Pengertian Hostel Definisi Hostel adalah sebuah bangunan yang menyediakan fasilitas
berupa makanan murah dan tempat penginapan sekelompok orang tertentu, seperti mahasiswa,
wisatawan, dan pekerja (oxfordictionaries). Hostel adalah penginapan yang budget-oriented,
akomodasi yang ramah untuk para tamu menyewa tempat tidur di asrama (dorm), dimana satu
kamar berisi 6-8 orang, atau bahkan ada yang 20 orang dalam kamar yang besar, dengan share
kamar mandi, lounge, dan kadang-kadang dapur. Kamar bisa dicampur atau satu jenis kelamin,
meskipun kadang ada juga tersedia kamar pribadi. Sedangkan Hotel adalah penginapan yang
disediakan dengan pembayaran jangka pendek, dengan fasilitas yang disediakan berdasarkan
harga dasar kamar, penyimpanan untuk pakaian, fitur mewah seperti kamar mandi, bahkan
hotel yang besar menyediakan fasilitas tambahan seperti kolam renang, pusat bisnis, penitipan
anak dan layanan fungsi soasial lainnya seperti spa, gym, dll.
Agar dapat membandingkan hostel dengan jenis akomodasi yang lain, dalam
bahasan berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai pengertian – pengertian dari
jenis – jenis akomodasi sebagai berikut:
1. Hotel
Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagain atau
seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan
minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersil.
2. Motel
Ada beberapa pengertian tentang motel, yaitu:
a. Bangunan yang terletak di luar pusat kota dan daerah sekat high way (jalan
raya), biasanya pada bangunan itu disediakan penginapan dalam bentuk
apartemen dan dapat untuk tempat tinggal kurang dari 24 jam, apartemen itu
memiliki pintu masuk tersendiri dan satu garasi atau tempat parkir mobil.
b. Gabungan dari dua kata, yakni motor dan hotel, yaitu hotel yang menyedikan
fasilitas khusus, yakni kendaraan bermotor.
c. Motor hotel, yaitu sejenis akomodasi yang biasanya terdapat di anatra dua
kota besar, tempat para pengendara mobil dapat beristirahat sesudah
perjalanan jauh dan baru meneruskan perjalanannya pada keesokan harinya;
mobil pemilik dapat diparkir dekat kamar.
3. Gust House
Sejenis akomodasi yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan atau instansi yang
diperuntukkan bagi para tamu yang menginap dan mendapatkan pelayanan makan
dan minum. Dalam pengertian aslinya, guest house merupakan akomodasi yang
mempunyai fasilitas sederhana. Termasuk dalam jenis ini, di Indonesia dikenal
dengan nama Pondok Wisata.
4. Youth Hostel
Adalah bangunan bagi para pejalan muda, penaik sepeda, dan sebagainya dapat
tinggal dan makan atau menyediakan makanannya sendiri dengan murah.
5. Apartemen
a. Apartement
Bangunan yang menyediakan jasa akomodasi jangka lama untuk sejumlah
orang dalam unit tersendiri dengan suatu dapir dan ruang tunggal atau ruang
makan.
b. Apartement Hotel
Bangunan bercorak hotel yang terdiri dari beberapa apartement yang tidak
menyediakan jasa catering (pelayanan).
6. Sanotarium
Tempat peristirahatan atau petirahan yang menyediakan penginapan dan
hidangan makanan diet bagi warga wisatawan – wisatawan yang menderita penyakit
tertentu.
7. Pension
a. Rumah penginapan
b. Bentuk lain dari akomodasi bagi wisatawan, baisanya juga disediakan
penginapan dan makanan pagi dengan biaya yang murah, terutama di Eropa.
c. Bisa juga dikatakan sebagai hotel kecil yan g menyediakan makan pagi tamu
dengan tariff terterntu. Perlengakpannya diatur menurut tingkat dan
kepentingan tamu. Usaha penginapan dengan makan dalam bentuk kecil ini
biasanya hanya menempati satu atau dua lantai suatu bangunan bertingkat.
Akomodasi bentuk ini menyediakan ruangan umum.
8. Bungalow
Sejenis akomodasi yang berbentuk rumah, berlokasi di daerah pegunungan
yang disewakan untuk keluarga sebagai tempat peristirahatan pada waktu liburan.
