Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN 2021/2022

PENGANTAR EKONOMI D3 PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNLAM

Senin, 6 Desember 2021

NIM :2100312310006
NAMA :FARDANA KASUMA

PETUNJUK:
1. WAKTU UJIAN SELAMA 75 MENIT DIMULAI PUKUL 10.30 DAN BERAKHIR PUKUL 11.45 WITA
2. JAWABAN DITULIS PADA LEMBARAN INI DENGAN MENCANTUMKAN NIM dan NAMA,
kemudian FILE jawaban diberi nama: NIM_NAMA_PED3Pajak (misalnya
198888888_ABDUL_PED3Pajak), Jika Salah penamaan file tidak akan dilayani !!!
3. JAWABAN DIKIRIM Via Simari paling lambat pukul 11.50 WITA, jika terlambat SERTAKAN
ALASAN KETERLAMBATAN, lalu kirimkan via email mrnuryadin@ulm.ac.id
4. Soal terdiri dari 5 soal masing-masing mempunyai bobot 20 poin

1. Terdapat beberapa penyakit Makro Ekonomi, diantaranya Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran,


Inflasi, dan Keseimbangan Neraca Pembayaran, Saudara Jelaskan Minimal 2 Penyakit Ekonomi
Makro dimaksud!

Jawab:1) Pertumbuhan Ekonomi Terganggu


Dampak dari permasalahan ekonomi makro yang merasakan dampak adalah kalangan
bisnis, pengusaha dan produksi. Misalnya pabrik besar dan perusahaan maupun usaha
bisnis lainnya. Tidak dapat dipungkiri, jika perusahaan mengalami kesulitan sampai terjadi
kebangkrutan, dampak paling luas pun akan merambah ke pertumbuhan ekonomi. 

Ketika pertumbuhan ekonomi terganggu tentu saja akan berdampak pada pertumbuhan
sektor perekonomian yang lain. Contoh kasus yang hangat kita rasakan saat ini. Kasus
masker akibat pandemic corona. Karena virus Covid-19 harga semakin melambung tinggi. 

Masyarakat rela berdesak-desakan membeli masker, sekalipun dengan harga yang sangat
tinggi. Pihak penjual pun memanfaatkan momen ini untuk meraup keuntungan tiga bahkan
empat kali lipat dari hari biasa. Sedangkan dari pihak pabrik, tidak bisa memproduksi
masker dengan permintaan sangat tinggi dalam waktu singkat. 

2) Tajamnya Angka Pengangguran dan Kemiskinan


Permasalahan ekonomi makro yang tidak dapat dihindari, semakin banyak pengangguran.
Akibat perusahaan yang tidak mampu bersaing dan bertahan, akhirnya bangkrut. Mau tidak
mau harus melakukan PHK karyawan demi bisa berdiri. Harusnya bisa merekrut karyawan
baru, justru menambah angka pengangguran. 

Padahal, satu perusahaan anggap saja bisa mempekerjakan 35 karyawan. Jika dikalikan 10
perusahaan sudah berapa karyawan yang diserap? Sedangkan jika 10 perusahaan hanya
tersisa 5 perusahaan yang bertahan, sisanya bangkrut, maka akan menyumbang 175
karyawan menganggur. 
3) Terjadinya Krisis Nilai Tukar Uang Terhadap Utang Luar Negeri
Seperti yang kamu tahu bahwa Indonesia memiliki permasalahan ekonomi makro. Salah
satunya bentuk utang ke luar negeri. Nah, ketika terjadi permasalahan ekonomi makro,
maka bisa menimbulkan krisis nilai tukar, dimana devisa negara akan mendapatkan dampak
terburuk. 

Devisa negara salah satu sektor yang akan mendapatkan dampak terburuknya. Selain itu
juga, dampak ini juga akan dirasakan oleh investor maupun perusahaan yang memiliki
kerjasama luar negeri atau menjalankan kerjasama ekspor impor penjualan. Tentu saja
mereka akan mengalami masalah yang sangat serius. 

