Anda di halaman 1dari 6

TUGAS GEOGRAFI

LAPORAN

Disusun Oleh:
Dian Karmana
Naufal Dzaki Zulfikar

Kelas XI F4-B

SMA NEGERI 1 CILEUNYI


Jl. Pendidikan No.6 Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
40625 Telp/Fax (022) 7805592

2023
AYO BERPIKIR KRITIS (HALAMAN 43)

1. Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan atau lahan baik secara
alami maupun oleh perbuatan manusia sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang
menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi, sosial budaya, dan politik.
2. Peta:

3. Karena kebakaran hutan berdampak pada makhluk hidup, seperti dapat menyebabkan
hilangnya habitat makhluk hidup, dapat menghanguskan vegetasi dan berbagai tempat bersarang
hewan, membuat hewan dan tumbuhan kehilangan habitatnya
4. Upaya pencegahan kebakaran hutan yang telah dilaksanakan yaitu berupa peningkatan status
kedaruratan, patroli terpadu, operasi udara yang meliputi patroli udara, water bombing,
pembuatan hujan buatan/ Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), dan operasi darat yang meliputi
patroli mandiri dan pemadaman dini.
5. Dengan patroli mandiri, karena dapat menyisir daerah yang rawan kebakaran hutan dan juga
pandangan dari atas lebih luas
AYO BERPIKIR KREATIF (HALAMAN 54)

1. Energi Surya
2. Peta:

3. Beberapa argumentasi mengapa energi surya harus di sebarluaskan di wilayah lain


Indonesia:
1. Potensi Sumber Energi Fungsional: Indonesia memiliki tingkat sinar matahari yang
tinggi sepanjang tahun, membuat energi surya menjadi sumber energi yang potensial dan
efisien untuk memenuhi kebutuhan listrik di berbagai wilayah.
2. Keterbatasan Sumber Energi Fosil: Indonesia memiliki keterbatasan sumber energi
fosil seperti minyak dan gas. Energi surya dapat menjadi alternatif yang berkelanjutan dan
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
3. Ramah Lingkungan: Energi surya adalah sumber energi bersih yang tidak
menghasilkan emisi karbon dan tidak merusak lingkungan, yang penting untuk menjaga
keberlanjutan lingkungan di Indonesia.
4. Penghematan Biaya Jangka Panjang: Meskipun investasi awal dalam instalasi panel
surya dapat tinggi, dalam jangka panjang, energi surya dapat menghemat biaya operasional dan
perawatan karena matahari sebagai sumber energi gratis.

5. Kemandirian Energi: Mengandalkan energi surya dapat meningkatkan kemandirian


energi Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil.
4. Dengan cara melakukan inovasi dan kesiapan teknologi supaya bisa memastikan ketersediaan
energi sekaligus mengubah komposisi energi nasional menjadi lebih condong kepada energi baru
terbarukan.

AYO KOLABORASI MEMBUAT PROJEK (HALAMAN 56)

Wilayah yang dipilih: Bandung Barat, Kab. Bandung


Topik yang dipilih: Pariwisata
Peta Bandung Barat:

*note: garis merah wilayah Bandung Barat

Potensi SDA Bandung Barat di sektor pariwisata:


Bandung Barat adalah daerah yang kaya akan potensi sumber daya alam (SDA) yang
dapat menjadi daya tarik pariwisata. Beberapa potensi SDA yang menonjol di daerah ini
meliputi:
1. Alam Pegunungan: Bandung Barat terletak di kawasan pegunungan dengan
lanskap yang indah, seperti Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Burangrang, dan
Gunung Manglayang. Keindahan alam pegunungan ini menarik para pendaki dan pecinta
alam.
2. Air Terjun: Wilayah ini memiliki beberapa air terjun menakjubkan, seperti
Curug Cimahi dan Curug Pelangi, yang menawarkan pengalaman alam yang spektakuler.
3. Kawasan Hutan: Hutan lindung seperti Hutan Pinus Pengalengan dan Hutan
Raya Djuanda adalah tempat yang ideal untuk berjalan-jalan, berkemah, dan berinteraksi
dengan alam.
4. Kebun Teh: Bandung Barat juga terkenal dengan perkebunan tehnya, seperti
Kebun Teh Walini dan Kebun Teh Gambung. Wisatawan dapat mengunjungi kebun teh
ini, menjelajahi perkebunan, dan menikmati segarnya udara pegunungan.
5. Kawasan Wisata Air Panas: Beberapa sumber air panas alami, seperti Ciater,
menawarkan kesempatan untuk berendam dan bersantai dalam suasana alam.
6. Kearifan Lokal: Pariwisata di Bandung Barat juga mencakup pengalaman
budaya dan kearifan lokal, termasuk budaya Sunda, seni pertunjukan, dan
kerajinan tangan tradisional.
7. Olahraga Ekstrem: Wilayah ini menawarkan berbagai aktivitas olahraga
ekstrem, seperti paralayang dan off-road trails, yang menarik bagi penggemar
petualangan.
Semua potensi SDA ini menjadikan Bandung Barat sebagai tujuan wisata yang menarik
bagi mereka yang mencari keindahan alam, petualangan, dan pengalaman budaya di tengah alam
pegunungan yang menakjubkan.

