Kelas : 4A
Pertanyaan :
3. Mengapa penting bagi suatu destinasi pariwisata untuk memiliki citra yang positif ?
Jawaban : citra yang positif dapat membantu destinasi pariwisata memuaskan
pengunjungnya dan membuat wisatawan merasa puas, yang akan menyebabkan
penilaian positif dan mengakibatkan wisatawan berkunjung kembali atau
merekomendasikan destinasi pariwisata kepada orang lain sehingga dapat terciptalah
pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourim.
5. Jelaskan peran media sosial dalam membentuk citra destinasi pariwisata. Berikan
contoh dari penggunaan media sosial dalam mempromosikan atau merusak citra suatu
destinasi.
Jawaban : media sosial memiliki peran penting dalam membentuk citra destinasi
pariwisata, dan pengguna harus berwajib membagikan informasi yang relevan dan
tepat, serta mengomentari dengan baik dan dengan tujuan membantu destinasi
pariwisata meningkatkan kualitas layanan dan reputasi. Contohnya, pemilik destinasi
dapat membagikan foto-foto menarik dari destinasi wisatanya, berbagi informasi
tentang keunikan dan keindahan destinasinya, serta memberikan ulasan positif atau
negatif tentang kualitas layanan di destinasi tersebut. Tapi, media sosial juga dapat
merusak citra destinasi pariwisata. Misalnya, jika ada pengguna yang mengumpulkan
ulasan negatif atau mengomentari secara buruk tentang destinasi, maka akan
mengurangi reputasi dan pengunjungan destinasi tersebut.
6. Analisis dampak negatif dari stereotipe terhadap citra destinasi pariwisata. Bagaimana
stereotipe dapat mempengaruhi persepsi wisatawan dan strategi apa yang dapat
dilakukan untuk mengatasi stereotipe negatif tersebut?
Jawaban : Stereotipe dapat membatasi pengalaman wisatawan dengan mempersempit
pandangan mereka tentang destinasi tertentu. Misalnya, jika suatu destinasi dianggap
hanya cocok untuk jenis wisatawan tertentu (misalnya, destinasi untuk wisatawan
muda atau destinasi untuk wisatawan berpenghasilan tinggi), maka orang-orang
dengan minat atau latar belakang yang berbeda mungkin merasa tidak tertarik untuk
mengunjungi destinasi tersebut. Stereotipe negatif juga dapat mempengaruhi persepsi
masyarakat lokal terhadap destinasi pariwisata mereka sendiri. Hal ini dapat
mengurangi rasa bangga dan keinginan untuk mempromosikan destinasi mereka
kepada wisatawan. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi stereotipe negatif
terhadap citra destinasi pariwisata yaitu, pendidikan dan kesadaran, peningkatan
kualitas dan kemanan, promosi positif, serta keterlibatan komunitas.
10. Buatlah rekomendasi strategi untuk meningkatkan citra destinasi pariwisata yang
sedang mengalami penurunan popularitas. Jelaskan langkah-langkah yang dapat
diambil untuk mengubah persepsi negatif menjadi positif
Jawaban :
a) Analisis situasi, identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penurunan
popularitas. Evaluasi citra saat ini dan pemahaman terhadap persepsi negatif
yang ada.
b) Mengembangkan branding yang kuat, identifikasi nilai-nilai unik dan daya
tarik destinasi yang dapat membedakannya dari pesaing, buat strategi branding
yang menekankan keunikan dan keindahan destinasi, libatkan masyarakat
setempat untuk mendefinisikan identitas dan cerita destinasi.
c) Penyempurnaan Infrastruktur dan Pelayanan, tinjau kembali infrastruktur
pariwisata dan fasilitas umum untuk memastikan kualitasnya memadai,
tingkatkan kualitas layanan kepada wisatawan dengan pelatihan karyawan,
perbaikan fasilitas, dan standar pelayanan yang tinggi.
d) Lakukan pemasaran yang berfokus pada kelebihan destinasi, pemasaran yang
menyoroti keunggulan dan daya tarik unik destinasi, gunakan media sosial,
situs web, video promosi, dan iklan untuk menjangkau target pasar yang tepat,
gunakan testimoni positif dari wisatawan sebelumnya untuk memperkuat citra
positif destinasi.
e) Kemitraan dan Kolaborasi, bentuk kemitraan dengan pelaku industri
pariwisata lokal, seperti hotel, restoran, dan operator tur, untuk meningkatkan
pengalaman wisatawan, libatkan pemerintah daerah, LSM, dan komunitas
lokal dalam upaya memperbaiki citra destinasi.
f) Diversifikasi Pengalaman Wisata, kembangkan beragam paket wisata dan
kegiatan yang menarik untuk menjangkau segmen pasar yang berbeda,
tawarkan pengalaman lokal, kegiatan ekologis, wisata petualangan, atau
kegiatan budaya yang unik.
g) Monitoring dan Evaluasi, terus pantau efektivitas strategi yang
diimplementasikan melalui pengukuran kinerja seperti jumlah kunjungan,
tingkat kepuasan wisatawan, dan citra destinasi, lakukan penyesuaian strategis
sesuai dengan umpan balik dan tren yang teridentifikasi.