Anda di halaman 1dari 28

LINGKUNGAN BISNIS: SOSIAL DAN POLITIK

Presented by
Dr. NGORANG PHILIPUS, M.Si
PENGERTIAN POLITIK
1. MIRIAM BUDIARDJO:
Politik adalah usaha menentukan peraturan-peraturan yang dapat diteriam
baik oleh sebagian besar warga untuk membawa masyarakat ke arah
kehidupan bersama yang harmonis. Usaha mencapai the good life ini
menyangkut bermacam-macam kegiatan yang antara lain menyangkut
proses penentuan tujuan dari sistem, serta cara-cara melaksanakan tujuan
itu. Tujuan-tujuan itu ditentukan berdasarkan beberapa alternatif serta
urutan prioritas dari tujuan-tujuan itu.
Ilmu politik mempelajari ttg: negara (state), kekuasaan (power),
pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy) dan
pembagian (distribution) atau alokasi (allocation)
PENGERTIAN POLITIK
1. RAMLAN SURBAKTI:
Lima pandangan tentang politik:
Politik adalah usaha-usaha yang ditempuh warga negara untuk membicarakan dan
mewujudkan kebaikan bersama,
Politik adalah segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan
pemerintahan,
Politik adalah segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan
kekuadaan dalam masyarakat,
Politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan umum,
Politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan/atau mempertahankan sumber-
sumber yang dianggap penting.
PENGERTIAN
Lingkungan: segala situasi dan kondisi baik sosial, ekonomi, kultur dan
politik serta hukum yang mempengaruhi kegiatan bisnis dan proses
pembuatan keputusan para pelaku bisnis,
Bisnis: segala usaha yang dilakukan untuk mencari untung lewat
proses produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa
Tujuan perkuliahan ini membantu pelaku bisnis untuk mengambil
sikap dan tindakan yang tepat di dalam menghadapi situasi dan
kondisi di lingkungan bisnis, baik sosial, ekonomi, budaya, politik dan
hukum
Materi yang diberikan: sosial, budaya, ekonomi dan politik
Lingkungan Bisnis Social
factor Political
Cultural
factor
factor

Economic Business Legal


factor Decision factor

Technolog
ical factor Demografic
factor
Tipe Lingkungan Bisnis
(1).Lingkungan Ekonomi: Kondisi ekonomi, Kebijakan ekonomi, sistem
ekonomi,
(2).Lingkungan Non Ekonomi: Lingkungan sosial, politik, hukum,
tekhnologi, demografi dan lingkungan alam,serta lingkungan budaya
@Kondisi ekonomi: GDP, pendapatan per capita, pasar barang dan
jasa, ketersedian modal, persedian pertukaran asing, pertumbuhan
perdagangan luar negeri, kekuatan pasar modal,
@Kebijakan ekonomi: kebijakan industri, kebijakan fiskal, kebijakan
moneter, kebijakan investasi asing, kebijakan ekspor-impor
-@Kebijakan Industri:
prinsip2, kebijakan, regulasi, prosedur yang mengarahkan
dan mengontrol usaha industri dan membangun pola-
pola pengembangan industri:
- @Kebijakan fiskal: meliputi belanja pemerintah,
perpajakan dan utang luar negeri,
-@kebijakan moneter: semua aktivitas dan intervensi
yang ditujukan kepada kredit lunak untuk bisnis yang
mendorong perdagangan dan industri,
-@kebijakan investasi asing: mengatur arus investasi
asing dalam berbagai sektor : mempercepat
perkembangan industri dan mengambil untung dr
Lingkungan Ekonomi:
@kebijakan investasi asing: mengatur arus investasi asing
dalam berbagai sektor, mempercepat perkembangan industri
dan mengambil untung dari tehnologi modern,
@ kebijakan ekspor-impor: meningkatkan ekspor dan
menjembatani jurang antara ekspor-impor terutama
berkaitan dengan berbagai retribusi atau kewajiban
menghapus rintangan dan kontrol bea cukai
@ sistem ekonomi: ekonomi kapitalis, ekonomi sosialis dan
ekonomi campuran
Lingkungan Non-ekonomi
Politik:
Sistem politik: Sosialis-Komunis dan demokrasi liberal
Golongan yang berkuasa: kelompok berkuasa, ideologi dan orientasi
kebijakan,
Stabilitas politik: tingkat kriminalitas, konflik kelompok,
institusionalisasi politik
Kekuasaan birokrasi: proses pembuatan kebijakan khususnya bisnis
Hubungan sipil-militer: militer cenderung otoriter dan sipil demokratis
Lingkungan non-ekonomi:
Hukum:
Peraturan devisa: pengusaha dapat memperhitungkan untung dan rugi yg
diperoleh perusahaan
Hukum agraria: status tanah: tanah milik perorangan, lembaga swasta atau
lembaga pemerintah
Keseimbangan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Lembaga mana yang paling
berkuasa: presiden, DPR atau yudikatif,
Perlindungan hukum terhadap perusahaan: apakah perusahaan
mendapatkan jaminan yang jelas dalam operasinya,
Korupsi dan kolusi: peraturan dan hukum seringkali tidak dapat
dilaksanakan dengan baik, artinya: hukum dapat dilampaui karena urusan
perijinan misalnya sangat tergantung kedekatan pengusaha dan birokrat
Lingkungan non-ekonomi
Sosial:
Keseimbangan antara rural dan urban. Perusahaan berdiri di desa atau di
perkotaan,
Keseimbangan antara golongan etnis: etnis homogen atau heterogen
Keseimbangan antara golongan agama: mengutamakan kepentingan
golongan agama yang mana ?
Kualitas pendidikan dan kesehatan: studi kelayakan ttg ini penting !
Kekuatan organisasi buruh:
Keseimbangan sosial antara pria dan wanita
Lingkungan non-ekonomi
. Kultural:
- Etos kerja: tiap budaya memiliki etos kerja yang berbeda,
- Keseimbangan antara rasionalitas dan non rasionalitas,
- keseimbangan antara sikap kolektif dan individualistis,
- kekuatan adat terhadap modernitas: alon-alon waton
klakon
- Kemungkinan tekhnologi baru: kultur berpengaruh thdp
tehnologi
Ekonomi-Politik
Ekonomi-politik: oikos+nomos dan polis (bhs Yunani): kombinasi
menunjuk pd keterkaitan erat antara fakta2 produksi, keuangan dan
perdagangan dengan kebijakan pemerintah di bidang moneter, fiskal
dan komersial.
Martin Staniland: Ekpol: interaksi sistimatis antara aspek ekonomi dan
aspek politik bisa dlm bentuk kausalitas, resiprositas atau perilaku yang
berlangsung terus menerus.
Hubungan kausalitas, resiprositas dan perilaku yg berlangsung terus
menerus itu terjadi pada tingkat Global, regional, nasional dan lokal
Hubungan Internasional
Hubungan Internasional: antara negara, antara perusahaan, antara
etnis, antara budaya
Hubungan internasional: hubungan unilateral, bilateral dan multilateral
Hubungan internasional: Politik Internasional, hukum internasional dan
perdagangan Internasional
Imperialisme dan kolonialisme: 3 G: Gold, Gospel dan Glory
Perdagangan Internasional: sejarah dan perkembangannya ?
Organisasi-organisasi Ekonomi Internasional:
Organisasi Ekonomi Internasional
VOC = Belanda
EIC= East India Company=Inggris
Persemakmuran Asia Timur Raya: Jepang 3 A
APEC= Asia Pasific Economic Cooperation
NAFTA= North America Free Trade Area
AFTA= Asia Free Trade Area
ASEAN= Association of South East Asia Nation
MEA= Msyarakat Ekonomi ASEAN
Peta politik di Indonesia
Sebelum kemerdekaan: 3 golongan: Eropa, Timur Asing, Pribumi
Sesudah kemerdekaan:
1. 1945-1949: Perang Kemerdekaan
2. 1949-1950: RIS
3. 1950-1959: Demokrasi Liberal
4. 1960-1965: Demokrasi Terpimpin
5. 1966-1988: Demokrasi Pancasila
6. 1999-sekarang: Reformasi
Bisnis dan Politik di Indonesia: Patronase Bisnis
Moment Penting:
1. Program Benteng: membangun barisan pengusaha pribumi,
2. Masuknya militer dalam politik tahun 1952
3. Pemberontakan DII/TII-sehingga kembali ke UUD 1945 (dekrit 5 Juli 1959)
4. Negara dalam keadaan darurat (S.O.B=Staat Orloog van Beleg)
1957=nasionalisasi perusahan asing
5. Peta politik berubah setelah G30S PKI: ABRI di panggung kekuasaan
6. Masa pemulihan ekonomi: UU PMA/PMDN
7. Kelimpahan minyak
BAGAIMANA PATRONASE BISNIS DIBANGUN DAN
DIPERTAHANKAN?
1. Pengusaha tidak punya peran politik yang kuat. Kekuatan politik ada pada
kaum birokrat terutama kaum militer. Kekuatan politik ditopang oleh
kekuatan ekonomi terutama perusahaan2 negara yang dikuasai militer.
2. Patron politik memiliki kekuatan untuk mengalokasikan kekayaan negara
kepada pengusaha klien yang bergantung kepada birokrat politik, dlam
bentuk konsensi dan lisensi,
3. Birokrasi yg terjun di bisnis menjadi pengusaha patron bagi pengusaha
klien, sangat menguntungkan pengusaha patron.
4. Keberhasilan bisnis tidak ditentukan oleh persaingan memenangkan
kompetisi, tetapi sejauh mana kedekatan hubungan antara pengusaha
patron dan pengusaha klien.
Sambungan !!!
5. Perusahaan dagang yang dikuasai militer dan birokrat lebih sebagai
lembaga yang mengalokasikan lisensi impor dan pendistribusian kepada
pengusaha China dan asing yang mengusai sektor impor. Adanya monopoli
negara atas kegiatan ekonomi.
6. Birokrat politik yang terjun dalam bisnis bukan kalangan yg memiliki modal,
tehnologi dan pengetahuan atau pengalaman mengelola bisnis. Mereka tidak
lain sebagai lembaga kontrol sumber2 ekonomi: bagi konsensi dan alokasi
lisensi-lisensi.
7. Persekutuan yang dibangun tidak bekerja melalui saluran kebijakan umum,
tetapi melalui hubungan langsung dengan pusat kekuasaan birokrat politik
dan kelompok bisnis tertentu.
Sambungan....
8. Konsensi pertambangan dan kehutanan, SDA, pengusaha patron tidak
memerlukan dana dari negara, tetapi didanai oleh modal asing (utang luar negeri?).
Pengusaha patron dijadikan boneka oleh pengusaha asing.
9. Kepentingannya bukan meningkatkan akumulasi modal yang produktif, tetapi
bagaimana memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
10. pengusaha klien bergantung pada patron politik untuk memperoleh akses yang
luas terutama kredit yang besar dan lisensi-lisensi yang mereka perlukan. Pengusaha
klien memberi imbalan pemilikan saham minoritas kepada patron-politik,
11. Patronase bisnis dibangun dan dipertahankan dengan jaminan politik tanpa
demokrasi.
12. fasilitas proteksi tarif dan hak monopoli. Berusaha memupuk kekayaan
ketimbang melakukan investasi besar dalam jangka panjang.
Patronase Bisnis
Tipe-Tipe Pengusaha Klien menurut Joon Hwan Shin
1. Kontrak Pemerintah,
2. Pedagang monopoli,
3. Pedagang konsensi,
4. Pengusaha manufaktur yang diberi lisensi,
5. Pengusaha joint venture
Kapitalis Erzat: Pemburu Rente Yasuhiro Kunio
Pemburu Rente: kapitalis yang menjalin hubungan dengan pemerintah
demi keuntungan bisnis.