Penginapan dan jasa – jasa lain (tanpa catering) untuk sejumlah orang pada waktu
yang bersamaan.
9. Ryokan
Penginapan ala Jepang yang khas menurut adat istiadat negeri tersebut.
Perlengkapan serta pelayanannya disesuaikan benar – benar dengan tata cara
kehidupan Jepang, seperti upacara minum the, duduk bersimpuh atau bersila di
lantai, mengenakan kimono, dan sebagainya.
10. Mess
Sejenis akomodasi yang dibangun dan disediakan sebagai tempat tinggal
bagi karyawan, pegawai, atau anggota suatu instansi dalam suatu kelompok tertentu
(bujangan, perwira, trainee). Dalam pengertian lain, mess adalah penginapan
dengan atau tanpa makan, disediakan bagi pejabat – pejabat resmi dari salah satu
instansi, jawatan atau perusahaan tertentu dengan perhitungan pembayaran yang
murah dan diatur tersendiri oleh instansi, jawatan atau perusahaan yang
bersangkutan sendiri.
13. Hospiz
Penginapan di pegunungan, terutama di daerah wilayah pegunungan Alpen,
juga merupakan penginapan yang diselenggarakan.
15. Cottage
Sejenis akomodasi yang berlokasi di sekitar pantai atau danau dengan bentuk
bangunan – bangunan terpisah, disewakan untuk keluarga, serta dilengkapi dengan
fasilitas rekreasi.
Jenis-jenis Hostel
b. Hostel Indenpenden
Hostel ini adalah hostel yang tidak bekerja sama dengan
organisasi badan nasional Hostelling International (HI), Youth Hostel
Association, atau jaringan hostel/asrama lain. Hostel independen biasa
disebut Hostel non-HI. Hostel Independen biasanya disebut backpacker
hostel karena seringnya tamu backpacker berkunjung ke hostel ini.
Tidak seperti anggota jaringan Hostel Internasional di mana semua
fasilitasnya standar, hostel ini bisa juga sangat beragam, dan tidak
memerlukan kartu anggota.
c. Boutique Hostel
Arti boutique hostel adalah sebuah istilah pemasaran yang sering
untuk menggambarkan suatu keprivasian, keunikan atau kemewahan
untuk suatu lingkup Hostel. Boutique Hostel di gunakan dan ditawarkan
untuk kalangan wisatawan yang lebih eksklusif. Selain peningkatan
kualitas fasilitas yang dibandingkan hostel-hostel biasanya, trend baru
hostel ini telah dikembangkan dan memiliki fokus kepada tren desain
interior. Istilah flashpacker sering merujuk pada sebuah Hostel yang
menargetkan diri untuk suatu kalangan yang lebih loyal, klien tech-savy
(berorientasi pada teknologi), maka tak jarang pda prakteknya hostel
jenis ini menggunakan teknologi-teknologi teranyar dan terbaru yang
ada untuk di terapkan kepada setiap asrama (Herald, S. 2006.
Flashpackers style).
d. Mobile Hostel
Meskipun sangat jarang mobile hostel ini ditemukan, hostel ini
adalah sebuah hostel tanpa lokasi yang tetap. Hostel ini dapat berbentuk
dalam perkemahan, bangunan yang sementara, van, bus, atau
penyewaan di sebuah bangunan permanen dalam jangka pendek. Yang
pertama dan hanya contoh komersial dari hostel mobile atau Hostival.
Ini telah tumbuh di Oktoberfest, Karnaval, San Fermin, Las Fallas, dan
Piala Dunia 2010 (Wikipedia.com).
Shared dorm: kamar yang menggunakan tempat tidur bunk bed, tetapi
kamar mandi adalah kamar mandi yang digunakan bersama-sama
dengan tamu yang lain.
a. Hostel biasanya harga sewa kamarnya lebih murah dari hotel, karena hostel adalah
penyedia akomodasi berbasis budget-oriented.
b. Hostel terdiri beberapa dorm /asrama yang memiliki tempat tidur bertingkat,
biasanya 2-3 tingkat. Walaupun kamar pribadi juga disediakan untuk tamu
wisatawan.
c. Lingkungan di dalam hostel lebih informal yang jika dibandingkan dengan
lingkungan hotel yang biasanya memiliki tingkat formalitas yang tinggi. Bagi
mereka yang ingin bersosialisasi lebih kepada tamu wisatawan yang lain, hostel
biasanya mempunyai daerah-daerah atau spot yang lebih umum untuk
bersosialisasi. Dari segi aspek asrama Hostel juga meningkat dalam faktor sosial.
d. Tamu wisatawan Hostel pada umumnya membawa katering diri sendiri, walaupun
terdapat beberapa Hostel yang memiliki fasilitas seperti restaurant sendiri, sebagian
tamu biasanya sudah membawa perbekalan makanan sendiri dari luar Hostel.
a. Akomodasi komunal (umum) Hostel memiliki privasi yang lebih rendah daripada
privasi Hotel. Berbagai akomodasi tempat tidur pada sebuah Hostel sangat berbeda
daripada menginap di sebuah kamar pribadi Hotel. Suasana saat istirahat dan
sarapan di Hostel mungkin tidak senyaman bagi para tamu Hotel yang
membutuhkan privasi lebih. Hostel mendukung interaksi sosial antar pengunjung
Hostel karena area kamar tidur bersama dan begitu juga dengan ruangan-ruangan
umum lainnya seperti ruang tamu, bar dan café serta ruang internet.
b. Keamanan Hostel Barang bawaan para tamu Hostel terasa sangat berbeda jika
dibandingkan dengan keamanan Hotel, karena sebagai tamu Hostel harus berbagi
ruang umum dengan pengunjung lainnya. Sehingga sangat disarankan untuk para
tamu untuk menyimpan barang bawaanya dan sebagaian Hostel memfasilitasi loker
untuk para pengunjung serta kemanan 24 jam melalui CCTV.
c. Kebisingan Hostel Faktor kebisingan dapat membuat ketidaknyamanan untuk para
penyewa kamar untuk tidur. Suara bising bisa dari mendengkur, berbicara, aktifitas
seksual, dan aktifitas-aktifitas lainnya yang akan mengganggu tamu lainnya saat
ingin tidur lebih awal. Untuk mengatasi permasalahan ini, para tamu bisa
menggunakan penutup telinga dan penutup mata. Cara lain untuk mengatasi bising
bisa membuat konsep seperti di Hostel Box Gaudi di kota Barcelona yang
menawarkan Sleeping Box.
1. Edu Hostel Yogyakarta
EDU Hostels Yogyakarta terletak di ngampilan Yogyakarta, hostel modern pertama yang ada
di Indonesia, menawarkan kamar dan juga ruang lobby yang luas. Mempunyai 42 kamar dormitory
dengan 6 tempat tidur di masing-masing kamar dan 18 kamar private dorm dengan 4 kamar tidur
untuk keluarga, sehingga dapat menampung lebih dari 300 tamu. Untuk harga yang di tawarkan pada
kamar tipe dorm 6 tempat tidur adalah Rp. 80.000,- sedangkan pivate dorm room ditawarkan dengan
harga Rp. 460.000,-. Fasilitas yang disediakan pada pada bangunannya selain tempat akomodasi
adalah parkir, adanya elevator, rooftop terrace, kolam renang rooftop, meeting room, ruang bersama.
Kesimpulan dari Edu hostel adalah hostel ini memanfaatkan lahan dikota dengan maksimal
dengan cara membuat bangunan vertical keatas sehingga dapat menampung banyak tamu. Penataan
ruang kamar yang dapat menampung banyak tamu, Fasilitas kamar tidak hanya dorm bed tetapi ada
private dorm untuk keluarga atau kelompok.
Hostel ini terletak di menteng, Jakarta Pusat, hostel yang menjadi tempat akomodasi terbaik
yang ada dikota Jakarta karena tempat yang terletak di tengah kota sehingga akses mudah untuk di
jangkau di tambah dengan harga yang murah. Walaupun harga yang terjangkau fasilitas yang
didapatkan tetap maksimal. Untuk jenis akomodasi ada 5 macam pilihan kamar yaitu standar double
bed private room, 4, 6,8,10 tempat tidur gabung pria dan wanita. Selain itu fasilitas penunjang lainnya
yang membuat banyak backpacker betah berada di hostel ini seperti restoran, café, locker untuk
barang bawaan, parkir kendaraan, parkir sepeda, ruang fitness, ruang baca, ruang bersama, ruang
ruang menonton, ruang mencuci, dapur, ruang makan, teras diluar untuk bersantai dan tempat untuk
barbeque. Harga untuk kamar private yaitu Rp. 280.000,- dan untuk dorm bedroom mulai
Rp.100.000,- hingga Rp. 160.000,-
Kesimpulan dari six degres hostel adalah harga yang terjangkau yaitu dengan cara membuat
kamar mandi di luar kamar (shared bedroom). memberikan banyak pilihan kamar dan juga banyak
memberi fasilitas penunjang kepada backpacker seperti ruang makan bersama dapur tempat cuci
pakaian, ruang bersama indoor maupun outdoor (teras rooftop) serta ruang hibur lainnya agar bisa di
tuangkan pada desain hostel nantinya.
SKENARIO
Tema perancngan hostel berfokus pada merancang bangunan khusus untuk para backpacker
yang pada bangunan ini backpacker dibagi menjadi 2 bagian yaitu backpacker dan backpacker pakerja.
backapacker pekerja adalah backpacker yang minimal menginap harus 2 minggu dan juga ruangan
yang di sediakan juga berbeda baik dari segi fasilitas maupun penempatan, adapun kegiatan tambahan
untuk backpacker pekerja yaitu mereka harus bekerja selama 6 jam pada hostel untuk merawat
tanaman-tanaman pertanian dengan cara itu backpacker akan mendapatkan potongan harga untuk
menginap di hostel. Syarat menjadi backpacker pekerja selain harus mau bekerja merawat tanaman
backpacker juga harus menginap minimal 2 minggu. Dengan potongan harga yang jauh lebih murah
nantinya backpacker pekerja ditempatkan di lantai 5 dengan fasilitas dalam ruang yang berbeda
dengan fasilitas backpacker biasa, ruangan khusus backpacker pekerja sendiri dibuat hanya 1 kamar,
1 kamar mempunyai 6 tempat tidur di dalamnya adapun selain itu diberikan tempat makan sendiri
dan juga tempat memasak untuk mereka pada kamar tersebut, untuk fasilitas yang tidak diberikan
yaitu pendingin ruangan dan juga fasilitas sarapan bagi backpacker pekerja. Backpacker pekerja yang
diterima pada hostel di batasi menjadi 6 orang berdasarkan pertimbangan pembagian area yang
setelah dihitung 6 orang saja cukup untuk merawat tanaman pada hostel. Backpacker adalah
wisatawan backpacker yang tidak menjadi pekerja atau backpacker tamu biasa. Untuk jenis kamar
yang disediakan ada 2 jenis kamar yaitu 8 bed dan juga 12 bed dalam kamarnya, tergantung dari
kebutuhan dan juga besar kelompok backpacker untuk memilih mana yang dibutuhkan. Untuk
mendukung edukasi pertanian kota pada hostel, fasilitas tanam pada hostel adalah bagian elemen
pada bangunan seperti teras, balkon, dan facade serta sebagian ruang dalam maupun luar yang di
siapkan khusus untuk menanam sebagai media peembelajaran pertanian kota bagi backpacker yang
menginap. Keuntungan yang di dapatkan dari tanaman kota ini dari segi akomodasi yaitu dapat mejadi
tambahan pendapatan pada bangunan karena dengan adanya hasil dari pertanian ini otomatis
menambah nilai jual dari hostel selain dari hasil pertaaniannya sendiri yang menjadi nilai jual.
keuntungan untuk pengguna yaitu wisatawan backpacker pekerja yaitu adanya potongan harga yang
bisa di dapatkan ketika menjadi pekerja di hostel ini, karena sebagaimana yang di ketahui dengan
adanya tanaman pertanian ini akan menambah biaya dari perawatan sehingga untuk mengurangi hal
itu para backpacker yang ingin mendapatkan potongan dari biaya sewa harus menjadi pekerja pada
hostel dan juga untuk backpacker umum selain mendapatkan mendapatkan ilmu tentang pertanian
kota sebagai pengalaman. Dengan adanya tanaman kota di hostel ini dapat memaksimalkan ruang
minimalis perkotaan sebagai media tanam. Ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
kesadaran akan pentingnya ruang hijau di lingkungan kota, khususnya Medan.
Karakteristik dan Jenis Backpacker dikutip dari Menuh (2015), dalam Rodriguez (2011)
beberapa karakterisitik dari backpacker yaitu: