Anda di halaman 1dari 16

A.

DEVINISI HOTEL

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang
menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa
lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang
bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang
dimiliki hotel itu.

Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut dibawahini:

A. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa
pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum
yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)

B. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk
masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :

1) Jasa penginapan

2) Pelayanan makanan dan minuman

3) Pelayanan barang bawaan

4) Pencucian pakaian

5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.

C. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar,
penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)

B. KLASIFIKASI DAN PENGGOLONGAN HOTEL

1. BERDASARKAN KELAS

a. Hotel Bintang Satu (*)

- Jumlah kamar standar minimum 15 kamar

- Kamar mandi di dalam

- Luas kamar standar minimum 20 m2

b. Hotel Bintang Dua (**)

- Jumlah kamar standar minimum 20 kamar

- Kamar suite minimum 1 kamar

- Kamar mandi di dalam

- Luas kamar standar minimum 22 m2

- Luas kamar suite minimum 44 m2

c. Hotel Bintang Tiga (***)

- Jumlah kamar standar minimum 30 kamar


- Kamar suite minimum 2 kamar

- Kamar mandi di dalam

- Luas kamar standar minimum 24 m2

- Luas kamar suite minimum 48 m2

d. Hotel Bintang Empat (****)

- Jumlah kamar standar minimum 5o kamar

- Kamar suite minimum 3 kamar

- Kamar mandi di dalam

- Luas kamar standar minimum 24 m2

- Luas kamar suite minimum 48 m2

e. Hotel Bintang Lima (*****)

- Jumlah kamar standar minimum 100 kamar

- Kamar suite minimum 4 kamar

- Kamar mandi di dalam

- Luas kamar standar minimum 26 m2

- Luas kamar suite minimum 52 m2

2. BERDASARKAN PLAN

a. American Plan

- Full American Plan

Harga kamar sudah termasuk 3 kali makan (pagi, siang dan malam)

- Modified American Plan

Harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan, dimana salah satu diantaranya harus

makan pagi (breakfast); mis: (room + breakfast + lunch) & (room + breakfast + dinner)

b. Continental Plan/Bermuda Plan

Harga kamar sudah termasuk kontinental breakfast.

c. European Plan

Tamu yang menginap hanya membayar kamar saja.


3. BERDASARKAN UKURAN

a. Small Hotel :

Hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar

b. Medium Hotel

Hotel dengan ukuran sedang. Medium hotel ini dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:

- Average hotel (jumlah kamar antara 150 s.d 299 kamar)

- Above average hotel (jumlah kamar antara 300 s.d 600 kamar)

c. Large Hotel

Hotel besar dengan jumlah kamar di atas 600 kamar

4. BERDASARKAN LOKASI

a. City Hotel

Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian besar tamu yang menginap mempunyai

kegiatan bisnis

b. Resort Hotel

Hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar tamunya tidak melakukan

kegiatan bisnis, tetapi lebih banyak untuk rekreasi. Hotel-hotel tersebut antara lain:

- Mountain Hotel

- Beach Hotel

- Lake Hotel

- Hill Hotel

- Forest Hotel

5. BERDASARKAN AREA

a. Suburb Hotel

Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota satelit.

b. Airport Hotel

Hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area bandara atau sekitar bandara

c. Urban Hotel

Hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota.


6. BERDASARKAN MAKSUD KUNJUNGAN TAMU

a. Business Hotel

Hotel yang sebagian besar tamunya melakukan kegiatan bisnis

b. Resort/Tourism Hotel

Hotel yang kebanyakan tamunya adalah wisatawan, baik domestik maupun mancanegara

c. Casino Hotel

Hotel yang sebagian tempatnya berfungsi untuk kegiatan perjudian.

d. Pilgrim Hotel

Hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai tempat beribadah.

e. Cure Hotel

Hotel yang sebagian tamunya adalah tamu yang sedang dalam proses pengobatan atau

penyembuhan dari suatu penyakit.

7. BERDASARKAN LAMANYA TAMU MENGINAP

a. Transit Hotel

Tamu yang meginap di hotel ini biasanya dalam waktu singkat, rata-rata satu malam

b. Semi residential Hotel

Tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari satu malam. Tetapi ada yang tinggal

antara satu minggu s.d satu bulan.

c. Residential Hotel

Tamu yang menginap di hotel ini cukup lama, paling sedikit satu bulan

8. BERDASARKAN ASPEK BENTUK BANGUNAN

a. Pondok Wisata

Merupakan suatu usaha perseorangan dengan mempergunakan sebagian dari rumah


tinggalnya untuk inapan bagi setiap orang dengan memperhitungkan pembayaran harian.

b. Cottage

Adalah suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi
dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya. Fasilitas tambahan yang dimaksud bisa berupa
peminjaman sepeda secara gratis, atau fasilitas dayung apabila cottage terletak di tepi
danau.
c. Motel (Motor Hotel)

Adalah suatau bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha perhotelan dengan
sarana tambahan adanya garasi di setiap kamarnya. Biasanya motel ini bertingkat dua,
bagian atas sebagai kamar, dan bagian bawah berupa garasi mobil.

PENGGOLONGAN JENIS HOTEL (KLASIFIKASI KELAS HOTEL)

Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02 tentang


penggolongan kelas hotel, hotel di Indonesia menurut jenisnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Golongan kelas hotel berbintang


2. Golongan hotel kelas melati.

Golongan kelas hotel menurut peraturan ini kemudian dapat dibedakan menjadi lima perjenjangan
kelas, dengan mengklasifikasinya menjadi hotel bintang satu sampai dengan hotel bintang lima.
Golongan kelas hotel dapat ditingkatkan dan diturunkan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Setiap hotel berbintang maupun hotel melati dapat diberikan penghargaan (award) tambahan setelah
memenuhi persyaratan dasar dalam kriteria penggolongan kelas hotel, yaitu "hotel berlian". Dengan
dikeluarkannya peraturan terbaru ini, maka akan ada hotel melati dengan kategori berlian, karena
memenuhi persyaratan tambahan yang telah ditetapkan. Penghargaan tambahan ini didasari oleh
penilaian lebih mengenai kualitas hotel. Aspek-aspek dalam penghargaan tambahan yang harus
dipenuhi atau harus ada agar menjadi suatu hotel yang dapat dikategorikan sebagai "Hotel Berlian"
adalah :

1. Ramah lingkungan.
2. Sanitasi dan higiene
3. Sumber daya manusia.
4. Penggunaan produk dalam negeri.
5. Pemberdayaan masyarakat sekitar.

KRITERIA PENGGOLONGAN

Selain jenisnya, hotel juga memiliki kriteria dalam penggolongannya. Kriteria penggolongan kelas hotel
menurut KEPMEN No KM.03/HK 001/MKP.02 dibagi menjadi dua, yaitu (1) atas dasar panilaian
persyaratan dasar, dan (2) atas dasar penilaian persyaratan teknis operasional. Kedua kriteria
penggolongan ini maksudnya :

1. Persyaratan Dasar.
Persyaratan dasar merupakan unsur persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap hotel untuk dapat
beroperasi. Unsur ini diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan merupakan
tanggung jawab pemerintah untuk menyatakan dan kelayakan teknis operasional. Unsur ini meliputi:

a. Semua perijinan untuk suatu hotel, antara lain: ijin mendirikan hotel, dan usaha perhotelan.
b. Kelayakan teknis instalasi atau peralatan yang digunakn hotel, antara lain: lift dan instalasi
listrik.
c. Sanitasi dan hygiene, pemeriksaan kualitas dan kuantitas air, pemeriksaan yang berkaitan
dengan pengolahan makanan. (food processing).
2. Persyaratan Teknis operasional.
Persyaratan teknis operasional merupakan unsur persyaratan yang akan membentuk kualitas
produk hotel dalam upaya pencapaian golongan kelas hotel. Unsur ini terdiri dari unsur fisik,
pengelolaan dan pelayanan. Masing-masing unsur akan mempunyai persyaratan mutlak maupun
tambahan. Persyaratan mutlak merupakan unsur yang harus dipenuhi sebagai persyaratan pokok
bagi hotel untuk mendapatkan golongan kelas hotel bintang. Persyaratan tambahan merupakan
unsur yang apabila dipenuhi akan memberikan nilai tambah untuk mencapai status golongan kelas
lebih tinggi.

C. SEJARAH HOTEL

Sejarah keberadaan sebuah hotel tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban manusia.
Kebutuhan akan akomodasi ini sebenarnya sudah ada sejak manusia melakukan migrasi dari satu
tempat ketempat yang lainnya. Ketika manusia pertama kali melakukan perjalanan dengan
berjalan kaki ataupun menunggang kuda/onta karena roda belum ditemukan dan membutuhkan
sebuah tempat untuk ditinggali didalam perjalanannya, maka sejarah akomodasi ini mulai
bermula. Namun pada saat itu belum melibatkan uang ataupun bentuk ekonomi lainnya,
dikarenakan mereka hanya tinggal di tenda-tenda ataupun rumah-rumah pedesaan. Seiring
berkembangnya waktu, manusia mulai menyewakan kamar-kamarnya untuk ditinggali oleh para
pelancong dengan transaksi ekonomi.

Jika mengacu pada pengertian sebuah hotel yang identik dengan pelayanan dan penyediaan
sebuah fasilitas, mungkin dapat ditelusuri jejak awal sejarah bibilonia dimana bangsa yunani pada
waktu itu menyediakan sebuah tempat berendam air panas disebuah desa khusus yang
diperuntukan sebagai tempat istirahat dan relaksasi. Tempat-tempat pemandian air panas ini
diperkirakan dibangun sekitar tahun 60-70 setelah masehi, kemudian bangsa romawi membangun
kastil-kastil yang yang diperuntukan sebagai akomodasi untuk para pelancong dan penjabat
pemerintah pada saat itu. Bangsa romawi ini lah yang pertama kali mengenalkan teknologi mandi
berendam dengan air panas ke eropa dan timur tengah.

Sejarah dimulainya hotel juga ditandai dengan munculnya para pelancong yang mengadakan
perjalanan disepanjang jalur sutera dan padang pasir dimana mereka selalu mengadakan
perjalanan secara berkelompok atau disebut dengan istilah caravan, satu kata yang berasal dari
Bahasa Persia (‫)کاروان‬. Perjalanan para caravan ini kemudian difasilitasi dengan caravanserais,
yaitu sebuah Rest area yang menyediakan air minum, tempat mandi, istirahat dan juga tempat
untuk memberikan makan binatang tunggangannya. Mungkin tempat inilah yang menjadi awal
mula sebuah bisnis akomodasi dimulai.

Di Era abad pertengahan, kerajaan-kerajaan monarki yang dalam peperangan perebutan


kekuasaan pada saat itu, dikarenakan banyaknya warga sipil yang menjadi korban peperangan,
mulailah mereka mengkoordinasi perjalanan jauh untuk para pengungsi tersebut. Kemudian
beberapa akomodasi berupa rumah dengan banyak kamar, klinik dan rumah sakit mulai banyak
dibangun oleh para penyebar agama yang di gunakan untuk memfasilitasi para pengungsi
tersebut.

Pembangunan akomodasi ini mulai banyak dibuat karena pertambahan manusia yang
mengadakan perjalanan (migrasi) dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada akhirnya tempat-
tempat tinggal sementara ini berkembang semakin banyak, tetapi mereka belum memfasilitasi
dengan kebutuhan makan untuk orang-orang yang menginap.

Beberapa rumah penginapan tersebut menjadi cikal bakal dari Industri perhotelan dan banyak
diantaranya yang masih terkenal dan beroperasi sampai dengan saat ini seperti The Olde Bell di
Hurley Inggris yang dibuka tahun 1135. Sementara di Cologne, Jerman terdapat Sanct Peter yang
beroperasi dari tahun 1246, di Interlaken swiss ada hotel Interlaken yang di buka sejak 1323, di
Bologna italia ada hotel Al Cappello Rosso yang mulai beroperasi tahun 1375, serta di Austria
terdapat Hotel Goldener Adler yang di buka pada tahun 1390.

Namun yang menjadi hotel tertua adalah Nishiyama Onsen Keiunkan di daerah Yamanashi
Prefecture, jepang yang di buka tahun 705 dan sudah dikelola oleh 52 generasi. Awal muasal
pembukaan penginapan di jepang tersebut memang mempunyai sejarah tersendiri dengan
ditemukan sumber air panas, atau yang dikenal dengan onsen. Sejak saat itu rumah rumah
penginapan yang dikenal dengan nama Ryokan tersebut mulai tumbuh.
Dimulainya Industri Perhotelan

Diawal abad ke lima belas, pemerintah Perancis mewajibkan Rumah penginapan untuk di
daftarkan di pemerintah. Begitu juga di Inggris, pemerintah juga membuat aturan-aturan
mengenai rumah penginapan. Pada saat yang sama tempat pemandian air hangat juga banyak
dibangun di daratan eropa. Pada masa itu lebih dari 600 rumah penginapan terdaftar di Inggris,
dan kebanyakan berupa kastil dengan plaza yang besar, dimana kamar-kamar terletak diantara
plaza tersebut. Buku panduan untuk para pelancong pertama kali juga diterbitkan pada masa ini
di Perancis.

Tahun 1700 an, Embrio dari industri hotel ini pertama kali berkembang di Eropa. Di Paris pada
masa Louis VIX (1701-1714), Place Vendome (Monumen yang dibangun untuk mengenang
kebesaran tentara bersenjata Raja Louis XIV.) menjadi salah satu contoh pertama sebagai sebuah
Komplek Bangunan Mix use. Place Vendome tersebut merupakan Plaza besar yang dikelilingi oleh
Bangunan-bangunan dengan fasad yang berbentuk klasik dengan lorong atau koridor untuk
berjalan dan menyediakan berbagai fungsi seperti toko butik, perkantoran, apartemen dan juga
hotel.

Pada revolusi Industri yang dimulai pada sekitar tahun 1760 an, menjadikan industri hotel mulai
berkembang pesat. Konstruksi hotel berjalan dimana-mana khususnya di daratan eropa, dan
amerika. Di Newyork dan Copenhagen bahkan hotel sudah bertumbuh di pusat di daerah
perkotaannya.

Pada awal tahun 1800, Royal Hotel dibangun di London dan juga banyak hunian resor-resor liburan
yang mulai menghiasi perancis dan sepanjang rivera italia. Tremont House menjadi Hotel mewah
pertama yang dibangun di Boston waktu itu dengan menyediakan kamar mandi dalam kamar,
kunci kamar tersendiri dan juga makanan – makanan yang mewah. Hotel Holt di New York adalah
hotel yang pertama kali menyediakan lift untuk pengangkutan barang.

Sejak ditemukannya kereta api pada tahun 1784 dan mengalami perkembangan yang cukup pesat
di tahun 1820an, fungsi kuda sebagai alat transportasi tergantikan dengan kereta api, sehingga
menjadikan jumlah manusia yang mengadakan migrasi semakin bertambah banyak, yang pada
akhirnya menjadikan perkembangan hotel di berbagai kota di dunia pun mengalami
percepatannya, seperti di kota Venice, dimana seorang kaya bernama Guissepe dal niel merubah
bangunan-bangunan kuno menjadi sebuah hotel dan memberi nama hotel seperti namanya
sendiri “Le Danieli”, berdirinya Shepheards Hotel di Cairo, L'Hôtel des Bergues yang dibangun
tahun 1834 di Geneva dan banyak jenis-jenis hotel lainnya yang juga dibangun di berbagai kota
diseluruh dunia.

Le Grand Hôtel du louvre Parisyang di operasikan atara tahun 1855 dan 1887 adalah salah satu
hotel di eropa yang dibangun dengan pasar spesifik untuk para elite Traveller dari seluruh dunia.

Hotel ini di design oleh arsitek Alfred armand, dan merupakan hotel yang dibangun dengan
landasan teknologi, seni dan semangat Industri. Lift hidrolik pertama di pasang di hotel ini. Nama
–nama besar seniman yang berjaya pada masa itu juga turut andil dalam mendekorasi bangunan.
Pada saat pertama kali beroperasi lampu-lampu yang ada dalam bangunan didapatkan dari tenaga
gas, dan pada tahun 1890 semua bangunan sudah menggunakan tenaga listrik. Le Grand Hotel ini
menjadi salah satu bukti sejarah perkembangan hotel mewah di dunia. Sejak tahun 1970 Hotel ini
telah mengalami beberapa renovasi, dan terakhir kali dibuka kembali pada tahun 2003, setelah
dilakukan renovasi besar-besaran selama 18 bulan dan menelan biaya Jutaan dollar.

Pada tahun-tahun setelah dibangunnya Le grand du Louvre Hotel tersebut, Dunia perhotelan
mencatat pembangunan-pembangunan hotel yang melahirkan sejarah-sejarah baru berikutnya :
di tahun 1870, Palmer House Hotel di Chicago merupakan hotel yang termegah di jamannya, tahun
1880 Segamore Hotel di Lake George New York, menjadi hotel pertama yang menyediakan fasilitas
listrik di semua kamarnya, Victoria Hotel di Kansas City menjadikannya hotel yang pertama kali
dimana semua kamarnya dilengkapi dengan kamar mandi, Kemudian Netherland hotel di Newyork
juga mencatat sebagai pertma kalinya hotel yang melengkapi semua kamarnya dengan pesawat
telepon.

Pada periode yang sama, dengan semangat mecetak tenaga-tenaga perhotelan yang kompeten di
Kawasan Eropa, Sekolah perhotelan pertama kali didirikan di Lausanne, Switzerland pada tahun
1893. Nama sekolah perhotelan tersebut adalah École hôtelière de Lausanne, yang sekarang ini
mungkin menjadi sekolah Perhotelan terbaik didunia.

Di swiss, Hotelier Caspar Badrut membuka sebuah hotel mega yang terkenal sebagai palace de
saint Moritz, dan dua tahun berikutnya Cesar Ritz yang dikenal sebagai "king of hoteliers and
hotelier to kings"membuka hotel yang sangat terkenal sampai sekarang, yang Hotel pertamanya
diambil dari namanya Yaitu Hotel Ritz Paris di daerah Vendome paris,.

Didalam sejarah berdirinya hotel-hotel mewah didunia tersebut kita dapat menyebutkan
beberapa hotel lainnya yang dibangun di masa itu seperti Ritz dan Savoy di London, Beau Rivage
Palace di Lausanne, le Négrescodi Nice, the Plaza di New York, Métropole di Brussels, Plaza-
Athenée dan l'Hôtel de Crillon di Paris, Taj Mahal di Bombay dan lain-lainnya.
Abad ke Sembilan belasadalah era keemasan pembangunan hotel di jamannya, banyak sekali
hotel-hotel mewah dengan segala variasi dibangun pada dekade ini. Arsitek Marchisio dan Prost
membangun hotel diantara taman–taman indah di Marrakech Maroko, dan sampai dengan
beberapa waktu hotel ini menjadi salah satu hotel yang terindah di dunia. Hotel tersebut diberi
nama La Mamounia. Winston Churchill menjadikan Hotel ini semakin terkenal karena menjadi
tamu setia di hotel ini. Walaupun pada abad ke 19 tersebut juga diikuti dengan masa depresi dunia
karena banyaknya perang, namun tidak juga membuat Investor berhenti membangun hotel, salah
satunya adalah hotel waldorf Astoria di New York.

Tahun 1950an Setelah perang dunia kedua berakhir, pembangunan hotel mengalami kejayaan
untuk yang kedua kalinya, beberapa konsep hotel baru pun dibuat dimasa ini, seperti Club
Mediteranee yang di buat oleh Gilbert Trigano dan Gérard Blitz, yang kemudian melahirkan
konsep revolusioner sebagai Club Village. Begitu juga dengan hotel berkonsep Kasino serta
konsep-konsep hotel lainnya.

Tahun 1960an banyak hotel berkonsep resort sepanjang mediterania dan juga seluruh dunia
sebagai tempat liburan orang-orang kaya mulai bermunculan dan diterima oleh pasar waktu itu.

Tahun 1970an merupakan tahun dimana hotel banyak dibangun sebagai kebutuhan tamu-tamu
bisnis. Hal ini kemungkinan besar disebabkan juga oleh mulai berkembangnya bisnis di
penerbangan sebagai respon atas berkembangnya bisnis di dunia. Seperti misalnya boomingnya
dunia perminyakan didaerah timur tengah, sehingga banyak sekali hotel-hotel yang juga dibangun
di sepanjang Riyad, abudabi dan semenanjung arab lainnya. Perkembangan Bisnis ini
menyebabkan hotel juga didesain memenuhi kebutuhan para tamunya, misalnya kamar yang
lebih luas, Lobby lounge yang dapat menjadi tempat bertemunya rekan bisnis, restoran yang
memadai dan kebutuhan penunjang bisnis mereka lainnya. Di jepang, dikarenakan keterbatasan
lahan, Perjalanan para bisnisman yang meningkat dan tingginya permintaan tempat akomodasi,
maka di buatlah Capsule Hotel. Hotel kapsul yang pertama kali dibuka adalah Capsule Inn di Osaka.
Hotel yang di desain oleh Kisho Kurokawa ini terletak di distrik Umeda, osaka dan dibuka pada
tahun 1979.

Di akhir tahun tujuh puluhan ketika Cina sudah membuka diri kepada wisatawan, beberapa hotel
juga mulai dibangun di Negara tersebut. China Hotel di Guang zhao merupakan hotel pertama
yang dibangun didaratan china dengan Investor asing, Hotel tersebut kemudian dikelola dan
berubah nama menjadi Marriot Hotel.
Tahun 1980an Kejayaan Hotel berikutnya terjadi, pada masa ini, perkembangan pembangunan
hotel lebih mengarah kepada pasar spesifik yang akan dikejar, seperti Airport Hotel, Hotel khusus
konfrensi, Leisure hotel dengan spesifik area seperti ski, gunung, marina, dan sebagainya. Di era
ini pembangunan hotel juga tersebar keseluruh dunia, lebih terutama Negara-negara rising sun,
seperti China, Korea selatan, Thailand dan Jepang. Pada era tahun ini dunia perhotelan mengalami
banyak kemajuan, tidak hanya dari sisi konsep tetapi juga teknologi dan pengelolaannya. Hotel
management system seperti Fidelio, Hogatex dan lain berdiri pada era tahun 1980 ini. Banyak
operator hotel besar mulai mengadakan expansi diluar Negara mereka.

Tahun 1990an menjadi era dimana teknologi mulai mengambil peran lebih besar dalam Industri
perhotelan ini. Peran teknologi ini mungkin disebabkan karena para hotelier dipaksa untuk berfikir
lebih kreatif bersamaan dengan bisnis hotel yang sangat melemah pada tahun 1991 yang
disebabkan oleh terjadinya perang teluk.

Beberapa program loyalty, reservasi langsung, dan program-program lainnya yang melibatkan
teknologi mulai berkembang diera ini. Begitu pula dengan program penghematan dengan
teknologi tertentu mulai juga dibuat, guna penghematan yang harus di lakukan oleh para hotelier
mengingat bisnis yang kurang bagus disepanjang tahun. Pada era inilah mulai di usung program
konservasi dan penghematan energy, yang merupakan embrio dari aktifitas selamatkan bumi.
Teknologi Management system terutama di hotel-hotel chain semakin membuat administrasi
mereka menjadi semakin mudah (prosedur check-in dan check-out, global reservation systems,
marketing management, dan sebagainya). Dengan system software yang terkelolamemberikan
kesempatan hotelier untuk memanfaatkan data base dengan berbagai program marketingnya.

Pada tahun Sembilan puluhan ini, operator–operator besar dunia juga mulai mengadakan aliansi
satu dan yang lainnya guna memperluas jaringan dengan kerjasama yang saling menguntungkan.
Intinya perkembangan teknologi didunia perhotelan sekarang ini, pertama kali diawali dengan
perkembangan teknologi pada tahun 1990an tersebut.

Tonggak sejarah perhotelan berikutnya yang menjadi penting dalam catatan perkembangan
perhotelan didunia adalah berdirinya Burj Al arab didalam komplek jumeirah di Dubai, yang
konstruksinya mulai dibangun pada tahun 1995, dan selesai pada tahun 1999. Hotel ini didesign
oleh arsitek Tom wright dari WKK architect, dengan 202 kamar dan menghabiskan biaya sebanyak
650 juta US dollar, atau setara dengan 8,7 Triliun Rupiah. Bangunan ini kemudian menjadi tonggak
sejarah di era Modern sebagi bangunan yang menjadi Icon dunia. Bangunan-bangunan yang juga
menjadi Icon dunia selain Burj al arab adalah komplek bangunan yang terdapat hotel didalamnya
seperti Venetian di Las vegas, Marina Bay sand di Singapore dan banyak hotel lainnya.

Tahun 2000an sampai dengan sekarang ini sebagai tahun milenea menjadi tahun–tahun dimana
teknologi dan Internet menjadi sangat berperan penting didalam kelangsungan operasi sebuah
hotel. Sejarah mencatat bahwa Internet menjadi sangat beperan penting didalam kelangsungan
bisnis hotel. Online Travel Agent dari waktu ke waktu telah mengontrol penjualan sebuah hotel,
diprediksi pada tahun-tahun berikutnya dunia perhotelan semakin tidak dapat terlepas dari
Pemesanan kamar melewati internet ini, baik yang datangnya dari website hotel itu sendiri
ataupun dari pihak ketiga lainnya.

Sejarah Perhotelan Di Indonesia

Dalam berbagai sumber tidak ditemukan secara spesifik Perkembangan sejarah perhotelan
diIndonesia, namun demikian apabila melihat kilas balik perhotelan di Indonesia, maka Hotel
Indonesia lah yang menjadi tonggak awal dimulainya sejarah perhotelan tersebut.

Hotel Indonesia adalah hotel bintang 5 pertama yang dibangun di Jakarta. Hotel ini diresmikan
pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama Soekarno untuk menyambut Asian Games
IV tahun 1962.Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen dan Istrinya Wendy
dari Amerika serikat. Saat ini Hotel Indonesia telah mengalami pemugaran dan berubah nama
menjadi Hotel Indonesia Kempinski.

Melanjutkan pembangunan Hotel Indonesia dan Sejak semakin terkenalnya nama bali di dunia
Internasional, maka Pada tahun 1963, dibangun pula Hotel Bali Beach yang merupakan hotel
tertinggi di bali karena setelahnya tidak ada lagi hotel dibali yang lebih tingi dari empat lantai ,
menyusul diresmikannya Pelabuhan Udara Ngurah Rai sebagai pelabuhan internasional, tiga
tahun berselang.

Namun demikian apabila merunut hotel – hotel peninggalan sejarah (heritage building) yang
berada diseluruh Indonesia dapat kita temukan banyak sekali Hotel yang didirikan sejak
penjajahan Belanda yang dibangun guna kepentingan pemerintahan belanda saat itu karena
keperluan penginapan pejabat pemerintah dan para pedagangnya. Beberapa hotel yang masih
beroperasi sampai saat ini diantaranya adalah :

· Hotel Sriwijaya- Jakartayang pada awal berdirinya pada tahun 1863 bernama Hotel Cavadino
· Hotel Majapahit - Surabaya, Hotel yang dibangun oleh Lucas Martin Sarkies asal Armenia pada
tahun 1910 ini awalnya bernama LMS, lalu Hotel Oranje , berubah menjada Yamato Hoteru saat
jepang, berubah menjadi sarkies Hotel dan terakhir Majaphit Mandarin Hotel sampai sekarang

· Hotel Inna dibya puri- Semarang, yang pada awalnya bernama Du Pavillion, di dirikan tahun
1847

· Hotel Garuda - Yogyakarta, Dibangun pada tahun 1908 dengan nama awalnya adalah Grand
Hotel De Djokdja

· Hotel Ambarrukmo Palace - Yogyakarta. sejarah hotel ini tidak bisa lepas dari Sultan Hamengku
Buwono V yang membangun Pesanggrahan Ambarrukmo. Pada tahun 1895-1897, bangunan ini
direnovasi oleh Sultan Hamengku Buwono VII. Dan Pada tahun 1966 seiring dengan berdirinya
Hotel Indonesia dan Bali beach, berdiri pula Hotel Ambarukmo

· Hotel Savoy Homann - Bandung, Dibuka pada tahun 1939, dulunya hotel ini adalah Hotel
Homann, milik keluarga Homann, yang dikenal akan sajian rijsttafel buatan Ibu Homann yang
lezat. Untuk memberikan kesan Grand maka setahun berikutnya, kata “savoy” ditambahkan
didepannya

· Prama Grand Preanger - Bandung, Dibuka pada tahun 1897 oleh seorang Belanda bernama
W.H.C. Van Deeterkom dengan nama Hotel Preanger Kemudian pada tahun 1920 berubah
menjadi Grand Hotel Preanger

· Hotel Salak - Bogor. Dibangun pada 1856 Hotel Salak The Heritage adalah salah satu hotel
peninggalan kolonial Belanda. Awalnya, hotel favorit para Belanda yang menghuni Batavia ini
diberi nama Belleveu Dibbets.

