Anda di halaman 1dari 5

Cottage

Sejatinya antara cottage dengan villa tak jauh berbeda, yaitu bernuansa rekreatif juga, hanya
saja bangunannya lebih cenderung mengarah pada “bungalow.”

Sumber : http://ensiklo.com/2014/09/15/perbedaan-hotel-resort-villa-apartement-dan-
penginapan-lainnya/

Menurut Downing A. Jockson dalam bukunya The Architecture of Country House


menyatakan Pondok Wisata adalah tempat tinggal dalam ukuran kecil untuk ditempati oleh
keluarga dan sebagian besar pondok wisata tidak ditempati oleh masyarakat bawah tetapi
oleh orang pekerja, orang yang berwisata yang ingin merubah citra dalam industri pariwisata.

Pengertian Cottage
Dari berbagai jenis penginapan, cottage merupakan salah satu sarana akomodasi penginapan
yang cocok dengan lingkungan yang memiliki potensi alam. Dilihat dari pengertian cottage
dalam bahasa inggris adalah hunian. Sedangkan pengertian dari Cottage adalah sejenis
akomodasi yang berlokasi di sekitar pantai atau danau dengan bentuk bangunan-bangunan
terpisah, disewakan untuk keluarga, perorangan yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi.
(Dennis LFoster, 1997)

Karakteristik Cottage (Gee Chuck Y)


Pertimbangan karakteristik cottage ini dapat menjadi faktor perencanaan dari suatu cottage,
diantaranya adalah:
1. Lokasi Cottage biasanya berlokasi pada pemandangan yang indah, seperti pantai,
pegunungan tepian danau atau sungai yang tidak ada kebisingan dan keramaian kota.
Selain itu cottage juga memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh lokasi yang
berpedoman padatata guna lahan, pencapaian dan kondisi lingkungan
2. Karakteristik wisatawan Tujuan wisatawan yang tinggal di suatu cottage adalah
mengisi waktu luang dan melupakan rutinitas kerja yang membosankan. Mereka
mencari fasilitas yang bersifat rekreatif dengan pelayanan yang memuaskan.
3. Arsitektur dan suasana wisatawan cottage umumnya mencari akomodasi yangkhusus
dengan suasanaalami. Ruang lebih mengutamakan suasana.
4. Fasilitas cottage Tuntutan pengunjung yang hanya untuk mengisi waktu dan
bersenang-senang menyebabkan cottage memiliki fasilitas diantaranya ruang tidur,
restoran ballroam serta fasilitas kolam renang.
Jenis pengembangan cottage menurut karakter kawasan
Dalam pengembangan cottage sebagai suatu sarana akomodasi dimana karakter alam
merupakan daya tariknya, maka di bawah ini merupakan pengembangan menurut karakter
kawasan:
 Cottage Pegunungan
Cottage ini pengembangan kawasannya menggunakan karakter kawasan pegunungan
sebagai daya tariknya, dan letaknya jauh dari pemukiman penduduk.
 Cottage Kesehatan
Cottage ini pengembangan kawasannya menggunakan konsep dari kesehatan sebagai
daya tariknya, dimana ini bertujuan sebagai sarana penyembuhan dengan karakter
alam dan cottage ini cenderung memiliki fungsi rekreatif sebagai dasar terapinya
penyembuhannya.
 Cottage Kota
Cottage ini pengembangan kawasannya berada di kawasan perkotaan. Dimana kota
merupakan daya tarik utamanya. Biasanya kegiatan yang ada pada cottage jenis ini
seperti konfrensi atau bisnis dan kegiatan wisata sebagai kegiatan sampingan
 Cottage Pantai
Cottage jenis ini pengembangan kawasannya menggunakan karakter kawasan pantai
sebagai daya tarik utamanya. Dimana pasir, ombak dan tumbuhannya dimanfaatkan
sebagai kegiatan wisata dan penunjang dari cottage tersebut
 Cottage Desa Wisata
Cottage ini pengembangannya memanfaatkan daerah wisata pedesaan atau
perkampungan. Dimana daya tariknya berupa wisata budaya, bangunan tradisional
tata ruang dan sosial masyarakat setempat. Keberadaan dari cottage ini diusahakan
sedekat mungkin dengan kawasan perkampungan yang dituju, sehungga suasana yang
ingin dicapai tidakjauh beda dengan desa wisata tersebut.

Sumber : https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/3453/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

Pengertian Cottage
Cottage adalah sejenis akomodasi yang berlokasi disekitar pantai atau danau dengan bentuk
bangunan- bangunan terpisah. Disewakan untuk keluarga, perorangan yang dilengkapi
fasilitas- fasilitas rekreasi (Dennis I Foster. 1997)

Karakteristik Cottage
Cottage merupakan jenis akomodasi yang memiiiki perbedaan karakteristik dengan
akomodasi lain, baik secara peruangan maupun pelayanan personal. Karakteristik tersebut,
antaralain :
1. Lokasi
Pada umumnya berada ditempat yang memiiiki pemandangan yang indah, seperti :
pantai. gunung, pinggiran kota, tepian sungai, atau danau yang tidak dirusak oleh keramaian
kota, kepadatan Ialu iintas, bising dan polusi. Cottage tidak hanya menawarkan keindahan
tetapi juga memanfaatkan potensi site yang ada.

2. Segmen pasar
Sebagai sasarannya adaiah wisatawan, yaitu orang yang meiakukan bepergian dari
tempat tinggalnya ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan, Tujuan
utamanya adaiah untuk mengisi waktu luang dan melupakan rutinitas kerja yang
membosankan. Mereka mencari fasilitas akomodasi yang bersifat rekreatifdengan pelayanan
yang memuaskan.

