Anda di halaman 1dari 8

LINGKUNGAN BISNIS

DI ERA PERDAGANGAN
BEBAS
01 Perjanjian Perdagangan Bebas Perjanjian
Perdagangan Bebas (FTA) adalah perjanjian antara dua negara atau lebih untuk
mengurangi hambatan impor dan ekspor di antara mereka.
FTA bertujuan untuk:
Mengurangi tarif dan menangani hambatan non tarif
Menjaga akses pasar dan memastikan kondisi yang kondusif bagi penyedia produk
jasa untuk berkembang
Mengatur pengenaan resiprokal tarif preferensi diantara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian
Dalam hal ini, akuntansi lingkungan dapat membantu
mengukur dampak kerusakan lingkungan dan
menciptakan insentif bagi perusahaan untuk
mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
02 politik dan hubungan internasional dalam lingkungan bisnis internasional
Politik dan hubungan internasional dalam lingkungan bisnis internasional
merupakan suatu aspek yang sangat penting. Politik internasional merupakan salah satu
wujud dari interaksi dalam hubungan internasional, yang meliputi seluruh tipe hubungan
atau interaksi antar aktor internasional, seperti negara, asosiasi, dan organisasi non-negara
(ekonomi, pariwisata, perdagangan, dan sebagainya)
. Ruang lingkup politik internasional terbatas hanya pada "permainan kekuasaan" yang
melibatkan negara-negara berdaulat.
Politik internasional juga mencakup
unsur power, kepentingan, dan tindakan, serta perhatian terhadap sistem internasional,
deterrence, dan perilaku para pembuat keputusan dalam situasi konflik. Dalam lingkungan
bisnis internasional, politik internasional membahas keadaan atau soal-soal politik di
masyarakat internasional dalam arti yang lebih sempit, yaitu dengan berfokus pada
diplomasi dan hubungan antar negara dan kesatuan-kesatuan politik lainnya
03 Peta politik dan bisnis nasional di Indonesia terdiri dari berbagai partai politik yang
mengumpulkan suku cadang dan dukungan dari masyarakat. Saat ini, tiga kandidat utama untuk
pemilu presiden 2024 adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Anies
Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dan diusung oleh Partai NasDem, PKB, dan
PKS, sedangkan Prabowo Subianto berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka dan diusung
oleh Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, dan Partai Garuda. Ganjar Pranowo
menggandeng Mahfud MD dan didukung oleh PDIP, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
Peta politik di provinsi NTT juga menarik perhatian, dengan Nasdem menjadi pemenang pemilu
2019 di provinsi tersebut. Nasdem menguasai sembilan kabupaten/kota di NTT dan mengurangi
dominasi Golkar, yang sebelumnya menguasai empat pemilu.

Kondisi ekonomi dan politik nasional akan juga berpengaruh pada peta politik dan bisnis
nasional. Peta politik dan bisnis nasional akan berubah-ubah tergantung pada langkah dan strategi
partai politik dalam mengemas kampanye-kampanyenya untuk memengaruhi persepsi
masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peta politik dan bisnis nasional di Indonesia antara lain:

1. *Kondisi ekonomi*: Ekonomi dan industri dapat dipengaruhi oleh banyak keputusan politik, seperti hukum ketenagakerjaan, hukum lingkungan
hidup, pajak, biaya, peraturan, penilaian mata uang, nilai tukar, dan lainnya.

2. *Perilaku politik*: Perilaku politik, terutama keputusan politik, dapat mempengaruhi bisnis, seperti pemerintah yang mengubah aturan yang
mempengaruhi perusahaan.

3. *Partisipasi politik*: Partisipasi politik dapat mempengaruhi bisnis, seperti kemungkinan kegagalan atau keberhasilan politik yang dapat
mempengaruhi bisnis.

4. *Sistem politik*: Sistem politik, seperti demokrasi, dapat mempengaruhi bisnis, seperti kemungkinan bagi masyarakat untuk berpartisipasi
dalam pembuatan keputusan dan menyediakan pelayanan bagi kepentingan masyarakat.

5. *Desentralisasi*: Desentralisasi pemerintah dapat mempengaruhi bisnis, seperti pemerintah daerah yang mengelola public service sesuai dengan
apa yang diinginkan dan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.

6. *Kekuasaan*: Kekuasaan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dapat mendorong pemerintah daerah untuk menyelenggarakan public
service sesuai dengan apa yang diinginkan dan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.

7. *Pengubahan institusional*: Pengubahan institusional, seperti pelembagaan demokratisasi dan desentralisasi, dapat mempengaruhi pola bisnis
dan politik di Indonesia.

8. *Rent seeking*: Praktek pencarian rente dapat mempengaruhi politik dan bisnis, seperti pencarian rente yang dilakukan secara terbuka dalam
rezim demokrasi.
04 Iklim investasi di indonesia Iklim investasi didefinisikan sebagai kebijakan,
institusional, dan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap tingkat
pengembalian dan risiko suatu investasi.
Ada sejumlah faktor yang berpengaruh pada iklim investasi,
yakni:
Stabilitas politik dan sosial
Kondisi infrastruktur dasar
Sektor pembiayaan
Pasar tenaga kerja
Regulasi
Perpajakan
Birokrasi
Korupsi
Konsistensi dan kepastian kebijakan
Corporate Social Responsibility (CSR) dan Hak Asasi Manusia (HAM) terkait tenaga kerja penyandang disabilitas merupakan salah satu contoh bagaimana
05 CSR dapat memperlindungi hak asasi manusia, yang mendasar adalah hak mendapat pekerjaan. Dengan adanya CSR, para tenaga kerja penyandang
disabilitas akan terlindungi haknya dan tidak akan mendapat diskriminasi di tempat kerja.

Penegakan HAM dan CSR di Indonesia dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:

1. *Pengaturan*: Pengaturan yang mendasarkan CSR dan HAM, seperti Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perseroan Terbatas.

2. *Implementasi*: Implementasi CSR dan HAM, seperti program-program yang ditujukan untuk melindungi hak asasi manusia, seperti hak mendapat
pekerjaan.

3. *Pelatihan*: Pelatihan dan pendidikan untuk mengenal pasti hak asasi manusia, seperti hak mendapat pekerjaan.

4. *Pengawasan*: Pengawasan terhadap perusahaan untuk memastikan adanya CSR dan HAM.

5. *Perundang-undangan*: Perundang-undangan yang mendasar HAM dan CSR, seperti Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

6. *Kerjasama*: Kerjasama antar organisasi, seperti PUSHAM-UII dan Norsk Senter for Menneskerettigheter Norwegian Center for Human Rights, untuk
membangun CSR dan HAM.

Penegakan HAM dan CSR dapat mengurangi diskriminasi dan membangun hubungan yang baik antara perusahaan dan masyarakat, yang akan
mempengaruhi peta politik dan bisnis nasional.
Hubungan Politik, Perdagangan Bebas, HAM dan CSR
06
Politik memainkan peran penting dalam perdagangan bebas, HAM, dan CSR. Berikut analisis hubungannya:
1. Politik dan Perdagangan Bebas:

Kebijakan perdagangan ditentukan oleh pemerintah melalui perjanjian perdagangan bebas (FTA) dan peraturan lainnya.
Kepentingan politik dapat memengaruhi isi FTA, seperti prioritas sektor ekonomi tertentu atau proteksi terhadap industri dalam negeri.
Perdagangan bebas dapat membawa manfaat ekonomi, seperti peningkatan GDP dan investasi, tetapi juga dapat menimbulkan tantangan, seperti hilangnya
pekerjaan dan degradasi lingkungan.
2. Politik dan HAM:

Pemerintah bertanggung jawab untuk melindungi dan menegakkan HAM.


Sistem politik suatu negara dapat memengaruhi tingkat penghormatan terhadap HAM.
Perdagangan bebas dapat memiliki dampak positif dan negatif terhadap HAM. Di satu sisi, dapat meningkatkan standar hidup dan hak-hak pekerja. Di sisi
lain, dapat mengeksploitasi pekerja dan merusak lingkungan.
3. Politik dan CSR:

Pemerintah dapat mendorong perusahaan untuk menerapkan CSR melalui peraturan dan insentif.
CSR dapat menjadi alat untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh perdagangan bebas.
Perusahaan harus transparan dan akuntabel dalam menjalankan CSR.
4. Hubungan HAM dan CSR:

CSR dapat menjadi alat untuk mempromosikan dan melindungi HAM.


Perusahaan harus memastikan bahwa praktik bisnis mereka tidak melanggar HAM.
CSR harus dilakukan dengan pendekatan yang berbasis hak untuk memastikan keberlanjutan dan manfaat bagi semua pihak.lo

Anda mungkin juga menyukai