Anda di halaman 1dari 23

FAKTOR PENDORONG DAN FAKTOR PENARIK WISATAWAN SURABAYA

MELAKUKAN PERJALANAN WISATA KE PENANG, MALAYSIA

Olivia Dianty lay


Program Manajemen Kepariwisataan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Petra Surabaya

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor pendorong dan faktor penarik yang
memotivasi wisatawan dari Surabaya dalam melakukan perjalanan ke Penang, Malaysia.
Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan dari Surabaya berusia di atas 18 tahun yang
pernah melakukan perjalanan ke Penang dalam 1 tahun terakhir. Kuesioner digunakan sebagai
alat untuk mengumpulkan data dan teknik analisis faktor digunakan untuk menganalisis dan
menggambarkan hasil penelitian.
Berdasarkan hasil analisa faktor diketahui bahwa faktor pendorong untuk melakukan
perjalanan wisata ke Penang adalah Novelty & Knowledge Seeking, Rest & Relaxation,
Fulfilling Dream, Adventure & Cultural-Seeking, dan Prestige. Sementara faktor penariknya
adalah Safety, Cleanliness, & Variety of Attraction; Events & Activities, Affordable Price, dan
Travel Arrangement. Berdasarkan pada hasil dari component transformation matrix, dapat
disimpulkan bahwa faktor pendorong yang paling dominan memotivasi wisatawan Surabaya
adalah Adventure & Exploration (0,733) dan faktor penarik yang paling dominan memotivasi
wisatawan Surabaya adalah Tour Arrangement (0,847).

Kata Kunci: Push Factors, Pull Factors, Motivation, wisata, Penang, Malaysia

ABSTRACT
This study is aimed to analyze the push and pull factors that motivate the tourists from
Surabaya to travel to Penang, Malaysia. The respondents are tourists from Surabaya aged above
18 years old who have traveled to Penang within the last 1 year. Quesionnaires were used to
collect data and factor analysis tecnique was used to analyze and describe the result of the
research.
The results of factor analysis shows that the push factors to travel to Penang are Novelty &
KnowledgeSeeking, Rest & Relaxation, Fulfilling Dream, Adventure & Cultural-Seeking, and
Prestige. While the pull factors are Safety, Cleanliness, & Variety of Attraction; Events &
Activities, Affordable Price, and Travel Arrangement. Based on the result of component
transformation matrix, it can be concluded the push factor that dominantly motivated tourists
from Surabaya to travel to Penang is Adventure & Exploration (0,733) and the pull factor that
dominantly motivate tourists from Surabaya is Tour Arrangement (0,847).

Keywords: Push Factors, Pull Factors, Motivation, tourism, Penang, Malaysia

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 1


PENDAHULUAN seperti sesuatu yang baru, keuntungan yang
di harapkan, serta citra pemasaran destinasi
Dewasa ini, perkembangan pariwisata wisata tersebut (Yoon & Uysal, 2005).
sangat signifikan, wisata yang dulunya hanya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
merupakan kegiatan berjalan-jalan untuk bahwa jumlah penumpang udara
menghabiskan waktu liburan atau waktu internasional di Bandar Udara Juanda,
senggang, kini telah terfokus pada kegiatan Surabaya selama bulan Agustus 2013 adalah
tertentu yang memiliki makna. Perjalanan sebanyak 92.622 orang, atau mengalami
wisata yang di lakukan oleh banyak orang kenaikan sebesar 62,67% dari bulan
jaman sekarang sudah menjadi kebutuhan sebelumnya, yang juga merupakan jumlah
penting yang harus dipenuhi. Selain itu, terbanyak selama tahun 2013 (badan pusat
pariwisata juga telah berkembang secara statistik, 2013).
global dan berubah menjadi sebuah industri Pada bulan September 2013, menurut
yang menjanjikan, kini pariwisata juga turut data statistik dari situs resmi Tourism
menyumbang bagi perekonomian sebuah Malaysia, jumlah wisatawan asing yang
negara. masuk ke wilayah negara Malaysia adalah
Alasan yang di gunakan untuk sebagai berikut:
melakukan perjalanan wisata pun beragam,
mulai dari menghilangkan penat dan jenuh Tabel 1.1 Malaysia Tourist Arrivals by
dari kegiatan sehari-hari, hingga melakukan Country of Nationality August 2013
perjalanan untuk menjaga kesehatan tubuh
jasmani dan rohani. Banyak sekali faktor
yang memotivasi orang melakukan
perjalanan wisata. Menurut Yoon & Uysal
(2005), motivasi pendorong lebih terkait
dengan aspek emosional internal, sedangkan
motivasi penarik yang terhubung ke aspek
eksternal situasional, atau kognitif. Di sisi
lain, faktor-faktor pendorong adalah
keinginan intrinsik dari wisatawan, seperti
keinginan untuk melarikan diri dari rutinitas, Sumber: (Tourism Malaysia, 2013)
istirahat dan relaksasi, kesehatan dan
kebugaran, petualangan, prestise, dan Berdasarkan data diatas, diketahui
interaksi sosial. Sementara itu, faktor penarik bahwa Indonesia merupakan negara yang
mencakup faktor yang muncul sebagai akibat mendatangkan wisatawan terbanyak setelah
dari daya tarik destinasi wisata seperti yang Singapura, yaitu sebanyak 214.498 orang,
dirasakan oleh para wisatawan. Misalnya dan mengacu pada data statistik bulan
pantai, fasilitas rekreasi dan tempat september 2012, angka kunjungan wisatawan
bersejarah, persepsi wisatawan dan harapan Indonesia ke Malaysia pada bulan September

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 2


2013 mengalami kenaikan sebesar 52, 22% 2. Faktor apa yang paling dominan dalam
dari tahun yang lalu dengan pertumbuhan mendorong wisatawan Surabaya dalam
sebesar 9,3%. melakukan perjalanan wisata ke Penang,
Berdasarkan pada riset yang dilakukan Malaysia?
oleh Haghighi & Loh (2011) pada 30 3. Faktor apa yang paling dominan menarik
wisatawan yang datang ke Penang, berikut wisatawan Surabaya dalam melakukan
adalah tabel yang menjelaskan alasan utama perjalanan wisata ke Penang, Malaysia?
para wisatawan tersebut melakukan
perjalanan wisata ke Penang. LANDASAN TEORI
Pariwisata
Tabel 1.2 Main Reason for Visiting Penang Menurut Yoeti (1985), pariwisata
No. Alasan Jawaban % adalah suatu perjalanan yang di lakukan
1. Rest and Relaxation 24 80 untuk sementara waktu, yang di
2. Visiting Friend and Relatives 9 30 selenggarakan dari suatu tempat ke tempat
3. Business Reason 1 3,33 lain, dengan maksud bukan untuk berusaha
4. Attending Conference 3 10 (business) atau mencari nafkah di tempat
5. Culture 5 16,67 yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk
6. Fun 24 80 menikmati perjalanan tersebut guna
7. Sports and Recreation 3 10 bertamasya dan rekreasi atau untuk
8. Health 1 3,33 memenuhi keinginan yang beraneka ragam
9. Religious Reasons 1 3,33
(Yoeti, 1985, p. 109). Leiper (2004)
10. Other 4 13,33
mendefinisikan pariwisata sebagai teori dan
Total 75 100
praktek untuk menjadi turis. Ini melibatkan
Sumber: Haghighi & Loh (2011, p. 4)
bepergian dan mengunjungi tempat-tempat
untuk tujuan rekreasi. Pariwisata terdiri dari
Dari tabel diatas, di ketahui bahwa
ide-ide dan pendapat orang yang membentuk
80% responden mengunjungi Penang untuk 2
keputusan mereka untuk melakukan
alasan, yaitu relaksasi dan kesenangan. Yang
perjalanan, tentang ke mana harus pergi (dan
berada pada peringkat kedua adalah
tidak pergi ke mana) dan apa yang dilakukan
mengunjungi keluarga dan/relatif dengan
atau tidak dilakukan, tentang bagaimana
persentase 30%. Dari riset ini juga di ketahui
berinteraksi dengan wisatawan lain,
bahwa 93% responden memutuskan akan
penduduk setempat, dan personil pelayanan
kembali lagi ke Penang, 96% akan
(Leiper, 2004, p. 44). Menurut McIntosh dan
merekomendasikan Penang kepada keluarga
Goeldner (1990), pariwisata dapat
dan relasinya.
didefinisikan sebagai jumlah dari fenomena
Maka dari itu penulis ingin
dan hubungan yang timbul dari interaksi
mengetahui:
wisatawan, pemasok bisnis, pemerintah
1. Apa saja faktor pendorong dan faktor
setempat, dan masyarakat setempat dalam
penarik wisatawan Surabaya melakukan
proses untuk menarik wisatawan dan
perjalanan wisata ke Penang, Malaysia?
Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 3
pengunjung lainnya. Menurut ahli tersebut, customer, launching product, dan
Pariwisata adalah komposisi kegiatan, jasa, sebagainya.
dan industri yang menghadirkan pengalaman c. Wisata Pilgrim (Religious Tourism)
perjalanan, yaitu, transportasi, akomodasi, Wisata Pilgrim adalah jenis wisata yang
penyediaan makan dan minum, toko, berhubungan dengan agama, sejarah, adat
hiburan, fasilitas kegiatan, dan jasa istiadat, dan kepercayaan yang di anut
perhotelan lain yang tersedia untuk individu oleh wisatawan. Tujuan wisatawan
atau kelompok yang bepergian jauh dari melakukan perjalanan wisata ini dengan
rumah. (McIntosh and Goeldner, 1990, p. 4). niat untuk mendapatkan ketenangan dan
Menurut World Tourism Organization kekuatan batin, keteguhan iman,
(1991), pariwisata atau tourism adalah memperoleh restu, dan banyak juga yang
aktivitas yang dilakukan oleh orang yang bertujuan untuk mencari kekayaan dan
melakukan perjalanan dan tinggal di suatu berkah.
tempat di luar kebiasaan mereka tinggal d. Wisata Kesehatan (Health Tourism)
dengan kurun waktu tidak lebih dari satu Wisata kesehatan adalah perjalanan
tahun untuk tujuan leisure, bisnis, dan tujuan wisata ke suatu tempat untuk tujuan
lainnya (WTO, 1995, p. 10). kesehatan, seperti pengobatan penyakit,
pengembalian vitalitas, penyegaran
Jenis Wisata jasmani, dan kebugaran tubuh. Jenis
Terdapat banyak jenis pariwisata yang kunjungan ini di sebut wisata karena
apabila di jabarkan akan menjadi rangkaian wisatawan mendapatkan berbagai bentuk
kegiatan yang luas. Banyak para ahli yang hiburan di sela-sela kegiatannya.
menjabarkan jenis-jenis pariwisata e. Wisata Sosial (Social Tourism)
berdasarkan karateristik dari wisata tersebut. Sebuah kegiatan yang banyak melibatkan
Swarbrooke and Horner (1999) membagi orang-orang untuk tujuan sosial. Jenis
jenis-jenis wisata dalam beberapa bagian, liburan yang disubsidi dalam beberapa
yaitu: cara, baik oleh instansi pemerintah atau
a. Visiting Friends And Relatives (VFR) sektor sukarela seperti organisasi non-
Pada dasarnya, VFR adalah keinginan profit atau serikat pekerja.
untuk bertemu dan berkumpul bersama f. Wisata Pendidikan (Educational Tourism)
keluarga, teman, dan/ relasi yang Wisata Pendidikan dapat di definisikan
berada/tinggal di tempat yang berlainan sebagai suatu penjalanan wisata dengan
sehingga wisatawan mendapatkan tujuan untuk menperoleh pendidikan dan
nuansa/pemandangan baru. memperluas wawasan wisatawan
b. Wisata Bisnis (Business Tourism) mengenai suatu fenomena. Seperti
Wisata bisnis adalah wisata yang ada pertukaran pelajar, dimana seorang pelajar
hubungannya dengan kegiatan bisnis. melakukan perjalanan keluar negeri untuk
Seperti seminar, konferensi, kunjungan ke mempelajari lebih banyak tentang budaya
perusahaan, kunjungan ke potential

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 4


dan bahasa dari masyarakat di negara World Tourism Organisation (WTO)
tersebut. mendefinisikan wisatawan atau tourist
g. Wisata Budaya (Cultural Tourism) sebagai para pengunjung sementara yang
Wisata budaya adalah perjalanan wisata tinggal di tempat di luar yang biasa mereka
yang di lakukan untuk memperluas tinggali, untuk jangka waktu terus menerus
pengetahuan tentang seni, adat istiadat, minimal 24 jam tetapi kurang dari satu
cara hidup, kebiasaan, dan budaya dari tahun, untuk tujuan rekreasi, bisnis atau
tempat yang dikunjungi. lainnya. (WTO, 1993).
h. Wisata Alam (Scenic Tourism) Dalam Cohens typology of tourist
Kegiatan wisata untuk melihat (1979), Eric Cohen menjabarkan beberapa
pemandangan alam yang spektakuler tipe wisatawan, yaitu:
dapat di sebut sebagai wisata alam. seperti 1. Recreational: berpusat pada lingkungan
mengunjungi lokasi Air terjun, hiking, sekitar rumah, memiliki sedikit, bahkan
melihat matahari terbit dari puncak tidak ada keinginan untuk mempelajari
Gunung Bromo, dan sebagainya. masyarakat atau budaya dimana
i. Wisata Hedonistik (Hedonistic Tourism) pengalaman rekreasi berlangsung.
Wisata Hedonistik adalah suatu wisata 2. Diversionary: tujuan utama bepergian
yang yang dimotivasi oleh keinginan akan adalah untuk melupakan rumah sementara
kenikmatan sensual, terangkum dalam waktu.
empat Ss, yaitu sea, sun, sand, dan sex. 3. Experiential: wisatawan modern. Mencari
Semua kegiatan wisata yang di lakukan pengalaman otentik dari suatu tempat
akan berhubungan dengan empat S wisata, namun tidak ingin menjadi bagian
tersebut. dari masyarakat atau budaya itu sendiri.
j. Wisata Aktivitas (Activity Tourism) 4. Experimental: mencari suatu tempat yang
Wisata aktivitas adalah sebuah kegiatan asli, ingin menjadi bagian dari budaya
wisata yang didasarkan pada keinginan atau masyarakat tersebut, namun tidak
akan sebuah pengalaman dan pandangan ingin terlalu tenggelam di dalamnya.
baru mengenai suatu objek wisata. 5. Existential: rumah bukanlah pusat
k. Wisata Minat Khusus (Special Interest mereka. Jenis wisatawan ini ingin menjadi
Tourism) bagian dari suatu budaya atau masyarakat
Wisata minat khusus adalah jenis kegiatan tertentu. (Cohen, 1979)
wisata untuk menikmati minat tertentu di Yoeti, dalam bukunya Pengantar Ilmu
lokasi yang baru atau lokasi yang familiar, Pariwisata, menjabarkan bahwa Wisatawan
atau mengembangkan minat baru di lokasi adalah pengunjung sementara yang paling
yang baru atau lokasi yang familiar. sedikit tinggal selama 24 jam di negara yang
(Swarbrooke and Horner, 1999, p. 29-39) di kunjungi (Yoeti, 1985, p. 123).
Leiper (2004) mengemukakan bahwa
Wisatawan wisatawan adalah orang yang melakukan
perjalanan jauh dari daerah perumahan

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 5


normal mereka untuk sementara waktu Escaping from daily routine
setidaknya satu malam, untuk mencari Getting some exercise and enhancing health
Physically resling and relaxing
pengalaman liburan dari interaksi dengan ciri
Releasing work pressures
atau karakteristik tempat wisata pilihan
mereka (Leiper, 2004, p. 35). A Motivational Analysis Of Chinese Tourists To The
United States: Push And Pull Motivations Of Travel
To Las Vegas (Jiao, 1992, p. 42-42)
Motivasi Wisata
Opportunities to increase my knowledge
Secara umum, motivasi adalah
Getting a change from a busy life
kebutuhan yang membuat seseorang Going places I have not visited before
melakukan tindakan tertentu untuk Seeing people from many ethnic backgrounds/nations
memuaskan kebutuhannya. Terdapat Experiencing new and different lifestyles
beberapa teori tentang motivasi wisatawan. Seeking novelty
Trying new foods
Menurut Moutinho (1987), motivasi adalah Visiting a place I can talk about when I get home
keadaan membutuhkan, suatu kondisi yang Finding thrills and excitement
memberikan sebuah dorongan pada individu Going places my friends have not been to
Having fun, being entertained
terhadap beberapa jenis tindakan yang
Fulfilling dreams of traveling
dipandang sebagai kemungkinan untuk Being free to act the way I feel
membawa kepuasan (Moutinho, 1987, p. 5- Being together as a family
Indulging in luxury
44). Menurut Crompton (1979), Dann
Just relaxing
(1977), dan McIntosh & Goeldner (1990), Doing nothing at all
motivasi wisatawan dalam memilih tujuan
wisata dapat diklasifikasikan ke dalam 'push' A Factor Cluster Analysis Of Tourism Motivations:
A Case Of U.S Senior Travelers
dan 'pull' factors. (Sangpikul, 2008, p. 31-32)
I want to see something new and exciting.
Faktor Pendorong dan Fator Penarik I want to travel to a country that I have not visited
before.
a. Faktor Pendorong (push factors) I want to see something different that I dont normally
Tabel 2.1 Faktor Pendorong see.
I want to enhance my knowledge about a foreign
Push-Pull Factors In Mountain Resorts - A Case
country.
Study Of Huangshan Mountain As World Heritage
(Wang, 2004, p. 4-5) I want to see and meet different groups of people.
Finding excitement I want to see how other people live and their way of life.
Enjoying adventure I want to experience cultures that are
Enjoying the natural scenery different from mine.
I want to learn and meet new people.
Increasing knowledge about the destination
I can fulfill my dream and self-curiosity about the
Experiencing a different lifestyle
country I want to visit.
Facilitating family and kinship ties
I can spend more time with my couple or family
Building new friendship
members while traveling.
Sharing travel experiences after returning home I can talk about my travel experience with other people
Being with thmilies after returning home.
Visiting places friends have not been to I can talk about the places visited and the things I have
Fulfilling dream of visiting a place seen in a foreign country.
Going to placcs friends want to go I want to go to the places my friends want to go.
Visiting a destination that would impress friends or I want to experience luxury things, nice food, and a
families comfortable place to stay.

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 6


I want to visit a country which most people value and Luxury/doing
Relaxation Rest and relaxation
appreciate. nothing
I just want to travel, to go somewhere and do something Prestige Prestige Prestige
in different environment. Enhancement of kinship Family/friends
Social interaction
This is the time I can physically rest and relax. relationships togetherness
The time I can escape from stress in daily life Facilitation of social
Health and fitness Sports
This is the time I can escape from the ordinary or routine interaction
environment at home. Exploration and Adventure and
Adventure
I want to enjoy and make myself happy while traveling. evaluation of self excitement
Regression Novelty
An Analysis of Push and Pull Travel Motivations of Familiar
Foreign Tourists to Jordan environments
(Muhammad and Puad, 2010)
To increase knowledge about foreign destination Yuan and McDonald Yoon & Uysal
Klenosky (2002)
(1990) (2005)
To experience new different lifestyle or traditions
Escape Self-esteem Desire to escape
To see how people of different cultures live Rest and
Relaxation/ hobbies Excitement
To fulfill my dream of visiting a foreign land/ country Relaxation
To sightsee touristic spots Prestige Accomplishment Prestige
Enhancement of Social
To explore cultural resources Fun & Enjoyment
kinship relationships Interaction
To enhance communication with local community Health and
Novelty
To exchange custom and traditions Fitness
Adventure
To participate in new activities
To appreciate natural resources
Sumber: Olahan Penulis (2013)
To have enjoyable time with my travel
To meet new people
Berdasarkan ringkasan dari jurnal-
To visit friends and relatives jurnal diatas, penulis mengaitkan komponen-
To increase my social status komponen faktor pendorong tersebut dengan
To visit a place that my friends have been to motivasi wisatawan Surabaya dalam
To visit a destination that would impress my friends and melakukan perjalanan wisata ke Penang,
family
To have visited a destination listed as worlds seven Malaysia. Dan diperoleh hasil sebagai
wonders berikut:
To seek solitude in a foreign land
Mencari sesuatu yang baru dan menarik
To be away from home
To relax physically
Untuk bertemu dengan orang baru
To find thrills and excitement Memperdalam pengetahuan tentang
To satisfy the desire to be somewhere tujuan wisata
To visit a place that I have not visited before Untuk Merasakan gaya hidup yang
To reconnect spiritual roots berbeda
To relax spiritually
Untuk rileks dan memanjakan diri
Sumber: Olahan Penulis (2013)
Untuk melepaskan diri sejenak dari stress
Tabel 2.2 Faktor Pendorong menurut ahli dan rutinitas sehari-hari
Uysal & Jamrozy & Untuk menikmati perjalanan dan
Crompton (1979)
Jurowski(1994) Uysal (1994) bersenang-senang
Escape from a perceived Desire to escape
Escape Untuk menikmati pemandangan alam
mundane environment from routine

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 7


Untuk melihat cara hidup orang yang Enchantment of the world natural and cultural heritage
berasal dari budaya yang berbeda Four Wonders in the Heaven
Beautiful scenery and concentration of the spots
Mencari petualangan
Broad in scale and vast space for visiting
Untuk menjelajahi sumber budaya Abundance of vegetation
Mengunjungi tempat yang familiar Amenities of air environment
Untuk mengunjungi tempat yang belum Waste water and garbage well disposed and water not
pernah saya kunjungi polluted

Untuk membagikan pengalaman setelah Harmony between architecture and nature

pulang ke rumah A Motivational Analysis Of Chinese Tourists To


Untuk menghabiskan waktu dengan The United States: Push And Pull Motivations Of
Travel To Las Vegas
pasangan, keluarga, dan/ teman (Jiao, 1992, p. 42-42)
Untuk mengunjungi tempat yang belum Variety of short guided tours
pernah didatangi teman saya Shopping facilities
Untuk mengunjungi tempat yang pernah Entertainment facilities
dikunjungi oleh teman Watching shows
Standards of hygiene and cleanliness
Untuk memenuhi impian untuk Environmental quality, air, water and soil
mengunjungi suatu tempat Outdoor Activities
Exotic atmosphere
Untuk mengunjungi tempat yang akan Traveling to a place people appreciate
mengesankan keluarga dan teman Public transportation such as airlines, etc.
Untuk menaikkan harga diri Gambling
Restaurants
Untuk menikmati kemewahan Availability of night life
Untuk menjadi sehat dan bugar Traveling to a cosmopolitan city

Untuk mencoba jenis makanan baru A Factor Cluster Analysis Of Tourism Motivations:
Untuk memenuhi kebutuhan spiritual A Case Of U.S Senior Travelers (Sangpikul, 2008, p.
31-32)
Convenience of traveling and ease of tour arrangement
b. Faktor Penarik (Pull Factors) Quality of tourist places and facilities
Tour programs offered by tour companies
Tabel 2.3 Faktor Penarik Reasonable price of goods and services
A variety of tourist attractions
Push-Pull Factors In Mountain Resorts - A Case Travel distance
Study Of Huangshan Mountain As World Heritage Safety and security
(Wang, 2004, p. 4-5) Hygiene and cleanliness
Well-organized tourist information system Cultural & historical places/temples
Convenience of transport Thai arts and cultures
Convenience of parking lots Scenery and landscape
A variety of shopping places
Clean and comfortable accommodations
Seasides/beaches
Clean and convenient dining environment
Thai spa and traditional massage services
Perfect managing system
Night life and entertainment
Strict management of tourist market
High quality and positive attitude of local residents to Friendliness of Thai people
tourists A availability of travel related information
High quality service by tourist enterprises

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 8


An Analysis of Push and Pull Travel Motivations of Crompton Uysal and Yoon & Uysal
Foreign Tourists to Jordan (Muhammad and Puad, (1979) Jurowski (1994) (2005)
2010, p. 41) Destination
Novelty Beaches
Attributes
Affordable Tourist Destination
Education Cultural Attraction
Safe Destination
Recreational
Convenience of Visa
facilities
Value of Money
Historical Castles Sumber: Olahan Penulis (2013)
Culture, Arts and Traditions
Outstanding Scenery Berdasarkan ringkasan dari jurnal-
Natural Reserves
Beautiful Beaches jurnal diatas, penulis mengaitkan komponen-
Petra, the Site of New Seven Wonders komponen faktor penarik dengan motivasi
Heritage sites
Local Bedouin Life wisatawan Surabaya melakukan perjalanan
Weather/Climate wisata ke Penang, Malaysia. Dan diperoleh
Mount Climbing
Desert Camping
hasil sebagai berikut:
Cosmopolitan City of Amman Aktivitas untuk keluarga
Dead Sea
Traditional Food
Festival dan events
Outdoor Activities Variasi tempat shopping
Exotic Atmosphere
Activities for Entire Family
Nightlife
Festivals and Events Health and Fitness
Entertainment
Shopping
Harga tujuan wisata yang terjangkau
Nightlife Nilai tukar mata uang yang terjangkau
Amusement/Theme Parks
Bangunan bersejarah
Sumber: Olahan Penulis
Budaya, seni, dan tradisi
Tabel 2.4 Faktor Penarik menurut Ahli Makanan tradisional
Yuan &
Klenosky Jamrozy & Uysal
Kegiatan outdoor
McDonald
(1990)
(2002) (1994) Sumber daya alam (Pantai, gunung,
Culture and New/unique Active Sport danau, etc.)
History location Environment
Cosmopolitan Historical/ cultural unique natural Keamanan tujuan wisata
Environment Attraction environment Imej tujuan wisata yang positif
Wilderness Skiing Cultural Activities
Facilities Beaches Sunshine
George Town sebagai warisan budaya
Hunting
Party/ Different Culture and UNESCO
athmosphere Cuisine
Uniqueness of small
Kebersihan tujuan wisata dan lingkungan
Ease to Scenic/ natural
Travel resources
towns/ villages/ sekitar
mountains
Budget Local Culture Cuaca yang bersahabat
Sightseeing Kebersihan dan kenyamanan transportasi
Entertainment
dan akomodasi
safety
Inexpensiveness Ketersediaannya paket tur lokal
Variasi paket tur jangka pendek

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 9


Variasi penawaran paket tur oleh travel Mencari sesuatu yang baru dan
agent menarik
Jarak destinasi wisata yang tidak terlalu Untuk bertemu dengan orang baru
jauh Memperdalam pengetahuan tentang
Kualitas tempat wisata dan fasilitas yang tujuan wisata
baik Untuk Merasakan gaya hidup yang
Sistem informasi wisata yang teratur dan berbeda
mudah didapat Untuk rileks dan memanjakan diri
Untuk melepaskan diri sejenak dari
METODOLOGI PENELITIAN stress dan rutinitas sehari-hari
Jenis penelitian ini adalah Untuk menikmati perjalanan dan
descriptive yaitu mendeskripsikan data-data bersenang-senang
Untuk menikmati pemandangan alam
dan fenomena yang ada sebisa mungkin
Untuk melihat cara hidup orang yang
seperti apa adanya fenomena tersebut, bukan berasal dari budaya yang berbeda
untuk memanipulasi atau mengontrol dengan Mencari petualangan
tujuan untuk mendapatkan gambaran yang Untuk menjelajahi sumber budaya
Mengunjungi tempat yang familiar
benar mengenai subjek yang diteliti.
Untuk mengunjungi tempat yang
Penelitian ini menggunakan metode belum pernah saya kunjungi
penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Untuk membagikan pengalaman
yang menekankan pada analisis data-data. setelah pulang ke rumah
Untuk menghabiskan waktu dengan
Pengumpulan data, penarikan kesimpulan,
pasangan, keluarga, dan/ teman
dan data yang di hasilkan merupakan data Untuk mengunjungi tempat yang
angka yang dihasilkan melalui metode belum pernah didatangi teman saya
kuisioner dan di olah menggunakan alat Untuk mengunjungi tempat yang
pernah dikunjungi oleh teman
bantu statistik.
Untuk memenuhi impian untuk
mengunjungi suatu tempat
Deskripsi Variabel
Untuk mengunjungi tempat yang akan
Dalam penelitian ini, yang di maksud
mengesankan keluarga dan teman
adalah faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan seseorang untuk Untuk menaikkan harga diri
melakukan perjalanan wisata ke Penang. Untuk menikmati kemewahan
Adapun atribut pengamatan faktor faktor Untuk menjadi sehat dan bugar
tersebut adalah sebagai berikut: Untuk mencoba jenis makanan baru
a. Atribut pengamatan faktor pendorong Untuk memenuhi kebutuhan spiritual
(Push Factors)
Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 10
b. Atribut Pengamatan faktor penarik (Pull Populasi adalah keseluruhan subjek
Factors) dan objek penelitian yang sebagai sumber
Aktivitas untuk keluarga data yang memiliki karakteristik tertentu
Festival dan events yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Variasi tempat shopping dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Nightlife Populasi dalam penelitian ini adalah warga
Health and Fitness Surabaya yang sudah pernah melakukan
Harga tujuan wisata yang terjangkau perjalanan wisata ke Penang.
Sampel yang diambil dalam penelitian
Nilai tukar mata uang yang terjangkau
ini adalah wisatawan Surabaya yang berusia
Bangunan bersejarah
minimal 18 tahun yang pernah melakukan
Budaya, seni, dan tradisi
perjalanan wisata ke Penang.
Makanan tradisional
Menurut Mutiara (1990),
Kegiatan outdoor
pengelompokan usia sebagai berikut :
Sumber daya alam (Pantai, gunung,
Usia dewasa muda (Elderly Adulhood) =
danau, etc.)
18 25 tahun.
Keamanan tujuan wisata
Usia dewasa penuh (Middle Years) = 25
Imej tujuan wisata yang positif 65 tahun.
George Town sebagai warisan budaya Usia lanjut (Geriatric Age) = > 65 tahun.
UNESCO
Kebersihan tujuan wisata dan Teknik Analisis Data
lingkungan sekitar Uji validitas digunakan untuk menguji
Cuaca yang bersahabat apakah tiap butir pertanyaan kuesioner
Kebersihan dan kenyamanan benar-benar valid. Kuesioner di katakan
transportasi dan akomodasi valid apabila pertanyaan pada kuesioner
Ketersediaannya paket tur lokal mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
Variasi paket tur jangka pendek diukur oleh kuesioner tersebut dan diolah
Variasi penawaran paket tur oleh travel menggunakan program SPSS.
agent Reliabilitas menunjukan bahwa
instrumen yang digunakan dalam penelitian
Jarak destinasi wisata yang tidak
dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data,
terlalu jauh
dan mampu mengungkap informasi yang
Kualitas tempat wisata dan fasilitas
sebenarnya di lapangan. Suatu kuesioner
yang baik
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
Sistem informasi wisata yang teratur
seseorang terhadap pernyataan adalah
dan mudah didapat
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Populasi dan Sampel Penelitian Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini
akan dilakukan dengan cara one Shot atau
pengukuran sekali saja dan kemudian

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 11


hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan jika nilai korelasinya lebih besar sama
lain atau mengukur korelasi antar jawaban dengan ( ) 0,5.
pertanyaan. b. Menguji Validitas Faktor. Dalam analisis
ini, pengujian dilakukan untuk melihat
Analisa Faktor seberapa besar korelasi antara faktor satu
Analisa faktor adalah salah satu teknik dengan yang lain yang menjadi
statistic multivariate. Tujuan utama analisa pembentuk variabel. Jika ditemukan
faktor adalah mendefinisikan struktur suatu korelasi yang cukup kuat diantara faktor-
data matriks dan menganalisis struktur saling faktor pembentuk, maka faktor tersebut
berhubungan (korelasi) antar sejumlah besar dinyatakan memang sebagai pembentuk
variabel (jawaban kuesioner) dengan cara variabel. Besarnya matriks korelasi yang
mendefinisikan satu set kesamaan variabel lazim digunakan adalah 0,5.
atau dimensi. Dengan analisis faktor peneliti Output yang dihasilkan adalah:
mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan a. KMO and Bartletts Test
kemudian menentukan sampai seberapa jauh Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling
setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap Adequacy (KMO MSA) digunakan untuk
dimensi. Begitu dimensi dan penjelasan melihat apakah variabel-variabel tersebut
setiap variabel diketahui, maka dua tujuan layak atau tidak untuk dianalisis lebih
utama analisis faktor dapat dilakukan, yaitu lanjut. Untuk dapat dilakukan analisis
summarization dan reduction. faktor, nilai KMO dianggap cukup apabila
Jadi, analisis faktor ingin menemukan nilai KMO 0,5 (Suliyanto, 2005). Uji
cara meringkas informasi yang ada dalam ini juga dapat dilihat pada tabel berikut:
variabel asli menjadi satu set dimensi baru
atau variate (factor). Hal ini dilakukan Tabel 3.1 Ukuran Ketepatan KMO
dengan cara menentukan struktur lewat data Ukuran KMO Rekomendasi
summarization atau lewat data reduction 0,9 Sangat Baik
(pengurangan data). 0,8 Baik
Menurut Kusnendi (2008), dalam 0,7 Sedang/agak baik
kegiatan penelitian, analisis faktor paling 0,6 Cukup
tidak digunakan untuk: 0,5 Kurang
a. Menguji validitas konstruk. Salah satu < 0,5 ditolak
cara untuk menguji validitas konstruk Sumber: Magdalena & Kurniawan (2009, p.
dapat dilakukan dengan menggunakan 27)
analisis faktor. Analisis faktor akan
menampilkan hasil ekstraksi butir-butir b. Anti-image Matrices
pertanyaan menjadi beberapa komponen Bagian ini merupakan tabel yang berisi
yang diinginkan peneliti. Sebuah butir angka-angka yang diberi tanda a yang
dinyatakan merupakan pembentuk faktor membentuk garis diagonal. Angka yang
membentuk diagonal tersebut merupakan

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 12


besaran MSA variabel. Besaran angka yang memiliki faktor loading terbesar.
MSA memiliki ketentuan sebagai berikut: Semakin besar nilai faktor loading, maka
Jika MSA = 1, maka variabel tersebut semakin nyata variabel tersebut dapat
dapat diprediksi tanpa kesalahan dimasukkan dalam salah satu faktornya,
Jika MSA 0.5 maka variabel begitu pula sebaliknya (Suliyanto, 2005).
tersebut masih dapat diprediksi dan f. Rotated Component Matrix
dapat dianalisis lebih lanjut. Output ini menunjukkan distribusi
Jika MSA < 0.5 maka variabel tersebut variabel-variabel yang telah diekstrak
tidak dapat diprediksi dan tidak dapat kedalam faktor yang telah terbentuk
dianalisis lebih lanjut sehingga variabel berdasarkan factor loading setelah
tersebut harus dikeluarkan maka dilakukan proses rotasi. Nilai factor
prosedur pemilihan harus diulangi lagi. loading dimungkinkan berubah setelah
(Sanjaya & Novy, 2009, p. 35) rotasi. Variabel yang memiliki factor
c. Total Variances Explained loadings 0.5 dianggap memiliki
Total Variance Explained berfungsi untuk kontribusi yang lemah terhadap faktor
menunjukkan hasil perhitungan komputasi yang terbentuk sehingga harus direduksi
analisa faktor, dan digunakan untuk dari faktor yang dibentuknya (Suliyanto,
mengetahui banyaknya faktor yang 2005).
terbentuk. Faktor yang terbentuk harus g. Component Transformation Matrix
memiliki nilai eigen values 1. Output ini menunjukan korelasi dari
(Suliyanto, 2005) faktor-faktor baru yang telah terbentuk.
d. Communalities Bagian ini merupakan tabel yang berisi
Communalities adalah jumlah varian dari angka-angka yang membentuk garis
suatu variabel mula-mula yang bisa diagonal. Angka yang membentuk
dijelaskan oleh faktor yang ada. Output diagonal tersebut merupakan besaran
ini didapat dari jumlah kuadrat masing- korelasi dari faktor yang terbentuk. Angka
masing faktor loading suatu variabel, yang ditnjukan dalam garis diagonal
serta menunjukkan kontribusi masing- tersebut harus > 0,5 agar di anggap
masing variabel penelitian secara parsial memiliki korelasi yang kuat (Santoso,
terhadap faktor-faktor yang diekstrak 2006).
secara keseluruhan. Semakin besar
Communalities sebuah variabel, berarti PEMBAHASAN
semakin erat hubungannya dengan faktor Analisa Faktor Faktor Pendorong (Push
yang terbentuk. (Santoso, 2002) Factors)
e. Component Matrix Analisis faktor dilakukan
Digunakan untuk mendistribusikan menggunakan 24 indikator (selanjutnya
variabel-variabel yang telah diekstrak disebut variabel). Berikut ini akan dijelaskan
kedalam faktor loading. Variabel yang hasil analisis faktor menggunakan dengan
dimasukkan dalam faktor adalah variabel menggunakan SPSS 19.0:

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 13


Tabel 4.1 KMO dan Bartletts Test Tabel di atas menunjukkan bahwa
KMO a nd Bartlett's Te st
nilai komunalitas dari 24 variabel yang
Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sampling
digunakan rata-rata di atas nilai 0.5, hal ini
Adequacy. .843 berarti faktor-faktor yang terbentuk bisa
menjelaskan minimal 50% dari keragaman
Bartlett's Test of Approx . Chi-Square 1439.179
Sphericity df 276
variabel-variabel asal. Nilai komunal
Sig. .000 terbesar adalah pada X1.7 yaitu sebesar
0.874 sehingga dari hasil ini disimpulkan
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa bahwa indikator X1.7 yaitu yang
nilai KMO sebesar 0.843 > 0.5, sehingga berhubungan dengan adanya keinginan untuk
disimpulkan variabel-variabel yang bersenang-senang dan menikmati perjalanan
digunakan dalam penelitian ini bisa adalah faktor yang paling dominan dalam
diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. menjelaskan faktor pendorong wisatawan
Tabel di atas juga menunjukkan Bartletts untuk berwisata ke Penang Malaysia.
Test menghasilkan nilai signifikansi sebesar Total Variance Explained
0.000 < 0.05 (=5%), maka disimpulkan Table 4.3 Total Variance Explained
variabel-variabel yang digunakan saling Total Variance Explained

berkorelasi dan sesuai untuk digunakan Component Total


Initial Eigenvalues
% of Variance Cumulative %
Extraction Sums of Squared Loadings
Total % of Variance Cumulative %
Rotation Sums of Squared Loadings
Total % of Variance Cumulative %
1 9.128 38.034 38.034 9.128 38.034 38.034 4.314 17.975 17.975
analisis faktor. 2 2.244 9.349 47.384 2.244 9.349 47.384 3.530 14.708 32.683
3 1.591 6.630 54.013 1.591 6.630 54.013 3.167 13.196 45.879
4 1.475 6.145 60.158 1.475 6.145 60.158 2.590 10.790 56.669
5 1.169 4.872 65.030 1.169 4.872 65.030 2.007 8.361 65.030
6 .965 4.021 69.052
Communalities 7 .947 3.945 72.997
8 .832 3.468 76.465
Berikut adalah nilai komunalitas 9
10
.738 3.073 79.538
.698 2.907 82.444

yang dihasilkan dari analisis factor dengan 11


12
.632
.537
2.632
2.238
85.076
87.314
13 .452 1.885 89.199
24 variabel: 14 .400 1.667 90.866
15 .366 1.525 92.391
Tabel 4.2 Communalities 16
17
.325
.304
1.352
1.268
93.743
95.011
18 .271 1.129 96.140
Variabel Communal Variabel Communal 19 .225 .938 97.078
20 .202 .840 97.918
X1.1 0.557 X1.13 0.630 21 .159 .662 98.580
22 .144 .599 99.179
X1.2 0.571 X1.14 0.652 23 .133 .553 99.732
24 .064 .268 100.000

X1.3 0.568 X1.15 0.722 Extraction Method: Principal Component Analysis.

X1.4 0.658 X1.16 0.556 Banyaknya faktor yang terbentuk


X1.5 0.758 X1.17 0.631 dapat dilihat dari Tabel Total Variance
X1.6 0.852 X1.18 0.606 Explained pada table di atas. Indikator yang
X1.7 0.874 X1.19 0.694 menghasilkan nilai eigen yang lebih besar
X1.8 0.586 X1.20 0.788 dari 1 adalah faktor-faktor yang dihasilkan
X1.9 0.708 X1.21 0.726 dari analisis ini. Atau dengan kata lain dapat
X1.10 0.696 X1.22 0.489 disimpulkan bahwa terbentuk 5 faktor baru
X1.11 0.687 X1.23 0.594 yang mempengaruhi wisatawan Surabaya
X1.12 0.632 X1.24 0.373 dalam melakukan perjalanan wisata ke
Penang Malaysia.

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 14


Rotated Component Matrix Table 4.5 Rotated component matrix
Untuk mengetahui isi dari masing- Rotated Component Matrixa

masing faktor, dapat diketahui dengan Component


1 2 3 4 5
melihat nilai beban faktor (factor loadings) X1.1 .554 .252 -.005 .408 .146
X1.2 .554 -.001 .227 .342 .309
pada Tabel Component Matrix. Beban faktor X1.3 .666 .105 .122 .282 .136
X1.4 .706 .226 .040 .175 .277
(factor loadings) menunjukkan besar X1.5 .289 .714 .208 .125 .325
X1.6 .322 .819 .250 .057 .107
korelasi antara suatu variabel dengan faktor- X1.7 .191 .884 .138 .131 .144
faktor yg terbentuk. Semakin besar nilai X1.8 .298 .520 .243 .403 -.076
X1.9 .232 .033 .305 .748 -.021
beban faktor suatu variabel, maka semakin X1.10 .203 .450 -.117 .640 .170
X1.11 .331 .308 .160 .569 .365
erat hubungan variabel tersebut pada faktor X1.12 .148 .057 .760 .098 .141
X1.13 .278 .343 .388 .531 -.036
yang terbentuk. Berikut ini adalah Tabel X1.14 .756 .191 .119 .106 .137
X1.15
Compponent Matrix yang dihasilkan: X1.16
.771
-.071
.325
.188
.108
.685
-.102
.086
-.020
.196
X1.17 .227 .120 .750 .020 .044
X1.18 -.025 .475 .549 .206 .190
Table 4.4 Component matrix X1.19 .575 .076 .579 .133 .078
X1.20 .161 .144 .144 .100 .843
Compone nt Matrixa X1.21 .301 .110 .413 -.058 .671
X1.22 .101 .141 .356 -.464 .342
Component
X1.23 .536 .498 -.009 .109 -.216
1 2 3 4 5 X1.24 .421 .169 .206 .287 .205
X1.1 .647 -.331 .150 .043 -.073
Extraction Method: Principal Component Analysis.
X1.2 .637 -.030 .365 .152 -.093 Rotation Method: Varimax with Kais er Normalization.
X1.3 .644 -.202 .329 .030 .058 a. Rotation converged in 7 iterations.
X1.4 .696 -.195 .323 -.171 -.048
X1.5 .759 .029 -.286 -.279 -.145 Setelah ditentukan ada 5 faktor baru
X1.6 .764 -.022 -.392 -.330 .078
X1.7 .709 -.089 -.511 -.315 -.059
yang terbentuk maka langkah selanjutnya
X1.8 .667 -.188 -.280 .108 .122 adalah mengetahui kelayakan suatu indicator
X1.9 .547 -.170 -.002 .616 -.009
X1.10 .582 -.419 -.225 .176 -.315 masuk dalam factor baru. Untuk menentukan
X1.11 .731 -.127 -.007 .210 -.304
X1.12 .507 .525 .014 .245 .197
variable mana yang akan masuk ke suatu
X1.13 .684 -.085 -.181 .331 .107 factor, dilihat nilai loading factor yang
X1.14 .676 -.172 .345 -.167 .133
X1.15 .629 -.179 .244 -.365 .319 terbesar. Komponen matriks hasil proses
X1.16 .423 .545 -.195 .195 .056
X1.17 .527 .477 .004 .154 .319
rotasi memperlihatkan distribusi variable
X1.18 .582 .334 -.380 .104 -.017 yang lebih jelas dan nyata.
X1.19 .692 .211 .260 .114 .299
X1.20 .504 .317 .189 -.137 -.616
X1.21 .576 .478 .255 -.153 -.280 Table 4.6 Loading Faktor Pendorong Baru
X1.22 .208 .536 .078 -.390 .022
X1.23
Nama Loading %
.549 -.381 -.095 -.224 .297 No Keterangan
X1.24 .585 -.046 .141 .079 -.044 Faktor Varians Varians
Ex trac tion Method: Principal Component Analysis. Saya ingin mencari sesuatu
X1.1 0,554
a. 5 c omponents ext ract ed. yang baru dan menarik
Saya ingin bertemu dengan
X1.2 0,554
Dalam beban faktor, diperlukan orang baru
adanya rotasi varimax. Factor loading hasil Saya ingin memperdalam
Novelty &
X1.3 pengetahuan saya tentang 0,666 38.0
rotasi dapat dilihat pada Tabel Rotated 1 Knowledge
Penang 34%
-Seeking
Component Matrix. Berikut adalah ringkasan Saya ingin merasakan gaya
X1.4 0,706
hidup yang berbeda
hasil rotasi beban factor (factor loadings): Saya ingin membagikan
X1.14 pengalaman selama 0,756
perjalanan saya setelah

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 15


Nama Loading % Sumber: Olahan Penulis (2013)
No Keterangan
Faktor Varians Varians
pulang ke rumah
Saya ingin menghabiskan Dari 5 faktor baru dan variabel loading
X1.15 waktu dengan pasangan, 0,771
keluarga, dan/ teman dapat dijelaskan sebagai berikut:
X1.23
Saya ingin mencoba jenis
0,536 1) Faktor ke 1: Novelty & Knowledge-
makanan baru
Saya ingin berziarah dan
Seeking
X1.24 mengunjungi tempat 0,421 Faktor ini memiliki eigenvalue sebesar
bersejarah
Saya ingin rileks dan
9.128 dengan persentase varians sebesar
X1.5 0,714
memanjakan diri 38,034%. Hal ini berarti faktor Novelty &
Saya ingin melepaskan diri
X1.6 sejenak dari stress dan 0,819
Knowledge-Seeking berpengaruh
2
Rest & rutinitas sehari-hari 9,34 signifikan atas keputusan melakukan
Relaxation Saya ingin menikmati 9%
X1.7 perjalanan dan bersenang- 0,884
perjalanan wisata ke Penang, Malaysia.
senang 2) Faktor ke 2: Rest & Relaxation
Saya ingin menikmati
X1.8 0,520 Faktor ini memiliki eigenvalue sebesar
pemandangan alam
Saya ingin mengunjungi
2.244 dengan persentase varians sebesar
X1.12 0,760
tempat yang familiar 9,349%. Hal ini berarti faktor Rest &
Saya ingin mengunjungi Relaxation berpengaruh signifikan atas
tempat yang belum
X1.16
pernah didatangi teman
0,685 keputusan melakukan perjalanan wisata
saya ke Penang, Malaysia.
Saya ingin mengunjungi
tempat yang pernah 3) Faktor ke 3: Fulfilling Dream
X1.17 0,750
dikunjungi oleh teman Faktor ini memiliki eigenvalue sebesar
Fulfilling saya
3 6,630%
Dream Saya ingin memenuhi 1.591 dengan persentase varians sebesar
X1.18
impian saya untuk
0,549 6,630%. Hal ini berarti faktor Fulfilling
mengunjungi suatu
tempat Dream berpengaruh signifikan atas
Saya ingin mengunjungi keputusan melakukan perjalanan wisata
tempat yang akan
X1.19
mengesankan keluarga
0,579 ke Penang, Malaysia.
dan teman 4) Faktor ke 4: Adventure & Exploration
Saya ingin menjadi sehat
X1.22
dan bugar
0,356 Faktor ini memiliki eigenvalue sebesar
Saya ingin melihat cara
1.475 dengan persentase varians sebesar
X1.9 hidup orang yang berasal 0,748 6,145%. Hal ini berarti faktor Adventure
dari budaya yang berbeda
& Exploration berpengaruh signifikan
Adventure Saya ingin
4 &
X1.10
berpetualangan
0,640
6,145%
atas keputusan melakukan perjalanan
Exploration
X1.11
Saya ingin menjelajahi
0,569
wisata ke Penang, Malaysia.
sumber budaya Penang
Saya ingin mengunjungi
5) Faktor ke 5: Prestige
X1.13 tempat yang belum 0,531 Faktor ini memiliki eigenvalue sebesar
pernah saya kunjungi
1.169 dengan persentase varians sebesar
Saya ingin menaikkan
X1.20 0,843
harga diri saya 4,872%. Hal ini berarti faktor Prestige
5 Prestige Saya ingin menikmati 4,872% berpengaruh signifikan atas keputusan
X1.21 kemewahan hotel dan 0,671
tempat lainnya

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 16


melakukan perjalanan wisata ke Penang, berkorelasi dan sesuai untuk digunakan
Malaysia. analisis faktor.

Component Transformation Matrix Communalities


Communalities (komunalitas)
Tabel 4.7 Component Transformation Matrix menunjukkan seberapa besar keragaman
Component 1 2 3 4 5
variabel asal dapat dijelaskan oleh faktor
1 ,599 ,508 ,414 ,363 ,283 yang terbentuk. Berikut adalah nilai
2 -,320 -,150 ,746 -,414 ,385 komunalitas yang dihasilkan dari analisis
3 ,623 -,724 -,080 -,125 ,257
factor dengan 24 variabel:
4 -,236 -,442 ,338 ,773 -,191
5 ,308 -,018 ,390 -,289 -,818 Tabel 4.9 Communalities
Variabel Communal Variabel Communal
X2.1 0.450 X2.13 0.548
Berdasarkan tabel diatas, dapat
X2.2 0.585 X2.14 0.682
diketahui bahwa faktor ke-4, yaitu Adventure
X2.3 0.708 X2.15 0.580
and Exploration adalah faktor pendorong
X2.4 0.692 X2.16 0.745
yang paling dominan mempengaruhi
X2.5 0.491 X2.17 0.429
pemilihan Penang sebagai destinasi wisata X2.6 0.671 X2.18 0.710
karena memiliki nilai terbesar, yaitu 0,773. X2.7 0.753 X2.19 0.600
X2.8 0.645 X2.20 0.701
Analisa Faktor Faktor Penarik (Pull X2.9 0.655 X2.21 0.723
Factors) X2.10 0.539 X2.22 0.606
Tabel 4.8 KMO dan Bartletts Test X2.11 0.586 X2.23 0.631
X2.12 0.574 X2.24 0.733
KMO a nd Bartlett's Te st
Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .843 Tabel di atas menunjukkan bahwa
nilai komunalitas dari 24 variabel yang
Bartlett's Test of Approx . Chi-Square 1435.590
Sphericity
digunakan rata-rata di atas nilai 0.5, hal ini
df 276
Sig. .000 berarti faktor-faktor yang terbentuk bisa
menjelaskan minimal 50% dari keragaman
variabel-variabel asal. Nilai komunal
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa
terbesar adalah pada X2.7 yaitu sebesar
nilai KMO sebesar 0.843 > 0.5, sehingga
0.753 sehingga dari hasil ini disimpulkan
disimpulkan variabel-variabel yang
bahwa indikator X2.7 yaitu yang
digunakan dalam penelitian ini bisa
berhubungan dengan adanya persepsi bahwa
diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.
terjangkaunya nilai tukar mata uang ringgit
Tabel di atas juga menunjukkan Bartletts
adalah faktor yang paling dominan dalam
Test menghasilkan nilai signifikansi sebesar
menjelaskan faktor penarik wisatawan untuk
0.000 < 0.05 (=5%), maka disimpulkan
berwisata ke Penang Malaysia
variabel-variabel yang digunakan saling

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 17


4.4.2.4 Total Variance Explained a
Compone nt M atri x

Component
Table 4.10 Total Variance Explained 1 2 3 4
X2.1 .457 .484 -.038 -.070
Total Variance Explained
X2.2 .509 .543 .044 -.173
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings X2.3 .417 .702 -.022 -.203
Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 9.237 38.487 38.487 9.237 38.487 38.487 6.215 25.894 25.894 X2.4 .626 .465 -.053 -.284
2 2.954 12.307 50.793 2.954 12.307 50.793 4.187 17.445 43.339 X2.5 .383 .446 .381 .009
3 1.598 6.656 57.449 1.598 6.656 57.449 3.025 12.605 55.944
X2.6 .562 -.159 .498 .287
4 1.247 5.197 62.647 1.247 5.197 62.647 1.609 6.703 62.647
5 .953 3.971 66.618 X2.7 .655 -.107 .542 .137
6 .901 3.755 70.373 X2.8 .756 -.186 -.182 .078
7 .823 3.428 73.801
8
X2.9 .617 -.116 -.386 .334
.798 3.325 77.125
9 .683 2.847 79.972 X2.10 .639 -.345 -.069 -.077
10 .618 2.573 82.545 X2.11 .684 .059 -.223 -.255
11 .543 2.262 84.808
12 .518 2.157 86.965
X2.12 .651 .074 .225 -.307
13 .442 1.841 88.806 X2.13 .728 -.095 .086 -.039
14 .397 1.653 90.459 X2.14 .759 -.207 .225 -.108
15 .368 1.534 91.993
16 .329 1.370 93.363
X2.15 .650 -.260 -.255 .155
17 .293 1.222 94.585 X2.16 .724 -.441 -.092 -.135
18 .251 1.044 95.629
X2.17 .614 -.129 -.190 .014
19 .230 .959 96.588
20 .221 .921 97.508 X2.18 .634 -.363 -.153 -.391
21 .183 .763 98.271 X2.19 .640 .419 -.124 -.015
22 .178 .740 99.011
X2.20 .600 .485 -.142 .292
23 .152 .632 99.643
24 .086 .357 100.000 X2.21 .249 .511 -.326 .542
Extraction Method: Principal Component Analysis. X2.22 .580 .019 .458 .244
X2.23 .689 -.295 .101 .243
Banyaknya faktor yang terbentuk X2.24 .766 -.285 -.253 .029
dapat dilihat dari Tabel Total Variance Ex trac tion Met hod: Principal Component Analys is.
a. 4 c om ponents extracted.
Explained pada table di atas. Indikator yang
menghasilkan nilai eigen yang lebih besar Dalam beban faktor, diperlukan
dari 1 adalah factor-faktor yang dihasilkan adanya rotasi varimax. Rotasi ini berguna
dari analisis ini, atau dengan kata lain dapat untuk meminimalisasi redundansi antar
disimpulkan bahwa terbentuk 4 faktor baru faktor, karena setiap faktor menjelaskan
yang mempengaruhi wisatawan Surabaya keragaman setiap variabel asal. Dari hasil
dalam melakukan perjalanan wisata ke rotasi varimax, setiap faktor akan
Penang Malaysia. menjelaskan keragaman lebih besar pada
salah satu variabel saja. Beban faktor hasil
Rotated Component Matrix rotasi dapat dilihat pada Tabel Rotated
Untuk mengetahui isi dari masing- Component Matrix. Berikut adalah ringkasan
masing faktor, dapat diketahui dengan hasil rotasi beban factor (factor loadings):
melihat nilai beban faktor (factor loadings)
pada Tabel Component Matrix. Beban faktor Table 4.15 Rotated component matrix
(factor loadings) menunjukkan besar
korelasi antara suatu variabel dengan faktor-
faktor yg terbentuk. Semakin besar nilai
beban faktor suatu variabel, maka semakin
erat hubungan variabel tersebut pada faktor
yang terbentuk. Berikut ini adalah Tabel
Compponent Matrix yang dihasilkan:
Table 4.11 Component matrix

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 18


karena makanan khas nya
Rotated Component Matrixa
yang terkenal
Component Saya mengunjungi Penang
1 2 3 4 X2.11 karena ketersediaan 0,605
X2.1 .119 .632 .095 .165
kegiatan outdoor disana
X2.2 .108 .741 .141 .069
Saya mengunjungi Penang
X2.3 -.010 .834 .020 .106
X2.4
X2.13 karena Penang aman dari 0,563
.290 .775 .080 .007
X2.5 -.096 .538 .437 .037
tindak kriminalitas
X2.6 .262 .041 .772 .064 Saya mengunjungi Penang
X2.7 .307 .182 .789 -.053 X2.14 karena imej nya yang 0,597
X2.8 .723 .186 .229 .186 positif
X2.9 .632 .082 .089 .490 Ketika Pergi ke Penang,
X2.10 .692 .060 .230 -.056 saya ingin mengunjungi
X2.11 .605 .468 .018 -.014 X2.15 George Town yang 0,702
X2.12 .399 .484 .348 -.243 menjadi salah satu warisan
X2.13 .563 .290 .384 -7.8E-005 budaya UNESCO
X2.14 .597 .240 .497 -.146 Saya berkunjung ke
X2.15 .702 .049 .159 .245
X2.16 Penang karena lingkungan 0,821
X2.16 .821 .045 .237 -.114
sekitarnya yang bersih
X2.17 .599 .187 .132 .133
Saya mengunjungi Penang
X2.18 .773 .156 .046 -.293
X2.19 .317 .648 .131 .252
X2.17 karena cuaca di daerah 0,599
X2.20 .220 .570 .204 .534 tersebut bersahabat
X2.21 -.014 .331 -.011 .783 Saya mengunjungi Penang
X2.22 .206 .207 .714 .101 karena ketersediaan
X2.23 .592 .008 .503 .167 X2.18 beragam transportasi dan 0,773
X2.24 .816 .130 .167 .145 akomodasi yang bersih dan
Extraction Method: Principal Com ponent Analysis. nyaman
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. Saya mengunjungi Penang
a. Rotation converged in 7 iterations . karena memiliki kualitas
X2.23 0,592
tempat wisata dan fasilitas
Setelah ditentukan ada 4 faktor baru yang baik
yang terbentuk maka langkah selanjutnya Saya mengunjungi Penang
karena sistem informasi
adalah mengetahui kelayakan suatu indicator X2.24 wisata bagi wisatawan di 0,816
masuk dalam factor baru. Untuk menentukan Penang teratur dan mudah
di dapat.
variable mana yang akan masuk ke suatu Saya mengunjungi Penang
factor, dilihat nilai loading factor yang X2.1 karena ketersediaan 0,632
aktivitas untuk keluarga
terbesar. Komponen matriks hasil proses
Saya mengunjungi Penang
rotasi (Rotated Component Matrix) X2.2 untuk melihat Festival dan/ 0,741
events
memperlihatkan distribusi variable yang
Saya mengunjungi Penang
lebih jelas dan nyata. Berikut analisanya: X2.3 karena variasi tempat 0,834
shopping nya
Saya mengunjungi Penang
Table 4.12 Loading Faktor Penarik Baru Events & X2.4 karena kegiatan nightlife 0,775
2 12.307%
Nama Loading % Activities nya yang menarik
No Keterangan
Faktor Varians Varians Saya mengunjungi Penang
Saya mengunjungi Penang X2.5 karena tersedia fasilitas 0,538
untuk melihat arsitektur kesehatan dan/ kebugaran
X2.8 0,723
bangunan-bangunan Saya mengunjungi Penang
Safety,
bersejarah X2.12 karena pantai-pantainya 0,484
Cleanliness 38,487
1 Saya mengunjungi Penang yang indah
& Variety of %
karena budaya, seni, dan Saya mengunjungi Penang
Attraction X2.9 0,623
tradisi masyarakat Penang karena ada paket tur lokal
X2.19 0,648
yang menarik yang memudahkan
X2.10 Saya mengunjungi Penang 0,692 perjalanan wisata saya

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 19


Saya mengunjungi Penang keputusan melakukan perjalanan wisata
karena banyaknya variasi
X2.20 0,570 ke Penang, Malaysia.
paket tur jangka pendek
yang bisa saya ambil 4) Faktor ke 4: Travel Arrangement
Saya mengunjungi Penang
X2.6 karena harga tujuan wisata 0,772 Faktor ini memiliki eigenvalue sebesar
yang terjangkau 1.247 dengan persentase varians sebesar
Saya mengunjungi Penang
karena nilai tukar mata 5.197%. Hal ini berarti faktor Travel
X2.7 0,789
3
Affordable uang Ringgit yang
6.656% Arrangement berpengaruh signifikan atas
Price terjangkau
Saya mengunjungi Penang keputusan melakukan perjalanan wisata
karena lokasi Penang yang ke Penang, Malaysia.
X2.22 dekat dan dapat di jangkau 0,714
langsung dengan pesawat
dari Surabaya Component Transformation matrix
Saya mengunjungi Penang
Travel
karena adanya penawaran
4 Arrange- X2.21 0,783 5.197%
ment
paket tur oleh travel agent Tabel 4.13 Component Transformation
di Surabaya
matrix
Sumber: Olahan Penulis (2013)
Component 1 2 3 4
1 ,748 ,481 ,437 ,134
Dari 4 faktor baru dan variabel 2 -,510 ,798 -,100 ,304
loading dapat dijelaskan sebagai berikut: 3 -,404 ,002 ,815 -,414
1) Faktor ke 1: Safety, Cleanliness & Variety 4 -,133 -,362 ,366 ,847
of Attraction
Faktor ini memiliki eigenvalue sebesar Berdasarkan tabel diatas juga dapat
9.237 dengan persentase varians sebesar diketahui bahwa faktor ke-4, yaitu Travel
38,487%. Hal ini berarti faktor Safety, Arrangement adalah faktor penarik yang
Cleanliness & Variety-Seeking paling dominan mempengaruhi pemilihan
berpengaruh signifikan atas keputusan Penang sebagai destinasi wisata karena
melakukan perjalanan wisata ke Penang, memiliki nilai terbesar, yaitu 0,847.
Malaysia.
2) Faktor ke 2: Events & Activities KESIMPULAN DAN SARAN
Faktor ini memiliki eigenvalue sebesar
2.954 dengan persentase varians sebesar Kesimpulan:
12.307%. Hal ini berarti faktor Events & a. Melalui analisa faktor terhadap 24 atribut
Activities berpengaruh signifikan atas faktor pendorong dan 24 atribut faktor
keputusan melakukan perjalanan wisata penarik, komponen faktor baru yang
ke Penang, Malaysia. terbentuk untuk faktor pendorong adalah
3) Faktor ke 3: Affordable Price adalah: Novelty & Knowledge-Seeking,
Faktor ini memiliki eigenvalue sebesar Rest & Relaxation, Fulfilling Dream,
1.598 dengan persentase varians sebesar Adventure & Exploration, dan Prestige.
6.656%. Hal ini berarti faktor Affordable Dan komponen faktor baru yang terbentuk
Price berpengaruh signifikan atas untuk faktor penarik adalah: Safety,
Cleanliness & Variety-Seeking; Events &

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 20


Activities, Affordable Price, dan Travel Penang sebagai destinasi wisata, para
Arrangement. pelaku dalam bisnis perjalanan wisata di
b. Berdasarkan hasil analisa faktor terhadap Surabaya dapat mulai memikirkan
faktor pendorong, Adventure and peluang yang dapat diraih dengan menjual
Exploration adalah komponen faktor paket wisata ke Penang. Apalagi dengan
pendorong yang paling dominan adanya direct flight dari Surabaya ke
mempengaruhi pemilihan Penang sebagai Penang oleh salah satu maskapai dapat
destinasi wisata, yaitu berdasarkan pada meringankan penyusunan itinerary
nilai korelasi tertinggi sebesar 0,773 perjalanan wisata tersebut.
dalam Component Transformation
Matrix. REFERENSI
c. Berdasarkan hasil analisa faktor terhadap
faktor penarik, Tour Arrangement adalah Cohen, E. (1979). Rethinking the Sociology
komponen faktor penarik yang paling of Tourism, Annals of Tourism
dominan mempengaruhi pemilihan Research, 6(1), 18-35.
Penang sebagai destinasi wisata, yaitu Crompton, J. L. (1979). Motivations for
berdasarkan pada nilai korelasi tertinggi Pleasure Vacations, Annals of Tourism
sebesar 0,847 dalam Component Research, 6(4), 408-424.
Transformation Matrix. Dann, G. (1977). Anomie, ego-enhancement
and tourism. Annals of Tourism
Saran: Research, 4(4), 184194.
a. Berdasarkan pada faktor Novelty & Goble, F. G. (2004). The third force: the
Knowledge-Seeking, bahwa wisatawan psychology of Abraham Maslow.
masih mencari pengalaman dan Richmond: Maurice Bassett.
pengetahuan baru yang bisa mereka Haghighi, M. M., Loh, E. C. (2011). The
rasakan saat mengunjungi Penang di effect of tourism social behavior on
tambah dengan kenyataan bahwa Penang
environment of penang, 1-5.
sangat terkenal dengan wisata kulinernya
dan juga menjadi salah satu warisan Jamrozy, U. Uysal, M. (1994). Travel
budaya UNESCO dapat menjadi bahan Motivation variations of overseas
pertimbangan biro perjalanan wisata German visitors. Jurnal International
untuk membuat paket wisata yang sesuai. Consumer Marketing, 6 (3/4), 135-160.
b. Dengan pertimbangan dari pola Jiao, F. H. (1992). A motivational analysis of
perjalanan wisatawan Surabaya di Penang chinese tourists to the united states:
yang menyebutkan bahwa 83% responden push and pull motivations of travel to
melakukan perjalanan sendiri tanpa las vegas. Published graduate thesis,
menggunakan jasa biro perjalanan wisata, University of Nevada Las Vegas.
serta faktor penarik Travel Arrangement Jo, S. J., Huh, C., Kosciulek, J. F., &
sebagai faktor penting dalam pemilihan Holecek, D. F. (2004). Comparison of
travelpatterns of family with and
Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 21
without a member with a disability. Sangpikul, A. (2008). A factor-cluster
Journal of rehabilitation, 70(4), 34-45. analysis of tourist motivations: A case
Klenosky, D. B. (2002). The Pull of of U.S. senior travelers. Scientific
tourism destinations: Ameans-end paper, 56(1), 23-40.
investigation. Jurnal Travel Research, Sanjaya, D., Novy. (2009). Analisis faktor-
40(4), 385-395. faktor personal determinant bagi
Konu, H., Laukkanen, T. (2010). Predicting warga lanjut usia di Surabaya dalam
factors of tourists interest towards melakukan wisata kuliner. (TA No:
wellbeing tourism holidays - a finnish 35010021/MAN/2009). Unpublished
case. Jurnal travel and tourism undergraduate thesis, Universitas
research association. In Puczk, L. Kristen Petra Surabaya.
(Ed). Health, wellness and tourism: Santoso, S. (2002). Buku latihan spss
healthy tourists, healthy business?. statistik multivariate. Jakarta: PT. Elex
Dalarna, Sweden: Travel and Tourism Media Komputindo.
Research Association Europe. Santoso, S. (2006). Seri Solusi Bisnis
Kusnendi. (2008). Model-model persamaan Berbasis TI: Menggunakan SPSS untuk
struktural. Bandung: Alfabeta. Statistik Multivariat. Jakarta: Elex
Leiper, N. (2004). Tourism management (3rd Media Komputindo.
Edition). Australia: Pearson Education. Sekaran, U. (1994). Research methods for
McIntosh, R. W., Goeldner, C. R. (1990). business. New York: Wiley & Sons.
Tourism: principles, practices, Sugiyono (2004). Metode penelitian
th
philosophies (6 Edition). New York: administrasi. Bandung: Alfabeta.
Wiley & Sons. Sugiyono (2007). Statistika untuk penelitian.
Mill, R. C. (1990). Tourism: the Bandung: Alfabeta.
international business. New Jersey: Suliyanto (2005). Analisis data dalam
Prentice-Hall, Inc. aplikasi pemasaran. Bogor: Ghalia
Mohammad, B. A., Puad, A. (2010). An Indonesia.
analysis of push and pull travel Swarbrook, J., Horner, S. (1999). Consumer
motivations of foreign tourists to behaviour in tourism. UK:
jordan. Jurnal international journal of Butterworth-Heinemann.
business and management, 5(12), 41- Tourism Malaysia. (2012). Malaysia tourist
50. arrivals by country of nationality
Moutinho, L. (1987). Consumer behaviour in september 2012. Retrieved November
tourism. European Journal of 21, 2013, from http://corporate.
Marketing, 21(10), 5-44. tourism.gov.my/images/research/pdf/2
Mutiara, E. (1990). Karakteristik penduduk 012/Tourist_Arrivals_Sept_2012.pdf
lanjut usia di propinsi sumatera utara Uysal, M., Jurowski, C. (1994). Testing the
tahun 1990. Sumatera Utara: Fakultas push and pull factors. Annals of
Kesehatan Universitas Sumatera Utara. Tourism Research, 21(4), 844-846.

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 22


Wang, D. G. (2004). Push-pull factors in
mountain resorts: a case study of
huangshan mountain as world
heritage. Jurnal chinese geographical
science, 14(4), 368-376.
Woodside, A. G., Martin, D. (Eds.). (2008).
Tourism management: analysis,
behaviour and strategy. UK: CAB
International.
WTO. (1995). Collection of tourism
expenditure statistics. Jurnal World
Tourism Organization, 1(2), 10.
WTO. (2012). UNWTO travel tourism
highlight (2013 Edition). Jurnal World
Tourism Organization, 4.
Yoeti, O. A. (1985). Pengantar Ilmu
Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Yoon, Y., Uysal, M. (2005). An examination
of the effects of motivation and
satisfaction on destination loyalty: a
structural model. Tourism
Management, 26(1), 45-56.
Yuan, S., McDonald, C. (1990).
Motivational determinates of
international pleasure time. Jurnal
Travel Research, 24(1), 42-44.

Program Manajemen Kepariwisataan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 23

Anda mungkin juga menyukai