3. Arsitektur dan suasana


Pengunjung cottage cendeaing mencari akomodasi dengan arsitektur yang khusus
dengan suasana alami.

4. Fasilitas
Tuntutan dari motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dan mengisi waktu luang
menyebabkan cottage memiiiki fasilitas pokok, berupa ruang tidur dan fasilitas rekreasi
berupa : fasilitas indoor seperti restoran, lounge, ballroom, serta fasilitas outdoor seperti
kolam renang, lapangan golf, lapangan tennis dan lainnya.

Bentuk Cottage
Bentuk bangunan cottage memiiiki berbagai macam bentuk. Pada umumnya, cottage
dibedakan menjadi :
1. Bentuk convention
Bentuk ini terdiri dari bangunan bertingkat yang terdiri dari beberapa lantai, sehingga
sistem penataanruang berlangsungdengan cara transportasi vertikal.
2. Bentuk menyebar
Bentuk ini terdiri dari sejumlah unit-unit yang berdiri sendiri-sendiri, dengan ukuran
bangunan yang tidak tinggi Pada pusat unit-unit bangunan terdapat bangunan
penunjang yang berfungsi sebagai fasilitas pelayanan dan pengelola. Sehingga system
penataan ruang dan aktifitas berlangsung secra horizontal

3. Bentuk kombinasi convention dan menyebar


Merupakan kombinasi/penggabungan convention dan bentuk menyebar. Sistem
pelayanan dan pengelola berada pada bangunan convention, sehingga terdapat
penataan bangunan horizontal dan vertikal.
Persyaratan Cottage
Secara teknis, bangunan cottage memiliki persyaratan-persyaratan dalam perencanaannya,
yaitu terbagi menjadi 4 bagian :
1. Area pribadi : 72,1% (meiiputi ruang tidur. ruang istirahat, teras, ruang duduk,
kni/wc)
2. Area pubiik 12%(meiiputi iapangan olahraga, taman, gardu pandang)
3. Administrasi : 2.3% (meiiputi aiang pimpinan, ruang administrasi, ruang
pengawasan/keamanan, aiang pemeiiharaan, ruang informasi. gardu jaga)
4. Service : 13.5% (meiiputi area parkir. dan fasilitas-fasilitas penunjang
5. sepeni: mushoiia. restoran, tempat hiburan, ruang MEE, ruang penjualan souvenir)
Dengan demikian diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan wisatawan, meliputi :
1. Kegiatan utama
Yaitu kegiatan menginap/beristirahat dalam suatu ruangan. Dilihat dari sifat kegiatannya
dapat dibagi menjadi :
 Pasif, yaitu kegiatan vangtidak meiakukan suatu gerak kegiatan
 Aktif yaitu kegiatan yangdilakukan dalam ruangan yang terbatas

2. Kegiatan penunjang
Yaitu kegiatan sebagai penunjang dalam kegiatan utama, dalam hal ini :
 Kegiatan pelayanan, yaitu penyediaan pelayanan terhadap kegiatan utama dan
kegiatan rekreasi.
 Kegiatan pengelolaan, yaitu kegiatan yang mengatur terseienggaranya semua kegiatan
agar berjalan lancar.
 Kegiatan Olahraga & penunjang, yaitu kegiatan vang ada karena adanya fasilitas
penunjang

3. Kegiatan Rekreasi
Kegiatan rekreasi yaitu kegiatan untuk menikmati keindahan aiam dan budaya.
Ditinjau dari goiongannya, fasilitas akomodasi dapat dikiasifikasikan menjadi 2 goiongan,
yaitu :
 Golongan tidak berbintang, yaitu keias Melati, mulai dari Melati 1 sampai Melati 3
dan pondok wisata
 Golongan berbintang, yaitu berbintang 1 sampai bintang 5. Penggolongannya
berdasarkan jumlah kamar, luas kamar dan fasilitas
Sumber : https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/3138/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=6&isAllowed=y
Data Jumlah Wisnus (Wisatawan Nusantara) yang berkunjung ke Bali
Dalam kurun waktu 9 (enam) tahun terakhir, dimana jumlah kunjungan Wisnus ke Bali
mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu sebanyak 816.774 orang pada tahun
2017, menjadi 910.327 orang pada tahun 2018(Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng) atau
sebanyak 11,45%dari tahun sebelumnya.Pergerakan wisnus juga semakin meningkat sejalan
dengan kian berkembangnya sektor transportasi serta adanya kecenderungan pergeseran
motif berwisata sebagai pemenuhan kebutuhan rekreasi ke arah life style atau gaya hidup.
Kabupaten Buleleng adalah salah satu daerah pariwisata yang cukup diminati oleh Wisnus
karena wisata lautnya yang terbentang di sepanjang wilayahnya. Berikut jumlah total Wisnus
yang telah berkunjung selama kurun waktu 9 tahun;

Wisnus merupakan halyang patut diperhitungkan dan perlu mendapat perhatian lebih serius.
Salah satu hal penting yang perlu diupayakan untuk mendukung pengembangan pasar Wisnus
adalah ketersediaan informasi mengenai karakteristik . Wisnus yang lebih terpercaya dan
memadai. Terkait dengan upaya untuk mengetahui karakteristik Wisnus yang berkunjung ke
Kabupaten Buleleng, maka diperlukan penelitian yang dapat memberikan berbagai informasi
tentang karakteristik Wisnus, antara lain mengenai akomodasi/tempat menginap, lama
tinggal, moda transportasi yang digunakan, pengeluaran selama di destinasi wisata, serta
ekspektasi dan tingkat kepuasan mereka terhadap destinasi yang dikunjungi.

Sumber : Analisa Pasar Pariwisata Kabupaten Buleleng, Dinas Pariwisata Kabupaten


Buleleng

Anda mungkin juga menyukai