Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 7

PERILAKU
WISATAWAN
ANGGOTA KELOMPOK
21042010043 21042010257
01 Firnanda Dwi 03 Adinda Putri Eka
Aprilia Oktaviani

21042010251 21042010258
02 Isna Masmira 04 Natasya Olivia
Dwijayanti Cahyanti
PENTINGNYA MEMPELAJARI
PERILAKU WISATAWAN
Perilaku wisatawan penting diketahui untuk pengembangan bisnis pariwisata,
terutama terkait pemilihan destinasi pariwisata, evaluasi destinasi pariwisata, dan
niat perilaku wisatawan ke depan (Zhang dkk., 2014). Dalam tiga konteks inilah
pengetahuan tentang tahapan pengambilan keputusan wisatawan perlu dipahami.
Industri pariwisata perlu belajar tentang perilaku wisatawan untuk
memprediksi keberlanjutan bisnis mereka. Wu dkk., (2011) dalam penelitiannya
mengungkapkan bahwa berdasarkan beberapa penelitian, perilaku wisatawan
dalam menentukan destinasi pariwisata dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama,
faktor spesifik pengambilan keputusan wisatawan adalah usia, jenis kelamin,
status perkawinan, pendapatan, pendidikan, gaya hidup, nilai-nilai pribadi, dan
motivasi wisata. Kedua, faktor spesifik destinasi pariwisata alternatif seperti atribut
destinasi pariwisata yang meliputi daya tarik wisata, sumber daya pariwisata,
fasilitas, pelayanan, dan aksesibilitas destinasi pariwisata. Ketiga, faktor situasional
yang meliputi kondisi cuaca, kondisi budaya destinasi pariwisata, dan kondisi sosial
seperti kondisi politik dalam pemilihan destinasi pariwisata (Kumar, 2016; Wu dkk.,
2011; Zhang dkk., 2014).
Sikap Wisatawan
Teori sikap adalah teori psikologi sosial yang
menjelaskan bagaimana sikap seseorang terbentuk
dan bagaimana sikap tersebut memengaruhi
perilaku. Dalam psikologi, sikap didefinisikan sebagai
kecenderungan seseorang untuk merespons secara
konsisten terhadap objek atau situasi tertentu. Sikap
terbentuk dari pengalaman, belajar, dan faktor
sosial, serta memengaruhi perilaku seseorang. Dalam
konteks perilaku wisatawan, sikap wisatawan dapat
dipahami sebagai evaluasi yang dimiliki wisatawan
terhadap destinasi pariwisata, pengalaman wisata,
atau aspek-aspek lain yang terkait dengan
pariwisata.
Sikap wisatawan dapat memengaruhi berbagai keputusan dan
tindakan yang dilakukan wisatawan, seperti memilih destinasi
pariwisata, memilih jenis akomodasi, dan memilih aktivitas
wisata. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang sikap
wisatawan dapat membantu destinasi pengelola pariwisata untuk
mengembangkan strategi pemasaran dan pengelolaan yang lebih
efektif, sehingga dapat meningkatkan kepuasan wisatawan dan
mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan. Selain itu, sikap
juga dapat memengaruhi persepsi dan pemahaman seseorang
terhadap suatu objek atau situasi. Oleh karena itu, sikap
memegang peran penting dalam berbagai konteks, termasuk
dalam studi perilaku konsumen, perilaku sosial, dan perilaku
dalam industri pariwisata.
Tiga Faktor Utama Dibentuknya
Sikap
1. komponen kognitif berupa pengetahuan, keyakinan, dan
informasi yang dimiliki seseorang tentang objek atau
situasi;
2. komponen afektif berupa perasaan positif atau negatif
yang dirasakan terhadap objek atau situasi;
3. komponen perilaku berupa kecenderungan untuk
bertindak terhadap objek atau situasi tersebut.
Faktor Yang Mempengaruhi
Pembentukan Sikap Wisatawan

1. Pengalaman sebelumnya
2. Informasi dan komunikasi
3. Faktor psikologis
4. Faktor sosial
PERILAKU WISATAWAN

Wisatawan yang didefinisikan sebagai individu atau


kelompok yang melakukan perjalanan ke suatu tempat di
luar tempat tinggal yang memiliki tujuan untuk rekreasi atau
berbisnis dan dapat menginap di akomodasi atau hanya
mengunjungi tempat wisata untuk waktu singkat Perilaku
wisatawan mencakup antara lain tindakan dan keputusan
yang diambil oleh wisatawan selama perjalanan metode
transportasi yang akan digunakan
Perilaku wisatawan juga dapat
mencakup kepatuhan terhadap
aturan dan regulasi di destinasi,
penghormatan terhadap adat dan
budaya setempat, dan upaya untuk
menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan.

Perilaku wisatawan dapat


dipengaruhi oleh banyak faktor,
termasuk preferensi pribadi, faktor
sosial, keadaan ekonomi, informasi,
dan persepsi yang dimiliki tentang
destinasi serta faktor lingkungan di
destinasi
Pengelola destinasi pariwisata
dapat mencoba mempengaruhi
perilaku wisatawan dengan
berbagai cara, seperti melalui
kampanye promosi dan informasi,
menyediakan fasilitas yang
mendukung perilaku yang
diinginkan, pengelola destinasi
pariwisata juga dapat
mengimplementasikan program
pelatihan dan pendidikan bagi
wisatawan untuk meningkatkan
pemahaman mereka tentang cara
menghormati budaya dan
lingkungan lokal serta cara
bertindak secara bertanggung
jawab dan berkelanjutan selama
perjalanan mereka.
Jenis Perilaku Wisatawan
Wisatawan rekreasional, yaitu yang melakukan perjalanan untuk tujuan rekreasi,
1 liburan, dan bersantai.

Wisatawan budaya, yaitu yang tertarik dengan pengalaman budaya, seperti seni,
2 sejarah, dan kebudayaan lokal.

Wisatawan petualang, yaitu yang mencari pengalaman yang menantang dan penuh
3 dengan adrenalin, seperti mendaki gunung.

Wisatawan bisnis, yaitu yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis, seperti
4 rapat, konferensi, atau presentasi.

Wisatawan spiritual, yaitu yang melakukan perjalanan untuk tujuan spiritual, seperti
5 ziarah ke tempat suci, tempat ibadah, atau pusat meditasi.

Wisatawan halal, yaitu yang mencari destinasi dan layanan yang sesuai dengan
6 prinsip halal dalam Islam, seperti makanan halal, tempat ibadah, atau fasilitas khusus
untuk keluarga Muslim.
GAMBARAN DAN PERGESERAN
PERILAKU WISATAWAN
Wachyuni & Kusumaningrum (2020) menjelaskan tentang
dampak pandemi Covid-19 terhadap perilaku wisatawan. Dalam
penelitiannya disebutkan bahwa semangat dan optimisme
pariwisata akan pulih lebih cepat karena mayoritas responden
dalam penelitian tersebut telah merencanakan kapan dan ke
mana mereka akan berwisata, segera (0-6) bulan setelah
pandemi COVID-19 berakhir. Wisata alam akan menjadi atraksi
paling populer dengan aspek penting keamanan, kebersihan, dan
keindahan untuk memenuhi permintaan wisatawan. Tren
berikutnya adalah wisata jangka pendek, mungkin karena
antisipasi wisatawan terhadap pandemi COVID-19 atau lainnya.
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan pergeseran
perilaku wisatawan secara signifikan (Wachyuni &
Kusumaningrum, 2020). Beberapa pergeseran perilaku
wisatawan yang paling jelas antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Meningkatnya minat dalam destinasi pariwisata
domestik.
2. Peningkatan permintaan akan pengalaman
individual dan berkelompok kecil.
3. Peningkatan kebutuhan akan informasi
kesehatan.
4. Peningkatan permintaan untuk fleksibilitas
dalam perencanaan perjalanan.
5. Peningkatan penggunaan teknologi.
Perubahan-perubahan tersebut akan berdampak
pada industri pariwisata pada masa yang akan
datang. Pengaruh yang bakal terlihat antara lain
dalam cara pengelola destinasi pariwisata, hotel,
restoran, dan operator tur mengelola bisnis mereka.
MANFAAT MEMAHAMI
PERILAKU WISATAWAN
Dalam pariwisata, pemahaman terhadap teori perilaku dan perilaku
wisatawan adalah sesuatu yang sangat penting. Berikut beberapa hal yang
membuat pemahaman terhadap teori perilaku dan perilaku wisatawan
penting dalam pariwisata, khususnya bagi pengelola destinasi pariwisata.
1. Pemahaman terhadap teori perilaku dan perilaku wisatawan dapat
meningkatkan pengalaman wisatawan.
2. Pemahaman terhadap teori perilaku dan perilaku wisatawan dapat
meningkatkan keberlanjutan pariwisata.
3. Pemahaman terhadap teori perilaku dan perilaku wisatawan dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal.
4. Pemahaman terhadap teori perilaku dan perilaku wisatawan dapat
meningkatkan profitabilitas industri pariwisata.
5. Pemahaman terhadap teori perilaku dan perilaku wisatawan dapat
memperbaiki reputasi destinasi pariwisata.
KESIMPULAN
Dengan mempelajari teori perilaku dan perilaku wisatawan,
pengelola destinasi pariwisata dapat mengambil tindakan yang
tepat untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan, seperti
meningkatkan kepuasan wisatawan, menjaga keberlanjutan
pariwisata, dan meningkatkan profitabilitas industri pariwisata.
TERIMA KASIH

apakah ada yang ingin ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai