Par
Week - 2
Konsep Dasar Pariwisata
Week-2
Pengertian Pariwisata
• Pariwisata, atau ‘tourism’ dalam Bahasa Inggris, dapat dilihat sebagai
fenomena perjalanan secara umum yang dilakukan oleh manusia.
• Kata ‘pariwisata’ berasal dari Bahasa Sanskerta – terdiri dari dua kata,
yaitu ‘pari’ yang berarti ‘seluruh’, ‘semua’, dan ‘penuh’, dan ‘wisata’ yang
berarti ‘perjalanan’.
• Sedangkan ‘tourism’ berasal dari Bahasa Latin, ‘tornare’, yang berarti
lingkaran, atau pergerakan mengelilingi sebuah inti atau sumbu.
• Pariwisata atau tourism mengisyaratkan pergerakan yang dilakukan dari
satu tempat ke tempat lainnya secara penuh atau lengkap, atau dari
tempat asal pelaku perjalanan ke tempat tujuan dan kembali lagi ke
tempat asalnya, membentuk suatu pola melingkar
3
Batasan penyebaran kata Pariwisata
Menurut Yoeti (1996) memberikan suatu batasan tentang penyebaran kata-kata sebagai
berikut:
◉ Wisata: Perjalanan; dalam bahasa Inggris dapat disamakan dengan perkataan “travel”
◉ Wisatawan: Orang yang melakukan perjalanan; dalam bahasa Inggris dapat disebut
dengan istilah “travellers”
◉ Para wisatawan: Orang-orang yang melakukan perjalanan dalam bahasa Inggris biasa
disebut dengan istilah “travellers” (jamak)
◉ Pariwisata: Perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain dan dalam bahasa
Inggris disebut “tourist”
◉ Para pariwisatawan: Orang yang melakukan perjalanan tour dan dalam bahasa Inggris
disebut dengan istilah “tourists” (jamak)
◉ Kepariwisataan: Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam bahasa Inggris
disebut dengan istilah “tourism”
4
5
Faktor penting pengertian Kepariwisataan
04 01
Orang yang melakukan perjalanan Perjalanan dilakukan untuk
tersebut tidak mencari nafkah di sementara waktu
tempat yang dikunjunginya dan
semata-mata sebagai konsumen di
tempat tersebut. 01
04 02
03
03 02
Perjalanan; walaupun apapun Perjalanan dilakukan dari suatu
bentuknya, harus selalu dikaitkan tempat ke tempat lain
dengan pertamasyaan atau rekreasi
Pariwisata Sebagai
Disiplin Ilmu
6
Dasar Keilmuan Pariwisata
▪ Filsafat
• Filsafat secara umum adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan
suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup
maupun pengalaman ilmiah.
• Jadi Filsafat dikatakan sebagai suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika,
metode dan sistem.
▪ Ilmu Pengetahuan yang sudah dikelompokkan, disistematisasi, dan diinterpretasikan
sehingga menghasilkan suatu kebenaran objektif serta sudah diuji kebenarannya secara
ilmiah.
▪ Pariwisata adalah suatu ilmu yang memiliki dan memenuhi karakteristik sebagai suatu
ilmu.
▪ Ilmu Kepariwisataan salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang bersifat deskriftif
(descriptive), teoritis (therotical) dan praktis (praticial) yang mempelajari tentang gejala
dan kaitan secara menyeluruh tentang motivasi berwisata, perjalanan wisatawan dan
interaksi-interaksinya berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat.
7
Pariwisata Sebagai Disiplin Ilmu
• Pariwisata dianggap sektor yang menjanjikan • Pada tanggal 24 Agustus 2006 terjadi Deklarasi
dan memberikan keuntungan, yang pada yang menyepakati bahwa “Pariwisata sudah
akhirnya mendorong sebagian orang tertarik layak menjadi satu disiplin ilmu mandiri" yang
untuk mempelajari dan menjadikan diprakarsai oleh Depbudpar dengan Hildiktipari.
pariwisata sebagai ilmu baru. • Isi pokok “Deklarasi Pariwisata Sebagai Ilmu”
• Pada dasarnya ilmu pariwisata menjadi yaitu:
perdebatan dikalangan para ahli, bahkan di 1. Pariwisata adalah cabang ilmu yang mandiri,
Indonesia, apakah ilmu pariwisata mandiri yang sejajar dengan ilmu-ilmu lain.
atau hanya objek studi dari ilmu yang telah 2. Program S1, S2, dan S3 Ilmu pariwisata di
mapan dengan pendekatan multidisiplener. berbagai lembaga pendidikan tinggi sudah
layak diberikan ijin oleh Departemen
Pendidikan Nasional.
8
Dasar Keilmuan Pariwisata
9
Aspek Ontologi
• Setiap ilmu memiliki objek material dan objek formal. Objek material adalah seluruh
lingkup (makro) yang dikaji suatu ilmu. Objek formal adalah bagian tertentu dari
objek material yang menjadi perhatian khusus dalam kajian ilmu tersebut.
• Objek formal (aspek ontologi) ilmu pariwisata adalah masyarakat.
• Dengan demikian fenomena pariwisata ini dapat difokuskan pada tiga unsur, yakni:
1. Pergerakan wisatawan.
2. Aktivitas masyarakat yang memfasilitasi pergerakan wisatawan.
3. Implikasi atau akibat-akibat pergerakan wisatawan dan aktivitas masyarakat
yang memfasilitasinya terhadap kehidupan masyarakat secara luas.
10
Aspek Estimologi
3. Pendekatan Produk
Pendekatan yang digunakan untuk mengelompokkan pariwisata sebagai suatu komoditas yang dapat
dijelaskan aspek-aspeknya secara sengaja diciptakan untuk merespon kebutuhan masyarakat
(McIntosh, Goeldner, dan Ritchie, 1995). Pariwisata adalah sebuah produk kesatuan totalitas dari empat
aspek dasar yakni;
Menurut Cooper (1997), dan Medlik dalam Ariyanto (2005) ada empat aspek (4A) yang harus
diperhatikan dalam penawaran produk pariwisata sebagai sebuah totalitas produk, yakni:
• Attractions (daya tarik); Tersedianya daya tarik pada daerah tujuan wisata atau destinasi untuk
menarik wisatawan, yang mungkin berupa daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan
budayanya.
• Accesability (transportasi); tersedianya alat-alat transportasi agar wisatawan domestik dan
mancanegara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata.
• Amenities (fasilitas); tersedianya fasilitas utama maupun pendukung pada sebuah destinasi berupa;
akomodasi, restoran, fasilitas penukaran valas, pusat oleh-oleh, dan fasilitas pendukung lainnya yang
berhubungan aktivitas wisatawan pada sebuah destinasi.
• Ancillary (kelembagaan); adanya lembaga penyelenggara perjalanan wisatawan sehingga kegiatan
wisata dapat berlangsung, aspek ini dapat berupa, pemandu wisata, biro perjalanan, pemesanan
tiket, dan ketersediaan informasi tentang destinasi. 12
Aspek Estimologi
• Ilmu pariwisata bersifat multidisiplin, artinya ilmu ini tidak mungkin berdiri
sendiri dan harus melibatkan berbagai displin ilmu lain seperti, sejarah,
sosiologi, antropologi, ekonomi, manajemen, budaya, seni, teknologi, dan
bahkan politik dalam arti luas (sebagaimana juga halnya ilmu-ilmu lainnya,
yang tidak bisa sepenuhnya berdiri sendiri).
• Pendekatan mutidisiplin ini memungkinkan ilmu pariwisata menjadi sangat
luas dan taksinominya (cabang ilmu) bertumbuh pesat.
