Anda di halaman 1dari 57

Menulis ARTIKEL Ilmiah

YANG DISUKAI EDITOR

Dr.Ir Fransina.S. Latumahina.S.Hut.MP.IPU

HP. 081215525751
FB : Sientya Latumahina
Twiter : Sientya Latumahina
Instagram : Sientya Latumahina
Email : fransina.latumahina@yahoo.com
Tak Kenal, tak sayang ???

1) S1 : Faperta Unpatti, S2 dam S3 : Kehutanan


UGM
2) Dosen Jurusan Kehutanan Faperta Unpatti
Ambon
3) Reviewer nasional SIMLITBMAS
4) Reviewer Quantum H&R
5) Asesor BAN Paud dan PNF
5) Pemenang Hibah Penelitian Kompetetitif
( 2018 – 2020)
7) Pemenang Hibah Pengabdian kepada Masyarakat
( 2020)
8) Sekretaris Forum Dosen Indonesia Propinsi
Maluku
8) Ketua Daerah Relawan Jurnal Indonesia Maluku
10) Ketua Publication Management Center Unpatti
11) Reviewer 22 Jurnal nasional terakreditasi Sinta 2
– 4 dan 10 jurnal internasional Scopus Q3
12). Detaser Kemendikbud 2019 – 2022
Mengapa dosen harus Menulis ???
Publish Or Perish

Menulis berarti mengonstruksi. Menulis adalah cara berpikir Ungkapan buah pikiran

Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., 2016


Langkah-Langkah Penulisan
Artikel Ilmiah

Secara umum dapat dibagi


menjadi tiga:
1. Pra-Penulisan
2. Penulisan
3. Revisi
Mengapa Langkah-Langkah Menulis
Diperlukan?

• Membantu penulis
mengorganisasi pikiran.
• Membantu penulis
menghindari frustrasi dan
kebuntuan.
• Membantu penulis
menggunakan waktu
secara produktif dan
efisien.
Langkah 1 : Pra-Penulisan

Tahap pra-penulisan meliputi:


a. Pemilihan topik.
b. Pembatasan topik dan tujuan penulisan.
c. Sumber atau bahan penulisan.
d. Penentuan bentuk karangan & judul (judul
bisa ditentukan di akhir tahap penulisan).
e. Penyusunan rangka (outline) naskah
Langkah 2 : Penulisan (1)
Tahap penulisan meliputi:
a. Pembahasan setiap butir topik yang ada di dalam
kerangka karangan. Pembahasan tersebut memerlukan
bahan-bahan yang sudah diklasifikasi sesuai dengan
butir topik.
b. Pengembangan gagasan menjadi sebuah karangan yang
utuh. Dalam pengembangan gagasan diperlukan:
1) Kemampuan memilih kata-kata yang tepat.
2) Kemampuan menyusun kalimat yang efektif.
Langkah 2 : Penulisan (2)

3) Kemampuan menghubungkan paragraf satu


dengan yang lain.
4) Mengetahui Ejaan Yang Benar (EYD) dan
penggunaan tanda baca yang tepat.
5) Mengetahui tata cara penulisan judul, sub-
judul, kutipan, penomoran, ukuran kertas,
huruf, spasi dan margin.
c. Penyusunan kesimpulan dan saran. Kesimpulan
dan saran harus mengacu kepada bab
pembahasan.
Langkah 3 : Revisi

 Setelah selesai penulisan,


maka perlu dibaca kembali
barangkali masih ada
kesalahan atau kekurangan.
 Kesalahan bisa meliputi:
logika, sistematika, ejaan,
tanda baca, pemilihan kata-
kata, kalimat, paragraf,
kutipan, daftar pustaka dll.
Proses Melakukan Revisi

• Periksa ulang apa yang telah


anda tulis terkait dengan ide-
ide atau logika.
Periksa Lagi
• Selanjutnya Cek :
– Sistematika
– Ejaan
– Tanda baca
– Pemilihan kata-kata
– Kalimat
– Paragraf
– Kutipan
– Daftar pustaka
Tips Melakukan Revisi

 Pelan-pelah baca
tulisan dengan suara
keras.
 Tukar tulisan dengan
tulisan teman.
Siapkan data anda dan mari kita mulai menulis ???
TAHAPAN PENULISAN

Pilih Jurnal
Cek
Ide & amati
artikel yang
Author
Tulisan guidelines
dimuat

Proofread Evaluasi Tulis dan


dan secara revisi
submit
kritis Draf

Tulis untuk jurnal yang spesifik untuk


meningkatkan peluang diterima
SIKLUS PENULISAN
• Siklus penulisan manuscript:
Tulis draft pertama
Baca – revisi / tulis draft kedua
Baca – revisi / tulis draft ketiga
Baca – revisi / tulis draft keempat
Revisi final draft (Submit)

Delegating time for thinking and writing at regular intervals .


