Anda di halaman 1dari 20

Fadillah Nur Islami

1. Akomodasi

1.1 Pengertian Akomodasi

Menurut Setzer Munavist tahun 2009, Akomodasi adalah segala sesuatu yang
disediakan untuk memenuhi kebutuhan seseorang ketika berwisata. Akomodasi bisa
berupa tempat dimana seeorang wisatawan bisa menginap, beristirahat,
makan,minum, mandi dll.

Menurut SK Menteri pariwisata NO. 37/PW. 304/ MPT 86 , Akomodasi adalah suatu
tempat penginapan yang dilengkapi pelayanan lainnya seperti layanan makan dan
minum

Akomodasi adalah suatu yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya


tempat menginap atau tempat tinggal sementara bagi orang yang bepergian. Dalam
kepariwisataan akomodasi merupakan suatu industri, jadi pengertian industri
akomodasi adalah suatu komponen industri pariwisata, karena akomodasi dapat
berupa suatu tempat atau kamar dimana orang-orang / pengunjung / wisatawan dapat
beristirahat /menginap / tidur, mandi, makan dan minum serta menikmati jasa
pelayanan dan hiburan yang tersedia

Pada umumnya orang mengenali hotel sebagai layanan hotel sebagai jasa layanan
akomodasi sebenarnya ada banyak sekali jenis layanan jasa yang termasuk dalam
sarana akomodasi dan inilah yang membuat kita bisa membedakan jenis-jenis
akomodasi. Hotel hanyalah salah satu jenis layanan akomodasi .

Biaya akomodasi adalah segala biaya untuk menginap serta makan dan minum
selama dalam kegiatan berpariwisata

1.2 Macam macam Akomodasi

Akomodasi secara umum dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Akomodasi Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan dioperasikan semata-


mata untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
2. Akomodasi Semi Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan dioperasikan bukan
semata-mata untuk tujuan komersil, tetapi juga untuk tujuan sosial (masyarakat
yang kurang mampu).

3. Akomodasi Non Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan diopersikan semata-
mata untuk tujuan non komersil, yaitu tidak mencari keuntungan atau semata-mata
untuk tujuan sosial atau bantuan secara cuma-cuma, namun khusus untuk
golongan/kalangan tertentu dan juga untuk tujuan tertentu.

1.3 Jenis Jenis Akomodasi

A. Akomodasi komersil

Akomodasi komersil adalah akomodasi yang dibangun dan dioperasikan semata-


mata untuk mencari keuntungan (profit) yang sebesar-besarnya, jenisnya antara
lain :

1. Hotel, suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi
setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan dan
minum (SK. Menteri perhubungan No. PM.10/ Pw. 301/ Phb.77). Klasifikasi
hotel antara lain :

A. BERDASARKAN KELAS

1. Hotel Bintang Satu (*)

 Jumlah kamar standar minimum 15 kamar

 Kamar mandi di dalam

 Luas kamar standar minimum 20 m2

2. Hotel Bintang Dua (**)

 Jumlah kamar standar minimum 20 kamar

 Kamar suite minimum 1 kamar

 Kamar mandi di dalam

 Luas kamar standar minimum 22 m2

 Luas kamar suite minimum 44 m2


3. Hotel Bintang Tiga (***)

 Jumlah kamar standar minimum 30 kamar

 Kamar suite minimum 2 kamar

 Kamar mandi di dalam

 Luas kamar standar minimum 24 m2

 Luas kamar suite minimum 48 m2

4. Hotel Bintang Empat (****)

 Jumlah kamar standar minimum 5o kamar

 Kamar suite minimum 3 kamar

 Kamar mandi di dalam

 Luas kamar standar minimum 24 m2

 Luas kamar suite minimum 48 m2

5. Hotel Bintang Lima (*****)

 Jumlah kamar standar minimum 100 kamar

 Kamar suite minimum 4 kamar

 Kamar mandi di dalam

 Luas kamar standar minimum 26 m2

 Luas kamar suite minimum 52 m2

2. BERDASARKAN PLAN

A. American Plan

 Full American Plan

Harga kamar sudah termasuk 3 kali makan (pagi, siang dan malam)

 Modified American Plan


Harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan, dimana salah
satu diantaranya harus makan pagi (breakfast); mis: (room + breakfast +
lunch) & (room + breakfast + dinner)

B. Continental Plan/Bermuda Plan

Harga kamar sudah termasuk kontinental breakfast.

C. European Plan

Tamu yang menginap hanya membayar kamar saja.

