Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Perancangan

Kabupaten Boyolali merupakan Daerah Tingkat 2 (Dati II) di wilayah Jawa


Tengah yang memiliki luas wilayah 101.510,1 hektare dengan 19 Kecamatan, 4
kelurahan dan 263 desa. Terletak di sebelah timur kaki Gunung Merapi dan Gunung
Merbabu menyajikan pesona alam yang cukup indah (Jatengprov.go.id). Wilayah
Kecamatan Selo terletak di 1300 – 1500 DPL (Diatas Permukaan Laut) menjadikan
wilayah ini berudara dingin karena termasuk dalam wilayah dataran tinggi dan wilayah
pegunungan. Untuk wilayah dataran rendah pada 75 – 400 DPL terletak di Kecamatan
Ngemplak, Wonosegoro, Andong berada di daerah dataran rendah.

Boyolali juga memiliki beberapa peninggalan bersejarah dan budaya. Seperti


Makam Ki Ageng Kebo Kenanga atau yang lebih dikenal sebagai Ki Ageng Pengging
yang merupakan raja terakhir Kerajaan Majapahit. Kemudian Makam R. Ng.
Yosodipuro merupakan seorang pujangga besar yang berasal dari Kerajaan Mataram.
Batu besar yang berada di Kali Pepe Boyolali ini menjadi sebuah tempat peninggalan
sejarah asal mula Boyolali. Beberapa peninggalan budaya di Boyolali juga terlihat
sebagai kesenian tradisional seperti Reog, Kuda Kepang, tarian tradisional, kesenian
Wayang kulit dan beberapa kesenian tradisional lainnya (Kemendagri.go.id).

Pemerintahan Kabupaten Boyolali menempatkan pariwisata sebagai salah satu


prioritas penggerak ekonomi masyarakat melalui industri pariwisata yang berbasis pada
pemberdayaan masyarakat sekitar (Boyolalikab.go.id). Untuk itu, beberapa wilayah
lahan atau peternakan di Boyolali dijadikan sebagai agrowisata seperti sapi perah yang
berada di Kecamatan Cepogo, peternakan kelinci, sayur-mayur segar dari Kecamatan
Selo dan pertanian sawah padi di daerah timur Kabupaten Boyolali. Potensi hasil lahan
di daerah Boyolali ini cukup menarik sebagai tujuan agrowisata.

1
Kerajinan khas daerah menjadi salah satu buah tangan yang unik ketika
berkunjung di Boyolali ini. Salah satunya kerajinan logam dari daerah Tumang yang
merupakan salah satu penyumbang PAD yang signifikan. Kerajinan ini berbahan dasar
tembaga, kuningan atau alumunium. Kerajinan yang awalnya turun temurun ini kini
menjadi industry rumahan yang cukup menopang perekonomian masyarakat di daerah
Tumang. Kemudian kerajinan kayu di daerah Mojosongo, Boyolali. Kerajinan ini
memproduksi mainan berbentuk mobil atau sepeda motor dengan detail menyerupai
aslinya.

Tabel 1.1
Data Obyek dan Daya Tarik Wisata
Kabupaten Boyolali

NO NAMA TEMPAT WISATA DAERAH


1 Waduk Wonoharjo Kec. Kemusu
2 Wanawisata Kedungombo Kec. Kemusu
3 Waduk Bade Kec. Klego
4 Waduk Cengklik Kec. Ngemplak
5 Umbul Pengging Kec. Banyudono
6 Umbul Tlatar Kec. Boyolali
7 Agrowisata Merapi-Merbabu Kec. Selo
8 Bumi Perkemahan Indraprasta Kec. Ampel
9 Gunung Madu Kec. Karanggede
10 Gua Jepang Gunung Madu Kec. Karanggede
11 Air Terjun Si Pendok Kec. Ampel
12 Bandara Adi Soemarmo Kec. Ngemplak
13 Agrowisata Pepaya Kec. Teras
14 Umbul Sungsang & Umbul Kendat Kec. Banyudono
15 Umbul Nepen Kec. Sawit
16 Umbul Mungup Kec. Sawit
17 Irung Petruk Rest Area Kec. Cepogo
18 Agrowisata Sayur Kec. Cepogo
19 Agrowisata Sapi Perah Kec. Boyolali
20 Agrowisata Padi Kec. Banyudono
21 Kerajinan Tembaga Tumang Kec. Cepogo
22 Kerajinan Kayu Kec. Mojosongo
23 Industri Abon dan Dendeng Kec. Ampel
24 Pasar Sayur Tradisional Cepogo Kec. Cepogo
25 Taman Kridanggo Kec. Boyolali
26 Bio Gas – Peternakan Sapi Perah Kec. Boyolali
27 Kerajinan Boneka Fiber Kec. Musuk
28 Kerajinan Sangkar Burung Kec. Banyudono
29 Kerajinan Kulit dan Gamelan Kec. Mojosongo
30 Makam Pantaran Kec. Ampel
31 Candi Lawang Kec. Cepogo
32 Candi Roto Kec. Cepogo
33 Sendang Pitu Cabean Kunti Kec. Cepogo

2
34 Pesanggrahan Pracimoharjo Kec. Cepogo
35 Makam Indrokilo Kec. Banyudono
36 Makam R. Ng. Yosodipuro I Kec. Banyudono
37 Makan Sri Mangkrung Handayaningrat Kec. Ampel
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali

Pemerintah Boyolali cukup baik dalam menempatkan kabupaten ini sebagai


Sub Obyek dan Daya Tarik Wisata (Sub ODTW) – A di Jawa Tengah. Dari beberapa
penjelasan mengenai Kota Boyolali, dapat kita ketahui bahwa Boyolali merupakan
daerah dengan pesona alam yang cukup indah, keanekaragaman kesenian tradisional,
peninggalan sejarah, serta beberapa obyek wisata yang mempertegas bahwa Boyolali
sebagai tempat tujuan wisata. Pemerintah Boyolali memiliki slogan “Boyolali Pro
Investasi” dimana Pemerintah Boyolali sangat terbuka bagi investor-investor untuk
menanamkan usaha di Boyolali, termasuk usaha dalam bidang pariwisata.

Dengan adanya tempat-tempat tersebut, hal ini memberikan ketertarikan


sejumlah orang terutama wisatawan. Berikut merupakan data wisatawan yang telah
diperoleh penulis dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali

Tabel 1.2

Data Jumlah Wisatawan ke Kabupaten Boyolali dari Dinas Kebudayaan dan


Pariwisata Pemkab Boyolali Tahun 2011-2015

Tahun Pengunjung / Wisatawan


Realisasi 2011 353.983

Realisasi 2012 335.095

Realisasi 2013 385.905

Realisasi 2014 378.480

Target 2015 522.260

Realisasi 2015 430.760

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali

Dari data tersebut menunjukan terjadinya penurunan wisatawan pada tahun


2011-2012 sebanyak 18.888 (dari 353.983 menjadi 335.095). Kemudian pada tahun
2012-2013 mengalami peningkatan sebanyak 50.810 (dari 335.095 menjadi 385.905),
pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan sebanyak 7.425 (dari 385.905 menjadi

3
378.480). Pembangunan dalam beberapa aspek di Boyolali salah satunya dalam
pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Boyolali menargetkan wisatwan yang
berkunjung ke Boyolali pada tahun 2015 sebanyak 522.260. Namun dalam realisasinya,
pada tahun 2015 data pengunjung menunjukan angka 430.760. Angka tersebut memang
mengalami peningkatan 52.280. Namun angka tersebut tidak memenuhi target
Disbudpar dalam merealisasikan target pada tahun 2015.

Penulis melakukan pra-penelitian dengan mewawancarai Kepala Bidang


Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Boyolali, Ibu Neneng Dewi
Setyowati. Beliau menegaskan promosi dilakukan dalam bentuk media cetak dan
elektronik. Media elektronik yang digunakan ialah berupa audio, visual dan audio-
visual. Untuk media audio, dipromosikan melalui radio, media visual melalui media
cetak dan website sedangkan audio visual berupa video dalam bentuk DVD berdurasi
45 menit yang hanya digunakan saat sosialisasi di kota lain dan disebarkan ke kantor
pemerintahan daerah lain1. Oleh karena itu, penulis memiliki rencana untuk membuat
sebuah video iklan Pariwisata Kabupaten Boyolali yang lebih singkat dan persuasif
untuk memperkenalkan tempat-tempat wisata yang ada di Boyolali serta membantu
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Boyolali dalam melakukan kegiatan promosi guna
mencapai target hasil yang ditetapkan. Penulis menggunakan media internet dalam
melakukan promosi karena dalam beberapa wawancara dan survey yang dilakukan oleh
penulis, wisatawan yang ingin berlibur menggunakan media internet untuk mencari
tujuan wisata karena akses yang cukup cepat dalam memperoleh informasi.

Internet menurut Greenlaw dan Hepp (2002) merupakan sebuah system


informasi global yang terhubung secara logika oleh alamat yang unik secara global
yang berbasis pada Internet Protocol (IP), mendukung komunikasi dengan
menggunakan TCP/IP, menyediakan, menggunakan dan membuatnya bias diakses baik
secara umum maupun khusus. Sedangkan menurut Turban, Rainer dan Potter (2005),
internet merupakan jaringan besar yang menghubungkan jaringan komputer baik dari
organisasi bisnis, organisasi pemerintahan dan sekolah-sekolah dari berbagai belahan
dunia secara langsung dan cepat. Dengan kata lain, media internet menghubungkan
berbagai komputer dimanapun dan kapanpun serta dapat memperoleh informasi secara
langsung dan cepat tanpa terhalang ruang dan waktu. Dengan adanya media yang dapat

1
Wawancara dilakukan pada tanggal 7 Februari 2016 di Kantor Disbudpar Pemkab Boyolali

4
diakes secara cepat dan informasi yang lengkap, membuat media internet ini semakin
berkembang di Indonesia. Hal tersebut didukung oleh data dari situs Emarketer (dimuat
dalam situs Kominfo.go.id) yang menjelaskan bahwa pengguna internet mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.

Tabel 1.3
Data Pengguna Internet di Indonesia

Pengguna Internet Indonesia (Juta)

120

100

80

60

40

20

0
2013 2014 2015 2016

Pengguna Internet Indonesia (Juta)

Sumber : Emarketer.com

Dari data menunjukan adanya peningkatan pengguna internet secara terus


menerus dari tahun ke tahun. Tahun 2013, pengguna internet di Indonesia mencapai
72,8 juta orang. Tahun 2014 meningkat menjadi 83,7 juta orang, tahun 2015 93,4 juta
orang dan tahun 2016 102,8 juta orang. Data Emarketer memprediksi bahwa pengguna
internet di Indonesia akan terus bertambah seiring berkembangnya teknologi.

1.2. Rumusan Perancangan


Dengan memperhatikan latar belakang perencanaan yang telah diuraikan, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimana merancang sebuah
video promosi pariwisata yang lebih singkat dan persuasif sehingga menarik wisatawan
untuk berkunjung dan berwisata ke Kabupaten Boyolali?

5
1.3. Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan perancangan tersebut, maka tujuan penulis membuat
rancangan media promosi ini adalah terciptanya sebuah video iklan / promosi yang
singkat dan persuasif dan diharapkan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung dan
berwisata ke Kabupaten Boyolali.

1.4. Manfaat Perancangan


Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan dan berhubungan dengan obyek perancangan, antara lain
1.4.1. Manfaat Teoritis :
Melalui perancangan video promosi ini diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi bagi mahasiswa lain dalam hal perancangan media promosi
yang persuasif.
1.4.2. Manfaat Praktis :
Melalui perancangan video promosi ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan
jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Boyolali terutama wisatawan
domestik sehingga Kabupaten Boyolali dapat dikenal oleh seluruh masyarakat
dalam segi pariwisatanya.

1.5. Konsep Perancangan

Kabupaten Boyolali memiliki dataran tinggi di daerah barat dan dataran rendah
di daerah timur yang membuat Kabupaten Boyolali ini memiliki pesona alam seperti
pegunungan, agriwosata, waduk, umbul dan pesona keindahan alam lain. Boyolali
memiliki kerajinan yang khas dan dijuluki sebagai “Kota Susu”, menjadikan Daerah
tingkat 2 ini pun menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Indonesia. Pemerintah pun
mendukung pariwisata di Boyolali ini dengan memanfaatkan beberapa industri yang
ada sebagai objek tujuan wisata yang akan berdampak pada sektor perekonomian
warga. Konsep perancangan ini difokuskan kepada wisatawan domestik agar
wisatawan dapat memperoleh informasi serta tertarik untuk mengunjungi beberapa
obyek wisata di Kabupaten Boyolali ini. Promosi ini akan dikemas dalam bentuk video
promosi yang singkat dan lebih persuasif dengan menerapkan beberapa konsep dan
teori mengenai periklanan yang akan menampilkan beberapa obyek wisata, keindahan
alam, kerajinan dan kebudayaan Kabupaten Boyolali.

Anda mungkin juga menyukai