Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena

atas berkat dan limpah-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas

seminar arsitektur “ Input Output Device dan Storage Device ” dengan tepat waktu.

Penyusunan tugas seminar ini merupakan salah satu tugas mata kuliah

seminar arsitektur Fakultas teknik.

Dalam penyusunan mini proposal ini saya menyampaikan ucapan

terimakasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam

penyusunan tugas ini, khususnya kepada ;

1. Pak Adolfo Freitas Bere,.St.M.arch selaku dosen pembimbing mata kuliah

seminar arsitektur, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan tugas

kepada kami, sehingga kami terdorong untuk segera menyelesaikan

penyusunan tugas ini.

2. Ibu Olinda Rodrigues,arch yang tela membantu memberikan masukan

hingga selesainya tugas seminar ini.

3. Anggota-anggota sesama mahasiswa arsitektur yang telah membantu

dalam penyelesaian penyusunan tugas ini.

Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca, pada umumnya

dan saya sendiri. Saya menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dalam

kesempurnaan dan masih banyak ada kekurangan serta kesalahan. Untuk itu saya

mohon maaf sebesar besarnya dan meminta saran dan keritik yang bersifat
membangun demi memperbaiki kearah kesempurnaan. Akhir kata saya

menyampaikan terimakasih.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKAN

Timor-leste adalah Negara baru,infrastruktur merupakan tujuan untuk

kemajuan timor leste serta membantu perekonomian timor leste dalam hal

merancan kawasan wisata yang strategis agar bisa membujuk para wisatawan luar

negri datang ke Negara tersebut.

Perencanaan dan perancangan hotel resort di kotamadia Dili kecematan

Dom Aleixo suku komoro dengan pendekata arsitektur regional.

Salah satu kebutuhan utama manusia adalah istirahat, karena selain belajar

dan bekerja manusia juga membutuhkan sesuatu untuk memuaskan pikiran dan

jasmani secara emosional dengan beristirahat, rileks dan berekreasi. Sehingga

sangat dianjurkan untuk melakukan hal – hal yang menyenangkan, baik berupa

kegiatan fisik maupun mental.

Dili, sebagai salah satu wilayah tujuan wisata di timor-leste, menawarkan

berbagai macam obyek wisata baik obyek wisata alam, budaya, maupun buatan.

Salah satu daerah tujuan wisata di Dili yang menawarkan keindahan alam yaitu

pemandangan alam pegunungan joao Paulo II yang salah satunya ada di Dili

tepatnya di kecamatan dom Aleixo suku komoro.


Dili merupakan kawasan yang memiliki potensi dan daya tarik khusus

bagi para wisatawan yaitu pemandangan disekitar kota dili yan mempunyai

objek wisata bersejrah yaitu kritus raja selain itu kota dili mempuniay patung

paus II yang berlokasi di tasi tolu. Hal ini menyebabkan diperlukannya

sarana akomodasi yang baik secara kualitas dan kuantitas, contohnya

perencanaan dan perancangan sebuah hotel wisata yang mampu menjawab

kebutuhan para wisatawan. Namun pada kenyataannya di kawasan ini jumlah

fasilitas akomodasi hotel wisata yang baik secara kualitas dan kuantitas

masih sangat kurang. Terbukti hanya terdapat beberapa hotel kecil dengan

fasilitas yang kurang. Dengan adanya Perencanaan dan perancangan sarana

akomodasi hotel wisata nantinya tidak hanya akan menjawab kebutuhan para

wisatawan, tetapi hal ini juga menjadi salah satu faktor daya tarik para

wisatawan Domestik maupun manca Negara untuk lebih banyak yang

berkunjung ke kawasan ini dan juga menetap lebih lama di kawasan ini. Hal

ini merupakan alasan mengapa perlu adanya penambahan sarana akomodasi

berupa hotel wisata yang baik secara kualitas maupun kuantitas, salah satunya

adalah dengan dibangunnya sebuah Hotel Resort di kotamadia dili,kecamatan

dom aleixo suku Comoro aldeia Tasi-tolu.