Rente: selisih antara nilai pasar dari suatu kebaikan hati pemerintah
dengan jumlah yang dibayar oleh si penerima (rente) kepada
pemerintah dan /atau secara pribadi kepada penolongnya di
pemerintahan.
Kategori-kategori pemburu rente:
1. Kapitalis Keraton: di Filipina, Malaysia dan Indonesia: Sultan Yogyakarta,
2. Keluarga presiden: Soeharto, Probosutejo, Liem Sioe Liong,
3. Crony capitalist: kapitalis kroni (kapitalis konco): usahawan sektor swasta yang
memperoleh keuntungan besar dari hubungan erat dengan kepala negara,
4. Kapitalis birokrat: (1) masih memegang atau pernah memegang jabatan birokrat
untuk akumulasi modal awal; (2) tidak memegang jabatan birokratis, tetapi masih
mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan memanfaatkannya untuk
kegiatan bisnis, (3) menjalankan bisnis sendiri dan menjalankannya seperti yang
dilakukan oleh kapitalis yang lain.
5. Politisi yang beralih menjadi kapitalis,
6. Kapitalis yang beralih profesi menjadi politisi.
7. Kapitalis lain yang berkoneksi dengan pemerintah.
Perubahan Sosial dan Pengaruhnya thd Bisnis
Perubahan sosial : perubahan pada lembaga-lembaga sosial,
Lembaga sosial: aturan, hukum, kebijakan, nilai-nilai dan organisasi
Perubahan lembaga sosial: perubahan pada aturan, hukum, nilai-nilai
dan organisasi baik dalam bidang sosial budaya, sosial ekonomi maupun
sosial politik.
Bisnis : kegiatan dalam bidang produksi, distribusi dan konsumsi barang
dan jasa.
Perubahan sosial budaya
Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi:
Ilmu pengetahuan dan tehnologi telah menciptakan mesin-mesin produksi
barang dan jasa mulai dari yang sederhana hingga yang paling canggih,
mulai dari Eropa hingga menyebar ke seluruh dunia.
Produksi barang dan jasa bersifat massal hingga melebihi apa yang
dibutuhkan manusia,
Logika produksi barang dan jasa: produksi tidak ditentukan oleh kebutuhan
manusia, tetapi kebutuhan manusia diciptakan oleh produksi barang dan
jasa,
Selera dan konsumsi barang dan jasa diciptakan logika produksi barang dan
jasa. Bisnis berkembang pesat guna meraup keuntungan sebesar2nya.
Perubahan sosial ekonomi
Perubahan pola produksi barang dan jasa menimbulkan perubahan
sosial ekonomi masyarakat,
Masyarakat agraris
Masyarakat industri,
Masyarakat post industri
Masyarakat tehnologi industri
Masyarakat cyber tehnologi
Bisnis mengikuti pola produksi barang dan jasa
Perubahan sosial politik
Perubahan organisasi sosial politik:
Masyarakat terjajah ke masyarakat merdeka, bisnis ?
Pemerintahan otoriter ke pemerintahan demokrasi, bisnis ?
Sistem sentralisasi ke desentralisasi, bisnis ?
Dominasi pemerintah pusat ke otonomi daerah=otda, bisnis ?
Pemilihan umum tidak langsung ke pemilihan umum langsung, bisnis
Perubahan sosial politik berpengaruh kepada bisnis:
Aturan-aturan dan prosedur: e-goverment: transparansi dan akuntabilitas
Kebijakan: ekspor dan impor: tarif bea masuk dan bea ekspor, embargo
Tugas :
Buat makalah:
Judul bebas
Topik: faktor non ekonomi dan kehidupan bisnis
Minimal 10 halaman,
1 spasi
Font : times new roman
Perhatikan: KERAPIHAN TULISAN

Anda mungkin juga menyukai