Anda di halaman 1dari 2

1.

MINGGU 1 : PERANAN ARSTEKTUR DALAM PARIWISATA

Pariwisata merupakan salah satu sector industry yang saat ini pertumbuhannya paling pesat, dan di
beberapa Negara telah menjadi sector pendapatan utama. pariwisata juga sangat bergantung dari para
stakeholdersnya. Stakeholder yang paling utama tentunya wisatawan (tourists), penduduk/masyarakat
asli setempat (local residents), dan pengelola (manager and operator)

Portofolio Pariwisata Indonesia: Alam (35%), Budaya (60%), Buatan Manusia (5%)

2. MINGGU 2 : TIPE DAN PERAN WISATAWAN

Menurut Yoeti, 1987 ciri seseorang yang dapat disebut wisatawan adalah:

 Perjalanan dilakukan lebih dari 24 jam


 Perjalanan itu dilakukannya hanya untuk sementara waktu
 Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah dari tempat atau negara yang dikunjunginya

Ada beberapa karakteristik wisatawan mancanegara yang dapat menjadi peluang dalam pembangunan
pariwisata, yaitu: membawa/membelanjakan uang tunai, meningkatkan UMKM, lapangan kerja bagi
penduduk lokal, peluang pengembangan daerah tujuan wisata potensial, pertukaran wawasan dan
budaya

Seperti halnya wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara juga memiliki beberapa karakteristik
yang dapat menjadi peluang dalam pembangunan pariwisata, yaitu: lebih banyak destinasi yang bisa
dikunjungi, kesamaan budaya, jarak dan waktu tempuh, pendorong ekonomi lokal, menghabiskan
pembelanjaan di negeri sendiri, mendistribusikan/pemerataan ekonomi ke daerah baru, meningkatkan
iklim positif perekonomian, meningkatkan rasa cinta tanah air

3. MINGGU 3: SEGMENTASI PASAR

Berdasarkan trip descriptor, Segmentasi ini didasarkan atas jenis perjalanan yang dibuat/direncanakan.
Salah satunya adalah perjalanan rekreasi yaitu inti dari industri travel and tourism, perjalanan sukarela,
liburan dan sejenisnya. Kemudian ada perjalanan bisnis yang merupakan campuran sukarela dan
kewajiban, jumlah lebih sedikit tetapi pengeluaran lebih besar, tidak terpengarauh musim melainkan
kondisi ekonomi, exhibitions, conference, dll. lalu Visiting Friends and Relatives (VFR) yand sedari dulu
dianggap sebelah mata karena mereka sedikit belanja, tapi stay lebih lama dan tidak mengenal musim,
ethnic tourist, imigran, dll.

Namun bila berdasarkan tourist descriptors, segmentasi ini lebih fokus pada penggunanya atau
karakteristik wisatawannya salah satunya ada Socio-demographic yaitu social grading, family lifecycle,
usia, jenis kelamin, pendidikan, dll. Kemudian geographic dimana jarak dan waktu tempuh
mempengaruhi tujuan, atraksi, dan akomodasi yang dipilih lalu ada Psychographics & Lifestyle –
personaliti, sikap, motivasi, kegiatan (first time visitor, traditionalist, explorer, regularly visitor) •
Behavioural – berdasarkan jenis pariwisata yang dipilih (fasilitas dan pelayanan apa yang diperlukan?)
dan jumlah penggunaannya (frekwensi pembelanjaan)

4. MINGGU 4: TOURISM LIFECYCLE

Tourism Area Life Cycle (TALC) pertama kali digagaskan oleh Butler (1980) sebagai sarana
menjelaskan berapa banyak destinasi pariwisata yang bergerak melalui siklus pariwisata. Tourism Area
Life Cycle adalah siklus hidup suatu pariwisata di daerah tertentu. Bila di artikan secara perkata Tourism
memiliki arti Pariwisata, area memiliki arti wilayah, life dan cycle merupakan satu kesatuan kata yang
dapat di artikan sebagai lingkaran atau siklus hidup.

Dalam beberapa artikel bahwa TALC memiliki beberapa pemaparan, antara lain: sebuah tujuan wisata
adalah kota, atau kawasan ekonomi yang tergantung pada tingkat kepentingan peningkatan atau
penambahan dari kawasan tersebut, sebuah tujuan wisata adalah kelompok dari produk-produk, bukan
hanya satu obyek dan daerah tujuan seperti produk hasil atau pengalaman siklus hidup

MINGGU 5: PLOG MODEL

Selain teori Butler (1980) yang telah dibahas pada modul sebelumnya, teori lainnya yang juga cukup
dikenal terkait dengan daur hidup kawasan wisata adalah teori yang disampaikan oleh Plog (1991 dan
2001). Berbeda dengan teori dari Butler yang lebih focus kepada penduduk/masyarakat setempat, maka
pada teori Plog fokusnya lebih kepada karakteristik destinasi dan juga karakteristik traveler yang ada.
Studi Plog mengenai karakteristik psikografis dalam model allcentric atau psychocentric model,
mengemukakan bahwa keterkaitan pengembangan destinasi dalam penelitian kepariwisataan mencakup:

Pengembangan destinasi, menjelaskan konsep kawasan baru untuk dikembangkan, pasar yang akan
dilayani, pelayanan dan amenitis yang disediakan bagi pengunjung.  Posisi produk, memfokuskan
produk dan jasa terhadap kebutuhan dan psikologi pengguna utama yang lebih besar untuk menarik
segmen pasar yang spesifik.  Pengembangan terhadap pelayanan, menentukan mana saja pelayanan
utama yang harus diprioritaskan dan mana yang pendukung /sekunder.

MINGGU 6 & 7: SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENT

Menurut Brundland (1987), pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (baik itu
pembangunan fisik pada sebuah lahan, kota, bisnis, ataupun pembangunan masyarakat, dan aspek-aspek
pembangunan yang lainnya) yang berprinsip untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan untuk generasi yang akan datang. inti dari sustainable development atau
pembangunan yang berkelanjutan adalah terciptanya keseimbangan antara 3 (tiga) komponen
sustainability, yaitu keberlanjutan lingkungan fisik (environmental sustainability), keberlanjutan social
(social sustainability), dan keberlanjutan ekonomi (economical sustainability)

Anda mungkin juga menyukai