Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN BANGUNAN VILLA

Villa merupakan tempat tinggal sementara sekaligus tempat untuk liburan, yang biasanya terletak di luar daerah yang berhawa
sejuk seperti di pinggiran kota, pegunungan,dan pantai.
Pengertian Villa menurut para Ahli :
Di Amerika Serikat kata villa dikenal sebagai sebuah pengembangan real estate yang secara umum mengacu pada rumah atau
tempat kediaman yang mewah. (Encyclopedia Britannic, 1961 : 152)
Kata villa dalam bahasa Inggris memiliki arti yaitu rumah kecil yang berada dekat ataupun jauh dan pinggiran kota. (Encyclopedia
Britannic, 1961 : 152)
Villa adalah sebuah rumah mungil di luar kota atau di pegunungan yang merupakan rumah peristirahatan yang hanya digunakan
pada waktu liburan. (Kamus Bahasa Indonesia, 1992).

1.2 Sejarah awal Bangunan Villa


Pada zaman Romawi Kuno, Villa merupakan sebutan untuk hunian pedesaan kelas atas yang memiliki fasilitas lebih lengkap
dibandingkan hunian pedesaan pada umumnya. Sejak saat itu Villa Romawi mulai berkembang pesat baik secara fungsi
maupun arsitekturnya.
Setelah jatuhnya masa kejayaan Romawi, Villa yang ada hanya bersisa menjadi kompleks hunian untuk petani kecil dan
terkadang beralih fungsi menjadi gereja untuk digunakan para biarawan dan biarawati.
Kemudian Villa kembali berevolusi secara bertahap pada abad pertengahan menjadi rumah-rumah mewah nan elegan di area
pedesaan. Sejak saat itu kompleks Villa mulai berdiri sendiri menjadi Cluster Villa yang dibangun di kawasan tertentu seperti saat ini.
Dalam bahasa modern,"vila" dapat merujuk ke berbagai jenis dan ukuran tempat tinggal, mulai dari vila ganda semi-terpisah
di pinggiran kota hingga tempat tinggal di wilayah liar perkotaan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang membedakan Villa dengan rumah biasa, diantaranya adalah sebagai berikut :
• Villa digunakan sebagai tempat menginap baik itu seorang diri ataupun bersama dengan keluarga untuk melepas penat di akhir
pekan. Sementara rumah biasa digunakan untuk beristirahat setiap hari sebagai rutinitas.
• Villa hanya ditinggali saat acara tertentu seperti liburan, sedangkan rumah ditinggali setiap hari.
• Villa memiliki tingkat kenyamanan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumah biasa. Hal ini dikarenakan lokasi Villa yang
berada jauh dari keramaian dan dekat dengan suasana alam seperti pegunungan, pantai, danau, bukit sehingga lebih merileks-kan.
• Villa hanya bersifat sebagai rumah kedua dan hanya di gunakan saat kondisi tertentu.

Meskipun sama-sama sebagai tempat istirahat namun Villa menawarkan hal lebih ketimbang rumah biasa baik dari segi fasilitas,
pemandangan dan ukuran.
Villa dibangun di tempat yang relatif tidak padat penduduknya dengan kontur alam yang masih alami untuk memberikan ketenangan
pada penghuninya. Idealnya, villa ditinggali pada akhir pekan atau musim liburan sebagai sarana penunjang liburan.

Villa pada umumnya menyediakan berbagai fasilitas hiburan seperti taman bunga yang indah, area bermain anak, danau atau kolam
pemancingan, fasilitas olahraga, serta berbagai sarana rekreasi lainnya. Villa juga dilengkapi dengan peralatan dan fasilitas penunjang
kegiatan sehari-hari layaknya di rumah Anda sendiri.

Villa banyak dibangun di daerah puncak dan kawasan pegunungan lainnya di Indonesia yang memiliki iklim sejuk namun tetap dapat
diakses dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi. Beberapa contoh lokasi villa yang sangat terkenal di Indonesia sebagai tempat
peristirahatan turis lokal maupun mancanegara adalah Villa Lembang yang terletak di Lembang Bandung, Villa Bali, dan Villa Kota
Bunga Puncak yang terletak di area Puncak Bogor.

Berikut ini adalah beberapa hal yang membedakan Villa dengan rumah biasa, diantaranya adalah sebagai berikut :
• Villa digunakan sebagai tempat menginap baik itu seorang diri ataupun bersama dengan keluarga untuk melepas penat di akhir
pekan. Sementara rumah biasa digunakan untuk beristirahat setiap hari sebagai rutinitas.
• Villa hanya ditinggali saat acara tertentu seperti liburan, sedangkan rumah ditinggali setiap hari.
• Villa memiliki tingkat kenyamanan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumah biasa. Hal ini dikarenakan lokasi Villa yang
berada jauh dari keramaian dan dekat dengan suasana alam seperti pegunungan, pantai, danau, bukit sehingga lebih merileks-kan.
• Villa hanya bersifat sebagai rumah kedua dan hanya di gunakan saat kondisi tertentu.

Meskipun sama-sama sebagai tempat istirahat namun Villa menawarkan hal lebih ketimbang rumah biasa baik dari segi fasilitas,
pemandangan dan ukuran.
Villa dibangun di tempat yang relatif tidak padat penduduknya dengan kontur alam yang masih alami untuk memberikan ketenangan
pada penghuninya. Idealnya, villa ditinggali pada akhir pekan atau musim liburan sebagai sarana penunjang liburan.

Villa pada umumnya menyediakan berbagai fasilitas hiburan seperti taman bunga yang indah, area bermain anak, danau atau kolam
pemancingan, fasilitas olahraga, serta berbagai sarana rekreasi lainnya. Villa juga dilengkapi dengan peralatan dan fasilitas penunjang
kegiatan sehari-hari layaknya di rumah Anda sendiri.

Villa banyak dibangun di daerah puncak dan kawasan pegunungan lainnya di Indonesia yang memiliki iklim sejuk namun tetap dapat
diakses dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi. Beberapa contoh lokasi villa yang sangat terkenal di Indonesia sebagai tempat
peristirahatan turis lokal maupun mancanegara adalah Villa Lembang yang terletak di Lembang Bandung, Villa Bali, dan Villa Kota
Bunga Puncak yang terletak di area Puncak Bogor.
Menurut Gunawan (2007) villa dapat terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-Jenis Villa yaitu:
1.Villa Resor
Merupakan villa yang dibangun di daerah atau tempat-tempat wisata. Tujuannya adalah sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas
wisata.

2. Mountain Villa
Villa ini terletak di daerah pegunungan. Pemandangan pegunungan yang indah merupakan kekuatan lokasi yang dimanfaatkan sebagi
ciri rancangan villa ini. Fasilitas yang terdapat di dalam bangunan berkaitan dengan lingkungan alam dan rekreasi yang bersifat kultural
dan natural.

3. Beach Villa
Villa ini terletak di daerah pantai, mengutamakan potensi alam pantai dan laut sebagai daya tariknya. Pemandangan yang lepas kearah
laut, keindahan pantai, dan fasilitas olahraga air yang dimanfaatkan sebai pertimbangan utama perancangan bangunan.

Karakteristik villa
Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.
Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan villa dan masyarakat pada
umumnya.
Memiliki fasilitas yang cukup memadai dan lengkap di dalamnya dan diibaratkan seperti rumah sendiri
2.LATAR BELAKANG
Berdasarkan dari pengertian villa, maka dapat disimpulkan bahwa villa merupakan sebuah kawasan sarana
akomodasi yang didalamnya terdapat kumpulan unit-unit villa dengan fungsi utama berupa penginapan yang
dilengkapi dengan fungsi penunjang berupa sarana hiburan, rekreasi, relaksaasi serta kegiatan olah raga.

Villa biasanya terletak pada lokasi yang memiliki pemandangan dan panorama alam yang indah, serta memiliki
udara yang sejuk dan biasanya terletak di daerah pegunungan, danau, pantai dan lain-lain. Seluruh fasilitas yang
ada baik fasilitas utama maupun fasilitas penunjang seluruhnya dikelola dalam sebuah management dan
terorganisasi dalam sebuah kawasan yang terdiri dari bangunan bangunan villa dan memberikan pelayananan
seperti hotel berbintang lima.
Pengembangan sarana villa dapat dilakukan di daerah yang memiliki daya tarik agrowisata. Agrowisata sendiri
merupakan komponen yang berada di ruang luar atau merupakan bagian luar bangunan.

Menurut Hakim dan Utomo (2003) dalam Buku Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, ruang
luar/landsekap merupakan suatu lingkungan yang fungsional dan tercipta karena adanya keseimbangan antara
pengaturan terhadap kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan sumber daya.
Landsekap agrowisata adalah sebuah lansekap pertanian berupa lahan pertanian, fasilitas pertanian dan
pengolahan hasil pertanian yang telah dimodifikasi oleh tangan-tangan manusia untuk kepentingan ekonomi dan
rekreasi serta memanfaatkan pemandangan lansekap alaminya dengan meminimalkan perusakan lingkungan yang
akan terjadi.
Berdasarkan pemaparan tersebut mengenai agrowisata dan landsekap agrowisata maka dapat disimpulkan bahwa
ruang luar/landsekap agrowisata merupakan bagian ataupun komponen yang berada di luar ruangan atau
bangunan dengan memanfaatkan dari sektor pertanian sebagai salah satu objek wisata.

Landsekap agrowisata sendiri merupakan ruang luar yang terdapat di suatu kawasan. Ruang luar atau landsekap
agrowisata itu sendiri merupakan bagian luar dari bangunan yang terbentuk dari sektor pertanian dan terdapat di
dalam suatu kawasan.
Dalam suatu kawasan terdapat unsur-unsur, menurut Hakim dan Utomo (2002:97) serta Hakim (1991)
menyebutkan unsur-unsur pembentuk kawasan adalah Orientsi, View, Zonning, Tata Guna Lahan (Land Use),
Sirkulasi (Linkage System), Pedestrian, Ruang Terbuka (Open Spaces), Landmark, dan Topografi.
Dalam mendesain landsekap agrowisata perlu memperhatikan komponen dalam perancangan sehingga
mendapatkan suatu kesatuan dan keteraturan dengan mempertimbangkan tentang keseimbangan (balance) yang
dalam desain berarti penyamaan tekanan visual suatu komposisi antara unsur-unsur yang ada pada taman.

Ukuran, warna, dan jumlah unsur biasanya merupakan pertimbangan utama dalam menciptakan keseimbangan.
Ada 2 (dua) macam nilai keseimbangan, yakni keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. lrama dalam
rancangan lansekap dapat diciptakan dengan penempatan pola-pola yang jelas, terbentuk melalui pengulangan
unsur-unsur lansekap dalam suatu area.
3.TUJUAN
Tujuan dari pengadaan Villa yaitu untuk menyediakan akomodasi wisata bagi wisatawan dengan konsep Villa
Serta menarik minat wisatawan yang erat hubungannya dengan perkembangan pariwisata di wilayah tersebut.
3.1 Sasaran Villa
Sasaran dari pengadaan Villa Resort yaitu para wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara yang
berkunjung ke wilayah tersebut.
3.2 Konsep

Berikut beberapa konsep yang bisa digunakan pada saat merencanakan pembangunan Villa : Pertama adalah
Build asnature, yaitu bangunan dan struktur Terinspirasi dari alam dan lingkungan sekitar.Penerapan terdapat
pada layout dan tatanan bentuk ruang.Bangunan ditampilkan mengadopsi unsur local terkait alam. Kesan natural
dan hijau ditonjolkan pada tampilan keseluruhan bangunan.

Konsep kedua yaitu Continous Present, merupakan desain yang berkelanjutan dan selalu dalam
keadaan dinamis,namun tetap membawa keaslian dalam sebuah desain.Penerapan konsep terdapat pada,massa
bangunanda pencahayaan bangunan. Penerapan konsep terdiri dari massa bangunan terpisah dengan satu massa
bangunan penerima dan massa penunjang.
Konsep ketiga yang memberikan area rekreasi yang nyaman,serta memanfaatkan keindahan alam sebagai berikut:
Form follows flow,yang diartikan sebagai desain yang mengikuti alam, menyesuaikan bentuk bangunan seperti
alam disekitar.Konsep diterapkan sistem yang berkaitan dengan cahaya,kebisingan,cuaca dan arah
angin.Kebisingan yang akan mengganggu berasal dari kendaraan jalan masuk ke area site, maka dibuat pagar
tanaman sebagai peredam suara disekitar main entrance.Pemberian vegetasi akan membantu peredaman suara dari
sumber kebisingan,juga membantu meningkatkan estetika bangunan.

3.3 Konsep perancangan


Konsep tata cahaya pada sarana ini umumnya menggunakan penerangan dengan warna yang hangat.Beberapa
spotlight digunakan untuk menambah keharmonisasian konsep design dengan lingkungan. Lampu digunakan
sebagai media penerangan disaat gelap, dipilih juga dengan daya yang tidak terlalu tinggi ( temaram ) agar
suasana sekitar tetap terasa nyaman. Konsep tata cahaya lebih terlihat pada implemintasinya di desain taman.
Permainan tata cahaya diharapkan dapat menimbulkan kesan eksotis dan rileks.
Penggunaan material alam yang dikombinasikan dengan material buatan menjadi dasar konsep desain furnitur
pada perancangan sarana ini. Dengan bentuk – bentuk yang simpel namun memanfaatkan berbagai sumber daya
alam seperti rotan dan kayu serta di padukan dengan bebatuan alam akan menambah nuansa dan suasana asri
yang diinginkan.
3.4 Konsep pengendalian suara
Dengan mengutamakan privacy dan kenyamanan pengguna fasilitas ini, maka dilakukan berbagai metode untuk
pengendalian suara.Target utama Villa ini adalah mereka yang bosan dan jenuh dengan hiruk pikuk suasana
perkotaan dimana polusi udara maupun polusi suara sering dijumpai.
Bunyi – bunyi seperti klakson mobil, dering telephone selular dan lainnya tentunya menjadi sesuatu yang tidak
diharapkan dijumpai di sarana ini. Untuk mengantisipasinya dilakukan berbagai pengendalian suara, seperti
menggunakan material yang dapat meredam suara baik dari treatment lantai, dinding, dan juga atap.

3.5 Konsep pengendalian bau-bauan


Tingkat rileksasi dan kenyamanan dapat juga di stimulisasi oleh indra penciuman. Penggunaan aroma therapy
dengan wewangian yang alami diharapkan dapat mengendalikan bau-bauan yang tidak diinginkan,dan juga dapat
meningkatkan kepuasan pengguna sarana mejadi salah satu konsep pengendaliannya.
4.BATASAN
Proses pemilihan lokasi atau lahan ini dipengaruhi oleh beberapa contoh kriteria sebagai berikut :
• Memiliki akses yang mudah
• Dapat diakses dengan mudah dengan kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
• Lokasi yang dipilih harus sesuai dengan peraturan daerah setempat
• Sesuai disini berarti sesuai dengan peraturan PEMDA setempat dan aturan sosial masyarakat disekitar
bangunan.
• Memiliki suasana alam yang sepi seperti di gunung atau pantai
• Bermaksud agar suasana villa tenang dan nyaman untuk berlibur.
• Pilih lokasi dekat dengan wisata alam
• Bertujuan untuk mengundang wisatawan yang lebih banyak.
• Hindari lokasi dekat perkotaan
• Alasanya karena mengganggu kenyamanan karena kebisingan yang terjadi.
• Bebas banjir
• Alasanya agar tidak mengganggu kenyamanan saat berlibur
• Site harus dapat mendukung kegiatan bangunan.
• Diupayakan site atau lokasi berada pada lingkungan dengan penampilan bangunan yang masih selaras
• Pemilihan lokasi yang aman dan nyaman.
• Luas tapak berkontur 500-1000 m2

Hal – hal diatas merupakan contoh – contoh kriterian didalam memililih lokasi atau lahan villa sebelum proses
pembangunan.
A.KRITERIA PEMILIHAN LAHAN UNTUK VILLA PEGUNUNGAN
Proses pemilihan lokasi atau lahan ini dipengaruhi oleh beberapa contoh kriteria sebagai berikut :

• Memiliki akses yang mudah


• Dapat diakses dengan mudah dengan kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
• Lokasi yang dipilih harus sesuai dengan peraturan daerah setempat
• Sesuai disini berarti sesuai dengan peraturan PEMDA setempat dan aturan sosial masyarakat disekitar
bangunan.
• Memiliki suasana alam yang sepi seperti di gunung
• Bermaksud agar suasana villa tenang dan nyaman untuk berlibur.
• Pilih lokasi dekat dengan wisata alam
• Bertujuan untuk mengundang wisatawan yang lebih banyak.
• Hindari lokasi dekat perkotaan
• Alasanya karena mengganggu kenyamanan karena kebisingan yang terjadi.
• Bebas banjir
• Alasanya agar tidak mengganggu kenyamanan saat berlibur
• Dekat Jaringan Air dan listrik
• Luas tapak berkontur 500-1000 m2

Anda mungkin juga menyukai