- Bagaimana di Indonesia?
Di Indonesia, peraturan yang mendasari akuntansi komersial dan akuntansi perpajakan berbeda.
Akuntansi komersial didasari oleh peraturan prinsip utama bertema umum (PABU) yang
sekarang beralih ke IFRS, sedangkan peraturan untuk akuntansi perpajakan berasal dari surat
edaran dirgen pajak tentang berbagai pencatatan metode akuntansi yang diterima. Perbedaan
peraturan ini menyebabkan sebelum suatu laporan keuangan, terutama laba rugi, dilaporkan
secara komersial, laporan tersebut akan disesuaikan terlebih dahulu dengan berbagai peraturan
perpajakan yang diterima. Penyesuaian tersebut akan menyebabkan beberapa perbedaan yaitu
perbedaan tetap dan perbedaan temporer. Perbedaan tetap adalah perbedaan yang terjadi
akibat peraturan yang berbeda dan tidak dapat ditoleransi oleh perpajakan, salah satu
contohnya adalah tentang cadangan bad debt, cadangan bad debt tidak diakui secara
perpajakan karena dikhawatirkan akan menjadi salah satu akun untuk melakukan manipulasi,
walaupun akuntansi memperbolehkan untuk membuat cadangan bad debt karena asas
konservatisme. Perbedaan temporer adalah perbedaan akibat waktu yang berbeda antara
akuntansi komersial dan perpajakan, salah satu contohnya adalah umur ekonomis untuk
depresiasi di komersial dapat disusutkan sesuai masa manfaatnya, sedangkan di pajak untuk tiap
jenis asetnya sudah ditetapkan masa manfaatnya yang pasti dan metode depresiasi yang boleh
digunakan. Oleh karena itu dapat dikatakan di Indonesia, walaupun terdapat perbedaan antara
akuntansi komersial dan perpajakan, namun terdapat suatu sistem yang dapat memfasilitasi
agar perbedaan tersebut dapat diperkecil dengan menggunakan penyesuaian tertentu sebelum
menghitung pajak perusahaan.