OLEH:
FALKUTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019
BAGAIMANA HUBUNGAN BISNIS DAN PEMERINTAH
Otoritas pemerintah dan hubungannya dengan perusahaan merupakan hal yang penting bagi para
manajer dalam mengembangkan strategi dan dalam mencapai tujuan organisasi.
ISU-ISU LEGITIMASI
Dalam berhubungan dengan ekonomi global, bisnis dapat mengalami hambatan di pemerintah
yang mempunyai kekuasaan atau hak berkuasa. Para pemimpin politik dapat secara ilegal
membuat undang-undang atau kekuatan legislatif, yang dapat menjadi kekuatan ekonomi atas
bisnis. Pemilihan dapat dilakukan dengan curang, atau kekuatan militer yang digunakan sebagai
alat kendali pemerintahan.
Para manajer bisnis mungkin dihadapkan dalam kondisi untuk melakukan bisnis di suatu negara
yang dipimpin oleh kekuasaan yang tidak sah. Kadangkala, mereka memilih untuk menjadi aktif
secara politik, atau menolak untuk melakukan bisnis di negara tersebut sampai dengan
pemerintahan yang sah dibentuk.
Kemampuan pemimpin pemerintahan dapat dipengaruhi oleh tindakan bisnis, bisnis dapat
melakukan pemboikotan hubungan ekonomi dengan sebuah negara atau memutuskan untuk
menarik operasinya dari negara itu, sebagimana banyak dilakukan perusahaan Amerika di
Afrika Selatan untuk memprotes apertheid tahun 1970, beberapa bisnis diperintahkan oleh
negara mereka untuk tidak melakukan bisnis dengan negara lain karena perang atau dalam protes
karena pemerintahan yang tidak sah.
Tujuan kebijakan publik dapat di perluas (misalnya full employment) dan high-minded
(kesempatan yang sama untuk semua). Nilai-nilai bangsa seperti kebebasan, demokrasi, dan
kesempatan yang adil bagi semua warga negara untuk berbagi dalam kemakmuran ekonomi,
telah mengantarkan kepada pengambilan hukum hak asasi warga sipil, dan progam pendukung
ekonomi untuk warga sipil yang dalam kesusahan. Tujuan sempit yang melayani kepentingan
tertentu akan terlihat jelas dalam negara memutuskan bagaimana aturan perpajakan akan
mangalokasikan beban pajak diantara berbagai kepentingan dan kelompok penghasilan, atau
dalam sumber daya publik seperti hak eksplorasi minyak atau hak penebangan kayu, diberikan
kepada satu kelompok atau kelompok lain. Apakah tujuan tersebut luas atau sempit, untuk
keuntungan beberapa orang atau semua orang, pemerintah akan bertanya “apakah tujuan publik
yang terlayani karena tindakan ini?” keputusan kebijakan bergantung pada apakah keuntungan
aturan lebih besar atau lebih kecil dari pengorbananya.
Pemerintah menggunakan alat kebijakan publik yang bebeda untuk mencapai tujuan kebijakan.
Alat dari kebijakan publik meliputi kombinasi insentif dan hukuman yang digunakan oleh pihak
pemerintah untuk mendorong masyarakat, bisnis, untuk bertindak dalam mencapai tujuan
kebijakan, kekuatan peraturan pemerintah dimaksudkan untuk mencapai tujuan publik.
Pengaruh kebijakan publik merupakan outcome yang muncul dari peraturan pemerintah, karena
kebijakan publik mempengaruhi banyak orang, organisasi, dan pihak lain yang berkepentingan,
kebijakan publik tersebut akan menyenangkan sebagian orang dan tidak menyenangkan sebagian
yang lain. Peraturan dapat menyebabkan bisnis untuk memperbaiki cara pengolahan benda
beracun, sehingga mengurangi resiko berbahaya bagi karyawan. Meskipun tujuan lain mungkin
dimaksudkan sebagai pengaruh yang tidak diharapkan dalam kesesuaian peraturan tersebut.
Sebagai contoh, dalam resiko kesehatan terhadap wanita hamil dikaitkan dengan pengungkapan
yang mengarah di tempat kerja, beberapa perusahaan menghilangkan wanita tersebut dari
pekerjaan. Tindakan tersebut dilihat sebagai bentuk diskriminasi terhadap wanita yang
menimbulkan konflik dengan tujuan kesempatan pekerjaan yang sama.
Jenis-Jenis Regulasi
Dalam regulasi pemerintah terdapat bentuk yang berbeda. Beberapa langsung dibebankan; yang
lain bersifat tidak langsung. Beberapa ditujukan untuk industri tertentu (misal perbankan);
lainya, seperti hal-hal yang berkenaan dengan diskriminasi pekerjaan atau polusi, diterapkan
untuk semua industri. Badan regulasi menghadapi tantangan untuk menetapkan aturan-aturan
yang adil dan efektif dalam mencapai tujuan publik.
Regulasi Ekonomi
Regulasi ekonomi bertujuan untuk memodifikasi operasi normal pasar bebas dan kekuatan
penawaran dan permintaan. Regulasi ekonomi meliputi regulasi yang mengendalikan harga atau
gaji, alokasi sumber daya publik, penetapan area layanan, penetapan banyaknya peserta, dan
penjatahan sumber daya. Keputusan komisi komunikasi pemerintahan (FCC) berkenaan dengan
bagaimana untuk mengalokasikan porsi spektrum elektromagnetik. Perhatikan beberapa contoh
berikut ini:
A. Perusahaan telepon lokal diperbolehkan menawarkan layanan jarak jauh, tetapi hanya
jika mereka membuka jaringannya kepada penyedia layanan lainnya. Tujuan dari regulasi
FCC ini adalah untuk mendorong adanya kompetisi terbuka untuk layanan jarak jauh,
memberikan konsumen lebih banyak pilihan dan harga yang lebih rendah.
B. Komisi Regulasi Energi Pemrintah, di beberapa situasi, mengendalikan harga listrik.
Sebagai contoh, badan ini menutup (menetapkan batas atas) harga jual keseluruhan di
California, setelah harga membumbung tinggi dan pengelapan terjadi.
C. Regulator baik di tingkat povinsi maupun pusat menetapkan aturan yang ketat mengenai
kapan dan dimana kapal-kapal perikanan komersial dapat beroperasi, dan juga aturan
mengenai jenis ikan apa yang dapat ditangkap. Satu alasan untuk aturan tersebut adalah
untuk membagi sumber daya umum (ikan liar) diantara bisnis dengan cara yang adil.
Operasi tertentu atau fungsi bisnis telah dipilih untuk diperhatikan secara khusus oleh regulator
pemerintah. Badan pemerintahan menetapkan gaji minimum, mengatur gaji lembur, menetapkan
aturan bagi kampanye serikat kerja, dan menengahi perselisihan pekerja dengan manajemen,
termasuk, baru-baru ini, pemogokan yang dilakukan oleh pilot dari perusahaan penerbangan,
pegawai penerbangan, guru sekolah, dan bahkan pemain baseball profesional.
Kompetisi adalah fungsi bisnis yang lain yang sangat dipengaruhi oleh regulasi. Hukum antitrust
berusaha untuk mencegah monopoli, mempertahankan harga yang kompetitif, dan melindungi
konsumen terhadap praktek-praktek yang tidak jujur.
Regulasi sosial
Regulasi sosial dimaksudkan pada pentingnya tujuan sosial seperti perlindungan konsumen dan
lingkungan serta menyediakan para karyawan dengan kondisi kerja yang aman dan sehat.
Kesempatan kerja yang sama, perlindungan terhadap imbalan pensiun, dan perawatan kesehatan
bagi para karyawan merupakan area lain yang penting dalam regulasi sosial. Regulasi sosial
tidak terbatas pada satu jenis bisnis atau industri. Hukum memperhatikan polusi, keamanan dan
kesehatan, dan diskriminasi pekerjaan yang diterapkan untuk semua bisnis, hukum perlindungan
konsumen diterapkan untuk semua bisnis terkait dengan produksi dan penjualan barang-barang
konsumsi.
contoh berikut ini mengenai regulasi sosial:
A. Komisi kemanan produk konsumen menetapkan aturan ketat untuk mainan anak-anak.
Alasan ini untuk mencegah penjualan mainan yang dapat membahayakan anak kecil,
seperti mainan dengan bagian kecil yang dapat menyebabkan bahaya tersedak.
B. Badan perlindunagan lingkungan menetapkan batas jumlah belerang dioksida yang dapat
dikeluarkan ke udara lewat cerobong udara pembangkit tenaga listrik. Pemerintah ingin
mengurangi jumlah hujan asam yang jatuh di hutan, danau, peternakan, dan kota-
kadangkala melewati batas-batas negara dan menyebabkan gesekan dengan negara
tetangga.
C. Administrasi Keamanan Jalan Raya Nasional mengharuskan mobil-mobil baru untuk
dilengkapi dengan kantong udara, sabuk pengaman, dan perlengkapan perlindungan yang
lain serta untuk memenuhi standar yang ketat mengenai efisiensi bahan bakar.
Regulasi ekonomi dan sosial, aturan tertentu ditetapkan oleh badan pemerintahan dan oleh
lembaga eksekutif, dan aturan tersebut ditafsirkan oleh mahkamah. Regulator pemerintah dan
mahkamah menghadapi tantangan pekerjaan dalam menerapkan mandat dari kebijakan publik.
Terdapat sebuah kebutuhan legitimasi untuk regulasi pemerintah pada ekonomi modern., tetapi
regulasi juga mempunyai masalah. Dalam ekonomi modern, biaya dan efektifitas regulasi, dan
juga konsekuensi yang tidak diinginkan, merupakan isu serius yang tidak dapat di abaikan.
Pengaruh Regulasi
Regulasi mempengaruhi banyak stakeholder, termasuk bisnis. Kadang kala konsekuensinya
diketahui dan diinginkan, tetapi pada dalam yang berbeda tidak diinginkan atau konsekuensi
muncul secara kebetulan dari tindakan regulasi. Secara umum, pemerintah mengharapkan
keuntungan yang diperoleh dari regulasi melebihi pengorbananya.
1. Biaya Regulasi
“ tidak ada makan siang gratis”. Alhasil, seseorang harus membayar untuk menciptakan
keuntungan. Masyarakat industri sebagaimana yang ada di Amerika hampir dapat membeli
apapun, termasuk regulasi sosial, jika mau membayar harganya.kadang-kadang keuntungan lebih
bernilai dari biaya; kadang-kadang biaya melebihi keuntungan. Pengujian analisis biaya-manfaat
membantu masyarakat untuk mengerti pada bagian apa dalam regulasi baru dicari. Sebagai
contoh, dalam kongres Amerika memperdebatkan usulan layanan kesehatan nasional
administrasi clinton tahun 1990-an, oposisi meningkat dalam ditunjukkan rencana tersebut akan
membebankan biaya regulasi yang besar. Kongres menyadari bahwa masyarakat Amerika tidak
menginginkan manfaat dari rencana layanan kesehatan nasional tersebut berapapun biayanya;
mereka mengiginkannya dengan sedikit atau tanpa biaya.
Pengeluaran regulasi sosial merefleksikan pertumbuhan di area kesehatan lingkungan, keamanan
kerja, dan perlindungan konsumen. Walaupun biaya regulasi meningkat, beberapa orang
berargumen bahwa manfaat melebihi biayanya.di amerika Serikat, badan hukum melindungi
pekerja dari diskriminasi, pelecehan seksual, dan tempat kerja yang berbahaya. Kepentingan
konsumen juga menjadi perhatian badan hukum. Perlindungan lingkungan alam membutuhkan
tenaga yang lebih banyak dan biaya–biaya yang terkait, tetapi banyak pihak yang mengatakan
menjaga udara, tanah, dan air merupakan pengeluaran yang bernilai. Pemilik bisnis kecil mampu
berkompetisi di pasar dan dilindungi dari penyalahgunaan ekonomi oleh perusahaan lain karena
terdapat regulasi yang mengawasi. Kebutuhan regulasi harus diseimbangkan dengan biaya dan
taksiran berkenaan dengan apakah hal tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkan.
Pemerintah bertugas mengatur tindakan bisnis tertentu, dan menderegulasi hal-hal (aturan) yang
dipercaya tidak lagi dibutuhkan oleh industri, pemerintah berlaku sebagai pengendali (misalnya
tekanan pasar dari para pesaing).
2. Perbaikan Regulasi yang Berkesinambungan
Bisnis di Amerika serikat mengalami sebuah pengurangan aturan (diregulasi) hanya untuk
mengamati kembalinya aktifitas pengaturan kembali (reregulasi).
Diregulasi adalah penghilangan atau pengurangan otoritas peraturan dan aktivitas regulasi
pemerintahan. Diregulasi merupakan ide yang populer secara politik. Diregulasi terjadi di
beberapa industri dibawah ini:
A. Perusahaan penerbangan komersial: dihilangkan aturan pemerintah dan memperbolehkan
perusahaan penerbangan lokal untuk bersaing dan melakukan merger dan akuisisi dengan
lebih mudah.
B. Perusahaan truk antar provinsi: diijinkan untuk mengenakan harga yang lebih rendah dan
menyediakan layanan kepada wilayah yang lebih luas.
C. Rel kereta api: diberiksn kebebasan untuk menetapkan tarip di beberapa bagian bisnis
mereka dan bersaing dengan cara baru.
D. Institusi keuangan: menjadi lebih fleksibel dalam penetapan tingkat bunga pinjaman dan
untuk bersaing melewati batas wilayah provinsi.
Pemerintah melakukan diregulasi pada beberapa aturan, sementara disisi lain pemerintah juga
membuat aturan baru. Reregulasi adalah penambahan dan perluasan regulasi pemerintah,
terutama di wilayah (aturan) yang sebelumnya dikurangi. Skandal yang mengoncang perusahaan
di Amerika awal tahun 2000-an membawa tangisan dari para stakeholder yang kemudian
dilakukan reregulasi hukum sekuritas. Jelasnya, bisnis tidak efektif untuk mengatur dirinya
sendiri dan pasar tidak dapat mencegah kejahatan bisnis. Pemerintah dan masyarakat harus tetap
bekerja keras untuk mencapai keseimbangan antara kebebasan pasar dan pengawasan pemrintah
terhadap tindakan bisnis.
REGULASI DALAM KONTEKS GLOBAL
Perdagangan internasional menyatukan orang dan bisnis dengan cara baru dan komplek. Pola
perdagangan internasional tumbuh lebih komplek, pemerintah merasa perlu untuk menetapkan
aturan yang melindungi kepentingan warganya. Tidak ada negara yang mau menerima produk-
produk manufaktur yang berbahaya bagi warganya dan tidak ada pemerintah yang ingin melihat
ekonominya rusak karena persaingan yang tidak jujur dari para pesaing luar negeri. Hal-hal
inilah yang menjadi perhatian untuk dijadikan dasar adanya kerjasama dan kesepakatan regulasi
internasional.
Regulasi Terhadap Produk Impor
Setiap negara mempunyai kekuasaan terhadap produk yang dijual dinegaranya. Contoh: Mainan
yang diproduksi diluar negri tapi dijual di Amerika haruslah memenuhi standar keaman yang
berlaku seperti halnya yang berlaku bagi industri sejenis yang berasal dari dalam negri.
Regulasi Terhadap Produk Ekspor
Pemerintah mempunyai kepentingan untuk mengetahui apakah produk-produk bisnis di ekspor
keseluruh dunia. Pemerintah pusat memperhatikan produk yang “dibuat Di Amerika” merupakan
produk berkualitas bagus. Perusahaan Amerika kadang-kadang mengekspor produknya ke suatu
negara yang dilarang oleh negara (Amerika) untuk melakukan transaksi penjualan karena
masalah keamanan. Meskipun praktek semacam itu mungkin tidak ilegal, perusahaan tersebut
bertindak tidak etis. Pemerintah Amerika juga memperhatikan perusahaan Amerika untuk tidak
menjual teknologi militer kepada negara yang tidak bersahabat. Hukum Amerika yang
membatasi penjualan teknologi militer tertentu yang hanya disetujui oleh departemen
pertahanan.
Regulasi Terhadap Perilaku Bisnis Internasional
WTO, yang bertugas membentuk aturan -aturan pelaksanaan perdagangan internasional. Aturan
ini dapat dipertimbangkan sebagai regulasi multinasional. Mengutip sebuah contoh, WHO,
sebuah badan PBB, bekerja dengan industri farmasi untuk menciptakan database mengenai efek
samping produk obat, penetapan standar kualitas, dan memecahkan konflik praktek pemasaran
dan manufaktur yang dapat membahayakan masyarakat. Pembuatan regulasi bilateral atau
multilateral menyebabkan perundingan panjang lebar diantara para pemimpin bisnis,
pemerintahan, dan organisasi non pemerintah (seperti kelompok konsumen). Interaksi ini
diperlukan karena banyaknya stakeholder yang terlibat. Pemasaran internasional WHO
mengkodifikasi produk-produk formula bayi, sebagai contoh, membutuhkan dalam hampir tiga
tahun untuk rapat dan perundingan sebelum pengodean yang sesuai siap untuk diterapkan oleh
pemerintah negara.
Negara juga bekerja sama untuk menetapkan standar penggunaan sumberdaya global yang tidak
dimiliki oleh negara manapun. Dalam setiap kasus, pengetahuan pemerintah terhadap masalah
tidak dapat diselesaikan melalui tindakan satu negara. Hal ini menghasilkan kerangka
kesepakatan internasional, standar, dan pemahaman terhadap usaha untuk mengharmonisasikan
aktifitas bisnis dan kepentingan publik.