TRAVEL RECREATION
• •
• •
• •
• •
• EVENT
• LODGING RESTAURANT
•
• • •
• • •
• •
Lodging Establishment
Lodging Establishment (usaha
akomodasi)
5
Usaha Akomodasi
Akomodasi merupakan bagian penting dari
unsur-unsur pariwisata karena merupakan
satu bagian dari produk pariwisata 6-A
yaitu:
Attraction, amenities, ancillary, activity,
accessibilities, & available package.
6
7
Jenis-jenis Akomodasi
1
Akomodasi komersial merupakan akomodasi yang tujuan
pengelolaannya untuk mencari profit.
Contohnya :
1. Hotel
2. Mostel
3. Hostel
4. Cottage
5. Bungalow
6. Villa
7. Resort
8
2
Akomodasi semi komersial merupakan akomodasi yang tujuan
pengelolaannya tidak untuk mencari profit, hanya ada biaya
penggantian untuk operasional saja.
Contohnya:
1. Rumah sakit/Puskesmas
2. Asrama Mahasiswa atau Pelajar
3. Pondok Pesantren
4. Graha Wisata Remaja
5. Rooming House dll.
9
3
Akomodasi non komersial merupakan akomodasi yang
sama sekali tunjuan pengelolaannya tidak untuk mencari
profit.
Contohnya :
1. Rumah Panti Asuhan
2. Rumah Panti Jompo
3. Pemondokan
4. Mess (istansi yang dimiliki oleh pemerintah)
Syarat Pokok Usaha Akomodasi
10
Syarat Pokok Lodging Establishment
2. Personalia
• Jasa pelayanan dengan unsur kompetensi dasar personel
meliputi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill)
dan sikap (attitude).
3. Manajemen
• Kelompok/organisasi pengelola hotel yang kompeten
untuk mendapatkan keuntungan.
11
Bentuk Usaha Akomodasi
1. Hotel
13
Capella Ubud-Bali
14
2. Mostel
15
3. Cottage
16
Cottage
18
Bungalow di Kawasan Pantai
19
5. Guesthouse
20
Guesthouse
• Hostel sering juga disebut dengan mansion house (rumah besar), yakni sebuah
rumah yang disewakan kepada masyarakat umum untuk beristirahat
sementara waktu dan para tamu wajib mematuhi peraturan yang dibuat oleh
host atau tuan rumah.
• Selain itu, hostel juga dapat dikatakan sebagai tempat menginap yang
digunakan secara bersama-sama oleh penghuninya, misalnya kamar mandi,
ruang duduk, dan dapur, sehingga tamu punya kesempatan lebih besar untuk
bersosialisasi satu sama lain.
24
Youth Hostel & Dormitory
25
8. Homestay
26
Homestay
27
9. Inn
28
10. Marine Inn-Floating-
Cruise ship (kapal pesiar)
29
6. Apartement (rent/sale)
30
Klasifikasi Tipe-tipe Hotel
32
H o t el B e r d a s a r k a n H a r g a J u a l
Klasifikasi hotel berdasarkan system penjualan harga kamar, di mana harga kamar yang
dijual hanya harga kamar saja atau merupakan sistem paket, yaitu:
a. European plan hotel: hotel dengan biaya untuk harga kamar saja.
b. American plan hotel: hotel dengan perencanaan biaya termasuk harga kamar dan harga
makan, terbagi dua yaitu:
• Full American plan (FAP): harga kamar termasuk tiga kali makan sehari (sarapan,
makan siang dan makan malam)
• Modified American plan (MAP): harga kamar termasuk dua kali makan sehari, yaitu:
Kamar + makan pagi + makan siang Kamar + makan pagi + makan malam
c. Continental plan hotel: hotel dengan perencanaan harga kamar sudah termasuk dengan
continental breakfast
d. Bermuda plan hotel: hotel dengan perencanaan harga kamar yang sudah termasuk
dengan American breakfast.
33
Hotel Bintang II
Berikut ini adalah beberapa ketentuan dan persyaratan untuk Hotel Bintang 2, antara
lain:
• Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi tersebut mudah
• Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby
• Bangunan terawat dan rapi
• Mempunyai minimum 20 kamar tidur (Guest rooms) dengan luas 22 m2/kamar
• Terdapat 1 buah kamar suite dengan luas 44m2/kamar
• Tinggi minimum kamar 2,6 m
• Terdapat restaurant, bar dan lobby
• Terdapat minimal 1 buah sarana olah raga dan rekreasi, dengan pilihan: tenis, golf,
fitness, billiard, jogging, taman bermain anak, olah raga air (kolam renang)
Ketentuan dan persyaratan sesuai dengan kelas dan
penggolongan Hotel Bintang (Marlina, 2008)
Hotel Bintang IV
Berikut ini adalah beberapa ketentuan dan persyaratan untuk Hotel Bintang 4, antara lain:
• Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restaurant, kamar tidur, dan function room
• Mempunyai minimal 50 kamar standard dengan luas 24 m2/kamar, serta dilengkapi dengan
pengatur suhu kamar
• Mempunyai minimal 3 kamar suite, dengan luas minimal 48 m2/kamar
• Tinggi kamar minimal 2,6 m
• Mempunyai minimum 2 buah dining room, dan salah satunya adalah coffee shop
• Luas lobby minimal 100 m2, dengan toilet umum dan kelengkapannya
• Minimum terdapat drug store, bank, money changer, biro perjalanan, air line agent, souvenir
shop, salon, dll
• Mempunyai minimal 1 buah sarana olah raga dan rekreasi dengan pilihan: tenis, bowling,
golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik atau taman bermain anak
• Terdapat kolam renang dewasa terpisah dengan kolam renang anak
Ketentuan dan persyaratan sesuai dengan kelas dan
penggolongan Hotel Bintang (Marlina, 2008)
Hotel Bintang V
Berikut ini adalah beberapa ketentuan dan persyaratan untuk Hotel Bintang 5, antara lain:
• Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi tersebut mudah
• Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restaurant, kamar tidur, dan function room
• Mempunyai minimal 100 kamar standard dengan luas minimal 26 m2/kamar
• Mempunyai minimal 4 kamar suite denga luas 52 m2/kamar
• Tinggi kamar tidur minimal 2,6 m
• Mempunyai minimal 3 buah dining room, salah satunya dengan spesialisasi masakan (Japanese,
Chinese, European food)
• Mempunyai bar, ruang fungsional lobby dan drug store sama seperti pada hotel bintang 4
• Mempunyai minimal 1 buah sarana olah raga dan rekreasi dengan pilihan: tenis, bowling, golf,
fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik atau taman bermain anak. Ditambah dengan arena bermain
anak, minimum ayunan atau jungkat jungkit (children playground)
• Terdapat kolam renang dewasa terpisah dengan kolam renang anak
• Terdapat bussines centre dengan beberapa staf yang dapat membantu bertindak sebagai co–
secretary pada tamu yang ingin berkomunikasi dengan kantor pusat atau rekan bisnisnya.
Ruang Lingkup Hotel
Manajemen Hotel Secara Umum
Bila ditinjau dari pengelolaan manajemen hotel secara umum, hotel terdiri
dari 2 bagian besar, yaitu:
1. Penyedia jasa selaku profit center, yaitu menyediakan jasa dalam industry
perhotelan, meliputi seluruh bagian yang mendatangkan pendapatan
hotel secara langsung, missal: front office menjual kamar, food and
beverage menjual makanan dan minuman, fitness centre, arcade, drug
store, laundry dan lain-lain.
2. Pemelihara sarana dan prasarana selaku cost center, yakni mengeluarkan
sejumlah dana untuk kelancaran operasional pemeliharaan sarana,
prasarana dan fasilitas hotel lainnya
46
Manajemen Hotel Secara Status
Sedangkan bila ditinjau dari segi status pihak pengelola hotel, hotel terdiri
dari 3 bagian besar, yaitu sebagai berikut:
1. Pemilik hotel, seseorang yang memiliki hotel baik secara pribadi maupun
corporate atau dalam bentuk badan usaha lain
2. Pelaksana hotel, orang atau beberapa orang yang bertanggungjawab atas
terlaksananya kegiatan menjual kamar, makanan, dan minuman dan
lainnya di hotel.
