Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR PARIWISATA

LAPORAN KUNJUNGAN DESA WISATA JATILUWIH

OLEH :
NAMA : I NYOMAN ADI SWARDIKA
NIM : 1902013750
KELAS : 2C MANAJEMEN SORE

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA


2020
COVER

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 3

1.2. Rumusan Masalah 3

1.3. Tujuan, Sasaran, dan Manfaat 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Objek Desa Wisata Jatiluwih 4

2.2. Bentuk Dan Jenis Pariwisata Jatiluwih 4

2.3. Unsur – Unsur Pokok Yang Ada Di Desa Wisata Jatiluwih 5

2.4. Peran Organisasi Yang Ada Di Objek Wisata Jatiluwih 7

2.5. Dampak positif dan negatif pengembangan pariwisata terhadap ekonomi,


sosial, budaya, lingkungan dan konservasi di desa tersebut 7

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan 9

3.2. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Bali juga
merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara dan Bali merupakan salah satu daerah
di Indonesia yang memiliki objek wisata yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran.
Selain keindahan alamnya, di Bali terdapat budaya yang begitu kental dan melekat pada
masyarakat. Banyak budaya Bali yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia. Beberapa di
antaranya yaitu Tari Pendet, Tari Kecak, Subak ( system terasering pada sawah), dan masih
banyak lagi. Pulau Bali atau juga yang dikenal dengan Pulau Dewata ini adalah salah satu tujuan
wisata paling popular di Indonesia bahkan mancanegara. Pulau ini memiliki pesona keindahan
alam yang luar biasa. Bukan hanya itu kekentalan budaya pulau Bali menjadi daya Tarik
tersendiri bagi para wisatawan.

Sehubungan dengan kegiatan kunjungan ini, penulis ditugaskan untuk membuat laporan
kajian mengenai objek desa wisata yang ada di Bali. Dalam pembuatan laporan ini penulis
memerlukan data – data yang akurat, dimana data tersebut kami cari dari berbagai
sumber.Sejarah Desa Wisata Jatiluwih

1.2. Rumusan Masalah

1. Asal mula atau sejarah desa wisata Jatiluwih.


2. Bentuk dan jenis pariwisata yang ada di desa wisata Jatiluwih.
3. Unsur – unsur pokok kepariwisataan yang ada di desa wisata Jatiluwih.
4. Organisasi apa saja yang ada di desa tersebut dan bagaimana peran organisasi tersebut
dalam memajukan desa wisata Jatiluwih.
5. Dampak positif dan negatif pengembangan pariwisata terhadap ekonomi, sosial, budaya,
lingkungan dan konservasi di desa tersebut.
1.3. Tujuan, Sasaran dan Manfaat Kajian

Berikut diuraikan mengenai tujuan, sasaran, dan manfaat yang ingin dicapai dalam
penelitian ini, yaitu :

1.3.1. Tujuan
Tujuan kajian ini dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari sejarah
berkembangnya desa wisata Jatiluwih terhadap ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan
ruang lingkup lainnya.

1.3.2. Sasaran

Berdasarkan tujuan di atas, maka sasaran yang hendak dicapai ialah dapat
mengidentifikasi, observasi objek wisata Jatiluwih

1.3.3. Manfaat

Memberikan manfaat akademis/teori berupa pengetahuan sejarah perkembangan


dari objek wisata Jatiluwih dari berbagai aspek ekonomi, sosial, budaya, lingkungan dan
konservasi dan memberikan manfaat praktisi berupa terjun langsung kelapangan
mengetahui langsung tentang perkembangannya

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Objek Desa Wisata Jatiluwih


Sejarah Jatiluwih sepenuhnya bersumber pada cerita-cerita orang tua yang merupakan
penduduk dari Desa Jatiluwih. Konon ceritanya nama JATILUWIH berasal dari kata
JATONdan LUWIH. "JATON" artinya adalah Jimat, sedangkan "LUWIH" berarti bagus,
dari arti kata tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Jatiluwih mempunyai arti adalah
sebuah desa yang mempunyai Jimat yang benar-benar bagus/ampuh atau berwasiat.

Dari sumber lain diceritakan bahwa konon di tengah Desa ada sebuah kuburan binatang
purba yakni seekor burung Jatayu. Dari kata Jatayu ini lama kelamaan mengalami perubahan
bunyi menjadi JATON AYU yang berarti Luwih atau Bagus. Jadi JATON AYU sama
dengan Jatiluwih.

Demikianlah pada akhirnya kata Jatiluwih sejak dulu ditetapkan menjadi nama Desa dan
sampai hari ini belum pernah mengalami perubahan. Dari arti Jatiluwih tersebut sampai
sekarang dapat dibuktikan dengan adanya hasil-hasil dari bertani dan berkebun yang cukup
memenuhi kebutuhan hidup dan kesejahteraan bagi semua penduduknya dan terjaminnya
keselamatan bagi para penduduknya selama menjalankan kehidupan bertani.

Pada jaman dahulu banyaklah berdatangan para Brahmana, Ksatria, Wesia dan Sudra dari
daerah Tabanan yang berkunjung ke Desa Jatiluwih dengan harapan memohon keselamatan
dan kesejahteraan golongannya masing-masing. Akhirnya mereka itulah kemudian
mendirikan Pura-Pura yang ada sekarang di wilayah Desa Jatiluwih seperti Pura Luhur
Petali, Pura Luhur Bhujangga Waisnawa, Pura Rshi, Pura Taksu dan tempat-tempat suci
yang lain disekitarnya.

2.2. Bentuk Dan Jenis Pariwisata Jatiluwih


Daya tarik utama objek wisata di Desa Jatiluwih ialah pemandangan alamnya. Alamnya
masih sangat asri begitu pula objek wisata alamnya yang mampu menyihir bagi siapapun
yang berkunjung.

Wilayah geografisnya merupakan areal persawahan dengan luas area hingga 53.000
hektar. Areal persawahan terasering di jatiluwih bahkan ditetapkan oleh UNESCO sebagai
warisan budaya dunia. Lokasi sawah terasering Jatiluwih berada di atas ketinggian 700meter
di atas permukaan air laut dan dekat dengan Gunung Batu Karu. Oleh karena itulah jenis
pariwisata ini dikenal dengan pariwisata alam.

4
2.3. Unsur – Unsur Pokok Yang Ada Di Desa Wisata Jatiluwih
Dalam mendukung keberadaan Daerah Tujuan Wisata (DTW) perlu adanya unsur pokok
yang harus mendapat perhatian sehingga wisatawan bisa tenang, aman, dan nyaman
berkunjung. Semua ini sangat penting dalam meningkatkan pelayanan bagi wisatawan
sehingga wisatawan bisa lama tinggal di daerah dikunjungi. Demikian juga dengan desa
wisata Jatiluwih yang telah memenuhi unsur 4A DTW yaitu :

2.3.1. Attraction (Daya Tarik)

Daya tarik utama objek wisata di Desa Jatiluwih ialah pemandangan alamnya.
Alamnya masih sangat asri, areal persawahan terasering di Jatiluwih bahkan ditetapkan
oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

2.3.2. Accesability (Aksesibilitas)

Accesability dimaksudkan agar wisatawan domestik dan mancanegara dapat


dengan mudah dalam mencapai tujuan wisata. Objek wisata Jatiluwih memiliki
aksesbilitas yang sudah sangat baik, karena jalannya sudah mulus, untuk menuju desa
Jatiluwih, pengunnjung dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan travel
atau tour, lokasinya berjarak 50kilometer utara Denpasar atau sekitar 1,5 jam perjalanan,
sebelum kita sampai kita sudah dapat dimanjakan dengan pemandangan sawah yang
makin menarik untuk dikunjungi, diawal masuk kita akan melihat plang jalan dan post
yang menjaga disana, kita wajib membayar harga tiket Rp.15.000/orang untuk domestik
dan Rp.40.000/orang untuk WNA (mancanegara).

Setelah melewati post, kita berjalan akan dimanjakan kembali oleh pemandangan
persawahan yang mendominasi padi, kealamian dari subak yang didalamnya terdapat
aktivitas para petani seperti memanen, mencangkul. Kita dapat menikmati jalan setapak
yang sudah disiapkan, yaitu trek jogging atau gowes, kita dapat menikmati sambil
berjalan kaki sepanjang pematang sawah, wisatawan juga dapat menikmatinya dengan
bersepeda, ada beberapa jalan setapak yang bisa dilalui sepeda jalur ini mengantarkan
wisatawan memasuki lebih jauh hamparan sawah, selain bersepeda menyusuri pematang
sawah, kita bisa menyusuri jalan aspal yang berliku, naik turun di sepanjang desa
Jatiluwih. Kita juga dapat menjumpai beberapa tempat spot foto yang kekinian, dan
beberapa aktivitas warga yang memainkan alat music tradisionaal seperti bermain rindik
dan suling, kita dapat berteduh di pondok atau bale yang ada di sekitar perjalanan dengan
pematang sawah.

5
Bukan hanya itu kita juga dapat menemukan kafe tempat makan di sepanjang
jalan dengan gaya tradisional dan masakan tradisional, dan tempat untuk menginap
seperti pondok, guest house yang akan memenuhi kenutuhan kita untuk beristirahat
maupun menginap.

2.3.3. Aminities (Fasilitas)

Fasilitas yang disiapkan di objek wisata merupakan hal penting untuk


meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan maupun para penduduk yang
ada disana, beberapa fasilitas yang sudah disiapkan di objek desa wisata desa Jatiluwih
yaitu :

a. Fasilitas tempat parkir yang memadai, cukup dengan motor, mobil, kendaraan
travel atau tour
b. Fasilitas keamanan dan informasi dimana terdapat post post keamanan di
beberapa titik, dan post informasi dekat tempat parker untuk mempermudah
pengunjung melakukan aktivitasnya dengan informasi informasi dan beberapa
petunjuk jalan.
c. Fasilitas Spot foto yang kekinian dan bale untuk tempat beristirahat dan tempat
bermain rindik, biasanya rindik dimainkan oleh warga desa tersebut, namun kita
bisa belajar bermain rindik, dan terdapat fasilitas sepeda untuk gowes, dan
terdapat juga kamar mandi umum yang bersih di dekat areal pematang
persawahan.
d. Fasilitas Restaurant, Penginapan atau pondok dan juga Toko souvenir dan oleh
oleh khas Jatiluwih
e. Fasilitas yang terbaru yaitu Heliped tempatnya di Subak jatiluwih untuk menata
dan memebrikan fassilitas ke tamu VVIP yang berkunjung ke Jatiluwih.

2.3.4. Ancillary (Kelembagaan)

Adanya lembaga pariwisata wisatawan akan semakin sering mengunjungi DTW


apabila di daerah tersebut wisatawan dapat merasakan keamanan (Protection of Tourism)
dan terlindungi seperti post keamanan dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) di Bali,
dan Lembaga Pariwisata daerah tabanan yang membantu koordinir

6
Objek Wisata Jatiluwih dikelola oleh I Nengah Sutirtayasa,SE dan Ormas JTB
(Jatiluwih Tabanan Bersatu) yaitu LSM dibidang Lingkungan dan Sosial yang didirikan
oleh I Wayan Subagia Arimbawa,A.Md.Kom Dkk.

(Dinas Pariwisata Tabanan) (Badan Pengelola DTW Jatiluwih) (LMS JTB Jatiluwih)

2.4. Peran Organisasi Yang Ada Di Objek Wisata Jatiluwih

Organisasi yang berada di objek wisata merupakan hal yang penting untuk membangun
komunikasi penduduk agar dapat mengembangkan objek wisata tersebut. Maka di Jatiluwih
mendirikan sebuah organisasi masyarakat atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yaitu
Jatiluwih Tabanan Bersatu (JTB) di bidang Lingkungan dan Sosial sesuai Akte notaries dan
izin Kesbangpolinmas Kabupaten Tabanan Bali yang didirikan oleh I Wayan Subagia
Arimbawa,A.Md.Kom Dkk.

Program program yang banyak telah dilakukan untuk meningkatkan eksistensi objek
wisata desa Jatiluwih ini yaitu :

a. Menjalin kerjasama Villa, Hotel, maupun restaurant untuk tamu kehormatan yang
datang ke Jatiluwih serta membangun tempat wisata menarik lainnya seperti bale
yang memadai, spot foto dengan berbagai keunikan dan keren yang bisa menjadi
kebanggaan jika Tamu berkunjung.
b. Menyediakan layanan transport dan jasa trekking yang sangat mengesankan baik dari
jalan kaki, sepeda bahkan ada juga kuda dan yang terbaru untuk tamu VVIP yaitu
Heliped.
c. Mengadakan Festival Jatiluwih yang memadukan kebudayaan dan kesenian
tradisional, seni pertunjukan, seni music, seni rupa,produk produk kreatif dan kuliner
khas Jatiluwih di tengah 700 hektar sawah setiap tahunnya, untuk mengembangkan
DTW (Daya Tarik Wisata) dan juga sebagai ucap rasa syukur karna keberkahann
alamnya dan pangannya khususnya tumbuhan padi. Dan masih banyak lagi lainnya.

2.5. Dampak positif dan negatif pengembangan pariwisata terhadap ekonomi, sosial,
budaya, lingkungan dan konservasi di desa tersebut

Pengembangan pariwisata Desa Wisata Jartiluwih dengan pemandangan lahan (sawah


berundag) yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia (word natural
heritage). Desa Wisata Jatiluwih sudah meningkatnya jumlah kunjungan wisata dari tahun ke
tahun. Dengan kunjungan tersebut yang semakin meningkat Desa Wisata Jatiluwih perlu
pembangunan dan pengembangan yang perlu dicermati perkembangannya, karena itu beberapa
dampak positif dan negatif dari pengembangan DTW (Daya Tarik Wisata) :

2.5.1. Aspek Ekonomi

Dampak Positif

 Tiket masuk yang dibuat untuk menambah penghasilan uang yang nantinya
dikumpulkan untuk kepentingan pengembangan dan pengelolaan objek wisata
Jatiluwih yang dimana wisata domestik Rp.15.000 dan wisata mancanegara
Rp.40.000
 Membangun usaha seperti toko sovenir, tok oleh oleh khas Jatiluwih, Cafe
ataupun Restaurant untuk menambah nilai ekonomi masyarakat

7
 Menerapkan uang bayaran atau iuran dari toko, cafe, atau restaurant yang di
bangun di daerah objek wisata Jatiluwih untuk menambah penghasilan Objek
Wisata Jatiluwih.
Dampak Negatif

 Melihat kenyataan sedikit usaha perekonomian masyarakat lokal yang


berhubungan langsung dengan industri pariwisata
 Penghasilan yang diperoleh dari hasil pertanian relatif kecil

2.5.2. Aspek Sosial

Dampak Positif

 Membuat LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yaitu JTB (Jatiluwih Tabanan


Bersatu) dimana Ormas ini diciptakan untuk memperkuat komunikasi sosial
terhadap masyarakat lainnya.
 Memberikan pelayanan jasa kepada wisatawan dari jasa trekking, bersepeda,
berkuda, belajar bercocok tanam, bermain rindik, dan lain lain.
Dampak Negatif

 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Objek Wisata dan berbahasa yang


baik dan benar sehingga komunikasi sosial terhadap wisatawan domestik maupun
wisatawan asing kurang.
 kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tekonologi komunikasi untuk mencari
info atau bersosialisasi.
2.5.3. Aspek Budaya

Dampak Positif

 Masyarakat sudah dapat memahami pelestarian alam dan budaya untuk tetap
dijaga seperti upacara sawah, kebun atau tegal yang dilakukan setiap tahunnya.
 Desa Wisata Jatiluwih membuat acara festival budaya setiap tahunnya untuk
meningkatkan dan pelestarian budaya yang ada di Desa Jatiluwih dengan berbagai
seni musik, seni atraksi, seni budaya dan kuliner khas Jatiluwih.
Dampak Negatif

 semakin menipisnya pengetahuan kebudayaan masyarakat di desa terutama travel


agent sebagai pengantar tamu wisatawan untuk menjelaskan kepada wisatawan
yang berkunjung sehingga wisatawan mendapatkan informasi yang masih kurang
lengkap dan tepat.
2.5.4. Aspek Lingkungan dan Konservasi

Dampak Positif.

 Pembangunan yang dilakukan tidak terlalu berdampak kepada lingkungan


persawahan atau kualitas tanah tersebut masih tetap terjaga dengan baik, ari subak
masih tetap jernih dan alami.
 Membangun sebuah kebun kopi dari Jatiluwih sehingga dapat melestarikan alam
 Menyediakan tong sampah di setiap titik tertentu trekking agar masyarakat atau
wisatawan yang datang dapat dengan tertib membuang sampah pada tempatnya.
Dampak Negatif

 Adanya penggunaan sumur sumur bor oleh para investor menjadi keluhan para
masyarakat lokal karena dapat mengakibatkan tercemarnya kawasan suci.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Observasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Objek Wisata Jatiluwih
merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyajikan objek-objek wisata yang berskala
nasional maupun internasional. Selain itu, Objek Wisata Jatiluwih juga merupakan daerah
yang kaya akan budaya dan tradisi dan persawahan yang sangat luas dan sudah diakui oleh
UNESCO sebagai warisan budaya dunia (word natural heritage). sehingga menarik untuk
dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Dengan adanya pendidikan
diluar sekolah ini diharapkan mampu menciptakan rasa bersyukur kepada Tuhan YME atas
ciptaan dan anugerah-Nya, berfikir kreatif dan inovatif dalam mempelajari sesuatu sehingga
mampu menciptakan ide yang berkembang menjadi lebih baik dan lebih sempurna.

3.2. Saran
 Perlu ditingkannya tenaga-tenaga profesional dalam bidang pariwisata yang memiliki
pengalaman, keterampilan dan kemampuan berinteraksi yang baik dan mengetahui benar
benar sejarah dan perkembangan dari Desa Wisata Jatiluwih dapat dengan cara
memutarkan vidio vidio pembelajaran sejarah di Kafe, Toko, atau pun dijalan sehingga
wisatawan dapat mengetahui dengan baik
 Untuk menambah turis lokal maupun mancanegara, Menjaga keasrian alam sawahnya
dipertahankan dan tingkat kebersihan dan ketertiban di pulau Bali harus ditingkatkan,
khususnya di Desa Wisata Jatiluwih.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kintamani.id/desa-jatiluwih-tabanan-desa-dengan-beragam-pilihan-wisata-yang-
komplet-003456.html
https://mytrip123.com/desa-jatiluwih-bali/
https://www.17sekians.com/objek-wisata-alam-menarik-jatiluwih-di-tabanan-bali/
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://pesona.travel/inspirasi/4128/festival-jatiluwih-2019-pesta-
untuk-dewi-
sri&ved=2ahUKEwilvdLzur_oAhVJfH0KHXcdCOEQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw0klKV
N60qZvRYJbRsVbUth

10

Anda mungkin juga menyukai