keuangan
BAB 14
Kelompok 10
Wd. Utami Wardani (202130122)
Era Lusiana Sianipar (202130214)
Jendra Argubie (202130140)
Vilia Devita Lamalelang (202130008)
Debora Lessu (202130406)
Irna Raja (202130438)
Gweyneth Latumaenssa (202130112)
Sherly Prisilda Huwae (202130011)
Erna Watngil (202130102)
Dion Alvaro Mainake (202130505)
Haikal Abduh Pattimura (202130153)
Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan
adalah teknik untuk mengungkapkan setiap pos pada laporan keuangan sebagai
persentase pada sebuah nilai dasar. Pada suatu laporan posisi keuangan, kita dapat
mengatakan bahwa aset lancar suatu perusahaan adalah 22% dari total aset-total aset-
sebagai nilai dasar. Atau pada sebuah laporan laba-rugi, dapat dikatakan bahwa beban
penjualan adalah 16% dari penjualan neto-penjualan neto sebagai nilai dasar.
Analisis Vertikal
1. Laporan Posisi Keuangan
Analisis vertikal menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing kategori pada laporan
posisi keuangan. Analisis vertikal juga dapat menunjukkan ekuitas perubahan (percentage
change) pada setiap pos pada aset, liabilitas.
2. Laporan Laba rugi
Manfaat terkait analisis vertikal yaitu, analisis tersebut memungkinkan dibuatnya
perbandingan berbagai jenis perusahaan dengan ukuran yang berbeda.
Analisis Rasio
Analisis rasio (ratio analysis) mengungkapkan hubungan antara pos-pos yang dipilih
pada laporan keuangan. Sebuah rasio (ratio) mengungkapkan hubungan matematis antara suatu
jumlah dengan yang lainnya. Hubungan tersebut dapat diungkapkan dalam persentase, angka, atau
proporsi sederhana.
Rasio dapat memberikan petunjuk bagi kondisi dasar yang mungkin tidak terlihat oleh
masing-masing komponen pada laporan keuangan, dalam membahas mengenai rasio akan digunakan
jenis perbandingan berikut:
1. Perbandingan intraperusahaan
2. Perbandingan rata-rata perusahaan
3. Perbandingan antarperusahaan
Rasio Likuiditas
Dalam mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan, kualitas laba perusahaan sangat
penting bagi para analis. Perusahaan yang memiliki kualitas laba (quality of earnings) tinggi
menyediakan informasi yang menyeluruh dan transparan yang tidak akan membingungkan atau
menyesatkan pengguna laporan keuangan.
Permasalahan kualitas laba menjadi sangat penting karena skandal akuntansi terbaru
menyatakan beberapa perusahaan menghabiskan terlalu banyak waktu mengelola pendapatannya dan
tidak cukup waktu untuk mengelola bisnisnya. Inilah beberapa faktor yang memengaruhi kualitas
laba.
Kualitas Laba
Metode Akuntansi Alternatif
Variasi di antara perusahaan-perusahaan dalam penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards-Standar
Laporan Keuangan Internasional) dapat menghambat perbandingan dan mengurangi kualitas laba. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan dapat menggunakan metode harga rata-rata (average-cost) dalam menghitung persediaan, sedangkan
perusahaan lain dalam industri yang sama dapat menggunakan FIFO.