3. BERDASARKAN UKURAN

A. Small Hotel : Hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar.

B. Medium Hotel: Hotel dengan ukuran sedang. Medium hotel ini dapat
dikategorikan menjadi 2 yaitu:

Average hotel (jumlah kamar antara 150 s.d 299 kamar)

Above average hotel (jumlah kamar antara 300 s.d 600 kamar)

C. Large Hotel : Hotel besar dengan jumlah kamar di atas 600 kamar

4. BERDASARKAN LOKASI

A. City Hotel

Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian besar tamu yang
menginap mempunyai kegiatan bisnis

B. Resort Hotel

Hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar tamunya


tidak melakukan kegiatan bisnis, tetapi lebih banyak untuk rekreasi. Hotel-
hotel tersebut antara lain Mountain Hotel,Beach Hotel,Lake Hotel,Hill
Hotel,Forest Hotel
5. BERDASARKAN AREA

A. Suburb Hotel, Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota
satelit.

B. Airport Hotel,Hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area
bandara atau sekitar bandara

C. Urban Hotel,Hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota.

6. BERDASARKAN MAKSUD KUNJUNGAN TAMU

A. Business Hotel,Hotel yang sebagian besar tamunya melakukan kegiatan


bisnis

B. Resort/Tourism Hotel, Hotel yang kebanyakan tamunya adalah wisatawan,


baik domestik maupun mancanegara

C. Casino Hotel,Hotel yang sebagian tempatnya berfungsi untuk kegiatan


perjudian.

D. Pilgrim Hotel,Hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai tempat


beribadah.

E. Cure Hotel, Hotel yang sebagian tamunya adalah tamu yang sedang dalam
proses pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit.

7. BERDASARKAN LAMANYA TAMU MENGINAP

A. Transit Hotel,Tamu yang meginap di hotel ini biasanya dalam waktu singkat,
rata-rata satu malam

B. Semi residential Hotel, Tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari
satu malam. Tetapi ada yang tinggal antara satu minggu s.d satu bulan.

C. Residential Hotel,Tamu yang menginap di hotel ini cukup lama, paling


sedikit satu bulan

8. berdasarkan ukuran / jumlah kamar, yaitu :


A. Small hotel, jumlah kamar antara kurang dari 25 buah.

B. Average hotels, jumlah kamar antara 25 – 100 buah.

C. Above average hotels, jumlah kamar antara 100 – 300 buah.

D. Large hotels, jumlah kamar lebih dari 300 buah.

9. Klasifikasi hotel berdasarkan sistem operasional, yaitu :

A. Franchised operation system

B. Reveral operation system

C. Chain hotel operating system

10. berdasarkan lama buka hotel dalam setahun

A. Seasonal Hotel, yaitu hotel yang dibuka hanya untuk waktu-waktu tertentu
dalam satu tahun (3 bulan, 6 bulan, 9 bulan)

B. Year Round Hotel, yaitu hotel yang dibuka sepanjang tahun

11. Berdasarkan tarif hotel

A. Economy Hotel, yaitu hotel dengan tarif yang relatif murah

B. First Class Hotel, yaitu hotel dengan tarif sedang

C. Deluxe Hotel, yaitu hotel dengan tarif mahal

2. Motel, dalam bahasa inggris, motel, motor hotel, and motor court are designed to
serve the needs of motorists and, as a necessity, must provide facilities for car
parking (private garage), car services, and easy access from the higway. Motel
pertama kali timbul di Amerika Serikat atas dasar permintaan pasar yaitu
kenyataan adanya kebutuhan akan penginapan sementara bagi orang-orang yang
bepergian dengan kendaraan sendiri sebelum mereka melanjutkan perjalanannya
kembali.

3. Hostel (Youth Hostel), adalah bentuk hotel yang disediakan bagi remaja atau
pelajar dengan tarif relatif lebih murah (youth hostel di Indonesia dikenal dengan
istilah pondok wisata remaja).

4. Cotagge, sejenis akomodasi yang berlokasi disekitar pantai atau danau dengan
bentuk bangunannya terpisah-pisah atau berpondok-pondok, serta dilengkapi
dengan fasilitas rekreasi pantai atau laut.

5. Bungalow, sejenis akomodasi yang berbentuk rumah-rumah berlokasi di daerah


pegunungan, yang disewakan untuk keluarga/rombongan karyawan untuk
seminar /lokakarya, dan sebagai tempat peristirahatan padawaktu liburan.

6. Inn, sejenis akomodasi yang berlokasi di daerah peristirahatan menghubungkan


dua buah kota, menyediakan penginapan, makan dan minum, serta pelayanan
umum lainnya, serta disewakan untuk umum bagi orang-orang yang mengadakan
perjalanan dan singgah (beristirahat) untuk sementara waktu (kurang dari 24 jam
dan jarang sampai 2 / 3 hari).

7. Guest House, sejenis akomodasi yang dimiliki oleh perusahaan, instansi


pemerintah / swasta yang diperuntukan bagi para tamu-tamunya yang menginap
dan mendapatkan fasilitas makan, minum serta pelayanan lainnya yang disediakan
secara sederhana dan gratis atau ditanggung perusahaan / instansi yang
mengundangnya, tetapi bila guest house ini dimilki oleh perusahaan swasta yang
dibuka untuk umum maka sifatnya sama dengan hotel yaitu bertujuan untuk
mencari keuntungan hanya pelayanannya yang secara sederhana.

8. Apartment House, sejenis akomodasi yang disewakan untuk ditempati sebagai


rumah tinggal ( dalam jangka waktu lama ) untuk 2, 3 atau 4 keluarga secara
terpisah.

9. Logement (Losmen), sejenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau


keseluruhan bangunan rumah untuk penginapan dengan atau tanpa makan dan
minum bagi setiap orang yang datang untuk beristirahat sementara waktu. ( saat
ini kebanyakan losmen menjadi hotel melati ), dengan fasilitas dan tarif yang lebih
rendah dari hotel berbintang.
10. Floating Hotel, sejenis akomodasi yang berada di atas kapal-kapal pesiar yang
menyediakan fasilitas kamar, makan dan minum serta fasilitas pelayanan dan
hiburan seperti hotel, namun berfungsi pula sebagai alat transportasi laut.

11. Pension, sejenis akomodasi berupa hotel kecil yang menyediakan pelayanan
penginapan, makan dan minum tamu-tamunya dengan tarif relatif rendah.

12. Mansion House, sejenis akomodasi berbentuk rumah-rumah besar yang


ditempati/disewakan kepada beberapa keluarga atau satu keluarga besar, ataupun
kelompok karyawan yang ditanggung oleh suatu perusahaan.

13. Ryokan, akomodasi khas Jepang, yang memiliki sarana dan fasilitas serta pelayanan
khas sesuai dengan kebiasaan orang-orang Jepang.

14. Marina Boatel, Nautel, sejenis akomodasi yang dibangun/berada di atas sungai,
danau atau laut yang dapat berfungsi juga sebagai penambatan/bersandarnya
kapal-kapal pribadi dan kapal-kapal kecil yang melayani wisata bahari.

15. Holiday Flatlets, sejenis akomodasi yang dilengkapi dengan peralatan rumah
tangga, peralatan rekreasi, dan peralatan olahraga yang disewakan secara
mingguan / pada hari-hari libur dengan pelayanan / pemeliharaan dan
pembersihan ruangan secara minimal.

16. Lodging House, sejenis rumah yang menyediakan tempat menginap untuk satu
malam saja atau untuk waktu kurang dari 1 minggu sekali datang menginap.

17. Boarding House, yaitu suatu bangunan atau bagian dari bangunan yang
menyediakan tempat menginap untuk waktu singkat seperti lodging house, hanya
ditambah dengan makan dan minum.

18. Condominium Hotel, suatu kompleks bangunan yang dimiliki oleh bebrapa orang
pengusaha, atau bangunan tersebut dapat dijual untuk beberapa pengusaha
dengan perusahaan yang berbeda jenis usahanya.

19. Perkemahan, akomodasi yang berada di alam terbuka tanpa pungutan biaya
dengan ketentuan beserta fasilitas dan kebutuhan selama berkemah

20. Kurhotel atau KurpensionHotel atau pension yang terletak di wilayah daerah wisata
kesehatan yang tunduk kepada ketentuan yang berlaku di daerah tujuan wisata
tersebut. Banyak diantaranya menyedikan pemandian yang mengandung mineral
dan pengobatan khusus menurut petunjuk dokter ahli. Dalam hal ini termasuk pula
kurhouse, tersendiri dari penginapan yang tunsuk pada ketentuan – ketentuan
pengobatan dan mempunyai fasilitas untuk pesta, soire (aktivitas bersuka ria
malam hari), konser, kasino dan lain sebagainya.

21. Minshukum, Penginapan semacam losmen di daerah pesisir dalam lingkungan


wilayah pedesaan para nelayan Jepang. Asal mulanya adalah perkampungan
nelayan, dan kaum wisatawan yang ingin mengetahui perikehidupan uang masih
serba asli datang menginap di rumah nelayan yang desebut minshuku, yang mirip
dengan home stay.

22. Foresteire Bangunan yang terletak di pinggir hutan atau lereng gunung dengan
perabotan sederhana, yang juga menyediakan makanan, disewakan kepada orang –
orang yang tinggal untuk beberapa hari dalam perjalanan mereka melintasi hutan,
gunung atau perbatasan

23. Sanatorium, yaitu akomodasi yang dikhususkan bagi orang yang sedang sakit yang
edh menjalani pemulihan suatu penyakit tertentu, jasanya diberi fasilitas makanan
dan fasilitas kesehatan

B. AKOMODASI SEMI KOMERSIL

Akomodasi semi komersial adalah akomodasi yang dibangun dan dioperasikan


bukan semata-mata untuk tujuan komersil, tetapi juga untuk tujuan sosial
(masyarakat yang kurang mampu), jenisnya antara lain :

1. Graha Wisata Remaja

2. Asrama Mahasiswa/Pelajar

3. Pondok Pesantren

4. Rumah Sakit

5. Home-Stay

6. Rooming House

7. Holiday Camp

8. Camping Ground/Camping Site


9. WismaPenginapan

C. AKOMODASI NON KOMERSIL

Akomodasi Non Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan diopersikan


semata-mata untuk tujuan non komersil, yaitu tidak mencari keuntungan atau
semata-mata untuk tujuan sosial atau bantuan secara cuma-cuma, namun khusus
untuk golongan/kalangan tertentu dan juga untuk tujuan tertentu, jenisnya antara
lain :

1. Mess (yang dimiliki instansi pemerintah/departemen)

2. Guest House (dilingkungan Istana,khusus bagi tamu negar)

3. Rumah Panti Asuhan

4. Pemondokan

5. Villa (yang dimiliki secara pribadi)

1.4 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN AKOMODASI KOMERSIL, AKOMODASI SEMI KOMERSIL,


DAN AKOMODASI NON KOMERSIL.

Perbedaan

No Perbedaan Komersil Semi Komersil Non komersil

1 Fasilitas Lengkap dan Menengah ke Standar


mewah bawah

2 Tarif Mahal murah Tidak dipungut


biaya

3 Number of room Diatas 50 Dibawah 50 Dibawah 50


kamar kamar kamar

4 Tamu Umum Umum dengan Bagi kalangan


tujuan social tertentu

5 Tujuan Mencari Mencari Tidak mencari


keuntungan keuntungan keuntungan
dan untuk dan bertujuan
Social social

Persamaan

1. Menyediakan layanan jasa untuk penginapan

2. Memiliki struktur oraganisasi

3. Sama-sama bergerak dalam bidang industry

2. Venue
Venue : Tempat/lokasi di selenggarakannya suatu kegiatan MICE (pameran,
konvensi, seminar, launching, hiburan, kompetisi O.R., dsb). Jenis Venue:

1. Pusat Konvensi/Pameran atau Balai Sidang (Balai Sidang Jakarta/JCC, Jogja Expo
Center/JEC, Bali International Convention Center/BICC, Sumatera Promotion
Centre/SPC-Batam), Balai Kota, Balai Pertemuan (Balai Kartini), Balai Rakyat.

2. Gedung Serbaguna (Gd. Serbaguna Senayan, Manggala Wana Bhakti, dsb.

3. Gedung Kesenian/Pertunjukan (Gd. Kesenian Jkt, Sasono Langen Budoyo TMII Jkt,
Theatre Tanah Airku TMII Jkt, Balai Sarbini, dsb).

4. Gedung. Pusat Niaga (Pusat Niaga/Trade Mart – APRJ, Basement WTC-Jakarta,


WTC-Surabaya.

5. Pekan Raya (Arena Pekan Raya Jakarta / Jakarta International Expo.

6. Aula Universitas (AJB Bumiputera FISIP UI - Depok, Aula IPB-Darmaga, Balairung


UI, dsb)

7. Istora (Istora Senayan)

8. Graha pemuda

9. Hotel (Hotel Sari Pan Pacific, Bidakara, Hotel Santika, Hotel Sahid, Hotel Shangri-
La, Hotel Mambruk Anyer, Nusa Dua Beach Hotel, dsb).
10. Kapal Pesiar (Star Cruise, Quick Silver Cruise, Super Star Leo Cruise, Ombak Putih
Cruise, dsb)

11. Alun-alun (Arena/lapangan terbuka - Open space), Halaman/Lapangan Kantor


Kabupaten dan lain-lain.

TIPS MEMILIH VENUE YANG TEPAT UNTUK EVENT ANDA

Venue memegang peranan penting untuk kelangsungan event. Tapi event organizer
harus memperhatikan dengan cermat beberapa faktor. Berikut hal-hal yang harus
diperhatikan EO dalam memilih venue agar event bisa berjalan sesuai keinginan klien.

1. Lokasi. Faktor lokasi biasanya terkait dengan beberapa aspek termasuk akses,
kemudahan transportasi atau jarak.

2. Cari venue yang strategis dan mudah dijangkau oleh klien. Demi efisiensi waktu.

3. Akses. Kemudahan mencapai venue tersebut pun menjadi faktor


pertimbangan.Apakah akses menuju hotel tersebut harus melalui jalan-jalan yang
padat lalu lintas pada jam-jam tertentu?. EO harus memutar otak untuk mencari
venue yang mudah diakses dengan transportasi pribadi atau umum.

4. Fasilitas. Memilih sebuah venue pun harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan
event itu sendiri. Karena setiap jenis event memiliki daftar kebutuhan fasilitas yang
berbeda dengan event yang lain.Contoh, untuk event pertemuan lebih dr 100
orang membutuhkan ruangan dengan ceiling height dan ruangan yang luas tanpa
tiang agar mempurmudah seating arrangement.

5. Jenis venue dan target audience. Customer is a king, maka audience harus
memperoleh perlakuan istimewa. Audience biasanya menginginkan venue dengan
nama dan kelas mentereng. Sebagai contoh, untuk menghadiri acara seminar,
audience biasanya enggan jika harus datang ke hotel bintang tiga. Jika tamu
undangan yang hadir adalah kalangan kalangan atas, maka venue yang harus
digunakan adalah venue bintang lima.

6. Bujet. Ini salah satu faktor yang paling penting dalam memilih venue yang tepat
untuk event yang akan diselenggarakan.Ungkapan ‘tidak ada barang bagus tapi
murah’ berlaku disini. EO harus teliti dalam menyusun bujet.Tapi dilihat dari faktor
lainnya seperti jumlah atau kualitas tamu undangan yang datang, kalau melibatkan
banyak VVIP, biasanya pihak venue managemen tak segan untuk menyediakan
customized budget.

3. Sound System
3.1 Pengertian Sound System
Sound System adalah sistem perangkat elektronik untuk mengolah sinyal
suara dan meningkatkan level suara sehingga terjadi kelipatan Gain suara yang
kemudian diterjemahkan atau disalurkan ke bagian Loudspeaker sehingga
terdengar kembali oleh telinga dengan kekuatan suara yang telah meningkat.
Sinyal suara bisa berasal dari satu atau lebih sumber bunyi yang tercampur
dalam satu perangkat pengeras bunyi. Sinyal suara ini bisa diatur tingkatan
bunyinya menurut kapasitas ruang dan audience sehingga informasi bunyi
tersebut bisa ditangkap oleh telinga.
Informasi sinyal suara ini bisa berasal dari beberapa sumber seperti vokal
kita serta ditambah dengan peralatan bunyi lainnya yang bisa didengar bersamaan.
Untuk menangkap sumber Vokal dibutuhkan sebuah input transducer berupa
Microphone dan juga spool guitar. Pemprosesan sinyal audio pada sound system
ini kemudian diolah oleh perangkat audio berupa Audio processor, misalkan
Equalizer dan sebagainya.

3.2 Pengenalan prinsip kerja sound system

Ada beberapa hal mendasar yang menjadi prinsip kerja sound system dalam
mengolah sinyal audio sehingga terjadi penguatan suara. Pengenalan prinsip kerja
sound system dalam hal ini terjadinya proses penguatan sinyal suara pada sound
system terdiri dari beberapa fase tingkatan kerja yang disebut signal chain.
Pergerakan input sinyal hingga sampai ke pendengar terdiri dari tautan rantai
sinyal pada sound system, yaitu;

A. Penentuan Source atau sumber bunyi - suara kita

1. Gitar

2. orgen tunggal (keyboard),dll


B. Input Transducer (penangkap sumber bunyi)

1. Microphone

Microphone atau dalam dalam bahasa Indonesia disebut dengan Mikrofon


adalah suatu alat atau komponen Elektronika yang dapat mengubah atau
mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik (Sinyal Audio).
Microphone (Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang berfungsi sebagai
komponen atau alat pengubah satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Setiap
jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk
energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon
memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma (Diaphragm).Simbol
Microphone (Mikrofon)

Cara Kerja Microphone (Mikrofon)

Microphone atau Mikrofon merupakan komponen penting dalam


perangkat Elektronik seperti alat bantu pendengaran, perekam suara, penyiaran
Radio maupun alat komunikasi lainnya seperti Handphone, Telepon, Interkom,
Walkie Talkie serta Home Entertainment seperti Karaoke. Pada dasarnya sinyal
listrik yang dihasilkan Microphone sangatlah rendah, oleh karena itu diperlukan
penguat sinyal yang biasanya disebut dengan Amplifier. Untuk mengenal lebih jauh
dengan Microphone yang hampir setiap hari kita gunakan ini. Berikut ini adalah
penjelasan cara kerja microphone (mikrofon) secara singkat :

 Saat kita berbicara, suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju
ke Microphone.

 Dalam Microphone, Gelombang suara tersebut akan menabrak diafragma


(diaphragm) yang terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. Diafragma
akan bergetar sesuai dengan gelombang suara yang diterimanya.

 Sebuah Coil atau kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian
belakang diafragma akan ikut bergetar sesuai dengan getaran diafragma.

 Sebuah Magnet kecil yang permanen (tetap) yang dikelilingi oleh Coil atau
Kumparan tersebut akan menciptakan medan magnet seiring dengan gerakan
Coil.

 Pergerakan Voice Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.

 Sinyal Listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier


(Penguat) atau alat perekam suara.
Jenis-jenis Microphone (Mikrofon)

Berdasarkan Teknologi atau Teknik Konversinya dari Energi Akustik (Suara) menjadi
Energi Listrik, Mikrofon dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah
sebagai berikut :

 Dynamic Microphone, yaitu Microphone yang bekerja berdasarkan prinsip


Induksi Elektromagnetik.

 Condenser Microphone, yaitu Microphone yang diafragmanya terbuat dari


bahan logam dan digantungkan pada pelat logam statis dengan jarak yang
sangat dekat sehingga keduanya terisolasi menyerupai sebuah Kapasitor.
Condenser Microphone disebut juga Capacitor Microphone.

 Electret Microphone, yaitu Microphone jenis Condenser yang memiliki


muatan listrik sendiri sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.

 Ribbon Microphone, yaitu Microphone yang menggunakan pita tipis dan


sensitif yang digantungkan pada medan magnet.

 Crystal Microphone atau Piezoelektris Microphone, yaitu Microphone yang


terbuat dari Kristal Aktif yang dapat menimbulkan tegangan sendiri ketika
menangkap getaran sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar

2. Guitar Spool

3. Pre Amp Out, misalnya pada Laptop, PC, Keyboard, Ponsel jack speaker

C. Pengolah Utama sinyal audio (Audio Signal Processing)

1. Mixer / Pre Amplifier

Preamplifier sering disebut preamp atau kontrol amplifier adalah sebuah


alat elektronik ampli yang mengolah atau memproses sinyal elektronik
sebelum masuk kedalam ampli. Sirkuit rangkaiannya bisa saja serumah
dengan transducer (search di oksida.com jika tidak tahu ‘transducer ’)
sebelum ampli ataupun rangkaian terpisah. Secara umumnya fungsi dari
preamp atau preamplifier adalah meng-ampli atau menguatkan sinyal dari
low level ke line level (search di oksida.com jika tidak tahu ‘line level ’). Jadi
sinyal yang keluar dari transducer masuk ke rangkaian preamp, dalam
rangkaian tersebut memproses sinyal elektronik yang masuk, diolah ke
level-level tertentu yang kemudian di teruskan kedalam rangkaian ampli
induk. Contoh-contoh sumber alat yang mengeluarkan sinyal low level,
antara lain: Pickup atau spul,Microphone,Turntable,Atau alat-alat
transducer lainnya.

Dalam audio sistem biasanya preamp mempunyai saklar pilihan


tersendiri yang dapat kita pilih ke level-level tertentu, sesuai dengan yang
kita inginkan. Ataupun preamp tersebut memiliki volume kontrol yang
dapat diputar, sehingga level dapat dinaikan atau diturunkan sesuai dengan
keinginan kita. Dalam audio sistem preamplifier juga sering kita sebut
dengan istilah power amplifier atau power amp. Jadi dalam audio sistem
kegunaan dari preamp adalah memboosting atau menaiikan suara.

contoh preamp Preamp tak hanya digunakan dalam audio sistem saja,
dalam musik atau sebuah band dan recording fungsi preamp justru sangat
penting sekali. Dalam dunia musik preamp justru diproduksi secara
profesional dan dengan harga yang cukup membikin kantong jadi kempes.
Akan tetapi para musisi biasanya uang tak jadi masalah demi terciptanya
suara-suara dan karakter nada sesuai dan pas dengan telinga musisi
tersebut. Tak usah jauh-jauh bos… jika anda seorang gitaris maka anda tak
segan-segan merogoh kantong untuk membeli efek gitar yang anda
inginkan. Efek gitar termasuk dalam kategori preamp juga, karena berfungsi
sebagai penguat transducer sebelum ampli gitar

2. Power Amplifier

Power amplifier adalah penguat akhir bagian sistem tata suara yang
berfungsi sebagai penguat sinyal audio yang pada dasarnya merupakan
penguat tegangan dan arus dari sinyal audio yang bertujuan untuk
menggerakan pengeras suara (loud speaker). Istilah power amplifier
merupakan penguat akhir sehingga tidak dilengkapi dengan pengatur nada,
berbeda dengan istilah amplifier yang didalmanya terdiri dari pengatur
nada dan power amplifier. tugas power ampli ( driver ) ini adalah untuk
mendorong sinyal yg sudah diolah preamp untuk di teruskan ke bagian
speaker . kita mengenal ada ampli 30, 40, 50, 90 , 100, 120, 200 , 300 wat
dan seterusnya ! ini adalah kekuatan dari daya dorong power tersebut !
akan tetapi itu tidaklah murni , bisa dikatakan ukuran 100 wat misalkan
sudah dihitung dengan suara cacat nya. dinamakan RMS tidak cacat dan
Pekak suara

power itu bekerja oleh berbagai jenis komponen untuk driver


pendorong nya. Bagian nya ada Transistor atau juga ada Tube ( Tabung )
sebagai penguat nya. lalu ada Elco besar 3000ma keatas sebagai
penyimpan arus , dioda , resistor dan tentunya Travo yang berperan
penting menjaga ke stabilan kelistrikan ( Electrical ) bagian ini agar terjaga
stabil. kalo di jelaskan secara detail rasanya tidak cukup disini. dari bagian
inilah akan menghasilkan dorongan suara yang di teruskan ke bagian
Speaker.Jadi intinya sebuah amplifier itu berfungsi /bekerja seperti
tersebut diatas!Jika anda melihat di amplifier ada VU meter ( Volume unit
meter ) maka itu adalah fungsinya untuk mengukur sinyal yg masuk dari
Instrument ke amplifier. Ampifier berfungsi menguatkan sinyal suara yang
ditransmisikan ke speaker agar keras dan maksimal outputnya.

Besarnya penguatan ampifier sering dikenal dengan istilah gain, nilai


dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi frekuensi disebut sebagai fungsi
transfer.Power output atau tenaga keluaran suatu amplifier bervariasi
mulai dari 10 Wat sampai ribuan Wat. Untuk hiburan di rumah power
output 20 Wat sudah cukup memadai, tetapi untuk penggunaan di
lapangan terbuka dibutuhkan power output yang lebih besar sesuai dengan
medan.

Terlepas dari masalah power output, amplifier yang baik harus


mampu merespon frekuensi audio dari 0 – 20.000 Hz.

D. Alat proses tambahan lain:

1. Equalizer

2. Audio Compressor

3. Sound FX

4. Crossover

5. Audio Distributor

6. Output Transducer
7. Loudspeaker (Speaker) terdiri dri Active dan Passive Speaker

8. Horn Drive

Penggunaan perangkat sound system ini banyak ditemui dimana saja, salah
satunya mungkin ada di rumah anda, di fasilitas tempat ibadah, di mall, di lapangan
terbuka saat ada event tertentu dan lainnya.Mungkin anda sering ke tempat
hiburan keluarga berupa Karaoke. Di dalamnya sudah terdapat fasilitas Audio yang
meliputi Microphone, Mixer, Equalizer, Big Power Amplifier dan 3 way Speaker
System.

3.3 Pengoperasian Sound System

Dalam perangkat sound system terdiri dari beberapa perangkat pengolah


bunyi (seperti yang diterangkan di atas) yang sudah di-packing menjadi sebuah
perangkat Compact yang disebut Speaker System atau sound sistem praktis.
Compact speaker system ini biasanya sudah meliputi microphone, cassete deck
player, amplifier dan speaker yang telah menjadi satu unit perangkat/ kabinet. Pada
pengolahan sound system untuk live musik dan juga recording maka dibutuhkan
sistim pengoperasian yang professional, jadi dibutuhkan orang yang memiliki skilldi
bidang ini.

3.4 Perangkat Sound System Praktis

Perangkat ini ada yang berupa Compo Deck, Speaker Portable, Speaker
Monitor Amplifier untuk Giutar, DVD palyer pada Car sound system (mobil sound
system) dan lain-lain. Perangkat ini mudah dalam mengoperasikannya, kita hanya
menghidupkannya dan memutar volume suara, mengatur bunyi bass dan trebel
yang kita inginkan. Jadi, dengan kata lain semua orang pasti bisa
mengoperasikannya. Perangkat speaker portable sederhana bisa dioperasikan oleh
orang dan tak memerlukan sklill khusus, yang penting perangkat ini bisa
mengeluarkan audio di speaker serta suara mic tidak terjadi feedback.
3.5 Sound System Professional/ Reinforcement

Dalam mengoperasikan perangkat ini terutama untuk live musik (konser)


maka dibutuhkan orang yang benar-benar memahami tentang cara kerja sound
system dan sistim dalam sound. Skill yang mereka punya berdasarkan pengetahuan
dasar sound system dan pengalaman dalam mengoperasikan perangkat ini serta
meraka harus memiliki telinga yang cemerlang. Orang yang bisa mengoperasikan
perangkat ini biasanya lazim disebut Operator sound system atau tehnisi
(technician). Beda lagi dengan Sound Engineering, dan di bawah ini kita dapat
mengetahui perbedaan keduanya.

3.6 Pengertian Sound Engineering

Orang yang benar-benar menguasi hal terkecil dari aspek Electronic Audio
kita sebut Sound Engineering. Tentu mereka memiliki pendidikan khusus tentang
electronic. Tugas Sound Engineering adalah merancang sebuah paket peralatan
sound system dengan berdasarkan teori dan hitungan matematis yang detil
sehingga menjadi sebuah perangkat audio yang bermutu. Biasanya mereka bekerja
di pabrik pembuat sound system handal.

3.7 Pengertian Operator sound system

Operator sound system selalu hadir dalam menjalankan sistim operasi peralatan
sound system. Operator bertugas sebagai orang yang mengoperasikan sistim
pengolahan audio dan juga akustik suara. Mereka memiliki pengetahuan khusus
yang berperan dalam dalam bidang Mixing, Balancing, Processing, Grouping dan
pendistribusi suara (ini berdasarkan pengalaman saya yang juga sebagai sound-
man). Operator Sound System belum tentu mahir dalam hal Sistim Analisis Audio.
Berkat operatorlah semua sistim kerja peralatan sound sistim befungsi secara
maksimal dengan suara yang sempurna. Ibarat pepatah dari teman yang
mengatakan bahwa operator adalah sebagai pembalap handal yang pandai dalam
melajukan kendaraan dengan sangat hebat.

3.8 Sound Technician,

mereka yang ahli ini sangat terlatih baik skill maupun pendengaran yang sempurna.
Bila ditemui kendala saat sound dioperasikan. Mereka akan bisa memperbaiki
kerusakan yang dialami saat itu. Orang-orang yang terlibat dalam perangkat sound
system kita sebut Sound-Man atau kru sound

Sumber

htps://dee-belajar.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-akomodasi-umum-dan-
perhotelan.html?m=1

htp://www.yasmenchaniago.com/2011/04/tipe-jenis-hotel-berdasarkan-lama-hotel.html?
m=1

htp://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-akomodasi-dalam-pariwisata/

htp://pariwisatadanteknologi.blogspot.co.id/2010/05/jenis-jenis-akomodasi-
pariwisata.html?m=1

htp://wwwgoodinfo-andrea.blogspot.co.id/2011/09/jenis-jenis-hotel-klasifikasi-
hotel.html?m=1

htp://mice2011ryan.blogspot.co.id/2013/03/berbagai-istilah-dalam-usaha-jasa-mice.html?m=1

htp://evioproductions.com/5-tips-memilih-venue-yang-tepat-untuk-event-anda/

htp://peralatan-sound-systems.blogspot.co.id/2016/01/apa-maksud-fungsi-soundsystem.html?
m=1

htps://teknikelektronika.com/pengertian-microphone-mikropon-cara-kerja-mikrofon/

Anda mungkin juga menyukai