Profil Kabupaten Klaten Secara geografis letak kota Klaten berada di tengah Kabupaten Klaten, batasnya adalah Letak Kabupaten Klaten cukup strategis karena berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata. Kabupaten Klaten terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan. Sedangkan kondisi Topografi wilayah Kabupaten Klaten diapit oleh Gunung Merapi dan Kepulauan Seribu dengan ketinggian anatara 76 – 160 m di atas permukaan laut yang terbagi menjadi 3 (tiga) wilayah : 1. Wilayah lereng Gunung Merapi (alam area yang miring) yang meliputi Kecamatan Karangnongko, Kemalang, Jatinom dan Tulung 2. Wilayah datar (wilayah bagian tengah) yang meliputi wilayah kecamatankecamatan Manisrenggo, Klaten Tengah, Kalikotes, Klaten Utara, Klaten Selatan, Ngawen, Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan, Gantiwarno, Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper, Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom dan Polanharjo 3. Wilayah berbukit/gunung kapur (wilayah bagian selatan) yang hanya meliputi sebagian Kecamatan Bayat, Cawas dan Gantiwarno
Gambar 1. Peta Kabupaten Klaten
(Sumber : Google Maps, 2023) Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Klaten (Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2022) Mata Air di Kabupaten Klaten Data mata air wilayah Klaten tahun 2007 terdapat 206 mata air dengan karakteristik yang berbeda-beda, beberapa mata air tersebut memiliki potensi sumber daya wisata untuk mendukungnya sebagai produk industri pariwisata (DPU Bid. Sumber Daya Alam, 2017). No Nama Sumber Air Kecamatan Pemanfaatan 1 Jolotundo Karanganom Wisata 2 Ponggok Polanharjo Wisata 3 Kapilater Polanharjo Wisata 4 Sigedang Polanharjo Wisata 5 Nganten Polanharjo Wisata 6 Ingas Tulung Wisata 7 Bale Kambing Tulung Wisata 8 Jimbung Klaikotes Wisata 9 Brintik Kebonarum Wisata 10 Tirtomulyono Kebonarum Wisata 11 Tirtomulyani Kebonarum Wisata 12 Pokak Lanang Ceper Wisata 13 Pokak Wedok Ceper Wisata 14 Gading Karangnongko Wisata Tabel 1. Daftar Mata Air di Kabupaten Klaten (Sumber : DPU Bid. Sumber Daya Alam, 2017) Desa Ponggok Desa Ponggok di Kecamatan Polanharjo terletak di wilayah Klaten Utara Jawa Tengah yang memiliki banyak potensi menarik. Salah satu cirinya, meski terjadi kemarau panjang, lereng Gunung Merapi masih bisa mengalirkan air yang cukup melimpah. Mata air ini sudah ada sejak zaman kolonial dan dimanfaatkan oleh masyarakat baik untuk keperluan pengairan maupun untuk kebutuhan sehari-hari.Jika potensi ini dikelola dengan baik dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, Pemerintah dan aparat dapat menjadi tujuan wisata utama di Kabupaten Klaten. (Jannah, 2018) Desa Ponggok yang dulunya sangat jauh tertinggal secara perekonomian dan kemajuan masyarakat kini sudah berubah menjadi salah satu desa yang maju dan berhasil. Kreativitas masyarakat dan aparat Desa Ponggok melalui pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki berupa umbul. Umbul ini kemudian menjadi objek wisata yang dikenal sebagai Umbul Ponggok sebuah tempat pemandian yang belakangan ini menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung. (Zakiyah & Idrus, 2017).
Umbul Ponggok dan Pemanfaatannya
Umbul Ponggok dijadikan sebagai kawasan obyek wisata di Kabupaten Klaten karena memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh tempat wisata air lain. Sekitar tahun 1930-an karena kondisi ekonomi, sosial politik dunia sedang krisis dan masa perjuangan Indonesia membawa dampak kemunduran bagi Pabrik Gula Ponggok dan akhirnya operasional pabrik gula ditutup. Menariknya sumber mata air disini tidak pernah kering, tahun 1930 kawasan pabrik gula harus ditutup dikarenakan krisis dan Umbul Ponggok digunakan sebagai pengairan irigasi pertanian disekitar. Berkembangnya pariwisata air di Desa Ponggok telah memberikan dampak, antara lain adanya perbaikan fasilitas sarana prasarana, terbukanya lapangan kerja membuka warung makan, toko kelontong, penginapan atau homestay, tempat parkir, jasa transportasi, serta persewaan jasa foto dan persewaan alat-alat selam. Selain itu, di bidang agrikultur aliran air dari Umbul Ponggok dimanfaatkan penduduk sekitar sebagai irigasi perkebunan dan tambak ikan nila. Gambar 3. Foto Pre-wedding di Umbul Ponggok (Sumber : Instagram Umbul Ponggok) Zakiyah, U., & Idrus, I. A. (2017). Srategi Pengelolaan Sumber Daya Alam Desa Ponggok. JIP (Jurnal Ilmu Pemerintahan) : Kajian Ilmu Pemerintahan Dan Politik Daerah, 2(2), 84–95. https://doi.org/10.24905/jip.2.2.2017.84- 95 Jannah, Miftakhul. (2018). Analisis Potensi Obyek Wisata Umbul Di Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.