Anda di halaman 1dari 5

UTS PENGELOLAN DESTINASI PARIWISATA (PCP)

Nama : JOSUA PARNINGOTAN P Dosen : Nurhafizhah Khairi S.Par,M.Si

NIM : 22480533 Semester : IV (Empat)

Program Studi : DEP Hari/Tanggal : 04 April 2024

Kelas : 4A

Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan citra destinasi pariwisata ?


Jawaban : Persepsi seseorang tentang tujuan wisata yang dapat dipercaya wisatawan.
Citra destinasi juga dapat mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkujung ke
destinasi tersebut. Citra destinasi tidak selalu terbentuk dari pengalaman atau fakta,
tetapi dapat dibentuk sehingga menjadi faktor motivasi atau pendorong yang kuat
untuk melakukan perjalanan wisatawan ke suatu destinasi pariwisata

2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan citra destinasi


pariwisata ?
Jawaban :
a) Sarana Wisata, Menurut Gusti (2015:69) Sarana dapat diartikan sebagai
alat, wujudnya adalah hasil rekayasa manusia untuk menunjang atau
memudahkan manusia untuk meraih tujuan. Berbagai alat atau teknologi
yang sengaja dibangun untuk mempermudah wisatawan dan menciptakan
kesenangan dan kenyamanan bagi wisatawan dikenal sebagai sarana wisat.
b) Kepuasan wisatawan, Menurut Kotler dan Keller (2009) kepuasan yaitu
perasaan kecewa ataupun senang yang dirasakan oleh seseorang, yang
timbul akibat membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau
hasil) terhadap ekspektasi pembeli. Kepuasan wisatawan merupakan
ukuran keseluruhan dari pendapat wisatawan pada setiap kualitas destinasi
(Prayag, 2008 dalam Coban, 2012).
c) Hubungan daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan. Daya tarik
wisata yang dinikmati oleh wisatawan secara otomatis akan menimbulkan
kepuasan bagi pengunjung dan akan merespon secara positif setiap
layanan jasa yang dinikmati dan dirasakan baik individu maupun
kelompok masyarakat. Begitu pula sebaliknya, jika daya tarik wisata tidak
dinikmati dan dirasakan oleh wisatawan maka akan berdampak pada
kepuasan serta minat kunjungan wisatawan akan menurun.
d) Hubungan citra destinasi terhadap kepuasan wisatawan. Kepuasan
wisatawan sebagai pembeli atau penikmat jasa dapat dipertimbangkan
melalui penilaian keseluruhan wisatawan. Penilaian tersebut berkaitan
dengan kualitas hasil dari destinasi pariwisata yang diperoleh wisatawan.
Pengembangan destinasi pariwisata yang baik, tentunya dapat membuat
wisatawan merasa puas dan kemudian berencana berkunjung kembali atau
merekomendasikan destinasi pariwisata kepada orang lain. Citra destinasi
yang positif akan membuat wisatawan merasakan kepuasan yang lebih
baik.

3. Mengapa penting bagi suatu destinasi pariwisata untuk memiliki citra yang positif ?
Jawaban : citra yang positif dapat membantu destinasi pariwisata memuaskan
pengunjungnya dan membuat wisatawan merasa puas, yang akan menyebabkan
penilaian positif dan mengakibatkan wisatawan berkunjung kembali atau
merekomendasikan destinasi pariwisata kepada orang lain sehingga dapat terciptalah
pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourim.

4. Bagaimana dampak citra destinasi pariwisata terhadap industri pariwisata secara


keseluruhan ?
Jawaban : Citra destinasi pariwisata mempengaruhi industri pariwisata secara
keseluruhan melalui dampak positif yang terjadi. Citra destinasi dapat mempengaruhi
minat dan keputusan wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat, yang kemudian
dapat mendorong persepsi individu untuk datang ke suatu destinasi wisata. Hal ini
dapat mendorong perkembangan industri pariwisata dengan peningkatan permintaan
barang dan jasa lokal untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di sektor-sektor terkait. Selain itu, peningkatan
kepuasan wisatawan juga dapat membantu meningkatkan daya tarik bagi para
wisatawan, baik lokal maupun internasional.

5. Jelaskan peran media sosial dalam membentuk citra destinasi pariwisata. Berikan
contoh dari penggunaan media sosial dalam mempromosikan atau merusak citra suatu
destinasi.
Jawaban : media sosial memiliki peran penting dalam membentuk citra destinasi
pariwisata, dan pengguna harus berwajib membagikan informasi yang relevan dan
tepat, serta mengomentari dengan baik dan dengan tujuan membantu destinasi
pariwisata meningkatkan kualitas layanan dan reputasi. Contohnya, pemilik destinasi
dapat membagikan foto-foto menarik dari destinasi wisatanya, berbagi informasi
tentang keunikan dan keindahan destinasinya, serta memberikan ulasan positif atau
negatif tentang kualitas layanan di destinasi tersebut. Tapi, media sosial juga dapat
merusak citra destinasi pariwisata. Misalnya, jika ada pengguna yang mengumpulkan
ulasan negatif atau mengomentari secara buruk tentang destinasi, maka akan
mengurangi reputasi dan pengunjungan destinasi tersebut.
6. Analisis dampak negatif dari stereotipe terhadap citra destinasi pariwisata. Bagaimana
stereotipe dapat mempengaruhi persepsi wisatawan dan strategi apa yang dapat
dilakukan untuk mengatasi stereotipe negatif tersebut?
Jawaban : Stereotipe dapat membatasi pengalaman wisatawan dengan mempersempit
pandangan mereka tentang destinasi tertentu. Misalnya, jika suatu destinasi dianggap
hanya cocok untuk jenis wisatawan tertentu (misalnya, destinasi untuk wisatawan
muda atau destinasi untuk wisatawan berpenghasilan tinggi), maka orang-orang
dengan minat atau latar belakang yang berbeda mungkin merasa tidak tertarik untuk
mengunjungi destinasi tersebut. Stereotipe negatif juga dapat mempengaruhi persepsi
masyarakat lokal terhadap destinasi pariwisata mereka sendiri. Hal ini dapat
mengurangi rasa bangga dan keinginan untuk mempromosikan destinasi mereka
kepada wisatawan. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi stereotipe negatif
terhadap citra destinasi pariwisata yaitu, pendidikan dan kesadaran, peningkatan
kualitas dan kemanan, promosi positif, serta keterlibatan komunitas.

7. Bagaimana keberlanjutan lingkungan memengaruhi citra suatu destinasi pariwisata?


Jelaskan bagaimana praktik ramah lingkungan dapat meningkatkan citra destinasi
pariwisata dan memberikan contoh strategi yang dapat diterapkan
Jawaban : Keberlanjutan lingkungan memiliki dampak signifikan terhadap citra suatu
destinasi pariwisata. Pariwisata berkelanjutan merupakan konsep yang mengacu pada
pembangunan yang menghormati masyarakat lokal, para wisatawan, warisan budaya,
dan lingkungan2. Jika destinasi pariwisata berhasil mengimplementasikan praktik
ramah lingkungan, maka citra pariwisata tersebut akan meningkat. Contoh strategi
yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan praktik ramah lingkungan dan
meningkatkan citra destinasi pariwisata adalah pengawasan lingkungan,
pengembangan pariwisata alam berbasis lingkungan, pengembangan pariwisata
berkelanjutan, serta pengembangan pariwisata yang menghormati msyarakat lokal
.
8. Pilih satu destinasi pariwisata yang kamu kenal dan analisis citra destinasi tersebut.
Jelaskan faktor-faktor yang membentuk citra destinasi tersebut dan dampaknya
terhadap jumlah kunjungan wisatawan.
Jawaban : Bali telah menjadi salah satu destinasi pariwisata paling populer di dunia
selama beberapa tahun. Bali memiliki citra yang khas pada bali yaitu terdapat pada
budaya dan alamnya, Bali bahkan menjadi wishlist para turis mancanegara sebagai
tempat berlibur, banyak orang yang datang ke Bali untuk melihat tradisi tradisi
budayanya maupun alamnya, serta bali juga memiliki citra sebagai tempat yang
romantis karena biasanya pasangan-pasangan yang baru saja menikah menjadikan bali
sebagai tempat untuk honeymoon mereka, dan yang utama masyarakat-masyarakat
bali terkenal dengan keramah tamahannya. Karena sebab itu peningkatan jumlah
wisatawan di bali dapat meningkat, apalagi jika wisatawan wisatawan yang pernah
berkungjung kembali dapat menceritakan seperti apa bali kepada orang orang diluar
sana, sehingga secara tidak langsung mereka mempromosikan bali dari mulut ke
mulut.
9. Siti adalah seorang Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia. Menjelang
lebaran, Siti meminta cuti. Selama di Indonesia, Siti tidak hanya mengunjungi sanak
saudara tetapi ia pun berkunjung ke candi Borobudur. Dalam data pariwisata, ia
dikelompokkan sebagai apa?
Jawaban : Siti akan dikelompokkan sebagai turis domestik dalam data pariwisata.
Turis domestik adalah orang yang melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata di
dalam negara tempat mereka tinggal. Dalam konteks ini, Siti adalah seorang turis
domestik karena dia adalah warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan
wisata ke Borobudur di Indonesia, negara tempat dia tinggal.

10. Buatlah rekomendasi strategi untuk meningkatkan citra destinasi pariwisata yang
sedang mengalami penurunan popularitas. Jelaskan langkah-langkah yang dapat
diambil untuk mengubah persepsi negatif menjadi positif
Jawaban :
a) Analisis situasi, identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penurunan
popularitas. Evaluasi citra saat ini dan pemahaman terhadap persepsi negatif
yang ada.
b) Mengembangkan branding yang kuat, identifikasi nilai-nilai unik dan daya
tarik destinasi yang dapat membedakannya dari pesaing, buat strategi branding
yang menekankan keunikan dan keindahan destinasi, libatkan masyarakat
setempat untuk mendefinisikan identitas dan cerita destinasi.
c) Penyempurnaan Infrastruktur dan Pelayanan, tinjau kembali infrastruktur
pariwisata dan fasilitas umum untuk memastikan kualitasnya memadai,
tingkatkan kualitas layanan kepada wisatawan dengan pelatihan karyawan,
perbaikan fasilitas, dan standar pelayanan yang tinggi.
d) Lakukan pemasaran yang berfokus pada kelebihan destinasi, pemasaran yang
menyoroti keunggulan dan daya tarik unik destinasi, gunakan media sosial,
situs web, video promosi, dan iklan untuk menjangkau target pasar yang tepat,
gunakan testimoni positif dari wisatawan sebelumnya untuk memperkuat citra
positif destinasi.
e) Kemitraan dan Kolaborasi, bentuk kemitraan dengan pelaku industri
pariwisata lokal, seperti hotel, restoran, dan operator tur, untuk meningkatkan
pengalaman wisatawan, libatkan pemerintah daerah, LSM, dan komunitas
lokal dalam upaya memperbaiki citra destinasi.
f) Diversifikasi Pengalaman Wisata, kembangkan beragam paket wisata dan
kegiatan yang menarik untuk menjangkau segmen pasar yang berbeda,
tawarkan pengalaman lokal, kegiatan ekologis, wisata petualangan, atau
kegiatan budaya yang unik.
g) Monitoring dan Evaluasi, terus pantau efektivitas strategi yang
diimplementasikan melalui pengukuran kinerja seperti jumlah kunjungan,
tingkat kepuasan wisatawan, dan citra destinasi, lakukan penyesuaian strategis
sesuai dengan umpan balik dan tren yang teridentifikasi.

Anda mungkin juga menyukai