3. Penyedia jasa hotel, orang atau beberapa orang yang bertanggungjawab
atas penyediaan jasa lain di hotel, yang sangat diperlukan tamu selama
tinggal di hotel. Misalnya:salon/barbershop, airline ticket agent dan lain
sebagainya.
47
Status Kepemilikan Hotel
Independent Hotels
50
4 Bentuk Kepemilikan Chain Hotel
• Waralaba (Franchise)
• Suatu bentuk kerja sama dalam hal pengelolaan. Pemilik hotel mengelola hotelnya
dengan memakai cara atau pola yang diciptakan serta dikembangkan oleh
perusahaan atau hotel-hotel lainya. Dengan kata lain, pemilik "membeli" cara cara
atau resep pengoperasian dari perusahaan lain, misalnya Nikko Jakarta, Hotel
Ciputra.
54
55
Keuntungan Franchise
No.1
No.2
• Brand Sudah Dikenal Masyarakat
Kelebihan lain yang bisa dapatkan, biasanya brand sudah dikenal oleh
masyarakat, sehingga akan lebih mudah untuk menjual produk yang dijual
karena tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran yang begitu besar,
karena akan lebih mudah bagi untuk menjangkau konsumen baru.
Jika dibandingkan dengan membangun bisnis dari awal, hal ini tentu akan
sangat menguntungkan. Belum lagi jika brand sudah cukup terkenal,
konsumen akan datang dengan sendirinya.
57
No. 3
• Manajemen Keuangan yang Lebih Mudah
Sebagai mitra, tidak perlu pusing memikirkan manajemen keuangan. Karena
dengan sistem bisnis yang sudah teruji, tidak perlu repot dari sisi manajemen
keuangan. Biasanya, bisnis franchise yang cukup besar sudah memiliki sistem
yang digunakan di tiap lokasi, sehingga tidak perlu pusing memikirkan
manajemen keuangan.
58
No. 4
• Kerjasama Dengan Partner
Saat menjalankan bisnis franchise, segala sesuatu yang diperlukan untuk membuat
produk hingga menjual produk pasti sudah diatur oleh manajemen. Kerja sama dengan
berbagai bisnis untuk supply bahan baku produk hingga strategi marketing akan
diberikan untuk mendukung bisnis franchise Anda.
59
No. 5
• Dukungan Kuat Dari Franchisors
Franchisors atau pemegang lisensi franchise biasanya akan
memberikan pelatihan khusus kepada mitra yang akan
bergabung sebelum beroperasi.
Pelatihan yang dilakukan biasanya mengenai keuangan,
marketing, hingga operasional bisnis.
Sehingga, tidak perlu khawatir, karena franchisor akan memberi
tahu kiat-kiat agar sukses dalam menjalankan bisnis.
60
No.1
No.2
• Adanya Pembagian Keuntungan
Berbisnis franchise, berarti ada kewajiban sebagai pemilik bisnis wajib
untuk membayarkan sebagian dari keuntungan, serta biaya kemitraan.
Namun, tidak semua bisnis waralaba meminta bayaran tersebut, maka
sebaiknya bertanya dulu pada pemilik brand mengenai pembagian ini
secara jelas.
62
No. 3
• Supplier Tunggal Bahan Baku
Bahan baku produk dalam bisnis franchise sudah ditentukan oleh pemilik
brand sebelumnya. Dalam hal ini, Anda tidak bisa mencari supplier sendiri.
Semua sudah diatur dalam franchise, maka pemilik bisnis hanya tinggal
menjalankan bisnisnya saja.
63
No. 5
• Reputasi Bisnis Mudah Terpengaruh
Apabila jika saja salah satu mitra franchise memiliki reputasi
yang buruk, maka franchise yang Anda miliki juga bisa terkena
dampaknya. Hal tersebut bisa menurunkan Omset bisnis.
Thanks!
Ada pertanyaan ?
Email:
◉ restuaristu4@gmail.com
64