Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FLORIST SECTION

DISUSUN OLEH :

1. TONNY WIBOWO (217139 5421)


2. TYAS KARTIKA WIDYANTI (217139 5422)
3. VERONIKA TYAS ARDESKA PUTRI (217139 5423)
4. VIA PADARA HARISNA PUTRI (217139 5424)
5. WAHYU SATRIA AJI PAMUNGKAS (217139 5425)
6. YENNY ALIFIA ARIFIANTI PUTRI (217139 5426)
7. YESIKA ANGELINA (217139 5427)
8. YOSUA EKA SAPUTRA (217139 5428)
9. YOSUA SIHOMBING (217139 5429)

PRODI D3 KELAS H SEMESTER 1

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO


JALAN RINGROAD TIMUR, BANTUL, YOGYAKARTA
T.P 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul HOUSE KEEPING “FLORIST SECTION”

Makalah ini berisikan tentang pengetahuan FLORIST SECTION dalam house keeping
atau yang lebih khususnya membahas penerapan FLORIST SECTION, Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita semua tentang FLORIST
SECTION.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan YME senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Yogyakarta,

Kelompok 4

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN

BAB II LANDASAN TEORI

A. DEFiNISI HOTEL
B. DEFINISI HOUSEKEEPING
C. SECTION YANG TERDAPAT DI HOUSEKEEPIG

BAB III PEMBAHASAN

A. DEFINISI FLORIST
B. TUGAS DARI FLORIST SECTION DAN TUJUANNYA
C. TEKNIK-TEKNIK MERANGKAI BUNGA

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sektor pariwisata Indonesia dalam Pembangunan Nasional telah menjadi salah satu sektor
industri yang sangat menunjang bagi pemerintah dalam meningkatkan devisa negara. Hal ini
disebabkan karena sektor migas yang semakin terbatas keberadaannya, sehingga mendorong
Indonesia untuk lebih menekankan pembangunan dibidang kepariwisataan sebagai salah satu
sektor non–migas.
Dilihat dari lajunya pembangunan kepariwisataan di Indonesia, pemerintah telah berupaya
untuk membenahi diri dengan cara membangun dan melengkapi sarana dan prasarana
pariwisata yang ada pada setiap daerah yang menjadi tempat tujuan wisata.
Tujuan pembangunan ini diadakan untuk meningkatkan penerimaan devisa, memperluas dan
meratakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik yang menyangkut
aspek pembangunan produk wisata maupun aspek pemasaran pariwisata yang ada dengan
mengoptimalkan sumber daya manusia yang profesional dan handal. Pengertian tujuan tersebut
menjelaskan bahwa keberadaan pariwisata di Indonesia tidak akan berjalan lancar apabila tidak
didukung oleh sumber daya manusia yang handal, profesional dan bertanggung jawab. Selain itu
pembangunan kepariwisataan juga diarahkan untuk pengenalan dan pemasaran produk
nasional. Beberapa komponen seperti industri jasa transportasi, jasa komunikasi, jasa usaha
perjalanan wisata, jasa hiburan serta jasa pelayanan makanan dan minuman turut memegang
peranan penting dalam menunjang kegiatan pariwisata. Salah satu komponen lain yang tak
kalah penting adalah industri jasa perhotelan. 
Industri jasa perhotelan melayani pengadaan tempat atau kamar untuk bermalam dan juga
pengadaan makanan dan minuman. 
Dengan adanya hotel maka setiap wisatawan asing ataupun domestik yang datang ke daerah
tujuan wisata tidak perlu merasa khawatir mengenai tempat mereka akan menginap. Setiap
hotel mempunyai bagian untuk menunjang jalannya operasional hotel supaya berjalan baik dan
lancar, salah satunya Tata graha (Housekeeping), yang bertugas memberikan pelayanan
kenyamanan dan kebersihan seluruh ruang hotel.

B. TUJUAN
a. Memberikan pengetahuan dan info tentang pariwisata
b. Memberikan pengetahuan hote dan housekeeping
c. Memberikan pengetahuan bagian florist section
d. Info tentang cara merangkai bungga

BAB II LANDASAN TEORI


A. Defenisi hotel 
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang
menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa
lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang
bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang
dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti
tersebut di bawah ini :
 
a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk
jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta  jasa lainnya bagi
masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km
94/HK103/MPPT 1987)
 
b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk
masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
 
1) Jasa penginapan
 
2) Pelayanan makanan dan minuman
 
3) Pelayanan barang bawaan
 
4) Pencucian pakaian

B. Defenisi Housekeeping
Housekeeping atau Tata Graha adalah salah satu bagian atau department yang ada di dalam
hotel yang menangani hal – hal yang berkaitan dengan keindahan, kerapian, kebersihan,
kelengkapan dan kesehatan seluruh kamar, juga area – area umum lainnya, agar seluruh tamu
maupun karyawan dapat merasa nyaman dan aman berada di dalam hotel. Selain itu
Housekeeping department merupakan bagian rumah tangga hotel yang bertugas membuat
perencanaan, perawatan / pembersihan semua kamar tamu, ruang kantor, lobby, terrace,
corridors, lift / elevator, toilet umum, public space, locker’s room, linen dan uniform rooms,
halaman, taman, kolam renang dan ruang parkir.
Tugas Housekeeping Deparment :
1. Menciptakan suasana hotel yang bersih, menarik , nyaman ,dan aman.
2. Memberikan pelayanan di kamar dengan sebaik-baiknya  kepada  tamu,
supaya tamumerasa puas saat berkunjung maupun menginap di hotel.
3. Penyiapan, penataan, dan pemeliharaan kamar-kamar.
4. Bertanggung jawab atas  pemeliharaan  kebersihan  seluruh  outlet  dan ruangan umum
dihotel.
5. Melaporkan dan membawa  lost  and  found pada supervisor
6. Mengenakan seragam hotel, sepatu dan kaus kaki yang ditentukan.

C. Section Yang Terdapat di Housekeeping


1. Public area
Seksi yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kerapian,
keindahan dan kenyamanan seluruh hotel baik yang di dalam maupun di luar hotel
2. Room section
Seksi yang mempunyai tanggung jawab untuk mempresiapkan dan menjaga kebersihan dan
kelengkapan kamar tamu.
3. Laundry
Bertanggug jawab dalam menyiapkan linen yang bersih untuk keperluan hotel.
4. Linen dan uniform
Bertanggung jawab mengelola penyedian linen dan uniform bagi karyawan.
5. Florist
Seksi yang bertanggung jawab untuk menyediakan dan merangkai bunga bunga yang segar
untuk memperindah dekorasi dalam hotel.
6. Health & recreational bertanggung jawab atas pelayan fasilitas fasilitas umum yang
disediakan hotel untuk tamu, meliputi , spa and message , fitness, golf, pool dan yang
laainnya.

BAB III PEMBAHASAN


1. DEFINISI FLORIST

Merupakan salah satu seksi yang berada dibawah Housekeeping Department yang memiliki tugas
dan tanggung jawab menyediakan rangkain bunga untuk event-event tertentu.Floristry adalah
istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan perdagangan bunga profesional. Ini meliputi
perawatan bunga dan penanganan, desain bunga atau merangkai bunga, merchandising, dan
menampilkan dan pengiriman bunga.florist di hotel tidak hanya mengurus bunga-bunga untuk event
yang akan berlangsung saja tapi juga melakukan dekorasi terhadap setiap event-event yang akan
berlangsung tersebut. hal ini dilakukan agar suasana ruangan terlihat tidak gersang dan terlihat
indah sehingga membuat para tamu nyaman untuk melaksanakan kegiatannya.. untuk acara kecil,
seperti meeting, kegiatan arisan, ulang tahun dan kegiatan lainnnya yang berskala kecil, dekorasi
dapat dilakukan dengan memberikan mini garden didalam ruangan. adanya mini garden tersebut
menambah suasana ruangan menjadi fresh, terlihat tanaman hijau dan bunga-bunga yang segar dan
harum. tugas florist mencapai puncaknya disaat ada event wedding. dekorasi yang besar dan
juumlh bung yang banyak sangat diperlukan untuk mempercantik ruangan. dekorasi untuk sebuah
wedding, merupakan bukan pekerjaan yang mudah, florist yang sudah mahir dan berpengalaman
sangat dibutuhkan untuk menyulap ruangan bersuasana istana. keahlian, kepandaian merangkai dan
kemampuan memanfaatkan bunga se-efisien mungkin dapat membuat cost terhadap bunga tidak
terlalu membengkak. ini merupakan suatu keutungan bagi hotel memiliki florist yang
professional.namun pada kenyataannya, sebagian besar hotel lebih memilih untuk menyewa florist
dari pihak luar dikarenakan lebih praktis dan ridak ribet. biasanya hotel yang seperti ini tidak
memiliki florist section. sementara yang melakukan dekorasi di setiap event adalah gardener. di sini
gardener juga bertugas menjadi florist untuk event-event kecil.

2. TUGAS DARI FLORIST SECTION DAN TUJUANNYA


Bertanggung jawab terhadap penyediaan bunga-bunga dekorasi untuk public area,
seperti di lobby, FO counter, restaurant, kamar tamu dan lain-lain. Uraian tugas Florist
adalah sebagai berikut :
1. Memeriksa secara teliti atas kamar-kamar yang akan digunakan hari itu berdasarkan
Expected Arrival List dan mencatat jumlah kamar yang memerlukan penataan bunga.
2. Menyiapkan rangkaian bunga untuk kamar-katnar, terutama untuk VIP dan yang mendapat
catatan khusus.
3. Memeriksa kondisi dekorasi rangkaian bunga di lobby, restaurant, koridor lantai, valet
parking desk, GRO desk, Executive Office dan tempat lain yang ditentukan, bila perlu
menggantinya dengan yang baru dan segar. 
4. Melakukan permintaan (order) bunga hias/dekorasi sesuai dengan jadwal dan kebutuhan.
5. Bertanggung jawab terhadap seni keindahan dan estetika dekorasi dengan bunga.
6. Memenuhi permintaan khusus untuk penataan dekorasi bunga untuk acara-acara banquet
bila diperlukan.
7. Menghadiri program pelatihan (training prograni) yang diadakan secara rutin.
8. Menghadiri briefing rutin setiap hari  atau handing over,  dan pertemuan berkala, baik
mingguan atau bulanan.
9. Selalu memperhatikan kebersihan dan kerapian ruang kerja florist setiap saat.
10. Menjalankan prosedur keamanan, keselamatan, higienis dan sanitasi baik untuk
kepentingan tamu, orang lain dan diri sendiri.
11. Menjalankan tugas khusus yang diberikan oleh pimpinan.
12. Tujuan adanya florist di dalam hotel adalah untuk tetap mempercantik/memperindah kamar
sehingga menimbulkan rasa nyaman kepada tamu saat menginap di kamar tersebut. Selain
itu dengan adanya seksi ini maka harga kamar dapat ditingkatkan dari harga standar yang
telah ditetapkan hotel.

3. TEKNIK-TEKNIK MERANGKAI BUNGA


A. Basing (pembuatan dasar)
Basing ( pembuatan dasar ) adalah istilah umum yang menggambarkan teknik-teknik yang
dipakai untuk melukiskan suatu dasar desain. Dalam dunia seni, istilah basing berlaku untuk
stabilitas fisik yang diberikan pada sebagian pahatan pada dasanya. Dalam desain bunga,
Clustering ( pengumpulan ) & Terracing ( pembuatan teras ) adalah dua teknik basing. Teknik-
teknik ini meningkatkan penampilan desain dengan menambah warna, tekstur, dan bobot
visual. Dasar desain ini diciptakan dengan tekstur dan warna yang dibeda-bedakan. Cluster-
cluster kecil dari kumpulan bunga Calanchoe dan moss-moss meliputi sebagian besar dasar,
ketika kerucut spiral ( yang melingkar-lingkar ) dan daun-daun sahal yang ditempatkan secara
tegak membuyarkan polayang umum itu. Penempatan yang paralel dari bahan-bahan yang
muncul pada komposisi itu lebih lanjut memberi tekanan pada teknik basing yang dipakai itu.

B. Focal Area (daerah pusat perhatian)


Suatu titik focal (focal yang menjadi pusat perhatian) secara tradisional adalah suatu titik khusus
dimana semua bahannya bertemu dan berangkat. Titi k itu biasnya ditempati oleh
bunga khusus. Desainer kontemporer telah memperluas definisi titk khusus itu dan
menciptakan ungkapan “focalarea”. Suatu fokal area tersusun dari lebih dari satu
bahan dan memperoleh perhati an dari orang yang melihatnya. Focal area lebih luas
daripada focal point/titik focal & sering berisi tekstur-tekstur d a n w a r n a - w a r n a y a n g
dibeda-bedakan untuk penambahan daya tarik. Beberapa
d e s a i n kontemporer berisi lebih dari satu focal area.Contoh focal area ini tersusun dari lebih
dari satu bahan. Semua bahan bertemu dalam area yanglebih luas yang dibentuk oleh
kuncup bunga Bakung. Tekstur pita kertas yang mengkontraskan, daun-daunan,
tanaman kacang polong, dan fi lter yang jelas terpilih untuk desain ini
menambah pesonanya.

C. Terracing (pembuatan teras)


Terracing adalah suatu teknik pembuatan dasar/ basing. Bahan-bahan yang sama yang kadang-
kadang diberi peringkat ukuran ditempatkan pada suatu urutan anak tangga mendatar, dari
depan ke belakang. Teknik ini dapat diterapkan untuk bunga-bunga, daun-daunan segar, dan
bahan-bahankering, atau sebenarnya bahan apapun yang digunakan pada komposisi bunga.
Terracing menambahtekstur & dimensi pada desain dasar. Banyak bahan-bahan alami tumbuh
pada pola anak tangga ini,menjadikan terracing teknik yang bagus untuk penyelesaian dasar dari
desain vegetative/tanaman.Beberapa bahan dibuat berjenjang-jenjang pada komposisi yang
sangat indah ini. Bunga anggur laut, daun-daun coculus, potongan-potongan kecil jamur, dan
dua gerbera dibuat berjenjang padacontoh ini. Teknik terracing yang digunakan disini
menambah pengaruh dramatis pada desain gayanatural.Pengulangan teknik terracing dalam
desain ini menciptakan rasa kesatuan dalam jumlah bahanyang minimal. Daun-daun galax, kulit
kayu cemara, dan gerbera dikontrol secara hati-hati dalam penempatannya & umlahnya. Ketika
suatu teknik d i u l a n g i , s u a t u a r e a t e r r a c i n g h a r u s m e n d o m i n a s i .
Gerbera yang dibuat berjenjang-jenjang mengendalikan dasar & mewakili
a r e a terluas dari bobot visual. Area dedaunan & kulit kayu penampilannya lebih
kecil & merupakan pengelompokan yang kurang dominan.

D. Grouping (pengelompokan)
Pengelompokan digunakan untuk menciptakan suatu perasaan yang terencana & teroganisir.
Bahan-bahan yang ditempatkan dalam kelompok-kelompok punya pengaruh lebih besar
daripada bahan-bahan “polka dotted” (terbintik-bintik) di segenap desain. Pengelompokan
bahan-bahanmemungkinkan orang yang melihat menghargai keanekaragaman, warna, bentuk,
tekstur masing-masing dari bahan itu dan membedakannya dengan yang lain secara layak.
Bahan-bahan dalam komposisi ini diorganisir dengan keanekaragaman & diperagakan
dalam pengelompokan-pengelompokan. Tiap area yang ditetapkan punya ruang/jarak yang luas
antar  bagian masing-masing dari kelompok itu, memungkinkan mata melihat jumlah, jenis &
warna  b u n g a - b u n g a s e c a r a p a s ti . B a h k a n , d e d a u n a n y a n g d i k e l o m p o k k a n
d a l a m a r e a y a n g d i b a t a s i menambah rasa keteraturan ini. Dalam desain bunga,
clustering/pengelompokan adalah suatu teknik penempatan bahan. Bahan- bahan yang terlalu
kecil untuk dikenali/dilihat sebagai komponen yang berdiri sendiri-sendiri dikelompokkan untuk
pengenalan sebagai satu unit warna atau tekstur tersendiri. Teknik clustering ini bisa dipakai pada
badan suatu desain untuk menyembunyikan bagian dari base/dasar.

E. Zoning (pemilihan area yang dikembangkan)


Istilah zoning sering digunakan untuk suatu area yang lebih luas daripada komposisi
sederhana bunga. Menggunakan prinsip yang sama dengan komunitas atau kota
yang dibagi-bagi, bunga- bunga dapat dibagi-bagi (menurut jenis atau warna) ke dalam
bagian-bagian khusus yang lebih luas. Misalnya, sebuah tingkatan 20 feet di depan dekorasi
yang menonjolkan suatu warna bunga-bunga yang berbeda setiap 5 feet. Mentelpiece (kayu
diatas tungku) kontemporer ini adalah suatu versi kecil dari teknik zoning. Seti ap
bahan kering secara khusus ditandai pada zona/bagian wilayah yang terbatas.
Dasar papangudang dikerjakan dengan mulut moss, kulit batang cemara, & batu-
batu yang menyatukan seti apzona (bagian wilayah) tanaman.

F. Sequencing (pengurutan)
Pengurutan adalah teknik desain yang menyajikan bahan-bahan dari yang terkecil sampai
yanglebih besar, dari warna yang lebih terang sampai ke yang lebih gelap, atau dari bunga-
bunga yangkuncup sampai bunga yang terbuka penuh.Pengurutan bahan-bahan ini praktis
karena kebanyakan batang & bunga berisi lebih dari satu u k u r a n a t a u ti n g k a t
keanekaragaman. Peraturan umum untuk pengurutan bunga
a d a l a h menggunakan bahan yang terang atau kecil luar desain, & bahan yang lebih terang
atau lebih beratsecara visual pada pusat/dasar. Aturan sederhana ini membantu membentuk
keseimbangan visualdesain.Beberapa bahan dalam komposisi ini disajikan dengan menggunakan
teknik pengurutan “in”. Bunga Bakung Stargezer  yang tertutup mulai pada bagian atas dan
maju/bergerak ke kumpulan bunga yang terbesar dan terbuka penuh (fully opened flower).
Kuncup bunga tulip & ranunculus m e n g i k u ti p o l a b u n g a b a k u n g y a n g s a m a . P o l a
y a n g d i i k u ti o l e h b u n g a - b u n g a i n i a d a l a h s a t u rangkaian dengan sifat alami :
bunga-bunga mekar di bawah, dan bergerak ke kuncup bunga di atas.

G. Banding (pembalutan)
Teknik banding dipakai untuk menekankan atau menarik perhatian pada bahan tertentu.
Dalam bentuknya yang paling murni, banding tidak punya tujuan fungsional, semata-mata hanya
penghias.Banding digunakan sebagai penghias seperti halnya orang memakai gelang.Burung dari
dahan-dahan surga dalam contoh ini dibalut dengan raffia sebagai hiasan teknik inidiulangi tiga
kali, untuk menarik perhatian pada batang bunga linear/lurus yang kuat. Tiga balutanraffia itu
adalah aksen/tekanan kontemporer, memusatkan mata orang yang melihat pada suatu
areakhusus dalam komposisi itu. Binding  ( p e n i n g k a t a n ) a d a l a h t e k n i k u n t u k
m e n g i k a t ti g a b a t a n g a t a u l e b i h s e c a r a fi s i k d a n secara bersamaan. Ikatan
bunga-bunga yang dibentuk dengan memakai teknik ini dibatasi serta ditopang oleh
bahan yang mengikatnya bersama. Binding berbeda dengan banding karena bindingmenahan
batang secara fisik di tempat. Keduanya supaya menarik perhatian. Pengikatan bahan pada
desain yang digambarkan mengasimilasi (membaurkan) ikatan-ikatan  bunga yang
dipetik segar. Raffia berwarna itu menahan batang-batang tulip, amaryllis, dan muscari di
tempat untuk membatasi & memberi topangan fi sik pada area desain ini. Teknik
binding iniadalah suatu metode sederhana untuk menyajikan bahan-bahan dengan gaya &
pengaruh.

H. Framing (pembuatan kerangka)


Framing adalah teknik penempatan bahan yang memusatkan mata orang-orang yang
melihat pada area tertentu. Secara tradisional, bahan-bahan ditempatkan di luar komposisi
untuk menekankan area tertentu (seringkali focal area/daerah pusat perhatian). Kadang-kadang
teknik ini bisa digunakan untuk memisahkan satu bahan tertentu. Teknik ini mengambil
namanya dari karyaseni, seperti halnya suatu kerangka iqandah menarik perhatian terhadap
lukisan yang agung, makagaris batas desain bunga dapat menarik perhatian pada bunga-bunga
itu.Hal membingkai/menjadi batas bagi kumpulan bunga kalanchoe pusat dalam contoh
yangdramatic ini. Batang-batang bunga kering yang melengkung itu menjauhkan mata dari pusat
desain& mengembalikannya lagi untuk menikmati hue merah-oranye yang brilian.

I. Paralelism
Paralelisme adalah suatu metode penempatan bahan dalam komposisi bunga.
Garis-garis yangsama jaraknya mungkin tegak, mendatar atau diagonal. Dalam bentuknya
yang paling asli, paralelisme tampak dingin dan terstruktur. Ini adalah suatu disiplin penempatan
bunga yangmemerlukan garis-garis lurus panjang pada kelompok yang terdiri minimal dua
garis.Paralelisme dalam desain ini diulang pada bunga-bunga dan dedaunan. Kelompok bahan-
bahanyang sama berbentuk garis tegak sejajar digunakan pada ketinggian yang berbeda pada
komposisiitu. Jika garis-garis vertikal bahan-bahan itu diperpanjang secara tidak tentu/tanpa
batas yang jelas, garis-garis itu akan bertemu tetapi jaraknya akan mungkin sama. Garis-garis
sejajar tak akan perrnah menyebar dari ti ti k yang sama. Garis-garis itu muncul dari
ti tk-ti ti k yang berbeda dengan container.

BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :

Joan C. Branson and Margaret Lennox. (1976). Hotel, Hostel and Hospitel Housekeeper. Third
Edition, Edward Arnold. London

Geralad W. Latin. Modern Hotel and Motel Management

Supervisor Housekeeping. American Hotel & Motel Association

Anda mungkin juga menyukai