan unsur informasi secara detail. Aktivitas publisitas

3. Marbun, wartawan i-Radio


Menurut anda seberapa penting peran website Kemeko
PMK dalam memberikan informasi untuk masyarakat?
Website Kemenko PMK bagi masyarakat sangat dibutuhkan,
karna memudahkan masyarakat mengakses sehingga dapat
dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dan bisa juga
meningkatkan hubungan antar pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat umum, jadi membuat keterbukaan (transparasi)
antar pemerintahan dengan masyarakat.
Menurut anda bagaimana agar website kemenko PMK
dapat diminati oleh masyarakat?
Terus updating semua program pemerintah termasuk dibuka
untuk permohonan, keluhan, dsb dari masyarakat. Jadi
diharapkan agar program yang disajikan bisa memberikan
kemudahan-kemudahan dan bisa memenuhi kebutuhan
masyarakat akan informasi dibutuhkan dan membuka kritik
yang seluas-luasnya pada website Kemenko PMK, dan
mungkin dalam mempublikasikan website agar masyarakat
mengenal website Kemenko PMK dan program apa saja yang
ada didalamnya.

112
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nadya Asri Wulandari

Tempat, Tanggal, Lahir : Jakarta, 23 November 1994

Alamat : Villa Gading Baru G.2 No.6 Bekasi

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

No Telpon : 081290265439

Email : nadyaaynad@gmail.com

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

2000 – 2006 : SD Babelan 01 Bekasi

2006 - 2009 : SMP Mutiara 17 Agustus Bekasi

2009 - 2012 : SMA Mutiara 17 Agustus Bekasi

2012 – Sekarang : Konsentrasi Hubungan Masyarakat Fakultas

Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo

(Beragama)

113

Anda mungkin juga menyukai