1.2.Tujua Dan Sasaran

Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk menggali , menelaah serta

merumuskan masalah–masalah yang berkaitan dengan Redesain Hotel resort tasi

tolu beach sebagai fasilitas pariwisata dan pemenuh kebutuhan akomodasi hotel

yang mampu memberikan kualitas pelayanan terbaik.


Sasaran dari pembahasan ini adalah menyusun Landasan Program

Perencanann dan Perancangan Redesain Hotel resort tasi tolu beach sebagai

landasan konseptual untuk perancangan Redesain Hotel resort tasi tolu beach.

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan pada latar belakang maka masalah-masalah yang

perlu didentifikasi dalam perencanaan dan perancangan Hotel resort terdiri dari :

1. Banyak wisatawan domestik maupun manca Negara yang setiap tahun

meninkat .

2. Kurangnya fasilitas penhibur yang ada pada lokasi tersebut, dari segi fasilitas

yang ada belum cukup untuk merespon para pengujun.

3. Tidak ada tempat sampah umun maupun tempat sampah temporari sehingga

sampah yang dibuang para pengujun berkeliaran di lokasi maupun di laut.

1.5. Sistematika Penulisan

I. BAB I:

Pendahuluan

1.1 Latar belakan

1.2 Tujuan dan sasaran

1.3 Identifikasi masalah

II. BAB II:

1. Pengertian judul

2. Fasilitas dalam site

3. Pengertian perancanaan
4. Pengertian arsitektur secara umun

5. Pendekata arsitektur

BAB III:

Metode penelitian

1. Fokus penelitian

2. Jenis dan sumber data

3. Teknik pengumpulan data

BAB IV :

Analisa

1. Analisa pemilihan lokasi

2. Analisa parkiran

3. Jalur pedestrian

4. Masa bangunan

5. Struktur bangunan
BAB II

2.1. RESORT

2.1.1. Definisi Resort

Resort merupakan suatu kawasan yang didalamnya yang terdapat

akomodasi dan sarana hiburan sebagai penunjan kegiatan wisata atau Resort

adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar

tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa

dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan

kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi,

keagamaan serta keperluan usaha lainnya.Beberapa definisi Resort oleh beberapa

sumber yaitu :

a. menurut Mill (2002:27) Resort merupakan tempat dimana

orang pergi untuk berekreasi.

b. Menurut Coltmant(1895:95) mengungkapkan bahwa resort

yang banyak di jumpai pada daerah tujuan yang tida lagi

diperuntukan bagi orang orang yang singgah untuk

sementara. Resort didesain untuk para wisatawan yang

berekreasi. Resortini dapat berupa resort yang sederhana dan

sampai resor mewah, dan dapat mengakomodir berbagai

kebutuhan mulai dari keluarga bahkan sampai kebutuhan

bisnis. Resort biasanya berada pada tempat tempat yang

dilator belakangi oleh keadaan alam pantai, atau di lokasi


dimana fasilitas seprti lapangan golf dan lapangan tenis

disediakan.

c. Menurut Pendit (1999) resort adalah tempat menginap dimana

terdapat fasilitas khusus untuk bersantai dan berolahraga

seperti tennis, golf, spatracking, dan jogging. Bagian

conciergeberpenglaman dan mengetahui betul lingkungan

resort,bila ada tamu yang hitch hiking berkeliling sambil

menikmati keindahan alam resort ini.

d. Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering

dikunjungi orang dimana pengunjung datang untuk menikmati

potensi alamnya. (A.S. Hornby, Oxford Leaner’s Dictionary of

Current English, Oxford University Press, 1974).

Resort juga dapat diartikan sebagai sebuah jasa parawisata yang setidaknya

didalamnya terdapat lima jenis pelayanan yaitu akomodasi,Pelayanan makanan dan

minuman,hiburan,outlet penjualan,dan fasilitas rekreasi.,adapun pasar dari usaha

resort yaitu pasangan (couples),keluarga(familiys),psangan yang berbulan madu

(honeymom couples) dan individu (single)

2.1.2. Fasilitas utama dan penunjan

Dari bawa ini merupakan berbagai fasilitas yang ada dalam sebuah

resort:

o area parkiran ; yang berlokasi di pintu masuk loby resort.area ini

harus menampun kendaraan tamu sesuai kebutuhan para pengujung


yang datang ke tempat rekreasi pada umumnya menggunakan

beberapa macam jenis kendaraan di antaranya kendaraan umun

maupun privadi.

stndar ukuran yang akan digunakan akan dijelaskan pada table

berikut:

Jenis kendaraan Panjang(m) Lebar(m) Tinggi Radius putaran

(m) berbentuk linkaran

Sepeda motor 2,20 0,70 1,00 1,00

Mobil privadi 4,70 1,75 1,50 5,75

Mobil privadi ukuran besar 5,00 1,80 2,00 6,00

bus 11,00 2,50 395 10,25

o Lobby resort :merupakan sebuah area dimana tamu yang datang

akan melakukan registrasi,sebuah area dimana tamu resort satu

bertemu dengan tamu hoteresort lainya dan dimana tamu

melakukan prosces kebrankatan (check out)dari hotel resort.lobby

resort juga bias digunakan seperti area membaca pada umumnya.

Dibawa ini merupakan penjelasan dari standar ruang dan fasilitas loby

sebagai ruang tamu pada table:

Ruang Sumber standar

Main lobby BPDS 0,065-0,9 M2/ORANG

Lounge area NAD 2,5 M2/ORANG

recepcionist BPDS 10 M2/UNIT


Ruanga kasir NAD 2,75/ORANG

costumer NMH 12 M2/UNIT

Toilet umun NAD 3,6 M2/UNIT

o Kamar resort : merupakan fasilitas utama untuk penjualan dan

penyewaan kamar,berbagi tipe kamar dan berbagai fasilitas yang

terdapat didalamnya.Jenis-jenis kamar resort,contoh-contoh

kamar sesuai kualifikasi menurut augustinus Darsono

(2011:52)sebagai berikut:

o Single room:Jenis kamar tamu standar ekonomis yang dilenkapi

dua tempat tidur atau satu tempat tidur double,jenis queen

dengan satu tempat tidur tambahan untuk tiga orang tamu

o Twin room: jenis kamar tamu standar ekonomis yang

dilenkapidua tempat tidur untuk dua otrang tamu

o Superior room: jenis kamar tamu yang cukup mewa dilenkapi

satu double bed jenis queen atau twin beds

o Triple room: jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilenkapi

dua tempat tidur atau satu tempat tidur double jenis queen.

UKURAN KAMAR RESORT

(Sumber hasil penelitian di www.google.com)


d. Restorant merupakan tempat penjualan makanan atau minuman.berbagai

macam jenis restaurant untuk memenuhi tamu seperti coffe,shop,special

restaurant (Indonesia,india,china,Australia serta makanan local timor leste

dll…)

e. Metting room atau function room: adalah tempat yang disewakan untuk

berbagi macam kebutuhan seperti meeting ,rapat,seminar dan lain

sebagainya.ruang ini disebut juga banquet room

f. tempat untuk entertainment dan oloraga(gym ): merupakan fasilitas yg

ditawarkan kepada tamu yang igin mendapatkan hiburan(music da

pertunjukan lainnya.untuk standar kolam renang yg terbuka .

g. Laundry dan drycleaning: merupakan fasilitas untuk mencuci,pengeringan dan

menyetrikan pakayan tamu,fasilitas ini merupakan fasilitas penunjang

untuk mendapatkan keuntungan tambahan.

2.1.2.Fasilitas penunjan tambahan

Tempat untuk para kariawan: seperti edr (employes dinningroom), locker,

toilet dll…

2.1.3 Ruang penimpanan atau gudang material untuka operasional seperti, makan,

minum, perlenkapan gudang dan sebagainya.


2.1.3.TINJAUAN SIRKULASI

Sirkulasi merupakan sala satu faktor penting dalam sebuah

perancangan.sirkulasi sering terkait dengan aktivitas dan perilaku

manusuia,sehingga perancanaan cirkulasi terlebih dahulu mempertimbankan

aspek perilaku manusia.adapun pola cirkulasi pada resort.