4. Terjadi Inflasi
Terjadinya inflasi tinggi akan berpengaruh pada tingginya utang luar negeri yang
mempengaruhi dunia perbankan di Indonesia. Bentuk kesulitan yang paling terasa masalah
likuiditas. Akibatnya terjadi kemacetan di sektor usaha akibat terlalu besar beban utang
negara. 

Perusahaan swasta maupun non swasta pun juga mendapatkan pengaruhnya. Akibat
terjadinya inflasi, dimana asset-aset yang mereka miliki pun terkuras akibat tidak bisa
meminjam pinjaman bank. Belum lagi dengan UKM yang tidak bisa meminjam uang atau
mengawali usaha lewat hutang bank sebagai modal. Masalah inflasi di Indonesia pernah
terjadi di tahun 2004 yang mencapai 10,5%

5. Kekalahan Daya Saing


Dampak yang akan berpengaruh akan mengalami kekalahan daya saing. Tentu saja
konteks daya saing dalam hal ini adalah daya saing melawan perusahaan besar yang
memiliki power besar. Sehingga pasaran secara nasional pun menjadi lesu dan terkesan
lamban. 

Masalah ini akan semakin parah jika masyarakat memiliki kebiasaan dan rasa bangga
membeli akan produk-produk dari luar. Tentu saja ini akan memperlancar arus ekonomi
mereka, dan mematikan perputaran ekonomi di dalam Negeri. 

Itu sebabnya di masa pandemic seperti ini, sangat disarankan untuk membeli produk UKM-
UMKM untuk menyeimbangkan perekonomian.

2. Dalam Perekonomian Terbuka Mengenal lima pelaku ekonomi makro, yaitu Rumah Tangga,
Produsen, Pemerintah, Lembaga Keuangan, serta Luar Negeri/Negara lain. Saudara Jelaskan
bagaimana kelima pelaku ekonomi tersebut berinteraksi dalam perekonomian suatu negara?
JAWAB: Berikut penjelasan alur dari perekonomian terbuka, yaitu rumah tangga
membeli barang dan jasa dari perusahaan.

Perusahaan membeli faktor produksi dari rumah tangga. Perusahaan dan rumah
tangga membayar pajak kepada pemerintah.

Selanjutnya pemerintah menggunakan pajak untuk membangun sarana dan


prasarana terkait kepentingan perusahaan dan rumah tangga.

Ketiga pelaku ekonomi dalam negeri tersebut berinteraksi dengan masyarakat luar
negeri melalui kegiatan ekspor dan impor.

Jika impor lebih besar dibandingkan ekspor, negara mengalami defisit perdagangan.
Sehingga negara berutang ke luar negeri untuk menutup defisit tersebut.

Sedangkan impor yang lebih kecil dibandingkan ekspor, negara mengalami surplus
perdagangan. Hasil surplus tersebut menambah devisa atau uang asing dalam
negeri.

3. Terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB)
yaitu Pendekatan Produksi, Pendekatan Pengeluaran, dan Pendekatan Pendapatan. Saudara
Jelaskan minimal 2 Pendekatan dimaksud?

JAWAB: 1) pendekatan produksi, PDB mewakili nilai semua barang dan jasa akhir
dalam perekonomian selama periode tertentu. PDB mengecualikan nilai akhir barang
perantara. Itu karena semua nilai tambah selama proses produksi terkandung dalam harga
jual barang jadi.

Untuk menghitung PDB, kita dapat menambahkan nilai akhir dari semua barang dan jasa.
Atau, kita menjumlahkan nilai tambah pada setiap tahap proses produksi dan distribusi. Nilai
tambah sama dengan harga output dikurangi biaya input yang dikonsumsi dalam proses
produksi.

Mari kita ambil contoh sederhana. Misalkan, PDB hanya terdiri dari produk pakaian.
Katakanlah untuk memproduksi pakaian, kita membutuhkan kapas, benang, dan kain untuk
inputnya

2) pendekatan pengeluaran ini, PDB adalah jumlah uang yang dihabiskan untuk barang
dan jasa akhir. Pembeli berasal dari rumah tangga, bisnis, dan sektor pemerintah.

Harap dicatat, PDB mengukur total barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu ekonomi.
Oleh karena itu, untuk ekonomi terbuka, kita juga harus memasukkan ekspor dan impor.
Ekspor merupakan barang dan jasa domestik yang dikonsumsi oleh orang asing. Sementara
itu, impor merupakan barang dan jasa asing yang dibeli oleh konsumen dalam negeri

3) pendekatan pendapatan, kita menghitung PDB dengan menjumlahkan semua


pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi terdiri
dari tenaga kerja, modal, tanah, dan kewirausahaan. Buruh menerima upah dan tunjangan.
Pemilik modal mendapat bunga, pemilik tanah menerima sewa. Akhirnya, pengusaha
memperoleh sebagian dari keuntungan.

Formula PDB dari pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:

PDB = Pendapatan nasional + Tunjangan konsumsi modal + Statistik diskrepansi

Pendapatan nasional sama dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh semua faktor
produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa, mencakup:

 Kompensasi karyawan, termasuk upah dan tunjangan seperti asuransi dan pensiun.
 Laba sebelum pajak yang diterima oleh perusahaan.
 Sewa
 Pendapatan bunga
 Penghasilan pemilik, yang merupakan jumlah yang diperoleh oleh pemilik dan
operator pertanian yang menjalankan bisnis mereka sendiri.
 Pajak bisnis tidak langsung dikurangi subsidi.

4. Dalam makro Ekonomi kita mengenal adanya kebijakan Fiskal yaitu kebijakan yang
ditujukan untuk mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran Negara yang merupakan
besaran ekonomi dalam suatu perekonomian, Saudara jelaskan apa yang dimaksud
Penerimaan dan Pengeluaran Negara tersebut serta bagaimana dampaknya terhadap
perekonomian masyarakat secara keseluruhan.

JAWAB: Kebijakan Pengeluaran


Kebijakan pengeluaran pemerintah berurusan dengan pendapatan dan belanja
modal. Pengeluaran ini dilakukan pada bidang-bidang pembangunan seperti
pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dll. Dan pengeluaran negarapun untuk
membayar utang,  bunga internal dan eksternal atas utang-utang.

Anggaran pemerintah adalah instrumen paling penting yang mewujudkan kebijakan


pengeluaran pemerintah. Anggaran tersebut juga digunakan untuk pembiayaan
defisit yaitu mengisi kesenjangan antara belanja Pemerintah dan pendapatan.
2) dampak Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan untuk mengendalikan
keseimbangan
makro ekonomi. Kebijakan fiskal bertujuan untuk mempengaruhi sisi permintaan agregat
suatu perekonomian dalam jangka pendek. Selain itu, kebijakan ini dapat pula
mempengaruhi sisi penawaran yang sifatnya lebih berjangka panjang, melalui
peningkatan kapasitas perekonomian. Dalam pengelolaan stabilitas makro ekonomi,
kebijakan fiskal akan berinteraksi dengan kebijakan moneter.

5. Jelaskan mengapa terjadi inflasi dalam suatu perekonomian?

JAWAB: Penyebab Inflasi


Terjadinya inflasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti permintaan,
meningkatnya biaya produksi maupun jumlah uang yang beredar.

1. Tingginya Permintaan

Kenaikan harga-harga (inflasi) ini disebabkan karena ketersediaan barang yang


tidak sepadan dengan tingginya permintaan.

Biasanya karena stok barang menipis dan permintaan sangat tinggi, maka stok
barang tersedia mengalami kenaikan harga. Begitupun di bidang jasa, jika ada
pembatasan kuota penggunaan jasa maka akan terjadi kenaikan harga.

2. Meningkatnya Biaya Produksi (cost pust inflation)

Apabila sektor produksi naik seperti bahan baku atau upah pegawai, maka produsen
akan menaikan harga supaya pendapatan keuntungan dan kegiatan produksi bisa
berlanjut terus dalam jangka panjang.

3. Jumlah Uang yang Beredar

Peredaran uang yang tinggi di masyarakat juga bisa menyebabkan terjadinya inflasi.
Hal ini dikarenakan ketika jumlah uang di masyarakat meningkat, maka harga
barang akan ikut mengalami kenaikan.

Semakin meningkat daya beli masyarakat saat stok barang menipis, maka harga
barang otomatis akan ikut naik.

Anda mungkin juga menyukai