DISUSUN OLEH :
IMAM AFANDI
F 221 21 120
DOSEN :
DR. IR. H. ZAENAL SIRAJUDDIN, MT
NIP : 19591101198701 1 001
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai potensi wisata yang beragam,
karena terdapat berbagai suku bangsa yang berbeda-beda sehingga dapat menciptakan dan
mengembangkan industri pariwisata. Bagi Indonesia, industri pariwisata merupakan peluang yang
tidak dapat dilepaskan begitu saja. Pariwisata telah tumbuh menjadi sebuah industry yang snagat
menguntungkan dan memiliki prospek yang sangat cerah dikemudian hari bagi sebuah
Pembangunan Nasional. Kunjungan wisatawan asing pun dari tahun selalu meningkat.
Pembangunan pariwisata pada umumnya di arahkan sebagai sektor andalan dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah, memperdayakan perekonomian masyarakat, memperluas lapangan
kerja. Pengembangan pariwisata haruslah di lakukan dengan perencanaan yang tepat, sehingga
dapat di peroleh manfaat yang optimal bagi perekonomian masyarakat. Pada hakekatnya setiap
ekosistem dengan segala isisnya (sumberdaya alam fisik dan hayati) merupkan atraksi wisata
yang dapat dikembangkan untuk objek wisata alam. Kegiatan wisata alam dikelompkan menjadi
3 jenis yaitu Wisata Alam (Ecotourism), Wisata Pertanian (Agrotourism), dan Wisata Pedesaan
(Village Tourism). Kesemua ragam Wisata Alam ini membutuhkan atraksi dan objek Wisata
Alam. Macam macam atraksi Wisata Alam yang ada ialah Fauna, Pemandangan Alam, Gunung,
Sungai dan Danau.
Danau Lindu merupakan kawasan yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sigi
sebagai kawasan pariwisata. Danau ini adalah Danau terbesar kedua setelah Danau Poso di
Sulawesi Tengah luas Danau Lindu mencapai 3.447 hektar dengan ketinggian berada di 1000
Meter di atas permukaan laut dan memiliki kedalaman 72 meter. Danau Lindu termasuk dalam
jenis Danau Teknonik, di karenakan terbentuknya danau ini disebabkan adanya proses patahan
lempengan pada juataan tahun yang lalu. Danau Lindu berada pada wilayah Patahan Palu (Palu
Fault) yang pertama kali dikenalkan oleh Abendanon pada tahun 1918. Dikarenakan terbentuk
dari patahan maka Danau Lindu bisa dikatakan sebagai Danau Dentritik. Danau Lindu terletak di
Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Kecamatan Daya Tarik wisata di
kawasan Danau Lindu ini adalah Pemandangan Alamnya yang indah serta masih terjaga
kealamiannya di karenakan Adat Masyarakat Asli Suku Lindu masih menerapkan hukum adat
yang masih kuat demi menjaga kelestarian hutan mereka serta beragam Fauna yang dimiliki.
Pengunjung dapat menikmati pemandangan Matahari Terbit yang muncul dari balik pegunungan
yang mengelilingi Danau Lindu, pantulah cahanya yang merah merona memberikan
pemandangan yang indah bagi pengunjung, hal ini menjadi salah satu daya Tarik pengunjung
memilih untuk mendirikan tenda, atau biasa kita sebut berkemah hanya untuk menikmati
keindahan danau lindu. Selain itu embun pagi yang menyelimuti Danau Lindu membuat
pengunjung merasakan berada di negeri awan.
Danau Lindu di kelilingi Hutan lebat yang merupakan hutan milik Taman Nasional Lore
Lindu. Hutan ini di diami berbagai macam Flora Fauna yang menjadi daya tarik wisata selain
danau lindu itu sendiri, di kawasan danau lindu terdapat spot pengamatan hewan endemik dari
sulawesi tengah, seperti Babirusa, Macaca dan berbagai macam jenis burung. Adapun jenis
burung burung yang ada seperti burung Pecuk-Ular Asia, Bilbong Pendeta, Cangak Merah,
Kuntul China, Ituk Gunung, Layang-Layang Batu, Kuntul Besar, Kangkareng Sulawesi, Blekok
Sawah, Kuntul Kerbau, Kacamatan Laut, Srigunting,Kutilang, Gereja Eurasia, Gagak Hutan,
Cirik-Cirik Sulawesi, Belibis Hitan, Jelanak, Kuntul Kecil, Dan Trinil Pantai . Ada satu jenis
burung yang mulai langkah dan bisa jadi populasinya sudah hilang yaitu jenis burung Tokoku
yang merupakan burung asli dari danau lindu. Pembangunan di kecamatan lindu sangat lambat
dikarenakan akses infrastruktur yang masih sangat buruk, perkerasan jalan masih berupa tanah
dan pasir akses menuju ke Kecamatan Lindu cukup sulit dikarenakan harus melewati hutan yang
lebat serta jalan yang sempit dan rawan longsor ketika hujan deras tiba. Walaupun pemerintah
sudah mengeluarkan pergub yang mengatakan bahwa akses jalan menuju ke kecamatan lindu bisa
dikembangkan karena sebelumnya akses jalan menuju ke kecamatan lindu masih termasuk dalam
kawasan Taman Nasional sehingga pembangunan di Kecamatan Lindu sangat lambat.
Dikarenakan permasalah pengelolaan lahan yang terbatas oleh Masyarakat Lindu, alternatif yang
memungkinkan bisa dilakukan untuk meningkatkat ekonomi masyarakat Lindu ialah
pengembangan di sektor pariwisata. Dinas Pariwisata Kabupaten Sigi menetapkan Danau Lindu
menjadi salah satu objek wisata utama yang ada di Kabupaten Sigi, namun belum ada
pengembangan yang di lakukan di Kawasan Danau Lindu. Diharapkan dengan adanya
pengembangan di kawasan pariwisata di Kawasan danau Lindu dapat menjadi alternatif untuk
meningkatkan pendapatan daerah serta dapat mensejahterakan Masyarakat Lindu. Dari uraian di
atas, maka diharapkan perancangan Villa, mampu mengatasi permasalahan issue-issue yang ada
mulai dari kurangnya akomodasi villa, membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar,
membuka lapangan pekerjaan, menarik wisatawan dan tetap menjaga keselarasan dengan
ekosistem alam.
Berdasarkan latar belakang di atas, Bagaimana rancangan Villa di Danau Lindu yang dapat
memberikan fasilitas bagi para wisatawan ?
Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, tujuan yang di peroleh dalam rancangan Villa ini
adalah Menghasilkan Villa Resort di Danau Lindu yang memberikan fasilitas terbaik bagi para
wisatawan.
Dari objek yang diambil ialah Villa. Bangunan ini nantinya akan berada di tepi Danau
Lindu, Kab.Sigi. Tinjauan objek ini nantinya akan meliputi definisi khusus, teori yang relevan
dengan objek, teori arsitektur yang relevan dengan objek, tinjauan pengguna dan yang terakhir
studi preseden dengan objek terkait.
A. Perancangan
Perancangan menurut John Burh dan Gary Grudnitski ialah, penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Menurut Al-Bahra bin Ladjamuddin,
perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan
masalah.Berdasarkan penyataan tersebut, maka penulis menyimpulkan bahawa
perancangan adalah penggambaran dari hasil analisis suatu objek, dan menjadi satu
kesatuan utuh yang memiliki fungsi.
B. Villa
Pengertian villa berikut ini adalah beberapa pengertian mengenai villa berbagai sumber,
yaitu :
1. Kata villa dalam bahasa inggris memiliki arti yaitu rumah kecil yang berada dekat
ataupun jauh dan pinggiran kota. (Encyclopedia Britannic, 1961 : 152)
2. Di Amerika Serikat, kata villa dikenal sebagai sebuah pengembangan real Estate yang
secara umum mengacu pada rumah atau tempat kediaman yang mewah. (Encyclopedia
Britannic, 1961 : 153)
3. Villa adalah sebuah rumah mungil di luar kota atau di pegunungan yang merupakan
rumah peristirahatan yang hanya digunakan pada waktu liburan. (Kamus Bahasa
Indonesia, 1992)
4. Villa merupakan tempat tinggal sekaligus liburan, biasanya terletak diluar daerah yang
berhawa sejuk seperti di pinggiran kota, pegunungan, pantai dan sebagainya (Wikipedia,
2014).
Pembagian jenis-jenis villa ini dibedakan berdasarkan kebutuhan dan fasilitas yang
dimilikinya. Di samping itu villa memiliki jenis yang berbeda sesuai dengan fungsi dan
tujuan dalam mendirikannya. Berdasarkan kondisi villa yang telah didirikan saat ini maka
jenis-jenis villa adalah sebagai berikut :
Adalah villa yang berfungsi untuk peristirahatan keluarga yang dimiliki oleh perorangan
tanpa tujuan komersial.
Merupakan villa yang berbentuk resort yang bangunannya terpisah-pisah seperti halnya
sebuah villa. Pelayanan villa berbintang dengan segala kelebihan fasilitasnya dapat
ditemukan pada villa jenis ini. Tentu saja resort villa dibangun dengan tujuan komersial
untuk memperoleh keuntungan dan penyewaan masing-masing unit villa.
Villa yang sudah dikomersilkan memiliki beberapa jenis kamar villa, yaitu:
c). Double Room Double room yaitu dalam satu kamar terdapat satu tempat tidur besar
untuk dua orang tamu.
e). Junior Suite Room Junior suite room yaitu satu kamar besar yang terdiri dari ruang tidur
dan ruang tamu.
f). Deluxe Suite Room
Deluxe suite room yaitu kamar yang terdiri dari dua kamar yaitu kamar tidur untuk dua
orang dan ditambah ruang tamu, ruang makan, dan dapur kecil.
Penelitian ini menggunakan data primer sebagai data utama yang diperoleh secara
langsung di lapangan dan data sekunder sebagai data pendukung untuk melengkapi hasil
penelitian.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan interaksi langsung ke
sumber data, baik dengan cara wawancara, pembagian kuesioner maupun observasi langsung
ke lokasi penelitian. Yang merupakan data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai
kondisi eksisting sebagai dasar pertimbangan pembangunan villa, dan mewawancara
masyarakat setempat. Informasi yang dipilih dalam penelitian ini merupakan orang yang
dianggap mempunyai informasi atau pengetahuan terkait dengan obyek penelitian.
b. Data Sekunder
Berupa data pelengkap yaitu survey literatur untuk mendapatkan referensi berupa
teori-teori. Dalam hal ini adalah teori mengenai konsep perancangan villa, teori mengenai
persyaratan ruang, besaran ruang dan lain-lain . literatur diperoleh melalui buku panduan,
situs internet dan lain-lain.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi Lapangan
Mengamati secara langsung kondisi tapak di lokasi perencanaan yaitu : luas lahan, kondisi
bangunan villa yang ada, orientasi matahari dan arah angin, sirkulasi, utilitas, topografi,
vegetasi di sekitar tapak, serta potensi lingkungan.
b. Wawancara
Berinteraksi langsung dengan narasumber untuk mengetahui informasi yang lebih terperinci
terhadap bahan penelitian dari pihak masyarakat sebagai pengguna.
c. Dokumentasi
mendapatkan data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan
gambar yang memberi keterangan yang dapat mendukung penelitian.
d. Data Studi Literatur
Mempelajari teori yang ada, baik melalui referensi, hasil-hasil karya ilmiah, dan lain-lain
untuk mendapatkan data pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat.
BAB IV
SCHEDULE
REFERENSI
12345
1
Aryudha Suryaatmadja et al., “Konsep Pengembangan Ekowisata di Kawasan Danau Lindu Kecamatan Lindu ,
Kabupaten Sigi , Sulawesi Tengah ( Concept of Ecotourism Development in Lake Lindu Region Lindu District ,
Sigi Regency , Central Sulawesi ) Oleh :”
2
Tugas Akhir et al., “Perancangan villa resort di pantai goa china kabupaten malang dengan pendekatan
biomorfik,” 2020.
3
B A B Ii dan Landasan Teori, “No Title,” 1982, 2005, 12–42.
4
Springer-verlag Berlin Heidelberg Gmbh, “済無 No Title No Title No Title,” 2016, 1–23.
5
“No Title,” 2020.