Permasalahan pariwisata di Bandung Barat dapat meliputi:


1. Kemacetan: Peningkatan jumlah wisatawan seringkali menyebabkan kemacetan lalu
lintas di kawasan pariwisata seperti Lembang dan Ciwidey.
2. Lingkungan: Aktivitas pariwisata yang tidak terkendali dapat berdampak negatif pada
lingkungan, seperti sampah dan kerusakan alam.
3. Ketidaksetaraan Ekonomi: Peningkatan pariwisata mungkin tidak selalu menciptakan
manfaat ekonomi yang merata di masyarakat setempat.
4. Kepemilikan Tanah: Adanya perubahan kepemilikan tanah untuk pengembangan
pariwisata kadang-kadang dapat mengorbankan hak masyarakat setempat.
5. Infrastruktur dan Fasilitas: Ketersediaan infrastruktur dan fasilitas seperti sanitasi dan
parkir mungkin tidak memadai untuk menangani jumlah wisatawan yang besar.
6. Perlindungan Budaya: Peningkatan pariwisata dapat mengancam warisan budaya dan
tradisional masyarakat setempat.
Pemerintah dan pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini
demi menjaga keberlanjutan pariwisata di Bandung Barat.

Rancangan / langkah - langkah pengelolaan SDA di Bandung Barat agar berkelanjutan:


1. Identifikasi Sumber Daya Alam: Lakukan inventarisasi sumber daya alam yang ada di
daerah Bandung Barat, termasuk taman nasional, hutan, sungai, dan keindahan alam lainnya.
2. Evaluasi Dampak Lingkungan: Lakukan studi dampak lingkungan untuk memahami
bagaimana pariwisata dapat memengaruhi ekosistem setempat. Identifikasi ancaman potensial
seperti polusi, degradasi alam, dan masalah lainnya.
3. Konservasi SDA: Prioritaskan konservasi sumber daya alam yang penting, termasuk
perlindungan hutan, pengelolaan air bersih, dan pelestarian keanekaragaman hayati.
4. Infrastruktur Ramah Lingkungan: Bangun infrastruktur pariwisata yang ramah
lingkungan, seperti jalan yang minim pengaruh, fasilitas pengelolaan sampah, dan sanitasi yang
baik.
5. Zonasi Pariwisata: Tentukan zona-zona pariwisata dengan beragam jenis kegiatan,
mulai dari petualangan alam, kegiatan budaya, hingga ekowisata.
6. Edukasi Pariwisata: Berikan pendidikan kepada pengunjung dan komunitas setempat
tentang pentingnya menjaga sumber daya alam.
7. Keterlibatan Komunitas: Melibatkan masyarakat setempat dalam pengambilan
keputusan dan manfaat ekonomi dari pariwisata.
8. Regulasi dan Pengawasan: Tetapkan regulasi yang ketat untuk mengendalikan aktivitas
pariwisata dan lakukan pengawasan secara teratur.
9. Diversifikasi Pendapatan: Bantu komunitas setempat untuk mendiversifikasi
pendapatan mereka dengan beragam usaha yang terkait dengan pariwisata.
10. Evaluasi Berkelanjutan: Terus monitor dan evaluasi keberlanjutan pengelolaan SDA
Bandung Barat sebagai tempat pariwisata. Sesuaikan strategi sesuai kebutuhan.
Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan adalah kunci untuk menjaga keindahan dan
keberlanjutan Bandung Barat sebagai destinasi pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai