Anda di halaman 1dari 33

MEETING, AGENDA, PLAN SUMMARY

(MAPS)

Festival Budaya Tolitoli


05 s.d 10 Desember 2022, Pantai Gaukan Bantilan
Daftar Isi
01 Profil
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
Profil Kabupaten Tolitoli, Profil Pariwisata Kabupaten

03
Tolitoli
Dukungan Kementrian Pariwisata
Rencana Permohonan Bantuan

02 Festival Budaya Tolitoli


Deskripsi, Tema, Logo, Visitor Segment, Konten,
Venue, Rundown, Marchandise, Layout
PROFIL GUBERNUR
Tempat Tanggal Lahir
Palu , 08 Februari 1950

Ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Palu selama


dua periode yakni pada tahun 2005-2010 dan 2010-
2015 serta Ketua DPRD Kota Palu selama dua
periode yakni 1999-2004 dan 2004-2005.

Riwayat Karir
• Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah
(1997-1999)
• Ketua DPRD Kota Palu (1999-2004)
• Ketua DPRD Kota Palu (2004-2005)
• Wali Kota Palu (2005-2010)
• Wali Kota Palu (2010-2015)
H. RUSDY MASTURA • Gubernur Sulawesi Tengah (2021-2024)
PROFIL WAKIL GUBERNUR
Tempat Tanggal Lahir
Luwuk, 01 November 1952

Riwayat Karir
• Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
Puslitbang PDN Departemen Perindustrian dan
Perdagangan (1996-1999)
• Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
Puska PDN Departemen Perindustrian dan
Perdagangan (1999-2000)
• Kepala Bagian Keuangan Badan Litbang
Departemen Perindustrian dan Perdagangan
(2000-2001)
• Wakil Bupati Banggai (2001-2005)
• Pelaksana Tugas Bupati Banggai (2005-2006)
• Bupati Banggai (2006-2011)
Drs. H. Ma’mun Amir • Anggota DPD RI (2014-2019)
• Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (2021-2024)
PROFIL BUPATI
Tempat Tanggal Lahir
Tolitoli, 05 Oktober 1968

Riwayat Karir

• Kepala Desa Soni Kecamatan Dampal Selatan

• Ketua Partai Hanura Kab. Tolitoli Tahun 2016-


2018

• Ketua Partai Bulan Bintang 2 Periode

• Wakil Bupati Tolitoli (2010-2015)

• Anggota DPRD Kab. Tolitoli (2019-2024)


Amran Hi. Yahya • Bupati Tolitoli (2021-2024)
PROFIL WAKIL BUPATI
Tempat Tanggal Lahir
Tolitoli, 23 Agustus 1988

Riwayat Karir

• Ketua HIPMI Kab. Tolitoli Tahun 2018

• Ketua DPD KNPI Kab. Tolitoli 2016

• Ketua MPC Pemuda Pancasila 2011 - Sekarang

• Wakil Bupati Tolitoli (2021-2024)


Mohammad Besar Bantilan
Kabupaten Tolitoli sebelumnya bernama Kabupaten Buol Nama Toli-toli berasal dari kata Totolu yang berarti Tiga.
Tolitoli, Namun pada tahun 2000 berdasarkan Undang- Kemudian Totolu berubah menjadi Tontoli sebagaimana
undang No.51 Tahun 1999 kemudian Kabupaten Tolitoli tertulis dalam Langge-Contract Tahun 1858 yang di
dimekarkan menjadi yaitu Kabupaten Tolitoli sebagai tandatangani pihak Belanda antara Dirk Francois dan
Kabupaten Induk dan Kabupaten Buol sebagai kabupaten Raja Bantilan Safiuddin. Tahun 1918 berubah menjadi
hasil pemekaran. Toli-toli seperti dalam penulisan Korte Verklaring yang
ditandatangani Raja Mohammad Ali dengan
Luas Areal sekitar : 4,079,77 Km2, Terdiri dari 73 Desa, 5 pemerintah Belanda yang berpusat di Nalu
Kelurahan dan 10 Kecamatan. Bahasa yang dipakai sehari- .
hari adalah Bahasa Geiga. Bahasa ini menurut Ahli Bahasa
AC Kruyt dan DR Adriani termasuk dalam kelompok Bahasa
Tomini, yang daerah sebarnya antara Desa Towera didaerah
Kabupaten Donggala sampai dengan Desa Molosipat
diperbatasan Gorontalo.
.

PROFIL
KABUPATEN TOLITOLI
Kabupaten Tolitoli berada di utara Pulau Sulawesi dan memiliki
ketinggian wilayah antara 0-2500 Mdpl. Wilayah utara
merupakan pesisir pantai Laut Sulawesi dan sebagian kecil disebelah
barat adalah pesisir pantai Selat Makassar dengan beberapa pulau.
Sementara sepanjang batas selatan berupa
rangkaian pegunungan bagian dari Pegunungan Bosagong yang
memanjang dari barat ke timur. Beberapa puncaknya adalah Gunung
Tinombala, Gunung Lante, Gunung Tongkou, Gunung Malino, dll.

Terdapat juga Pegunungan Bukii Dako disebelah barat-utara


Kabupaten Tolitoli dengan puncaknya Gunung Dako yang sekaligus
sebagai Cagar Alam Gunung Dako.[6] Kabupaten Tolitoli memiliki
banyak sungai. Sungai utama di Kabupaten Toli-toli diantaranya
adalah Sungai Talau, Sungai Tambun, Sungai Kalangkangan, Sungai
Salumpaga, Sungai Banagan, dan Sungai Bampaun.

PETA ADMINISTRASI
Profil Pariwisata
Kab. Tolitoli

Di Kabupaten Tolitoli berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun Ada beberapa moda transportasi di Tolitoli yang dapat digunakan untuk
2016 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah berkeliling. Beberapa di antaranya adalah: Angkutan Kota, Ojek motor,
(RIPPDA) Kabupaten Tolitoli, Daya Tarik Wisata (DTW) berjumlah Taksi dan Becak.
80 titik di antaranya di Darat berjumlah 27 DTW, Bahari berjumlah
27 DTW, Budaya berjumlah 16 DTW dan Buatan berjumlah 10 Beberapa tempat wisata menarik yang harus dijelajahi ketika di Tolitoli
DTW. antara lain sebagai berikut: Air Terjun Kalosi, Air Terjun Padaelo,
Pantai Tanjung Dako, Pantai Bangkir, Gunung Ntea, Pemandian Pekka
Ada tiga jalur dan jenis transportasi yang dapat digunakan untuk Salo, Gunung Tinongbala, Gunung Sojol, Tanjung Penyu, Pulau Koko,
menuju ke Kabupaten Tolitoli. Dari Palu, ibukota Provinsi Sulawesi Air Terjun Taliri, Pantai Pesisir Putih Taragusung, Pantai Pesisir Putih
Tengah pengunjung dapat melintasi Selat Makassar dengan Pulau Kapas, Goa Taragusung, Teluk Ambo Tubang, Air Terjun Pidulu,
menggunakan kapal pelayaran milik PELNI. Hanya 9 jam pelayaran Tanjung Matop (hutan lindung), Pantai Batu Bangga, Pantai Pasir Putih
akan sampai ke Pelabuhan Dede Tolitoli. Jika melalui jalur darat, Sabang Tende, Air Panas Tinigi, Pemandian Kolondom, Batu Damai,
pengunjung dapat memilih dua jalur yaitu jalur wilayah Pantai Barat, Pantai Doyan, Pulau Lutungan, Pemandian Air Terjun Sigelan Goa Alam
Kabupaten Donggala dan jalur wilayah Pantai Timur, Kabupaten Pompaile, Pulau Labuan Lobo, Tanjung Beringin Tolitoli, Pemandian Air
Parigi Moutong. Jarak tempuh bervariasi, tergantung seberapa laju Terjun Lembah Sopeng, Air Panas Luok Manipi, Danau Toga, Pulau
pengunjung mampu melarikan kendaraannya, tetapi umumnya Salapan dan Tanjung Sanjangan.
antara 10 hingga 11 jam. Jalur lain yang paling mudah ditempuh
adalah jalur udara yang hanya 45 menit dari Bandar Udara Mutiara
Palu, pesawat sudah landing di Bandar Udara Lalos. Namun untuk
jenis penerbangan ini baru tersedia pesawat Jenis Cassa.
Daya Tarik Wisata
(Alam)

BAHARI
NON BAHARI

• Taman Laut Sabang , Kabetan, dan


• Air Terjun.
Salando, Pulau Pandan
• Kawasan Cagar Alam
• Wisata Pantai yang Indah dan
• Tanjung Matop
Mempesona
• Danau Toga dan Bukit Asa
• Ekoswisata Mangrove
DESA WISATA

Desa Wisata Malangga


Desa Malangga dijadikan desa wisata maju yang memiliki keunikan Desa Wisata Teluk Jaya
tersendiri yaitu atap rumah penduduk di desa ini dapat dibuka dan Desa Teluk Jaya adalah desa wisata Berkembang yang memiliki
ditutup. Fungsinya adalah untuk meletakkan hasil bumi di plavon keunikan baik dari daya Tarik wisata alam maupun budayanya.
rumah mereka agar cahaya matahari bisa langsung mengeringkan Di Tahun 2022 ini, dalam ajang ADWI 2022 Desa Wisata Teluk Jaya
hasil bumi tersebut tanpa harus menjemurnya di halaman rumah. berhasil masuk dalam 300 Besar Desa Wisata Terbaik Nasional
Selain ini di sekitar desa ini juga terdapat pembuatan gula merah
dan minyak kelapa kampung yang diolah oleh warga desa secara Desa Wisata Sabang
alami. Selain itu, tradisi upacara adat panen dan tradisi sumpit Desa Sabangadalah desa wisata Berkembang yang memiliki 1001
masih terjaga dan dilaksanakan setiap tahun di desa ini Pesona mulai dari Baharinya , Keanekaragaman budayanya serta
Di Tahun 2022 ini, dalam ajang ADWI 2022 Desa Wisata Malangga Ekonomi Kreatif.
berhasil masuk dalam 50 Besar Desa Wisata Terbaik Nasional Di Tahun 2022 ini, dalam ajang ADWI 2022 Desa Wisata Teluk Jaya
berhasil masuk dalam 500 Besar Desa Wisata Terbaik Nasional
DAYA TARIK WISATA(BUDAYA)

Wisata Religi ( Pulau Lutungan )


Pulau Lutungan merupakan salah satu ikon dari Kabupaten Tolitoli, yang posisinya terletak tepat pada kiblat kota Tolitoli. Jarak antara Pulau Lutungan dengan daratan
kota Tolitoli berkisar 15 menit waktu jarak tempuh dengan menggunakan moda transportasi laut yang pada umumnya dikenal dengan sebutan katinting oleh masyarakat
Tolitoli. Raja Tolitoli yang bernama Syaefudin Bantilan dimakamkan di Pulau Lutungan ini. Konon ada mitos yang mengatakan jika berkunjung ke makam Raja tersebut
dan menancapkan sebatang lidi berukuran sejengkal lalu kemudian ditancapkan ke tanah makam dengan sebuah harapan dan doa yang dipanjatkan, kemudian lidi
tersebut diambil lagi dan diukur kembali. Apabila ukurannya berubah menjadi lebih panjang dari semula maka harapan dan doa konon akan dikabulkan oleh Sang
Pencipta. Begitupun sebaliknya, dan ini sudah dibuktikan oleh sebagian masyarakat yang telah berkunjung ke Pulau Lutungan yang berjarak 456 Km dari kota Palu
dengan jalan darat lalu dilanjutkan dengan naik perahu selama 25 menit dari Pelabuhan Pelabuhan Daerah Hi Hayun. Pulau ini terletak di arah Barat kota Tolitoli yang
dikelilingi air dan pantai berpasir putih. Pulau ini dianggap keramat dan banyak dikunjungi masyarakat dengan tujuan mencari berkah.
• Rumah Adat Tolitoli (Balre Masigi) adalah Rumah adat Suku Tolitoli yang terletak di Kampung Wisata Nalu Kecamatan Baolan.
• Rumah Adat Dondo adalah Rumah adat Suku Dondo yang berada di Desa Malomba Kecamatan Dondo
• Rumah Adat Dampal adalah Rumah adat Suku Dampal yang dibangun di Desa Bangkir Kecamatan Dampal Selatan
Festival Yacht Rally (Sail Tolitoli)
1 Event Berbasis Seni dan Budaya yang dilaksanakan dalam
rangka menyambut Indonesia Yacht Rally

