Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Resiko Politik dan Hukum Terhadap Bisnis

Isu politik dan hukum selalu berdampak signifikan terhadap bisnis, sebagaimana


disebutkan dalam berbagai buku sejarah. Misalnya, Perang Dunia telah menyebabkan
kehancuran besar-besaran pada banyak ekonomi global. Banyak perusahaan telah
memanfaatkan situasi politik terbaik , dan yang lain telah menjadi target untuk situasi politik
yang buruk.

Jika kita mempertimbangkan sisi sipil dari sebuah bisnis, situasi politik yang tidak
menguntungkan mencegah penjualan dan pendapatan bisnis. Namun juga berdampak pada
perekonomian. Oleh karena itu, sangat penting bagi keberlanjutan organisasi untuk beroperasi
dalam kondisi ekonomi yang menguntungkan. Secara keseluruhan, masalah politik dan
hukum memiliki dampak yang signifikan terhadap industri bisnis. Perusahaan
multinasional biasanya berisiko tinggi karena mereka beroperasi di banyak negara secara
bersamaan, dan setiap kondisi yang tidak menguntungkan di satu negara operasi dapat
melumpuhkan seluruh organisasi. Berikut adalah beberapa contoh yang mungkin
memiliki dampak besar pada organisasi bisnis.

Nasionalisasi:  Proses nasionalisasi biasanya terjadi ketika pemerintahan baru memimpin.


Pemerintah berfokus pada nasionalisasi, di mana mereka mengambil kepemilikan semua
perusahaan dan menasionalisasi seluruh negeri. Semua negara kemudian bekerja untuk
kepentingan pemerintah dan bangsa, bukannya bekerja untuk keuntungan pribadi atau
keuntungan individu. Namun, ketika pemerintah kehilangan kendali atas ekonomi atau mulai
masuk ke dalam depresi teknologi di mana inovasi tidak lagi hadir, mereka
mendenasionalisasi perusahaan untuk menumbuhkan ekonomi negara dengan meningkatkan
persaingan antar sektor.

Transportasi:  Hampir semua negara telah memberikan kewenangan transportasi di


tangan negara. Kondisi negara biasanya bertanggung jawab untuk menjaga jalan dan
ketersediaan kendaraan umum. Perusahaan suatu negara bergantung pada infrastruktur negara
tersebut untuk mengangkut produk dan material mereka. Oleh karena itu, kondisi
infrastruktur memainkan peran besar dalam profitabilitas suatu perusahaan. Apalagi, sebagian
besar karyawan perusahaan menggunakan transportasi umum untuk mencapai kantor mereka.
Jika transportasi umum di negara ini tidak membantu atau tidak biasa, perusahaan
menghadapi pukulan besar dalam produktivitas. Oleh karena itu, perusahaan harus menjaga
sistem transportasi, jalan, dan kereta api mereka tetap wajar.

Pendidikan: Bagi sebuah perusahaan, wajib memiliki sistem pendidikan yang unggul. Ini
meningkatkan keterampilan dan bakat individu negara yang menjadi bagian dari organisasi
untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan penjualannya.

Kebijakan lingkungan:  Aturan dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk


mengendalikan pencemaran lingkungan atau hal-hal lain memiliki dampak yang signifikan
terhadap profitabilitas dan keberlanjutan perusahaan. Banyak perusahaan mengurangi biaya
pembuangan bahan limbah dengan membuangnya ke laut atau di bagian tempat pembuangan
sampah di daerah pemukiman. Jika negara membuat kebijakan untuk melarang tindakan
tersebut, biaya meningkat karena penanganan pemborosan menjadi bagian dari tugas yang
harus dilakukan.

Pajak dan subsidi: Semua perusahaan dibentuk untuk meningkatkan laba. Melalui Pajak


dan iuran, pemerintah memanfaatkan tujuan ini. Ini memberlakukan tarif pada kegiatan untuk
mencegahnya sementara itu membantu beberapa orang untuk mendorong praktik tersebut.
Misalnya, pemerintah mengenakan pajak atas pembuangan sampah untuk mendorong
praktik daur ulang sampah. Pada saat yang sama, mungkin menawarkan subsidi ekspor untuk
mendorongnya.

Hukum persaingan dan pelaporan

Meningkatnya persaingan adalah hal yang menuntut pemilik bisnis untuk terbukti unik dalam
hal kebijakan bisnis mereka. Munculnya berbagai inovasi dan kenaikan harga
meningkatkan tingkat persaingan yang mempengaruhi jalannya bisnis. Perusahaan dapat
mengeksploitasi konsumen tanpa persaingan. Itulah sebabnya pemerintah selalu berusaha
menjaga persaingan tetap adil dan menahan perkembangan monopoli yang semakin
meningkat.

Pemerintah membuat undang-undang untuk memastikan bahwa perusahaan memberikan


informasi yang relevan atau tidak. Tindakan ini mencerminkan pandangan bisnis yang
akurat dan adil. Perusahaan mewakili status keuangan mereka karena aturan akuntansi
pemerintah. Pemerintah membuat undang- undang untuk memastikan bahwa perusahaan
memberikan informasi kepada klien yang tidak berhak mereka pertahankan.

Secara keseluruhan, masalah politik dan hukum memiliki dampak yang signifikan terhadap


industri bisnis. Perusahaan multinasional biasanya menghadapi risiko yang cukup besar
karena mereka beroperasi di banyak negara secara bersamaan, dan setiap kondisi yang tidak
menguntungkan di satu negara operasi dapat melumpuhkan seluruh organisasi.

Contoh Pengaruh resiko Politikdan hukum Terhadap Bisnis dan perusahaan di


indonesia

Ketidakstabilan politik merupakan salah satu hal yang perlu diwaspadai oleh para pelaku
bisnis. Politik dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis sebuah perusahaan. Hal ini
perlu kamu ketahui faktor penghambat dan contoh-contoh pengaruh politik terhadap bisnis
sehingga kamu akan dapat mengambil strategi yang tepat untuk kedepannya.

Nah, inilah beberapa contoh pengaruh politik terhadap bisnis perusahaan:

1. Kebijakan Bisnis Terkait dengan Pajak

Situasi politik tidak bisa kita jauhkan dari para pejabat yang berada di pemerintahan. Pejabat
mempunyai wewenang untuk menentukan arah peraturan kebijakan, termasuk dalam
hal perpajakan yang tentu saja akan mempengaruhi biaya bisnis para pelaku usaha.
Penetapan tarif pajak yang semakin besar tentu saja akan membuat para pelaku
usaha memikirkan strategi apa yang cocok dan baik agar perusahaannya tidak mengalami
kerugian.

Dalam menentukan besaran tarif pajak, Pemerintah sebaiknya mempertimbangkan apa saja
yang akan didapat oleh perusahaan jika tarifnya naik. Misalkan, kemudahan-kemudahan
dalam membuka usaha, dan lain sebagainya.

2. Kurs Dollar Mengalami Naik atau Turun

Kondisi politik di Indonesia yang memanas tentu saja dapat mempengaruhi harga kurs dollar.
Hal ini disebabkan ketidakstabilan kondisi politik akan berpengaruh terhadap keamanan di
negara tersebut. 

Nah, ketika kurs dollar naik atau turun tentu saja akan berdampak pada para pelaku usaha
yang bergerak di bidang ekspor-impor bahan baku atau barang jadi. 

Dengan ketidakstabilan politik tersebut, ketika kurs dollar naik, maka bahan baku yang
diambil dari negara lain yang biasanya menggunakan pembayaran US Dollar akan lebih
mahal. Dengan begitu, biaya produksinya semakin bertambah.

Dampaknya pun memberikan efek domino karena jika biaya produksi bertambah, maka para
pelaku usaha tersebut tidak dapat melakukan penjualan dengan harga yang tetap sama seperti
sebelumnya. Tentu, harganya juga akan mengalami kenaikan dan konsumen akan berfikir dua
kali untuk membeli produk tersebut.

3. Krisis Moneter 1998

Pada tahun 1998 Indonesia mengalami krisis moneter. Pemerintah pada saat itu dinilai gagal
untuk merespon dan mengatasi krisis moneter ini. Akibatnya, masyarakat mulai kehilangan
kepercayaan terhadap pemerintah. 

Kondisi ini membuat sektor ekonomi dan bisnis terkena dampaknya. Jutaan orang di-PHK
dan menjadi pengangguran, ternasuk juga adanya kerusuhan. 
Karena keadaan politik yang tidak stabil dan gagal merespon krisis yang terjadi, akhirnya
para pelaku usaha banyak yang gulung tikar dan bisnisnya hancur berantakan. Bisnis yang
gulung tingkar pada masa itu, tidak dipungkiri ada kaitannya dengan politik dan
pemerintahan.

4. Suap yang Dilakukan Pengusaha kepada Pejabat

Dalam hal kepentingan bisnis, para pelaku usaha di Indonesia seringkali harus berurusan
dengan para politikus yang duduk di pemerintahan. Untuk kepentingan bisnisnya, baik
pejabat dan pebisnis melakukan kongkalikong ataupun negosiasi guna meng-goalkan
proyeknya. Seringkali lobi yang dilakukan tersebut disertai dengan suap kepada pejabat
pemerintahan

aspek hukum dapat mempengaruhi kegiatan bisnis

Aspek hukum dapat mempengaruhi kegiatan bisnis karena dengan memperhatikan aspek
hukum di dalam bisnis, diharapkan terjadi stabilitas sosial terutama yang terjadi sehari-hari
dalam kehidupan perusahaan, karena fungsi hukum bisnis adalah mengatur dan
menyelesaikan persoalan-persoalan dalam aktivitas antar manusia dibidang perdagangan.
Contoh untuk keperluan internal adalah kontrak kerja yang diberikan kepada karyawan.
Contoh lainnya adalah bagaimana legalitas perusahaan dengan membuat izin-izin perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai