Anda di halaman 1dari 4

 Lima unsur lingkungan bisnis

1. Lingkungan Ekonomi dan Hukum

Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi di Negara tempat organisasi internasional


beroperasi. Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis karena
dapat mempengaruhi pendapatan atau beban dari bisnis tersebut.

Ketika perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja tinggi, dan pelindung yang dikenakan karyawan
juga tinggi. Oleh karena orang memiliki penghasilan yang relatif baik dalam kondisi ini, mereka
membeli sejumlah besar produk. Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini mendapat manfaat
dari besarnya permintaan. Perusahaan mempekerjakan banyak karyawan untuk memastikan bahwa
perusahaan dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang mencukupi guna memenuhi
permintaan. Perusahaan juga dapat membayarkan upah yang tinggi kepada karyawan.

Ketika perekonomian lemah, perusahaan cenderung memberhentikan sebagian karyawannya dan tidak
mampu membayar gaji yang tinggi. Karena orang memiliki penghasilan yang relative rendah dalam
kondisi ini, maka mereka membeli produk dengan jumlah yang sedikit. Perusahaan yang
menghasilkan produk-produk ini sangat terpukul karena perusahaan tidak dapat menjual seluruh
produk yang dihasilkannya. Konsekuensinya perusahaan mungkin perlu memberhentikan sebagian
karyawan. Dalam kondisi ini, beberapa perusahaan mengalami kegagalan, dan seluruh karyawannya
kehilangan pekerjaan sehingga membuat tingkat penggangguran meningkat.

Kondisi ekonomi juga penting bagi organisasi non bisnis. Ketika ekonomi lemah, pinjaman ke
universitas negeri akan turun, dan organisasi amal seperti Salvation Army akan diminta memberikan
bantuan yang lebih besar pada saat yang sama ketika pendapatan mereka turun. Rumah sakit
dipengaruhi ketersediaan dana dari Pemerintah dan jumlah pasien berpendapat rendah yang harus
mereka rawat cuma-cuma.

Krisis ekonomi yang terjadi pada bulan juli tahun 1997 hingga kini terus berlangsung menerpa
perekonomian Indonesia. Banyak kalangan dari yang menilai krisis tersebut merupakan akar dari
munculnya krisis multidimensi saat ini. Keadaan ini memiliki dampak yang cukup signifikan pada
penurunan kinerja ekspor berbagai produk. Banyak usaha skala besar yang mengalami stagnasi,
bahkan kolaps. Namun, di sisi lain, Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) justru semakin eksis dan
bertahan di tengah krisis ekonomi yang dialami bangsa ini.

Lingkungan Hukum
Hukum lingkungan  menurut Th.G.Drupsten adalah hukum yang berhubungan dengan lingkungan
alam dalam arti seluas-luasnya. Dalam ruang lingkup berkaitan dengan dan ditentukan oleh ruang
lingkup pengelolaan lingkungan. Terkait ini hukum lingkungan adalah instrumentarium yuridis bagi
pengelolaan lingkungan hidup.

Perkembangan hukum lingkungan modern di Indonesia lahir sejak diundangkannya Undang-Undang


No. 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, tanggal 11
Maret 1982 yang biasa disingkat dengan sebutan UULH 1982. UULH 1982 pada tanggal 19
September 1997 digantikan oleh Undang-undang No. 23 Tahun 1997 dan kemudian UU No. 23 Tahun
1997 (UULH 1997) juga dinyatakan tidak berlaku oleh UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LN tahun 209 No. 140, disingkat dengan UUPPLH). 
Menurut para akdemisi, hukum lingkungan merupakan bidang hukum yang disebut dengan bidang
hukum fungsional, yaitu sebuah bidang hukum yang mengandung ketentuan-ketentuan hukum
administrasi negara, pidana dan perdata. Jika kita cermat ketiga baik UULH 1982, UULH 1997
maupun UUPPLH 2009 menandung norma-norma undang-undang yang masuk ke dalam bidang
hukum administrasi negara, pidana dan perdata.
UUPPLH 2009 sebagai sumber formal utama hukum lingkungan di Indonesia selain memuat
ketentuan-ketentuan hukum dan instrumen-instrumen hukum seperti yang terkandung dalam undang-
undang sebelumnya yaitu UULH 1982 dan UULH 1997 telah juga memuat norma-norma dan
instrumen-instrumen hukum hukum baru. Beberapa norma hukum baru yang penting adalah tentang
perlindungan hukum atas tiap orang yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup, kewenangan
Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan penciptaan delik-delik materil baru. Dalam tulisan
ini beberapa norma hukum baru yan
Manusia tumbuh dan berkembang bersama lingkungan di sekitarnya. Setiap interaksi manusia baik
sesama manusia dan dengan lingkungan akan memberikan dampak bagi lingkungan baik positif maupun
negatif. Maka dari itu, lahirlah sebuah aturan hukum untuk mengatur keseimbangan manusia dan
lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga istilah Hukum lingkungan mengatur pola lingkungan beserta
semua perangkat dan serta kondisi bersama manusia yang berada dan mempengaruhi lingkungan
tersebut. Selain itu Hukum Lingkungan merupakan suatu disiplin ilmu yang cukup luas yang meliputi : 
1. Tata Lingkungan 
2. Perlindungan Lingkungan 
3. Kesehatan Lingkungan 
4. Kesehatan Manusia 
5. Tata Ruang 
6. Aspek Sektoral 
7. Otonomi Daerah 
8. Internasionalisasi Lingkungan Hidup
9. Penegakkan hukum 
Dari sembilan poin tersebut di atur dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2009, yang merupakan
generasi ketiga pengaturan hukum lingkungan di Indonesia yang tertuang dalam buku ini dengan
dilengkapi berbagai aspek dan tatanan yang dapat menjadi gambaran bagi lingkungan kehidupan
manusia maupun menjadi sumber rujukan bagi para cendekiawan.

2. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi (technological environment) adalah bagian lingkungan eksternal perusahaan
yang berkaitan dengan perkembangan dan perubahan teknologi. Kata 'teknologi' biasanya dikaitkan
dengan teknik dan peralatan. Perubahan mereka memunculkan ancaman dan peluang bagi perusahaan.

Perkembangan teknologi memengaruhi semua aspek bisnis, tidak hanya pada produk dan
layanan. Dalam produksi, teknologi dapat meningkatkan output total melalui:

 Peningkatan produktivitas. Dengan input yang sama, perusahaan dapat menghasilkan output


per unit yang lebih banyak.
 Pengurangan misalnya biaya komputer dan teknologi transportasi

Peningkatan output pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Itu
menggeser kurva kemungkinan produksi ke arah luar.

Tidak hanya jumlah output yang meningkat, teknologi juga memungkinkan perusahaan untuk
menghasilkan produk baru. Misalnya, kehadiran teknologi internet memungkinkan penerbit buku
meluncurkan e-book.

Namun demikian, teknologi juga membuat produk lebih cepat terkirim. Misalnya, munculnya
smartphone dengan resolusi kamera yang tinggi mengurangi minat terhadap produk kamera
konvensional.

Dan, efek perubahan teknologi pada organisasi secara keseluruhan dapat berpengaruh terhadap:

 Teknik penjualan produk. Misalnya, lebih banyak toko beralih ke online daripada


toko. Perubahan tersebut tentu saja membawa dampak signifikan pada strategi bisnis.
 Cara pembuatan produk. Misalnya proses otomatisasi
 Riset pasar. Pemasar dapat lebih mudah menganalisis pasar dengan sistem basis data. Elemen
teknologi memungkinkan pemasar untuk mengakses data yang lebih akurat yang
memungkinkannya untuk merencanakan pemasaran dengan lebih baik.
 Pengelolaan dan operasional perusahaan. Karyawan mungkin tidak perlu hadir ke kantor
untuk bekerja. gula, mereka dapat melakukannya di rumah, asalkan tersambung dengan
internet.
 Pilihan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan , seperti melalui website, media sosial,
dan email.
 Kebutuhan keahlian baru. Perusahaan semakin membutuhkan analis data dan programmer
untuk interpretasi data dan proses informasi digital.
 Mengubah kebutuhan dan keinginan konsumen.

3. Lingkungan persaingan

Anda mungkin juga menyukai