13
Aspek Aksiologi
14
Aspek Aksiologi
• Menurut IUOTO (International Union of Official Travel Organization) dan Spillane (1993),
pariwisata mestinya dikembangkan oleh setiap negara karena delapan alasan utama seperti
berikut ini:
1. Pariwisata sebagai faktor pemicu bagi perkembangan ekonomi nasional maupun
international.
2. Pemicu kemakmuran melalui perkembangan komunikasi, transportasi, akomodasi, jasa-jasa
pelayanan lainnya.
3. Perhatian khusus terhadap pelestarian budaya, nilai-nilai sosial agar bernilai ekonomi.
4. Pemerataan kesejahtraan yang diakibatkan oleh adanya konsumsi wisatawan pada sebuah
destinnasi.
5. Penghasil devisa.
6. Pemicu perdagangan international.
7. Pemicu pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan profesi pariwisata maupun
lembaga yang khusus yang membentuk jiwa hospitality yang handal dan santun
8. Pangsa pasar bagi produk lokal sehingga aneka- ragam produk terus berkembang, seiring
dinamika sosial ekonomi pada daerah suatu destinasi.
15
Aspek Aksiologi
16
Sudut Pandang Ilmu Pariwisata
Objek formal adalah bagian tertentu Sudut pandang Objek material adalah seluruh lingkup
dari obyek material yang menjadi terhadap sesuatu secara makro yang dikaji suatu ilmu.
01
perhatian khusus (focus of interest) (Objek Forma)
dalam kajian ilmu tersebut. Menurut UNWTO (2005) industry pariwisata
sebagai objek material ilmu pariwisata:
1. Pergerakan wisatawan. 1. Akomodasi (Accomodation services)
2. Aktivitas masyarakat yang memfasilitasi 2. Penyedia makanan & minuman ( Food &
pergerakan wisatawan. Beverage services)
3. Implikasi atau akibat-akibat pergerakan 3. Transportasi Wisata (Tran sport services)
wisatawan serta aktivitas masyarakat 4. Pemandu dan Biro Perjalanan Wisata
yang memfasilitasinya terhadap
(Travel agent & Toursist guide services)
kehidupan masyarakat secara luas
5. Pageleran Budaya (Cultural services)
6. Rekreasi dan Hiburan (Recreation &
Substansi material Entertaiment)
02
(Objek Materi) 7. Keuangan Pariwisata (Miscellaneous
tourism services)
Identifikasi Objek Forma Ilmu Pariwisata
Organisasi Perjalanan
Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada pengaturan lalu lintas perjalanan
wisatawan dan penyediaan media atau paket-paket perjalanan yang memungkinkan
wisatawan mampu memperoleh nilai kepuasan berwisata yang tinggi melalui pengelolaan
sumber daya pariwisata.
Dalam hal ini objek perhatiannya terfokus pada pemaketan perjalanan wisata,
pengorganisasian dan pengelolaannya sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
18
Cabang Disiplin Ilmu Pariwisata
19
Sumber: Jafari and Ritchie, 1981; Goeldner and Ritchie, 2006
Kerangka Konseptual
Kepariwisataan
20
Leiper’s Tourism System
21
Menurut Leiper
22
Perbedaan pelaku perjalanan
dengan Wisatawan
24
Klasifikasi Pelaku Perjalanan
Elemen Geografi
• Daerah Asal Wisatawan (DAW) • Daerah Transit (DT) • Daerah Tujuan Wisata (DTW)
Kesimpulan
Ciri-ciri Pariwisata
Estimologi
1. Pendekatan Sistem.
2. Pendekatan Kelembagaan. Identifikasi Objek
3. Pendekatan Produk.
Forma
1. Pengembangan Jasa Pariwisata.
Objek Materi 2. Organisasi Perjalanan Wisata.
3. Kebijakan Pembangunan Pariwisata.
Industry pariwisata sebagai objek
material ilmu pariwisata:
1. Akomodasi (Accomodation services)
2. Penyedia makanan & minuman ( Food
Objek Forma
& Beverage services) 1. Pergerakan wisatawan.
3. Transportasi Wisata (Tran sport 2. Aktivitas masyarakat yang
services) memfasilitasi pergerakan wisatawan.
4. Pemandu dan Biro Perjalanan Wisata 3. Implikasi atau akibat-akibat
(Travel agent & Toursist guide pergerakan wisatawan serta aktivitas
services) masyarakat yang memfasilitasinya
5. Pageleran Budaya (Cultural services) terhadap kehidupan masyarakat
6. Rekreasi dan Hiburan (Recreation & secara luas
Entertaiment)
7. Keuangan Pariwisata (Miscellaneous
tourism services)
Ilmu Pariwisata
Kemampuan yang
wajib dikuasai
1. Motivasi dan perilaku wisatawan.
2. Jenis-jenis, dan pengalaman pariwasata
yang ditawarkan kepada wisatawan baik
secara individu maupun berkelompok
pada destinasi wisata.
3. Dampak yang ditimbulkan oleh wisatawan
pada destinasi wisata. Studi Ilmu Pariwisata
4. Berbagai manfaat yang berefek kepada
peningkatan kesejahteraan masyarakat 1. Ilmu kepariwisataan dirancang untuk
lokal. memberikan pemahaman secara
5. Berkolaborasi akan ilmu pengetahuan teoretis tentang kepariwisataan.
pariwisata secara holistic baik dari 2. Studi pariwisata (sebagai studi
kampus kampus pariwisata yang ada di terapan pariwisata) berfokus
tingkatan nasional dan internasional, meningkatkan kemampuan baik
jurnal jurnal maupun organisasi- secara manajerial maupun leadership
organisasi pariwisata internasional. untuk mampu mengelola destinasi
6. Mengetahui dan mempejari berbagai jenis
secara efiisen dan efektif, yang
organisasi pariwisata yang terlibat dalam
nantinya berdampak peningkatanan
mengelola pariwisata secara efektif.
kesejahteraan masyarakat lokal di
7. Berkontribusi kepada ilmu pengetahuan
pariwisata, baik secara teori dan model
destinasi wisata maupun bagi negara.
dari penelitian yang dilakukan.
31
Pebedaan sebagai ilmu & penelitian
Elemen geografi
Elemen organisasi yaitu
Elemen geografi Elemen geografi yaitu tempat
kumpulan dari organisasi
yaitu tempat tempat dimana utama yang
Elemen manusia yaitu yang bergerak di bidang
dimana wisawatan perjalanan wisata dikunjungi
orang yang melakukan pariwisata untuk
mengawali dan utama berlangsung wisatawan.
perjalanan wisata. menyediakan barang, jasa
mengakhiri untuk sementara DTW merupakan
dan fasilitas pariwisata
perjalanannya (transit point) raison d’etre
serta pemasaran.
(alasan utama)
Supply
Pariwisata sebagai konsep sisi "demand"
(permintaan): berfokus kepada siapa yang
membeli, yaitu wisatawan, penunjung
Demand
Assignment
Assignment
Buatlah esaai ilmiah dengan tema “Presepsi Mahasiwa
dan Pentingnya mempelajari Kepariwisataan”
Catatan:
• Gunakan data yang sahih.
• Tanpa abstrak dan tanpa perlu judul: pendahuluan, kajian literatur, metode, hasil
dan pembahasan, serta simpulan.
• Analisis bermetode kualitafif (tanpa perlu menyebutkan).
• Deskripsi bahasa mengalir tanpa terpaku format dan wajib menggunakan bahasa
Indonesia secara ilmiah.
• Sumber (sitasi) baik printed maupun online wajib ada dan ditegaskan secara
lengkap di Daftar Pustaka (Referensi).
• Batas waktu pengumpulan: Jam 24.00, tanggal: 20 September 2022,
35
Format Essai Ilmiah
36
Thanks!
Ada pertanyaan ?
Email:
◉ restuaristu4@gmail.com
37