· Inna Bali Heritage Hotel - Bali. Dibangun semasa kolonialisasi pada 1927. Hotel yang awalnya
diberi nama Bali Hotel ini menjadi hotel pertama di Bali yang melayari para wisatawan pada masa
itu.
D. STRUKTUR ORGANISASI HOTEL

STRUKTUR ORGANISASI HOTEL

Tugas dan Tanggung Jawab :


GENERAL MANAGER :

a. Bertanggung jawab terhadap operasional


b. Membuat Perencanaan.
c. Menciptakan budaya.
d. Menjalin komunikasi dengan perusahaan lain.
e. Membuat keputusan.

Secretary :

a. Membuat agenda kegiatan GM.


b. Menyimpulkan hasil rapat.
c. Membuat laporan hasil kegiatan.

Assistant Executive :
a. Menjalankan perintah yang di sampaikan oleh General Manager dan selanjutnya
meneruskan kepada Manager.
b. Executive Assistant Manager, bertanggungjawab kepada General Manager.
c. Menyampaikan laporan yang dibuat oleh para Manager.
d. Mengambil alih tugas General Manager apabila sewaktu-waktu General Manager
berhalangan.

Residence Manager :

a. Mengepalai semua manager lini pertama.


b. Mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan manager lini pertama.
c. Menentukan target yang harus dicapai oleh setiap departemen.

Tugas dan Tanggung jawab Manager Lini Pertama :

Marketing Director :

a. Membuat strategi pemasaran dan penjualan.


b. Bertanggung jawab atas publikasi atau periklanan hotel.
c. Memperkenalkan hotel dan fasilitasnya sekaligus melakukan kotrak kerjasama kepada
calon pengguna jasa hotel.
d. Memastikan penjualan kamar memenuhi target.
e. Juga bertanggungjawab dalam mempertahankan hubungan dengan para pelanggan.

Chief Enginering :

a. Bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menjaga peralatan dan fasilitas hotel.
b. Membuat laporan mengenai perbaikan atau pembaharuan fasilitas dan peralatan hotel.

Human Resource Departement Director (HRD Director) :

a. Bertanggung jawab terhadap semua administrasi karyawan.


b. Melakukan perekrutan karyawan.
c. Membuat program pengembangan ketrampilan karyawan

Front Office Manager (FO Manager) :

a. Bertanggung jawab terhadap semua aktifitas di Front Office.


b. Mengoptimalkan dan memaksimalkan occupancy rate hotel.
c. Membuat laporan kamar check in dan check out, dan reservasi.
d. Menjual kamar, tugas ini antara lain menerima pemesanan kamar, menangani tamu
yang tanpa pemesan kamar, melaksanakan pendaftaran, dan penentuan kamar.
e. Memberikan informasi tentang pelayanan hotel.
f. Mengkoordinir pelayanan tamu, antara lain sebagai penghubung antara bagian-bagian
di hotel menangani berbagai masalah dan keluhan tamu.
g. Menyusun laporan status kamar dan mengkoordinasikan penjualan kamar dengan
bagian house keeping.
h. Menyelenggarakan pembayaran tamu.
i. Menyusun riwayat kunjungan tamu antara lain melakukan pencatatan data-data
individu untuk kunjungan akan datang, dan menyelenggarakan arsip kartu riwayat
kunjungan tamu.
j. Menangani telephone switch board, telex, dan telegram.
k. Menangani barang-barang bawaan tamu.

Food and Beverage Manager (F&B Manager) :

a. Bertanggung jawab atas pengelolaan makanan dan minuman.


b. Membuat laporan pemakaian bahan baku / F&B cost.
c. Menciptakan menu baru yang inovative.

Accounting Manager :

a. Bertanggung jawab atas semua pendataan atau pengadministrasian transaksi dan


keuangan.
b. Membuat laporan transaksi dan keuangan hotel.
c. Mengawasi dan menjaga semua kegiatan transaksi.

Chief Security :

a. Bertanggung jawab atas keamanan hotel.


b. Menghalau gangguan keamana dari dalam atau dari luar hotel.

Executive House Keeping (Executive HK):

a. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan fasilitas hotel.


b. Membersihkan dan merapikan kamar yang telah digunakan oleh tamu sesegera
mungkin setelah tamu check-out.
c. Melaporkan kepada FO apabila kamar telah siap dijual.

Anda mungkin juga menyukai