Oleh :
KELOMPOK 5
1
Ada beberapa karakteristik dari industry hotel menurut Gray (1996), yaitu :
Usaha musiman, yang ditunjukkan dengan fluktuasi dalam volume penjualan pada
saat peak season dan off season
Mempunyai rantai distribusi dan rentang waktu yang pendek, seperti dalam operasi
jasa makanan, dimana bahan mentah diolah menjadi produk jadi dan kemudian dijual
menjadi kas dalam waktu yang relatif singkat, sehingga investasi pada persediaan
nilainya minimal
Merupakan industri yang menggunakan tenaga kerja secara intensif, diamana
memberikan pelayanan yang cepat dengan waktu 24 jam, mengutamakan kepuasan
tamu, sehingga beban gaji merupakan elemen utama dalam kos penjualan
Investasi pada industri hotel sebagian besar dalam aktiva tetap, seperti kos konstruksi,
furniture, elektronik dan lainnya.
2
o Hotel kecil : 25 kamar atau kurang.
o Hotel sedang : lebih dari 25 kamar sampai 100 kamar.
o Hotel menengah : lebih dari 100 kamar sampai 300 kamar.
o Hotel besar : lebih dari 300 kamar.
Kualitas, lokasi, dan lingkungan bangunan.
Fasilitas yang dimiliki hotel untuk tamu.
Kelengkapan peralatan yang tersedia.
Kualitas bangunan.
Tata letak ruang dan ukuran ruang.
c. Operasional manajemen, meliputi:
Struktur organisasi, uraian tugas, dan manual kerja secara tertulis.
Tenaga kerja, spesialisasi, dan tingkat pendidikan karyawan.
d. Pelayanan, meliputi:
Keramahan, sopan, dan menggunakan seragam.
Pelayanan mengacu pada kebutuhan dan keinginan tamu.
Pelayanan dibuka 24 jam (hotel bintang 4 dan 5).
Dalam SK Dirjen Pariwisata disebut juga mengatur jenis penginapan dengan fasilitas
dibawah hotel berbintang (hotel melati), seperti wisma, home stay, dan losmen.
United State Lodging Industry membagi hotel menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Transient hotel, hotel yang lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang menginap
sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
b. Residential hotel, hotel pada dasarnya merupakan rumah berbentuk apartemen dengan
kamar yang disewakan bulanan atau tahunan yang menyediakan kemudahan, seperti
restoran, layanan makanan yang diantar ke kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.
c. Resort hotel, hotel yang berlokasi di tempat wisata dan menyediakan tempat rekreasi dan
juga ruang serta fasilitas konferensi untuk tamu nya.
Jika dilihat dari jaringan pemasarannya, terdapat tiga kelompok jaringan pengusahaan
hotel, yang diantaranya yaitu :
a. Jaringan hotel internasional, merupakan hotel yang pengelolaannya dibawah hotel
jaringan internasional sehingga pemasaran dan fasilitas antara jaringan tersebut akan
disamakan.
b. Jaringan hotel nasional, merupakan hotel yang pengelolaannya dibawah jaringan
nasional sehingga pemasaran dan fasilitas antara jaringan tersebut akan sama.
3
c. Hotel yang dikelola secara independen, merupakan hotel yang dimiliki secara personal
sehingga dari segi pemasaran dan pengelolaannya tergantung dari pemiliknya.
Perbedaan dari ketiga jenis tersebut terletak padai segi produk yang dihasilkan, yang
selanjutnya akan memberikan kekuatan bagi pelanggan beserta pengelola secara pribadi untuk
mempengaruhi permintaan dan penawaran.
Dan jika dilihat dari tipe harga kamar, maka hotel akan dikelompokkan menjadi :
a. European Plan (EP), merupakan sistem satuan harga hanya untuk kamar saja, sedangkan
harga makanan tidak termasuk dalam satuan harga kamar.
b. American Plan (AP), merupakan sistem satuan harga sewa kamar sudah termasuk harga
makanan yang disajikan kepada tamu, tanpa memperhatikan apakah tamu tersebut makan
atau tidak. Sistem American Plan dapat dibedakan menjadi dua :
1) Full American Plan, merupakan hotel yang telah memasukkan harga ke kamar
ditambah tiga kali makan (breakfast, lunch, dinner).
2) Modified American Plan, merupakan hotel yang sudah memasukkan harga kamar
dengan dua kali makan (breakfast and lunch atau breakfast and dinner.
c. Continental plan (CP), merupakan hotel yang sudah memasukkan harga kamar dengan
satu kali makan (breakfast) dengan menu makanan continental.
d. Bermuda Plan (BP), merupakan hotel yang telah memasukkan harga kamar dengan satu
kali makan (breakfast) dengan menu makanan ala American atau English.
Apabila dilihat dari kepemilikan dan manajemennya, hotel dapat dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu :
a) Property ownership.
b) Franchise.
c) Management contract.
Jenis- jenis kamar pada hotel dilihat dari fasilitas tempat tidur yang ada dikamar pada
dasarnya dibedakan menjadi :
a. Single room adalah kamar yang dilengkapi satu buah tempat tidur berukuran single untuk
satu orang
b. Twin room adalah kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan duah buah tempat
tidur berukuran dingle
c. Double room adalah kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat
tidur berukuran double untuk dua orang
d. Double-Double room adalah kamar untuk empat orang yang dilengkapi dua kamar
dengan dua buah tempat tidur berukuran double untuk dua orang
4
Adapun jenis kamar menurut harga atau tariff dan fasilitas yang ada dikamar dapat
dibedakan menjadi :
a. Standart room
b. Superior room
c. Moderate room
d. Suite room
e. Executive suite room
f. Penhouse
5
2. Hotel Preanger dibangun tahun 1897, kemudian baru pada tahun 1928 menjadi hotel
yang lebih terkonsep.
3. Hotel Mij De Boer yang didirikan tahun 1898 oleh Aeint Herman De Boer (Belanda),
yang diperuntukkan bagi pengusaha perkebunan dan pejabat pemerintah Belanda. Dalam
rangka nasionalisasi pada tanggal 14 Desember 1957 diambil alih Indonesia dan berganti
nama menjadi Hotel Dharma Bhakti, kemudian diubah lagi menjadi Hotel Dharma Deli.
4. Grand Hotel de Djokya yang terletak di Yogyakarta dan didirikan tahun 1908 dan
kemudian direnovasi menjadi Hotel Garuda.
6
f. Staf
7
c) Houseman, berfungsi melakukan pembersihan area luar kamar.
8
terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kejelasan
gambaran struktur organisasi akan memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk
mendistribusikan jabatan kepada seseorang yang tepat, sehingga daya guna dan hasil guna
dapat terwujud. Kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi khususnya usaha hotel
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan
apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung
jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan
kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
b. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi
sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena
adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
c. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat
membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi
bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena
uraiannya yang jelas.
d. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap
karyawan atau pegawai dalam organisasi usaha hotel, maka dibutuhkan kejelasan
hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan
semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Widanaputra, A.A.G.P., Suprasto, H Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna. 2009.
Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Yogyakarta: Graha Ilmu.
http://arahman-mp-fip-unj14.blogspot.com/2014/12/monitoring.html?m=1
( Diakses pada 16 Februari 2020 )
10