Anda di halaman 1dari 39

Potret Kerangka Penilaian Destinasi

(Professional Judgment)

DESA WISATA PULESARI DSKT,


KABUPATEN SLEMAN, DIY
A. LOKASI KEGIATAN
Filosofi pembangunan
Daerah Istimewa Yogyakarta:

HAMEMAYU HAYUNING BAWANA

“Manusia harus memperindah


keindahan dunia - bertanggungjawab
dalam pelestarian alam dan budaya”
PROFIL UMUM
A. KABUPATEN SLEMAN
1. Perekonomian Daerah
PDRB ADHB Tahun 2011-2013 (dalam juta Rp)
 PDRB atas dasar harga berlaku (ADHAB) NO LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013
tahun 2013 mengalami pertumbuhan
14,21% dibanding tahun 2012, yaitu dari Rp 1 Pertanian 1,922,985 2,153,451 2,424,293
16.696,58 milyar pada tahun 2012 menjadi Pertambangan dan
2 86,671 90,599 109,786
Rp 19.105,49 milyar pada tahun 2013. Penggalian
 Sektor perdagangan, hotel, dan restoran 3 Industri Pengolahan 2,171,967 2,274,445 2,655,364
memberikan kontribusi terbesar dalam Listrik, Gas, dan Air
4 192,383 208,066 233,811
pembentukan PDRB atas dasar harga Bersih
berlaku, diikuti oleh sektor jasa-jasa, industri 5 Bangunan 1,921,438 2,135,294 2,491,502
pengolahan, bangunan, dan pertanian. Perdagangan, Hotel,
6 3,453,129 3,872,092 4,444,679
dan Restoran
Pengangkutan, dan
7 857,248 922,507 1,021,779
Komunikasi
Keuangan,
8 Persewaan, dan Jasa 1,645,918 1,861,498 2,092,642
Perusahaan
9 Jasa-jasa 2,845,861 3,178,630 3,594,543
PDRB ADHB 15,097,600 16,696,582 19,105,499

Sumber: Kabupaten Sleman dalam Angka 2014

4
PROFIL UMUM
A. KABUPATEN SLEMAN
1. Kunjungan Wisatawan

Sumber: Kabupaten Sleman dalam Angka 2014

Sumber: Statistik Kepariwisataan 2013, Dinas Pariwisata DIY


5
PROFIL UMUM
A. KABUPATEN SLEMAN
1. Karakteristik Wilayah

 Luas wilayah Kabupaten Sleman adalah 574,82


km2 atau sekitar 18% dari luas wilayah DIY
 Secara administratif, Kabupaten Sleman terdiri
atas 17 wilayah kecamatan, 86 desa, dan 1.212
Padukuhan
 Secara geografis wilayah Kabupaten Sleman
terbentang mulai 110o12’57” - 110o32’48” Bujur
Timur dan 7o32’28” - 7o50’11” Lintang Selatan.
 Di sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten
Magelang dan Kabupaten Boyolali; di sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten; di
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Kulon Progo dan Kabupaten Magelang; dan di
sebelah selatan berbatasan dengan Kota
Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten
Gunung Kidul
 Jumlah penduduk Kabupaten Sleman Tahun 2013
sebesar 1.141.718 jiwa, dengan kepadatan
penduduk 1.986 jiwa per km2
6
Sumber: Kabupaten Sleman dalam Angka 2014
6
PROFIL UMUM
A. KABUPATEN SLEMAN
1. Sebaran Desa Wisata

7
7
A.1 PROFIL DESA WISATA
. KABUPATEN SLEMAN
Klasifikasi Desa Wisata

TEMA PENGEMBANGAN TUMBUH BERKEMBANG MANDIRI

1. Trumpon 1. Ketingan 1. Pentingsari


2. Kadisobo 2. Tunggul Arum 2. Pulesari
ALAM 3. Pancoh
4. Gabungan
5. Garongan

1. Dukuh 1. Sambi 1. Grogol


BUDAYA 2. Mlangi 2. Srowolan 2. Tanjung
3. Plempoh 3. Brayut

1. Nganggring 1. Gamplong 1. Kelor


2. Sendari 2. Mangunan 2. Sidoakur
3. Palgading 3. Sukunan
KREATIF 4. Malangan 4. Dome
5. Brajan
6. Ledoknongko
7. Bokesan

JUMLAH 14 Desa Tumbuh 9 Desa Berkembang 7 Desa Mandiri


8
8
A.1 ANALISIS SILANG
. JUMLAH KUNJUNGAN VS KRITERIA DESA
JUMLAH
DESA WISATA KUNJUNGAN TUMBUH BERKEMBANG MANDIRI
2013
Pentingsari 34,578 √
Sidoakur 15,860 √
Dome 13,901 √
Tunggul Arum 5,465 √
Pulesari 4,885 √
Plempoh 3,242 √
Grogol 2,197 √
Bokesan 1,289 √
Nganggring 1,711 √
Garongan 1,218 √
Mlangi 1,040 √

9
9
Prioritas Pengembangan Kepariwisataan dan Desa Wisata di
Kabupaten Sleman
COMMUNITY-BASED TOURISM adalah filosofi dasar pengembangan
kepariwisataan di Kabupaten Sleman (dan DIY pada umumnya).

DESA WISATA: sebuah lokasi geografis di pedesaan yang dikelola oleh


masyarakat (dari, untuk, dan oleh masyarakat) sebagai destinasi kawasan
perdesaan berbasis kehidupan masyarakat, pertanian, budaya, dan
kerajinan, untuk menyejahterakan masyarakat lokal.

Visi dan Misi Perda RTRW Rencana Aksi


Kabupaten Perda tentang Daerah (RAD)
Sleman Rencana Induk Pembangunan
Pengembangan Desa Wisata
Kepariwisataan (2016-2021)
Kabupaten
Sleman Th. 2015-
2025
A.2. PROFIL DESA WISATA PULESARI

NO ASPEK URAIAN
1 Lokasi Dusun Pulesari, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi

2 Daya Tarik  Wisata alam, budaya, dan pertanian, dengan latar belakang alam pedesaan di lereng
Wisata Merapi.
 Tradisi seni dan budaya berupa kesenian hadroh, kubrosiswo, sadranan, dan upacara
pagerbumi, maupun tradisi daur hidup.
 Potensi perkebunan dan pengolahan salak pondoh, maupun museum salak pondoh

3 Fasilitas Homestay berupa rumah penduduk (64 rumah), serta berbagai jenis rumah tradisional,
seperti Joglo, dan Limasan tradisional yang masih asli (4 unit), lapangan parkir, kebun
salak, home industry dari salak dan arena kemah dan out bound (3.000 m) dan lain-lain

4 Atraksi  Program live in, maupun kemah dan out bound.


 Program kunjungan 1 hari dengan berbagai aktivitas, seperti out bound, bertani,
berkebun, tracking/ susur sungai, beraneka aktivitas seni dan budaya, seperti hadroh,
kubrosiswo, kuda lumping, beraneka permainan modern (out bound) dan tradisional,
serta menikamti beraneka kuliner khas pedesaan

5 Jejaring Desa Wisata Ledok Nongko, Kelor, dan agrowisata salak pondoh
11
11
A.2. PROFIL DESA WISATA PULESARI
Identifikasi Unique Selling Points (USP)

• Perkebunan salak pondoh berbagai jenis.


• Kehidupan masyarakat sehari-hari: berkebun salak,
menyortir salak, melakukan ekspor salak, mengolah
salak.
• Daya Tarik Tambahan: Atraksi kesenian, alam:
sungai dan beberapa gua kecil. 12
12
A. PROFIL DESA WISATA PULESARI
2
Atraksi dan Produk Wisata

TARI SALAK

13
13
A.2 PROFIL DESA WISATA PULESARI

14
14
A. PROFIL DESA WISATA PULESARI
2
Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial

Facebook.com

Acara Anak Indonesia

15
Segmen di ADiTV 15
A. PROFIL DESA WISATA PULESARI
2
DESA WISATA SEKITAR TERKAIT

Ds.PANCOH

Ds.NGANGGRING
B. TAHAPAN DAN PROGRAM
KEGIATAN
B.1 TAHAPAN KEGIATAN

STAKEHOLDER MEETING
MENYIAPKAN
MAPPING DAN LOCAL MENYIAPKAN
IDENTIFIKASI SITE VISIT PARTNER AND WORKPLAN
DAFTAR
TIM KERJA PENILAIAN
STAKEHOLDER
B.2 PROGRAM KEGIATAN
1. IDENTIFIKASI TIM KERJA DAN STAKEHOLDER MAPPING

TIM KERJA/ PENILAI


Anggota :
• Ike Janita Dewi
• Shavitri Nurmala Dewi
• Tika Ainunnisa Fitria
B.2 PROGRAM KEGIATAN
1. STAKEHOLDER MAPPING DAN IDENTIFIKASI TIM KERJA
Pengelola Wisata Kaliurang/
Organisasi Organisasi Kaliadem
LSU Pemuda Pemberdayaan
Wanita

Sektor terkait
Asosiasi BMKG
Perancang BUMNI
Busana
Hotel
APJI Balai TNGM Pokdarwis BPBD
Asosiasi Desain
Grafis Penyedia Jasa
Transportasi
Perguruan Tinggi/ DISBUDPAR Dinas Kesehatan UMKM
Paguyuban
stp
seniman dan
budayawan Gapoktan

BAPPEDA Dinas PU Dinas Kebudayaan


BKPM
Pelatihan Bahasa
PerBankan
Asing
Dispar Dinas Perhubungan ,
KEMENPAR Provinsi/Kab. Infomasi, Komunikasi
HPI

Dinas Sosial Sektor utama Dinas Pertanian Dinas Pendidikan


PHRI/ASITA

Pemdes
Disperindagkop

DESA WISATA
PULESARI
B.2 PROGRAM KEGIATAN
2. SITE VISIT

Program:

• Kunjungan ke lokasi kegiatan.


• Mengidentifikasi isu-isu strategis terkait
penerapan konsep keberkelanjutan di lokasi
kegiatan.
• Dokumentasi kegiatan dan kondisi eksisting.
B.2 PROGRAM KEGIATAN
3. LOCAL PARTNER AND STAKEHOLDER MEETING
Program:
• Pertemuan dengan local partner dan stakeholder terkait melalui
kegiatan seperti: diskusi dan FGD.
• Membahas hasil amatan isu-isu strategis terkait penerapan
pembangunan pariwisata keberlanjutan di lapangan.
• Membahas rencana kerja dan perkembangan tahapan kegiatan.
B.2 PROGRAM KEGIATAN
4. MENYIAPKAN WORKPLAN
Menyusun tahapan kegiatan / rencana kerja program STD, meliputi:
1) Jenis kegiatan,
2) Output,
3) Sumber Dana,
4) Waktu (per bulan tahun 2015-2017)

Kegiatan:
5) Stakeholder Mapping & Identifikasi Tim Kerja
6) Stakeholder Meeting
7) Penyusunan Work Plan
8) Snapshot Assessment STD
9) Capacity Building
10) Coordination Meeting
11) Kesepakatan dan Komitmen Stakeholder
12) National Meeting STD di daerah
13) Monitoring & Evaluasi
14) Lainnya
B.2 PROGRAM KEGIATAN
5. MENYIAPKAN DAFTAR PENILAIAN
Menyiapkan dengan mengkaji berdasarkan Kriteria Pariwisata
Berkelanjutan Untuk Destinasi:
• SECTION A :
Manajemen Pengelolaan Berkelanjutan yang Efektif
• SECTION B :
Memaksimalkan manfaat ekonomi pada masyarakat lokal dan
meminimalisir dampak negatif
• SECTION C :
Memaksimalkan Manfaat pada masyarakat, Pengunjung, dan Budaya;
Meminimalisir Dampak Negatif
• SECTION D:
Memaksimalkan Manfaat pada Lingkungan dan Meminimalisir Dampak
Negatif
C. PENERAPAN SUSTAINABLE TOURISM
DEVELOPMENT DI DESA PULESARI
PEMISAHAN JENIS SAMPAH (ORGANIK DAN NON-ORGANIK)
FASILITAS AIR BERSIH
SIGN AND POSTING
D. DESTINATION ASSESSMENT RESUME
D.
KRITERIA PENILAIAN
1
KRITERIA PENDAPAT AHLI
HIJAU- Telah Mendapat Perhatian- Sejumlah Kriteria
Lanjutkan

ORANYE-Dalam tahap Sejumlah Kriteria


Perencanaan/Belum dapat
Perhatian penuh – Mulai

MERAH-Tidak Mendapat Sejumlah Kriteria


Perhatian-Perhatian Khusus
BAGIAN A:
D.2 Manajemen Pengelolaan Berkelanjutan yang
Efektif

• Strategi Destinasi • Keselamatan dan Keamanan


• Organisasi Manajemen • Manajemen Krisis dan
Pariwisata Keadaan Darurat
• Pengawasan • Promosi
• Manajemen Musiman
• Adaptasi Perubahan Iklim
• Inventaris – aset dan daya
tarik wisata
• Regulasi Perencanaan
• Dapat diakses semua
• Pembebasan Kemiskinan
• Kepuasan Pengunjung
• Standar Keberkelanjutan

Catatan: Warna sesuai dengan kriteria


BAGIAN B:
D.2 Memaksimalkan Manfaat Ekonomi Pada Masyarakat Lokal
dan Meminimalisir Dampak Negatif

• Pengawasan Ekonomi • Dukungan terhadap


• Partisipasi Publik kewirausahaan masyarakat
lokal dan perdagangan yang
• Pendapat Masyarakat Lokal adil
• Akses Masyarakat Lokal
• Kesadaran dan Pendidikan
Pariwisata
• Pencegahan Eksploitasi
• Dukungan Terhadap
Masyarakat Lokal
Catatan: Warna sesuai dengan kriteria
BAGIAN C:
D.2 Memaksimalkan Manfaat pada masyarakat, Pengunjung,
dan Budaya; Meminimalisir Dampak Negatif

• Perlindungan Atraksi • Interpretasi destinasi


• Manajemen • Kekayaan Intelektual
Pengunjung
• Perilaku Pengunjung
• Perlindungan Warisan
Budaya

Catatan: Warna sesuai dengan kriteria


BAGIAN D:
D.2 Memaksimalkan Manfaat pada Lingkungan dan
Meminimalisir Dampak Negatif

• Resiko Lingkungan • Keamanan Air


• Perlindungan Lingkungan • Kualitas Air
Yang Sensitif • Limbah Air
• Perlindungan Kehidupan • Pengurangan Limbah
Liar Sampah
• Emisi Gas Rumah Kaca • Polusi Cahaya dan Suara
• Konservasi Energi • Transportasi berdampak
• Manajemen penggunaan rendah
Air
E.KETERANGAN DAN REKOMENDASI PER
INDIKATOR
KETERANGAN DAN REKOMENDASI PER INDIKATOR
A. Destinasi:
Kecakapan manajerial, leadership & Innovation,
pembangunan sistem dan dokumentasi.
B. Ekonomi:
Harmonisasi antara kualitas vs kuantitas pengunjung,
pembangunan kewirausahawan masyarakat.
C. Sosial Budaya:
Edukasi masyarakat dan pengunjung.
D. Lingkungan Hidup:
Membangkitkan kesadaran masyarakat, infrastruktur,
pembangunan kapasitas, dan dokumentasi.
HASIL DISKUSI PANEL

• Wisata pedesaan merupakan locus dan focus pengembangan


kepariwisataan di Indonesia.
• Pengembangan wisata pedesaan harus mengutamakan
manfaat/dimensi sosial budaya dan lingkungan (bukan semata-
mata ekonomi).
• Pengembangan wisata pedesaan di setiap kabupaten/kota di
Indonesia memiliki dinamikanya masing-masing.
• Dari hasil pengamatan dan refleksi selama ini, perlu
dikembangkan dimensi/indikator STD yang sesuai dengan
konteks Indonesia yang merefleksikan nilai dan dinamika
pengembangan destinasi di Indonesia.
TERIMAKASIH
Pertanyaan dan Diskusi
• Hamemayu Hayuning Bawana dengan memperindah dengan Pohon
Gaharu (Komunitas Gaharu)
• Bu Retno: proses untuk membentuk desa wisata, potensi2 yang sudah
ada (bagaimana proses pendampingannya)
• Pak Hariyadi: dasar hukum untuk penetapan dan pengembangan desa
wisata.
• Henry (Kajian Par – UGM): status desa wisata vs jml kunj
• Agus (akpar Medan): pengembangan produk untuk mengatasi
kejenuhan (perlu penggalian potensi wisata yang lebih spesifik).
• Palembang: selama ini pembangunan pariwisata bersifat top-down.
Ada ide kampung Mpek-mpek. Pada persiapan Asean Game
direncanakan konsep pengenalan Desa Wisata.
• Agus (akpar Medan): Kendala pengembangan pariwisata di Medan
adalah SDM (hospitality/ mindset menerima wisatawan) sedangkan
memiliki potensi pariwisata.
• Ardika: Wisata pedesaan

Anda mungkin juga menyukai