Calender 2
Festival Pesona Sabang Tolitoli
Event yang diselenggarakan dalam rangka Mempromosikan

Of Event
Daya Tarik Wisata Unggulan Pulau dan Pantai Sabang

Pesta Nelayan (Ogotua)


3 Event Budaya berbasis Masyarakat yang diselenggarakan dalam
rangka Syukuran atas limpahan hasil panen masyarakat dampal.

Festival Budaya Tolitoli


4 Event tahunan yang dilaksanakan sejak tahun 2014 sampai
dengan sekarang yang di dalamnya terdapat tiga konten utama
yaitu Seni Budaya, Ekonomi dan Lingkungan.
Festival Budaya Tolitoli adalah Event
Tahunan Kab. Tolitoli berbasis Masyarakat
yang dilaksanakan dengan SEMANGAT "
Bersatu Dalam Keberagaman" . Dimana ,
Adat Istiadat 3 Etnis Lokal yang dikenal
dengan sebutan SIBITOLU menjadi nilai
utama atraksi pada event tsb. Dalam event
ini juga dilaksanakan Ritual Peringatan
Matanggauk ( Pengukuhan Raja Tolitoli )
sebagai Main Event, Expo Multi Produk,
Karnaval Budaya, Atraksi Pelestarian
Lingkungan, dll

DESKRIPSI
Sejak Tahun 2020 Pandemi Covid 19 berdampak
serius terhadap Kondisi Bangsa Indonesia di
seluruh sektor , dengan diberlakukannya
Pembatasan Pergerakan di masyarakat
membuat Sektor Pariwisata menjadi Terpuruk
sehingga berdampak pada Ekonomi Masyarakat
bahkan Daerah . Karena Itu, dalam rangka
memulihkan kembali situasi dan kondisi di Kab.
Tolitoli Pelaksanaan Festival Budaya Tolitoli ke 7
Tahun 2022 ini kami mengangkat Tema “
BANGKIT KOTAKU “ .

TEMA
Event ini diselenggarakan dengan Skala
Regional dalam rangka menyediakan ruang
untuk seluruh masyarakat Sulawesi khususnya
masyarakat kab. Tolitoli yang dikemas dalam
Bentuk Festival . Dan untuk memaksimalkan
adaptasi yang masih dalam situasi pasca
pandemic covid 19, event ini dilaksanakan
secara Hybrid Virtual .

BENTUK
EVENT
LOGO
Segmentasi & Targeting

Vi itor
Segment
Cultural Lover
Pecinta Budaya, Kuliner, Pameran Seni , dan Festival.

Segmentasi
Segmentasi pengunjung dilakukan berdasarkan Special Interest Adventure ( Petualang Minat Khusus )
AIOs, Lifestyle, Preference, Kelas Sosial dan Mancing Mania, Fotografer, Motor Tour, dll

Personality

Ethnopile ( Pecinta Kearifan Lokal )


Kampung Wisata, Home Stay.

Wekeenders
Event , Rekreasi , Mass Tourism.
Facebook
Iklan digital yang diperuntukkan bagi Pecinta Budaya dan
Event, Weekenders dengan segala Usia

Targeting
Instagram
Iklan digital yang diperuntukkan bagi Untuk Generasi
Target Market dilakukan dengan memetakan Millenial dan Komunitas yang memiliki ketertarikan
dan memilah pengunjung berdasarkan Kriteria terhadap Beautiful Spot, Viral dan menarik.
Usia dan Prilaku
Target Jumlah Pengunjung Email Pemasaran dan Invitation
30.000 Orang selama 6 Hari Wisman melalui Travel Agent, Ketua Dewan/Lembaga Adat,
Perusahaan jasa Transportasi , dan pemerintah daerah
lainnya.

FAM Trip
Influencer Lokal, Trans TV ( Tanah Air Beta )
Main Content
Matanggauk ( Pengukuhan Raja Tolitoli )
Matanggauk merupakan Ritual adat Kerajaan Tolitoli dalam
melakukan pengukuhan Raja Tolitoli yang dilaksanakan sejak
Tahun 1950. Tahun 2017 Kembali digelar ritual tersebut dengan
mengukuhkan Raja ke 17 , H. Moh Saleh Bantilan, SH, MH yang
bergelar “Gaukan Dei Babolantung”. Selanjutnya mulai tahun
2018 s.d seterusnya menjadi Acara adat Tahunan dalam rangka
memperingati Matanggauk . Sehingga menjadi Daya Tarik
Utama “Festival Budaya Tolitoli”

Peringatan Matanggauk ( Pengukuhan Raja Tolitoli )


Ritual adat Peringatan Matanggauk ini dilaksanakan selama Tiga
Hari oleh Lembaga Adat Matanggauk dan Dewan Adat Tolitoli ….
(Deskripsi Ritual)
Creative & Tourism
Content Competition
Gelar Seni

Artist
Jelajah Perform, Tari
Wisata Fun Run,
Lounching Kolosal, Seni
Lomba Pertunjukan,
Expo Multi Batik Tolitoli Dayung
Produk Sarasehan
Karnaval Adalah antar Pulau, Pelaku Seni
Budaya Adalah Aktifitas Umbasan Sulteng
Expo Produk
Lounching Jelajah Dolrago
Adalah Parade
kreatif dan Batik khas Wisata Pulau
Fashion Budaya
dan UMKM, Fish Tolitoli. Terluar
Kontemporer Expo, dan Serta lelang
yang Lelang Produk produk
dimeriahkan Kreatif
oleh Tiga Etnis
Lokal dan Etnis
Etnis Lainnya

Bersatu Dalam Keberagaman


Tolitoli Pesona Sulawesi ( Brand Tourism )
Sosial & Environment
Content
Trash Fair Trash as Tanam SDM Parade
Money Mangrove Unggul
Sosialisasi dan Serentak ,Atraksi Kapal
Eksebisi Daur Tangkap
Merupakan
Ulang Sampah Transaksi Seminar
atraksi tanam
dan Ekonomi mangrove
Lingkungan,
pemanfaatan menggunakan Workshop
serentak di 10
Teknologi Tepat Sampah budi daya
kecamatan
Guna untuk perikanan
dan
Home Industri
dilaksanakan
dan Energi
secara hybrid
virtual

Sustainable Development
Tolitoli Pesona Sulawesi ( Brand Tourism )
Rundown
Rundown Acara, Pengisi Acara, Kegiatan Interaktif lainnya
RUNDOWN EVENT
Pengisi Acara

Juga akan dimeriahkan oleh Musisi


Tolitoli, Sanggar, Indie Band, dan
Komunitas

Entertainment
LAYOUT
Layout Venue, Kapasitas dan Fasilitas
MARCHANDISE
PERMOHONAN BANTUAN DUKUNGAN
KEMENPAREKRAF RI
K E N 2022
FESTIVAL BUDAYA TOLITOLI

Portfolio Presentation
Thank You

Anda mungkin juga menyukai