TINJAUAN PUSTAKA

2.1.4 Pengertian Judul

Judul yang akan direncanakan ialah Perencanaan dan Perancangan Hotel

resort (kawasan wisata) di tasi tolu yang berlokasi di desa tasi tolu, Kecamatan

D.Aleixo, Kota Madya Dili dengan pendekatan Arsitektur regionalism.Berikut

beberapa penjelasan mengenai pengertian judul tugas yang ada berdasarkan

beberapa ahli/Arsitek.

Pengertian Perencanaan:

Berikur beberapa penjelasan tentang pengertian Perencanaan dalam ilmu

Arsitektur yang didefinisikan oleh beberapa ahli, Pengertian-pengertian tersebut

antara lain sebagai berikut:

Perencanaan sebagai padanan kata asing “planning”, dapat diartikan

sebagai suatu sarana untuk mentransformasikan persepsi-persepsi mengenai

kondisi-kondisi lingkungan ke dalam rencana yang berartidan dapat dilaksanakan

dengan teratur ( Shrode, 1974).

Perencanaan adalah sebuah proses untuk menetapkan tindakan yang tepat

di masa depan melalui pilihan-pilihan yang sistematik (Davidov, 1982).

Perencanaan merupakan suatu proses menyusun konsepsi dasar suatu rencana

yang meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

1. Mengidentifikasi.
Menentukan komponen-komponen yang menunjang terhadap objek

yang merupakan kompleksitas fakta-fakta yang memiliki kontribusi

terhadap kesatuan pembangunan.

2. Mengadakan studi.

Mencari hubungan-hubungan dari faktor-faktor terkait, yang

memiliki pengaruh spesifik.

3. Mendeterminasi.

Menentukan setepat mungkin faktor-faktor yang dominan dengan

memperhatikan kekhususan dari unit perubahan yang spesifik yang

memberikan perubahan terhadap faktor lain.

4. Memprediksi.

Mengadakan ramalan bagaimana suatu faktor akan berubah

sehingga mencapai keadaan lebih baik di masa depan.

5. Melakukan Tindakan.

melakukan tindakan terstruktur untuk mencapai tujuan

pembangunan. (Lassey, 1977).Nursiam, 2010)

Pengertian Arsitektur Secara Umum

Arsitektur berasal dari bahasa Latin Architectus dan dari bahasa Yunani

Architekton (Master Pembangunan), Archi (Ketua) + Tekton (Pembangun, Tukang Kayu).

Jadi dari asal kata diatas, isitilah Arsitektur berasal dari kata sebutan untuk ketua tukang

kayu yang memimpin suatu pembangunan. Namun dalam penjabarannya pengertian

Arsitektur memiliki pemahaman sendiri dari para ahli dalam arsitektur, diantaranya:
Menurut Amos Rapoport, Arsitektur adalah segala macam pembangunan yang

secara sengaja dilakukan untuk mengubah lingkungan fisik dan menyesuaikannya dengan

skema-skema tata cara tertentu lebih menekankan pada unsur social budaya.

Menurut Cornelis Van De Ven, Arsitektur berarti menciptakan ruang dengan cara

yang benar-benardirencanakan dan dipikirkan. Pembaharuan arsitektur yang

berlangsungterus menerus sebenarnya berakar dari pembaharuan konsep-konsep ruang.

Menurut Djauhari Sumintardja, Arsitektur merupakan sesuatu yang dibangun

manusia untuk kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan kepentingan

jiwanya (kenyamanan, ketenangan, dll).

Menurut Buowkundi Geencyclopedi, Arsitektur adalah mendirikan bangunan dari

segi keindahan (sedangkan mendirikan bangunan dari segi konstruksi disebut ilmu

bangunan).

Menurut Marcus Vitruvius Pollio, seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa

Arsitektur berhubungan dengan sesuatu yang ada dikarya sekitar manusia dan erat

kaitannya dengan kehidupan manusia. Dan terkadang, kita sulit dapat membedakannya.