Mengapa Perlu Scientific Format?

• Penyampaian hasil-hasil penemuan ilmiah kepada


komunitas saintis akan lebih efektif jika dilakukan
dengan cara yang seragam.
• Cara yang seragam tersebut hadir dalam bentuk dan
urutan yang disepakati oleh komunitas ilmiah sebagai
scientific format.
• Penyampaian dengan format ilmiah membantu agar
artikel ilmiah dapat dibaca oleh komunitas ilmiah dalam
berbagai tingkatan.

1
The Structure, Format, Content, and Style of a Journal-Style Scientific Paper, Bates
College, http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/resources/
writing/HTWsections.html
ELEMEN DAN STRUKTUR
ARTIKEL ILMIAH
Bagian Artikel Jumlah Kata
Judul 8 – 15
Abstrak 150 – 250
Kata kunci 4–8
Pendahuluan dan Tinjauan Pustaka 500 – 2000
Metodologi 500 – 1000
Hasil dan Pembahasan 2000 – 3000
Kesimpulan dan Rekomendasi 200 – 500
Struktur artikel ilmiah
• Judul
• Baris kepemilikan (penulis dan afiliasi)
• Kata kunci
• Abstrak
• Pendahuluan
• Metodologi
• Hasil
• Pembahasan
• Kesimpulan
• Kontribusi penulis
• Ucapan terima kasih
• Konflik kepentingan
• Daftar Pustaka
Format jurnal ilmiah
Kebanyakan jurnal ilmiah terbagi dalam bab-bab sebagai
berikut:
• Judul dan Abstrak
• Pendahuluan (Introduction)
• Material dan Metode
(Materials & Methods) Stuktur IMRD/
• Hasil (Results) IMRAD
• Pembahasan (Discussion)
Kata kunci (keywords)
• Kesimpulan (Conclusion) + Lampiran (appendices) jika ada
• Daftar Acuan (References) Acknowledgment (ucapan
terima kasih) jika ada
1
The Structure, Format, Content, and Style of a Journal-Style Scientific Paper, Bates College,
http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/resources/writing/HTWsections.html
Urutan Menulis Artikel Ilmiah
Urutan artikel ilmiah yang Urutan menulis artikel ilmiah
telah dipublikasikan
• Judul dan Abstrak • Material dan Metode
• Pendahuluan (Introduction) (Materials & Methods)
• Material dan Metode • Hasil (Results)
(Materials & Methods) • Pembahasan (Discussion)
• Hasil (Results) • Kesimpulan (Conclusion)
• Pembahasan (Discussion) • Pendahuluan (Introduction)
• Daftar Acuan (References)
• Kesimpulan (Conclusion)
• Judul dan Abstrak
• Daftar Acuan (References)

2
MJ Katz, From Research to Manuscript: A Guide to Scientific Writing, Springer, Dordrecht, 2006
Urutan Menulis Artikel Ilmiah
Urutan ini membantu Anda untuk menulis
Urutan menulis secara kronologis dari hal yang Anda
kuasai lebih dahulu. Material dan Metode
artikel ilmiah dapat didiskripsikan sebelum Anda
menyampaikan Hasil yang diperoleh;
• Material dan Metode Hasil diorganisasikan sebelum Anda
(Materials & Methods) meng-analisisnya dalam Pembahasan;
• Hasil (Results) Anda dapat menuliskan Pendahuluan jika
• Pembahasan (Discussion) telah mengetahui Kesimpulan dari
penelitian Anda dan telah menulis bab-
• Kesimpulan (Conclusion)
bab lainnya; Daftar Acuan dapat
• Pendahuluan (Introduction) diurutkan dan dilengkapi setelah
• Daftar Acuan (References) Pendahuluan selesai dituliskan. Judul
• Judul dan Abstrak dan Abstrak memuat rangkuman dari
tulisan Anda; kesesuaian keduanya
dengan tulisan Anda dapat tercapai jika
tulisan Anda telah lengkap.
2
MJ Katz, From Research to Manuscript: A Guide to Scientific Writing, Springer, Dordrecht, 2006
Judul
• Ringkas dan Informatif
• Jumlah kata disesuaikan dengan ketentuan
jurnal, umumnya tidak lebih dari 20 kata,
termasuk kata penghubung
• Hindari kata penghubung dan penyebutan obyek,
tempat atau bahan penelitian yang sangat
terperinci
• Jangan menggunakan singkatan, rumus ataupun
rujukan
Baris kepemilikan
• Nama penulis
• Institusi asal dari penulis
• Tidak mencantumkan jabatan atau gelar
• Urutan nama ditentukan oleh peran dalam
penulisan – kesepakatan bersama
• Biasanya nama penulis korespondensi diberi
tanda bintang (*)  identitas sangat jelas
Makna urutan penulis
• Arti dari urutan daftar penulis pada artikel bervariasi antara
bidang
• Di beberapa area, urutan diatur sesuai abjad, sedangkan di
tempat lain berbeda
• Dalam banyak disiplin ilmu, urutan penulis menunjukkan
besarnya kontribusi: penulis pertama menambahkan nilai paling
besar dan penulis terakhir mewakili peran paling senior
(pengawas)
• Perselisihan dapat muncul, oleh karena itu penting untuk
mendiskusikan urutan kepenulisan, bahkan keputusannya
dicatatat secara tertulis
Kata kunci – kenapa penting?
• Kata atau frasa kunci
• Menggambarkan isi tulisan
• Kata kunci membantu pembaca dalam mencari dan
memilih artikel penelitian yang paling relevan untuk dibaca
• Menyertakan kata kunci yang sesuai akan membantu
pengindeks dan mesin pencari menemukan tulisan
tersebut, sehingga memungkinkannya muncul di bagian
atas dalam hasil pencarian.
• Setiap peneliti harus ingin penelitian mereka tertera di
bagian atas hasil pencarian, sehingga dapat membuat
dampak setinggi mungkin.
PERTIMBANGAN UMUM
• Judul harus :
 menarik perhatian pembaca.
merefleksikan secara jelas topik utama dari
artikel.
sangat spesifik dan tidak memberi harapan
palsu.
• Jumlah kata yang dianjurkan tidak lebih dari 12.

Judul harus memperlihatkan informasi/pengetahuan baru


yang diberikan dalam artikel.
PERTIMBANGAN UMUM
• Beberapa kata kunci pada abstrak sebaiknya muncul pada
judul.
• Judul harus dapat menjawab pertanyaan berikut:
Apa yang telah diteliti?
Bagaiman penelitian tersebut dilakukan?
Apa populasi yang dijadikan target penelitian dan
parameter apa yang diukur?
Dimana dan dalam konteks apa penelitian tersebut
dilaksanakan?
TUJUH ELEMEN DARI ABSTRAK
1) Abstrak harus dimulai dengan statemen yang memberi
informasi mengenai issu atau masalah yang dibahas dalam
artikel (memberikan konteks).
2) Memberi informasi mengenai tujuan utama dari studi yang
dilakukan.
3) Menjelaskan manfaat dari aspek keilmuan dan praktis dari
penelitian yang telah dilakukan.
4) Mendeskripsikan secara singkat metodologi yang
digunakan.
TUJUH ELEMEN DARI ABSTRAK

5) Menyimpulkan temuan utama.


6) Statemen mengenai kesimpulan yang
diperoleh serta kontribusinya terhadap body
of knowledge.
7) Implikasi ilmiah dan praktis dari hasil studi.
STRATEGI PENULISAN ABSTRAK
• Abstrak harus ditulis paling akhir karena merupakan
summary dari keseluruhan artikel.
• Penulisan abstrak dapat dimulai dengan meng-copy
kalimat kunci dari setiap bagian dari artikel dan
menempatkannya secara berurutan.
• Penulis berpengalaman biasanya lebih nyaman
menulis abstrak secara langsung.
INTRODUCTION

 Introduction meletakkan arah dari


manuscript sehingga harus fokus.
 Memberikan background yang relevan,
memberikan rujukan yang relevan, dan
menetapkan konteks dari penelitian yang
telah dilaksanakan.
INTRODUCTION
 Komponen penting dari Latar Belakang
 Memaparkan secara umum mengenai topik yang
dibahas dalam artikel.
 Memberi informasi mengenai aspek-aspek yang telah
diketahui mengenai topik tersebut.
 Memberi deskripsi singkat mengenai aspek-aspek yang
relevan tetapi belum diketahui dan pertanyaan utama
yang dijawab.
 Issu yang diungkap pada bagian Introduction harus
dibahas pada bagian pembahasan (Discussion).
 Bagian Introduction sebaiknya sekitar 10 – 15% dari
panjang manuscript.
INTRODUCTION
• 3 Alasan mengapa sebuah penelitian penting:

 Masalah yang diteliti memiliki “scientific merit”


dan masih kurang diteliti oleh orang lain.
 Ada ketidak konsistenan temuan yang dilaporkan
dalam literatur.
 Memberi penyelesaian terhadap masalah-masalah
praktis yang dihadapi masyarakat.
INTRODUCTION
• Rujukan literatur pada Introduction harus ringkas dan
dibatasi pada literatur yang sangat relevan dengan
penelitian yang dilaksanakan.
• Rujukan literatur sebaiknya fokus pada penelitian-penelitian
yang dilakukan dalam 3 sampai 5 tahun terakhir, kecuali teori
dasar.
• Tujuan atau sasaran terdefiniskan secara jelas.
“The main purpose of this study was to investigate . . . . . .”
“The goals of this study were to determine . . ..”
INTRODUCTION
• Paragrap terakhir dari Introduction digunakan
untuk memaparkan tujuan dari penelitian atau
pertanyaan penelitian yang dijawab.
• Tujuan penelitian ditulis dengan menggunakan
kata kerja aktif.
• Apabila terdapat lebih dari satu tujuan, maka
tujuan utama harus dinyatakan secara jelas
sedangkan tujuan tambahan dinyatakan
dalam kalimat yang terpisah.
PENDAHULUAN
• Tujuan penelian dapat dinyatakan sebagai berikut:
• Tujuan penelitian harus ditulis secara berurut dari yang terpenting (tujuan
utama) ke tujuan yang lebih spesifik (tujuan tambahan).
• Setiap tujuan harus fokus pada satu issu.
• Tujuan harus mengalir secara logis dari pertanyaan penelitian.

To determine …… To investigate ……… To evaluate …………

To compare ..……… To analyze ………. To describe ……….

To develop To study ………. To test …………


Contoh Statement tentang tujuan
The purpose of this study was to determine the
influence of ……. on ….. More specifically, the
study aimed to achieve the following specific
objectives:
1) To review …….
2) To evaluate …….
3) To determine ……..
Menulis Metode
Penelitian s/d Pustaka
Metode
 Metode vs. Metodologi
 Metode = cara atau prosedur yang ditempuh untuk
menggapai tujuan tertentu
 Metodologi = ilmu yang dipakai untuk menemukan
kebenaran mmenggunakan penelusuran dengan tata cara
tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari
realitas apa yang dikaji
 Bagian ini mendemonstrasikan bagaimana hasil yang
ditampilkan bisa dicapai

Program Detasering Kemendikbud


Tahun 2020
Metode
 Menyediakan informasi yang tidak berlebihan, namun
harus jelas apa yang dilakukan
 Setiap hasil pengukuran yang ada pada bab hasil harus
ditampilkan metode yang digunakan dalam bagian ini
 Bagian ini memungkinkan hasil karya dapat dievaluasi dan
dinilai secara kritis  sehingga mungkin dilakukan replikasi
 Ada beberapa variasi konten yang disyarakatkan oleh jurnal
ilmiah
Metode
 Struktur Bagian Metode:
 Sumber data dituliskan dengan jelas
 Perlu penjelasan yang cukup detil mengenai metodologi studi yang dilakukan,
bilamana data dapat diakses
 Data primer
 Data sekunder
 Variabel yang digunakan:
 Variabel dependen  perlu dijelaskan pengertian dan bagaimana variabel ini
dibuat
 Variabel independen
 Perlu dijelaskan variabel baru yang dibuat khusus untuk penelitian ini
 Bila banyak dapat mempertimbangkan menggunakan kerangka analisis

Program Detasering Kemendikbud


Tahun 2020
Metode
 StrukturBagian Metode:
 Analisis data
 Setiap metode analisis yang digunakan untuk menghasilkan semua yang
tertera di dalam bagian hasil harus disebutkan di dalam Metode
 Software yang digunakan dengan formula khusus perlu ditampilkan

 Perizinan etik penelitian:


 Perizinan etik perlu disebutkan secara jelas
 Beberapa jurnal menyebutkan perlunya menuliskan nomor surat perizinan
etik yang diperoleh
Hasil
 Uraian tentang hasil yang diperoleh
 Bila memiliki hasil tambahan yang ditampilkan, perlu dipastikan bagian
metodologi juga menampilkan keterangan bagaimana hasil tersebut
diperoleh
 Hasil mencakup tabel dan gambar
 Pastikan tabel/gambar perlu jelas dan self-explanatory
 Informasi tentang definisi atau berbagai informasi tambahan lain yang
diperlukan bagi pembaca untuk memahami hasil yang ditampilkan pada
tabel atau gambar, tanpa perlu membaca keseluruhan teks. Rujukan
gambar/tabel perlu dicantumkan di dalam badan teks
 Pada beberapa jurnal:
 Hasil dan pembahasan terpisah
 Menggabungkan hasil dan pembahasan
Hasil
 Uraian tentang hasil yang diperoleh  mewakili temuan inti dari
studi yang berasal dari metode yang diterapkan
 Bagian ini hanya menampilkan hasil studi ini, bukan hasil studi
lainnya, dan bukan pembahasan hasil
 Bila memiliki hasil tambahan yang ditampilkan, perlu
dipastikan bagian metodologi juga menampilkan keterangan
bagaimana hasil tersebut diperoleh
 Jangan melakukan duplikasi informasi untuk gambar-tabel-text
Hasil
 Pada beberapa jurnal:
 Hasil dan pembahasan terpisah
 Menggabungkan hasil dan pembahasan
 Hasil disusun dalam urutan yang logis tanpa memerlukan
interpretasi penulis, menyiapkan pembaca untuk interpretasi dan
evaluasi nanti di bagian Diskusi
 Hasil mencakup tabel dan gambar, hasil sekunder
 Pastikan tabel/gambar perlu jelas dan self-explanatory
 Rujukan gambar/tabel perlu dicantumkan di dalam badan teks
Pembahasan
 Tujuan:
 menggambarkan pentingnya temuan berdasarkan apa yang sudah diketahui
tentang masalah penelitian yang sedang diselidiki, dan
 menjelaskan pemahaman baru baru tentang masalah penelitian yang ada dengan
mempertimbangkan temuan yang dilaporkan
 Isi:
 Dimulai dengan menyatakan temuan utama
 Jelaskan arti temuan dan kenapa temuan tersebut penting
 Hubungkan temuan dengan studi serupa – membahas hasil yang sama ataupun
berbeda
 Kekuatan atau keterbatasan studi
 Rekomendasi studi selanjutnya, bila ada
 Jangan menampilkan hasil yang baru – hasil ada di bagian Hasil
Pembahasan
Jelaskan
 bahwa jawaban yang dikemukakan adalah benar dan, menunjukkan
apa yang mungkin menjadi keterbatasan hasil yang berbeda.
Jangan hanya menunjukkan studi yang mendukung jawaban, kemukakan juga

hasil penelitian lain yang berbeda --> dibahas kenapa hasilnya berbeda.
Tulisan menjadi lebih kuat ketika mengupas keduanya    
Jelaskan bagaimana jawaban sesuai atau tidak sesuai dengan dengan tubuh

pengetahuan yang ada tentang subjek
Dapat direvisi berkali-kali untuk memastikan tulisan koheren, terstruktur

secara baik dan sistematik
Dapat menggunakan sub-headings untuk memperjelas penyampaian

Kesimpulan
 Bertujuan untuk membantu pembaca memahami
mengapa penelitian ini penting bagi mereka.
 Kesimpulan bukan hanya ringkasan atau
pernyataan ulang dari masalah penelitian yang ada,
tetapi juga sintesis poin-poin utama
 Untuk sebagian besar jurnal, satu paragraf sudah
cukup, meskipun dalam beberapa kasus, 2-3
paragraf mungkin diperlukan
Kesimpulan
 Penting untuk diingat:
 Singkat dan jelas
 Jangan mengulang hasil
 Nyatakan kesimpulan Anda dalam bahasa yang jelas dan
sederhana    
 Jangan hanya mengulangi hasil atau diskusi Anda
 Tunjukkan peluang untuk penelitian di masa depan, bila
belum ada di bagian diskusi (jangan berulang)
Daftar Pustaka
 Disesuaikan dengan gaya selingkung jurnal tujuan
 Aplikasi referensing akan sangat membantu
penyusunan daftar pustaka, mis. Mendeley, Zotero,
EndNote,
 Beberapa jurnal mengingingkan pencantuman DOI
dari artikel rujukan, bila ada
UCAPAN TERIMAKASIH
 Bagian ini harus singkat, dan menyatakan nama orang yang
telah membantu dalam penelitian , kontribusi, reviewers ,
pemasok yang tidak meminta biaya ata barang yang diberikan

 Penulis harus menyatakan jika ada bantuan dana penelitian


dari pihak lain atau hal lainnya yang substantif bebas dari
konflik kepentingan yang mungkin memengaruhi hasil
penelitian atau dalam menginterpretasikan karya ilmiah
DAFTAR PUSTAKA ( Referensi)
 Setiap kali mengutip sesuatu dari karya ilmiah yang
diterbitkan sebelumnya, kita harus mengakui sumber
tersebut
 Setiap informasi dan dikutip, yang tidak diperoleh dari
eksperimen dan bukan pengetahuan umum harus diakui
dan disitasi
 Bagaimana kutipan disajikan bervariasi dari disiplin ke
disiplin dan harus dirujuk kepada panduan untuk penulis
yang ada di jurnal
 Kutipan yang muncul di artikel, jika panjang, harus memiliki paragraf
indentitas sendiri. Jika tidak, kutipan secara alami mengalir dalam karya
ilmiah dan kutipan harus berada dalam tanda kutip. Untuk kedua kasus,
kutipan harus mempunyai referensi.
 Bagian referensi yang muncul di akhir karya ilmiah mencakup semua
referensi yang dikutip
 Daftar Pustaka berbeda dengan Bibliografi, seperti pada buku, di mana
karya-karya yang dibaca tidak mesti dikutip dalam teks .
 Cara menyajikan referensi bervariasi dari jurnal ke jurnal dan penulis perlu
membaca dan memahami panduan karya ilmah di jurnal.
Daftar Pustaka
 Disesuaikan dengan gaya selingkung jurnal tujuan
 Aplikasi referensing akan sangat membantu
penyusunan daftar pustaka, mis. Mendeley, Zotero,
EndNote,
 Beberapa jurnal mengingingkan pencantuman DOI
dari artikel rujukan, bila ada
Proof-reading
(Pengecekan kembali)
 Proofreading adalah tindakan mencari kesalahan
sebelum naskah diserahkan kepada jurnal
 Bacalah kembali apakah ada kata-kata yang dapat
dikurangi, tanpa mengubah makna kalimat
 Tips:
 Minta bantuan teman untuk membaca draft artikel yang
disiapkan
 Berikan waktu jeda sebelum melakukan proof-reading
 Gunakan fasilitas komputer yang tersedia untuk mengecek
kesalahan penulisan/grammar
TIPS DAN TRIK LOLOS DIJURNAL TERAKREDITASI
SINTA

1. Pilihlah Jurnal yang sesuai dengan bidang ilmu kita


2. Kirimlah artikel pada jurnal yang scopenya sesuai materi
artikel kita
3. Cek dan ricek “ pengelolanya “ kenalan “
4. Pastikan waktu terbitan jurnal tersebut
5. Pastikan templatenya
6. Pastikan mensitasi artikel dari jurnal tersebut dalam tulisan
kita
7. Bacalah beberapa artikel dari beberapa terbitan di jurnal
sasaran
8. Menulislah sesuai kaidah penulisan artikel ilmiah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai