net/publication/297282964
CITATION READS
1 4,675
2 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Riset Kebencanaan Ideathon Bali Kembali 2021 (Agustus-Nop 2021) View project
All content following this page was uploaded by I Gusti Bagus Rai Utama on 08 March 2016.
Abstrak
Gaya hidup adalah gambaran hidup seseorang yang tercermin pada ekspresi di
setiap aktivitas, hasrat serta keingingan, dan pendapat-pendapat yang tercetus
daripadanya. Gaya hidup atau lifestyle juga berdampak pada setiap aspek
kehidupan manusia, nilai nilai hubungan sosial, kondisi ekonomi, bahkan juga
berdampak pada faktor-faktor lingkungan. Pada konteks pariwisata, gaya hidup
juga berhubungan dengan aktivitas, hobi, pendapat, yang memainkan peranan
penting pada perilaku konsumen. Perilaku konsumen pariwisata dapat
dikelompokkan menjadi beberapa tipologi sebagai dasar dari aspek sosilogi
pengambilan keputusan oleh pelaku pariwisata untuk memilah konsumennya agar
dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan konsumen. Informasi
tentang kebutuhan riil wisatawan sangat berhubungan dengan perilaku konsumen,
dan merupakan informasi penting bagi pengelola pariwisata dalam melakukan
pengembangan pariwisata agar sesuai dengan segmentasi wisatawan. Perilaku
konsumen melekat pada tipologi konsumen pariwisata, dan juga adalah gambaran
dari gaya hidup wisatawan yang berdampak pada aktivitas wisatawan pada daerah
tujuan wisata yang dikunjunginya.
1
Pendahuluan
Kecenderungan saat ini, manusia ingin hidup lebih mudah, tidak mau
berpikir keras, dan ingin serba cepat. Kecenderungan tersebut didukung oleh
berpikir serba cepat atau instan. Sebagai akibatnya, indikator kecepatan dan
kualitas menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan gaya hidup atau
Kotler, 2000, juga berpendapat bahwa: gaya hidup adalah gambaran hidup
seseorang yang terbawa pada ekspresi pada setiap aktivitas, hasrat serta
hidup diwujudkan dalam bentuk ingin tampil beda. Kesemua hal tersebut juga
2
“In every aspect of human life, lifestyle has a great affect as the impact
of values in social interaction, economic condition, and environmental
factors. The activities, hobbies, and opinions reflected the pattern or
style of a person living. Lifestyle is playing an increasingly important
part in Costumer behaviours” (Crompton, 2004).
gaya hidup atau lifestyle, yang dianggap bahwa pada setiap aspek kehidupan
manusia, gaya hidup berdampak pada nilai nilai hubungan social, kondisi
juga berhubungan dengan aktivitas, hobi, pendapat, dan juga gaya hidup
2000), pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka
waktu pendek ke tujuan–tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan
bekerja.
suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di
maupun kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu, menambah pengalaman atau
untuk belajar.
pariwisata dalam arti modern, merupakan gejala jaman sekarang yang didasarkan
3
atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar
terhadap keindahan alam, kesenangan dan kenikmatan alam semesta, dan pada
Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), ada empat aspek (4A)
wisata, keempat aspek tersebut terdiri dari; (1) Attraction (daya tarik);
pasti memiliki daya tarik, baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat
memang menjadi salah satu syarat daerah tujuan wisata agar wisatawan
4
Sedangkan Jackson, 1989 (dalam Pitana, 2005) melihat bahwa faktor
yang ada.
Tipologi Wisatawan
Psycocentris.
5
Tipologi yang lebih sesuai adalah tipologi berdasarkan atas kebutuhan riil
sangat peka pada keadaan yang dipandang tidak aman dan sangsi akan
motivasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan
pariwisata, karena motivasi merupakan “Trigger” dari proses perjalanan wisata, walau
motivasi ini acapkali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri.
berikut: (1) Physical or physiological motivation yaitu motivasi yang bersifat fisik antara
bersantai dan sebagainya. (2) Cultural motivation yaitu keinginan untuk mengetahui
budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain. (3)Social or interpersonal motivation yaitu
motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra
ziarah, pelarian dari situasi yang membosankan dan seterusnya. (4) Fantasy motivation
6
yaitu adanya motivasi di daerah lain sesorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian
yang menjemukan dan yang memberikan kepuasan psikologis (McIntosh, 1977 dan
melakukan perjalanan wisata, tetapi belum jelas mana daerah yang akan
7
6) Social interaction. Untuk melakukan interaksi sosial dengan
teman sejawat, atau dengan masyarakat lokal yang dikunjungi.
7) Romance. Keinginan bertemu dengan orang-orang yang bisa
memberikan suasana romantis atau untuk memenuhi
kebutuhan seksual.
8) Educational opportunity. Keinginan melihat suatu yang baru,
memperlajari orang lain dan/atau daerah lain atau mengetahui
kebudayaan etnis lain. Ini merupakan pendorong dominan
dalam pariwisata.
9) Self-fulfilment. Keinginan menemukan diri sendiri, karena diri
sendiri biasanya bisa ditemukan pada saat kita menemukan
daerah atau orang yang baru.
10)Wish-fulfilment. Keinginan merealisasikan mimpi-mimpi, yang
lama dicita-citakan, sampai mengorbankan diri dalam bentuk
penghematan, agar bisa melakukan perjalanan. Hal ini juga
sangat jelas dalam perjalanan wisata religius, sebagai bagian
dari keinginan atau dorongan yang kuat dari dalam diri.
kelompok umur muda (20-39 th), yaitu sebesar 64% wisman dan 65% untuk
terlalu besar, yaitu 54:45 untuk wisman dan 57:42 untuk wisnus. Begitu juga
datang ke Bali mempunyai profesi sebagai pekerja kantor atau pegawai, dan
8
Pada sisi lainnya, jika dilihat dari motivasi kedatangan wisatawan ke
Bali, 93% datang untuk tujuan berlibur, 7% untuk tujuan lainnya. Dilihat dari
Bali selama berlibur memang sesuai dengan harapannya. Ada banyak hal
yang dinilai positif oleh wisatawan mancanegara tentang Bali. Alam Bali
seseorang yang terbawa pada ekspresi pada setiap aktivitas, hasrat serta
9
3. Perilaku Konsumen berhubungan dengan Tipologi
Wisatawan
Gaya hidup juga berhubungan dengan aktivitas, hobi, pendapat, dan juga
dikunjunginya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11