Hal ini menunjukan bahwa Arsitektur tidak bisa dilepaskan dengan segalah sesuatu yang

ada di sekitar kita. Dan bagaimana Arsitektur itu di jalankan menjadi sebuah pertimbangan

demi menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Arsitektur adalah pemikiran yang matang dalam pembentukan ruang. Pembaruan

Arsitektur secara menerus adalah disebabkan karena perubahan konsep ruang.

Arsitektur adalah penguasaan cara menyusun massa bangunan

Arsitektur adalah:
Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan Metode dan gaya

rancangan suatu konstruksi. Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya,

dan dilengkapi dengan proses belajar dan dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut

sebagai karya seni.(Ma'mur, 2011)

2.4. PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONAL

2.4.1 Sejarah Lahirnya regionalism (arsitektur regional)

Brmula dari arsitektur moderen yang berusaha meningalkan masa

lampaunya,meninggalkan ciri serta sifat-sifatnya.pada periode berikutnya mulai

timbul usaha untuk mempertaukan antara yang lama dan yang baru akibat adanya

krisis identitas pada arsitektur.Aliran-aliran tersebut antara lain adalah

tradisionalisme,regionalisme,post modernisme.

Regionalism dperkirakan berkembangsekitar tahun 1960 an Jenks

(1977).sebagai sala satu perkembangan arsitektur moderen yang mempuniay

perhatian besar pada ciri kedaerahan.aliran ini tumbuh terutama di negara

berkemban.ciri kedaerahan yang dimaksud berkaitan erat dengan budaya

setempat,iklim,dan teknologi pada saatnya(Ozkan_1985)

Secara princip,tradisional timbul sebagai reaksi terhadap tidak adanya

kesinambungan antara yang lama dan yang baru (curtis,1985)

Regionalisme tidak umum dipahami regionalisme mengacu pada tradisi

arsitektur lokal,bukan berasal dari sentiment pola dasar atau dari oposisi langsung

terhadap modernisme.

Masalah utama dari regionalisme kritis adalah untuk mencari jawaban atas
pertanyaan Paulus Ricour: ". Bagaimana menjadi modern dan untuk melanjutkan

tradisi, cara menghidupkan kembali peradaban aktif yg tua sebagai bagian dari

peradaban universal"

Frampton dalam esainya berpendapat bahwa itu adalah "penting untuk

mengadopsi" nilai-nilai universal modernisme, dengan mempertimbangkan

konteks geografis bangunan. Frampton tidak ingin merujuk langsung ke "cerita

rakyat", namun dengan iklim, cahaya, topografi, dan "bentuk tektonik lokal", yang

harus dipahami sebagai kondisi historis dan geografis industri konstruksi.

berukut penulis sajikan beberapa ahli serta pendapat mereka terhadap arsitektur

regional:

Contoh proyek Alvaro Alto (Town Hall Saynatsalo) :

Town Hall Säynätsalo: adalah bangunan multifungsi yang di desain oleh

Denah hasil desain alvar desain alvar alto Bangunan ini didirikan d
alto finlandia

arsitektur ternama finlandia Alvar Alto di kotamadia Säynätsalo di

findlandia.bangunang tersebut berfungsi sebagai toko perpustakan dan flat.

Contoh proyek Charles Correa : lahir Charles Mark Correa; 1 September

1930 - 16 Juni 2015) adalah arsitek india, dia dikreditkan untuk penciptaan

arsitektur modern pasca-kemerdekaan India, Correa adalah tokoh utama dalam

arsitektur kontemporer di seluruh dunia. Dengan desain yang luar biasa dan
inspiratif, ia memainkan peran penting dalam penciptaan arsitektur pasca-

kemerdekaan India. Semua karyanya - dari peringatan “hati-hati rinci Mahatma

Gandhi Memorial” berikut contoh proyek charles corea:

Charles corea mengunakan bahan lokal ciri khas kedaerahan india untuk

digunakan di dalam desain nia.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif

dengan desain deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2001;3)

menyatakan bahwa “metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati”.

Kirk dan Miller (dalam Moleong, 2001 : 3) menyatakan bahwa “Penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial secara fundamental

bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristilahannya.”

Koentjaraningrat (1986 : 29) memberikan definisi metode deskriptif

sebagai berikut :

Metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara

tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu, atau untuk

menentukan frekuensi, atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi, adanya

hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat.
Nawawi (2001:63) menyatakan bahwa “Metode deskriptif dapat diartikan

sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengambarkan atau

melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga,

masyarakat dan lain-lain), pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang

nampak atau sebagaimana adanya.

Sementara itu Arikunto (1986:193) menyatakan bahwa “pada umumnya

penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah

penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis”.

Dalam hubungannya dengan tujuan penelitian deskriptif Singarimbun

(1987 : 4) berpendapat bahwa:

Penelitian deskriptif biasanya mempunyai dua tujuan, yaitu yang pertama

untuk mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau frekuensi terjadinya

suatu aspek fenomena sosial tertentu. Tujuan kedua adalah untuk mendeskripsikan

secara terperinci fenomena sosial tertentu, umpamanya interaksi sosial, sistim

kerabatan dan lain-lain. Penelitian seperti ini biasanya dilakukan tanpa hipotesa

yang telah dirumuskan secara ketat, adakalanya menggunakan hipotesa tetapi

bukan menguji secara statistik.

3.2 Fokus Penelitian

Secara mendasar, maksud ditetapkan fokus penelitian adalah untuk

mencapai dua tujuan yakni;

1. Dapat membatasi studi, berarti bahwa dengan adanya fokus maka penentuan

tempat penelitian menjadi lebih layak;


2. Penelitian secara efektif dapat menetapkan kriteria inklusi-inklusi untuk

menyaring informasi yang masuk.

Dengan demikian yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

perancanaan perancangan hotel resort tasi tolu beach, kawasan wisata untuk turis

domestic maupun manca negara.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis dapat mengunakan jenis data kualitatif yang

adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.Data kualitatif

diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya

wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah

dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah

gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

3.3.2 Sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pelaksanaan

penelitian nanti adalah:

3.3.2.1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

seperti; media cetak dan elektronik, dokumen-dokumen yang berhubungan

dengan implementasi kerjasama. Data sekunder berupa laporan kegiatan

hotel resort yang akan di rencanakaan perancangannya.Dalam penelitian

ini digunakan pula dokumen atau referensi implementasi seperti reference

dari buku maupun dari search di internet.


3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian ilmiah dan

untuk penelitian lapangan dikenal beberapa teknik dalam penelitian digunakan

teknik sebagai berikut;

3.4.1Observasi

Observasi ialah pengamatan langsung tentang fenomena yang

terjadi sesuai dengan masalah penelitian setelah peneliti mengamati

masalah-masalah yang terjadi dan membuat catatan.

3.4.2 Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara untuk memperoleh data dengan cara

meneliti dan mempelajari catatan, dokumen-dokumen dan hal-hal

yang berkaitan dengan penelitian ini.


BAB IV

ANALISA

4.1 Analisa Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi perencanaan dan perancangan hotel resort di tasi tolu, ,

karena pemilihan lokasi merupakan aspek penentu dalam suatu perencanaan. Oleh

karena itu dalam proses perencanaan dan perancangan hotel resort perlu

memperhatikan:

1. Lahan pada bangunang akan didirikan

2. Lokasi yang strategis dekat pantai.

3. Berada di kawasan tasi tolu dekat dengan pembukitan joao Paulo II

4. View ke utara ada laut dengan keindahan pasir putih yang sangat memukau

para wisatawan domestik maupun manca negara.

Gambar 4.1,lokasi perancangan hotel resort Gambar 4.1,hasil konsep penulis

4.2 Analisa Parkiran


Parkiran dalam site tidak hanya ditentukan oleh pola parkiran tersebut, tetapi

juga bentuk dari site plan itu sendiri, parkiran juga di tentukan oleh jenis kendaraan

yang parkir.Parkiran yang digunakan penulis adalah parkiran 90° bentuk

horizontal ke arah barat berbentuk lurus.

4.3 Jalur Pedastrian

Jalur pedastrian pada pejalan kaki mengunakan trotooar dengan luas 1,2

tingi 2 cm tanaman pohon sebagai buffer untuk menfiltrasi sinar matahari agar

pejalan kaki bisa jalan dengan nyaman.

4.4 Restorant

Restorant adalah suatu tempat atau bangunan yg diorgasir secara komersil

,yg menyelangarakan pelayanan dengan baik kepada semua konsumemnya


4.5 Fasilitas Sport

Gym : merupakan fasilitas olaragah yg menyadiakan jasa pelayanan dan

fasilitas yg dikelolah dengan baik dan secara komercil,oleh karena itu gym harus

mampu mendapatkan pelayanan olaragah yg terbaik.

4.5 Fasilitas kolam renang

Kolam renang adalah suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk di isi dengan

air dan digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya. Kolam renang

pribadi adalah simbol status bagi pemiliknya, karena membutuhkan banyak tempat dan

biaya perawatan yang besar.

Sumbe ; google.com
4.6.Tapak

Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batas-batas

yang jelas, berikut kondisi permukaan dan ciri-ciri istimewa yang di miliki oleh
lahan tersebut. Sebuah tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi merupakan

sekumpulan jaringan yang sangat aktif yang terus berkembang yang jalin menjalin

dalam perhubungan-perhubungan. Perencanaan tapak adalah pengolahan fisik

tapak untuk meletakkan seluruh kebutuhan rancangan di dalam tapak. Perencanaan

tapak dilakukan dengan memperhatikan kondisi tapak dan kemungkinan dampak

yang muncul akibat perubahan fisik di atasnya. Tujuan dari perencanaan tapak

adalah agar keseluruhan program ruangdankebutuhan-kebutuhannya dapat

diwujudkan secara

terpadu dengan memperhatikan kondisi, lingkungan alam, lingkungan fisik buatan

dan lingkungan social disekitarnya.


BAB V

KONSEP

5.1 Konsep Lingkungan

5.1.1 Konsep Pemilihan Lokasi

5.1.2 Konsep Topografi.

5.1.3 Konsep Vegetasi

5.1.4 Konsep Iklim

5.1.5 Konsep Pencapaian.

5.1.6 Konsep Parkiran

5.1.7 Konsep Sirkulasi disekitar Tapak

5.1.8 Konsep Kebisingan.

5.1.9 Konsep Orentasi.

5.1.10 Konsep lebar Jalan dan Arus Lalu Lintas Disekitar Tapak

5.1.11 Konsep Penzoningan

5.2 Aspek Manusia

5.2.1 Konsep Pemakai Ruang

5.2.2 Konsep Kebutuhan Ruang

5.2.3 Konsep Hubungan Kegiatan.

5.2.4 Konsep Pembagian Ruang.

5.2.5 Konsep Luasan Ruang

5.3 Konsep Bangunan.


Yang menjadi tujuan dari Perencanaan dan hotel resoret adalah:

a) Membuat suatu rencana bangunan yang arsitektural tentang hotel resoret yang

melandaskan pada teori-teori arsitektur terutama arsitektur lemah yang

bersifat special,infrastruktur minim benefisiu maxim untuk menjawab tuntutan

arsitektur masa kini yang berkelanjutan.

b) Menciptakan suatu wadah dan akomodasi bagi salah satu lembaga Nasional

yang berdiskusi tentang masa depan bangsa dan Negara dalam rangka

kesejateraan masyarakat menuju kehidupan yang berkelanjutan.

5.3.1 Konsep Dasar Bentuk Massa Bangunan.

5.3.2 Konsep Tampilan Arsitektur.

5.3.4 Konsep system utilitas

5.3.5 Konsep Pencahayaan.

5.3.6 Konsep Penghawaan

5.3.7 Konsep Komunikasi

5.3.8 Konsep Sistem Persampahan

Sistem persampahan akan dilakukan dengan menempatkan beberapa titik pusat

pembuangan sampah pada kompleks bangunan. Selanjutnya hendak dilakukan

kerja sama dengan pihak kebersihan kota Dili (SAS) untuk melakukan

pembuangan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai