Nim : 1904551231
Soal :
Pembahasan :
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam praktiknya, kegiatan pariwisata tidak hanya
menyangkut hubungan manusia dengan manusia lainnya. Kegiatan pariwisata meliputi juga
hubungan manusia dengan alam (wisata alam), manusia dengan masa lalunya (wisata heritage),
bahkan manusia dengan Tuhannya (wisata religi). Namun biarpun demikian, sebagai sebuah
disiplin ilmu, ilmu pariwisata dimasukkan dalam rumpun ilmu sosial. Hal ini selintas bisa
disimpulkan karena ilmu pariwisata memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kecenderungan
karakteristik ilmu sosial yang menitikberatkan kajiannya dalam mempelajari segala hal yang
berkenaan dengan perilaku manusia, juga mempelajari segala hal yang diakibatkan oleh interaksi
antar sesama manusia.
Sebagai sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri, kedudukan ilmu pariwisata dalam
lingkup ilmu sosial tidak bisa dipisahkan dari keberadaan ilmu-ilmu sosial lainnya. Pendekatan
ilmu pariwisata bisa dilakukan melalui ilmu politik, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, ilmu
antropologi, ilmu sosiologi, ilmu psikologi, ilmu geografi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Dengan
beragamnya pendekatan yang bisa dilakukan terhadap ilmu pariwisata, maka ilmu pariwisata
sangat terbuka dalam menerima berbagai kajian baru yang dihadapkan padanya. Dengan kata
lain, keberagaman pendekatan yang bisa dilakukan terhadap kajian ilmu pariwisata
memungkinkan munculnya teori baru yangmemperkaya kedudukan ilmu pariwisata sebagai ilmu
yang mandiri.
2) Kepariwisataan sebagai industri
Pariwisata adalah suatu gejala sosial yang sangat kompleks, yang menyangkut
manusia seutuhnya dan memiliki berbagai aspek : sosiologis, psikologis, ekonomis, ekologis,
dan sebagainya. Aspek yang mendapat perhatian yang paling besar dan hampir merupakan
satu-satunya aspek yang dianggap penting ialah aspek ekonomisnya. Untuk mengadakan
perjalanan orang harus mengeluarkan biaya, yang diterima oleh orang-orang yang
menyelenggarakan angkutan, menyediakan bermacam-macam jasa, atraksi, dan lain-lainnya.
Keuntungan ekonomis untuk daerah yang dikunjungi wisatawan itulah merupakan salah satu
tujuan pembangunan pariwisata.
Menurut Yoeti (2008), Pariwisata sebagai suatu industri masih diperdebatkan diantara
para pakar. Batasan pariwisata sebagai suatu industri diberikan secara terbatas, hanya sekedar
untuk menggambarkan apa sebenarnya pariwisata itu. Dengan demikian dapat memberikan
pengertian yang lebih luas. Jadi sebenarnya, ide memberikan istilah industri pariwisata
(tourism industry) lebih banyak bertujuan memberikan daya tarik supaya pariwisata dapat
dianggap sebagai sesuatu yang berarti bagi perekonomian suatu negara, terutama pada
negara-negara sedang berkembang.
Sebagai suatu industri, pariwisata tidak dapat diukur, karena tidak memiliki standar
nomor klasifikasi seperti dikatakan oleh Robert Cristie Mill dan Alais M. Morrison : “There
is no standard industrial classification number for tourism”. Oleh karena itu seperti apa
pariwisata sebagai suatu industri sukar menjelaskan. Akan tetapi, keberadaannya dapat
dijelaskan dengan adanya sekelompok perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat
tergantung dari kunjungan wisatawan. Dengan perkataan lain, bila tidak ada wisatawan,
maka dapat dikatakan kelompok perusahaan ini tidak eksis, karena tidak ada orang yang akan
dilayani (Christie Mill, 2000).
3. Menurut anda apa kaitan kepariwisataan sebagai disiplin ilmiah dengan sebagai industri?
Jawaban :
Pemahaman akan pengertian dari makna pariwisata memiliki banyak definisi, ini
salah satu pengertian pariwisata menurut para ahli.Menurut Hunziger dan krapf dari swiss
dalam Grundriss Der Allgemeinen Femderverkehrslehre, menyatakan pariwisata adalah
keserluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing
disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting
(Major Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanent maupun sementara.
Selain itu, terlepas dari perdebatan para ahli apakah kepariwisataan merupakan
sebuah disiplin ilmiah atau industri, dapat dilihat keterkaitan diantara keduanya. Kaitan
kepariwisataan sebagai disiplin ilmiah dengan sebagai industri dapat dilihat dari
perkembangan dari pariwisata itu sendiri. Dahulu, kata industri pada pariwisata hanya
disematkan untuk menarik wisatawan agar mendapat banyak profit. Namun, disisi lain
pariwisata dapat juga dipelajari sebagai objek keilmuan. Oleh karena itu, menurut saya
kepariwisataan sebagai disiplin ilmiah sangat penting dan berkaitan dengan industri. Karena
mempelajari aspek – aspek kepariwisataan secara mendalam agar dapat mengembangkan
kepariwisataan itu sendiri. Sehingga, kepariwisataan sebagai industri dapat mengembangkan
dan menerapkan pola – pola baru sebagai dampak dari berkembangnya kepariwisataan
sebagai disiplin ilmiah